Indonesia Green Economy Model (I-GEM) Panduan Penggunaan User Interface
1 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
Daftar Isi 1
Pengantar Model Demo Nasional I-GEM........................................................................... 3
2
User interface untuk I-GEM Model..................................................................................... 6 2.1 Panduan Instalasi ........................................................................................................................ 6 2.1.1 Memasang Perangkat Lunak Vensim.................................................................................... 6 2.1.2 Memasang User Interface ..................................................................................................... 6 2.2 Menampilkan Interface............................................................................................................... 7 2.2.1 Layar Utama.......................................................................................................................... 7 2.2.2 Jendela More Outputs ........................................................................................................... 7 2.3 Menampilkan Output Model ....................................................................................................... 8 2.3.1 Output dalam Bagian Main Output .................................................................................... 10 2.3.2 Tampilan Output pada Jendela More Output ...................................................................... 11 2.4 Menyusun Skenario .................................................................................................................. 12 2.4.1 Intervensi Kebijakan ........................................................................................................... 14 2.5 Skenario yang dijalankan......................................................................................................... 16
2 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
1
Pengantar Model Demo Nasional I-GEM
Indonesia Green Economy Model (I-GEM) dikembangkan untuk proyek
Low Emission
Capacity Building (LECB), sebuah kerja sama antara United Nations Development Programme (UNDP), Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Model ini dikembangkan dengan menggunakan metodologi system dynamic, memfasilitasi simulasi dampak dari beberapa kebijakan ekonomi hijau pada indikator lintas sektor ekonomi, sosial dan lingkungan nasional, termasuk pertanian, energi, perikanan, kehutanan, dan pertambangan. Model I-GEM adalah sebuah model penilaian terintegrasi yang dirancang untuk membantu pengambil keputusan untuk mengidentifikasi solusi yang berkelanjutan dalam mengatasi degradasi lingkungan dan menipisnya sumber daya alam, untuk memfasilitasi transisi menuju ekonomi hijau. Pendekatan yang terintegrasi memandang lingkungan sebagai sebuah sumber daya ekologi yang menyediakan material dan jasa untuk ekonomi dan sosial. Sektor ekonomi mengubah input tersebut menjadi barang yang diinginkan, sementara proses ekonomi dan sosial membuat dan menggunakan barang yang menghasilkan limbah, polusi dan hal lain yang kembali ke lingkungan, yang memiliki potensi membahayakan kemampuan lingkungan untuk menyediakan materi dan layanan yang diproduksinya di masa mendatang. Dengan mengaplikasikan kerangka kerja ini, model I-GEM dirancang untuk memfasilitasi stakeholder dan pengambil keputusan untuk berpikir secara kreatif mengenai bagaimana solusi terbaik pada isu lingkungan dan memaksimalkan keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Pada bagian tertentu, model dimaksudkan untuk memfasilitasi proses diskusi pada intervensi ekonomi hijau yang lebih potensial – seperti reforestasi, peningkatan efisiensi air, daur ulang, pengembangan pertanian yang berkelanjutan – dengan mengilustrasikan efek dari setiap intervensi pada indikator penting seperti ekonomi, lingkungan dan sosial. Gambar. 1 menunjukkan representasi yang skematis (Causal Loop Diagram - CLD) dari indikator ekonomi, sosial dan lingkungan, serta hubungan antara sektor pertanian dan perikanan. Sebuah CLD merupakan pemetaan dari sistem yang dianalisis atau, sebuah cara untuk memeriksa dan menggambarkan hubungan antara indikator kunci dalam sektor yang dianalisis. Dalam CLD termasuk variabel dan panah (dikenal dengan causal links), di setiap panah yang 3 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
menghubungkan variabel-variabel terdapat simbol (+) atau (–) yang menunjukkan hubungan sebab akibat yang bernilai positif atau negatif:
Sebuah hubungan sebab akibat dari variabel A ke variabel B bernilai positif jika sebuah perubahan pada variabel A mengubah nilai variabel B dengan nilai yang berbanding lurus.
Sebuah hubungan sebab akibat dari variabel A ke variabel B bernilai negatif jika sebuah perubahan pada variabel A mengubah nilai variabel B dengan nilai yang berbanding terbalik.
Hubungan sebab akibat yangmelingkar antara variabel yang membentuk sebab akibat, atau feedback. “Feedback merupakan proses di mana sebuah awal menyebabkan gelombang melalui sebuah rantai sebab akibat yang pada akhirnya mempengaruhi variabel itu sendiri.” (Roberts et al., 1983)1. Feedback dapat bernilai positif (memperbesar perubahan, dan diidentifikasi oleh notasi ‘R’, untuk menguatkan) atau negatif (membalikkan dan mengurangi perubahan, dan diidentifikasi dengan notasi ‘B’, untuk menyeimbangkan). Sebuah contoh untuk menyeimbangkan feedback loop ditunjukkan pada CLD pada sektor perikanan: peningkatan pada jumlah ikan dewasa akan meningkatan jumlah rata-rata penangkapan ikan di setiap kapal, lalu mempercepat pengurangan jumlah dari ikan dewasa.
1
Roberts et al. (1983), Introduction to Computer Simulation. The System Dynamics Approach (Reading, MA: Addison-Wesley).
4 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
GAMBAR, 1.CAUSAL LOOP DIAGRAMS MEMBERIKAN REPRESENTASI SKEMASTIS DARI INDIKATOR EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN SERTA HUBUNGANNYA DALAM MODEL I-GEM, UNTUK SEKTOR PERTANIAN (BAGIAN KIRI) DAN SEKTOR PRIKANAN (BAGIAN KANAN)
5 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
2
User interface untuk I-GEM Model
User interface berfungsi sebagai sebuah cara yang intuitif dan user-friendly untuk mengakses model I-GEM yang dapat memfasiliasi pengguna untuk melakukan eksplorasi untuk skenario yang berbeda, menafsirkan hasil dan mengevaluasi hasil dari intervensi kebijakan green economy. Untuk memfasilitasi kemudahan penggunaan, user interface menyediakan akses kepada pengguna pada variabel kunci model yang dapat memanipulasi pembuatan skenario. Ketika pengguna mendefinisikan dan menjalankan skenario, model menyajikan output dari skenario tersebut di samping output dari skenario dasar. Variabel input yang spesifik dan indikator pada output termasuk dalam user interface yang dijelaskan pada bagian selanjutnya pada panduan penggunaan ini. 2.1
Panduan Instalasi
2.1.1 Memasang Perangkat Lunak Vensim Vensim memiliki beberapa versi berbeda dan memiliki fitur yang berbeda. Dua versi yang relevan untuk panduan penggunaan ini adalah Vensim Model Reader dan Vensim DSS. Vensim Model Reader merupakan versi tidak berbayar yang memfasilitasi akses pada model. Vensim DSS merupakan versi penuh dari vensim yang memfasilitasi pengguna untuk melakukan perubahan langsung pada model. Vensim Model reader memfasilitasi pengguna untuk menjalankan model melalui user interface, dan Vensim DSS dibutuhkan untuk menggunakan fitur canggih dari Vensim pada model. Vensim Model Reader dapat diunduh dari website Vensim http://vensim.com/free-download/. 2.1.2 Memasang User Interface Model dan user interface dibungkus dalam satu file “I-GEM.vpa”. Ketika file dibuka untuk pertama kali, file tersebut menghasilkan file java “LECB.jar” dan juga folder “vdf files” yang digunakan untuk menyimpan skenario yang dibuat oleh pengguna. Untuk menjalankan user interface, cukup klik “I-GEM.vpa”. File selain “I-GEM.vpa” dapat dihiraukan. 6 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
2.2
Menampilkan Interface
2.2.1 Layar Utama Layar utama dalam user interface ditunjukkan dalam GAMBAR 2, dibagi menjadi dua bagian: Panel Scenario Setup (1) pada bagian kiri, dan Bagian Main Outputs (2) di bagian tengah. Bagian keluaran secara lebih lanjut dibagi menjadi tiga panel – Economy, Society, dan Environment – yang masing-masing memiliki beberapa tab dengan grafik yang menunjukkan variabel keluaran yang berbeda-beda. Tombol More Outputs (3) pada bagian kanan bawah layar akan membuka jendela baru dengan pilihan-pilihan tambahan untuk melihat hasil dari model. GAMBAR 2. LAYAR UTAMA DARI I-GEM USER INTERFACE. 1 2
3
2.2.2 Jendela More Outputs Jendela More Outputs, yang ditunjukan dalam GAMBAR 3, akan terbuka ketika pengguna menekan tombol “More Outputs” pada layar utama. Pada jendela ini, pengguna dapat melihat keluaran/output tambahan pada panel Output Viewing (1) dengan terlebih dahulu memilih satu dari tiga tabs yang (GDP, Employment, Natural Resources) dan kemudian memilih indikator dari menu drop-down (2). GAMBAR 3.JENDELA MORE OUTPUTS. 1
7 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
2
2.3
Menampilkan Output Model
Output dari Model I-GEM dapat dilihat baik dari panel Economy, Society, maupun Environment pada bagian Main Outputs atau pada panel Output Viewing di jendela More Outputs. Sebelum pengguna mendefinisikan skenario baru, seluruh grafik keluaran menunjukkan hasil dari skenario Business as Usual (BAU) dari tahun 2000 hingga 2030. Sekali skenario dijalankan, hasilnya akan ditunjukkan seiring dengan hasil dari skenario dasar pada grafik yang sama. Pengguna dapat memberbesar atau memperkecil grafik keluaran dalam dua cara. 1. Klik-kiri pada grafik dan memindahkan ke bawah dan ke kanan dapat mendefinisikan berbagai tampilan yang baru, seperti yang ditunjukkan pada GAMBAR 4. Ketika pengguna melepaskan tombol mouse, grafik secara otomatis akan memperbesar pada ukuran yang baru. 2. Klik-kanan pada grafik akan menampilkan menu pilihan (ditunjukkan dalam GAMBAR 5) yang mencakup zoom pada kedua sumbu domain (sumbu-x), (sumbu-y), atau kedua sumbu. Demikian pula, ada dua cara untuk zooming out: 8 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
1. Kiri-klik pada grafik dan memindahkan ke atas dan atau kiri maka akan kembali ke tampilan jendela asli. 2. Menu yang muncul ketika mengklik kanan pada grafik termasuk pilihan untuk perkecil, serta kembali kepada ukuran sebenarnya. Selain zooming, pengguna dapat melihat tahun yang sebenarnya dan nilai variabel pada titik tertentu dengan menggerakkan mouse di atas masing-masing grafik. GAMBAR 4. MEMPERBESAR GRAFIK KELUARAN DENGAN MENETAPKAN UKURAN TAMPILAN YANG BARU
9 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
GAMBAR 5. MEMPERKECIL GRAFIK KELUARAN MENGGUNAKAN MENU KLIK-KANAN
2.3.1 Output dalam Bagian Main Output Setiap panel dari tiga panel di bagian Main Outputs terdiri dari berbagai tab dengan grafik yang menunjukkan model output, seperti yang ditampilkan dalam Tabel 1. TABEL 1. Output dalam Bagian Main Output pada Layar Utama OUTPUT
KETERANGAN
Real GDP Real GDP Growth Rate Real Green GDP Growth Rate Natural Capital Change Household Income Riverside Village Green Jobs Total Forest Cover Secondary Forest Total Carbon Stored Above Ground
Berbeda dengan Real GDP Growth Rate, output ini memberikan perubahan pada nilai ekonomi sumber daya alam. Menunjukkan perubahan pada nilai ekonomi sumber daya alam yang berhubungan dengan baseline scenario. Menunjukkan pendapatan rumah tangga tahunan dari sumber daya alam desa di pinggir sungai. Menunjukkan jumlah pekerjaan baru yang dihasilkan setelah menerapkan kebijakan ekonomi hijau. Mencakup hutan primer, hutan sekunder, dan hutan yang ditanam kembali. Menunjukkan total perluasan tutupan hutan sekunder. Menunjukkan jumlah karbon yang tersimpan dalam biomassa hutan. Di dalam jumlah tersebut tidak termasuk karbon yang tersimpan di bawah tanah.
Total Timber Production 10 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
2.3.2 Tampilan Output pada Jendela More Output Setiap tab di sepanjang jendela More Outputs bagian atas memiliki menu drop-down terpisah dari output yang dipilih. Tab utama adalah GDP, Pekerjaan dan Sumber Daya Alam. Tabel 2 menunjukkan tampilan outputs, yang diatur oleh tab. TABLE 2. OUTPUTS IN THE MORE OUTPUTS WINDOW TAB GDP
KETERANGAN
Dipengaruhi oleh intervensi Pertanian Berkelanjutan Dipengaruhi oleh intervensi Pertanian Agriculture Crops Share of GDP Berkelanjutan Dipengaruhi oleh pemindahan kapal dan Fisheries GDP intervensi pengawetan ikan Dipengaruhi oleh pemindahan kapal dan Fisheries Share of GDP intervensi pengawetan ikan Mempengaruhi intervensi penanaman Forestry GDP kembali hutan Mempengaruhi intervensi penanaman Forestry Share of GDP kembali hutan Dipengaruhi oleh efisiensi air dan Mining GDP intervensi penggunaan kembali limbah Dipengaruhi oleh efisiensi air dan Mining Share of GDP intervensi penggunaan kembali limbah Dipengaruhi oleh intervensi Pertanian Total Agriculture Employment Berkelanjutan Organic Agriculture Dipengaruhi oleh intervensi Pertanian Employment Berkelanjutan Dipengaruhi oleh pemindahan kapal dan Total Fisheries Employment intervensi pengawetan ikan Mempengaruhi penanaman kembali Total Forestry Employment hutan dan intervensi reboisasi Reforestation Employment Dipengaruhi oleh intervensi reboisasi Dipengaruhi oleh efisiensi air dan Mining Production Employment intervensi penggunaan kembali limbah Agricultural Land Natural Dipengaruhi oleh intervensi Pertanian Capital Change Berkelanjutan Dipengaruhi oleh intervensi Pertanian Average Yield per Km2 Berkelanjutan Agriculture GDP
GDP GDP GDP GDP GDP GDP GDP Employment Employment Employment Employment Employment Employment Natural Resources Natural Resources
INDIKATOR OUTPUT
11 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
TAB Natural Resources Natural Resources Natural Resources Natural Resources Natural Resources Natural Resources
INDIKATOR OUTPUT Fish Stock Total Forest Cover Total Amount of Carbon Stored Annual CO2 Emissions from Forests
KETERANGAN Dipengaruhi oleh pemindahan kapal dan intervensi pengawetan ikan Mempengaruhi penanaman kembali hutan dan intervensi reboisasi Mempengaruhi penanaman kembali hutan dan intervensi reboisasi Mempengaruhi penanaman kembali hutan dan intervensi reboisasi
Undiscovered Mineral Reserves Discovered Mineral Reserves
2.4 Menyusun Skenario User dapat membuat skenario biasa dalam I-GEM model dengan memanipulasi variabel input di panel Scenario Setup. User interface mencakup 2 (dua) kontrol yang memungkinkan user untuk mengubah input model: 1. Sliders: Seperti yang ditunjukkan di GAMBAR 6 dan GAMBAR 7, user dapat mengatur nilai dari sebuah variabel tertentu baik dengan memindahkan sebuah slider atau memasukkan sebuah nilai yang spesifik ke dalam kotak di samping slider. User dapat memodifikasi variabel tertentu untuk mendefenisikan setiap intervensi kebijakan ( 2. GAMBAR 6), dan memutuskan tahun pelaksanaan kebijakan (GAMBAR 7). Catatan dari masing-masing slider memiliki rentang nilai yang mungkin untuk variabel yang didefinisikan. Secara khusus, kebijakan dapat diimplementasikan antara tahun 2014 dan 2030 (ketiadaan dampak akan terlihat pada grafik output untuk kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2030). 3. Grafik Lookups: Seperti yang ditunjukkan di GAMBAR 8, user dapat mengatur serangkaian nilai-nilai dalam grafik yang muncul dalam jendela terpisah. Hanya ada satu grafik lookup di user interface I-GEM model. Hal tersebut dapat ditampilkan dengan meng-klik tombol “Set Share” pada bagian “Pertambangan” dari panel Scenario Setup, dan memungkinakan user untuk mengatur fraksi sumber daya mineral diperbaiki. Grafik tersebut menggambarkan nilai-nilai bersejarah mulai tahun 2000 hingga 2011, serta nilai indikatif untuk tahun 2030. User bebas untuk memodifikasi grafik dengan menetapkan nilai untuk setiap tahun antara tahun 2000 dan 2030. User dapat memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam Grafik Lookups baik dengan memasukkannya ke dalam kotak di sebelah kiri grafik atau meng-klik lokasi yang diinginkan pada grafik. 12 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
GAMBAR 6. POLICY INTERVENTION SLIDER
GAMBAR 7. YEAR OF POLICY IMPLEMENTATION SLIDER
GAMBAR 8. GRAPH LOOKUP WINDOW FOR MINERAL RESOURCES FRACTION RECOVERABLE
13 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
2.4.1 Intervensi Kebijakan User interface memungkinkan user untuk mensimulasikan kebijakan ekonomi hijau yang dipilih dalam 4 (empat) sektor utama, yakni: agriculture, fishery, forestry, dan mining. Panel Scenario Setup termasuk 15 (lima belas) slider dan 1 (satu) grafik lookup dimana user dapat memodifikasinya untuk mengevaluasi dampak dari intervensi ekonomi hijau pada indikator utama yang ditunjukkan pada bagian Main Outputs atau panel Output Viewing pada jendela More Outputs. AGRICULTURE Pada Bagian Agriculture dalam panel Scenario Setup, user dapat mengatur parameter untuk konversi lahan pertanian konvensional dan lahan terdegradasi menjadi lahan pertanian organik. Secara khusus, user dapat menggunakan 2 (dua) slider untuk mengatur: 1. Sebuah sustainable agriculture target, diukur dalam km2, sesuai dengan total perluasan lahan pertanian konvensioal dan lahan terdegradasi untuk kemudian dikonversi menjadi lahan pertanian organik. User dapat menentukan nilai-nilai berkisar antara 0 (tidak ada konversi lahan) dan 50.000 km2. Nilai kegagalan yang ditetapkan untuk slider adalah 15.000 km2. 2. Year of policy implementation, yang sesuai dengan tahun pertama ketika investasi dilakukan untuk mencapai target pertanian berkelanjutan. Pengguna dapat menentukan nilai-nilai berkisar antara tahun 2014 (tahun pertama dari model simulasi) dan 2030 (tahun terakhir dari model simulasi - tidak ada dampak kebijakan yang terlihat). Nilai kegagalan yang ditetapkan untuk slider adalah 2030. Pergeseran ke pertanian organik diasumsikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat economic performance dalam sektor ini. Selain itu, investasi dalam pertanian berkelanjutan mengarah pada pengadaan green jobs baru. FISHERY User dapat mengatur parameter di Bagian Fishery untuk 2 (dua) intervensi kebijakan yang bertujuan untuk melestarikan stok ikan. Kedua kebijakan tersebut antara lain: 1. Vessel removal. Ukuran armada penangkapan ikan sangat menentukan jumlah ikan yang ditangkap setiap tahun di Indonesia. Pengguna dapat mengatur nilai dari dua slider untuk menentukan (1) pangsa kapal yang akan dipindahkan dan (2) tahun pelaksanaan kebijakan pemindahan kapal. 2. Fish conversation. Intervensi kebijakan ini terdiri dari implementasi inisiatif untuk mendukung reproduksi ikan dan konservasi (misalnya perluasan daerah perlindungan laut). Pengguna dapat mengatur nilai dari dua slider untuk memutuskan (1) pangsa tambahan panen pemijahan ikan yang akan dipertahankan sehubungan dengan skenario BAU, dan (2) tahun pelaksanaan kebijakan pengawetan ikan. 14 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
Tujuan dari intervensi ini adalah untuk meningkatkan keberlanjutan sektor ini dengan mengadakan regenerasi stok ikan, dan pada saat yang sama memastikan keuntungan yang berkelanjutan dan ketenagakerjaan. FORESTRY Pada sektor forestry, pengguna dapat mengatur parameter dari dua intervensi kebijakan, yaitu : 1. Reforestation. Pilihan kebijakan ini menstimulasi investasi pada program reforestasi mengimbangi penurunan yang diamati dalam tutupan hutan. Pengguna dapat mengatur nilai dari dua slider untuk memutuskan (1) pangsa lahan hutan primer yang dikonversi setiap tahun untuk pertanian, pemukiman atau penggunaan lahan lain yang akan direboisasi sebagai lahan hutan sekunder, dan (2) tahun pelaksanaan kebijakan reboisasi. 2. Forest plantation. Intervensi ini memicu investasi di hutan tanam untuk tujuan produktif. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melestarikan hutan primer dan sekunder, pada saat yang sama juga memungkinkan realisasi manfaat sosio-ekonomi utama yang berasal dari produksi kehutanan. Pengguna dapat mengatur nilai dari tiga slider untuk memutuskan (1) pangsa lahan yang dibuka untuk ditanami kembali, (2) tahun pelaksanaan kebijakan perkebunan, dan (3) perubahan tahunan dalam tingkat produksi kehutanan. Kebijakan reboisasi dan penanaman kembali hutan berdampak pada pengurangan emisi dari deforestasi tahunan. Program Reboisasi juga mengarah pada penciptaan kesempatan kerja dan pendapatan baru bagi komunitas yang hidup hutan. Investasi dalam penanaman kembali hutan menghasilkan efek positif pada profitabilitas sektor kehutanan, sekaligus menjaga tutupan hutan keseluruhan. MINING Di bawah Bagian Mining pada panel Skenario Setup, pengguna dapat mengatur pecahan sumber daya mineral yang diperoleh dengan memodifikasi parameter dalam grafik lookup, dan menerapkan dua intervensi ekonomi hijau dengan memodifikasi nilai-nilai slider. Pecahan sumber daya mineral yang dapat diperbaharui dan sebagian besar mempengaruhi produksi mineral, karena sesuai dengan pangsa maksimum sumber daya mineral yang ditemukan pada tahapan kemajuan teknologi. Dua intervensi ekonomi hijau yang dapat diterapkan di sektor pertambangan, yaitu : 1. Waste reuse. Kebijakan ini terdiri dari pengurangan jumlah limbah beracun mineral yag diproduksi setiap tahunnya sebagai hasil dari ekstraksi mineral dan pengolahan, dengan menerapkan praktik-praktik penggunaan kembali limbah dalam proses produksi pertambangan. Pengguna dapat mengatur nilai dari dua slider untuk memutuskan (1) pangsa limbah beracun digunakan kembali setiap tahun, dan (2) tahun pelaksanaan kebijakan penggunaan kembali limbah. 2. Water efficiency. Pengguna dapat mengaktifkan intervensi ini untuk mensimulasikan pengurangan kebutuhan air perumahan di daerah sekitar lokasi pertambangan, sebagai akibat dari peningkatan efisiensi air di rumah tangga dan jaringan distribusi air. Lebih 15 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id
tepatnya, pengguna dapat mengatur nilai-nilai dari dua slider untuk memutuskan (1) pangsa pengurangan konsumsi air perumahan dibandingkan dengan BAU, dan (2) tahun pelaksanaan kebijakan efisiensi air. Penurunan jumlah limbah beracun tahunan dari proses ekstraksi mineral membawa manfaat bagi profitabilitas sektor pertambangan, sebagai akibat dari biaya pembuangan limbah berkurang, dan menghasilkan perbaikan dalam kesejahteraan sosial akibat dari penurunan pencemaran air dan akibat peningkatan dalam pasokan air bersih untuk keperluan minum dan sanitasi. Di sisi lain, langkah-langkah efisiensi air berkontribusi untuk mengurangi total kebutuhan air di sekitar lokasi pertambangan yang akhirnya mengarah ke pengurangan tagihan air tahunan. 2.5 Skenario yang dijalankan Bagian bawah setup panel skenario, yang ditunjukkan pada Gambar 9, berisi kontrol untuk menjalankan skenario dengan parameter yang telah ditetapkan. Pengguna pertama dapat memasukkan nama untuk skenario kebijakan yang akan dijalankan (secara default, skenario baru diberi nama, "Skenario 1," "Skenario 2," dll) dalam kotak teks dan kemudian klik tombol "Run Skenario". Untuk masing-masing skenario yang dijalankan, semua grafik output akan memperbaharui untuk menunjukkan hasil untuk skenario yang dibuat pengguna bersama skenario dasar dan setiap skenario lain yang dijalankan sebelumnya. Mengklik tombol "Reset" akan mengubah semua parameter kembali ke nilai default. Mengklik tombol "Clear Runs" akan menghapus semua skenario yang diciptakan oleh pengguna dari sesi saat ini dan hanya menampilkan hasil dari skenario dasar. Perlu diperhatikan bahwa skenario tidak disimpan ketika user interface ditutup; user interface membuat file baru di folder "VDF" folder untuk setiap skenario yang dijalankan, tetapi file-file tersebut tidak dapat diakses oleh user interface ketika sesi baru dibuka. GAMBAR 9. KONTROL UNTUK SKENARIO YANG DIJALANKAN
16 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Jl. Veteran III No. 2. Jakarta Pusat, Indonesia. 10110. Telp: +6221-350 0234/231 4147. E-mail:
[email protected] -- Web: http://lecb.ukp.go.id