HUMANIORA ~
-
No. 2 Juni 2011
VOLUME 23
-
Halaman219 228
TEMA-REMA DALAM BAHASA JAWA NGOKO DIALEK BANYUMAS : KAJIAN PENATAAN ORGANlSASl INFORMASI
ABSTRACT Thm-ttwne is a ccmmuakm that d i mfrom subject-p&i pattern.T)reme-rhemsrefers to~orderofi~andsubject~catereferstogrammaticalmuca~epattern.Arpeat . . ino r p m t mofinformatkmare informationstatus, informmionq e i q ,and informathsaucture.The tnFomrationstatus discussabout old and new information;informationurgencydiiussera about moreor lars importahinformaeion;and informationstructurediscusses about flowingpatternina d i i . Those three aspects are intemebd in forming informationorganizationorder.
Keywords:
~~organization, infbrmation status, information urgeq i@mation
stnraure.
ABSTRAK Tema-tenraialah konsbuksiyang berbedadengan @a subjek pdikat. Tma-twla lebih mengamh ke penataan organisasi infonnasi dan sub* predikat mengarah ke pda struktd gramatika. Dalam penataano t p i s a s i i n f d ituterdapat aspekstatus inform& urgerrsi infomasi, dan stnddur i n f d . Staturinfomgsimembicadoninfommilarnadaninfomasibenr,urgersiinfomasimembicarekaninfomasi lebih pentingdan kurangptdng; dan Jvuknrr informasi membiwakw pda perjalanan informad ddam sebuah wacana. Ketigaaspek itud i n g berkaitan dalarn mernbentuktatanan organisati informasi.
-
Kata Kmi: organiSaSiinformasi, status i n f d , urgensi informasi, suuktur informasi.
PENGANTAR Bahasa, sebagai salah satu alat komunikasi antarrnanusia, sangat dipengaruhi oleh tujuan pemakaian bahasa. Dari tujuan itu terbentuk variasi pemakaianbahasa. Dabmv a ~ W tersebut terdapat berbagaimacarnbentukwacana. Setiap wacana mengandung satu topik pembicaraan. Dalamtopik pembicaraan terkandung penataan informasi. Salah satu bagian dari penataan
Staf PenelitiBalai Bahasat'ogyakarta.
inforrnasiitu iabhtema-rema (GonzaIez-Gomez, 1984:1;Supamo, 1993:18). lstilah tema-rema digunakan pertama kali oleh Mathesius. Konsep tema-rema itu bertaiian dengan given- newsMathesius(1975:84). Lebih lanjut, menurut pendekatan Mathesius, temarerna adalahorganisasi inforrnasidengan rincian tema (theme) sebagai informasi yang sudah diketahui dan rema (heme) sebagai informasi
Restu Sukesti, Tema-Reme d m -
diletakkan pada awal tuturan dan yang kurang penting diletakkan pada sesudahnya. Hal itu dapat dianalisis hanya dengan penataan pola intonasi. Oleh karena itu, aspek suprasegmental sangat penting untuk menganalisis penataan organisasi informasiatau terna-rema. Bahasa Jawa mewpa+ bahasa yang tennasuk topic pmmhent language (bahasa penampil topik), bukan terns u ~ ~ nent language(bhasa penampil wbjek). O M karena itu, bahasa Jawa lebih pentirvg mengutamakantopikdalpda subjek (tenrtamadalam tataran kalknat). Sementaraitu, masalah penopikan berhubungan dengan pola topik komen atau pola term-rema. Narnun,sesunggutmyaanatisis pdatemmadatambahasaJawakbihrelevan pada tataran kewacanaan. Hal itu disebabkan deh polatema-rema berkaiin denganpenataan inforrnasi lama dan informasi banr, sedangkan penataannio frmasi itudapat dlihat &lam konteks wacana. Dengandemikian, penelitiantema-rema seGenamyaadalah bagiandari penefitianwacana (Poedjosoedarmodkk., 1981;Halliday, 2004). Konstruksitema-rema dalam suatu bahasa berhubungan dengan ciri intonasi (Halim, 1984: 115 121;Supamo, 199328). Sernentara itu, blah diketahui bahwabahasa, padaurnumnya merniliki dua aspek, yaitu suprasegmentaldan segmental (intonasi merupakan bagian dari aspek suprasegmental). Kedua aspek tersebut rnerupakan ciri universal pada sebagian besar bahasabahasa manusia di dunia. Oleh karena itu, konstruksi tema-rerna juga rIIwUpEikanciri universal pada bahasa-bahasayang ada, termasuk dabm bahasa Jawa. KONSTRUKSI TEMA-REMA DALAM BAIWSA JAWA NGOKO DJALEK BANYUMAS DAN PERBEDAANNYA DENGAN KONSTRUKSI TEMIA-REMA D A M BAHASA JAWA STANDAR Kontruksi tema-rema menjadi kekhasan bahasa Jawa juga dalam bahasa Jawa ngoko dialek Banyurnas, rnisalnya dalam pada contoh berikut.
(10) Enyong kaya singjenenge dhsrwit jen dhuwit pas-pasan. 2-23111 2231-11 231w tema tema m a 'Saya yang namanya uang memang uang pas-pasan (hanya sekadar cukup).' (11) Maksude endududhuwitbdh kaya kuwe Iho. i 2- 2 3 d 2-23d 231ff 2- 21# tema tema rema suplemen 'Maksudnya, saya bukan uang lebih W t u Iho.' (12) Endhuwif W i h t e r n nggo mvnggah kaji ora kaya kuwe. 2-23n/ 223111 22 3 d 23lff 221# term tema tema rema suplemen 'Saya, uang lebih tents untuk naik haji t i i k begitu.'
Dalam contoh tersebut tampak b a h intonasisangat berperant e m p p e d q b konstituen dan menentukanunsurtema, rema,dan ekor (suplemen). Ciri intonasi pada konstruksi temarema dalam bahasa Jawa ngoko dialek Banyumas itu relatif sama dengan ciri intonasi pada konstruksi terna-rema dalam dialek standar m y a -lo). Perbedaankonstnrksi tma-mma pada kedua dialek tersebut ialah pada unsur segmentalnya, yaitu (a)ddamdialekstandarbanyakditemukan leksem sebagai unsur &or/ supkmm (Nh. Nuflina dkk., 2008) dm dalam bahasa Jawa tidak banyak ditmukan ngokodialek Ban&n (a) dalam dialek standar banyak ditemukan bentuk penyantiran tema ( pronomind copy) dengan bentuk T R(subjek-predikat), dan dalam bahasa J a w ngoko diatek Banyurnas jarang d i n . Leksempada konstitumekor itu, anbra lain yak'e dan gek'en, seperti pada contoh berikut.
-
(13) Surti, analcs lor0 yak%. 2-23nl231ff 221# tema rema suplemen 'Surti, anaknp dua, mungkin'.
-
'
(14) Pak Mlkae, bc#wm /era gekw 2-
23111 2-
3+t/
m#
tema
rema suplernen 'Pak Edi itu, istrinya sakit, jangan-jangan.'
I)*
Segmen yaFe dan gekbn sebagai ekor (suplemen) dan bersifat opsional sehingga tlhmasi/a21/. B e n t u k - b e n t u k ~ itujamg d i i k a n dahm bahasaJawa dialak Banyumas, Ictalaupunada jenis leksmnya sangat terbatas, yaitu leksem kaya kuwe, soten, ndean, pendhe- i n f o t m i rnenjd sangat psnting, b k a i b n ken, jbm, toli, dan ampangane. Seme-ntara dengan tujuan pwgcmtruksiarr.sbuktur bmdalam bahasa ~awa" %k"ek d Standar ditemukan leksem arepan, laghn, lagek'an, isihan, mentasan, mehabl, wiwn, gak'an, kayam ketoke, sajake, ndhakan, mmesuline,j a m , kandhane, wangune, pantese, ndhakan, W k a n , dan kudune (ibid.: 162). P e f x & m " ~ I n ~ Bentuk penyantiran tema, yang banyak dengan u&n penopibq dan ditemukan dalarn bahasa Jawa diilek Standar, tetapijarang ditemukandalam did& Banyumas, pmmpatEtnifhmasi ialahsepIlZl pada contahberikut. penemmikan. lnformasi yang akan dbirrrkan diibut (1.5) Mas Joko, omahe apik tenan, tema dan y a q ~ b i c a m ~$ B~p (lh. ~ Q tema2 temal rema Supam, 1993)1. Hal yang dibwra* ter$ebut 'Mas Job, wmahnya bagus betul'. m p a k a n inbmasi yang sdah dik&&d atau (16) Pak Sew, bqione wdnlf Surabaya.. infcmhasilama'(dd tma2 temal rema 'Pak Setya, isterinya orang ~ m ~ . Katimat tersebut b e m t N k s i terna-rerna
dengm, tema l&hdari satu. Pada m a 1dan ten& memilu' peWan makna pows-8,dengn abt p m n g b i sufiks -e atau, dengan htalain, pada konstruksi @ma-rematersebut tmhpat penynmtsma,denganmk~(m. Supam, 1993). Hal s e p d ituj a m d-ibsmukan d a h bahasa Jawa diakk Banyumas. m a n demRian, secara sqmmtal antam kmhdwi tema-rerrra dalarnbahasad i iBanymXB dan dialek Standar ada sedikit pedwdaart, tetapi secara suprasegmental Matif tidak ad21 perbedam. Sudut pandang terlladap konstfilksi temamrna berbeda dengan sudut pandangtwhdap konstruksi subjek predikat. Sudut p&rtdang terhadap konstruksi subjek predikat berkaitan
ialaha d a n y u w fn&6njdbn inPormasifn3m yang diaPrggap kdfW 'bnting (paIng writing), penting, dan kur%nQpeKltinp. €%%I pttmbj- iku ialah dengan memanfaatkan un& siqrraseg-
caraan meligeM .pda-pk irtrlJWp sv s i dalam sebudh~ . " A r t S ~ - ~ ~ & U berhgai fip;e-mktu h i e i mcar4ab a b J Oleh kama itu, disajikan u r a b
Restu Sukesti, T~eme-Rematielam Bahasg Jaw Ngoko Dial&&-: W a n Penatean Otgmis%dn I-
Telah diungkapkan bahwa informad yang sudah diietahui berstahlssebagaiinformasilama (IL) dan i n f m i yang barn diketahui berstatus sebagai informasibaru (IB). Dalam pernbahasan penataanorganisasi informasiteterkaiterat dengan status informasi tersebut. I n f m s i yaw dimaksud meliputi informasi bma dan i n f m s i
bm. lnformasilama (IL) ialahsewatu ymg wdah diketahui. Informaditupada umumya M a p a t pada awal kalirnat, baik itu dabm tutwan d i i
l i ttetsebutdapat dhdirkan kembali seperti berikut. k
a
(19a) AnPak Skid Pak Gino penis/ &a. tema (IL) rema (IB) suplemen Tentang Pak Sikin, mirip Pak Gino memang.' (20a) Dolenanane F W Sikn J medhi* kaya kuwe h. @-I rema ([B) suplemen '?mainPak Sikh lumayan, seperti itu Iho.'
(pdilog)maupun~tuaurlnmonolog.Karena (21a) Penyanydne Pak Sn;kW ayu-ayu. tema (IL) rema (IB) sudahdikeehui,k clapat had'ratau lesap,sepwti
'Penyanyinya Pak Siki, antik-cantik.'
padaconbhMkut. (17) Oi
: Kae Dalang Sikin be/ etungane kam P8k A4atwotd apik Sikin. tema (topik) tema (IL) rema (1s) 'Itu tentang DalmgSiin, hitungannya dengan Pak Marwoto bagus Sikin.'
(18) 0 2
: Sikin tuIY kaya Gino. tema(tL) rema (IB) 'Sikin kan seperti Gino.'
(19) 0 3
: (0)/ Pak Gin0 penis/ &a. (IL) rema (IB) suplemen '(Tentang Pak Sikin) mirip Pak Gino, memang.'
(20) 01
(21) 0 2 :
: Dolanane(0) / medhiw kaya W e Iho. tema (IL) rema (IB) suplemen 'Permainannya (0) lumayan, seperti itu tho.' Penyanyine (0)l ayu-ayu. term (IL) rema (18) 'Penyanyinya (0)' cantik-cantik.'
Dapatd i l i t dakm wacana diilogis tersebut ada topik yang d i b i i , yaitu tentang Dalang Sikin. Pada awal wac#na topik pembicaraan itu tentu saja hadir dengan ungkapan kag D a m Siki be ('itu tentang Dalang Sikin?. Karena sebagai bpk p e m b i i , selanjutnyatoplSk itu sebegtsi infomadhrm(IL) ymgsudah diketahui
betsama.Denganitu,eopiktersebvtdapatmw~xrl dengan pelesapan (klimat 19,20,21). IL pada
Padaw
i(rn) dm (229)teljadik s u m
pronomina afiks 4 n e . lhkm bahasa Jawa (dialek Standar juga dialek ~ n y u m a s ) ,afiks tersebut tidak hanya s e w pengganb' MMlina
bentuk seperti pada (2a) dat7 @la). Dengan demikian, tema k 0 ~ s h h . (2f))dm i (20) lamp. Hal yang berkaitan dengan pelsapan terna juga terjadi padawacarta monologseQerti berikut (22) (i) : Enyong/ nembe dadj wong Notog gebrus sewulan nerng kono/ nang lufahe/ Topik terna (lB) tema (IB) 'Saya baN saja menjadiwarga Notog sakr bulandisituldeh lmhnyaditunjuk dadi ketua karang taruna sedem/ kayakuwe. rema (IB) SUP~~M ditunjuk menjadi keha karang taruna desal sepetrH itu.' (ii)
0/ Ya (IL) rem(IB)
'(~)ya@: (iii)
Janen ya IZH d w o g kono, Tema (11) &ma (lf3) 'Sebenamya ya (w) M u m kenal dengan teman di situ, para tetangga,
-
Humenim, Vd. 23, No. 2 Junl2011: 219 228
(iv)
0 dunrng kenal acan, 0 kon dadi ketua karang tanma. tema (IB) suplemen (IL) (saya) belum kenal sama sekali, (sap) kok jadi ketua karang taruna.'
(iv)
(0a)l Ya dilakoni nganti pira ya, sepuluh tahun. (IL) tema (IB) ' rema (IB) 'Menjadi ketua karang taruna ya, dijalani sampai berapa ya sepuluh tahun.'
(v)
N a ...k u w - enyong dadi seneng/ gmbyaggmbyug karo bocah enom. Tema (IL) rema (IB)
(vi)
Kadang-kadang angger (0)agi kepengin gitaranl ya gitaran. Tema (IL) rema (IB) 'Kadang-kadang kalau (saya) ingin main gitar, ya main gitar.'
(vii)
Angger (0) kepengin manggunglya gawe panggung. Tema (IL) rema (IB) 'Kalau (saya) ingin naik panggung, ya membuat panggung.'
(viii) Ora ketang(0by ndangdufan. Tema (IL) rema (IB) 'Meskipun (panggungnya)/ musik dangdut.' (ix)
Ora ketang ( 0 b y kroncongad kaya kuwe. Tema (IL) rema (IB) suplemen 'Meskipun (panggungnya), musik keroncong, seperti itu.
pada awal kalimat. Karena sebagai IL, tema itu dapat lesap pada kalimatberikutnya. Tema yang lesap munwl lagijika disisipi dengan tema yang lain. Pada konstruksi terna-rema, unsur tema dapat berjumkhsatu atau lebih, tetapi m r rema hanyaada satu. Unsur rernaterseW rnerupakan informasi yang terpenting dan yang terbanr. Artinya, tingkat wajib hadirnyasangattinggi dan sama sekalitidak dapat dilesapkan. Hal itusecara suprasegmentalditandai dengan intonasi 231t, dan dalam satu kons~ksi tema-rema, hanya ada satu konstituenyang berintonasi231t. lnformasi baru ialah sesuatu yang bani diketahui oleh lawan bicara, lnformasi baru itu cenderung bukan topik pembicaraan meskipun informasi baru itu dapat rnenduduki konstituen tema. Artinya, konstruksiterna-rema dengan tema lebih dari satu, terdapat tema yang berisi IB, seperti pada contoh berikut. (23) Enyong kumpulad patang RT ya.1 wis siap. Tema2 temal rema IL IB IB 'Saya (mengadakan) rapat, empat RT ya sudah siap.'
Untuk memperjelas pembahasan status informasidalam konstruksitema-rema tersebut diperlihatkandiagram berikut. (i)
(ii) (iii)
topik + IL IB
+ +
sebagai pokok pembicaraan (terletak pada awal kalimat dan juga awal wacana ) pada tema (awal kalimat) pada rema paling baru pada temal pada tema2 dst.
t
Wacana monolog tersebut terdiri atas 8 konstruksitema-rema. Konstruksi(i), (ii), dan (iii) bertopik enyong 'saya' yang munwl pada setiap Bema, baik secara ekspliit (hadir) ataupun implisit Urgensi infomsi atau pementingan infor(lesap). Topik enyongtersebut rnenjadi konstituen tema dan sebagai informasilama (IL). Konstruksi masi berkaitan erat dengankonstruksitema-rema. (iv) bertopik dadi ketua karang tamna 'menjadi Dalam konstruksi itu terdapat tingkatan i n f m s i ketua karang taruna' yang lesap karena sebagai paling penting, penting, kurang penting, dan tidak (IL). Menariknya, tema enyong hadir dalam penting. lnformasi paling pentinghanya ada satu konstruksi (v) karena konstruksi sebelumnya konstituen,yang tidakdapat dilesapkan, dan m bertopik beda, yaitu dadi ketua karang tanma. jadi paling utarna untuk disampaikan. lnformasi Dengan demikian, tema yang sebagai IL hadir itu ialah yang terdapat pada konstituen rema.
Pda intonasi pada konstruksi tema-rema Selaindapat dipafrasekan menjadisuplemen -pat potaintonasi#223n (tern) 223n (tema) 231t (rema) - 222 (suplemen) 221t dengan posisi sesudah rema, konstituen tema (suplemen)#.Berapapunjurnlah tema danjrrmbh juga dapat dibpkan. Untuk itu, konstituentema suplernen pada konstruksiitu, konstituen rema merupakan informasi yang penting, tetapi tidak tetap satu dan hanya satu pula yang komtituen paling penting. Infofwdprigdianggap kurangp t i n gialah yang berintonasi 231t. Karenq hanya satu dan yang paling penting, kmtituen itu tidak dapat suplemen dinamis. S u p l e m dimanis ialah dilesapkan. Berikut adalah mtohnya dalam suplemenhadlpmdbetrwrraiitau dapat diparafradan w a d i konstruksitema-rema. men,k b n s m b (24) BapaWangger ana wayang/ ora kurangpenting. Halitu clapat dilihat pada contoh diundha~anaf mesthi tindak. konstruksi (24a, 24b, d m 24c). Masing-masing 2- 23 I 223 I 2konstituensuplemen rnerupakaninfonnasiyang 231 231t # kurang pentings e h i i a d ipWa posisi tern term term sesudah rema. Yang dengan itu, konstituen rema tersebut merupakan ha1tidak dibicamkan, tidak lnfonnasi yang paling penting dalam kon- seperti tema. lnformasi yang tidak penting ialah yang stntksi itu ialahmesthitindak. Konstituenitutidak terdapat pada suplemen statis (yang tidak apat dapat dilesapkan, befbeda dengan konstituen diparafrasekan menjadi tema). Kehadirannya tema (meskipuntema adalah ha1yang dibicarasama sekali tidak informatif. Hal itu hanya sekan). lnfomasiyang dianggap pentingialahtema. kadar sebagai tambahan tuturan lisan yang Kehadiran term penting karena tema adalah dialektis. Conbhnya adaJah sebagai berikut. sesuatu yang dibicarakan. Meskipun penting, konstituenitudapat dilesapkanatau diparafrase- (25) Kakine ninggaIVdadi nggo anak putu/ sekiye/ kaya kuwe. kan menjadi suplemen dan berposisi pada 2231 231t I 222 sesudah rema, seperti contoh berikut. 1 221t # Tarra rema suplemen (24a) Anggerana wayaqlara &mdangana/mesthi suptindaW bapak. 'Kakeknya mewarisi, jadi untuk anak cuw 223 I 223 I 231t sampai saat ini seperti itu.' 1221t # Tema tema rema Konstiiuen kaya kuwe 'seperti itu' banyak SUPditemukan pada akhir konstruksi tema-rema dalam bahasaJawa dialek Banyurnas. Kehadiran (24b) BapaW ora diundhanganal mesthi tindaW angger ana wayang. konstituentersebut tidak menambah infonnasi, 2 231 223 I 231t I hanya bersifat memperjelas tuturan. Posisinya 221t # pun selalu pada paling akhir sesudah rema atau tema tema rema sesudah suplemenyang infomatif. suplemen Tampaknya, berdasarkan pembahasan urgensi i n f o m i p d a konstruksitern tersebut, (24c) BapaW angger ana wayand mesthi tindakl ora diudhangana. pementingan infonnasi dapat dipdngkatkan, 2- 231 2231 231t I seperti pada diagram berikut.
-
-
-
-
221t
tsma suplemen
#
twna
rema
(i)
paling penting (hanya satu)
+
rema
penting k m n g penting
+ suplemen
(iv)
twkpenting
+
R
E
+
(ii) (iii) b .
tema dinarnis supkmmsw (tidak i n f o
-
Dtangarrr
antaa.statwsirrlprmasiclan Okh karenaikr, 8trtMw
urgensi informgsi terdapat hubungan seperZi Mkut w
(i) I
+
(ii) IB
+
m g a i berikut.
kurang pen.tingltidak pentin61 (tema awal lcalimat dansuplqnen) (rema) bukan awal kalimat)
Hubungantersebut dapatdilinearkanseperti berikut. (tema awal kalimat) (tema) (rema) (suplemendinamis) (suplemenstatis) IL IB IB kurang penting paling penting pentin
IL 0 kurang f i a k penting penting
T T(0) T(0)
-
R R R
sbuMurinformasi.tipe2-f (a) topik utama p n g terjaga mulai awl tengah wacana. Sdanjutnya, pada tengah wacana terdapat topik yang berbedal T(b). Namun, pada kaWuW bwlkutnya tDpi T(a) itum u m l lagihiiga Mirwacar~,. padaamtohwaa~(Z2)dan~bsrikut; (27) (I) Enyong/suka dUbrk?+Wgc3 w sengsara banget. tema tema tema
Jika konstruksi tema berkaitan dengan bentuk kalimat (klausa), penatam organistmi infmi(khmmyastnikturirrfonnasi)~ dengan bentuk wacana. Karena dalam bentuk wacanaitUurutasl~.~~terfitrat mulai dari awat wacana h i a akhir wcana dengan mengacuke satutopik utama. Dan, berdasarkan data yang diperdeh, ada struktur informasi (yang dominan) yang @&pat pada bentuk wacana. Masing-wing tipe itu, dalam tulisan ini diberi nama tipel, tipe2, dan tipe3. Struktur informasi tipel rnemiliki satu topik yang Bejagamulaidari awal h iakhkwacana, yang dengan demikian, konstltugn brna pa& konstruksi tema-rema selalu sama. Beaut cantohnya.
m 'Saya, suka duk.&a sengsara sekaii.' (ii)
'
(ii)
(iii)
(iii)
(Enyong=a)/nang tobon@nmg ketoprak. tema '(Saya=0) waktu di tobong di ketoprak.'
(iv)
(Nang OCetap&0)/anu baytram ya/ ora mesthi. tema terna . rema '(Di ketoprak=0), anu brayzlrannya tidak pasti.'
(v)
(Nan9 )fa=@)/ tema tema- rema '(Di k-rak=@) (mu ya=0) lihat yang nonkm.'
Kuwe/singtekpentingna/nanginyong. tema rema suplemen 'Itu, yang s a y pentingkan oleh saya.'
K w e / sing tekdisitna. tema rema 'Itu, yang saya utamakan.' Kuwe tetep/singbodhol parah banget. tema rema 'Itu tetap, yang rusak parah.'
(h?yong=0)/ tomg. tema tema tema rema '(Saya=&I)dahulu pertarn-erbiiQi tobong.' C
m
(26) (i)
la dahulu
i
(vi)
Langkgslng nonton ya/ uang makan. tema rema 'Tiada yang menonton ya, uang
makan: . (vii)
(Enyong=0)/ om main. Tema rema '(Saya=0) tidak main.'
(viii) ( E ~ Y O ~ Q = ~ah ) / dmehi sega sepksng kam sambel. tema rema '(~aya=g)hanya dberi nasi sepiring dengan samba.' %
WacanafEmebutt€!rdapatdetapankonstNksi tema-rema. Konstruksi (i,ii,dan iii) bertemakan enjmg, meddpunhadirsecaraimplii Konstruksi ( i i , v, dan vi) tidak bertema enyong, tetapi bertema lain yang sebelumnya sebagai rema. Selanjutnya, konstruksi (vii dan viii) kembali bertema enyong. Struktur informasi wacana tersebut dapat dilihat pada diagram berikut.
(ii)
(iii)
Om (lunm 4)yrdbIr9a m 8 n a b h a W m kuwe/ Pak Camat. supreiid Tema(d) rema suplemen '(Kalau tidak lunas yay bisa men - . seperti itul Pak Camat.'
q 3 c
3
4
-.
-a 9
4
tersebut mmiliki mpat kcmtwbd ternrema. Tema pa& kon~truka(1) ialw CamaQdanremadhawuh.RemaW W t mm#di term p d a kdimat berikutnya. Demikian j W selanjutnya, rema pada konstmksi sebehmnya menjadi tema pada konstruksi sesudahnya d q a n adanya perubahanstatus*#rformasi,yaitu rema sebagai IB menjaditema sebagai IL. Oleh karena itu, tema yang berstatus tL dapat dilesapkan. Struktur infonnasi seperti itu paling banyak dijumpai pada data yang dipmleh. Hal itu dapat sebagai kekhasanwacana lisan bahasa Jawa (juga bahasa Jawa dialek Banyumas). Selanjutnya, struktur informasi pada wacana tersebut digambarkan pada diagram berikut.
Status informasi, urgensi informasi, dan struktur informasi sating berkaiin dalam rnembentuk sebuah penataan organisasi informasi bahasa. Kaitan itu spontan dan alamiah untuk terjadinya komunikasi antara penutur dan Pak Camat kan/ wingi dhawuN kaya pendengar.Artinya, status i n f m iyang bempa kuwe. informasi lama dan infonnasibarujuga memuat Tema(a) rema suplemen informasi lebih pentingdan kurang pentirg, yang 'Pak Camat kanl kemarin memberi selanjutnya secara alamiah kaitan itu tersbuktur perintaw seperti itu.' menjadi organisasi informasi yang konsisten lntine (Dhawuhe = 0 ) ya/ sing PBB dalam sebuah bahasa. Konsistensiitu akhirnya tahun 201W konpadhe dlgktna. menjadi kekhasan suatu bahasa yang lebih Tema(b) tema rema mengutamakanbahasa sebagbi alat penyampai (Goli nggiatna = 0 y sukur pisan, informasi. Dalam pengutamaan penyampaian lunas. informasi itu, suatu bahasa cenderung mengTema(c) tema rema gunakan konstruksi terna-rema dari pada kons'(Caranya menggiatkany kalau bisal truksi subjek predikat. lunas.'
Struktur informasi tipe 3 ialah rangkaian konstruksi informasi, dengan cara rerna pada konstruksi sebelumnya menjadi tema pada korrstruksibeiikutnya. Berikutadalahcontohnya. (28) (i)
(iv)
a
-
-
Humenion,, Vd. 23,No. 2 Juni 2011: 219 228
DAFTAR RUJUKAN Gonzak-Gomez, Maria Angeles. 1984. The %me-Topic Interface Evidence from English. Amsterdam1 Phikrddpk John Benjamins PuMiing Company. Halirn, Arnran. 1984. Indolam Hubungannya dengan Sintaksis bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan. Haltiday, MA.K. 2004. An lntroductonal to Functional Grammar (third edition). London,*Melbourne, A t K M : Edward Amdd. Mathesius, Vilem. 1975. A Fu-1 hl)4sis of Resent Doy English on A General Linguistic Bosis. Prague: PublishingHouse of The CzechoslovakAcademy of
Science. Nurlina, Emi Siti; Edi s&; dan Sumadi. 2008. 'lkmarema dalam Bahasa laws. Yogyakarta: Proyek
PecreliBahasadanSasbalndonesiadanDaefah, DM. Poedjosoedarmo, Soepomo. 199811999. "Beberapa Masalah Sintaksis peda BahzrraJawa".Mahhrh @a Ld