TEXTILENews Tahun II Nomor 12 Minggu ke-2 April 2011
INATEX 2011 Sebuah pameran yang dirancang untuk mengakomodasi kepentingan promosi produk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia akan segera digelar pada akhir bulan ini. Pameran yang diberi nama INATEX 2011 tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 27 – 30 April 2011 di Hall A2 dan A3 Arena Pekan Raya Jakarta. INATEX 2011 menampilkan - Industri pembuatan serat dan benang - Industri pembuatan kain, baik kain-kain untuk kebutuhan industri apparel, maupun kain-kain yang bersifat technical textile - Industri garment - Industri pendukung pada industri garment - Laboratorium uji dan lembaga sertifikasi - Industri mesin, khususnya untuk industri mesin garment - Media yang mengkhusukan diri dalam industri tekstil Menurut panitia penyelenggara, PT Peraga Nusantara Jaya Sakti, saat ini sudah terdaftar sekitar 100 peserta INATEX 2011 mewakili berbagai kelompok industri tersebut. Panitia mentargetkan pamerin akan akan dikunjungi oleh paling tidak 8.000 pengunjung bisnis. Sementara itu API menilai INATEX 2011 memberikan kesempatan yang sangat baik bagi industri TPT Indonesia untuk semakin meperkenalkan produk dan jasa mereka baik secara lokal maupun internasional. Semakin terbukanya perdagangan dunia telah membawa pelaku usaha industri TPT Indonesia pada tingkat persaingan yang semakin ketat. Ditambah dengan krisis ekonomi yang terjadi 2 tahun lalu, dimana telah terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi seiring dengan menurunnya kemampuan daya beli, membuat pelaku usaha industri TPT harus berusaha keras untuk melakukan inovasi serta mencari pasarpasar potensial yang baru.
Mengingat bahwa INATEX 2011 mengusung suatu platform yang unik dimana INATEX 2011 akan berusaha menjaring buyers lokal dan internasional untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman, maka API sangat mendukung pelaksanaan INATEX 2011. API menghimbau kepada pelaku usaha industri TPT Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan emas ini bagi kepentingan dan kemajuan industri PT Indonesia. Untuk meningkatkan nilai tambah bagi pengunjung dan peserta, INATEX 2011 juga menampilkan berbagai acara pendukung, antara lain: - Seminar teknologi industri garment. Seminar ini akan membahas usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri garment melalui peningkatan efisiensi dan produktifitas sistem kerja. - Seminar pasar TPT ASEAN, yang akan membahas kerjasama perdagangan diantara negara-negara anggota ASEAN dan bagaimana kerjasama ini dapat meningkatkan bargaining position negara-negara ASEAN dalam kancah perdagangan internasional. - Fashion show, yang menampilkan hasil karya perancang-perancang busana Indonesia yang dapat berbicara di dunia internasional - Serta berbagai acara pendukung lainnya. TEXTILE News dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia juga akan berpartisipasi dalam INTAEX 2011 ini, dimana pembaca sekalian dapat menenukan kami di Hall A2 booth no. 95G.
TEXTILENews diterbitkan oleh: Badan Pengurus Nasional – Asosiasi Pertekstilan Indonesia Adhi Graha lt. 16, Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 Telp. 021 – 5272171; Fax. 021 – 5272166 Email:
[email protected]
1
BOOK YOUR SEAT !!!! (tempat terbatas)
AFTEX Indonesia COMPETENCY BASE TRAINING for JUNIOR APPAREL MERCHANDISER Kamis – Sabtu, 5 – 7 Mei 2011 Jam 9.00 – 16.00 Sekretariat Asosiasi Pertekstilan Indonesia Adhi Graha lt. 16; Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta; Telp. 021 – 5272171 Peserta: Junior Apparel Merchandiser dengan pengalaman maksimal 3 tahun
Investasi: Rp 1.500.000,‐ Materi: Textile Technology; Supplier Sourcing; Order Preparation; Production Planning; Follow Up Order; Problem Settlement Fasilitas: ‐ Materi ‐ Makan Siang dan snack ‐ Free Mengikuti Uji Kompetensi Apparel Merchandiser level II tingkat ASEAN (versi Standar Kompetensi ASEAN)
Informasi: 021 – 5272171; email:
[email protected]
COMPETENCY FOR BETTER FUTURE
2
3
Peningkatan Daya Saing Industri Garment melalui Otomatisasi Sistem Kerja untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktifitas Industri garment merupakan salah satu industri andalan dalam kelompok industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Bagi industri TPT, peran industri garment sangat signifikan. Mengingat bahwa industri garment adalah penyumbang devisa ekspor terbesar dalam kelompok industri TPT. Tercatat sekitar 60% ekspor TPT adalah produk garment. Demikian pula halnya dalm penyerapan tenaga kerja. Industri garment merupakan sub sektor industri yang menyerap tenaga kerja paling besar. Sekitar 60% tenaga kerja industri TPT adalah tenaga kerja yang diserap oleh industri garment. Perkembangan industri garment Indonesia di pasar dunia juga cukup menggembirakan. Di pasar dunia secara keseluruhan, industri garment Indonesia mampu meraih pangsa pasar sebesar 1,87% dan menduduki peringkat ke-8. Sementara itu di pasar Amerika Serikat, industri garment Indonesia mampu memperoleh pangsa pasar sebsar 5,8% dan berda di peringkat ke-4. Sedangkan di pasar Uni Eropa, pangsa pasar yang dimiliki industri garment Indonesia sebesar 1,8%. Indonesia berada di peringkat ke9 dalam pasar garment Uni Eropa. Munculnya negara-negara industri baru dalam industri garment seperti Vietnam, Bangladesh dan Kamboja membuat peta persaingan dalam perdagangan dunia menjadi semakin ketat. Vietnam bahkan telah mampu melampaui Indonesia di pasar Amerika Serikat. Demikian pula halnya dengan Bangladesh yang semakin hari semakin memperlihatkan kemampuannya untuk bersaing di pasar internasional.
Otomatisasi sistem kerja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan. Otomatisasi sistem kerja dapat diaplikasikan dalam tahap proses produksi. Demikian pula halnya dalam industri garment, ada berbagai tahap dalam proses produksi yang dapat diotomatisasikan. Salah satu hal yang paling menarik namun kurang banyak diaplikasikan di Indonesia adalah hanging system. Aplikasi hanging system dalam industri garment mampu menghemat waktu pengerjaan suatu produk sehingga meningkatkan produktifitas serta mengurangi human error yang dapat menimbulkan defect pada produk jadi. Untuk alasan itu pula lah, API bekerjasama denga salah satu produsen hanging system akan meyelenggarakan workshop setengah hari tentang untuk memperknelakan aplikasi hanging system dalam industri garment. Workshop tersebut direncanakan akan diselenggarakan sebagai rangkaian dari penyelenggaraan INATEX 2011.
TEXTILENews
TARIF IKLAN Jenis Display 1 halaman Display ½ halaman Display ¼ halaman Artikel (per halaman)
Tarif/terbit Rp 500.000,Rp 300.000,Rp 200.000,Rp 800.000,-
Kondisi tersebut menuntut pelaku usaha industri garment Indonesia untuk semakin inovatif serta memperbaiki kompetensinya agar tetap dapat bertahan dalam persaingan yang semakin serius. Efisiensi dan produktifitas merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan daya saing tersebut. Perbaikan efisiensi dan produktifitas perusahaan dapat dicapai melalui berbagai upaya.
4
LINTAS BERITA HCMC Expo 2011 opens in Cambodia The Ho Chi Minh City Expo 2011 opened in Phnom Penh in Cambodia last night, organized by the HCMC Investment and Trade Promotion Center. Addressing the opening ceremony, deputy chairperson of HCMC People’s Committee Nguyen Thi Hong said that the expo was one of the key trade promotional programs of her city in Cambodia during the phase 2010-2015. The promotional programs aim to broaden the market share base for Vietnamese goods, develop a distribution network, increase skill in production and develop trade by introducing brand names in Cambodia. According to Ms. Hong, this is also a good opportunity for both countries to develop business cooperation with each other. Under the theme “Vietnamese goods: more choice, more confidence,” the HCMC Expo 2011 has 200 Vietnamese companies displaying their goods in more than 300 stalls. Most well known Vietnamese brands are on display at the fair from processed food, household plastic goods, interior decoration, garments and textiles, shoes, chemical and cosmetic items, electric products and construction materials. Together with displaying goods, the fair’s organization board has also designed a common hall to exhibit photos showing economic, social, political and cultural achievements of HCMC. Images of the solidarity and friendship between Vietnam and Cambodia are on exhibit here. In related news, Duong Thi Ngoc Dung, deputy general director of Vietnam’s Textile and Garment Group said that, Vietnam’s exports of protective clothing to Japan has skyrocketed after the recent earthquake and tsunami there. Export of suits, shirts, jackets and snow clothing to Japan remains stable.
percent of the total export market share. In 2010, the turnover grew by 20 percent to reach US$1.2 billion.
Pakistan - Yarn prices plunge after sales suspension Yarn prices have fallen sharply because of the suspension of sales from March 15-31 due to confusion over the sales tax issue after the exemption was withdrawn through a presidential ordinance. Akber Sheikh, former chairman of APTMA, Punjab, said that some unregistered looms remained reluctant to buy yarn with six percent sales tax, which was adding pressure on the spinning mills catering exclusively to unregistered looms. He said that even some very highly reputed groups had been forced to close down owing to declining sales. He said speculators step in in such uncertain conditions that further puts pressure on yarn rates. Former chairman of All Pakistan Textile Mills Association (APTMA) Abid Farooq said spinning mills remained viable only if operations continued seven days a week and 24 hours a day. He added that spinning mills earned more last year because of extraordinary rise in cotton prices as they already had low-cost cotton in their stocks. “Now the mills buy cotton at current rates and are compelled to sell on discounted rates due to subdued sales.” Adil Butt, a leading apparel exporter, said that the decline in yarn rates would provide some relief to the value-added apparel sector because it booked orders six months in advance on the basis of current yarn rates. The sector, he added, continued to suffer during last one year because rates rose continuously.
Source: The News, Pakistan
Japan is the third largest market for Vietnam’s garment and textile exports, accounting to 10
5