TEKNIK DAN METODE PENGAWASAN
By : Puspa Dewi,SE.MM & Syafrizal,SE
Anggaran • Anggaran merupakan alat pengawasan yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan, baik dalam dunia perusahaan maupun pemerintahan. Pembuatan anggaran merupakan bagian yang integral dari proses perencanaan. Anggran itu sendiri sebenarnya merupakan hasil akhir dari suatu proses perencanaan. • Pengertian anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya keuangan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatankegiatan tertentu selama periode tertentu
• Pengawasan anggaran adalah suatu system pengawasan yang menggunakan sasaransasaran yang sudah ditetapkan dalam anggaran sbagai dasar untuk mengawasi kegiatan-kegiatan, dengan jalan ,membandingkan palaksanaan kegiatan dengan pelaksanaan yang direncanakan. Selanjutnya dibandingkan anggaran yang telah disusun dengan pelaksanaannya dan penyimpangan-penyimpangannya dicatat.
Catatan ini merupakan informasi yang penting bagi manejer untuk mengadakan koreksi apabila diperlukan. Koreksi dapat dilakukan dengan cara : • Menaikkan penerimaan • Mengurangi pengeluaran • Memperbaiki anggaran Sistem pengawasan anggaran dapat dilakukan untuk memonitor fungsi-fungsi atau proyekproyek organisasional. Pengawasan suatu fungsi dimaksudkan untuk menjamin bahwa kegiatan tertentu dilaksanakan dengan tepat.
Auditing • Methode pengawasan efektif lainnya adalah dengan pemeriksaan akuntan (auditing). Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh bukti secara objektif tentang pernyataan-pernyataan berbagai kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan criteria-kriteria yang telah ditetapkan dan penyampaian hasil-hasil temuannya kepada pihak yang memerlukan.
Alat pengawasan ini dapat dibagi dalam 3 kategori : 1.
Pemeriksaan akuntan extern/ akuntan public (external audit)
• Tujuan pemeriksaan akuntan extern bukan untuk menyiapkan laporan keuangan suatu perusahaan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan tersebut. Pemeriksaan harus dilakukan oleh akuntan public atau oleh kantor akuntan yang didaftar Negara. Jadi tujuan pemeriksaan akuntan ekstern bukan untuk menyiapkan laporan keuangan, tetapi menilai kewajaran laporan keuangan yang dibuat. Secara lebih tegas lagi dapat dikatakan bahwa pemeriksaan akuntan ekstern ini untuk menentukan secara obyektif, dapat dipercaya atau tidaknya informasi yang diberikan oleh manajemen dalam bentuk laporan keuangan tersebut.
2. Pemeriksaan Intern (internal auditing) • Pemeriksaan dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi keuangan dan kegiatan-kegiatan lain. Tujuan pemeriksaan intern adalah untuk membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, dengan cara menyajikan analisis, penilaian rekomendasi, dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan – kegiatan mereka.
3. Audit Manajemen • • • • • • •
Audit manajemen adalah penerapan teknik auditing sebagai suatu cara penilaian efektivitas manajemen secara keseluruhan, dalam manajemen dilakukan pemeriksaan tentang : Sistem pengawasan organisasi Kebijaksanaan Penggunaan wewenang Prosedur dan metode operasi Prsedur keuangan Fasilitas – fasilitas fisik Kualitas dan efektivitas metode-metode manajerial lainnya.
Informasi yang diperoleh dari audit manajemen sangat membantu manejer untuk menjamin bahwa seluruh kebijaksanaan yang dibuat serta prosedur pelaksanaan sesuai dengan tujuan organisasi.
3. Analisa Break Even
Pada dasarnya analisa ini menggambarkan hubungan antara penerimaan total (total revenue) dengan biaya total (total cost). Pengusaha harus menentukan berapa banyaknya volume produksi agar biaya total sama dengan penerimaan sehingga perusahaan tidak memeperoleh keutungan tetapi juga tidak mengalami kerugian.
• • • • • • • • • • • • • •
Dimana TR (total revenue) adalah penerimaan total yang merupakan perkalian antara harga jual per unit (P) dengan volume produk yang dihasilkan (Q). TC (total cost) adalah biaya total merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variable. Dalam bentuk persamaan keadaan diatas dapat diubah menjadi : TR = TC Dimana : TR=P.Q TC=FC+VC Sehingga persamaan diatas dapat diubah menjadi : P.Q = FC+VC P.Q-VC =FC P.Q-AVC.Q=FC Q(P-AVC)=FC Q=FC P-AVC
sebagai contoh,misalnya suatu KOPERASI PRODUKSI menjual produk yang dihasilkan dengan harga Rp. 10.000 per unit,biaya tetap pertahun sebesar Rp. 45.000.000. dan biaya variable per unit Rp. 5.000. keadaan BEP dapat dicari dengan rumus : BEP (dalam unuit)=biaya tetap (harga jual per unit)- (biaya variable perunit) BEP = Rp. 45.000.000 Rp.10.000 – Rp. 5.000
= 9.000 unit
Analisa break even ini dapat digunakan sebagai alat Bantu bagi manejer dalam membuat keputusan maupun dalam mengadakan pengawasan. Dalam proses pengawasan analisa break even merupakan tolak ukur yang objektif untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan organisasi. Analisa break even mempunyai sutu kebaikan yaitu sangat sederhana.