Selamat datang di IHHC- Indonesia HyperHidrosis Center. Kami membantu para penderita hyperhidrosis mendapatkan pengertian akan kondisi ini, membantu memilihkan produk yang cocok, serta mendedikasikan klinik pribadi dengan terapi mesin Iontophoresis untuk mengeringkan hyperhidrosismu, Kawans. Naz dan IHHC akan selalu ada untuk mendengarkan segala keluh kesah, cerita dan pengalamanmu, baik yang senang maupun yang susah. Bersama, kita bisa mendapatkan kondisi kering signifikan.
Indonesia HyperHidrosis Center adalah satu-satunya klinik pribadi yang khusus menangani kondisi keringat berlebih di Indonesia dan juga komunitas pertama di Indonesia yang mengadakan acara tatap muka dan pertemuan langsung dengan sesama penderita kondisi keringat berlebih. Telah dua kali acara pertemuan ini diadakan dan insya Allah yang ketiga segera menyusul di tanggal 14 November 2013 di Bali.
Hari ini Milikmu, Kawans! Selamat pagi Kawans hyperhidrosis!
Bangunlah di hari yang baru dengan semangat baru Lupakan kegagalan hari kemarin yang telah berlalu Tinggalkan angan-angan esok hari yang belum tentu Fokuskan dan kerahkan segala yang kau mampu Karena hari ini adalah milikmu
Tantang dunia dengan kemampuanmu dan raihlah yang terbaik hari ini. Ya, hari ini, bukan besok atau lusa!
2
Klinik IHHC-Ionto Klinik pribadi hyperhidrosis pertama di Indonesia yang telah membantu banyak Kawans mendapatkan kondisi kering signifikan dengan mesin Iontophoresis milik Naz. Naz mendedikasikan klinik pribadi ini untuk membantu sesama penderita hyperhidrosis di Indonesia yang belum memiliki dana untuk membeli satu unit mesin Iontophoresis. Ini adalah alamat lengkap kami: Kompleks KORPRI blok B1 no. 8 RT 01/09 Cisauk, suradita Tangerang 15343
3
Perpisahan, Terbang Perdana Dan Pepatah Lama Sore hari di bulan Januari 2005. Bandara SoekarnoHatta, Cengkareng. Keluarga besar Naz dan juga Nurul berkumpul di salah satu restoran fast food untuk mengantarkan Naz berangkat menuju negara Inggris untuk bekerja selama setahun penuh di cabang hotel Four Seasons di daerah Hampshire. Awan kesedihan begitu menggelayuti langit Naz dan Nurul. Kedua anak mereka, Jazz dan Zia, baru berusia tiga dan dua tahun. Keduanya belum cukup memahami perpisahan ini. Niat sudah dipancangkan, tiket sudah di tangan dan detik perpisahan pun tak terelakkan. Di tutup doa ayah Naz yang diamini seluruh keluarga, Naz berjalan meninggalkan Nurul, Jazz dan Zia serta seluruh keluarga. Perjalanan mengharuskan Naz transit dan menginap semalam di Singapura. Keesokan harinya penerbangan panjang dari bandara Changi, Singapura menuju bandara Heathrow di Inggris pun dijalani Naz. Ini pertama kalinya Naz bepergian dengan pesawat terbang. Tersesat di sana sini, tapi berkat tanya sanasini pula dia menemukan jalannya. Kuncinya satu : pepatah lama yang mengatakan, “Malu bertanya, sesat di bandara”
4
Teriak : Aku Ingin Sembuh Salah satu standar yang harus dijalankan di bar 1086 dan juga Four Seasons Retreat Hampshire adalah menjabat tangan tamu di awal kedatangan mereka. Hal yang paling dihindari Naz! Lalu Naz teringat dengan tiga pilihan dokter untuk mengejar kondisi kering signifikan yaitu suntikan Botox, terapi mesin Iontophoresis dan operasi ETS. Naz harus menyempatkan diri ke rumah sakit Frimley. Aku harus sembuh dan mengeringkan minimal telapak tangan kananku agar bisa menjabat semua tamu. Tiada jalan lain! Niat dipancangkan kuat-kuat dan rencana pun di buat, tinggal menunggu waktu yang tepat.
Operasi ETS, bagian 1 Masih di bulan Juli 2005. Masih musim panas yang bermentari namun bersuhu sejuk. Masih keringat di telapak tangan dan kaki. Masih risih dalam berjabat tangan dengan orang lain. Dan masih Naz yang dulu, yang sering kali flight lebih banyak di banding fight ketika dihadapkan situasi dan kondisi tertentu yang dirasanya akan bisa mengakibatkan hyperhidrosis tersayangnya muncul tak terbendung. Tapi sebentar lagi kau akan kuhancurkan keringat bedebah!, itu yang terlintas dan dipancangkannya di hati sepanjang 5
perjalanan dari rumah the Simpsons di Fleet menuju rumah sakit Frimley di Surrey. Peggy, yang mengantarkannya ke rumah sakit, memeluknya dan berkata akan berdoa untuk Naz agar operasi ETS nya sukses dan besok akan di jemput kembali. Naz menolak tawaran peggy untuk mengantarkannya ke dalam rumah sakit. Sudah cukup bagi wanita baik hati tersebut membantunya selama ini. Di halaman lobi rumah sakit, Naz melambaikan tangan hingga mobilnya hilang di keramaian lalu lintas. Bismillah. Di antar oleh seorang perawat menuju ruang ganti pakaian operasi, Naz tiba-tiba merasa hatinya begitu sedih dan sepi. Niat dan keinginan kuatnya untuk menjalani operasi mengeringkan telapak tangan kanannya tak kuasa di rundung kesedihan karena harus menjalani operasi ini seorang diri. Bayang wajah Nurul, Jazz dan Zia begitu jelas di pelupuk matanya. Tangisan dan larangan Nurul beberapa malam yang lalu ketika Naz meneleponnya untuk meminta izin menjalani operasi ETS begitu terdengar ditelinganya. Namun kini tak mungkin lagi mundur. Naz memasuki sebuah ruangan di mana tindakan anestesi alias pembiusan akan segera dilakukan sang perawat. Setelah di suntik bius, Naz berbaring di atas
6
ranjang yang kemudian di dorong oleh suster yang sama menuju ruang operasi. Ini dia saat yang ditunggu-tunggu selama hidupnya. Akankan operasi endoscopic thoracic sympathectomy yang dijalani Naz sukses dan mengeringkan tangan kanannya? Kawans harus bersabar dan menantikan di halaman berikutnya. Biar seru dan tegang terus! Beli Buku Basah-Pedoman Para Penderita Hyperhidrosis ini agar Kawans bisa tetap menikmati hidup walau mengidap kondisi keringat berlebih. Buat Kawans yang berada dan bisa hadir di Acara Ketemuan Sesama Penderita Hyperhidrosis di Bali..kita akan segera bertemu!
Tanpa kenal jemu, Naz ucapkan :
Tetap semangat, Kawans!
7