BAB III PEMBAHASAN DAN TEMUAN
A. Kajian Teori 1. Router a. Pengertian Router Pengertian Router dikemukakan oleh Wandi menyatakan “Router
adalah
sebuah
alat
jaringan
komputer
yang
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI”. 2. Mikrotik Router OS a. Pengertian MikroTik Router OS Pengertian MikroTIk Router OS dikemukakan oleh Gilar menyatakan “MikroTik Router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless”. MikroTik Router OS, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. b. Jenis-jenis MikroTik 1) MikroTik Router OS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada komputer rumahan (PC). 2) BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah ter-install MikroTik Router OS. c. Fitur-fitur MikroTik 1) Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
19
20
2) Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan
otentikasi
CHAP,
PAP,
MSCHAPv1
dan
MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports. 3) Bonding : Mendukung
dalam
pengkombinasian
beberapa antar-muka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat. 4) Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling. 5) Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan peng-gunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer 6) DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka, DHCP Relay, DHCP Client, multiple network DHCP, static and dynamic DHCP leases. 7) Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemi-lihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS. 8) Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL , HTTPS. 9) IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec, MODP DiffieHellmann groups 1, 2, 5, MD5 dan algoritma SHA1 hashing, algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128,
AES-192,
AES-256,
Perfect
Forwarding
Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5 10) ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Men-dukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol. 11) M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
21
12) MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP). 13) Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP. 14) NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS. 15) Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP
Access
Consentrator,
protokol
otentikasi
menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2, otentikasi dan laporan Radius, enkripsi MPPE, kompresi untuk PPoE, limit data rate. 16) Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy, transparent proxy untuk DNS dan HTTP, mendukung protokol SOCKS, mendukung parent proxy, static DNS. 17) Routing : Routing statik dan dinamik, RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4. 18) SDSL : Mendukung Single Line DSL, mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19) Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 20) SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only. 21) Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes, sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocol, ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A), Frame Relay jenis LMI. 22) Tool : Ping, Traceroute, bandwidth test, ping flood, telnet, SSH, packet sniffer, Dinamik DNS update. 23) UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play. 24) VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless, multiple VLAN, VLAN bridging. 25) VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
22
26) VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27) WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkon-figurasi MikroTik d. Berbagai Level Router OS dan Kemampuannya 1) Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggu-nakannya
dan
penggunaan
fitur
hanya
dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. 2) Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya. 3) Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien. 4) Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan
kemampuan
untuk
mengelola
perangkat
wireless tipe akses poin. 5) Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan
mengelola
jumlah
pengguna
hotspot
yang lebih banyak. 6) Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun. 3. Bandwidth a. Pengertian Bandwidth Pengertian Bandwidth menyatakn
dikemukakan
oleh
Rosada
“Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu
data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun data digital.” Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah Bits Per Second atau sering disingkat Bps. Seperti yang diketahui bahwa bit atau binary digit adalah basis angka yang terdiri
23
dari 0 dan 1. satuan ini menggambarkan berapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lainnya dalam setiap detiknya melalui suatu media. 4. Gateway Pengertian Gateway dikemukakan oleh Aris menyatakan “Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat
di-setting
menjadi
Gateway
dimana
ia
menjadi
penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.” B. Temuan Studi 1. Persiapan Untuk melakukan pembagian bandwidth dengan MikroTik ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan baik dari segi Hardware maupun Software. a. Komponen Hardware : 1) PC Router a) CPU dan motherboard bisa dengan pentium 1 - 4, prosesor AMD, intel, cyrix, kecuali multi-prosesor. b) RAM minimum 32 MB, dianjurkan untuk menggunakan
RAM
64
MB
atau
lebih,
untuk
membuat proxy dianjurkan menggunakan RAM 1 GB. c) HDD minimal 128 MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, SATA. d) NIC atau Lan card 2) PC Client a) CPU dan motherboard
dianjurkan
untuk
menggunakan pentium 4 b) RAM, dianjurkan untuk menggunakan kapasitas 1 GB c) HDD (Harddisk Drive)
24
d) NIC atau Lan card b. Komponen Software yang diperlukan : 3) PC Router a) OS Mikrotik b) Winbox 4) PC Client a) OS Windows XP b) Aplikasi pendukung
25
2. Langkah-langkah untuk meng-install MikroTik a. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD
Gambar 3.1 Setup BIOS b. Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device , lalu tekan F10 dan pilih Yes
Gambar 3.2 Pemilihan 1st Boot Device c. Masukkan CD instalasi MikroTik setelah Loading maka akan muncul jendela awal instalasi seperti pada gambar.
26
Pilih semua paket instalasi dengan menekan huruf ‘a’, untuk mulai meng-install tekan huruf ‘i’
Gambar 3.3 Pemilihan Software MikroTik d. Tekan ‘y’ jika ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin mela-kukan fresh install tekan ‘n’.
Gambar 3.4 Pemilihan Konfigurasi
27
e. Tekan ‘y’ untuk lanjut ke proses pembuatan partisi dan format Harddisk.
Gambar 3.5 Proses Pembuatan Partisi dan Format Harddisk f.
Proses pembuatan partisi dan format Harddisk.
Gambar 3.6 Proses Pembuatan Partisi dan Format Harddisk
28
g. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung.
Gambar 3.7 Proses Instalasi Software MikRoTik h. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan CD instalasi MikroTik-nya.
Gambar 3.8 Proses Instalasi selesai i. Proses Loading untuk masuk ke sistem MikroTik, tekan ‘y’ jika ingin melakukan pengecekan pada Harddisk.
29
Gambar 3.9 Pengecekan pada Harddisk j. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan, lalu tekan ENTER.
Gambar 3.10 Login MikroTik Router OS k. Jika berhasil Login maka akan muncul tampilan Prompt seperti pada gambar
Gambar 3.11 Tampilan MikroTik Router OS 3. Mendesain Topologi Jaringan Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut gambar topologi jaringan
sebagai contoh
30
kasus
yang
kemudian
akan
diimplementasikan
dalam
bentuk konfigurasi MikroTik.
INTERNET Gateway ke Internet IP address :172.22.22.1/ 29
Modem
MikroTik Router
Interface : Public / ether1 IP address : 172.22.22.2/29 Interface
: Local /
Switch / Hub
Client
IP address : 192.168.1.1 Netmask : 255.255.255.0 Gateway :
Client
IP address : 192.168.1.2 Netmask : 255.255.255.0 Gateway :
Client 3
IP address : 192.168.1.3 Netmask : 255.255.255.0 Gateway :
Gambar 3.12 Topologi Jaringan
31
4. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway MikroTik a. karena Gateway Mikrotik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Untuk memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway ketikan perintah : [admin@MikroTik] > Interface ethernet print
Gambar 3.13 Pengecekan Interface Ethernet b. Konfigurasi IP Address untuk kedua Interface
Gambar 3.14 Konfigurasi IP Address
32
5. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada
Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanyalah IP
Address yang diberikan.
2. klik kanan Properties 3. klik 2 kali
4. isi sesuai pada gambar
1. Klik kanan -
Gambar 3.15 Konfigurasi IP Address Client 6. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke Internet a. Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway Mikrotik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan Mikrotik sendiri yang bernama
WINBOX, alasan utama menggunakan
winbox karena aplikasi
tersebut sudah berbasis GUI
sehingga lebih mudah dan telah
berjalan di atas OS
Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan men-download-nya dari Gateway Mikrotik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway Mikrotik. Cara termudah untuk memastikan hal itu
adalah
dengan melakukan tes PING dari Client ke
Gateway Mikrotik, jika
sudah ada pesan Reply berarti
telah terkoneksi dengan baik.
Selanjutnya pada client
33
yang menggunakan OS Windows, buka
Internet Explorer
atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway Mikrotik.
1. IP Address gateway
3. Simpan file 2.klik icon
Gambar 3.16 Download Aplikasi Winbox b. Jalankan program Winbox
1.IP Address gateway
4.klik
2.Username :
3.Password
Gambar 3.17 Aplikasi Winbox
34
JENDELA UTAMA WINBOX MIKROTIK
Gambar 3.18 Jendela Utama Winbox c. Setting
Routing
ke
Internet
Gateway,
lihat
kembali
gambar topologi jaringannya sebagai panduan.
1.Menu IP
3.klik tanda “+” 6.tampilan tabel Routing
2.Menu Routes 5.Klik ‘OK’
4.Isi sesuai gambar
Gambar 3.19 Setting Routing ke Internet 7. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
35
b. Buka Jendela Firewall, lalu buka buka tabel NAT.
1.Menu IP
3.Tab NAT
2.Menu Firewall
4.Klik tanda ‘+’
Gambar 3.20 Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik c. Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet. 2.Srcna t
4.Tab Action
1.Tab General 3.IP Address Client
5.Action ‘masquerade
Gambar 3.21 Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03. d. Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.
36
Gambar 3.22 Tabel NAT Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet. 8. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client agar tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan
bandwidth. Dengan menggunakan metode
“Queue Tree”, Karena
dengan
lebih
menerapkan
leluasa
dalam
metode Queue Tree akan aturan-aturan
dalam
pembatasan bandwidth. a. Langkah pertama harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.
37
1.Menu IP
3.Tab Mangle 2.Menu Firewall
4.Klik tanda ‘+’
Gambar 3.23 Tabel Mangle 5.Tab General
6.’Prerouti ng’
7. IP Network Public 8.IP Address Client
9.Tab Action
10.Mark Connection 11.Client -con 12.Klik ‘OK’
Gambar 3.24 Pembuatan Mark Connection Gambar sebelumnya merupakan langkah membuat ‘Mark
untuk
Connection’ atau penanda koneksi,
38
langkah selajutnya masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita
akan
membuat ‘Mark
Packet’ atau penanda paket. b. Langkah pertama diawali dengan meng-klik tanda ‘+’ pada Tab
Mangle, seperti ditunjukkan pada gambar
sebelumnya.
4.Tab Action 1.Tab General
5.Mark Packet 2.Prerouti ng
6.Client 01 3.Client01 -con
Gambar 3.25 Pembuatan Mark Packet Ulangi langkah pembuatan ‘Mark Connection’ dan ‘Mark Packet’ untuk Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanya pada bagian Src. Address, New Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :
Gambar 3.26 Tabel Mangle
39
c. Konfigurasi bandwidth
‘Queue
Tree’,
untuk
pembagian
besar
download dan upload untuk masing-masing
Client silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan. Pengaturan bandwidth download untuk Client-01 1.Menu Queues
2.Tab Queue Tree
3.Klik tanda ‘+’ 10.Klik ‘OK’ 5.Nama -download 6. Interface-Jaringan local 7.Mark Packet Client 8.Batas Minimal Bandwidth 9.Batas Maximal Bandwidth
4.Tab General
Gambar 3.27 Pengaturan Bandwidth Download Pengaturan bandwidth upload untuk Client-01. 1.Menu Queues
2.Tab Queue Tree
3.Klik tanda ‘+’ 10.Klik ‘OK’ 5.Nama -upload
4.Tab General
6. Interface-Jaringan Public 7.Mark Packet Client 8.Batas Minimal Bandwidth 9.Batas Maximal BandwidthUpload Gambar 3.28 Pengaturan Bandwidth
Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian
40
yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at dan Max Limit. Tampilan Akhir pengaturan bandwidth untuk masingmasing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.29 Tabel Banwidth Download dan Upload pada Client Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau
penggunaan bandwidth Download dan Upload
pada masing-masing Client.