27/03/2015
PT RPN
TEKNOLOGI DAN MODEL PENGEMBANGAN MENDUKUNG GREEN ECONOMY PT RISET PERKEBUNAN NUSANTARA
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan), Pusat Penelitian Karet (PPK, Bogor) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI, Jember) Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK, Gambung), Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (PPPGI, Pasuruan); Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI, Bogor).
1
27/03/2015
PROGRAM 1.
Program Puslit:
2.
Fokus pada Komoditas Menjawab kebutuhan Stakeholder Riset inter-disiplin dengan pendekatan holistik (dari lahan, bahan tanam, tanaman, budidaya, nilai tambah, dan lingkungan) Monitoring dan Evaluasi program
Program Lintas Puslit:
Orientasi: isu national dan internasional Riset Inter-disiplin, melibatkan peneliti dari lintas Puslit lingkup RPN dan dari luar RPN. Pengembangan Platform Program yang solid Menghasilkan Marketable Proposals
PROGRAM
Platform Program Lintas Puslit 1. 2. 3. 4. 5.
Diversifikasi & Produk Hilir Tanah dan Pemetaan Bioteknologi Lingkungan dan Perubahan Iklim Kebijakan dan Outlook komoditas
2
27/03/2015
Green Economy
Green Economy • Perekonomian yang rendah karbon (tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan), hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial (UNEP, 2011). • Bagian dari prinsip-prinsip manajemen bisnis modern, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia dan pertumbuhan ekonomi, dengan menekan dampak pembangunan terhadap lingkungan. • Mengintegrasikan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
GREEN ECONOMY di PERKEBUNAN
• Penyerap CO2 dan penghasil O2 • Kelapa sawit: rata-rata stok karbon 17,6 ton/ha/thn atau rata-rata 64,5 ton CO2/ha/thn. • Perkebunan kelapa sawit Nasional 10,9 juta ha: menambat 703 juta ton CO2/ha/thn. • Karet Agroforest : rata-rata stok karbon pada akhir siklus sebesar 280,5 ton C/ha atau setara dengan 1028,5 ton CO2 /ha/siklus atau 31 ton CO2/ha/tahun • Karet Rakyat 3 juta ha: menambat 93 juta ton CO2 per tahun
3
27/03/2015
Teknologi & Model TEKNOLOGI DAN MODEL PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
Karet Berbagai
Agroforestry berbasis Perkebunan
pola AF berbasis karet (RAF)
Kerjasama Puslit Karet+ICRAF+Univ Bangor (DFID) Kerjasama Puslit Karet+CIRAD+ICRAF (CFC)
Tujuan: • Mamahami interaksi komponen tanaman dalam sistem RAF • Memahami preferensi petani thd Sistem RAF • Menyiapkan berbagai opsi Pola RAF yang produktif bagi petani
4
27/03/2015
Sawit
Agroforestry berbasis Perkebunan
Pemanfaatan
ruang pada masa TBM untuk tanaman sela pangan (Jagung, Kedelai)di PTPN Integrasi Sapi/Pangan-Sawit-Energi dan Pupuk
Tujuan: • Membangun zero waste system, ketahanan pangan dan energi • Peningkatan pendapatan Perusahaan/Pekebun
SAPI-SAWIT-ENERGI-PUPUK
Biogas dari Integrasi Sawit - Ternak
Pakan (70 ton/hari) Kebun Kelapa Sawit (6000 ha)
Ternak (3000 ekor)
Biogas Digester (3000 m3/hari) Kompor Biogas (1800 KK)
Sumber: PPKS, 2012
5
27/03/2015
Green Concept
Pemanfaatan Biomassa Sawit Kebun Kelapa Sawit Pelepah
Batang
TBS Pabrik Kelapa Sawit
Pakan
Cangkang
Serat
Komposit
TKKS
LCKS
Energi Boiler
Pirolisis
Asap Cair
Limbah Cair Pengomposan
Arang Biogas
Listrik
Kompos Sumber: PPKS, 2012
*) RANUT: Reaktor Anaerobik Unggun Tetap
ENERGI: BIOMASSA SAWIT
TKKS 22%
CANGKANG 7%
SERAT 14%
LCPKS 65%
- KOMPOS - LISTRIK (keluar PKS)
Potensi listrik: 5,1 MWh (*h: 18,8 MJ/kg, MC 67%, ef:25%)
LISTRIK (dalam PKS)
Potensi listrik: 2,9 MWh (*h: 20,8 MJ/kg, MC 12%, ef:25%)
LISTRIK (dalam PKS)
Potensi listrik: 5,5 MWh (*h: 19,1 MJ/kg, MC 12%, ef:15%)
-
Potensi listrik: 1,1 MWh (*h: 20 MJ/m3, 0,35 m3/kg COD, ef: 90%)
LISTRIK
*PKS Kap. 30 ton TBS/jam, *h: konstan nilai kalor. Sumber: AB Nasrin (2011)
6
27/03/2015
Energi: RANUT
Reaktor Anaerobik Unggun Tetap (RANUT) Kapasitas PKS 30 ton/jam • Kapasitas
: 325 m3 POME/hari
• Volume reaktor
: 2000 m3
• HRT
: 6 hari
• Produksi biogas
: 4200 m3/hari (12 m3/m3 limbah)
• Produksi listrik
: 0,8-1 MW
• Biaya Investasi
: Rp. 22-28 M
• Pengurangan emisi
: 25,000 t CO2 eq
Energi: Compressed BioGas
Biogas Terkompresi (CBG)
7
27/03/2015
BMP Sawit di Gambut
Best Management Practices (BMP) pada lahan Gambut •
Evaluasi Lahan Tidak semua lahan gambut sesuai untuk sawit. Mematuhi kebijakan pemerintah (SK Kementan No.14 2009 untuk lahan gambut)
•
Tanpa Pembakaran Menghindari kebakaran hutan Mengurangi emisi karbon
•
Pemadatan Gambut – Metode penanaman khusus Pemadatan tanah & metode ‘hole in hole’ untuk menyokong tanaman tumbuh tegak
•
Pengelolaan Air Mempertahankan muka air pada 40-60 cm. Menggunakan kanal dan pintu banjir.
Peremajaan Partisipatif
Peremajaan Partisipatif Tanaman Karet (termasuk HTI Karet) Komponen Program A. Penyediaan Fasilitas Pendukung: 1) Sumber Dana (Sendiri; Kelompok; Kayu karet, luar (kredit); Pemda+Bank, Gapkindo, Perkebunan Besar) 2) Bahan tanam unggul, 3) Teknologi unggul spesifik lokasi B. Penguatan Kelembagaan: 1) Organisasi Petani (KT, KUB/KUD), 2) Kemitraan Petani dengan Perusahaan C. Penguatan SDM Petani Melalui pelatihan & pendampingan: teknis budidaya dan pengolahan, manajemen, dinamika kelompok, dan pemasaran.
8
27/03/2015
Peremajaan Partisipatif
Klon Karet Anjuran Rekomendasi Puslit Karet (2010-2014)
• Klon penghasil lateks (LC)
IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340
• Klon penghasil lateks – kayu (LTC) IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, IRR 119, dan RRIC100.
MOTRAMED
Model Kemitraan Mediasi (Motramed): Kopi
KELOMPOK TANI
EKSPORTIR
MEDIATOR Kemitraan antara Kelompok Tani dan Eksportir dengan pendampingan oleh Mediator (memberi motivasi, pelatihan dinamika kelompok, GAP, GMP, dan quality control)
9
27/03/2015
MOTRAMED DAMPAK UJI COBA MOTRAMED DI KINTAMANI Meningkatkan pendapatan petani Rp. 457.380 Rp.2.530.680 per ha. Menyediakan 30-80 lapangan kerja di pedesaan. Meningkatkan devisa sebesar US$125.000. Meningkatkan citra dalam perdagangan kopi internasional. Perubahan pasar kopi dari monopsoni menjadi oligopsoni. Petani bergairah lagi menanam kopi sehingga diharapkan akan berdampak positif terhadap lingkungan hidup.
Kakao-Kambing
Pengembangan Agribisnis Integrasi KakaoKambing LEGUM KULIT KAKAO Efisiensi PUPUK TANAMAN Pupuk 40%
PERKEBUNAN KAKAO
Jual Kakao Kering
PAKAN
PUPUK KANDANG
RUMAH TANGGA
Peningkatan
Efisiensi TK 50%
USAHA TERNAK
Jual Pupuk Pendapatan Kandang
Jual Kambing
PENDAPATAN
10
27/03/2015
Kakao-Kambing
Komponen Program Adaptasi paket teknologi inovatif-terpadu berbasis sumberdaya & pengetahuan lokal melalui kerjasama peneliti & petani dalam on farm research. Peningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani melalui pendampingan dan pelatihan. Penumbuhkembangan kelembagaan ekonomi petani melalui pengembangan kelompok tani, kelompok usaha bersama/koperasi. Peningkatkan akses petani dalam penguasaan asset, modal, dan pasar melalui pelatihan dan pendampingan.
Sustainable Tea
Pengelolaan dan konservasi Tanah Mencegah Erosi Tanah (Kriteria 9.1 dari Standard Kebun) 1. Menjaga vegetasi penutup tanah
2. Mencegah aliran air 3. Penggunaan mulsa 4. Menanam tanaman berlawanan lereng
11
27/03/2015
Sustainable Tea
Konversi biomasa untuk energi listrik pabrik teh putih • Hasil pangkasan kebun teh 57,7 ha menghasilkan biogas untuk listrik pabrik teh putih kapasitas 2 ton/tahun.
POTENSI KERJASAMA Kerjasama
Riset:
Agroforestry berbasis Tanaman Perkebunan Aspek
Lingkungan AF Ekonomi dan Sosial Budaya Aspek Sertifikasi dan Service Lingkungan Aspek
Lingkungan dan Perubahan Iklim Emisi
Karbon dan Gas rumah kaca LCA (Life Cycle Assessment)
Methodology
Kerjasama
Pemanfaatan Sumberdaya Riset Kerjasama Pengembangan Model Capacity Building:
Magang Pertukaran Peneliti
12
27/03/2015
TERIMA KASIH
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
25
13