BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Temuan Penelitian
4.1.1 Perbandingan Efektivitas Strategi Holland Types for Career Counseling dengan Konvensional dalam Meningkatkan Kematangan Karir Peserta Didik Pertanyaan penelitian nomor 1 dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam hipotesis penelitian sebagai berikut: “Kematangan karir peserta didik yang diberikan layanan bimbingan karir dengan strategi Holland Types for Career Counseling lebih optimal dibandingkan dengan strategi konvensional”. Dalam hipotesis ini, kematangan karir peserta didik diperlakukan sebagai dependent variable sedangkan Holland Types for Career Counseling diperlakukan sebagai independent variable. Hasil perhitungan statistik kematangan karir pada setiap kelompok, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik pada Kelompok Strategi Konvensional dan Holland Sumber Variasi
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Minimum Maximum
strategi konvensional
36
12.44
13.375
2.229
-14
44
strategi Holland
39
24.15
18.639
2.985
-15
70
Hasil analisis data menunjukkan bahwa perbedaan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok peserta didik yang diberi layanan bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi konvensional dengan strategi Holland Types for Career Counseling (Mean Difference I-J) adalah -11,079 dan p = 0,003. Hasil uji ANOVA menghasilkan harga F = 4,823 dan p = 0,010. Tampak bahwa harga p untuk Mean Difference I-J maupun uji ANOVA lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa ada perbedaan signifikan antara rata-rata skor kelompok peserta didik yang diberi layanan bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi konvensional Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR
69
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
dengan strategi Holland Types for Career Counseling. Dengan memperhatikan perbandingan selisih skor pada kelompok konvensional dengan Holland Types for Career Counseling yang menghasilkan angka negatif,
mengandung
arti
bahwa strategi Holland Types for Career Counseling lebih efektif dibandingkan dengan konvensional dalam meningkatkan kematangan karir peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kota Cimahi. Temuan penelitian tersebut sesuai dengan yang dihipotesiskan dalam penelitian ini.
4.1.2 Perbandingan Efektivitas strategi Solution-Focused Career Counseling dengan Konvensional dalam Meningkatkan Kematangan Karir Peserta Didik Pertanyaan penelitian nomor 2 dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Kematangan karir peserta didik yang
diberikan layanan bimbingan karir dengan strategi Solution-Focused Career Counseling lebih optimal dibandingkan dengan strategi konvensional”. Dalam hipotesis ini, kematangan karir peserta didik diperlakukan sebagai dependent variable sedangkan Solution-Focused Career Counseling diperlakukan sebagai independent variable. Hasil perhitungan statistik kematangan karir pada setiap kelompok, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik pada Kelompok Strategi Konvensional dan Solution-Focused Sumber Variasi
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Minimum Maximum
strategi konvensional
36
12.44
13.375
2.229
-14
44
strategi Solution-Focused
37
20.35
17.053
2.803
-14
60
Hasil analisis data menunjukkan bahwa perbedaan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok peserta didik yang diberi layanan bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi konvensional dengan strategi Solution-Focused Career Counseling (Mean Difference I-J) adalah -7,907 dan p = 0,044. Hasil uji Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
ANOVA menghasilkan harga F = 4,823 dan p = 0,010. Tampak bahwa harga p untuk Mean Difference I-J maupun uji ANOVA lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kelompok peserta didik yang diberi layanan bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi konvensional dengan strategi Solution-Focused Career Counseling. Dengan memperhatikan perbandingan
selisih skor pada kelompok konvensional dengan
Solution-
Focused Career Counseling yang menghasilkan angka negatif, mengandung arti bahwa strategi Solution-Focused Career Counseling lebih efektif dibandingkan dengan konvensional dalam meningkatkan kematangan karir peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kota Cimahi. Temuan penelitian tesebut sesuai dengan yang dihipotesiskan dalam penelitian ini.
4.1.3 Perbandingan Efektivitas Strategi Holland Types for Career Counseling dengan Solution-Focused Career Counseling dalam Meningkatkan Kematangan Karir Peserta Didik Pertanyaan penelitian nomor 3 dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam hipotesis penelitian sebagai berikut: Counseling
“Strategi Holland Types for Career
dan Solution-Focused Career Counseling sama efektifnya untuk
mengoptimalkan kematangan karir peserta didik”. Hasil perhitungan statistik kematangan karir pada setiap kelompok, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik pada Kelompok Strategi Holland dan Solution-Focused Sumber Variasi
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Minimum Maximum
strategi Holland
39
24.15
18.639
2.985
-15
70
strategi Solution-Focused
37
20.35
17.053
2.803
-14
60
Hasil analisis data menunjukkan bahwa perbedaan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok peserta didik yang diberi layanan bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi Holland Types for Career Counseling dengan Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
72
Solution-Focused Career Counseling (Mean Difference I-J) adalah 3,802 dan p = 0,320. Hasil uji ANOVA menghasilkan harga F = 4,823 dan p = 0,010. Tampak bahwa meskipun harga p lebih kecil dari 0,05 untuk ANOVA namun nilai p untuk Mean Difference I-J lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kelompok peserta didik yang diberi layanan bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi konvensional dengan Holland Types for Career Counseling dan Solution-Focused Counseling.
Career
Namun, rata-rata skor kelompok peserta didik yang diberi layanan
bimbingan dan konseling karir (BKK) strategi Holland Types for Career Counseling dengan strategi Solution-Focused Career Counseling, secara statistik tidak berbeda signifikan. Hal ini mengandung arti bahwa strategi Holland Types for Career Counseling sama efektifnya dengan strategi Solution-Focused Career Counseling dalam meningkatkan kematangan karir peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kota Cimahi. Temuan penelitian tersebut sesuai dengan yang dihipotesiskan dalam penelitian ini.
4.1.4 Perbandingan Efektivitas Strategi Holland Types for Career Counseling dan Solution-Focused Career Counseling dengan Strategi Konvensional dalam Meningkatkan Dimensi-dimensi Kematangan Karir Peserta Didik Sebagaimana telah dikupas pada uraian definisi operasional variabel, kematangan karir dalam penelitian ini mengacu pada CMI-Form C yang dikembangkan oleh Savicas & Porfeli (2011). Dalam pandangan mereka, kematangan karir ini mencakup empat dimensi, yaitu concern, curiosity, confidence, dan consultation. Bagaimana efektivitas ketiga strategi bimbingan dan konseling karir yang diterapkan dalam penelitian ini untuk meningkatkan dimensidimensi kematangan karir peserta didik, diuraikan dalam paparan berikut. Concern. Berkenaan dengan dimensi concern, hasil pengolahan data menunjukkan harga statistik deskriptif sebagai berikut. Tabel 4.4
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73
Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Concern pada Kelompok Strategi Holland dan Solution-Focused dengan Konvensional
Sumber Variasi
N
Mean
Std. Dev.
Std. Error
Minimum
Maximum
strategi konvensional
36
3.00
4.817
.803
-7
16
strategi Holland
39
5.79
3.342
.535
-3
15
strategi Solution-Focused
37
5.00
4.871
.801
-4
17
Total
112
4.63
4.496
.425
-7
17
Melalui uji ANOVA dihasilkan harga F = 4,006 dan p = 0,021. Tampak bahwa harga p lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor kematangan karir dimensi concern antara kelompok yang diberi layanan BKK strategi Holland Types for Career Counseling, SolutionFocused Career Counseling, dan Strategi Konvensional. Berdasarkan uji Pasca ANOVA diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Uji Pasca Anova Rata-rata Skor Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Concern pada Kelompok Strategi Holland, Solution-Focused, dan Konvensional
(I) kelompok
Mean Difference Std. Error (I-J)
(J) kelompok
strategi konvensional strategi Holland strategi solution-focused
Sig.
strategi Holland
-2.795*
1.012
.007
strategi solution-focused
-2.000
1.025
.054
strategi konvensional
2.795*
1.012
.007
strategi solution-focused
.795
1.005
.431
strategi konvensional
2.000
1.025
.054
strategi Holland
-.795
1.005
.431
Tabel di atas menunjukkan bahwa Holland Types for Career Counseling secara signifikan
lebih
efektif
dibandingkan
strategi
Solution-Focused
Career
Counseling dan Konvensional dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi concern. Sementara itu, Solution-Focused Career Counseling
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
74
dan Konvensional sama-sama kurang efektif dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi concern. Curiosity. Berkenaan dengan dimensi curiosity, hasil pengolahan data menunjukkan harga statistik deskriptif sebagai berikut.
Tabel 4.6 Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Curiosity pada Kelompok Strategi Holland dan Solution-Focused dengan Konvensional Sumber Variasi
N
Mean
Std. Dev.
Std. Error
Minimum
Maximum
strategi konvensional
36
4.17
5.464
.911
-6
17
strategi Holland
39
7.36
7.690
1.231
-13
21
strategi solution-focused
37
5.86
7.212
1.186
-15
18
Total
112
5.84
6.946
.656
-15
21
Melalui uji ANOVA dihasilkan harga F = 2,014 dan p = 0,138. Tampak bahwa harga p lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor kematangan karir dimensi Curiosity antara kelompok yang diberi layanan BKK strategi Holland Types for Career Counseling, Solution-Focused Career Counseling, dan Strategi Konvensional. Kendati demikian, berdasarkan uji Pasca ANOVA diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Uji Pasca Anova Rata-rata Skor Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Curiosity pada Kelompok Strategi Holland, Solution-Focused, dan Konvensional
(I) kelompok strategi konvensional
strategi Holland
strategi solution-focused
(J) kelompok
Mean Std. Error Difference (I-J)
Sig.
strategi Holland
-3.192*
1.591
.047
strategi solution-focused
-1.698
1.611
.294
strategi konvensional
3.192*
1.591
.047
strategi solution-focused
1.494
1.580
.346
strategi konvensional
1.698
1.611
.294
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
75
strategi Holland
-1.494
1.580
.346
Tabel di atas menunjukkan bahwa Holland Types for Career Counseling lebih efektif dibanding Solution-Focused Career Counseling dan Konvensional dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi curiosity. Sementara itu, Solution-Focused Career Counseling dan Konvensional samasama kurang efektif dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi curiosity. Confidence. Berkenaan dengan dimensi confidence, hasil pengolahan data menunjukkan harga statistik deskriptif sebagaimana disajikan pada tabel 4.8. Melalui uji ANOVA dihasilkan harga F = 3,499 dan p = 0,034. Tampak bahwa harga p lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor kematangan karir dimensi Confidence antara kelompok yang diberi layanan BKK strategi Holland Types for Career Counseling, SolutionFocused Career Counseling, dan Strategi Konvensional. Tabel 4.8 Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Confidence pada Kelompok Strategi Holland dan Solution-Focused dengan Konvensional Sumber Variasi
N
Mean
strategi konvensional
36
3.97
6.300
1.050
-8
17
strategi Holland
39
8.41
7.517
1.204
-2
30
strategi solution-focused
37
6.32
7.832
1.288
-9
22
Total
112
6.29
7.421
.701
-9
30
Std. Dev. Std. Error Minimum Maximum
Berdasarkan uji Pasca ANOVA diperoleh hasil perbandingan antar kelompok sebagai berikut. Tabel 4.9 Hasil Uji Pasca Anova Rata-rata Skor Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Confidence pada Kelompok Strategi Holland, Solution-Focused, dan Konvensional
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
strategi Holland
-4.438*
1.678
.009
strategi solution-focused
-2.352
1.700
.169
strategi konvensional
4.438*
1.678
.009
strategi solution-focused
2.086
1.666
.213
2.352
1.700
.169
-2.086
1.666
.213
(I) kelompok strategi konvensional
strategi Holland
(J) kelompok
strategi solution-focused strategi konvensional strategi Holland
Tabel di atas menunjukkan bahwa Holland Types for Career Counseling lebih efektif dibanding Solution-Focused Career Counseling dan Konvensional dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi confidence. Sementara itu, Solution-Focused Career Counseling dan Konvensional samasama kurang efektif dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi confidence. Consultation. Berkenaan dengan dimensi consultation, hasil pengolahan data menunjukkan harga statistik deskriptif sebagai berikut. Tabel 4.10 Harga Statistik Selisih Skor Pre dan Posttest Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Consultation pada Kelompok Strategi Holland dan Solution-Focused dengan Konvensional Sumber Variasi
N
Mean
Std. Dev. Std. Error Minimum
Maximum
strategi konvensional
36
1.31
4.368
.728
-10
9
strategi Holland
39
2.59
3.775
.604
-5
12
strategi brief-focused
37
3.16
3.678
.605
-5
11
Total
112
2.37
3.984
.376
-10
12
Melalui uji ANOVA dihasilkan harga F = 2,117 dan p = 0,125. Tampak bahwa harga p lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor kematangan karir dimensi Consultation antara kelompok yang diberi layanan BKK strategi Holland Types for Career Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
77
Counseling, Solution-Focused Career Counseling, dan Strategi Konvensional. Kendati demikian, berdasarkan uji Pasca ANOVA diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.11 Hasil Uji Pasca Anova Rata-rata Skor Kematangan Karir Peserta Didik Dimensi Consultation pada Kelompok Strategi Holland, Solution-Focused, dan Konvensional
(I) kelompok strategi konvensional
(J) kelompok strategi Holland strategi solution-focused
strategi Holland
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
-1.284
.912
.162
*
.923
.047
-1.857
strategi konvensional
1.284
.912
.162
strategi solution-focused
-.572
.905
.529
1.857*
.923
.047
.572
.905
.529
strategi solution-focused strategi konvensional strategi Holland
Tabel tersebut menunjukkan bahwa Solution-Focused Career Counseling lebih efektif dibanding Holland Types for Career Counseling dan Konvensional dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi consultation. Sementara itu, Holland Types for Career Counseling dan Konvensional samasama kurang efektif dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik pada dimensi consultation. Berkenaan dengan uji efektivitas ketiga strategi dalam meningkatkan dimensi kematangan karir, tampaknya hipotesis
penelitian yang dirumuskan
dalam penelitian ini tidak sepenuhnya diterima karena strategi Holland Types for Career Counseling hanya efektif untuk meningkatkan dimensi concern, curiosity, dan confidence sedangkan Solution-Focused Career Counseling hanya efektif untuk mengembangkan dimensi consultation.
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian Secara ringkas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Holland
Types for Career Counseling dan Solution-Focused Career Counseling lebih efektif dibanding strategi konvensional dalam mengoptimalkan kematangan karir Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
78
peserta didik. Sementara itu, strategi Holland Types for Career Counseling dan Solution-Focused Career Counseling memiliki tingkat efekktivitas yang sama dalam mengoptimalkan kematangan karir peserta didik tersebut. Apa yang terungkap dalam penelitian ini medukung pandangan para ahli sebagaimana dikupas pada Bab I bahwa konseling karir Holland menyediakan prosedur dan panduan yang jelas serta rinci bagaimana individu dipandu untuk memimpikan karir terbaik, aktivitas apa yang dilakukan untuk mencapainya, kompetensi apa yang dimiliki, perasaan dan sikap terhadap pekerjaan, dan melakukan estimasi diri terkait dengan karir yang dimimpikan tersebut. Semua itu dapat dilakukan dalam kurun waktu yang relatif cepat, mengutamakan aktivitas peserta didik secara maksimal, dan dilakukan secara klasikal. Adanya indikasi bahwa Holland Types for Career Counseling lebih efektif dibanding dua strategi lainnya, adalah hal yang dapat dipahami. Alasannya adalah karena langkah-langkah yang dilakukan guru BK dalam melaksanakan intervensi sangat mendukung kematangan karir peserta didik. Peserta didik dalam kelompok mempelajari dan mendiskusikan klasifikasi pekerjaan dan persyaratan pendidikan formal beserta kode-kodenya sebagaimana disajikan dalam The Occupational Finder, kemudian menuliskan dan mendiskusikan delapan jenis pekerjaan utama yang diprioritaskan dengan menggunakan format Occupational Daydreams, memberikan kode pekerjaan yang tertulis pada format Occupational Daydreams dengan menggunakan format The Self-Directed Search (SDS) mengacu pada The Occupational Finder, lalu melakukan pengecekan terhadap aktivitas yang suka atau tidak suka dilakukannya dengan menggunakan format Activities pada SDS dan melakukan pengecekan terhadap kompetensi yang dimilikinya dengan menggunakan format Competencies pada SDS, berikutnya adalah melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang disukai dengan menggunakan format Occupation pada SDS dan melakukan analisis untuk mengorganisasikan jawaban hingga menemukan summary code dengan menggunakan format How to Organize Your Answers pada SDS, semuanya memungkinkan peserta didik menjadi kompeten dalam menentukan pilihan karir dan pekerjaan.
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
79
Apa yang terungkap dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suherman-AS dan Akhmad (2013, 2014) yang antara lain menunjukkan bahwa konseling karir model Holland efektif untuk mengoptimalkan eksplorasi dalam pembentukan identitas vokasional remaja, namun belum efektif untuk pengembangan komitmen dalam bidang vokasional. Apa yang terungkap dalam penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Ardana, Dharsana,
dan
Suranata (2014) peserta didik yang mendapatkan
tindakan konseling karir Holland dengan teknik modeling telah mampu memperoleh presentase skor kematangan karir ≥ 80 %. Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konseling karir Holland dengan teknik modeling dapat meningkatkan kematangan karir siswa. Mengacu pada hasil pembahasan di atas, maka apa yang ditemukan dalam penelitian ini sejalan dengan teori perkembangan karir yang ada dan memperkuat hasil riset terdahulu bahwa konseling karir Holland cukup dapat diandalkan dalam upaya meningkatkan kematangan karir peserta didik, khususnya yang berstatus sebagai peserta didik SMA. Dilain pihak, strategi Solution-Focused Approach to Career Counseling memiliki kemiripan dengan Holland dan merupakan salah satu strategi mutakhir dalam layanan bimbingan karir
(Looby, 2014). Apa yang ditemukan dalam
penelitian ini memperkuat pengalaman peneliti di luar negeri bahwa strategi Solution-Focused Approach to Career Counseling dan Holland tersebut efektif untuk intervensi konseling. Selain itu, temuan penelitian ini juga memperkaya khasanah aplikasi teori dalam konteks budaya Indonesia, khususnya pada peserta didik SMA. Manakala menelaah kembali tahapan konseling singkat berfokus solusi dijelaskan oleh Neukrug (2012) seperti diulas pada Bab II, yakni: (1) Tahap 0: tahap sebelum sesi yang berfokus pada penyadaran kepada konseli agar mau berubah dengan mengatasi masalahnya, (2) Tahap 1: pembentukan hubungan kolaborasi dimana konselor menjelaskan kepada konseli bahwa dirinya adalah ahli yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang dirinya dan
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
80
konselor menyadarkan konseli bahwa dirinya memiliki kekuatan-kekuatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahnya, (3) Tahap 2: menggambarkan masalah, (4) Tahap 3: menetapkan tujuan yang diinginkan, (5) Tahap 4: berfokus pada solusi atas masalah dimana konselor menggunakan sejumlah pertanyaan evaluative questions, coping questions, exepting-seeking questions, dan solutionfocused questions, (6) Tahap 5: mencapai tujuan, dan (7) Tahap 6: terminasi, memungkinkan peserta didik segera memperoleh pemecahan masalah terkait pengambilan keputusan karir dan pilihan pekerjaan. Efektivitas strategi Solution-Focused Approach to Career Counseling dalam mengoptimalkan kematangan karir, tampaknya searah dengan teori dan hasil penelitian berkenaan topik serupa yang dilakukan peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Dahlan (2009) tentang model konseling singkat berfokus solusi dalam setting kelompok untuk meningkatkan daya psikologis mahasiswa, menunjukkan hasil yang efektif dan efisien. Penelitian Zalfa (2014) menunjukkan bahwa konseling singkat berfokus solusi (KSBS) terbukti efektif untuk mengembangkan resiliensi santri pada salah satu pondok pesantren di Cilacap. Mulawarman (2010) meneliti penerapan SFBT untuk meningkatkan harga diri siswa menunjukkan bahwa secara kuantitatif, terdapat perbedaan harga diri pada siswa sebelum dan sesudah mendapatkan intervensi SFBT. Hasil penelitian Conoby, dkk. (2003) tentang penerapan SFBT untuk membantu tiga keluarga yang memiliki anak-anak usia 8-9 tahun namun berperilaku agresif, menunjukkan hasil yang efektif. Selanjutnya, penelitian Fitriah (2014) menunjukkan bahwa KSBS secara umum efektif untuk mereduksi perilaku agresif siswa, namun tidak efektif untuk mereduksi perilaku agresif pada aspek agresi verbal. Newsome (2005) melakukan penelitian terhadap 26 siswa SMP diperoleh hasil bahwa solution-focused counseling berpotensi untuk memfasilitasi pemberdayaan risiko siswa di SMP. Penelitian Yosef (2008) di SMPN 6 Palembang, menemukan bahwa model konseling berfokus solusi dapat dijadikan panduan oleh guru BK dalam membantu pemecahan masalah disiplin siswa. Penelitian Saadatzade & Khalili (2012) menunjukkan bahwa setelah dilaksanakan intervensi layanan
Solution
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
Focused Counseling, para siswa mengalami peningkatan regulasi diri dan prestasi akademik. Manakala ditelaah efektivitasnya dalam mengembangkan dimensi-dimensi kematangan karir, ditemukan bahwa strategi Holland Types for Career Counseling sangat efektif untuk meningkatkan dimensi concern, curiosity, dan confidence dibandingkan dengan strategi Solution-Focused Career Counseling dan konvensional. Sementara itu, Solution-Focused Career Counseling sangat efektif untuk mengembangkan dimensi consultation dibanding strategi Holland Types for Career Counseling dan konvensional. Berkenaan dengan temuan ini, tampaknya menarik untuk dikaji lebih dalam jika dikaitkan dengan bagaimana instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yakni Career Maturity Inventory (CMI), dikembangkan oleh Savickas & Porfeli (2011).
Dalam
tulisannya,
mereka
mengungkapkan
bahwa
pada
awal
penggunaannya tahun 1961, CMI merupakan alat ukur paper-and-pencil pertama pengungkap perkembangan vokasional. Gagasan inventori ini bersumber dari penelitian Super (dalam Savickas & Porfeli, 2011) tentang Career Pattern yang menyelidiki proses pembuatan pilihan karir, daripada isi pilihan karir. Kata maturity digunakan untuk makna kematangan atau kesiapan, sehingga CMI mengukur kesiapan peserta didik untuk membuat pilihan pekerjaan. Pada akhirnya, total skor kematangan vokasional secara operasional didefinisikan sebagai gejala perilaku dan representasi konstruk hipotetik dari sikap terhadap dan keyakinan tentang pengambilan putusan karir. Skor dari inventori sesuai dengan jaringan nomological yang berpusat pada pengembangan vokasional dan berkorelasi dengan banyak variabel motivasi dan kepribadian. Kendati demikian, beberapa peneliti mengkritik CMI sebagai representasi jenjang kelas, status sosial ekonomi, atau kemampuan membaca. Namun demikian, akumulasi penelitian tentang inventori memberikan dukungan yang kuat untuk reliabilitas dan validitas. CMI telah digunakan secara luas oleh konselor untuk mengetahui kesiapan konseli untuk intervensi karir yang berbeda dan untuk memperjelas interpretasi minat.
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
82
Dalam penelitian terakhirnya, Savickas & Porfeli (2011) merevisi CMI dengan cara membangun kembali kegunaannya sebagai pengukuran kesiapan pilihan karir yang ringkas, reliabel, dan valid, dengan beberapa teori yang relevan dan skala konten praktis yang berguna untuk pekerjaan diagnostik dengan populasi sekolah, mungkin sampai kelas 12. Mereka juga ingin membangun suatu bentuk revisi dan skrining singkat untuk kesiapan pilihan karir serta bentuk konseling untuk fokus intervensi pada konten tertentu. Kami juga memutuskan untuk membuat revisi gratis kepada pengguna, bukan produk komersial. Salah satu ciri khas CMI Form C baru adalah penambahan teori. Mirip dengan bagaimana Teori Holland diaplikasikan ke dalam Strong’s inventory (Campbell & Holland, 1972), kami ingin menerapkan Teori Konstruksi Karir Savickas (2005) menjadi Crites' inventory. Sebuah fitur utama dari teori konstruksi karir adalah model adaptasi karir. Teori ini mendefinisikan kemampuan beradaptasi karir sebagai konstruk multidimensi yang mencirikan kesiapan psikososial individu dan sumber daya untuk mengatasi arus dan tugas perkembangan vokasional, transisi kerja, dan trauma kerja. Berkaitan ke CMI, sebagai peningkatan adaptabilities peserta didik, demikian juga sebagai kesiapan umum untuk membuat pilihan pekerjaan yang realistis. Sebagai seperangkat strategi self-regulation, adaptasi karir memungkinkan individu untuk secara efektif menerapkan konsep diri mereka dalam pekerjaan. Empat dimensi global adaptasi karir diatur dalam model struktural dengan tiga tingkat, masing-masing dinamai menurut fungsinya: concern, control, curiosity, dan confidence. Keempat dimensi merepresentasikan sumber adaptif dan strategi umum. Pada tingkat menengah, model mengartikulasikan rangkaian yang berbeda dari variabel fungsional homogen untuk masing-masing dari empat dimensi umum. Setiap gejala variabel meliputi sikap, keyakinan, dan kompetensi yang membentuk perilaku konkrit yang digunakan untuk beradaptasi. Sikap mendorong perilaku sementara keyakinan mengarahkannya. Meskipun secara konseptual berbeda, sikap dan keyakinan keduanya merupakan disposisi, yaitu keadaan pikiran terhadap sesuatu, memiliki keuntungan praktis dalam
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
mengkonstruksi inventori psikometrik. Untuk alasan ini CMI asli (Form A), dan pendahulunya Career Consep Test dan Vocational Development Inventory, termasuk item-item yang mewakili sikap terhadap maupun keyakinan tentang proses pilihan karir. CMI tidak mengukur kompetensi kognitif, yang meliputi pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah. Career Development Inventory merupakan alat ukur terbaik saat ini untuk mengungkap kompetensi pilihan karir (Savickas & Hartung, dalam Savickas dan Porfeli, 2011) tersedia di www.vocopher.com. Dalam teori konstruksi karir (Savickas, 2005), peserta didik
harus
mendekatkan tugas pilihan karir dengan kepedulian terhadap masa depan mereka, rasa kontrol pribadi atas karir mereka, rasa ingin tahu untuk bereksperimen dengan kemungkinan diri dan mencari peluang sosial, dan kepercayaan diri untuk terlibat dalam merancang masa depan pekerjaan mereka dan melaksanakan rencana dalam dunia nyata. Career concern pada hakekatnya berarti suatu orientasi masa depan, suatu kesadaran akan pentingnya untuk mempersiapkan hari esok. Hal menghantarkan individu untuk menyadari tugas perkembangan vokasional dan transisi pekerjaan yang harus dihadapi dan pilihan harus dibuat dalam jangka pendek dan jauh ke depan. Model yang berbeda dari perkembangan vokasional yang merujuk pada concern adalah planfulness, anticipation, awareness, invulvement, dan orientation. Kurangnya kepedulian (lack concern) disebut ketidakpedulian karir (career indifferent) dan mencerminkan planlessness dan pesimisme tentang masa depan. Career control berarti seseorang merasa bertanggung jawab untuk membangun karir melalui tindakan yang menentukan, asertif, dan teliti. Daripada mengandalkan kesempatan atau keberuntungan, itu berarti memilih dengan disiplin, disengaja, berorientasi pada tujuan, dan pendekatan yang terorganisir dalam melakukan tugas perkembangan vokasional. Kurangnya kontrol karir dapat disebut keraguan (indecisiveness) dan diungkapkan sebagai confusion, prokrastinasi, atau perfeksionisme. Career curiosity mengacu pada inisiatif dalam belajar tentang dunia pekerjaan yang mengarah ke perilaku pencarian informasi. Ini termasuk keterbukaan terhadap pengalaman baru,
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84
eksplorasi keingintahuan, dan refleksi tentang kesesuaian antara diri dan dunia kerja. Kurangnya rasa ingin tahu disebut career unrealism dan dapat dilihat sebagai naı¨vete' tentang dunia kerja dan gambar diri yang tidak akurat. Career confidence menunjukkan antisipasi keberhasilan dalam memecahkan masalah kompleks yang terlibat dalam pengambilan keputusan karir dan pilihan pekerjaan. Ini termasuk kesadaran akan menjalankan perilaku
keyakinan diri bahwa seseorang dapat berhasil
mengatasi tantangan dan mengatasi hambatan dalam
membuat dan melaksanakan pilihan. Individu perlu kepercayaan diri untuk bertindak atas kepentingan dan aspirasinya. Keyakinan diri yang lemah disebut career inhibition. Apakah siswa mendefinisikan diri secara kolektif atau individual, ia masih harus menunjukkan adaptabilitas karir yang tampil dalam sikap dari concern, curriosity, dan confidence
tentang pengambilan keputusan karir dan pilihan
pekerjaan. Untuk siswa yang memiliki skor rendah pada salah satu dimensi ini, ada yang intervensi pengembangan karir spesifik yang mungkin berguna bagi mereka. Berkenaan dengan concern, intervensi yang menekankan pada gambaran perspektif masa depan atau meningkatkan kesadaran tentang tugas-tugas perkembangan yang dekat dan menengah meningkatkan keterlibatan dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan karir. Untuk curriosity, intervensi yang relevan adalah yang membangkitkan minat mereka dalam mengeksplorasi masa depan, mempelajari upaya mencari informasi, atau menyelidiki pekerjaan yang menarik. Sehubungan dengan confidence, intervensi yang penting adalah membangun general self-esteem, meningkatkan putusan self-efficacy, dan menghubungkan perilaku kini untuk tujuan masa depan.
Untuk skala concern, curiosity, dan
confidence, skor yang tinggi mencerminkan perkembangan yang lebih maju. Untuk menafsirkan skor skala konsultasi, kami sarankan menggunakan model formulasi budaya (Leong dalam Savickas & Porfeli, 2011) di mana konselor mempertimbangkan identitas budaya klien, konsepsi budaya tentang pilihan karir, konteks budaya, dan dinamika budaya dalam hubungan konseling. Model ini
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
membantu konselor untuk merumuskan intervensi karir yang mengintegrasikan budaya dalam cara yang berarti, termasuk kepekaan terhadap akulturasi (Schwartz, Unger, Zamboanga & Szapocznik dalam Savickas & Porfeli, 2011). Yang penting dimensi konsepsi budaya pilihan karir, yaitu, ketat dibandingkan kelonggaran (tightness vs looseness), bersumber dari praktek sosialisasi budaya (Gelfand, Nishii, & Raver dalam Savickas dan Porfeli, 2011). Looser culture memungkinkan remaja lebih mengekspresikan diri dan kekhasan masing-masing dalam membuat pilihan karir. Budaya ketat (tighter culture) memaksakan lebih menahan diri, monitor, dan sanksi pada pilihan karir remaja. Mereka kurang fleksibilitas, pilihan karir remaja lebih terkait erat dengan rasa memiliki etnis dan keinginan keluarga. Skor konsultasi mencerminkan kontinum percakapan karir keluarga dari ''lakukan sebagaimana kami sarankan'' menjadi ''terserah Anda”. Skor percakapan ini dan skor yang menyertainya harus dinilai dalam konteks budaya. Penilaian berbeda dari pengukuran dalam memberikan makna yang lebih luas dengan skor. Misalnya, seorang peserta didik dibesarkan dalam keluarga dengan
konsep
budaya
looser
yang
skor
tinggi
pada
konsultasi
mungkin dipandang sebagai dependent atau foreclosed. Sebagai perbandingan, siswa yang disosialisasikan dalam keluarga dengan konsepsi budaya ketat, yang memperoleh skor yang sama, dapat dilihat sebagai menggunakan gaya interdependent yang efektif dan harmonis. Dengan kata lain, interpretasi skor skala konsultasi tergantung pada identitas budaya dan perumusan bagaimana membuat pilihan karir adaptif, dengan ketat
menunjukkan bahwa keluarga
memilih bersama-sama dan kelonggaran menunjukkan remaja memilih sendiri. Apa yang dimaksud concern, curiosity, confidence, dan consultation dalam perspektif kematangan karir Savickas & Porfeli (2011), dapat dipahami sebagai berikut. Pertama, Kepedulian (Concern) merujuk pada sejauh mana individu berorientasi dan terlibat dalam proses pembuatan keputusan karir. Langkah pertama dalam proses pengambilan keputusan karir adalah: Menjadi sadar akan pilihan yang Anda harus buat dalam waktu dekat dan menengah. Mengantisipasi keputusan yang Anda akan buat dan
meminta Anda untuk terlibat dalam
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
persiapan untuk membuat pilihan. Pandangan ke depan ini mencakup menjadi akrab dengan bagaimana orang memilih pekerjaan dan mengembangkan karir. Kemudian Anda dapat terlibat dan secara aktif berpartisipasi dalam proses persiapan untuk membuat pilihan pekerjaan. Anda mungkin mulai dengan membayangkan diri Anda di dunia kerja dan membayangkan diri Anda dalam berbagai pekerjaan. Kedua, Curiosity mengacu pada sejauh mana seorang individu menjelajahi dunia kerja dan mencari informasi tentang pekerjaan dan berbagai persyaratannya. Anda dapat mengurangi kebingungan concern mengenai proses pengambilan keputusan karir dengan mengeksplorasi kemampuan dan minat Anda sendiri bersama dengan pekerjaan yang sesuai kepribadian dan bakat. Pekerjaan berbeda secara signifikan dalam persyaratan, rutinitas, dan penghargaan. Tambahan lagi, Anda akan menemukan berbagai gaya hidup pekerja dalam pekerjaan yang berbeda. Anda mungkin ingin memulai proses pencarian informasi dengan konsultasi pada guru pembimbing atau penasihat untuk bantuan dalam penilaian diri dan eksplorasi pekerjaan. Atau, Anda dapat mulai mengeksplorasi pekerjaan yang tepat saat ini dengan membuka web di internet pada alamat http://online.onetcenter.org (Savickas & Porfeli, 2011) Ketiga, Confidence mengacu pada sejauhmana individu memilik keyakinan akan kemampuannya untuk membuat keputusan karir yang bijak dan memilih pekerjaan secara realistik. Career confidence mengandung makna bahwa individu mengantisipasi keberhasilan dalam memecahkan masalah dan berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam pembuatan keputusan karir dan pemilihan pekerjaan. Anda harus yakin mampu menangulangi tantangan kompleks yang harus dihadapi ketika memilih pekerjaan dan mengembangkan karir. Anda juga perlu yakin dan ada jaminan melakukan tindakan terhadap pilihan kerjaan yang dibuat. Keempat, Consultation mengacu pada sejauhmana individu mencari nasihat dari orang lain dalam membuat keputusan karir dan pilihan pekerjaan. Nasihat penting yang harus dicari individu dari orang lain adalah informasi tentang
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87
bagaimana membuat pilihan yang bijak dan realistik, bukan pekerjaan spesifik apa yang seharusnya dipilih. Manakala sampai pada pilihan yang nyata terhadap pekerjaan spesifik, diantara kita perlu menemukan suatu keseimbangan antara pilihan pekerjaan oleh diri sendiri dengan kedua orang tua. Beberapa orang lebih memilih konsultasi dengan orang-orang penting dalam kehidupannya, dan yang lainnya lebih suka membuat pilihan berdasarkan pertimbangan diri sendiri. Mengacu pada uraian di atas, muncul pertanyaan, mengapa Strategi Holland Types for Career Counseling sangat efektif untuk meningkatkan dimensi concern, curiosity, dan confidence dibandingkan dengan strategi Solution-Focused Career Counseling dan konvensional sedangkan Solution-Focused Career Counseling sangat efektif untuk mengembangkan dimensi consultation dibanding strategi Holland Types for Career Counseling dan konvensional. Jawabannya dapat ditelusuri dari hakekat tujuan kedua strategi konseling tersebut. Prosedur konseling Holland Types for Career Counseling sangat memungkinkan membentuk kompetensi peserta didik untuk menjadi lebih concern, curiosity, dan confidence dalam pengambilan
keputusan karir dan memilih pekerjaan.
Sementara itu, Solution-Focused Career Counseling lebih berorientasi pada bagaimana konselor memberikan bantuan solusi agar konseli segera menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Sehubungan itu adalah menjadi wajar kalau Solution-Focused Career Counseling unggul dalam dimensi consultation.
Diah Susilawati, 2015 EFEKTIVITAS STRATEGI HOLLAND TYPES FOR CAREER COUNSELING DAN STRATEGI SOLUTIONFOCUSED CAREER COUNSELING UNTUK PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu