Oase Intim - Lembaga Pemberdayaan Praksis Pelayanan dan Kajian Teologi Kontekstual Indonesia Timur Konsultasi Nasional dalam kerja sama dengan PGI & EUKUMINDO
Teologi Bencana 8-11 Juni 2005, Hotel Anggrek Delia, Makassar – www.geocities.com/oaseintim
Lampiran KTB-OASE Intim No. I. 3 Oase Intim – Konsultasi Teologi Bencana – Perencanaan Sesi Pembukaan: Perkenalan, Pengantar dan brainstorming Waktu: Hari II Kamis, 9/6/2005 08.00 – 10.00
Tujuan: 1. Pengantar Mengantar peserta pada pemahaman akan keseluruhan proses konsultasi melalui penjelasan: a. Tujuan dan hasil yang hendak dicapai pada konsultasi b. tahapan/langkah-langkah yang akan ditempuh c. metode 2. Perkenalan (aspek spiritual)
Langkah-langkah fasilitasi: a. Pembukaan: • Welcome Speech: Direktur Oase (Nus) • Opening remarks: PGI (Yewangoe)
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
MARKUS
b. Perkenalan & Brainstorming ttg. Harapan utk konsultasi, dll (sifatnya lebih spiritual dan meditatif) c. Pengantar
10.30 – 11.00 Tea/coffee break Tahap I: Penggalian Sesi.I: Penggalian pergumulan Inti Waktu: Hari II Kamis, 9/6/2005 10.30-12.30 (2 Jam)
Tujuan: Menemukan dan memetakan pergumulan-pergumulan spiritual apa saja yang muncul dalam pengalaman berhadapan dengan bencana alam dan kerusuhan
Langkah-langkah fasilitasi 1. Penjelasan metode & tujuan yang hendak dicapai pada sesi II 2. Sharing dalam kelompok kecil: Membagi cerita tentang pengalaman (pergumulan) iman baik yang positif dalam arti mengandung harapan yakni pengalaman dimana kehadiran Allah dirasakan maupun pengalaman keputusasaan dimana merasa ditinggalkan oleh Allah. a. Kerja mandiri 5-10 menit: perenungan untuk menemukan pengalaman spiritual dalam 2 aspek yang kemudian akan dishare dalam kelompok. b. Share dalam kelompok
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
ATI.
Kertas bergambar atau berwarna (bentuk bulat) yang menujukkan pengalaman positif dan negatif
Catatan: Semua OC (Oase) masuk dalam kelompok yang berfungsi sebagai moderator
2 12.30 – 13.30: LUNCH Sesi.II: Perumusan Dilema Teologis Waktu:
Tujuan:
Kamis, 9/6/2005 13.30-15.30 (2 jam)
Menemukan dilema teologis berkaitan dengan pergumulan atas bencana alam dan kerusuhan dan jawaban yang diberikan oleh lembaga agama (gereja protestan secara khusus)
Langkah-langkah fasilitasi: Kembali ke Pleno u/ pejelasan langkah berikutnya
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
ATI
Kertas berbentuk segiempat untuk menulis jawaban/dogma/ Tradisi, dll yang berlaku dalam gereja
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
1. Kerja mandiri (10 menit): Menemukan jawaban-jawaban atas persoalan penderitaan yang diakibatkan oleh bencana (alam dan manusia) yang selama ini diberikan oleh gereja (& pihak Muslim) baik secara teoretis teologis, dogmatis (melalui khotbah atau ajaran lainnya) maupun dalam praksis pastoral. Atau juga melalui materi dari peserta berupa narasi, lagu-lagu, puisi, dll. 2. Kerja Kelompok (1 Jam): pemetaan bersama antara pergumulan inti dan jawaban yang diberikan untuk menemukan dilema teologis. Mempertentangkan sejauhmana pengalaman-pengalaman (positif dan atau negatif) mem- di benarkan atau bertentangan oleh teologi/ajaran gereja (& Muslim): mempertentangkan hasil sesi II dengan Sesi III a. 3. Pleno ( 30 mt): pemetaan bersama dalam kelompok besar dengan cara menempel hasil pemetaan dengan penjelasan singkat tanpa diskusi 15.30 – 16.00: COFFEE & TEABREAK Tahap II: Evaluasi Kritis Analitis kearah Dekonstruksi
Sesi.III: Pengantar Diskusi: Bianglala Diatas Tsunami. Sebuah Pemetaan Sebagai Latarbelakang Pemikiran Tradisi Teologi Protestan. (Dr. Z. J. Ngelow) Waktu: Tujuan: Langkah-langkah fasilitasi: 1. Pengantar Diskusi & sharing (45 menit) 1. Memetakan jawaban – Kamis, 9/6/2005 jawaban dan pemikiran tradisi Pemetaan dari: a. jawaban-jawaban apa saja yang selama ini diberikan terhadap masalah 16.00-18.00 teologi protestan, baik yang teologi bencana (baik tradisi-tradisi yang dominan maupun yang (2 jam) dominan maupun akar-akar tidak/belum terlalu nampak) dengan berfocus pada tradisi protestan dan tradisi teologis lainnya yang b. akar-akar pemikiran teologis tradisi protestan untuk memperlihatkan tidak dominan atau dilupakan dari mana (latarbelakang) dari jawaban-jawaban tersebut. 2. (Pleno): menyadari ketegangan antara pengalaman dan jawaban yang diberikan 2. Pleno: Sharing dan Memperkaya (1 ¼ jam) melalui pemahaman akar-akar tradisi.
NUS
3 18.00 – 20.00: BREAK, DINNER Sesi.IV: Pengantar Diskusi:Pdt. Prof. Emanuel Gerrit Singgih, Ph.D, Evaluasi Teologi Bencana Waktu:
Tujuan:
Langkah-langkah fasilitasi:
Fasilitator & penugasan lain:
Kamis, 9/6/2005 20.00-21.30 (1½ Jam)
•
Pengantar Diskusi dan Sharing: Evaluasi Teologis
NUS
Mengevaluasi teologi yang berkembang dewasa ini di Indonesia dalam kaitannya dengan pertanyaan penderitaan.
kebutuhan operasional:
Tahap III: Pendalaman kearah Rekonstruksi Teologi Kontekstual Sesi.V: Pengantar Diskusi: : 1. Dr. A.A. Yewangoe, Rekonstruksi pemikiran teologis kontekstual dari konteks Asia dan Indonesia 2. Pdt. Kemerlien Ondang , M.Si, Rekonstruksi TeologiBencana dari perspektif Perempuan. Waktu: Tujuan: Langkah-langkah fasilitasi: 1. Pengantar diskusi (1 Jam) 2. Diskusi sharing ( 1 Jam) Hari III • Sebagai jembatan untuk Jumat, rekonstruksi dengan 10/6/2005 memperkuat dasar-dasar 8.30– 10.30 bangunan teologi kontekstual dari prespektif Asia & Indonesia serta kesetaraan gender.
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
JILLES
10.30 – 11.00 Tea/coffee break Sesi.VI: Klasifikasi Dasar-Dasar Bangunan Teologi Waktu
Jumat,
Tujuan:
Langkah-langkah fasilitasi:
•
Penjelasan metode dan proses kerja kelompok Kerja Kelompok: 1 Jam
Mengkasifikasi dasar-dasar teologi mana saja yang dapat
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
•
Kertas dalam
4 10/6/2005 11.00-12.30
digunakan untuk merancangbangun teologi bencana yang kontekstual
Klasifikasi: pembuangan, penggudangan atau penggunaan unsur-unsur (batu-batu) sebagai dasar bangunan teologi, “batu-batu” mana saja yang perlu dibuang atau yang masih perlu disimpan “digudangkan” (ragu-ragu) dan mana yang masih dapat digunakan dalam membangun sebuah teologi kontekstual untuk Bencana Alam dan manusia.
JILLES •
•
bentuk batu bata dengan 3 warna 3 Area yang berbeda untuk klasifikasi: gudang, “t4 sampah” dan t4 membangun Visualisasi
12.30 – 15.30: LUNCH & BREAK 15.30 – 16.00: Tea/coffee break Sesi.VII: PLENO Waktu:
Tujuan:
Langkah-langkah fasilitasi:
Fasilitator & penugasan lain:
Jumat, 10/6/2005 16.00-17.00
•
PLENO (1 jam)
JILLES
Memvisualisasikan hasil kelompok
Sesi.VIII: Dasar-Dasar Biblika Rekonstruksi Teologi Bencana Waktu:
Jumat, 10/6/2005 17.00-19.00
Tujuan: • Memperkuat dasar-dasar bangunan teologi yang hendak dibangun melalui diskusi dasar biblika
Langkah-langkah fasilitasi: • •
Pengantar Diskusi: Artikel Drewes (Lady) Pleno:aring & Memperkaya
19.00–20.00: DINNER
Fasilitator & penugasan lain: MARKUS
kebutuhan operasional:
kebutuhan operasional:
5 Sesi.IX: Pengakuan Iman Waktu:
Tujuan: •
Jumat, 10/6/2005 20.00 – 21.00
Mengevaluasi secara mandiri terhadap kedua materi sebagai dasar-dasar (fondasi) untuk menuju pada sebuah penghayatan iman.
Langkah-langkah fasilitasi: Refleksi Mandiri: Perumusan Pengakuan Iman (30 menit) Merumuskan sendiri pengakuan iman dari aspek penghayatan iman dan bukan dogmatis teoretis.
Sesi.X: Perumusan prinsip-prinsip rekonstruksi teologi Bencana (Umum) Waktu: Hari IV Sabtu, 11/6/2005 08.30 – 10.30 2 jam
Tujuan: Merumuskan prinsip-prinsip ajaran iman (kristen & Islam) tentang teologi Bencana
Langkah-langkah fasilitasi: Pengantar: penjelasan metode & tujuan sesi (kerja kelompok) 1. Kerja kelompok tematis: 1 Jam (08.30 – 09.30) • Etika Lingkungan (relasi Allah, manusia dan alam) • Penderitaan • Konsep Allah • Misi • Teologi Islam 2. Pleno: laporan kelompok & diskusi untuk saling memperkaya (1 Jam)
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
MARKUS
Formulir pengakuan iman
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
MARTHEN
10.30 – 11.00 Tea/coffee break Tahap IV: Aksi dan Komitmen Sesi.XI: Perumusan Aksi: Pastoral, Diakonia, Pendidikan Teologi, Katekese, Spritualitas… Waktu:
Tujuan:
Langkah-langkah fasilitasi:
Fasilitator & penugasan lain:
Hari IV Sabtu, 11/6/2005 11.00-12.30
Merumuskan agenda perubahan baik yang perlu (harus) dilakukan oleh gereja maupun masyarakat (rekomendasi) yang berhubungan paling tidak dengan 5 aspek: Pastoral, diakonia, pendidikan teologi, katekese, i li ( i di b hk
Pengantar: penjelasan metode & tujuan sesi (kerja kelompok)
CORRIE
Kerja kelompok per Regional: • Kel. Aceh & Nias • Kel. Sumut • Kel. Papua dan Alor • Kel. Maluku (Halmahera & Ambon) + Poso
kebutuhan operasional:
6 spritualitas….(nanti ditambahkan sesuai dengan perkembangan diskusi). Dengan penekanan bahwa aksi tersebut realistis dengan memilah jangka panjang dan jangka pendek; mempertanyakan siapa yang bertanggungjawab; jaringan serta publikasi.
•
Kel. Sulut, Sulteng, Sulsel
Kelompok bisa memberi penekanan pada aspek-aspek tertentu yang urgent sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. 12.30 – 13.30: LUNCH Sesi XII: Pleno-Sharing Komitmen Waktu:
Tujuan:
Sabtu, 11/6/2005 13.30 – 14.30
Sharing hasil kerja kelompok
Langkah-langkah fasilitasi:
Fasilitator & penugasan lain:
kebutuhan operasional:
CORRIE
14.30 - 15.00: COFFEE/TEABREAK Evaluasi & Penutupan Sesi.XII: Waktu: abtu, 11/6/2005 15.00 – 16.00
Tujuan: Mengevaluasi seluruh proses, pendekatan dan materi (substansi) konsultasi.
Langkah-langkah fasilitasi: Evaluasi 1. Kerja Mandiri: Melalui pengisian formulir evaluasi 2. Pleno: Aspek yang selektif dengan metode kreatif Penutupan: 1. Ucapan Terima kasih (Wakil. Direktur Oase) 2. Refleksi (peserta??)
Fasilitator & penugasan lain: CHRISTIN
kebutuhan operasional: