Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan lfoteJ
KONSENTRASI GAS THORON DAN TINGKAT
Kartika
Radiasi
dan Lingkungan
Chandra, 14 Vesember
X
~()iJ4
KERJA ANAK LURUHNYA
DI
TEROWONGANTAMBANGEMASBAWAHTANAH DI DAERAH CIKOTOK (BANTEN) Sutarman dan Makhsun Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuklir -BATAN
RennyWess Institut Pertanian Bogor -BOGaR
ABSTRAK KONSENTRASI GAS THORON DAN TINGKAT KERJA ANAK LURUHNYA DI TEROWONGAN TAMBANG EMAS BAWAH TANAH DI DAERAH CIKOTOK (BANTEN). Telah dilakukan pengukuran konsentrasi gas thoron clan tingkat kerja aDak luruhnya di terowongan tambang emas bawah tanah Cikotok, Banten. Pengukuran konsentrasi gas thoron menggunakan metode dwi-tapis, sedangkan tingkat kerja anak luruhnya menggunakan metode Rock. Pengukuran sampel dilakukan dengan menggunakan pencacah alfa portabel model Scaller-2000 buatan Ludlum, dengan detektor ZnS(Ag). Hasil pengukuran menunjukan bahwa konsentrasi gas thoron antara tidak terdeteksi sampai (37.040:!: 157) Bq/ m3clan tingkat kerja anak luruhny~ antara ttd sampai (11,20 :!: 0,41) X1Q-3 WL. Berdasarkan rekomendasi IAEA No. 33 tingkat tindakan EEC gas thoron yang diizinkan adalah 80 Bq/m3, yang setara dengan tingkat kerja anak luruhnya sebesar0,3 WL
ABSTRACT CONCENTRAllON OF THORON GAS AND WORKING LEVEL OF ITS DAUGH'IER IN UNDERGROUND GOLD MINING TUNNELS AT CIKOTOK AREA (BANTEN). Measurement of concentration of thoron gas and working level of its daughter in underground gold mining tunnels of Cikotok Banten have been carried out. The measurement of thoron gas concentration used double-filter method, while working level of its daughter used the Rock method. Measurement of samples were done by using the Ludlum portable alpha counter type Scaller-2000,with aZnS(Ag) detector. The results showed that concentration of thoron gas were between undetect~J?leuntil (37.040:t 157) Bq/m3 and working level of its daughter between undetectable until (11.20 :t 0.41) x10-3WL. Based on the recomendation of IAEA No. 53 action level of EEC thoron gas which allowed was 80 Bq/ m3, that equal to 0.3 WL working level of its daughter.
rata tahunan yang diterima
I. PENDAHULUAN Sumber radiasi alam ada sejak bumi dan alam semesta ini terbentuk. Radiasi alam terbentuk secara terus-menerus clan
seseorang
yang berasaldari sumber radiasi buatan, yaitu kurang dari 1 mSv [1 Thoron (220Rn)merupa~an salah satu
tidak dapatdihindarkan. Dosis efektif rata-
radionuklida alam yang memberikan
rata tahunan yang diterima
dosis radiasi relatif tinggi di lingkungan
seseorang
akibat sumber radiasi alam sekitar 2,4mSv.
setelah gas radon. Thoron sebagai gas
Harga dosis tersebut sangat tinggi apabila
mulia turunan dari 232Thmemiliki suat
dibandingkan dengan dosis efektif rata-
tidak berwama, tidak berbau yang berasal
Puslitbaug Keselamatan Radiasi dan Biolnedika Nuklir-Badall TenagaNuklir Nasional
248
-249
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan UoteJ Kartika
Radiasi
dan Lingkungan
Chandra, .14 Vesember
X
2004
dari kerak bumi dan dapat lepas ke ling-
tambang bawah tanah. Sampai saat ini
kungan melalui celah-celah tanah, batuan,
belum ada ketentuan yang mengatur
clan bahan bangunan. Rantai peluruhan
keselamatan kerja yang berkaitan dengan
thorium melibatkan banyak isotop seperti
dampak radiologi di daerah penambangan
216Po(ThA), 212Pb(I'hB), 212Bi(I'hC), 212PO bawah tanah yang diakibatkan oleh gas (I'hC), clan 208n(ThC") dengan waktu Faro
thoron tersebut.
55,3 detik, serre sangat potensial dalam
Kualitas udara di tambang bawah
melepaskan energi. Pada peluruhan thoron
tanah selama ini hanya mendapat perhati-
disertai lepasnya partikel alfa (a), beta ((3),
an pada tarat non radioaktif seperti gas
clan sinar gamma (y) ke lingkungan yang
beracun (502, CO2, dan N02), logan berat
dapat menurunkan
(Pb, Hg, clan Ag), clan debu. Sedangkan
kualitas udara bila
melebihi barns dosis yang diijinkan [2]
yang
berhubungan
dengan
radioaktif
sumber
belum mendapat penilaian clan cenderung
radiasi a tidak memberikan efek yang
diabaikan. Oleh karena itu dalam upaya
berarti bila mengenai bagian luar tubuh
penerapan
manusia, karena daya tembusnya yang
udara, maka selayaknya dilakukan pengu-
relatif kecil. Namun jika gas ini masuk ke
kuran degradasi kualitas udara yang ber-
dalam tubtih
melalui saluran pemafasan,
hubungan dengan gas radioaktif. Dalam
maka radiasi ini dapat memberikan dam-
makalah ini pengukuran konsentrasi gas
pak radiologi terhadap saluran pernafasan.
thoron di udara di dalam terowongan
Hal ini dapat terjadi karena luruhan thoron
tambang emas bawah tanah diprioritas-
partikel radioaktif dengan diameter0,15~m mudah mengendappada
kan,
Thoron
yang
merupakan
merupakan
saluran pernafasan khususnya itu luruhan bronkiole.Selain
daerah
thoron
bersifat stokastik, yaitu tidak ada batas ambang dosis radiasi bagi peluang terjadinya gangguan pemafasan. Peluang terjadi-
manaJemen kualitas
karena
merupakan
salah
total
satu
penyumbang dosis efektif tahunan di lingkungan. Pengukuran ini dilakukan dengan tujuan
menentukan
konsentrasi
clan
tingkat kerja (lvorking level = WL) gas thoron serta memperkirakan laju dosis
bertambah
efektif tahunan di daerah kerja terowo-
clan lama
ngan tambang emas bawah tanah. Ruang
pemaparan. Hal ini dapat menimbulkan
lingkup penelitian meliputi empat daerah
efek yang merugikan terhadap kesehatan
penambangan, yaitu
manusia seperti yang
Cipicung, dan Cikidang pada posisi L-300
J gangguan nya
pemafasan
dengan naiknya dosis radiasi
dialami
pekeIja
Ciputer,
Puslitbang Keselamatan Radiasi-dan Biomedika Nuklir-Badan TenagaNuklir N!lsional
Cikaret,
250
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan lfoteJ
-~~"~
Kmtika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 lJesember -
X
fl()()4
Ciputer, L-300 Cikaret,. L-700 Cipicung,
titik pengamatan L-400 utara Cikidang, 3
L-400 utara Cikidang, L-300 selatan Ciki-
titik pengamatan L-300 selatan Cikidang, 3
dang, L-200 selatan Cikidang, clan L-200
titik pengamatan L-200 selatan Cikidang, 3
timur Cikidang dengan jumlah terowo-
titik pengamatan L-300 timur Cikidang,
ngan sebanyak tujuh buah, dengan
daD 3 titik pengamatan di Ciputer.
panjang terowongan berkisar 100-174m. Hasil pengukuran tersebut diharap-
kan dapat memberi informasi mengenai
11.2.BahanclanAlat Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam
konsentrasi clan tingkat kerja gas thoron di
penelitian ini adalah sebagai berikut : filter
terowongan tambang emas bawah tanah
serat gelas (kertas tapis) buatan Whatman-
Cikotok, sehingga dapat merekomendasi- USA ukuran 4,7 cm No.1820025 clan 2,5 kan bagi para pekeIja tambang yang
cm No.1820047,standar Am-241 buatan
bekerja di
LMRI No. 1131 du 26.11.1979(ET15720)
terowongan
tambang emas
bawah tanah Cikotok. Disamping itu, data
Alat-alat
yang
digunakanC'.cdalam
yang telah diperoleh dapat dipakai sebagai
penelitian adalah sebagai berikut, pen-
data dasar dan acuan tingkat radioaktivitas
cuplik udara buatan TSI-USA, thermo-
lingkungan di tambang emas bawah tanah
hygropresuremeter buatan
di Indonesia.
USA untuk mengukur suhu, kelembaban, dan tekanan udara,
Cole-Palmer,
tripod, tabung pen-
II. METODE PENELITIAN
cuplik thoron, tabung dwi-tapis berbentuk
11.1.Lokasi clan Waktu Penelitian
silinder 100 cm dan diameter 2;54 cm,
Pengukuran konsentrasi clan tingkat
pencacah alia model scaller-2000 buatan
kerja gas thoron clan anal luruhnya di-
LUDLUM-USA,
laksanakan di penambangan emas bawah
pinset, stop watch, selang plastik, .tabung
tanah oleh PI. Aneka Tambang Tbk. Unit
plastik (vial) penyimpan contoh 250 mI.
Geomin Cikotok,
planset
stainiessteel,
Kabupaten Lebak,
Propinsi Banten yang diIaksanakan mulai bulan Agustus 2003 sampai dengan Mei
11.3.PengambilanData Pengambilan data dila~kan
dengan
2004 clan bekeqasama dengan P3KRBiN-
mengambil data primer, yaitu pengukuran
BATAN Pasar Jum' at, Jakarta. Penentuan
konsentrasi clan tingkat kerja gas thoron
lokasi dilakukan secara acak disesuaikan
secara langsung dengan cara mencuplik
yaitu
contoh udara pada setiap terowongan
sebanyak 15 titik pengarnatan terdiri atas 3
tambang emas bawah tanah. Pengambilan
dengan
panjang
terowongan,
Puslitbang Keselamatti,:,:Radiasi_dan Biomedika-Nuklir-Badan-Tenaga Nuklir Nasional
1. 2. 4. ..(1)
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan
Radiasi
dan Lingkungan
X
Hotel Kartika Chandra, .14 Pesember ~Ot)4
contoh udara untuk mengukur konsentrasi gas thoron dilakukan dengan mengguna-
dengan pengertian Cth= Konsentrasi thoron (pCijl)
kan metode dwi-tapis[3]. Pengukuran ting-
x = laju cacah (cpm)
kat kerja luruhan thoron yang dinyatakan
E = Efisiensi pencacahan (%)
dalam WL mengacu pada metode Rock[4].
V = Volume tabung (0,511) Ff = Fraksi luruhan thoron (0,580)
11.4.ProsedurPengukuranKonsentrasi Tboron
Z = Faktor, fungsi dari waktu sampling
dan waktu cacah(0,05724)
Contoh udara diambil di dalam terowongan tambang bawah tanah dengan
11.5.Prosedur Pengukuran Tingkat Kerja
cara menghisap udara menggunakan
1,
Contoh udara diambil dengan cara
pompa hisap dengan laju alir 10 liter
dihisap menggunakan pompa hisap
per menit (lpm) melalui tabung dwi-
dengan laju alir 30 lpm melalui kertas
tapis pada ketinggian sekitar 100-150
tapis pada ketinggian sekitar 100-150
cm dari permukaan tanah selama 10
cm dari permukaan tanah selama 10
menit. Kertas tapis depan berfungsi
menit.
sebagai penal-Lankotoran (debu) dan
2. Sebelum contoh dicacah, dilakukan
kertas tapis belakang berfungsi sebagai
pengukuran latar dengan melakukan
pengumpul partikel thoron.
pencacahan kertas tapis yang belum
Sebelum contoh dicacah, dilakukan
terkontaminasi selama 10 menit.
pengukuran latar dengan melakukan
3. Kemudian contoh diambil dan dilaku-
pencacahan kertas tapis yang belum
kan pencacahan selama 10 menit
terkontaminasi selama 10 menit.
setelah ditunda selama 340 menit dari pengambilan contoh.
3. Tahap selanjutnya kertas tapis bagian belakang sebagai hasil cuplikan udara
Untuk menghitung tingkat kerja luruh-
dicacah selama 10 menit setelah di-
an thoron digunakan persamaan :
tunda selama 60 menit dan pengamThWL =
bilan contoh.
N
-=~
E.Wc.Ws.Y.FB
4. Untuk menghitung konsentrasithoron
(2)
denganpengertian
digunakanpersamaan
Th WL = tingkat keIja luruhan thoron O,45X C"h= EZ~ N
(WL) = Laju cacah (cpm)
PuslitbangKeselamatanRadiasi dan BiomedikaNuklir-Badan_Tinaga NuklirNasional
251
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan
Radiasi
UoteJ Kartika
Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X ~()l)4
E
= Efisiensi pencacahan (%)
denganpengertian
Wc
= Waktu cacah (10 menit)
EECTn = EquivalenEquilibrium Concentra-
Ws
= Waktu sampling (10 menit)
y
= Laju pencuplikan udara (lpm)
FB
= Faktor bobot luruhan thoron
tion thoron
x
(13 dpmJIJWL)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
11.6.Perkiraan Dosisi Efektif Tahunan Gas Thoron Untuk
= WLTn (m WL)
menghitung dosis
111.1. KonsentrasiGas Thoron 111.1.1. Lokasi Tambang Tidak Aktif Perhitungan konsentrasi thoron clan
efektif
tahunan gas thoron digunakan model dosi-
tingkat kerja masing-masing dilakukan
metri interna yang direkomendasikan oleh
menggunakan persamaan (1) clan (2),
UNSCEAR, dapat diperkirakan dosis inter-
sementara
perhitungan
dosis,~ efektif
na pada daerah paru-paru karena adanya
tahunan menggunakan
persamaan (3).
pengendapan partikelluruhan
Data basil pengukuran konsentrasi gas
thoron (5)
Dosis efektif tahunan gas thoron dapatdihitung denganpersamaanberikut
thoron,
tingkat kerja, clan dosis efektif
tahunan di 15 penambangan
Drn= CEECTnXTXFk
(3)
diperlihatkan pada Tabell 1 diperlihatkan bahwa hasil
denganpengertian Drn
pengukuran konsentrasi gas thQron di
= Dosis interna tahunan atau dosis efektif tahunan gas thoron (mSv)
Fk
= Faktor konversi dosis thoron
ngan Gam), T = 2000jam = Konsentrasi thoron (Bq/ m3)
F
= Faktor keseimbangan thoron,
terdeteksi. Hal
ini
karena
aktif sejak tahun 2000. Namun kegiatan
= Lama pemaparan dalam terowo-
CTn
300) tidak
kondisi terowongan yang sudah tidak
40nSv Bq/m3jam T
daerah penambangan Ciputer (posisi L-
penambangan masih dilakukan meskipun hanya di sekitar mulut terowongan oleh masyarakat sebagai penambang emas tanpa izin (PET!),
diperolehdari persamaan(4)
Tabel 1 memperlihatkan umumnya EEC kecil
(0,16-2,99 Bq/m3),
karena
kelembaban di dalam terowongan tinggi, EECTn CTH
(4)
clan
dalam
perhitungan
ini
tidak
Prosiding
Presentasi
[lmiah
Keselamatan Ifotel
Kaltika
Radiasi
dan Lingkungan
Chandra,
14 Vesember
X
~O()4
dilakukan terhadap koreksi serapan diri
merupakan penambangan yang sudah
(faktor serapan diri
tidak aktif, kondisi
diabaikan).
Faktor
terowongan selalu
kesetimbangan (F) umumnya lebih kecil
terdapat genangan air yang berasal dari
dari pada 1 (F
sumber air di dalamnya. Mengingat salah
Tabel
1
memperlihatkan
bahwa
satu sifat gas thoron yang dapat larut di
konsentrasi gas thoron di daerah Cikaret
dalam air, maka thoron yang berada di
(posisi L-300) menunjukkan konsentrasi
dalam tanah sebagian dapat lepas ke
thoron di dalam terowongan telah melam-
lingkungan dengan larut ke dalam air
paui batas yang telah direkomendasikan
tersebut.
ICRP sebesar 600 Bq m-3 [2]. Meskipun
Tabell. Konsentrasi, WL, dan dosis efektif tahunan gas thoron di tambang emas Cikotok
No 1
Ttd
2,14:t O,~
0,57
1.639:t 93 4.917:t 95
2,05:t 0,25 0,60 :t 0,23
0,55
334
0.16
119
0,05 0,04 0,01
4
12.456:t 123
3,33:t 0,30
0,89
74
0,07
5
14.095:t 126
9,06:t 0,39
2,41
117
0,20
()
37.040:t 157
11,20:tO,41
2.99
83
0,24
7
6.884:t113
2/99:t 0/28
0,80
119
0,06
8
11.473:t114
4,10:t 0,29
1,09
98
0,09
9
15.406:t 127
4,02 ::!:0,29
1,07
72
0,09
10
3.278:t108
2,39 :!: 0,28
0,64
201
0,05
11
Ttd
2,22 ::!:0,26
0,59.
12
5.900:t 113
3,42 :t 0,30
0,91
159
0,07
13
Ttd
1,20:t 0,25
0,32
Ttd
0,03
14
Ttd
1,28 :t 0,25
0,34
Ttd
0,03
15
8.195:t126
2,22 :!:0,26
0,59
75
0,05
0,05
Catalan : Ttd = tidak terdeteksi (:5 MDC)
Puslitbanl{ Keselamatan Rad"iasi dan Biomedika Nuklir-Badan T.enagaNuklir Nasiollal
253
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan Hotel Kaltika
Kondisi dc-erah Cipicung (posisi L-
Radiasi
dan Lingkungan
Chandra, :14 Vesember
X
:J,lJ04
memiliki tanahandosol coklat dan regosol
.
700) selain panjang terowongan yang telah
coklat yang terbentuk dari bahan induk
digali
mencapai 75 m juga ditemukan
tuff abu vulkan intermedier clan latosol
genangan air lebih tinggi dari pada di tero-
coklat kemerahan Berta latosol dengan
wongan L-300 Cikaret. Hal ini menyebab-
bahan induk tuf vulkan tua intermedier.
kan perbedaaan konsentrasi menjadi tiga kali lebih besar daripada di daerah Cikaret
yang memiliki
kedalaman terowongan
hanya sekitar 50 m clan tinggi genangan air daerah L-400 utara Cikidang
sekitar 0,25 ffi.
memiliki
nilai yang tertinggi daTi seluruh terowo-
111.1.2. Lokasi TambangAktif
ngan yang lain, lihat Tabel 1. Hal ini yang
disebabkan pada terowongan di daerah ini
masih aktif yaitu terletak di Cikidang,
merupakan terowongan terpanjang pada
dengan suhu 18OC pada sore hari dan
saat penelitian, yaitu sekitar 174 m dan
ketinggian 1273 m dpl yang
merupakan
selain itu memiIiki dua percabangan di
daerah prospek endapan bijih emas clan
sebelah kanan terowongan pada jarak 1
perak dengan kadar 2-54 g ton-l Au dan
m clan 65 m dan sumber penggalian lihat
25-125 g ton-l Ag. Terowongan penamba-
Gambar 1.
Terowongan
ngan dilengkapi dengan blo'lverberdiame-
yang
ter 3 inch yang berfungsi untuk menghisap
terowongan
udara dipasang Facia drift foot wall serta
thoron
pipa untuk mengalirkan udara ke dalam
dengan digalinya terowongan pada tiga
terowongan.
tempat sekaligus, sehingga pada setiap
Kondisi
geologi daerah penamba-
muara
ini
tinggi
diperoleh,
karena
lepas
lingkungan
mudah
pertemuan
ke
percabangan yang
ngan yang mempunyai ntineral berupa
diukur diperoleh nilai yang melampaui
batu-batuanandesitintrusif yang menero-
ambang batas yang
bas batuan gunung berapi sehingga
sebesar 600 Bq m-3,
ditetapkan
PuslitbanKKeselamatanRadlasi dan-BiomedikaNuklir-Badan TenagaNuklir Nasional
penambangan Konsentrasi
ICRP
254
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselantatan
Radiasi
lfoteJ Kartika
dan Lingkungan
Chandra, .14 Vesember
X
2004
Gambar 1. Skema terowongan posisi L-400 utara Cikidailg
Proses penyeD1pro~
au
pada
Terowongan
L-300
selatan
terowongan telah dilaku-
Cikidang lebih tinggi dari L-400 utara
kan pekerja taD1bang,nanlun tingginya kon-
Cikidang. Berdasarkan analisis data yang
sentrasi debu di udara dalaD1 terowongan
dilakukan
setelah peledakan dapat meD1bawa partikel
dengan meningkatnya ketinggian level
gas thoron sebesar 0,15 J.lD1dalaD1 juInlah
terowongan
banyak sehingga pengendapan hanya
akan menurun. Sesuai dengan penelitian
sebagiansaja. Blower yang terdapat dalam terowo-
yang dilakukan di Chiba [7].
ngan yang digunakan untuk membersihkan
Cikidang hanya mempunyai satu per-
udara
beberapa saat setelah
cabangan pada jarak 45 m dari sumber
peledakan, untuk mengurangi konsenb'asi
penggalian. Hal ini juga menyebabkan
debu di dalam terowongan. Namun karena
perbedaan
peledakan dilakukan pada tiga titik peng-
diperoleh dari L-400 utara Cikidang.
galian, maka blower tidak mampu sekaligus
Namun nilai konsentrasi gas thoron
membersihkan udara terowongan dari parti-
yang diperoleh masih tetap melampaui
kel debu. Hal ini pula yang menyebabkan
ambang batas. Sketsa terowongan L-300
konsentrasi gas thoron menjadi besar. Selain
selatan Cikidang
itu terowongan terletak pada posisi paling
Gambar 2.
dinding-dinding
diaktifkan
bawah pada perbukitan di daerah Cikidang
dapat
nilai
Terowongan
nilai
Fasilitas
diketahui
konsentrasi
L-300
konsentrasi
bahwa
thoron
selatan
yang
dapat .~dilihat pada
blolver yang
terdapat
menyebabkan salinasi udara menjadi agak
dalam terowongan pada posisi L-300
lambat.
selatan Cikidang
dianggap
kurang
memadai dengan melihat kondisi tera-
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan lioteJ
wongan, hat
ill!
dibuktikan
dengan
KaJtika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X ~i)()4
terhirup dalam jumlah
dapat
konsentrasi yang diperoleh aikup tinggi.
banyak pada para pekerja tambang daD
Apabila hal ini berlangsung lama, maka
mengendap pada saluran pemafasan.
partikel gas thoron yang ada di udara
Gambar 2. Skema terowongan posisi L-300 selatan Cikidang
Konsentrasi gas thoron mengalami penurunan dengan bertambahnya jarak dari sumber penggalian. Hal ini menunjuk-
aktif yang terletak pada posisi paling tinggI.
Pada titik
pengambilan contoh
kan bahvva pengaruh pengenceran udara
kedua, yaitu pada jarak 52,5 m
diluar terowongan mempengaruhi konsen-
terdeteksi
trasi gas thoron dalam terowongan, sesuai
pengambilan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
kembali, hal ini tidak sesuai dengan hipo-
oleh Lubis [8], bahwa kadar gas thoron
tesis bahwa konsentrasi akan semakin beT.
dalam ruangan tertutup clan ventilasi yang
kurang jika menjauhi sumber penggalian.
sedikit, biasanya beberapa kali lebih tinggi
Hal ini disebabkan lokasi tersebut tidak
dibandingkan di dalam udara bebas. Terowongan L-200 selatan Cikidang
pada percabangan clan sudah dekat dengan mulut terowongan sehingga gas
memiliki panjang sekitar 85 m. Pada tero-
thoron dapat terencerkano.lehudara luar
wongan ini diperoleh konsentrasi kecil
lebih
dibanding L-400 utara dan L-300
(Ttd) sedangkan pada contoh ketiga
meningkat
clan blower. Kondisi terowongan posisi
L-200 selatan Cikidang
hanya
selatan. Hal ini dikarenakan letak terowo-
memiliki
satu percabangan didalamnya
ngan L-200selatanCikidang terletak pada
yaitu pada jarak 38,9 m daTi sumber peng-
ketinggian 1270 m di atas permukaan laut,
galian lihat Gambar 3. Hal inilah yang
yang merupakan terowongan yang masih
mungkin menyebabkanterjadinya pening-
PuslitbangKeselamatan Radiasidan BiomedikaNuklir-Badan TenagaNuklir Nasional
256
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan
Radiasi
dan Lingkungan
X
lioteJ Kartika Chandra, 14 Vesember !lOD4
katan konsentrasi saat .mendekatimulut
blower sudah tidak mampu untuk mengu-
terowongan.
rangi pengotoran udara oleh partikel gas
Pada pengambilan contoh pertama
thoron.
Kosentrasi
pada
terowongan
konsentrasi yang
posisi L-200 selatan Cikidang lebih rendah
masih melebihi ambang batas. Hal ini
dan terowongan yang berada di bagian
mungkin dikarenakan blower yang diaktif-
bawah, sehinggasesuaidenganpenelitian
kan pada terovvongan ini tidak berbeda
bahwa rasio konsentrasi akan menurun
dengan terowongan yang lain, meskipun
dengan bertambahnya ketinggian suatu
panjang terowongan tidak lebih dari 100 m
lokasi [7].
clan ketiga diperoleh
Gambar 3. Skema terowongan posisi L-200 selatan Cikidang
Konsentrasi gas thoron Facia terowo-
Pada titik 1 m konsentrasi gas thoron
ngan L-200 timur Cikidang yang dapat terdeteksi hanya Facia satu titik pengambilan
melampaui ambang barns, meskipun pengukurandilakukan berselangsatujam
contoh karena Facia saat penelitian dilaku-
setelah peledakan untuk penggalian.
kan merupakan terowongan yang peng-
Terowonganpada daerah ini merupakan
galiannya barn mencapai kurang daTi 50
terowongan yang penggaliannya akan
m. Hal ini disebabkan blo'llJeryang diguna-
menerobos bukit dan menembus.keluar di
masih mampu untuk memberikan
terowongan Facia posisi L-200 selatan
sirkulasi udara dengan baik, sehingga gas
Cikidang, sehingga ventiIasi udara yang
thoron yang menempel pada partikel debu
dimiliki
di udara sebagian terdorong ke luar daTi
Skema terowongan posisi L-200 timur
terowongan dan sebagian menempel atau
Cikidang terdapat pada Gambar 4.
mengendap
pada
dapat berfungsi dengan baik.
dinding-dinding
terowongan. Plislitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nukljr-Badan TettagaNuklir Nasional
257
pada
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan UoteJ
Radiasi
Kartika
Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X 2()()4
Gambar 4. Skema terowongan posisi L-200 timur Cikidang
Perbedaan nilai konsentrasi yang ter-
Pada posisi L-300 Ciputer, L-300
dapat pada empat terowongan yang aktif
Cikaret, clan L- 700 Cipicung dilakukan
di daerah penggalian Cikidang dipengaru-
pengukuran tingkat kerja luruhan thoron
hi oleh kondisi masing-masing terowongan
masing-masing hanya satu titik contoh,
berupa percabangan terowongan, ventilasi,
karena penambangan sudah tidak dilaku-
blower, sumber penggalian, dan geologi.
kan lagi, sehingga korelasi antara WL daD
Pada posisi L-400 utara Cikidang meski-
konsentrasi gas thoron tidak dapat dilaku-
pun memiliki kondisi geolo~ yang sarna
kan. Berdasarkan perhitungan yang di-
dengan terowongan lain diperoleh nilai
lakukan diperoleh nilai WL pada ketiga ""
konsentrasi
temp at belum melampaui amb~g
gas thoron
semua terowongan
tertinggi
dari
karena berdasarkan
ketinggian berada pada daerah terendah yaitu
1.190 m dpl, memiliki panJang
batas
yang direkomendasikan oleh IAEA, yaitu sebesar 0,3 WL [2]. Nilai
WL
terowongan IAOO
terowongan 174 m (terpanjang), kondisi
utara Cikidang belum melampaui ambang
sirkulasi udara yang tidak lancar karena
barns, namun dari semua terowongan,
ventilasi alam tertimbun 01& broken ore,
L400 ini memiliki nilai WL yang paling
kapasitas blower yang sangat terbatas.
tinggi.
Hal
ini
dimungkinkan
karena
kapasitas blolver yang kur~ng memadai.
11.2.Tingkat Kerja Luruhan Thoron Hasil
pengukuran tingkat kerja
luruhan thoron di terowongan
tambang
emasbawahtanah pada terowonganyang tidak aktif, diperlihatkan pada Tabell
Selain itu ventilasi udara yang tersedia
tidak dapat dimanfaatkansecaraoptiinal karena tertutup oleh broken ore setelah
peledakan. Nilai WLdi terowongan L300 selatan Cikidang pada titik75 m berada di bawah
Prosiding Presentasi
lltniah
Kese/atnatan Radiasi dan Lingkungan X Irote! Kartika Chandra, .14 Vesember ~O04
batas n'linimum deteksi,. hill ini mungkin
dosis efektif tahunan thoron yang diterima
dikarenakan jaraknya yang cukup jauh
para pekerja tambang di
dan
tambang emas bawah tanah dapat dilihat
sumber penggalian
yaitu
75 m,
sehingga luruhan thoron sudah banyak
pada Tabell. Nilai dosis efektif yang diperoleh
yang mengendap daD menempel pada
dari hasil perhitungan menyatakan bahwa
dinding-dinding daD lantai terowongan. Nilai
terowongan
WL pada terowongan L200
dosis
efektif
tahunan
di
semua
selatan Cikidang hanya ada satu titik yang
terowongan (0,01 -0,24 mSv/ th), belum
dapat dideteksi yaitu pada titik terdekat
melampaui ambang barns yang telah
dengan sumber penambangan. Sedangkan
direkomendasikan oleh ICRP sebesar 1
titik-titik
rnSv per tahun meskipun konsentrasi yang
yang lebih jauh tidak dapat
dideteksi, hal ini mungkin dikarenakan
yang
jaraknya
daTi
jauh
sumber
penambangan, sehingga luruhan thoron sudah
banyak yang
pengukuran
tingkat
dari
hasil pengukuran
dan
analisis sudah melampaui ambang barns
yang ditetapkan
clan
mengendap
menempel pada dinding-dinding clan lantai terowongan. Hasil
diperoleh
keIja
111.4.Kondisi Meteorologi di dalam Terowongan Tambang Hasil
pengamatan
parameter
luruhan thoron di terowongan L200 timur
meteorologi (suhu, kelembaban, clan teka-
Cikidang pada ketiga titik pengambilan
nan) di dalam terowongan tambang emas
contoh tidak
bawah tanah dilakukan
dapat dideteksi,
hill
ini
menggunakan
mungkin disebabkan panjang terowongan yang belum mencapai lebih daTi 50 In, sehingga pengenceran oleh udara dari luar terowongan dapat terjadi dengan cepat.
parameter meteorologi tersebut diperlihatkan pada Tabe12.
Tabel 2 memperlihatkan 111.3.Dosis Efektif Tahunan Gas Thoron Untuk
menghitung
dosis
efektif
bahawa
parameter meteorologi yang meliputi suhu, kelembaban clan tekanan udara di
tahunan gas thoron pada terowongan
dalarn terowongan bawah tanah tambang
digunakan persamaan 3 clan 4, dengan
emas Cikotok pada kisaran sebagai
mengasumsikan waktu kerja dalam satu
berikut:
tahun adalah 2000 jam (40 jam/minggu
(RH) 67-94 %, dan tekanan udara (P) 774-
clan 50 ming~/ tahun). Hasil perhitungan
777 rnmHg. Umunmya suhu dan tekanan
suhu {T) 20-27 DC, kelembaban
PuslitbangKeselamatanRadiasi danBiomedikaNuklir-Badan TenagaNuklir Nasionat
259
~
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan
Hotel Kattika
Radiasi
dan Lingkungan
X
Chandra, 14 Z:>esember~l)CJ4
dalam kondisi normal- (variasinya tidak
dengan konsentrasi maupun tingkat kerja
terlalu banyak). Kelembaban tinggi kecuali
gas thoron di dalam terowongan tambang
di L-300 Cikaret dan Cipicung, karena
emas bawah tanah. HasiI ini kemungkinan
kedalaman terowongan pendek (50 -75 m)
karena keluar masuknya Ion yang mem-
sehingga udara luar sangat mempenga-
bawa tanah clan blower yang ada di dalam terowongan, sehingga kondisi udara di
Kondisi meteorologi di terowongan
dalam terowongan tidak stabil, dan data
tampak mempengaruhi konsenb'asi
parameter yang
tingkat
sehingga tidak memberikan
keIja
thoron
di
daIam
diamati tidak cukup koefisien
terowongan tambang bawah tanah, karena
korelasi yang sempurna dengan konsen-
ada korelasi sempurna antara parameter meteorologi tersebut baik
tragi dan tingkat kerja.
Tabel2. Kondisi meteorologi terowongan penambangan emas bawah tanah Cikotok
Puslitbang Keselamatan Raditisi dan B1OmedikaNuklir-Badan TenagaNuklir Nasional
260
3. 1 4.
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselarnatan
Radiasi
dan Lingkungan
X
ItoteJ Kartika Chandra, 14 Vesember ~l)D4
IV. SIMPULAN DAN SARAN
gas thoron sebagai protek3i bagi pekerja tambang dari menghirup gas
IV.l. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian clan analisis yang dilakukan diperoleh bahwa daerah arnan terhadap konsentrasi dan WL
gas thoron di tujuh terowongan pada empat daerah penelitian sangat dipengaruhi oleh kondisi
tersebut dalam bentuk partikel yang dapat menyebabkan peluang kanker
paro-paro. 2. Pembuatanventilasi udara yang sesuai dengan panjang terowongan untuk
terowongan masing-
masing, yaitu percabangan terowongan (terdapat lebih dari satu sumber penggalian), ventilasi, pola pengoperasian blower, jarak dari sumber penggalian, meteorologi, clan geologi. Oleh karena itu, berapapun panjang terowongan yang digali, faktorfaktor yang sangat mempengaruhi keberadaan gas thoron tersebut hams sangat
tahunnya. Dalam upaya proteksi bagi pekerja tambang pemakaian alat pelindung respirator sangat dianjurkan mencegah terhirupnya
untuk
gas thoron
dalam jumlah banyak, diperhatikan sebagai upaya memperluas
daerah aman bagi pekeIja terhadap konsentrasi clan WL gas thoron di terowongan
DAFfARPUSTAKA
tambang emas bawah tanah Dosis efektif tahunan yang diterima para pekerja tambang berdasarkan perhitungan diperoleh sebesar 0,01-0,24 mSv
GONZALES, AJ. and JEANE, A. Radia-tion versus Radiation: Nuclear Energy in Perspective. International Atomic Energy Agency Vol. 32 (2): 2131. Vienna, Austria, 1989.
per tahun, sehingga pada saat penelitian daerah aman pada semua lokasi pengam-
bilan contohrnasih amanterhadapkonsentrasi clan WL gas thoron bagi para pekerja
2. IAEA, Radiation Protection Against Radon in Workplaces other than Mines, SafetyReportSeriesNo. 33, 2003
3. THOMAS, JW. Thoron D,etermination
tambang.
by the two-filter method. HASL Technical Memorandum 71 -1,1971.
IV .2. Saran
ROCK, R.L. Sampling Mine Atmosphere for Potential Alpha Energy due to the Presenceof Radon220 (Thoron) Daughters. US Mining Enforcement and Safety Administration, Washington, 1_975.
Pemasangan blower yang lebih memadai pada setiap terowongan sebagai upaya penurunan konsentrasi clan WL -
PuslitbangKeselamatanRadiiisi dan BiomedikaNuklir-Badan TelfagaNuklir Nasional
261
2.
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan
Radiasi
dan Lingkungan
X
Ifotel Kartika Chandra, .14 Vesember ~Ol)4
5.
UNSCEAR. Source. and
effects of
ionizing radiation. Report to General Assembly, Annexes. New York, 1993.
6. UDIYANL P.M. Sebaran Zat Radioaktif
4. Setelah pengeboran pekerja tambang secepat mungkin menjauhi lokasi pengeboran tersebut, dalam penelitian ini daerah aman rata-rata sekitar 60 m daTi pusat pengeboran.
di Lingkungan dan Hubungannya dengan Perilaku Petani dalam Penggunaan Pupuk (Studi kasus daerahdaerah pertanian di Pulau Jawa). Disertasi Program Pasca Sarjana IPB. Bogor, 2002.
7. ARL.
Radiation Protection in the Mining and Miling of Radioactive Ores. Australian Radiation Laboratory,Vol. 1. Department of Community Services and Health, 1990.
8. LUBIS, A.M. Kalibrasi Dosimeter Radon-Thoron Pasif untuk pemantauan Radiasi Lingkungan, FMIPA, Unlv. Andalas, Padang, 2001.
DISKUSI Himawan Anwar (PT. Pindodeli) Dari penelitian anda, apa saran anda atas konstruksi yang sudah ada tadi (existing) demi keselamatan pekerja clan lingkungan ?
Jawab: 1
3
Pemasangan blo1veryang memadai di dalam setiap terowongan sebagai upaya penurunan konsentrasi clan tingkat kerja, terutama pada waktu pengeboran. Pembuatan ventilasi udara yang disesuaikan dengan panjang terowongan. Dalam upaya proteksi radiasi bagi para pekerja tambang diharuskan menggunakan alat pelindung, antara lain yaitu respirator untuk mengurangi terhirupnya gas thoron dengan konsentrasi tinggi.
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Bio1nedika N1tklir-Badan TenagaNuklir Nasional
262