dalam
PENDAHULUAN Lingkungan
merupakan
menjaga
lingkungan
serta
kesatuan
menciptakan lingkungan yang bersih dan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
sehat, seperti halnya di Desa Pasakiat
dan makhluk hidup termasuk manusia dan
Taileleu. Meskipun menjaga kebersihan
perilakunya,
mempengaruhi
lingkungan itu merupakan tanggung jawab
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan
bersama dan sesuatu hal yang penting bagi
manusia
lainnya
kehidupan manusia (masyarakat), namun
(Manik,2007:16). Bagi manusia, lingkungan
kalau dilihat dari segi partisipasi sebagian
adalah
besar masyarakat di Desa Pasakiat Taileleu
yang
serta
segala
makhluk
sesuatu
hidup
yang
ada
di
sekitarnya, baik berupa benda hidup, benda
dalam
mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk
sangat kurang.
manusia
lainnya,
terbentuk
karena
serta
suasana
terjadinya
yang
menjaga
Dilihat
kebersihan
dari
kondisi
lingkungan
lingkungan
interaksi
tempat tinggal di sekitar masyarakat masih
diantara elemen-elemen di alam tersebut
banyak sampah yang berserakkan dan
(Soemirat, 2002:35).
menumpuk,
begitu
juga
sungai
yang
Bersih adalah keadaan atau kondisi
digunakan masyarakat untuk kebutuhan
lingkungan dan sarana yang menampilkan
sehari-sehari, dan lain sebagainya, yang
kebersihan, kerapian, dan sehat di semua
jarang dibersihkan oleh warga masyarakat.
tempat
tempat kegiatan
Sehingga perilaku tersebut akan menjadi
manusia. Sedangkan kebersihan merupakan
suatu budaya hidup yang tidak bersih dalam
keadaan bebas dari kotoran, termasuk
kehidupan bermasyarakat. Satu hal lain yang
diantara debu, sampah bau. Kebersihan
dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat
merupakan salah satu tanda dari keadaan
di
yang
menganggap
yang menjadi
baik,
manusia
perlu
menjaga
Desa
Pasakiat remeh
cenderung
mengenai
masalah
lingkungan
tempat
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri
kondisi
agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak
tinggal mereka dan terhadap pola perilaku
menyebarkan kotoran ataupun menularkan
terhadap kesehatan.
kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain (Raharjo dalam Efrida, 2012:8).
kebersihan
Taileleu
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di Desa Pasakiat Taileleu, bahwa
Masyarakat yang ada di sekitar
sebagian masyarakat masih mencerminkan
lingkungannya, memiliki peran yang penting
perilaku yang tidak sehat dan tidak peduli
dengan kondisi kebersihan lingkungannya,
Pasakiat Taileleu Kecamatan Siberut Barat
yang masih banyak berserakkan berbagai
Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai,
macam bentuk sampah. Hal ini dapat dilihat
daerah
pada persoalan tentang kesehatan sebagian
masyarakat di Desa Pasakiat Taileleu, masih
masyarakat
penyakit
mencerminkan perilaku kurang peduli dan
seperti penyakit malaria, penyakit muntaber
sadar akan kebersihan lingkungannya. Dapat
(vibrio parahaemolyticus
dilihat dari kondisi kebersihan lingkungan
yang
mengalami
enteritis), dan
ini
dipilih
masih
karena
sebagian
bahkan ada yang tidak tertolong nyawanya
masyarakat
banyak
sampah
akibat serangan penyakit muntaber dengan 8
berserakkan dan perilaku masyarakat dalam
orang tewas diantaranya dewasa 7 orang dan
menjaga kebersihan di lingkungannya.
anak-anak 1 orang, peristiwa ini terjadi pada bulan november 2012, penyakit tersebut timbul
akibat
masyarakat
dalam
kurangnya
partisipasi
menjaga
kebersihan
TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pertama: masyarakat
dalam
Bentuk menjaga
partisipasi kebersihan
lingkungan terutama kebersihan lingkungan
lingkungan. a) Menjaga kebersihan rumah.
tempat tinggal mereka.
Salah satu bentuk partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya yaitu dengan menjaga kebersihan rumah,
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian pendekatan
ini
kualitatif
menggunakan berusaha
cara menyapu di sekitar lingkungan rumah,
mendeskripsikan
dan di lakukan dengan waktu tidak tentu dan
fenomena, peristiwa tentang apa yang
tidak teratur, juga hanya meliputi ruangan
dialami
tipe
tertentu pula, seperti ruang tamu dan dapur
penelitian deskriptif kualitatif. Penetapan
masak, sedangkan tempat sanitasi seperti
subyek dengan teknik purposive sampling.
halaman rumah, dan MCK yang jarang
Sebagai informan dalam penelitian ini
dibersihkan. Kegiatan menjaga kebersihan
adalah 1) Kepala Desa sebanyak 1 orang, 2)
lingkungan sekitar rumah dilakukan dengan
Kepala Dusun sebanyak 2 orang, 3) Ketua
cara menyapu dan mengepel lantai bagi
pemuda sebanyak 1 orang, 4) Sikerei
masyarakat yang rumahnya sudah permanen
sebanyak 2 orang, dan Masyarakat sebanyak
dan berlantai keramik, sedangkan bagi
10 orang. Penelitian ini berlokasi di Desa
masyarakat yang berlantai bukan keramik
mengungkapkan
subjek
dan
yang
dengan cara yang sederhana yaitu dengan
penelitian
dengan
cukup hanya menyapu dengan menggunakan
disepakati bersama. Dapat dilihat dari
sapu. Dalam mengembangkan kebersihan
kondisi lingkungan masyarakat yang masih
dan kesehatan di lingkungannya ditunjukkan
kotor
pada kegiatan kebersihan itu sendiri yang
dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
dilakukan oleh masyarakat Taileleu.
beberapa
Bentuk partisipasi masyarakat dalam kebersihan
ketidakteraturan
masyarakat
Khairuddin (2006:126), melihat dari
b) Kerja bakti bersama masyarakat
menjaga
dan
motivasi
salah
satu
diantaranya partisipasi anggota masyarakat
adalah
terjadi karena takut atau terpaksa, partisipasi
dengan keikutsertaan masyarakat dalam
yang dilakukan dengan terpaksa atau takut
kegiatan kerja bakti ini merupakan kegiatan
biasanya akibat adanya perintah yang kaku
yang
anggota
dari atasan sehingga masyarakat seakan-
mengupayakan
akan terpaksa untuk melaksanakan rencana
lingkungannya tetap bersih dari kotoran atau
yang telah ditentukan. Dari hasil penelitian
sampah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
yang
kepedulian masyarakat terhadap kondisi di
menunjukkan bahwa masyarakat Taileleu
lingkungannya,
yaitu
dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti
membersihkan bandar kiri kanan yang ada di
bukan didasarkan atas dasar inisiatif sendiri
sepanjang jalan raya, serta membersihkan
untuk bertindak dalam kegiatan partisipasi
rumput-rumput yang tumbuh secara liar
masyarakat dilingkungannya melainkan atas
yang ada disekitar lingkungan.
dasar
dilakukan
masyarakat
lingkungan
segi
bersama-sama untuk
dengan
Keikutsertaan
kegiatan
masyarakat
dalam
peneliti
lakukan
komando
serta
di
lapangan,
peraturan
yang
disepakati bersama masyarakat yang ada di
kerja bakti di Desa Pasakiat Taileleu
Desa Pasakiat Taileleu.
dilaksanakan berdasarkan tanggungjawab
Dengan
demikian
maka
dan kesadaran sebagai anggota masyarakat,
umumnya
masyarakat
akan tetapi kenyataannya yang peneliti lihat
memahami
manfaat
di lapangan partisipasi masyarakat di Desa
dilingkungan
Pasakiat
disamping hal itu untuk menanamkan
Taileleu
dalam
hal
menjaga
untuk
dari
kebersihan
kesehatan
mereka,
kesadaran
tersebut
dasar
kebersihan lingkungannya juga tidak mudah,
melainkan
diperlukan keuletan untuk menerapkannya.
berdasarkan komando dan peraturan yang
Jadi masyarakat Taileleu untuk menjaga
kesadaran
mereka
bukan sendiri,
atas
tanggungjawab
belum
kebersihan masih rendah dan kegiatan dilakukan
dan
Taileleu
pada
terhadap
kebersihan
lingkungannya
diwujudkan
rendahnya partisipasi masyarakat dalam
melalui kegiatan kerja bakti sebagai wujud
menjaga kebersihan lingkungan di Desa
partisipasi
Pasakiat Taileleu.
masyarakat
dalam
menjaga
kebersihan lingkungannya. Kerja bakti ini
b) Kurangnya Pengetahuan
salah satu upaya pemerintah Desa agar
Kurangnya pengetahuan masyarakat
masyarakat tetap menjaga kebersihan yang
mengenai
ada dilingkungannya.
mempengaruhi
Faktor-faktor
Kedua:
penyebab
dalam
menjaga
kebersihan
kemampuan
memahami
akan
masyarakat
pentingnya
menjaga
rendahnya partisipasi masyarakat dalam
kesehatan dan kebersihan lingkungan yang
menjaga kebersihan lingkungan.
ada disekitar mereka. Mengenai masalah
a) Kurangnya Infrastruktur. Kurangnya
kondisi
infrastruktur (sarana dan prasarana) yang
pengetahuan
ada di lingkungan masyarakat Desa Pasakiat
lingkungan yang ada di sekitar mereka,
Taileleu,
dalam
dengan demikian maka perilaku masyarakat
menjaga kondisi kebersihan di lingkungan.
pada umumnya juga dipengaruhi oleh
Bentuk infrastrukutur (sarana dan prasarana)
kualitas manusia yang ada dilingkungannya.
tersebut
Dari
menjadi
adalah
pengalokasian
penghambat
belum
adanya
pembuangan
tempat
kebersihan menjaga
kehidupan
lingkungan
dan
kesehatan
dan
manusia
dan
kondisi
sampah.
lingkungan pada dasarnya adalah manusia
Sehingga masyarakat memanfaatkan lahan
itu sendiri. Lebih baik kualitas manusianya
pekarangan
akan lebih baik pula kualitas kehidupan dan
mereka
sebagai
tempat
pembuangan sampah. Jadi sesuai dengan
lingkungannya.
observasi dan data yang peneliti peroleh di
kualitas manusia akan lebih buruk kualitas
lapangan
kehidupannya dan lingkungannya. Pada
memang
penyediaan
tempat
Sebaliknya
kenyataannya
benar tidak ada, sehingga kebanyakan
masyarakat Taileleu adalah perilaku yang
masyarakat memanfaatkan pekarangan atau
kurang baik terhadap kondisi kebersihan
lahan
lingkungannya,
untuk
dijadikan
tempat
hal
ada
buruk
sampah di Desa Paasakiat Taileleu benar-
kosong
yang
lebih
ini
dilingkungan
memungkinkan
pembuangan sampah/limbah keluarga, dan
adanya pengaruh kurangnya pengetahuan
kadang ada yang membuang sampah di
masyarakat terhadap pentingnya kebersihan
sembarangan
dan kesehatan lingkungannya.
tempat,
hal
inilah
salah
satunya yang menggambarkan penyebab
c) Kurangnya Pembinaan atau Penyuluhan
Pembinaan
atau
penyuluhan
ini
masyarakat dan juga lingkungan mereka,
menjadi salah satu bentuk untuk menambah
sehingga
pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi
perwujudannyapun masih kurang. Dapat
tahu,
dilihat
maka
dari
itu
apabila
kurang
dalam
dari
pelaksanaan
kehidupan
keseharian
penyuluhan terhadap masyarakat maka akan
masyarakat
kurang juga pengetahuannya khususnya
lingkungan yang ada disekitar mereka masih
terhadap kebersihan lingkungannya. Sesuai
kurang, hal semacam ini tentu merupakan
observasi yang peneliti lakukan di lapangan
salah satu faktor penyebab rendahnya
dan juga hasil wawancara peneliti dengan
partisipasi
beberapa informan di lapangan ternyata
kebersihan lingkungan. Faktor kesadaran
salah satu faktor penyebab rendahnya
hidup bersih bagi masyarakat Taileleu dan
partisipasi
menjaga
menyikapi sampah dengan cara membuang
kebersihan lingkungan di Desa Pasakiat
tidak pada tempatnya dan kebiasaan untuk
Taileleu, yaitu karena faktor kurangnya
memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan
pembinaan dan penyuluhan baik dari pihak
tempat pembuangan sampah tidak dapat
pemerintah Desa maupun yang bergerak
dihilangkan.
masyarakat
dalam
dibidang
kebersihan
lingkungan
kesehatan
masyarakat.
Karena
masalah
penyuluhan
tentang
pembinaan
atau
dan
dalam
atau
masyarakat
Masyarakat
membersihkan
dalam
Taileleu
menjaga
terhadap
kebersihan lingkungan tidak terlepas dari kondisi
lingkungan.
Dimana
kondisi
kebersihan lingkungan di Desa Pasakiat
lingkungan di wilayah Taileleu sebagian
Taileleu ternyata dalam satu tahun di
besar yang dijadikan tempat tinggal atau
lakukan pembinaan dan penyuluhan hanya
pemukiman
satu kali bahkan tidak ada pembinaan atau
lingkungan pekarangan yang luas, sehingga
penyuluhan
memungkinkan
sama
sekali,
sehingga
masyarakat
berada
masyarakat
di
Taileleu
masyarakat dalam hal menjaga kebersihan di
memiliki perilaku dan kebiasaan untuk
lingkungannya masih kurang.
memanfaatkan lahan pekarangan yang ada
d) Kurangnya Kesadaran
sebagai tempat pembuangan sampah, yang
Dalam hal ini masyarakat Taileleu masih belum sadar dan mengerti akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, begitu
juga
manfaat
bagi
kesehatan
di pengaruhi oleh kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat Taileleu. Dari hasil uraian pembahasan di atas jika dikaitkan dengan teori Weber mengenai
tindakan sosial di antara salah satu tipenya
keteladanan-keteladanan
tertentu
yang
yaitu tradisional action yaitu tindakan yang
diawali sejak ada di lingkungan keluarga.
didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam
Ketidakteraturan masyarakat Taileleu
mengerjakan sesuatu dimasa lalu saja.
dalam menjaga kebersihan lingkungannya
Artinya tindakan atau perilaku masyarakat
dipengaruhi oleh kurangnya kepedulian
dalam
lingkungan,
terhadap pengelokasian infrastruktur serta
terbentuk dari pemaknaan dari tindakannya
perilaku atau kebiasaan yang tidak sesuai
itu, serta kebiasaan yang sudah ada di
dengan pengetahuan yang mereka miliki,
lingkungan masyarakat, dimana sebagian
akibat kurangnya pembinaan dari pihak
besar masyarakatnya memiliki kebiasaan
yang terkait, serta mengenai kurangnya
yang
kesadaran
menjaga
sama
kebersihan dalam
kebersihan
dalam
menyikapi
lingkungan
menyikapi
serta
masalah kebiasaan
sampah
pentingnya
dengan PENUTUP
mereka untuk dijadikan tempat pembuangan
a) Kesimpulan
Hal
masyarakat
ini
pada
tidak
dapat
bagi
kesehatan dan lingkungan mereka.
memanfaatkan lahan yang ada di sekitar
sampah.
kebersihan
kenyataannya lepas
dari
lingkungan, ia harus menyesuaikan diri
Dari temuan dan pembahasan penelitian dapat di ambil kesimpulan : 1. Partisipasi yang dilakukan masyarakat
dapat
Taileleu dalam menjaga kebersihan yang
mempengaruhi lingkungan dimana mereka
ada dilingkungannya yaitu dengan cara
hidup.
menjaga kebersihan rumah, dan melalui
dengan
sifat
lingkungan,
juga
terciptanya
partisipasi masyarakat dalam kegiatan
lingkungan yang bersih tidak akan terbentuk
kerja bakti bersama. Dalam hal ini
dengan
adanya
masalah kebersihan lingkungan oleh
harus
masyarakat Taileleu selalu dihubungkan
ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan
dengan istilah tidak kotor atau bebas dari
dari semua aspek, menerapkan sanksi, dan
sampah.
ganjaran serta hukuman sesuai dengan para
2. Faktor-faktor
Berdasarkan
sendirinya,
partisipasi
hal
itu
melainkan
masyarakat
yang
penyebab
rendahnya
pelaku, selain hal itu juga melakukan
partisipasi masyarakat dalam menjaga
pembinaan melalui latihan pendidikan atau
kebersihan lingkungan karena : a)
penanaman
Kurangnya infrastruktur (sarana dan
kebiasaan-kebiasaan
dengan
prasarana), b) Kurangnya pengetahuan, c)
Kurangnya
pembinaan
Slamet, Soemirat Juli, 2002. Kesehatan Lingkungan.
atau
penyuluhan, dan d) Kesadaran hidup bersih.
pihak
memberikan
masyarakat,
Pengelolaan
di Kenagarian Aua Kuniang
Desa
agar
Kecamatan Pasaman Kabupaten
perhatian,
penyuluhan
Pasaman Barat. Skripsi STKIP
serta
menyediakan
tempat
pembuangan sampah yang lebih efektif, serta mengadakan kegiatan kebersihan yang dapat mendorong masyarakat untuk peduli menjaga
kebersihan
lingkungan,
karena hal itu sangat penting bagi kesehatan dan lingkungan masyarakat itu sendiri. Dan bagi masyarakat Desa Pasakiat Taileleu untuk lebih bepartisipasi lagi dalam menjaga kebersihan lingkungannya atau lebih memperhatikan kondisi kebersihan lingkungannya agar tetap selalu bersih.
DAFTAR PUSTAKA Khairuddin,
Pembangunan
2006.
Masyarakat,
Tinjauan
Aspek
Sosiologi,
Ekonomi,
Dan
Perencanaan, Jakarta : Liberty. Manik
2012.
Pemerintah
mengenai masalah kebersihan lingkungan
dalam
Ade,
Kebersihan Lingkungan Pasar
Sedangkan saran penulis diharapkan kepada
:
Gadjah Mada University Press. Efrida,
b) Saran
Yogyakarta
K.E.S,
2007.
Penegelolaan
Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan.
PGRI Padang.