DAFTAR ISI SPEKTRUM, Desember 2010, Volume 9 Nomor 2 STUDY OF CEMENT BOND FAILURE DUE TO CHANGE OF TEMPERATURE IN STEAM INJECTION WELL Sonny Irawan dan Irwan Anwar
149െ◌ാ156
PENGKAJIAN KARAKTERISTIK BAHAN BAKU POLYMERIC FOAM DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) Yohanes
157െ◌ാ166
PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KONVEKSI DENGAN PENDEKATAN SWOT ANALISYS UNTUK EKSIS DALAM PERSAINGAN YANG SERBA KOMPETITIF Dedi Dermawan dan Denur
167െ◌ാ184
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK AIR MINUM ISI ULANG (Studi Kasus di Kecamatan Pekanbaru Kota) Hendri Ali Ardi
185െ◌ാ198
ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR 199െ◌ാ206 Noveri Lysbetti Marpaung PENJADWALAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL UNTUK OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN METODA RELAKSASI LAGRANGE Dian Yayan Sukma
207െ◌ാ218
KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT KASAR (BATU BINTANG) DARI SUNGAI LUBUK BASUNG SUMATERA BARAT Ermiyati dan M.J. Panjaitan
219െ◌ാ226
PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS UNTUK PENGENDALI ALAT PENGAMAN MOBIL MELALUI SMS (SHORT MESSAGES SERVICE) Ery Safrianti
227െ◌ാ234
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PEMBIBITAN KELAPA SAWIT PT. MULTI SAWIT EKANISU DI KABUPATEN KAMPAR Sakti Hutabarat
235െ◌ാ248
STUDY FLUIDITAS (PENGARUH TEKANAN) ADC 12 DENGAN METODE BIRMINGHAM PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) Dedy Masnur
249െ◌ാ256
PEMANFAATAN BATANG KAYU SAWIT UNTUK PRODUK BALOK GLULAM KOMPOSIT Fakhri
257െ◌ാ264
PENGARUH SUDUT KONTAK STATIS TERHADAP WAKTU KONTAK DROPLET YANG MENUMBUK PERMUKAAN PANAS DI ATAS TEMPERATUR WETTING LIMIT DAN BILANGAN WEBER MENENGAH Romy dan Herisiswanto
265െ◌ാ274
RESPON POLYMERIC FOAM YANG DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) AKIBAT BEBAN TEKAN STATIK DAN IMPAK (SIMULASI NUMERIK) Muftil Badri M, Samsul Rizal, Bustami Syam dan Krishna Surya Buana
275െ◌ാ288
KAJI EKSPERIMENTAL PRESSURE DROP PADA HYDRAULIC VALVE (PRESSURE RELIEF VALVE, THROTTLE VALVE, 4/2-WAY VALVE DAN 4/3 WAY VALVE) Nazaruddin
289െ◌ാ298
PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS UNTUK PENGENDALI ALAT PENGAMAN MOBIL MELALUI SMS (SHORT MESSAGES SERVICE) Ery Safrianti Staf Pengajar Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau. Kampus: Binawidya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Riau e-mai:
[email protected]
Abstract Sending messages using mobile technology nowadays is a need to communicate, other than that this technology can also be applied to other sectors such as security. This research aims to make a car safety control devices using a wireless network by sending an SMS (Short Messages Service). Control is done by using a microcontroller linked to mobile phones via SMS. Users send a text message from the HandPhone system (mobile) previously process by ATmega8535 AVR microcontroller. The cellphone will send AT Command, then the message is received by user Hp (placed in the car). Siemens format used for receiving and sending data is known as Module PDU (Protocol Data Unit) and the module called the AT Command. The design consists of designing electronic circuits, control alarms, data cable, and microcontroller. Serial communication used in communication between mobile phones and microcontrollers. Design software using assembly language Keywords: Microcontroller, SMS, PDU, AT commands, LimitSwitch
1.
PENDAHULUAN
Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan jarak pengontrolan pada pengendalian jarak jauh menggunakan remote control biasa, diperlukan sebuah sistem yang penggunaannya tidak bergantung pada jarak yaitu dengan mengoptimalkan SMS pada HP (Handphone). SMS (Short Messages Service) adalah salah satu fasilitas yang terdapat pada telepon seluler. Selain memiliki biaya operasional yang cukup murah, fasilitas ini juga merupakan media komunikasi dan sarana informasi antar individu yang cukup memiliki sifat waktu nyata (real-time).
Telepon seluler dengan fasilitas SMS mampu bertukar informasi berbasis teks secara jarak jauh (remote) dan tanpa kabel (wireless) dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah pengontrolan keamanan secara jarak jauh. Didukungan teknologi mikrokontroler yang memungkinkan dibentuknya sebuah sistem komputer yang memiliki efisiensi daya dan tempat, menjadikan telepon seluler sebagai sarana alternatif selain sebagai sarana komunikasi juga dapat dijadikan sebagai sarana pengendali jarak jauh yang aman dan efisien. Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah membuat alat informasi pengaman mobil melalui sms yang akan memberikan informasi pd si pemilik kendaraan sehingga dapat mencegah kasus pencurian pada kendaraan. 2.
BAHAN DAN METODE
Sistem pengendalian pengamanan mobil melalui SMS adalah sistem pengendalian yang dilakukan pada hendel pintu dan pintu mobil. Alat ini dirancang dengan menghubungkan ponsel ke mikrokontroller. Sedangkan untuk limit switch sebagai input dihubungkan juga ke mikrokontroller sebagai input di handle dan pintu mobil, bagian outputnya berupa alarm atau Buzzer. Driver relay digunakan untuk mengontrol alarm dari limit switch sedangkan Driver switch untuk menon-aktifkan dan mengaktifkan sistem, jika pemilik mobil akan meninggalkan mobilnya. Pada Gambar 1 ditampilkan blok diagram dari sistem kerja secara umum:
Gambar 1. Blok diagram sistem kerja alat
228
Limit switch akan dijadikan sebagai masukan (input) mikrokontroller untuk menandakan indikator adanya pencurian atau tidak. Jika terjadi hal seperti itu, maka alarm akan berbunyi dan mikro akan mengirimkan instruksi ke Hp (handphone) untuk mengirimkan SMS ke Hp (handphone) user untuk meninformasikankan bahwa ada yang mencoba untuk melakukan pencurian. Untuk mematikan alarm menggunakan driver switch. Komunikasi yang digunakan antara ponsel dan mikrokontroler adalah komunikasi serial. Agar ponsel dapat mengirimkan SMS secara otomatis, maka mikrokontroler harus mendapat respon dari Hp Siemens dengan mengirimkan sinyal berupa ”0”,”1” ke ponsel, baru proses pengiriman dmulai. Perancangan pada sistem pengamanan mobil ini memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. Konsumsi daya yang digunakan untuk rangkaian pada sistem adalah 12 watt. Tegangan supply 5V digunakan pada microcontroller, rangkain kabel data Siemens, limit swiitch dan pada alarm. Untuk tegangan 9 VDC, digunakan untuk menyuplai relay 6V. 2. Untuk menon-aktifkan dan mengaktifkan sistem Mikrokontroler menggunakan switch manual.. 3. Ponsel yang digunakan (yang dihubungkan pada mikrokontroler) adalah ponsel GSM dengan Merk Siemens tipe 35. 4. Agar mikrokontroler dapat mengirimkan pesan melalui ponsel, maka digunakanlah AT Command pada Hp Siemens dengan memberikan ’0’,’1’. AT Command merupakan standar instruksi dalam spesifikasi teknik GSM 07.07 dan GSM 07.05. 5. Kabel data yang digunakan untuk antarmuka ponsel dengan mikrokontroler adalah kabel data serial straight. 6. Huruf kapital atau tidak dalam SMS dapat mempengaruhi hasil dari output mikrokontroler. Sistem pengamanan mobil digunakan pada saat pemilik mobil meninggalkan mobilnya dalam lingkungan yang kurang aman. Utility yang dikendalikan adalah limit switch pada handle pintu, pintu mobil dan alarm. Prospek kedepannya pengguna dari sistem ini akan lebih baik jika kita dapat mengontrol atau mengirim balik SMS. 3.
PEMBAHASAN
Perancangan sistem pengamanan mobil ini terbagi atas dua bagian, yaitu perancangan hardware dan perancangan software. Perancangan hardware terbagi atas perancangan unit sistem control, perancangan MAX 232 dan port serial, perancangan
229
RS 232 dengan mikrokontroler, perancangan rangkaian driver, perancangan power supply, dan perancangan rangkaian kabel data. Perancangan software terdiri dari perancangan program mikrokontroler (assembly). 3.1
Perancangan Unit Sistem Kontrol
Jenis mikrokontroler yang digunakan pada sistem ini adalah ATmega8535L, yang memiliki empat port I/O yaitu, Port A, Port B, Port C, dan Port D. Mikrokontroler dalam sistem ini berfungsi untuk menerima dan mengirimkan informasi ke ponsel yang dihubungkan secara serial melalui RS 232 dan berfungsi mengolah input yang berasal dari limit switch. Pin MOSI, MISO, SCK, ISP VCC dan ISP GND adalah pin dari ATmega8535L yang berhubungan dengan proses download. Pin 12 dan 13 dihubungkan dengan crystal yang berfungsi untuk menghasilkan pulsa clock yang dibutuhkan oleh rangkaian. Sedangkan pin 9 merupakan pin reset untuk mereset program dengan kondisi active low. 3.2
Perancangan RS 232 dan Port Serial
Rangkaian dari RS 232 dan port serial (Noviana, 2007)ditampilkan pada gambar 2:
Gambar 2 Rangkaian RS-232 dan port serial
230
Rangkaian di atas adalah rangkaian yang digunakan untuk menghubungkan ponsel dan mikrokontroler secara serial. 3.3
Perancangan Kabel Data
Untuk dapat menghubungkan mikrokontroller dengan ponsel, maka dibutuhkan kabel data serial. Gambar 3 menampilkan rangkaian kabel data yang dirancang :
Gambar 3 Rangkaian Kabel Data Siemen (Anggreini, 2007)
Tegangan 5V digunakan untuk menyuplai tegangan untuk IC MAX 232. Kabel data di atas dapat berfungsi juga untuk mengisi baterai yang terdapat pada ponsel siemens. Pin untuk mengisi baterai ponsel ada pada pin nomor 3. 3.4
Perancangan Rangkaian Driver Relay
Rangkaian driver, dalam hal ini adalah rangkaian yang berhubungan dengan output hasil pengolahan data yang telah dilakukan mikrokontroller berdasarkan input yang masuk. Setelah mikrokontroler mengolah input yang berasal dari limit switch dan mengolahnya, maka mikrokontroller akan mengirimkan sinyal ke rangkaian
231
driver. Untuk mengaktifkan dan menonaktifkan min system microcontroller, digunakan switch manual yang mengalirkan tegangan 9 VDC, seperti diperlihatkan pada Gambar 4. 9VDC VCC
1N4002 Swt NC 0VDC/ 5VDC
R 1K
NO BD 139
IN
Gambar 4 Rangkaian driver Relay untuk mengontrol driver alarm
3.5
Perancangan power supply
Power supply merupakan bagian terpenting dari sistem, kerena tanpa power supply maka seluruh rangkaian tidak akan dapat berjalan dengan semestinya.
Gambar 5 Blok diagram penyearah tegangan
Blok diagram pada Gambar 5 merupakan gambaran dari proses penyearahan tegangan. Transformator step down menurunkan tegangan AC 220V menjadi tegangan 12VAC. Setelah itu, tegangan 12VAC disearahkan dengan dioda bridge. Sehingga output dari dioda bridge adalah 12 VDC.
Gambar 6. Rangkaian power supply
Fungsi filter disini sebagai penyaring sehingga tegangan DC yang dihasilkan terhindar dari noise. Karena dibutuhkan tegangan yang stabil untuk semua rangkaian, maka 232
digunakan IC regulator 7809. Tegangan DC yang dibutuhkan adalah 9 VDC dan 5 VDC. Oleh karena itu digunakanlah IC 7812, IC 7809 dan IC 7805. Setelah didapatkan output tegangan yang diperlukan, maka masing-masing rangkaian akan mendapatkan tegangan yang diperlukan dari rangkaian ini melalui kabel jumper. Rangkaian power supply ditampilkan pada Gambar 6. 3.6
Perancangan Software
Perancangan program mikokontroller menggunakan bahasa assembly. Sebelum di-download pada IC mikrokontroller, bahasa assembly tersebut di-compile terlebih dahulu. Setelah itu baru di-download dengan perangkat DT-H1Q AVR USB ISP. M u la i I n is ia lisa s i T id a k
A la t a k tif Ya
Ya
K o n d is i a w a l p in tu te r b u k a ? Ya
T id a k
H a n d le te r b u k a Ya
P in t u te r b u k a ?
Ya
Ya
P e sa n p in tu te r b u k a
P e s a n h a n d le te r b u k a
A la r a m
S e le sa i
Gambar 7. Flowchart kerja alat
4.
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian sistem informasi pengamanan mobil menggunakan SMS, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
233
1. Dari hasil percobaan pada tiap – tiap rangkaian telah di ukur arus dan teganganya menggunakan multimeter. sehingga pada saat hanndle terbuka peralatan mengkonsumsi daya rata - rata sebsar 3.3708Watt, sedangkan ketika pintu terbuka peralatan mengkonsumsi daya sebesar 3.3684Watt. Rangkaian power supply yang menggunakan trafo step down 1A untuk menurunkan tegangan input 220VAC menjadi 12VAC dan disearahkan menjadi 2(dua) tegangan yang memiliki nilai yang berbeda, yaitu 9.26VDC dan 5.3VDC . Pada tegangan 9.26VDC untuk menyuplai rangkaian relay 6V yang berfunsi mengontrol alarm, dan 5.3VDC digunakan pada rangkain mikrokontrolr, rangkaian switch dan alarm. Jika alat ini dipasang pada mobil maka tidak menggunakan power supply melainkan langsung dari aki 12V, maka tegangan DC dari aki di pasang pada jack positif dan negatif yang terhubung pada input dan ground IC7809 untuk dirubah outputya menjadi 9VDC. 2. Mikrokontroler yang digunakan pada sistem ini yaitu AVR Seri ATMega 8535, serta program yang dirancang menggunakan bahasa assembly, yang bekeja memberikan informasi kepada pemilik mobil dengan mengirimkan pesan SMS “Handle terbuka atau Pintu terbuka” bila kondisi mobil dalam keadaan tidak aman ( limit switch yang terpasang pada handle dan pintu mobil terganggu dengan adaya buka paksa ). UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih pada Jatra Wijayanto dalam pembuatan alat dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Intel, 1994, MCS 51 Microcontroller Family User’s Manual. Malvino, 1991, Prinsip-Prinsip Elektronika, Jakarta: Erlangga. Putra, Agfianto Eko, 2002, Penapis Aktif Elektronika Teori dan Praktek. Yogyakarta: CV Gava media. Sapie, Soedjana. 2005. Pengukur dan Alat Ukur Listrik. Penerbit PT Pradnya paramita. Jakarta Sutrisno, 1987, Elektronika Teori Dasar dan Penerapanya, Bandung: ITB. Tim Lab. Mikrokontroler, 2007, Pemrograman Mikrokontroler ATMega 8535 dengan C/C++ dan Assembler, C.V Andi Offset, Yogyakarta. Wardhana Lingga, 2006, Belajar Sendiri : Mikrokontroler AVR Seri ATMega Yogyakarta : Andi.
8535.
234