sIl'di1ud TEKNOLOGI LNPORMASI DAN JURUSAN LLMUPERPUSTAI
.
Medla Itdonnasl Vof.XIl1.No.6. Th.2000
l III
I
iSebuahTinjauan Awal PengembanganKurikulum) OLeh: labibahPend.thuluan Penssunaan komputer untuk penyimpanan, penelusuran, pensolahan dan penyebaran informasi akhir-akhir ini semakin marak cian intensif. Penggunaan komputer ini telah menyebabkan perubah,1.n yang mendasar .di segala bidang. Di bidang bi.snis mi.salny,1., sebuah perusahaan dapat melakukan transaksi bi.snis dengan perusahaan lain di mancane.gara tanpa harus bertemu langsung karen;!. trans,'\ksi tersebut dapat dilaksanakan secara elektronik Di dunia perpustakaan modern, seseorang dapat memperole.h informasi yang dibutuhkan tanpa harus meng-un;ungi petpuste'\kaan. Dengan kaca lain pare'\ pengguna perpuscakaan dapat men ~t'downlodd' $ebuah dokumen dari man.'\pun ta berada densan menggunakan jaringan internet. Segala macam peralatan canggih dan praktis diciptakan
.lr~
pula untuk kemudahan komunikasi. Dengan adanya komunikasi yang serba cepat clan efektif itu maka informasi yang ada akan cepat menyebar dari pusat sampai ke. pelosok daerah. Kita dapat mengetahui kejadian di be.lahan bumi lain dalam wakcu yang sama tanpa Idta harus pergi ke tempat kejadian.' Semua kemude'\han ini disebut-sebuc se.bagai hasH dari ceknologi informasi. IstHah teknologi dapat diartikan seb,'\gai pelaksanaan Hmu, sinonim dengan ilmu cerapan (Suliscyo-Basuki,I993. hal 87). Sedangkan informasi di dalam bahasa lacin berarti sebuah proses uOtuk berkomunikasi dalam sesuatu yang dikomunikasikan kepada seseorang (Yuexiao,J983 :480) canpa mengacu pada kemasan (contd;nerf yang memuat informasi. Akan tetapi sekarang ini kica sulit menemukan arti informasi secara tepat k.uena J
81( uilud hampir semua kamus memberikan bacasan yang berbeda. Untuk mengurangi ketid.lkpastian se. manti~ Buckland melontarkan klasifikasi yang membedakan pensgunaan kata "informasi". .
(nformasi .sebag.lisebuah proses.
kecika Se.scorang sedang diberi. tahu, ketikct apa y.lng dia tahu .sedans mensalami perubahan. infom\asi bebag.li sebuah pengetahuan . ketik.1 sebuah pengeta. hu.tn dikomunikasik.tn, informasi ketika istilah sebasai sesuatu infom\asi digunaketn se.basai atribut b.tgi objek seperti dae.t densan dokumen y.tnS dianSgap sebasai infomtasi karen.t diansgap informatif (Buckland, 1991: 3). Da/am penerap.tnnya, kiea terbiasa UOtukmengsunakan kata infonnasi sebdg,ti "~hOrtcLlI' tlOtuk mensartikan istilah data, pengetahuan, f.tktal ide, buku, teks, atau dokumen {Richard
-
Aposde 1997: 14}.
.
Secara sampans teknoloSi informasi di dunia perpuscakaan diartikan Seb,lgai teknoloSi yang digunakeln untuk menyimpanl tnenghasilkan, mensolah, sere.l tnenyebarkeln infonn.lsi (Sulistyo Basuki, I99.J:87).
Dampak perkembansan teknologi infonnasi terhctdap ;urusan IImu Perpuscakaan dan Informasi.
T
Perkembolnsan teknologi informasi yang meliputi perangkat keras, peranSkeu lunak, internet dan kegiatan operastonal perpustakaan sansadah cepat. I
ukuran saku dengan IIst:y/us1' pengsanti 1/mOllse' dan ""ke>,vo~rd'misalnya telah banyak eerd,lpat di pasaran. Perkembangan perangkat lu. n.lk di.lwali dengan penyusunan sistem operasi berb.lsis teks (misalnya DOS] yang hanya d.tpat digunakan Untuk memenuhi kebucuhan satu orang pemakai y.lng men;alankan satu program da/am s,uu saat. l{ini satu Sistem operasi d.lpat melayan; beberapa orang sekaligus yang masinsmasins men;alankan program se. kelligus (misalnya W/NDOWS), b.lhkan masing.masing pemakai d.lpat saling bertukar file. Perkembangan program komputer dipadu dengan teknologi komunika.si tel.lh mcmpopulerkan Internee (in,emational network]. Perkembans.ln internet dicandai dengan pertukaran data .1ntar
t
-I-
&I(~ pemakai, kemudianmenjadi BBS fblllletdn boardsystem, yang kini menjadi WWW atau World Wide Web) dan kini internet mampu menyiarkan radio, televis1,komunikasi bergambar dua arah dan berbagai kemungkinan lain yang selalu berkembang. Sedangkan untuk infOT111dtion container, di samping berupa buku, microfiche dan microfilm, kini berkembang menjadi Compact. disk dengan berbagai variasinya. Perusahaan Sony misalnya, telah memasarkan "buku" berbentukCD ROM yang dapae dibaea dengan menggunakan ",,!,/dyel'berukuran k~iI Da~base atau pangk.1lan data muncul dalam berbagai beneuk dapat diakses dan jarak jauh. Perkembangan teknologi yang cepat ini memunculkan perrnasalahan tersendiri bagi Jurusan lImu Perpustakaan dan [nformasi IJ[PI). Karena di samping dituntue untuk terampil dalarm menangani informasi secara tradisional, lulusan jurusan ilmu perpustakaan dan informasi juga dituntut untuk tidak eanggung berurusan dengan teknologi ,
2 Media Infonnasi
Vof.X1Il. No. 6. TIi.2000
...
.
Media Infonnasi Vof.XJ1I.No. 6. TIi.2000
informasi yang selalu berubah dengan cepat. Hal ini menuntut jurusan perpustakaan dan ilmu informasi (}[P[I uneuk mempunyai laboraeorium teknologi informasi yang
"~up to ddte'.
Oahulu,
JIP[
tidaJt dihctrapkan untuk mempunyai laboratorium teknolosi yang penuh dengan peralatan yang canggih dan berumur pendek karena J[PI tidak mempunyai dana untuk senan-tiasa meng "upddte' laboratc.riumnya. Akan eetapi, JlP[ di masa kini harus senantiasa meneari alae untuk mendapat H.lrdware dan softw.1re dari lembaga induk yang sering terkena krisis ekonomi atau ""budset cui'. Untuk alasan yang sama, JIP[ tidak mampu mempekerjakan aMi teknis yans sebenamya sangae dibueuhkan untuk menangani hal-hal teknis di laboratorium. Oengan demikian salah seorans tenaga pengajar harus melaksanakan bantuan teknis di samping tugasnya sebagai' pengajar. Perubahan teknologi yang cepat juga menyebabkan para lulusan JlP[ baru yang mempunyai keahlian tereentu akan densan cepat menjadi "out of date'. Dalam hal
3
&Il7ii1tel
&Il'lii1ut ataukah cukup hanya dengan mengajarkan prinsip-prinsipnya saja (Stieg, 1991:116).Pe.rsoalan lain yang berkaitan de.nganha[ di aeas adalah tentang "hdrawdre' dan "softwdre' yang te.rse.diadi pe.rpustafuan. Haruskah JIPI bcrusaha untuk menge.na[kan l1Jdrowdre'dan "softwdre' paling mut.1khir ke.pada para mahasiswanya at.1ukah cukup hanya dengan mengena[kan prinsipprinsipnya me[a[uisatu atau clua kali pe.ngap[ikasikan pe.rangkatperangkat tersebut Untuk menjawab pe.rtanya.ln ini harus dihubungkan dengan Visi clan Misi }lPI itu sendiri.
ini, JlPl mengantisipasi perkembangan teknologi untuk me.w.persiapk..m lulusan yang siap bagi masa datang at.1ukah mepe.rsiapkan lulusan yang siap de.ngan te.knologi masa kini yang cepat . ketinggalanjamanl
Kcdua pilihan
ini sama-sama sulit dilaksanakan. Kalau alte.matif pe.rtama yang diambil, maka dibutuhkan dana yang be.sar untuk te.tap "up to Odte/~Altematif yang kedua [e.bih rumit dilaksanakan kare.na prediksi orang te.rhadap masa de.pan se.ringkali me.[ese.t. Pada prakte.knya, se.bagian besar JIPl di Ame.rika me.nawarkan mata kuliah yang hanya be.rhubungan dengan teknologi masa kini dilengkapi dengan bebe.rapa matakuliah "e.storid' yang mungkin berkembang di area-arecl terteneu. Yang jelas bahwa kurikulum tidak bisa bersifat statis akan tetapiharus terus berkembang untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi. Debat tentang porsi teori dan prakte.kpun
te.rus be.rlanjut.
harus memutuskan apakah
Masalah lain yang bcrhubungan dengan kuriku[um ada[ah haruskah komputer diper[akukanse.bagai"bldcRbox' yang dapat diaplikasikan untuk memproses informasi atauk.1h diper[akukanse.bagai"SldSSbox' yang memungkinkanpara mahasiswa me.ngertiapa yang ada di
JIPI
"up to
Odte' itu membutuhkan penge.tahu.ln bag.limana menggunakan alat-alat elektronik mutakhir 4
da[am komputer te.rse.butl{Large., 1993, 16) Lalu dimanakah [etak pe.rbedaan antara mahasisawa }lPI dengan 1~/ectronic en$ineerins'? Juga, haruskah
Medla Jnfonnasi VolXl1l. No. 6. TIi.2000
mahasiswa )lPI diajarkan "prosrdmmins'? kalau memang l'erlu, bahasa apakah yang harus digunakan? Lalu dimanakab leuk. l'erbedaan anura }IPI dengan
"Computer
Science"l
Penyerapan teknologiinformasidi kurikulum}lPl membawa dampak tersendiri bag; para pengajar )lPI. Mereka tidak.hanya harus belajar dengan sesuatu yang "baru", akan tetapi juga harus berusaha dengan istilah-istilah asing yang berhubungan dengan te.knologi.Hanya tekno!ogi informasi di kurikulum JIPI jugi1 menuntut para mahasiswanya untuk mempunyai
1
Be-rbagaipendapat dan ke.rangka kurikulum pe.ngajaran te.knologi infonnasi be.rmunculan.Di antara kerangka kurikulum yang ditawarkan adalah komprehensif kurikulumte.k.nologiinformasidan the. UniversitY of Michisdn's School of Inforntdciondno Ubrdry Studie.s ISILS! yang terdiri dari modul-modulsebagaiberikut:
IIcomputer
..,.
skiff' k.etika mulai me.napakkan kaki di }IPI. Jika se.bagian mahasiswanya tidak. me.mpunyai "computer skilf', maka yang mengalami k.erepotan adalah para pe.ngajamya karena harus menuntun mahasiswamahasiswa tersebut dan nol. Kerangka Kurikulum yang ditawarkan pe.rmasalahan se.pe.rti di atas masih te.TUS menjadi ajang l'e.rde.batan di kalangan "library and information Studies" program di Ame.rik..l Se.rikot dan lnggris.
1. Inforntdtion oe.sisn iJnd hUmdn
needs
.MOSdic
.%.
sedrchinS dno The
Internet ). Usenet newssroup 4. Introduction to Electronic mdi~ L/TSERVs/ dnd Electronic Conferendns. j. Historic;J1 Approdch to Inforntdtion Technolo9Y 6. Disitdl technofo9Y 7. Computer ilrchitectUre 8. Ddtdb.1Se m~1ndsement systems 9.
Inforntdtion IndexinS
Retrievill
dnd
.
10. HTML duthorins 11. T elecommunic;Jtion 1.%.Concept of system desisn dnd
-
-
,
Media Infomuuf Vof.Xlrl.No.6.TIi.2000
dnd/ysis 1). IntellectUdl Founddtion of Inforntdtion technolosr. 5
DAFTARPUSTAKA
.mcnunjukkan bahwa moJul yang dimak-
sud tidak memerlukan pengajaran formal dan moJul tersebuc dapat diaiarkan Kbol. gai maca Iwliah non lc.redit.1Crisw-EDj.
.
Menurut Behesthi, aspek yang paling pencing dalam pengajaran teknologi informasi ad.\lah Illevel of competenC)!'. Oleh karenanya beliau menawark.1n kurikulum dengan pendekat.\n sistem.ui.s. Dalam mempelajari teknologi informasi "level of beliau membagi competenC)!' menjadi tiga level (Iihat pada gambar hal. 8 & 9) Level I: I<nowledselcomprehension/dp lie-Idon IDO~ W~ cmili~ downlo.l~ sedTchinS/dU.) Ketika seseorang mencapai level ini, ia akan mempunyai kemampuan memah.,mi, menginterpretasik.,n dan menerapkan teknologi inform.lsi Level II: An.llysis/synthesis lile/vilncee/ seJ.rchinS/ instill/ins e/ilCilbil5e design, dU.)
l<etika seseorang mencapai level ini, ia akan mempunyai kemampuan untuk menganalisa situasi yang baru dan mengatasi persoalan yang ada 6
menjetdi sesuettU yetng mustahil dan petra mahasiswa akan gagal memahami trene/-trend baru dalam dunia informasi karena mereka tidak punya tempat untuk mempraktekk.1n apa yang di dapat di dalam kelas.
level 111:
Kete1'angan:
EVilIUiltiorv'Cre.uion{multi mediil VR,dU.) system/ ~ I<etika seseorang mencapai level ini ia akan mempunyai kemampuan menilai clan memutuskan aksi apa yang akan dilakukan clan memilih altematif terbaik.
PENUTUP
(Behesthi, 1995=8)
Bisak.\h kerangka kurikulum terswut diterapkan pada liP I di Indonesia? modul dan level of competency tersebut bisa saja diterapkan di Indonesia. As.,lkan penerapannYa disesuaikan dengan kondisi JlPI di Indonesia. Lel'elof competency yang ditawarkan oleh Behesthi misalnya mungkin dapat diterapkan sesuai dengan jenjang pe.ndidikan perpustakaan di Indonesia. Level I mungkin cocok apabila dite.rapkan
pada
JIPI
)IPI sebagai lembaga yetng mempunyai otoritaS dalam mendidik ahli informasi, telah berjuang ke.ras agar bisa mengatasi perkembangan informasi yang cepat.
-
" FilCU/cY st.zff'
-
tingkat
Diploma Ill. Level II mungkin dapat diterapk.1n pada JlPI tingkat Strata I, dan Level U1 untuk tingkat Strata 1. Saranasarana pe.nunjang kurikulum seperti laboratorium komputer pun mutlak dipe.rlukan. T anpa laboratonum teknologi informasi yang memadai, pengajaran teknologi informasi di }lPI
telah mengadakan
pertemuan-pertemuan untuk meng "updild' mata kuliah lama dan mendesain mata kuliah baru agar bisa mengatasi perkembangan teknologi informasi. Untuk dapat menyesuaikan pe.rkembangan teknologi informasi. JIPI telah dipaksa untuk mencurahkan waktu, tenaga, dan biaya bagi terselenggaranya pengajaran teknologi informasi. Dengan usaha ini lulusan )\PI benar-benar siap dan mampu bersaing untuk mendapatkan lapangan pekerjaan sesuai harapan masyarakat.
Apostle, Richard and ~ond, Boris. 1997. librarianship and Information Paradigm. london the Scarecrow Press, Ine. Behesthi, J. 1995. ''Training information Professionals to Deal with Technology Information". Education libraries 19(1)S-14 Buckland. Michael. 1991. Informa-tion and Information System. New york: Greenwood Press. CRtSTAl-ED. Coalition on Reinventing Information Science Technology and library Education. http://wwv...sils.umich.eduIPublications/CRISTLED/KeilogH omePage .html large. Andrew. 1993. "information Technology and Educat~on fOt'library and information Studies". The Canadian Joumal of Information and library Science 8(1113-33. Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar lImu Perpustakaan. . Jakarta: PT Gramedia. yue.xiaol Zhang. 1983."Oefinitions and Science of information". Jnformation Processing and Management 14. 479-491. ~"
,'.-.'
"
"."
"...................
1 MedlalnfonnasfVoC.xrlJ.No.6. Tfa.2000
Media lnformasi Vof.XlIl.No.6. TIi.2000
\
. Scaf Pengajar 03 lImu perpuscakaandol Informasi Islam, Fak..Adab. lAIN Sunan Kalijagayogyak.arta,LuluSAn Mc Gill UniversityCanada