Volume 9, Nomor 2, Desember 2016
Analisis Prosedur Pembayaran Jasa Medis Guna Menunjang Mutu Pelayanan Dokter Di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat Anita Putri Wijayanti, Nadia Ilahi Pemodelan Dan Simulasi Citra Untuk Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah Candra Mecca Sufyana, Rena Amalika Asyari Analisis Hubungan Pemahaman Akreditasi Rumah Sakit, Karakteristik Dan Kinerja Perekam Medis Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Dina Sonia Pengaruh Ketepatan Diagnosa, Pembuatan Rujukan Bpjs Dan Kompetensi Petugas Rekam Medis Terhadap Efisiensi Pelayanan Rawat Jalan Di Klinik Prima Husada Ika Kartisyah Sistem Informasi Retensi Rekam Medis Di Rumah Sakit Tk.IV 03.07.03 Sariningsih Bandung Meira Hidayati Analisis Ketepatan Kodifikasi Diagnosis Penyakit Pada Rekam Medis Rawat Inap Guna Menunjang Reimbursement JKN Di Rumah Sakit Umum Daerah Cililin Sali Setiatin, Arief Permana
POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG JURNAL ILMIAH
VOL.9 NO.2 Hal. 1-68
DES 2016
ISSN 2088-2653
JURNAL ILMIAH MEDIS DAN KESEHATAN POLITEKNIK PIKSI GANESHA
PENGANTAR JURNAL ILMIAH MEDIS DAN KESEHATAN Politeknik Piksi Ganesha ini terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan ilmiah dalam bentuk hasil penelitian, kajian analisis, aplikasi teori dan pembahasan tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan Informasi Medis, Kesehatan dan masalah Kesehatan Populer. Penerbitan jurnal ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas, kualitas dan penyebarluasan kajian sekaligus sebagai wahana komunikasi ilmiah diantara cendekiawan, dosen, mahasiswa dan pemerhati kajian tersebut di atas. Penasehat DR. H. K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., S.Kom., MM Pimpinan Redaksi Wahyudi, SH., MH. Kes Reviewer dr. Evi Novitasari Emylia Fiskasari, S.Si., MM., APT Santy Christinawati, SS., M.Hum (Bahasa) Mitra Bestari Akasah, S.Sos., MM Aris Susanto, S.ST., MM Administrasi Naskah Ria Khoirunnisa, S.Si., M.Si Tedy Hidayat, S.ST., MM
Alamat Redaksi/Penerbit POLITEKNIK PIKSI GANESHA Jalan Jend. Gatot Subroto no.301 Bandung 40274 Telp.022 87340030 Fax. 022 87340086 Email :
[email protected] www.piksi-ganesha-online.ac.id
JURNAL ILMIAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MEDIS DAN KESEHATAN POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG VOL. 9 NO. 2 DESEMBER 2016
ISSN . 2088‐2653
PENGANTAR REDAKSI
Para pembaca yang terhormat, Puja dan puji syukur atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, Politeknik Piksi Ganesha Bandung telah menerbitkan Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Ilmu Medis dan Kesehatan Volume 9 Nomor 2 ke hadapan para pembaca. Jurnal Ilmiah ini memuat hasil tulisan karya ilmiah dosen-dosen konsentrasi Ilmu Medis dan Kesehatan dan juga dari institusi lainnya. Jurnal Ilmiah ini memuat karya ilmiah yang membahas tentang ANALISIS PROSEDUR PEMBAYARAN JASA MEDIS GUNA MENUNJANG MUTU PELAYANAN DOKTER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT oleh Anita Putri Wijayanti, Nadia Ilahi, PEMODELAN DAN SIMULASI CITRA UNTUK PENGHITUNGAN JUMLAH SEL DARAH MERAH oleh Candra Mecca Sufyana, Rena Amalika Asyari, ANALISIS HUBUNGAN PEMAHAMAN AKREDITASI RUMAH SAKIT, KARAKTERISTIK DAN KINERJA PEREKAM MEDIS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG oleh Dina Sonia, PENGARUH KETEPATAN DIAGNOSA, PEMBUATAN RUJUKAN BPJS DAN KOMPETENSI PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN RAWAT JALAN DI KLINIK PRIMA HUSADA BANDUNG oleh Ika Kartisyah, SISTEM INFORMASI RETENSI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT TK.IV 03.07.03 SARININGSIH BANDUNG oleh Meira Hidayati, ANALISIS KETEPATAN KODIFIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT PADA REKAM MEDIS RAWAT INAP GUNA MENUNJANG REIMBURSEMENT JKN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN oleh Sali Setiatin, Arief Permana. Semoga dengan terbitnya Jurnal Ilmiah ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran serta perkembangan keilmuan, terutama di bidang biomedis dan kesehatan.
Bandung, Desember 2016
DAFTAR ISI JURNAL ILMIAH ILMU MEDIS DAN KESEHATAN
ANALISIS PROSEDUR PEMBAYARAN JASA MEDIS GUNA MENUNJANG MUTU PELAYANAN DOKTER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
1
Anita Putri Wijayanti, Nadia Ilahi PEMODELAN DAN SIMULASI CITRA UNTUK PENGHITUNGAN JUMLAH SEL DARAH MERAH
13
Candra Mecca Sufyana, Rena Amalika Asyari ANALISIS HUBUNGAN PEMAHAMAN AKREDITASI RUMAH SAKIT, KARAKTERISTIK DAN KINERJA PEREKAM MEDIS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
23
Dina Sonia PENGARUH KETEPATAN DIAGNOSA, PEMBUATAN RUJUKAN BPJS DAN KOMPETENSI PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN RAWAT JALAN DI KLINIK PRIMA HUSADA BANDUNG
35
Ika Kartisyah
SISTEM INFORMASI RETENSI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT TK.IV 03.07.03 SARININGSIH BANDUNG
46
Meira Hidayati ANALISIS KETEPATAN KODIFIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT PADA REKAM MEDIS RAWAT INAP GUNA MENUNJANG REIMBURSEMENT JKN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN Sali Setiatin, Arief Permana
57
Selingkung Jurnal Merdis dan Kesehatan POLITEKNIK PIKSI GANESHA Berdasarkan rapat pengelola Jurnal POLITEKNIK PIKSI GANESHA pada tanggal 4 November 2016 menyepakati gaya selingkung Jurnal Medis dan Kesehatan dengan ketentuan sbb :
Judul. Judul naskah hendaknya dibuat seringkas mungkin, dan mencerminkan isi naskah secara keseluruhan. Data Penulis Tuliskan nama para penulis (nama lengkap tanpa gelar atau jabatan lainnya), Fakultas/Departemen,dan Universitas/Institusinya. Abstrak. Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris apabila tulisan dalam Bahasa Indonesia sedangkan apabila tulisan menggunakan bahasa Inggris abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia, tidak berisikan rumus atau referensi. Abstrak harus meringkas permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil utama, dan kesimpulan. Panjang abstrak maksimum 200 kata. Kata kunci: terdiri dari maksimal 5 kata, tiap kata dipisahkan dengan titik koma (;). Naskah. Naskah ditulis dengan sistematika yang terstruktur, konsisten, dan lugas. Naskah ditulis dengan menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar atau bahasa Inggris dengan tata bahasa (grammar) yang benar. Adapun format penulisan sebagai berikut; 1. Naskah ditulis pada kertas ukuran A4 (210x297mm), dengan marjin kiri 3, kanan 3, atas 3, dan bawah 2 cm. 2. Naskah di tulis dalam format satu kolom untuk isi, sedangkan judul dan abstrak dalam satu halaman. 3. Halaman naskah terdiri dari 10-13 halaman. 4. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 petunjuk judul, dan 10pt untuk abstrak dan isi naskah, naskah ditulis dalam spasi satu. 5. Naskah minimal berisi bagian sebagai berikut: A. Pendahuluan B. Kajian Pustaka C. Metode Penelitian D. Pembahasan E. Kesimpulan F. Daftar Pustaka Rumus. Setiap rumus diletakkan di tengah halaman dan diberi nomor pemunculan di sisi kanan dengan menggunakan angka arab di dalam kurung.
ሺ ݔ ܽሻ ൌ
൫൯ ݔ ܽି …………………………………….(1)
ୀ
Tabel. Huruf yang digunakan Times New Roman 10pt untuk isi tabel, judul tabel, dan sumber. Tabel diberi nomor menggunakan angka arab, dengan menggunakan garis horisontal tanpa garis vertikal untuk memisahkan kolom. Nomor dan judultabel diletakkan diatas, sumber diletakan di bawah sejajar dengan garis tabel paling kiri. Judul tabel di Bold. Tabel 1. Jumlah Pengunjung
Tahun Jumlah 2008 540.000 2009 340.000 2010 330.000 2011 320.000 Sumber: Bagian Penjualan, 2013
Pencapaian 90% 75% 73% 70%
Gambar. Gambar meliputi grafik, diagram, dan bentuk gambar lainnya. Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka arab disertai judul gambar dengan ukuran huruf 10pt Times New Roman.Nomor dan judul gambar di Bold dan diletakkan di bawah gambar dengan posisi di tengah (center). Sumber diletakkan di bagian bawah judul gambar. 6000 4000 2000 0
20 10 20 11 20 12
Gambar 1. Jumlah Produk Per Kota Periode 2010-2012 Sumber: BagianPenjualan, 2013
Daftar Pustaka. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama belakang mulai dari penulis pertama. Unsurunsur daftar pustaka meliputi: nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, tempat terbit, dan penerbit. Judul buku atau jurnal ditulis miring (italic) sementara judul artikel pada jurnal ditulis dengan huruf tegak. Apabila terdapat lebih dari satu artikel rujukan yang ditulis oleh penulis yang sama, maka diurutkan berdasarkan tahun penerbitan terbaru. Seluruh pustaka yang tercantum dalam daftar pustaka harus dirujuk atausesuaidalam isi naskah, demikian pula sebaliknya. Jurnal Alfanura, F., Arai. T., danPutro. U.S. (2010). System Dynamics Modelling for E-Government Implementation: a Case Study in Bandung City, Indonesia. Jurnal Manajemen Teknologi, Vol9 No 2, hal: 121-145. Buku
Husnan S, 2000, Dasar-dasar Manajemen Kauangan, Edisi keempat, Yogyakarta, UPP AMP YKPN. -----------.2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi keempat. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Internet Howard, N. (1995). Confrontation Analysis: How to Win Operations Other than War. CCRP Publication. Washington DC: Departement of Defence. Available at www.dodccrp.org. [diunduhpadatanggal 20 Oktober 2011]
PENGARUH KETEPATAN DIAGNOSA, PEMBUATAN RUJUKAN BPJS DAN KOMPETENSI PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN RAWAT JALAN DI KLINIK PRIMA HUSADA BANDUNG Ika Kartisyah Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Piksi Ganesha ABSTRACT Influence Between Accuracy of Diagnosis,, making BPJS refferal and medical records competence against outpatient services efficiency at Prima Husada Bandung Clinic. Clinic is the first level of care in the treatment, in that the level of service needs to be better. With BPJS as the government's program, the need for health care for participants BPJS increasingn especially in first rate health services. In this study, the authors use the method survey with descriptive analysis. Data collection techniques used is a field study including observation, interviews, and questionnaires, then through the study of literature as well as via the internet. The problems is doctor wrote a less precise diagnoses, medical record wrote a less precise diagnose code and referral system that is often error. advice given author is : 1). For doctors, socializing of understanding on the importance of accuracy of diagnoses. 2). give training to medical recorder on codification. 3) For a system that is often error the expected improvements from the center of the system providers. Keywords: Efficiency, Accuracy Diagnosis, Referral, Medical Records
A. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga menetapkannya dalam Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran. Bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. WHO yang berada di bawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) merumuskan suatu sistem kesehatan yaitu EEQ (Efficiency, Equity, Quality) yang dapat diartikan bahwa sistem kesehatan (Health System) adalah tatanan yang bertujuan tercapainya derajat kesehatan yang bermutu tinggi dan merata melalui upaya-upaya dalam tatanan tersebut yang dilaksanakan secara efisien dan berkualitas serta terjangkau oleh masyarakat. Penentuan kode diagnosa yang benar akan mempermudah petugas Rekam Medis dalam pembuatan rujukan BPJS sehingga pasien akan mendapatkan pelayanan lebih lanjut di sarana pelayanan lainnya dengan cepat dan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan oleh dokter yang memeriksa. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kompetensi merupakan kombinasi dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya (Watson Wyatt dalam Ruky, 2003:106). 35
Klinik Prima Husada Bandung merupakan pelayanan tingkat pertama yang mengadakan pelayanan untuk pasien umum maupun peserta BPJS. Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien pada bulan Januari sampai dengan November 2015 di Klinik Prima Husada Bandung, menunjukkan adanya kenaikan serta penurunan jumlah kunjungan rawat jalan untuk peserta BPJS yang signifikan Tabel 1 Jumlah Kunjungan Pasien BPJS Tahun 2015 B u l a n Jumlah Kunjungan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
191
306
251
363
339
366
210
419
402
378
353
Sumber : Rekam medis Klinik Prima Husada (2015) Dari tabel diatas, terlihat bahwa terjadi peningkatan serta penurunan kunjungan yang, hal tersebut mungkin saja dapat terjadi dikarenakan adanya kekurang nyamanan atas pelayanan yang diberikan. Diantaranya yaitu dalam segi pelayanan yang mungkin dinilai lamban, ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai, penyediaan informasi yang belum maksimal serta keramahan yang ditunjukkan pegawai dinilai menjadi faktor yang menyebabkan menurunnya angka kunjungan pasien rawat jalan. Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi di atas maka perlu diadakannya analisis terhadap masalah kompetensi pegawai, khususnya yang menyangkut dengan masalah kompetensi dokter dan rekam medis terhadap efisiensi pelayanan pasien rawat jalan di masyarakat pada Klinik Prima Husada Bandung B. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Klinik Klinik dalam penyelenggaraan kesehatannya bersifat promotif, preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitative (pemulihan). Bentuk pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan / atau home care. Pengertian Kompetensi Kompetensi diartikan oleh Spencer (1993:9) sebagai “an underlying characteristic of an individual that is casually related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation” Pengertian Rekam Medis Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 bahwa Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pengertian BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko atau peristiwa-peristiwa tertentu dengan tujuan, sejauh mungkin, untuk menghindari peristiwa-peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis dan/atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi 36
ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak. Pengertian Efisiensi Pelayanan Menurut Dwiyanto, dkk (2008:76) Efisiensi pelayanan adalah perbandingan terbaik anatara input dan output pelayanan. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey dengan analisis deskriptif yang dilakukan pada instalasi rekam medis Klinik Prima Husada Bandung. Subjek penelitian dilakukan kepada 36 orang yang terdiri dari dokter, perekam medis dan pasien, dengan cara melakukan wawancara dan pengumpulan kuesioner yang sebelumnya kuesioner tersebut dilakukan pegujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa adanya pengaruh variabel bebas, yaitu kompetensi baik secara serentak / bersama-sama maupun parsial / individual terhadap variabel terikat yaitu kualitas pelayanan. Untuk menganalisa hubungan dan pengaruh antar variabel tersebut, digunakan analisa Model Regresi Linier Berganda. Untuk memperoleh hasil perhitungan yang akurat, dalam penelitian ini, pengolahan data dengan metode analisa regresi berganda menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS Versi 18. D. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui analisis deskriptif yaitu penjelasan mengenai perolehan frekuensi dan persentase setiap variabel yang diteliti. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: a. Ketepatan Diagnosa Tabel 2 Distribusi Frekuensi Ketepatan Diagnosa Di Klinik Prima Husada Bandung tahun 2016 No. Variabel Jumlah Persentase 1. ketepatan diagnosa: 11,1 4 a. Sangat tepat 86,1 31 b. Tepat 2,8 1 c. Kurang tepat 0 0 d. Tidak tepat Total 36 100 Sumber : Penulis, 2016 Tabel 2 menggambarkan bahwa sebagian besar responden menyatakan tepat pada ketepatan diagnosa (86,1 %) dan hanya (2,8 %) yang menyatakan kurang tepat pada ketepatan diagnosa. b. Pembuatan Rujukan BPJS Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pembuatan Rujukan BPJS Di Klinik Prima Husada Bandung tahun 2016 No. Variabel Jumlah Persentase 37
1.
Pembuatan rujukan BPJS: a. Sangat tepat b. Tepat c. Kurang tepat d. Tidak tepat
13 21 2 0
36,1 58,3 5,6 0
Total 36 100 Sumber : Penulis, 2016 Tabel 3 menggambarkan bahwa sebagian besar responden menyatakan tepat pada pembuatan rujukan BPJS (58,3%) dan hanya (5,6 %) yang menyatakan kurang tepat pada pembuatan rujukan BPJS. c. Kompetensi Petugas Rekam Medis Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Petugas Rekam Medis di Klinik Prima Husada Bandung tahun 2016 No. Variabel Jumlah Persentase 1. kompetensi petugas rekam medis : 19,4 7 a. Sangat kompeten 75 27 b. Kompeten 5,6 2 c. Kurang kompeten 0 0 d. Tidak kompeten Total 36 100 Sumber : Penulis, 2016 Tabel 4 menggambarkan bahwa sebagian besar responden menyatakan kompeten (75%) dan hanya (5,6%) yang menyatakan kurang kompeten petugas rekam medis. . d. Efisiensi Pelayanan Rawat Jalan Tabel 5 Distribusi Frekuensi Efisiensi Pelayanan Rawat Jalan di Klinik Prima Husada Bandung tahun 2016 No. Variabel Jumlah Persentase 1. efisiensi pelayanan rawat jalan: 36,1 13 a. Sangat efisien 61,1 22 b. Efisien 2,8 1 c. Kurang efisien 0 0 d. Tidak efisien Total 36 100 Sumber : Penulis, 2016 Tabel 5 menggambarkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat efisen pada efisiensi pelayanan rawat jalan (61,1%) dan hanya (2,8 %) yang menyatakan kurang efisen pada efisiensi pelayanan rawat jalan.
38
E. ANALISIS PENELITIAN 1. Analisis Kualitas Data Dalam penelitian ini, pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinear, uji heteroskedastisitas dan uji hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov- Smirnov. Uji ini dilakukan dengan melihat apakah distribusi data mempunyai perbedaan yang signifikan atau tidak dengan nilai standar baku. Jika terdapat perbedaan yang signifikan (taraf signifikansi < 0,05) maka distribusi data berbeda dengan standar baku atau dinyatakan tidak normal. Sedangkan jika tidak terdapat perbedaan yang signifikan (taraf signifikansi > 0,05) maka distribusi data tidak berbeda dengan standar baku atau terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005). Tabel 6 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tests of Normality a
EFISIENSI PELAYANAN KETEPATAN DIAGNOSA PEMBUATAN RUJUKAN BPJS KOMPETENSI PETUGAS RM
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. .118 36 .200* .135 36 .094
Statistic .955 .951
Shapiro-Wilk df 36 36
Sig. .152 .116
.142
36
.065
.948
36
.093
.135
36
.094
.951
36
.116
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Penulis, 2016 Sesuai dengan data diatas dapat kita lihat bahwa variabel ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, kompetensi petugas rekam medis, dan efisiensi pelayanan rawat jalan yang datanya terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas diuji dengan melihat nilai tolerance serta nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dikatakan tidak terdapat multikolinieritas dalam model regresi jika tolerance > 0,1 atau VIF < 10 (Ghozali, 2005). Hasil pengujian untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: TABEL 7 Hasil Pengujian Multikolinieritas Model Collinearity Statistics VIF Keterangan Tolerance (Constant) Ketepatan Diagnosa 0,946 1,057 Tidak Terjadi Multikolinieritas Pembuatan Rujukan 0,959 1,043 Tidak Terjadi BPJS Multikolinieritas 39
Kompetensi Petugas 0,986 1,014 Tidak Terjadi Rekam Medis Multikolinieritas Berdasarkan tabel di atas, variabel ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, kompetensi petugas rekam medis, dan efisiensi pelayanan rawat jalan tidak terjadi multikolinieritas sehingga dapat dilanjutkan dalam penelitian selanjutnya. c.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dari koefisien parameter, jika nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat dikatakan telah terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil pengujian heteroskedastisitas TABEL 8 Hasil Pengujian Heterodastisitas Berdasarkan Signifikan Model T Sig. Keterangan (Constant) Ketepatan Diagnosa -1,579 0,124 Tidak ada Heterokedastisitas Pembuatan Rujukan 2,013 0,053 Tidak ada Heterokedastisitas BPJS 0,197 0,845 Tidak ada Heterokedastisitas Kompetensi Petugas Rekam Medis Dependent Variable : Efisiensi Pelayanan Sumber : Penulis, 2016 TABEL 9 Hasil Pengujian Heterodastisitas Berdasarkan T hitung -T tabel
Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen (ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, 40
dan kompetensi petugas rekam medis) terhadap variabel dependen (efisiensi pelayanan rawat jalan) secara serentak. Uji analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Tabel 10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model 1
(Constant) KETEPATAN DIAGNOSA PEMBUATAN RUJUKAN BPJS KOMPETENSI PETUGAS RM
Unstandardized Coefficients B Std. Error .052 .063 .048 .124
Standardized Coefficients Beta
t
.061
.827 .388
Sig. .414 .701
.192
.090
.332
2.134
.041
.300
.141
.334
2.131
.041
a. Dependent Variable: EFISIENSI PELAYANAN
Sumber : Penulis, 2016 Persamaan regresinya sebagai berikut : Y’= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Y’= 0,052 + 0,048 X1+ 0,192X2+ 0,300 X3 - Konstanta sebesar 0,052 menyatakan bahwa jika variabel independen = 0, maka efisiensi pelayanan sebesar 0,052. - Koefisien regresi ketepatan diagnosa sebesar 0,048 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 ketepatan diagnosa maka akan menyebabkan kenaikan efisiensi pelayanan sebesar 0,048. - Koefisien regresi pembuatan rujukan BPJS sebesar 0,192 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 pembuatan rujukan BPJS maka akan menyebabkan kenaikan efisiensi pelayanan sebesar 0,192. - Koefisien regresi kompetensi petugas rekam medis sebesar 0,300 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 kompetensi petugas rekam medis maka akan menyebabkan kenaikan efisiensi pelayanan sebesar 0,300. Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara variabel ketepatan diagnose dengan efisiensi pelayanan, hubungan positif antara variabel pembuatan rujukan BPJS dengan efisiensi pelayanan, serta hubungan positif antara variabel kompetensi petugas rekam medis dengan efisiensi pelayanan 2. Analisis Korelasi Ganda Tabel 11 Hasil Analisis Korelasi Ganda Model Summary b Model 1
R
.498a
R Square .248
Adjusted R Square .178
Std. Error of the Estimate .09991
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI PETUGAS RM, PEMBUATAN RUJUKAN BPJS, KETEPATAN DIAGNOSA b. Dependent Variable: EFISIENSI PELAYANAN
41
Sumber : Penulis, 2016 Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,498. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruhyang sedang antara ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, dan kompetensi petugas rekam medis terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan. 3. Analisis Determinasi (R2) Berdasarkan tabel 5.13 diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,248 atau 24,8 %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, dan kompetensi petugas rekam medis) terhadap variabel dependen (efisiensi pelayanan rawat jalan) sebesar 24,,8 %. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, dan kompetensi petugas rekam medis) mampu menjelaskan sebesar 24,8% variasi variabel dependen (efisiensi pelayanan rawat jalan). Sedangkan sisanya sebesar 75,2 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Tabel 12 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .105 .319 .425
df 3 32 35
Mean Square .035 .010
F 3.521
Sig. .026a
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI PETUGAS RM, PEMBUATAN RUJUKAN BPJS, KETEPATAN DIAGNOSA b. Dependent Variable: EFISIENSI PELAYANAN
Sumber : Penulis, 2016 Hipotesis : Ho: tidak terdapat pengaruh antara ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS dan kompetensi petugas rekam medis terhadap efisiensi pelayanan secara simultan Ha: terdapat pengaruh antara ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS dan kompetensi petugas rekam medis terhadap efisiensi pelayanan secara simultan Berdasarkan tabel5.14 didapat F hitung sebesar (3,521), sedangkan F tabel sebesar (3,295). Karena F hitung > F tabel (3,521 > 3,295), maka Ho ditolak artinya ada pengaruh secara signifikan antara ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, dan kompetensi petugas rekam medis secara bersama-sama terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, dan kompetensi petugas rekam medis secara bersama-sama berpengaruh terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan di Klinik Prima Husada Bandung. 5. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Berdasarkan tabel 5.12 didapatkan hasil t hitung X1 (ketepatan diagnose) sebesar (0,388), t hitung X2 (pembuatan rujukan BPJS) sebesar (2,134), dan t hitung X3 (kompetensi petugas rekam medis) sebesar (2,131), sedangkan t tabel sebesar (2,037). Kriteria pengujian : 42
Ho diterima jika – t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel 1. Pengaruh ketepatan diagnosa terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Hipotesis : Ho: ketepatan diagnosa tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Ha: ketepatan diagnosa berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Oleh karena t hitung X1 (ketepatan diagnose) < t tabel (0,388< 2,037) maka Ho diterima yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara ketepatan diagnosa dengan efisiensi pelayanan rawat jalan atau Ha ditolak. 2. Pengaruh pembuatan rujukan BPJS terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Hipotesis : Ho: pembuatan rujukan BPJS tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Ha: pembuatan rujukan BPJS berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan T hitung X2 (pembuatan rujukan BPJS) > t tabel (2,134 > 2,037) maka Ho ditolak yang artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara pembuatan rujukan BPJS dengan efisiensi pelayanan rawat jalan atau Ha diterima. 3. Pengaruh kompetensi petugas rekam medis terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Hipotesis : Ho: kompetensi petugas rekam medis tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Ha: kompetensi petugas rekam medis berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan Begitupun dengan t hitung X3 (kompetensi petugas rekam medis) > t tabel (2,131 > 2,037) maka Ho ditolak yang artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara kompetensi petugas rekam medis dengan efisiensi pelayanan rawat jalan atau Ha diterima. F. KESIMPULAN 1. Gambaran pemahaman dokter mengenai diagnosa apa saja yang harus dibuatkan dan ketepatannya di Klinik Prima Husada Bandung mempunyai pengaruh sebesar (86,1%). 2. Gambaran pembuatan rujukan BPJS yang dilakukan oleh petugas rekam medis di Klinik Prima Husada Bandung mempunyai pengaruh sebesar (58,3%) dan hanya (5,6%) yang menyatakan kurang tepat pada pembuatan rujukan BPJS. Dapat disimpulkan adanya hubungan signifikan antara pembuatan rujukan BPJS terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan di Klinik Prima Husada Bandung. 3. Gambaran kompetensi petugas rekam medis dalam memberikan kode penyakit pada surat rujukan BPJS di Klinik Prima Husada Bandung mempunyai pengaruh sebesar (75%) dan hanya (5.6%) yang menyatakan kurang kompeten petugas rekam medis serta adanya hubungan signifikan antara kompetensi petugas rekam medis terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan di Klinik Prima Husada Bandung. 43
4. Gambaran mengenai pengaruh ketepatan diagnosa, pemberian rujukan dan kompetensi petugas rekam medis terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan di Klinik Prima Husada Bandung berdasarkan tabel5.14 didapat F hitung sebesar (3,521), sedangkan F tabel sebesar (3,295). Karena F hitung > F tabel(3.521 > 3.295), maka Ho ditolak artinya ada pengaruh secara signifikan antara ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS, dan kompetensi petugas rekam medis secara bersama-sama terhadap efisiensi pelayanan rawat jalan. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketepatan diagnosa, pembuatan rujukan BPJS dan kompetensi petugas rekam medis secara bersama-sama berpengaruh terhadap efiensi pelayanan rawat jalan di Klinik Prima Husada Bandung. Tanpa adanya diagnosa yang tepat yang diberikan oleh dokter maka rujukan tidak akan bisa dibuat oleh petugas rekam medis. Petugas rekam medis yang mempunyai kompetensi sesuai bidangnya bisa bekerja dengan baik khususnya dalam pembuatan rujukan ini diperlukan kompetensi dalam pemberian kode penyakit yang sesuai dengan diagnosa yang tetapkan. 5. Gambaran mengenai sistem rujukan online yang dibuat oleh pihak BPJS masih banyak kekurangan yang ada pada program tersebut dan terkendala dengan seringnya terjadi sistem yang eror. 6. Gambaran mengenai pelayanan yang diberikan kepada pasien yang dilakukan dengan terburu-buru terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya termasuk dengan banyaknya pasien yang berobat tetapi tenaga dokter terbatas diharapkan untuk kedepannya pelayanan bisa berjalan dengan baik dan dapat memuaskan pasien yang berobat. G. DAFTAR PUSTAKA Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147 Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1997). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta Dewan Pimpinan Pusat PORMIKI. (2009). Standar Kompetensi Administrator Informasi Kesehatan (Perekam Medis). Jakarta Akasah. (2007). Pengaruh Kompetensi Pegawai Pengisi Rekam Medis Terhadap Kualitas Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap di RS Jiwa Bandung. Tesis. Bandung. Boy, Sabarguna. (2004). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Konsorsium Rumah Sakit Islam JATENG-DIY. Yogyakarta. 44
Boy, Sabarguna. (2009). Keselamatan dan Keamanan pada Rekam Medis Terkomputerisasi. UI-Press. Jakarta. Duwi, Prayitno. (2009). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution) Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. MediaKom. Yogyakarta Ery, Rustiyanto. (2010). Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Gemala, R. H. et al. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Edisi Revisi 2. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta Huffman, Edna K.. (1999). Health Information Management (Edited by Jennifer Cofer, RRA.). APIKES Dharma Lanbaw. Padang. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 377 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Kotler, Philip and Kotler, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga. Jakarta Rumah Sakit Al-Islam Bandung. (2011). Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis. Bandung. Ratih, Wulandari. Competence of Medical Record Professional of DR. Cipto Mangunkusumo National Hospital. Full-Paper. 80-82. Rizki, Muliani.(2011). Pengaruh Kognitif dan Motivasi Kerja Perawat Terhadap Produktivitas Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Cicendo Bandung. Tesis. Bandung Skurka, Margaret A.. (2003). Health Information Management: Principles and Organization for Health Information Service. A Wiley Imprint. San Francisco Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. RajaGrafindo Persada. Jakarta
45
FORMULIR BERLANGGANAN
1. Nama
: ............................................................................................
2. Alamat
: ............................................................................................
3. Telepon/HP
: ............................................................................................
4. e-mail
: ............................................................................................
Menyatakan bersedia untuk berlangganan Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Ilmu Medis dan Kesehatan Politeknik Piksi Ganesha Bandung mulai edisi ..................................... dan bersedia membayar biaya cetak and ongkos kirim sebesar ........................................ per eksemplar.
Pemohon,
(....................................)
Formulir berlangganan dapat dikirim lewat pos/fax/email ke: ● Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Ilmu Linguistik dan Pengajaran Bahasa Politeknik Piksi Ganesha Bandung ● Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto No.301 Bandung 40274 ● Telepon : Telp. 022 87 3400 30 Fax. 022 87 3400 86 : Email:
[email protected] ● e-mail www.piksi-ganesha-online.ac.id