BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan dan Pembahasan Uji Instrumen Penelitian Instrumen yang diuji coba adalah instrumen tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Uji intrumen dilakukan terhadap siswa kelas XIII KM A yang berjumlah 35 siswa, pilihan ini didasari karena peneliti mengasumsikan siswa kelas XIII KM A memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti, serta dianggap telah memahami materi yang akan diujikan. 1.
Uji Validitas Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan
rumus korelasi product moment dari Pearson dan dihitung dengan bantuan softaware microsoft excell. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 40 soal. Uji validitas dilakukan pada setiap butir soal dengan taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan (
)
sehingga nilai
digunakan adalah 1,692. Apabila
yang
, maka butir soal tersebut
dinyatakan valid dan apabila
, maka butir soal tersebut
dinyatakan tidak valid. Adapun temuan dari hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran A-4. Berikut soal-soal yang dinyatakan valid dan tidak valid setelah diuji validitas. Tabel 4.1 Hasil uji validitas instrumen Validitas
Jumlah Item Soal
Nomor Item Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 17, 18, 20, 21, 22,
Vailid
28
24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Tidak Valid
12
8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 19, 23, 26, 30, 34
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
Dari hasil uji validitas instrument diperoleh 28 soal yang dinyatakan valid dan 12 soal yang dinyatakan tidak valid. Soal-soal yang telah dinyatakan valid selanjutnya diuji reliabilitasnya. 2.
Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas.
Reliabilitas tes berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus KuderRichardson (K-R.20) dan dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan (
)
sehingga nilai
yang digunakan
adalah 0,344. Instrumen dapat dinyatakan reliabel apabila
.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh Dengan demikian maka
.
atau 0,819 > 0,344 dan instrumen
dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi. 3.
Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Hasil uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 28 butir soal
instrumen tes hasil belajar standar kompetensi menguasai programmable logic controller (PLC) dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4. Tabel 4.2 Hasil uji tingkat kesukaran Kriteria
Jumlah Item Soal
Nomor Item Soal
Mudah
10
1, 2, 18, 20, 22, 25, 27, 28, 32, 38
Sedang
15
3, 4, 5, 6, 10, 12, 17, 21, 24, 29, 35, 36, 37, 39, 40
Sukar
3
7, 31, 33
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji tingkat kesukaran terhadap butir soal yang dianggap valid, diperoleh soal dengan
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
kriteria sukar sebanyak 3 soal, kriteria sedang sebanyak 15 soal dan soal dengan kriteria mudah sebanyak 10 soal.
Tabel 4.3 Hasil uji daya pembeda Kriteria
Jumlah Item Soal
Nomor Item Soal
Jelek
4
Cukup
17
Baik
6
4, 10, 21, 24, 29, 36
Baik Sekali
1
12
1, 20, 28, 37 2, 3, 5, 6, 7, 17, 18, 22, 25, 27, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji daya pembeda terhadap butir soal yang dianggap valid. Diperoleh soal dengan kriteria jelek sebanyak 4 soal, kriteria cukup sebanyak 17 soal, kriteria baik sebanyak 6 soal dan kriteria baik sekali sebanyak 1 soal. Semakin baik kriteia daya pembeda pada suatu butir soal, maka semakin jelas juga butir soal tersebut dapat membedakan antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar. B. Temuan dan Pembahasan Data Penelitian Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa soal tes pilihan ganda. Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan dua kali tes pada kelas kontrol dan dua kali tes pada kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen tes pertama (pretest) dilakukan sebelum media pembelajaran
software
Cx-Designer
diterapkan
dalam
pembelajaran
programmable logic controller (PLC) dan tes kedua (posttest) dilakukan setelah media pembelajaran software Cx-Designer diterapkan dalam pembelajaran PLC. Sedangkan pada kelas kontrol pretest dilakukan sebelum pembelajaran PLC dan posttest dilakukan setelah pembelajaran PLC dilaksanakan. Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
Hasil belajar siswa yang akan dianalisis merupakan hasil akhir dari datadata yang diperoleh dari penelitian ini berupa data hasil pretest, data hasil posttest dan data peningkatan hasil belajar (gain).
1.
Data Pretest Pengalaman belajar siswa sebelum proses pembelajaran dapat diukur
melalui pretest. Nilai pretest menunjukan kemampuan akademik awal siswa terhadap suatu materi pembelajaran. 60
56.8
55.26
55 Nilai
50 45
Kelas Eksperimen
40
Kelas Kontrol
35
30 Pretest
Gambar 4.1 Grafik nilai rata-rata pretest Berdasarkan garfik 4.1 diketahui perbedaan nilai rata-rata pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 1,54 dimana perolehan nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai rata-rata pretest kelas kontrol. 2.
Data Posttest Data hasil posttest dihasilkan setelah kedua kelas diberikan perlakuan.
Berdasarkan data hasil penelitian, rata-rata hasil posttest dapat dilihat pada gambar 4.2.
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
90 85.6
Nilai
85 80
Kelas Eksperimen 73.21
75
Kelas Kontrol
70 65 Posttest
Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata posttest Berdasarkan garfik 4.2 diketahui perbedaan nilai rata-rata posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 12.39 dimana perolehan nilai rata-rata posttest untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai rata-rata posttest kelas kontrol. 3.
Data Gain Data
peningkatan
hasil
belajar
siswa
(gain)
dihasilkan
dari
perbandingan nilai pretest dengan nilai posttest siswa. Berdasarkan data hasil penelitian, rata-rata hasil gain dapat dilihat pada gambar 4.3. 35 30
28.8
Nilai
25 17.96
20
15
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
10 5 0 Gain
Gambar 4.3 Grafik nilai rata-rata gain Berdasarkan garfik 4.3 diketahui perbedaan nilai rata-rata gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 10,84 dimana perolehan nilai Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
rata-rata gain untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai rata-rata gain kelas kontrol C. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian 1.
Analisis Gain Normalisasi (N-Gain) Uji normalisasi gain (N-Gain) digunakan untuk mengetahui kriteria
gain yang diperoleh dari hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun temuan dari hasil perhitungan N-Gain yang diperoleh tiap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran C-3. Nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh kelas eksperimen adalah 0,65 dan masuk dalam kategori sedang. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh kelas kontrol adalah 0,40 dan masuk kedalam kategori sedang. 2.
Uji Normalitas Data Pretest Pengujian normalitas data diuji dengan menggunakan teknik chi
kuadrat, dimana data bisa dikatakan normal apabila
,
pengujian normalitas data dilakukan karena salah satu syarat untuk menguji hipotesis dengan t-test dua sampel data harus berdistribusi normal. Adapun temuan dari hasil uji perhitungan normalitas untuk nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.4 Hasil uji normalitas data pretest Kelas Eksperimen
0,197
7,815
Kontrol
1,153
7,815
Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.5 dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Kelas Eksperimen Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data pretest
didapat nilai
= 0,197 dengan nilai
= 7,815 pada derajat
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data pretest untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. b.
Kelas Kontrol Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data pretest
didapat nilai
= 1,153 dengan nilai
= 7,815 pada derajat
kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data pretest untuk kelas kontrol berdistribusi normal. 3.
Uji Normalitas Data Posttest Hasil uji normalitas untuk data posttest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.5 Hasil uji normalitas data posttest Kelas Eksperimen
0,271
7,815
Kontrol
6,514
7,815
Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.6 dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Kelas Eksperimen Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data posttest
didapat nilai
= 0,271 dengan nilai
= 7,815 pada derajat
kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data posttest untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. b.
Kelas Kontrol Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data posttest
didapat nilai
= 6,514 dengan nilai
= 7,815 pada derajat
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data posttest untuk kelas kontrol berdistribusi normal. 4.
Uji Normalitas Data Gain Hasil perhitungan uji normalitas untuk data gain pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.6 Hasil uji normalitas data gain Kelas Eksperimen
1,904
7,815
Kontrol
0,399
7,815
Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.7 dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Kelas Eksperimen Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data gain
didapat nilai
= 1,904 dengan nilai
= 7,815 pada derajat
kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data gain untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. b.
Kelas Kontrol Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data gain
didapat nilai
= 0,399 dengan nilai
= 7,815 pada derajat
kebebasan (dk = k-1 = 6-1 = 5) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data gain untuk kelas kontrol berdistribusi normal.
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
5.
Uji Homogenitas Data Uji homogenitas digunakan untuk menentukan data sampel dari kedua
populasi kelas memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak memiliki varians yang tidak sama (tidak homogen). Pengujian homogenitas menggunakan uji f, data bisa dikatakan homogen apabila hasil perhitungan . Apabila kesimpulan menunjukan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan sebaliknya. Pengujian homogenitas data juga diperlukan untuk menentukan rumus t-test (pengujian hipotesis) yang akan digunakan. Hasil perhitungan uji homogenitas untuk data pretest, posttest dan gain dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.7 Hasil uji homogenitas data Data
(
Kelas
SD
Eksperimen
10,31
106,26
Kontrol
10,72
114,88
Eksperimen
9,05
81,98
Pretest
Posttest Kontrol
9,25
85,56
Eksperimen
13,86
192,00
Kontrol
8,72
76,03
1,0811
1,8132
1,0437
1,8132
Keterangan
artinya kedua varians tersebut homogen
2,5254
Gain
)
1,7856
Dari hasil perhitungan uji homogenitas yang ditunjukan pada tabel 4.9 dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Uji homogenitas data pretest Hasil perhitungan
pretest pada kelas eksperimen dengan
varian 106,26 dan pada kelas kontrol dengan varian 114,88 adalah 1,0811 dengan maka
dan
pada taraf kepercayaan 95%
yang digunakan adalah 1,8132. Karena
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelompok data pretest adalah homogen. b.
Uji homogenitas data posttest Hasil perhitungan
posttest pada kelas eksperimen dengan
varian 81,98 dan pada kelas kontrol dengan varian 85,56 adalah 1,0437 dengan maka
dan
pada taraf kepercayaan 95%
yang digunakan adalah 1,8132. Karena , sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua
kelompok data posttest adalah homogen.
c.
Uji homogenitas data gain Hasil perhitungan
gain pada kelas eksperimen dengan
varian 192 dan pada kelas kontrol dengan varian 76,03 adalah 2,5254 dengan maka
dan
pada taraf kepercayaan 95%
yang digunakan adalah 1,7856. Karena , sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua
kelompok data gain adalah tidak homogen. 6.
Uji Hipotesis Data Tahap berikutnya adalah melakukan uji hipotesis menggunakan uji t-
test data gain untuk menguji hipotesis penelitian, selain itu uji hipotesis juga dilakukan pada data pretest dan posttest untuk melihat apakah kedua sampel memiliki rata-rata pretest dan posttest yang sama atau tidak. a.
Uji t-test data pretest Uji t-test untuk data pretest menggunakan rumus pooled varians
karena data pretest memiliki
dan memiliki varians homogen.
Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.9 : Tabel 4.8 Hasil uji t-test data pretest Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
N Pretest
)
Eksperimen (
(
)
̅
̅
n-1
SD
31
30
10,31
106,26
3187,74
57,48
36
35
10,72
114,88
1020,75
55,75
67
65
21,03
221,14
7208,49
113,23
̅ 1,73
Kontrol (
)
Jumlah
1,73
65 (
)
1,997 0,672
Berdasarkan uji hipotesis data pretest pada tabel 4.9 data nilai pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat 0,672, sedangkan untuk nilai
pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5%
diperoleh sebesar 1,997. Karena nilai dari penerimaan
sebesar
berada pada daerah
(memenuhi batas
), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakukan. b.
Uji t-test data posttest Uji t-test untuk data posttest menggunakan rumus pooled varians
karena data posttest memiliki
dan memiliki varians homogen.
Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.10 : Tabel 4.9 Hasil uji t-test data posttest N Posttest
)
Eksperimen ( Kontrol ( Jumlah
(
)
̅
̅
n-1
SD
31
30
9,05
81,98
2459,48
86,87
36
35
9,25
85,56
2994,75
72,75
67
65
18,30
167,55
5454,23
159,62
̅
14,12 )
14,12
65 (
)
1,997 6,291
Berdasarkan uji hipotesis data posttest pada tabel 4.10 data nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat 6,291, sedangkan untuk nilai
pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5%
diperoleh sebesar 1,997. Karena nilai dari penolakan
sebesar
berada pada daerah
(tidak memenuhi batas
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
), maka
55
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. c.
Uji t-test data gain Uji t-test untuk data gain menggunakan rumus separated varian
karena data gain memiliki
dan memiliki varians tidak homogen.
Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.11 :
Tabel 4.10 Hasil uji t-test data gain N Gain
)
Eksperimen ( Kontrol (
(
)
̅
n-1
SD
31
30
13,86
192,00
5760,00
29,50
36
35
8,72
76,03
2660,97
17,97
67
65
22,58
268,03
8420,97
47,47
̅
̅
11,53 )
Jumlah
11,53
65 (
)
2,036 4,00
Berdasarkan uji hipotesis data gain pada tabel 4.11 data nilai gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sedangkan untuk nilai
pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5%
diperoleh sebesar 2,036. Karena nilai dari penolakan
sebesar 4,00,
berada pada daerah
(tidak memenuhi batas
), maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar atau gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.
Ramdan Gumilar,2015 Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu