TERBATAS 19
Kondisi Kemampuan Tempur TNI AU Yang Diharapkan
13. Dengan mempertimbangkan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dan dengan pelaksanaan upaya-upaya realistis, diharapkan Kemampuan Tempur TNI AU di masa depan akan meningkat ditinjau dari dua aspek Kesiapan Tempur yakni Aspek Personel dan Aspek Pelatihan.
a.
Aspek Personel.
Penekanan pada aspek ini adalah pada pembinaan
kemampuan penerbang F-16 Skadron Udara 3 Wing – 3 Lanud Iswahjudi dari segi aircraft handling dan air combat tactics skill.
Dengan mengaplikasikan teknologi
flight simulation yang tepat pada Simulator F-16A diharapkan para penerbang tersebut dapat memperoleh sense yang lebih realistis sehingga memudahkan dalam mengendalikan pesawat F-16.
Perbedaan sense walaupun hanya
sepersekian detik di Simulator F-16A dengan di pesawat F-16 dapat memberikan persepsi yang salah dan dapat berakibat fatal saat menerbangkan pesawat F-16. Dengan Simulator F-16A yang sangat realistis akan berdampak positif pada peningkatan aircraft handling dan air combat tactics skill serta pada saat yang bersamaan mereka dapat menambah jam terbang untuk mengkompensasi kekurangan di pesawat F-16.
Dengan jumlah alokasi jam terbang rata-rata
Simulator F-16A sebanyak 1.680 jam per TA, diharapkan setiap penerbang dapat
/ membukukan …..
TERBATAS
TERBATAS 20 membukukan minimal 10 jam terbang per bulan1 dan bila diakumulasi dengan jumlah jam terbang yang diperoleh di pesawat F-16 maka setiap penerbang setidaknya dapat mengumpulkan 15 jam terbang per bulan.
b.
Aspek Pelatihan.
Aspek ini difokuskan pada pengembangan (development)
fasilitas Full Mission Simulator F-16A agar mampu memenuhi latihan (exercise) yang diperlukan para penerbang Skadron Udara 3 Wing – 3 Lanud Iswahjudi untuk meningkatkan aircraft handling dan air combat tactics skill. Keahlian ini diperlukan untuk mendukung mereka agar mampu melaksanakan misinya dengan sukses (mission accomplished) baik latihan maupun operasi udara. Dengan upaya-upaya yang akan dilaksanakan diharapkan keterbatasan yang ada saat ini dapat diatasi sehingga akan diperoleh :
1)
Database Flying Area.
Database flying area Simulator F-16A
diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah udara nasional Indonesia dari Sabang sampai Merauke hingga ke batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sehingga dimungkinkan simulasi pertahanan udara area dan pelibatan tempur
pada
Palagan
I
seperti
diperlihatkan
pada
gambar
22.
Pengembangan database flying area lebih lanjut dapat digunakan untuk
/ mensimulasikan …..
1
1.680 jam per TA/12 bulan = 140 jam/bulan. Tiap penerbang akan mendapat alokasi 140/15 penerbang = 9,333 jam ≈ 10 jam terbang simulator per bulan.
2
http://www.mapquest.com
TERBATAS
TERBATAS 21
mensimulasikan gerakan operasi serangan udara strategis ke daerah lawan yakni negara-negara tetangga yang diyakini mempunyai indikasi mempunyai kemampuan untuk melakukan invasi ke wilayah kedaulatan NKRI khususnya melalui media udara.
Gambar 2. Database flying area Simulator F-16A TNI AU masa depan.
/ 2) Integrated …..
TERBATAS
TERBATAS 22
2)
Integrated Flight Simulator Complex.
Dalam kaitan peningkatan
kemampuan air combat tactics para penerbang Skadron Udara 3 yang diaplikasikan pada suatu operasi udara mandiri maupun operasi gabungan, teknologi flight simulation diaplikasikan dalam integrasi Simulator F-16A (Integrated Flight Simulator) dengan flight simulator TNI AU lainnya di dalam suatu Integrated Flight Simulator Complex (IFSC).
Ada dua hal yang
diharapkan di masa depan yakni :
a)
Jangka Pendek.
Untuk jangka pendek IFSC difokuskan untuk
mendukung latihan Air-to-Air Combat yakni dengan mengintegrasikan Simulator F-16A dengan Simulator Hawk Mk-209 sehingga latihan Dissimilar Air Combat Tactics (DACT) dapat disimulasikan sebelum dilaksanakan di Air Combat Maneuvering Range (ACMR) Pekanbaru. Dengan mensimulasikan latihan ini, seorang penerbang dapat tahu lebih awal mempelajari kelemahan dan kelebihan lawan sehingga ia dapat menentukan taktik terbaik untuk mengalahkan lawannya dengan kelemahan dan kelebihan pesawat yang diterbangkannya.
IFSC akan
semakin lengkap bila semua tipe pesawat tempur TNI AU dilengkapi dengan flight simulator-nya seperti pesawat F-5E, A-4 Skyhawk dan Hawk Mk-53.
/ b) Jangka …..
TERBATAS
TERBATAS 23
b)
Jangka Panjang.
Untuk jangka panjang IFSC dapat dilengkapi
dengan tipe flight simulator lain seperti Simulator C-130, Simulator SA330 dan Simulator C-130 BT “Tanker” sehingga diharapkan integrated simulation latihan operasi udara gabungan dapat dilakukan sebelum dipraktekkan di kondisi nyata. Sebagai contoh di dalam operasi udara gabungan pesawat Hawk 200 bertindak sebagai bomber atau striker dengan dikawal (escort) oleh pesawat F-16 yang juga bertindak sebagai sweeper.
Setelah melaksanakan pengeboman, pesawat Hawk 200
melakukan air refueling dari pesawat C-130 BT di ARCP.
Konsep
3
IFSC diperlihatkan pada gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. 3
Konsep Integated Flight Simulator Complex.
http://lisar.larc.nasa.gov
TERBATAS