TEXTILENews Tahun I Nomor 9 Minggu ke-4 Desember 2010
API Menuntut Kementrian Perdagangan Mengeluarkan Regulasi Berpihak Kepentingan Nasional
dengan yang diminta,” memberikan penjelasan.
demikian
Benny
Sudah waktunya pemerintah dalam hal ini Kementrian Perdagangan membuat kebijakan yang bersifat affirmative policy, yaitu yang berpihak kepada kepentingan nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Penasehat API, Benny Soetrisno dalam sebuah kesempatan di Jakarta. Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan keluhan dari industri pemintalan tentang sulitnya memperoleh serat rayon (Viscose Staple Fiber / VSF) lokal. Benny menyampaikan, saat ini seluruh produksi VSF di Indonesia dikuasai oleh perusahaan asing (PMA). Sejak ditutupnya PT Inti Indo Rayon Utama di Porsea, Sumatera Utara, otomatis tidak ada lagi perusahaan pemodal nasional yang memproduksi VSF. Dengan ditutupnya perusahaan tersebut, tinggal 2 pabrik penghasil VSF, yaitu PT South Pacific Viscose (SPV) yang dimiliki oleh Lenzing Group (Austria) dan PT Indo Bharat Rayon (IBR) yang dimiliki oleh Aditya Birla Group (India). Dari produsen VSF yang tersisa, tahun 2010 mampu meproduksi VSF hingga lebih dari 33.000 ton per bulan, masing-masing SPV 17.400 ton per bulan dan IBR 15.800 ton per bulan. Dari jumlah tersebut yang masuk ke pasar dalam negeri hanya sekitar 19.000 ton (57,5%) saja, yang masing-masing berasal dari SPV 7.500 ton (46% dari total produksi) dan IBR 11.600 ton (73% dari total produksi). Hasil produksi lainnya diekspor ke negara pesaing Indonesia, khususnya Turki. Benny menyayangkan kebijakan yang diambil kedua perusahaan tersebut untuk mengekspor hasil produksinya karena poermintaan dalam negeri masih belum mencukupi. “Pembeli VSF saat ini harus melakukan pembayaran dimuka, itu pun belum tentu memperoleh supply sesuai
Benny Soetrisno, Ketua Dewan Penasihat API Lebih jauh Benny menambahkan bahwa apabila harga ekspor memang lebih tinggi dibandingkan harga di dalam negeri, seharusnya kebutuhan di dalam negeri dulu yang dipenuhi. Benny yakin pembeli di dalam negeri bersedia membeli sama dengan harga ekspor, apabila kondisinya memang demikian, asal kebutuhan mereka dapat dipenuhi. Namun pada kenyataannya, VSF local masih sulit diperoleh. Beranjak dari kondisi tersebut Benny menilai sudah waktunya pemerintah mengeluarkan affirmative policy untuk mendukung industry tekstil yang lebih hilir.
TEXTILENews diterbitkan oleh: Badan Pengurus Nasional – Asosiasi Pertekstilan Indonesia Adhi Graha lt. 16, Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 Telp. 021 – 5272171; Fax. 021 – 5272166 Email:
[email protected]
1
Tournament in Brief Tempat: Nirwana Golf Club – Tanah Lot, Bali Tanggal: Sabtu, 15 Januari 2010 Tee Off: 07.00 WITA Hadiah: Trophy; Hole in One; Lucky Draw Peserta:
Anggota AFTEX (ASEAN Federation of Textile Industries); Anggota API;Stakeholder industri tekstil; Peserta lainnya
Biaya:
lihat formulir registrasi
Fasilitas:
tournament fee (green fee, caddy fee, hole in one, t‐shirt, lunch); jamuan makan malam; transfer hotel – lapangan golf – hotel; akomodasi 2 malam di Hotel Jayakarta, Kuta(untuk yang mengambil k t)
Diselenggarakan sebagai rangkaian The 29th AFTEX Council Meeting di Hyatt Resort – Nusa Dua Agenda 14 Januari 2001 19.00 Jamuan Makan Malam 15 Januari 2001 06.00 Tournament 14.00 Free Program
REGISTRASI Nama:
______________________________________________________________________________
Instansi:
______________________________________________________________________________
HP:
_________________________________ email _______________________________________
Handicap:
______________________________________________________________________________
Pilihan paket: No Pilihan Paket 1 Golf + Hotel (single bed) 2 Golf + Hotel (twin share) 3 Golf Tournament 4 Tournament tanpa green fee
Harga Rp 2.900.000,‐ Rp 2.400.000,‐ Rp 1.500.000,‐ Rp 600.000,‐
Keterangn CI/CO: 14/01 – 16/01 CI/CO: 14/01 – 16/01 Green fee dibayar sendiri ke Nirwana Golf Course
Pembayaran: Transfer BANK MANDIRI A/C 070‐0096576850 atas nama ASOSIASI PERTEKSTILAN INDONESIA Tanda tangan Tanggal Kirim formulir yang telah diisi disertai dengan bukti pembayaran ke Asosiasi Pertekstilan Indonesia; fax 021 5272166; email:
[email protected]; telp. 021 5272171 (Sdri. Mariam/Jenny) Bagi yang menginginkan untuk bermain golf di luar tournament, silakan menghubungi panitia untuk informasi lengkap
2
AKTIFITAS
Diskusi terhadap hasil Uji Mutu Produk Tekstil Dalam Negeri dan China Dalam rangka kegiatan jasa konsultasi mutu tekstil telah dilakukan uji mutu terhadap produk tekstil dalam negeri dan China. Unit industry Tekstil (UPT Balai Tekstil Jakarta) menyelenggarakan round table / diskusi pada Rabu, 15 Desember 2010 bertempat di Balai Tekstil, Cempaka Putih Jakarta Pusat. Perwakilan yang turut hadir pada diskusi ini ialah dari YLKI, Pusat standarisasi Kementerian Perindustrian, Kapuslitbang BSN sektor TPT CAFTA dan API selaku asoasiasi sektoral. Latar belakang dari uji mutu produk dalam negeri dan China ini ialah karena telah berlangsungnya CAFTA dan perdagangan bebas, selain itu juga karena munculnya negara pesaing baru yang ingin menguasai pangsa pasar industry tekstil sehingga persaingan semakin ketat serta semakin sulitnya produk tekstil lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu dilakukan penelitian mutu tekstil produk china dan produk dalam negeri. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian akan mutu tekstil ini ialah 1. Memberikan kepada para pelaku bisnis dibidang tekstil tentang hasil uji mutu tekstil dan produk tekstil dalam negeri dan luar negeri 2. Sebagai salah satu bentuk usaha untuk mengetahui mutu tekstil dan produk tekstil dalam negeri maupun luar negeri khususnya China 3. Hasil kegiatan ini dapat dijadikan dasar bagi pengendali mutu industri tekstil dan produk tekstil dalam memproduksi produknya sehingga mutu tekstil Indonesia dapat bersaing di dalam maupun luar negeri 4. Hasil kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru tentang mutu TPT dalam
negeri maupun luar bagi para pelaku bisnis bidang tekstil Sedangkan hasil yang diharapkan dari pertemuan ini ialah tersedianya informasi mutu TPT khususnya yang telah dievaluasi dapat diinformasikan pada masyarakat pertekstilan untuk perbaikan mutu TPT. Selain itu juga diharapkan akan terjalinnya kerjasama antara UPT Balai Tekstil Jakarta dengan produsen tekstil, pedagang dan masyarakat tekstil di wilayah DKI Jakarta khususnya.
Situasi Pasar Tanah Abang Jakarta
Dari pengujian yang telah dilakukan mereka memiliki kesimpulan bahwa produk TPT dari China, mempunyai mutu yang sama dengab produk – produk lokal namun kenyataan dilapangan produk China terkesan menguasai pasar di Indonesia, khususnya di daerah DKI Jakarta, hal ini disebabkan oleh : - Harga produk China lebih bersaing dengan produk lokal - Kesadaran akan cinta produk dalam negeri bangsa kita masih rendah, begitu juga kesadaran terhadap standar mutu produk - Buruh di China lebih murah dan semangat kerja lebih tinggi, sehingga dapat menekan biaya produksi
3
- Pemerintah China sangat berperan aktif dalam penyesuaian dengan standar – standar yang berlaku di dunia - Selain itu juga China mereka memiliki sumber bahan baku (kapas) sendiri Hasil diskusi pada pertemuan ini yaitu - Dari pengujian yang telah dilakukan tidak semua pengujian mengikuti standar yang telah dilakukan BSN dan SNI sehingga belum sesuai dengan standar yang ada di Indonesia. - Sample / contoh uji yang digunakan ialah celana pendek dewasa, pakaian anak, dan blouses wanita. Semua sample / contoh uji bersal dari pasar tanah abang dan mangga dua, sehingga tidak dapat mengakomodir bahwa sample tersebut berasal dari China atau produk lokal. Dalam hal ini, jika dibutuhkan API siap membantu dalam memberikan informasi perihal sample yang dibutuhkan. - Selain itu juga sample yang diperoleh tidak proporsioanal baik untuk produk dalam negeri maupun luar negeri (China) sehingga penilaian tidak subjektif. - Perlu dilakukan pengujian yang lebih sistematik dan terarah akan pengujian mutu produk dalam negeri dan luar negeri (China). Rencananya tahun 2011 akan dilakukan pengujian mutu kembali.
Basic knowledge on textiles and the skin of babies Baby‘s skin – no place more precious This is a talk with Prof. Dr. Dirk Hoefer, Director of the Institute for Hygiene and Biotechnology and the Competence Centre for Textiles and Skin at the HohensteinInstitute (Boennigheim) | Specialist area : Interaction between textiles and human skin
Prof. Dr. Dirk Hoefer Why is the skin of babies and small children so sensitive? Prof. Dr. Dirk Hoefer: Babies‘ skin is not fullydeveloped. It does not have the same range of functions and protective mechanisms of adult skin. That is why it is more exposed to outside infl uences and needs special care and protection. What are the main differences in comparison to adults? Prof. Dr. Dirk Hoefer: The skin of babies, for example, is up to fi ve times thinner than the skin of an adult and is therefore much more sensitive. Until the layer of fatty tissue beneath the skin has completely developed – which takes several months – small children are very sensitive to cold as well. In addition, the glands that produce sebum, or skin oils, and perspiration are immature, so that babies‘ skin dries out more quickly. This is also the reason why a baby‘s body temperature cannot yet be properly regulated by perspiring. When caring for a baby‘s skin, what must parents absolutely attend to? Prof. Dr. Dirk Hoefer: Because the protective layer of perspiration and sebum is not present, the skin is unable to function fully as a barrier. That means pathogens and undesirable
4
substances, particularly fat soluble molecules, can penetrate the body more easily. That‘s why it‘s particularly important to exercise special care when it comes to bodily hygiene and ensuring baby‘s surroundings are free of harmful substances. Which environmental influences pose a threat to children‘s skin? Prof. Dr. Dirk Hoefer: Small children produce scant amounts of melanin. As a result, they have nearly no endogenous defences against UV radiation. A child‘s natural UV protection isn‘t fully developed until it is about 14 years old. Skin damage is a given if suitable measures such as special UV protective clothing and creams with a high sun or Uvprotection factor are not used. What things are important to look for when choosing clothing for children? Prof. Dr. Dirk Hoefer: Clothing, bedlinens and other bedding, as well as other textile products that babies come into contact with should be soft and supple so that the skin is not irritated by rough surfaces or seams. Chafing can also increase the susceptibility of infants to other irritants. What‘s also extremely important is to ensure that all textiles are free of harmful substances – in addition to body contact, these can also enter the body through sucking or inhaling and cause problems. Textiles that have been tested for harmful substances offer the added plus of assured safety without requiring the consumer to do without other desirable product qualities such as bright colours or prints. What role does the type of textile material play? Prof. Dr. Dirk Hoefer: Preferences for textiles of natural fi bres such as cotton, or synthetics like polyester and polyamide or fabric blends are purely a matter of taste. What‘s important is that the little ones feel comfortable in them. The decisive factor in buying textile products is that they optimally support the child‘s body functions. On the one hand, they have to have sufficient thermal insulation in order to prevent the child from becoming too cold. But they also should be light and breathable, to avoid overheating.
OEKO-TEX® STANDARD 100 : What is it? The label „Confidence in Textiles – Tested for harmful substances according to OEKOTEX ® Standard 100“ is used to mark textile products that have demonstrated they pose no threat to health in comprehensive laboratory tests carried out by independent institutes. The quality mark is only issued to products of which all components are found to be free of harmful substances. Among these are outer fabrics, such as weaves and knits, and interlinings, including sewing and embroidery threads, but also accessories made of metal or synthetics (e.g. zips, buttons, etc.). Specially applied coatings, such as those found on non-slip socks are also tested. OEKO-TEX® tests for harmful substances include more than 100 different parameters and go far beyond legal requirements.
TEXTILENews mengucapkan Selamat Natal 25 Desember 2010
& Selamat Tahun Baru 1 Januari 2011
Semoga sukses senantiasa menyertai dan menjadi milik kita
5