SUTANTI (804 - 818 )
TEKNIK PROYEKSI PDRB KOTA MEDAN DENGAN RUMUS
*)
SUTANTI *) Dosen Fakultas Ekonomi UNIVA MEDAN. NIDN : 0130128502 Email :
[email protected] ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolok ukur yang dapat dipakai untuk meningkatkan adanya pembangunan dalam suatu daerah dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi dalam daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah adalah data mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku ataupun atas dasar harga konstan. Mengingat pentingnya data mengenai PDRB di Kota Medan baik bagi pemerintah Kota Medan dalam membuat kebijakan maupun bagi masyarakat bisnis dalam membuat keputusan bisnis dan juga bagi masyarakat akademik guna membuat suatu penelitian maka penulis tertarik untuk membuat analisa mengenai proyeksi PDRB Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan nilai tambah/Produk Domestik Regional Bruto Kota Medan Pada Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa PDRB sektoral Kota Medan dan PDRB sektoral Provinsi Sumatera Utara berdasarkan harga konstan tahun 2000. Jenis data yang dikumpulkan berbentuk runtun waktu (time series) dari tahun 2004 hingga 2013 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan Bank Indonesia Medan. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan melakukan pendekatan deskriptif kuantitatif menggunakan model analisis Shift-Share dengan rumus matematis untuk proyeksi. Kata Kunci : Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto 1.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolok ukur yang dapat dipakai
untuk meningkatkan adanya pembangunan dalam suatu daerah dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi dalam daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
804
SUTANTI (804 - 818 )
pembangunan nasional. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah adalah data mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku ataupun atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Medan pada dasarnya sama dengan Produk Domestik Bruto (PDB) di Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 9 (sembilan) sektor, yaitu sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa. Berdasarkan data PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, diketahui bahwa dari 78 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan merupakan penyumbang PDRB terbesar dari seluruh kabupaten/kota yang ada. Dimana pada tahun 2010 hingga 2012, PDRB Kota Medan berturut-turut sebesar Rp.35.833,22 triliun, Rp.38.576,23 triliun, dan Rp.41.519,32 triliun. Atau dengan kata lain Kota Medan menyumbang PDRB sebesar 30,17% di tahun 2010, 30,47% di tahun 2011, dan 30,88% di tahun 2012. (BPS Provinsi Sumatera : 2012). Hal ini mengindikasikan bahwa sembilan sektor yang ada di Kota Medan merupakan sektor unggulan di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan pengamatan penulis, lembaga-lembaga yang menyediakan kebutuhan data PDRB seperti Badan Pusat Statistik Kota Medan dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara maupun Bank Indonesia Medan biasanya mempublikasikan data PDRB dalam rentang waktu yang cukup lama. Seperti Badan Pusat Statistik yang mengeluarkan data PDRB untuk tahun 2013 baru dapat dipublikasikan pada bulan agustus 2014. Data yang dipublikasikan pun baru data untuk skala provinsi sementara untuk skala kabupaten/kota dalam hal ini Kota Medan belum dapat dipublikasikan karena masih menunggu data yang dilaporkan oleh BPS Kota Medan. Mengingat pentingnya data mengenai PDRB di Kota Medan baik bagi pemerintah Kota Medan dalam membuat kebijakan maupun bagi masyarakat bisnis dalam membuat keputusan bisnis dan juga bagi masyarakat akademik guna membuat suatu penelitian maka penulis tertarik untuk
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
805
SUTANTI (804 - 818 )
membuat analisa mengenai proyeksi PDRB Kota Medan dan dalam hal ini proyeksi yang dilakukan adalah untuk tahun 2014. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Berapa nilai tambah/Produk Domestik Regional Bruto Kota Medan pada tahun 2014 berdasarkan harga konstan 2000 dengan rumus proyeksi.” 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : Untuk memproyeksi nilai tambah/Produk Domestik Regional Bruto Kota Medan Pada Tahun 2014. 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Analisis Shift-Share Analisis Shift-share membandingkan perbedaan laju pertumbuhan
berbagai sektor (industri) di daerah dengan wilayah nasional dan memberikan penjelasan atau rincian penyebab perubahan atas beberapa variabel dengan menggunakan metode pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur industri suatu daerah dalam pertumbuhannya dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya yang meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor di suatu daerah dalam kaitannya dengan ekonomi nasional. Analisis shift-share disebut juga industrial mix analysis karena komposisi industri yang ada sangat memengaruhi laju pertumbuhan wilayah tersebut, artinya apakah industri yang berlokasi di wilayah tersebut termasuk ke dalam kelompok wilayah industri yang secara nasional memang berkembang pesat dan bahwa industri tersebut cocok berlokasi di wilayah itu atau tidak. Analisis ini dapat menggunakan variabel lapangan kerja atau menggunakan nilai tambah (tingkat pendapatan).
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
806
SUTANTI (804 - 818 )
2.1.1.
Konsep dan Definisi
Menurut Tarigan (2012 : 86) Pertambahan lapangan kerja (employment) regional total (∆ E r) dapat diuraikan menjadi komponen shift dan komponen share atau nasional share (N). 1.
Komponen nasional share (N) adalah banyaknya pertambahan lapangan
kerja seandainya proporsi perubahannya sama dengan laju pertambahan nasional selama periode studi. Ini sebagai kriteria lanjutan bagi daerah yang bersangkutan untuk mengukur apakah daerah itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pertumbuhan nasional rata-rata. 2.
Komponen shift adalah penyimpangan (deviation) dari nasional share
dalam pertumbuhan lapangan kerja regional. Penyimpangan ini positif di daerahdaerah yang tumbuh lebih cepat dan negatif di daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat/merosot dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja secara nasional. Di setiap daerah, shift netto dapat dibagi menjadi dua komponen yang memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat ektern dan yang bersifat intern, yaitu : a.
Proportional shift component (P), dikenal sebagai komponen struktural
atau industrial mix, mengukur besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor industri di daerah yang bersangkutan. Komponen ini positif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh cepat, dan negatif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh dengan lambat atau bahkan sedang merosot. Komponen ini merupakan akibat dari pengaruh unsur-unsur luar yang bekerja secara nasional. b.
Differential shift component (D), dinamakan sebagai komponen
lokasional atau regional yaitu sisa kelebihan. Komponen ini mengukur besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh sektor-sektor industri tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di daerah yang bersangkutan daripada tingkat nasional yang disebabkan oleh faktor-faktor lokasional intern. Daerahdaerah yang mempunyai keuntungan lokasional seperti sumber daya yang melimpah/efisien akan mempunyai Differential shift component yang positif, Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
807
SUTANTI (804 - 818 )
sedangkan daerah yang secara lokasional tidak menguntungkan akan mempunyai komponen yang negatif. Komponen ini merupakan akibat dari pengaruh faktorfaktor yang bekerja khusus di daerah yang bersangkutan. Dengan menggunakan notasi aljabar, berbagai hubungan antara komponenkomponen di atas dapat dinyatakan sebagai berikut: ∆ E r=∆ E
r, t
-∆E
r, t-n
→ persamaan ini berlaku untuk total lapangan
kerja di wilayah yang bersangkutan. Artinya, pertambahaan lapangan kerja regional adalah banyaknya lapangan kerja pada tahun akhir (t) dikurangi dengan jumlah lapangan kerja pada tahun awal (t-n). ∆ E
=∆ E
r, i
r, i, t
- ∆ E
r, i, t-n
→ persamaan ini berlaku untuk total
lapangan kerja per sektor di wilayah yang bersangkutan. Artinya, pertambahaan lapangan kerja regional sektor i adalah jumlah lapangan kerja sektor i pada tahun akhir (t) dikurangi dengan lapangan kerja sektor i pada tahun awal (t-n). Pertambahan lapangan kerja regional sektor i ini dapat diperinci atas pengaruh dari National Share, Proportional Shift, dan Differential Shift sebagai berikut : ∆ E r, i, t = (NS i + P r, i + D r, i ) Dimana : NS i, t = E r, i, t-n ( E N,t / E N,t-n ) - E r, i, t-n P r, i, t = {( E N, i, t / E N, i, t-n ) – (E N, t / E N, t-n)} x E r, i, t-n Atau P , , = D
,,
= E
Atau D
,,
,,
∆
− E
=
Keterangan :
,,
∆
,,
,,
,,
,,
−
∆
−
∆
⁄E
,
,, ,,
,
,,
E
,,
,,
,,
Peranan National Share (NS i) adalah seandainya pertambahan lapangan kerja regional sektor i tersebut sama dengan proporsi pertambahan lapangan kerja nasional secara rata-rata. Proportional Shift (P
r, i)
adalah melihat pengaruh sektor i secara nasional
terhadap pertumbuhan lapangan kerja sektor i pada region yang dianalisis.
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
808
SUTANTI (804 - 818 )
Differential shift (D
r,i)
menggambarkan penyimpangan antara pertumbuhan
sektor i di wilayah analisis terhadap pertumbuhan sektor i secara nasional. Perlu diingat bahwa bila kita hendak melihat pengaruhnya terhadap seluruh wilayah analisis maka angka untuk masing-masing sektor harus ditambahkan. Sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut : ∆ E r = (NS + P r + D r ) Dimana: = ,
=
,
=
,,
,
⁄
,, ,,
⁄
−
,,
−
,,
Perlu diingat bahwa :
−
,
⁄
,,
,, ,
⁄ −
,
,, ,,
∑ E N,i,t = E N,t ∑ E r,i,t = E r,t Dan seterusnya. 2.2.2.
Rumus Untuk Proyeksi
Seandainya secara nasional telah dibuat proyeksi lapangan kerja per sektor untuk tahun t+m maka lapangan kerja di daerah tersebut dapat diproyeksikan sebagai berikut : NS i, t+m = E r, i, t ( E N,t+m / E N,t ) - E r, i, t P r, i, t+m = {( E N, i, t+m / E N, i, t) – (E N, t+m / E N, t)} x E r, i, t D
,,
Atau
=D
,,
E
,,
=E
,,
x E E
,,
E
Keterangan Simbol :
,,
,,
⁄E +
,,
m D ,, n D ,,
∆= Pertambahan, angka akhir (tahun t) dikurangi dengan angka awal (tahun t-n) Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
809
SUTANTI (804 - 818 )
N = Nasional/wilayah nasional / wilayah yang lebih tinggi jenjangnya. r = Region atau wilayah analisis; E= Employment atau banyaknya lapangan kerja; i = Sektor industri; T = Tahun; t-n = Tahun awal; t+m = Tahun proyeksi; Ns = National Share; P= Proportional Shift; D = Differential Shift. 2.3.
Penelitian Terdahulu Penelitian Nudiatulhuda tahun 2007 berjudul Analisis Potensi Ekonomi
Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil analisis shift-share menunjukkan tidak terdapat sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif di semua kabupaten/kota, tetapi memiliki spesialisasi di 6 kaputen/kota. Sedangkan hasil analisis LQ, shift-share,tipologi daerah dan pertumbuhan sektoral dapat ditentukan kabupaten/kota yang menjadi priorotas utama pengembangan adalah kabupaten Tojo dan Una-una. 3.
METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Data PDRB sektoral Kota Medan dan data PDRB Provinsi Sumatera Utara diambil di kantor BPS Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jl.Asrama No.179, Medan. Penelitian (pengambilan data sekunder, pengumpulan dan pengolahan data serta penganalisisan data) dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2014. 3.2.Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa PDRB sektoral Kota Medan dan PDRB sektoral Provinsi Sumatera Utara Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
810
SUTANTI (804 - 818 )
berdasarkan harga konstan tahun 2000. Jenis data yang dikumpulkan berbentuk runtun waktu (time series) dari tahun 2004 hingga tahun 2013. Data tersebut diperoleh dari berbagai instansi atau lembaga terkait antara lain : 1.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumatera Utara
Dalam Angka 2004-2013). 2.
Bank Indonesia Medan (Buku Kajian Ekonomi Regional Kota Medan
dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2013). 3.3.Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh melalui telaah kepustakaan (library research) dari hasil publikasi baik dari buku-buku yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, maupun Bank Indonesia Medan. 3.4.
Teknik Analisis Data
3.4.1.
Analisis Proyeksi PDRB Untuk memproyeksikan PDRB Kota Medan pada tahun yang akan
datang (2014) maka digunakan rumus sebagai berikut : NS i, t+m = PDRB r, i, t ( PDRB N,t+m / PDRB N,t ) - PDRB r, i, t P r, i, t+m = {( PDRB N, i, t+m / PDRB N, i, t) – (PDRB N, t+m / PDRB N, t)} x PDRB r, i, t D
,,
Atau PDRB
=D
,,
x PDRB
= PDRB
,,
Keterangan Simbol :
,,
,,
⁄PDRB ,,
,,
,,
+
,,
,,
..................................................(1)
∆= Pertambahan, angka akhir (tahun t) dikurangi dengan angka awal (tahun t-n) N
= Nasional/wilayah nasional / Provinsi Sumatera Utara
r = Region atau Kota Medan PDRB
= Nilai Tambah/Tingkat Pendapatan (Produk Domestik Regional Bruto)
i = Sektor industri T= Tahun t-n
= Tahun awal
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
811
SUTANTI (804 - 818 )
t+m
= Tahun proyeksi
Ns
= National Share
P= Proportional Shift D
= Differential Shift
4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Analisis Proyeksi PDRB Kota Medan Berdasarkan studi literatur yang dilakukan peneliti dari beberapa instansi,
penulis memutuskan menggunakan data yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara dan dari Bank Indonesia Medan. Data yang bersumber dari BPS Provinsi Sumatera Utara adalah PDRB untuk Provinsi Sumatera Utara dan untuk Kota Medan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2012. Untuk data PDRB Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 penulis menggunakan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia Medan. Sementara untuk data PDRB Kota Medan tahun 2013 penulis menggunakan data berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan rumus proyeksi : PDRB
,,
= PDRB
,,
PDRB , , PDRB , ,
+
m D ,, nD ,,
Data PDRB Provinsi Sumatera Utara menggunakan proyeksi berdasarkan consensus forcast terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per maret 2014. Dimana hasil proyeksinya menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5,5% sampai dengan 5,9%. Oleh karena itu penulis memproyeksikan PDRB Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7% pada tahun 2014. Sehingga dapat diproyeksikan PDRB di Kota Medan untuk tahun 2014 langsung dengan menggunakan rumus proyeksi.
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
812
SUTANTI (804 - 818 )
813
Tabel 1. PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Total PDRB
2004
2005
2006
2007
21.465,42
4.518,46
5.506,60 23.856,15 25.300,64 26.526,93 28.040,20 29.390,58 30.778,67 32.010,00
1.009,92
1.074,75
1.119,58
1.229,05
2008
1.304,35
2009
1.322,98
2010
1.400,65
2011
1.494,85
2012
1.525,32
2013
1.609,00
20.337,03 21.305,37 22.470,57 23.615,20 24.305,23 24.977,11 26.015,21 26.548,66 27.513,10 28.641,00 681,20
716,25
738,31
739,92
772,94
816,00
872,15
943,75
976,09
1.016,00
4.883,08
5.515,98
6.085,61
6.559,30
7.090,65
7.554,36
8.066,15
8.754,63
9.348,16
9.999,00
15.230,32 15.984,93 17.095,26 18.386,28 19.515,52 20.575,43 21.919,34 23.693,43 25.406,77 27.397,00 6.702,18
7.379,92
8.259,20
9.076,56
9.883,24 10.630,44 11.633,90 12.799,43 13.856,60 14.915,00
5.077,30
5.440,50
5.977,57
6.720,62
7.479,84
7.942,51
8.288,79
8.876,81
9.609,20 10.519,96 11.216,75 11.976,16 12.969,81 13.947,74 14.936,00
83.328,95 70.224,94 76.129,52 99.792,27
Sumber : BPS Dan Bank Indonesia Medan Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
106.172,36
7.939,21
111.559,22
8.795,15
118.718,90
9.992,49 11.111,51 12.042,00
126.587,62
134.463,95
142.565,00
SUTANTI (804 - 818 )
814
Tabel 2. PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha Pertanian
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013*
661,96
670,58
673,09
707,71
735,25
765,95
771,33
792,91
849,53
831,61
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih
0,77
0,78
0,73
0,66
0,57
0,57
0,55
0,55
0,55
0,46
3.725,21
3.842,15
4.095,43
4.344,56
4.514,29
4.591,60
4.792,16
4.960,37
5.144,02
5.393,55
404,19
413,36
435,64
423,39
442,54
464,92
497,66
519,21
532,92
523,48
Bangunan
2.522,96
2.712,63
3.011,37
3.205,06
3.463,84
3.748,68
4.005,47
4.308,78
4.612,72
4.995,23
6.202,57
6.850,44
7.271,81
7.703,59
8.134,82
8.824,16
9.584,51 10.449,37 11.238,28 13.013,49
4.308,89
4.637,20
5.255,76
5.813,39
6.287,38
6.866,78
7.346,13
7.914,58
8.619,36
9.009,40
3.343,87
3.507,54
3.685,67
4.158,05
4.586,68
4.720,84
5.133,72
5.599,35
6.084,63
5.627,05
2.452,72
2.637,75
2.804,95
2.996,51
3.208,58
3.446,55
3.690,69
4.031,12
4.437,33
5.005,19
Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Total PDRB
23.623,14 25.272,42 27.234,45 29.352,92 31.373,95 33.430,05 35.822,22 38.576,23 41.519,32 44.399,47
Sumber : BPS Dan Bank Indonesia Medan.
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
SUTANTI (804 - 818 )
Tabel 3. Perhitungan Differrential Shift
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
PDRB Medan 2013 E r,i,t (a)
PDRB PDRB Sumut Sumut 2013 2008 E N,i,t E N,i,t-n E N,i,t / E N,i,t-n = (b)
(b)
831,610
32.010,000
25.300,637
1,265
0,462
1.609,000
1.304,347
1,234
5.393,545
28.641,000
24.305,226
1,178
523,484
1.016,000
772,943
1,314
4.995,230
9.999,000
7.090,648
1,410
13.013,492
27.397,000
19.515,523
1,404
9.009,400
14.915,000
9.883,239
1,509
5.627,053
12.042,000
7.479,836
1,610
5.005,188
14.936,000
10.519,959
1,420
Total
44.399,464 142.565,000 106.172,360 Sumber : BPS dan Bank Indonesia Medan ( Data Diolah) Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
PDRB Medan 2008
(b) X (c)
D r,i,t
E r,i,t-n (c)
(d)
(a) - (d)
735,254
930,232
0,567
0,700
4.514,289
5.319,587
442,537
581,696
3.463,837
4.884,589
8.134,822
11.420,126
6.287,379
9.488,414
4.586,683
7.384,230
3.208,584 31.373,952
4.555,474 44.565,047
-98,622 -0,238 73,958 -58,212 110,641 1.593,366 -479,014 -1.757,177 449,714 -165,583
815
SUTANTI ( 804 - 818 )
816
Tabel 4. Proyeksi PDRB Kota Medan Langsung Dengan Rumus
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Total
PDRB Medan 2013 E r,i,t (a) 831,610
PDRB Sumut 2014
PDRB Sumut 2013
E N,i,t+m E N,i,t E N,i,t / E N,i,t = (b) 33.834,570 32.010,000
(b) 1,057
indek s m/n (c) 1
Differensi al Shift
(b) + (c X d)
PDRB Medan 2014
(e) 0,923
(a) X (e) 767,465
0,638
0,295
0,016
1,073
5.789,340
442,537 -0,132
0,925
484,463
PDRB Medan 2008
(d)
D r,i,t E r,i,t-n D r,i,t / E r,i,t-n = (d) -98,622 735,254 -0,134
0,462
1.700,713
1.609,000
1,057
1
-0,238
5.393,545
30.273,537
28.641,000
1,057
1
73,958
523,484
1.073,912
1.016,000
1,057
1
-58,212
4.995,230
10.568,943
9.999,000
1,057
1
110,641
3.463,837
0,032
1,089
5.439,515
13.013,492
28.958,629
27.397,000
1,057
1
1.593,366
8.134,822
0,196
1,253
16.304,212
9.009,400
15.765,155
14.915,000
1,057
1
-479,014
6.287,379 -0,076
0,981
8.836,541
5.627,053
12.728,394
12.042,000
1,057
1 -1.757,177
4.586,683 -0,383
0,674
3.792,048
5.005,188
15.787,352
14.936,000
1,057
449,714 -165,583
3.208,584
1,197
5.992,009
8,753
47.405,886
44.399,464
150.691,205 142.565,000 Sumber : BPS dan Bank Indonesia Medan ( Data Diolah)
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
0,567 -0,419 4.514,289
31.373,952
0,140 0,760
SUTANTI ( 804 - 818 ) 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa PDRB Kota Medan untuk
sektor Pertanian sebesar Rp. 767,465 Miliar. Sektor Pertambangan & Penggalian sebesar Rp. 0,295 Miliar. Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp. 5.789,340 Miliar. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih sebesar Rp. 484,463 Miliar. Sektor Bangunan sebesar Rp. 5.439,515 Miliar. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran sebesar Rp. 16.304,212 Miliar. Sektor Pengangkutan & Komunikasi sebesar Rp. 8.836,541 Miliar. Sektor Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan sebesar Rp. 3.792,048 Miliar. Sektor Jasa-Jasa sebesar Rp. 5.992,009 Miliar. 5.2.
Saran Perhitungan PDRB menggunakan rumus proyeksi mudah dilakukan akan
tetapi ketepatan dalam perhitungannya sangat tergantung pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang digunakan untuk melakukan proyeksi, jadi alangkah lebih baik jika lembaga-lembaga yang berkewajiban mengeluarkan data PDRB dapat lebih cepat mempublikasikannya sehingga para pembuat kebijakan maupun para peneliti dapat lebih mudah membuat analisisnya. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, R. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Amir, Hidayat, & Riphat, Singgih, 2005. Analisis Sektor Unggulan untuk Evaluasi Kebijakan Pembangunan Jawa Timur menggunakan Tabel I-O 1994 dan 2000. Jurnal Keuangan dan Moneter-Departemen Keuangan RI. Armida.,S.Alisyahbana. 2000. Desentralisasi Fiskal dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah: Makalah disampaikan pada kongres ISEI XIV, 21-23 April, di Makasar. Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN. Bank Indonesia Cabang Medan. 2013. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara. BPS. 2013. Sumatera Utara dalam Angka. Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
817
SUTANTI ( 804 - 818 ) Fachrurrazy. 2009. Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Badan Kebijakan Fiskal. Consensus Forecast Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2014 & 2015 per Maret 2014. Marhayanie. 2003. Identifikasi Sektor Ekonomi Potensial dalam Perencanaan Pembangunan Kota Medan. Tesis. Program Pascasarjana USU, Medan. Pemerintah Daerah Kota Medan. 2012. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Medan Tahun Anggaran 2013. Robinson Tarigan. 2012. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. Cetakan Keenam. Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara. Sadono Sukirno. 1999. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Penerbit FE UI dengan Bina Grafika. Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama. Padang : Penerbit Baduose Media . Supangkat, Harlan. 2002. Analisis Penentuan Sektor Prioritas dalam Peningkatan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan dengan menggunakan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Tesis. Pascasarjana USU, Medan. Suyatno. 2000. Analisa Econimic Base terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tingkat II Wonogiri : Menghadapi Implementasi UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 1. No. 2. Hal. 144159. Surakarta : UMS.
Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN
818