RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI
TAP – MANAJEMEN OPERASI I. PENENTUAN LOKASI Lokasi merupakan satu hal yang penting dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. Perusahaan yang memproduksi barang (manufaktur) ataupun perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus mempertimbangkan masalah lokasi ini dengan baik. Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penempatan lokasi yang baik akan bermanfaat bagi perusahaan karena dapat meminimumkan biaya dan/atau memaksimalkan laba. Biaya-biaya yang dapat ditekan berkaitan dengan pemilihan lokasi antara lain biaya transport masuk bahan-bahan untuk produksi, biaya produksi dan distribusi. Dalam sektor bisnis jasa, seperti lokasi kantor cabang, toko-toko pengecer, pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, unit pemadam kebakaran dan lain-lain, bahkan memerlukan pertimbangan yang lebih kompleks, tidak hanya pada masalah biaya saja. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi adalah: 1. Lingkungan masyarakat. Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima konsekuensi atas didirikannya suatu pabrik merupakan suatu syarat dapat atau tidaknya suatu pabrik didirikan di daerah itu. 2. Sumber daya alam Lokasi yang didirikan dengan pertimbangan mendekati sumber daya alam yang diperlukan dapat menekan biaya transportasi bahan. 3. Sumber daya manusia. Tersedianya tenaga kerja yang diperlukan merupakan faktor yang penting untuk kelancaran proses produksi. 4. Pasar Penentuan lokasi karena mendekati pasarakan menekan biaya distribusi pengiriman barang. 5. Pengangkutan
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Page 1
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI
Tersedianya fasilitas angkutan, sarana dan prasarana yang baik, merupakan hal yang penting dalam pemilihan lokasi untuk kelancaran pengiriman bahan dan pengiriman ke pasar. 6. Pembangkit tenaga Ketersediaan pembangkit tenaga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi agar proses produksi dapat berjalan lancar. 7. Lahan untuk perluasan Pengembangan pabrik terkadang perlu dilakukan seiring dengan meningkatnya produksi. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan pula lahan yang akan digunakan apabila terjadi perluasan pabrik.
MANAJEMEN OPERASI
METODE MAKSIMISASI PENGHEMATAN Untuk menentukan lokasi dapat digunakan beberapa metode/cara antara lain adalah metode maksimisasi penghematan. Metode maksimisasi penghematan menitikberatkan pada biaya transportasi yang diperlukan di masing-masing lokasi. Pemilihan lokasi dipilih berdasarkan lokasi yang akan mengakibatkan biaya transportasi paling kecil atau paling murah. Metode ini dapat pula digunakan untuk menentukan distribusi yang paling murah dari beberapa sumber ke beberapa tujuan. Contohnya suatu departemen strore memiliki bang di beberapa kota dan juga memiliki pemasok di beberapa kota. Permasalahan yang dihadapi pihak manajemen adalah menentukan pasokan barang harus dipilih dari pemasok yang mana saja agar biaya distribusinya menjadi murah. Contoh. Departemen store PRIMA mempunyai cabang di kota Denpasar, Makasar dan Palembang. Sedangkan pemasok yang ada berasal dari Surabaya dan Jakarta. Pihak manajemen harus memutuskan pemasok yang manakah yang harus mensuplai setiap cabang agar biayanya murah. Data biaya pengiriman dari masingmasing pemasok ke toko cabang, kapasitas serta permintaan adalah sebagai berikut.
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Page 2
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI
Dari / Ke
Dept. Store Denpasar
Dept. Store Makasar
Dept. Store Palembang
Pemasok Surabaya
500
500
600
Pemasok Jakarta
500
500
550
Pemasok Surakarta
600
500
500
Permintaan
1500
1300
900
Kapasitas
1000
1500
1200
3700
Tentukan kota pemasok untuk masing‐masing departement store dengan biaya pengiriman yang paling ekonomis dengan menggunakan metode maksimisasi penghematan!
PEMBAHASAN TUGAS 1 : MANAJEMEN OPERASI Langkah-langkah metode maksimisasi penghematan adalah sebagai berikut. 1. Tentukan besarnya penghematan bersih atau PB untuk masing-masing kota tujuan. PB didapat dengan cara mengurangkan biaya terbesar dengan biaya terkecil. Misalnya untuk Denpasar, maka nilai PB adalah 100 (600-500). Nilai PB untuk masing-masing kota adalah sebagai berikut. Dari / Ke
Dept. Store Denpasar
Dept. Store Makasar
Pemasok Surabaya
500
500
600
Pemasok Jakarta
500
400
550
Pemasok Surakarta
600
500
500
Permintaan
1500
1300
900
PB
100
100
100
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Dept. Store Palembang
Kapasitas
1000
1500
1200
3700
Page 3
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI
2. Tentukan besarnya penghematan total atau PT dengan cara mengalikan PB dengan permintaan masing-masing kota tujuan. Hasi selengkapnya sebagai berikut. Dari / Ke
Dept. Store Denpasar
Dept. Store Makasar
Dept. Store Palembang
Pemasok Surabaya
500
500
600
Pemasok Jakarta
500
400
550
Pemasok Surakarta
600
500
500
Permintaan
1500
1300
900
PB
100
100
100
PT
150.000
130.000
90.000
Kapasitas
1000
1500
1200
3700
3. Tentukan prioritas alokasi distribusi atau Pr dari yang terbesar ke yang terkecil.
Dari / Ke
Dept. Store Denpasar
Dept. Store Makasar
Pemasok Surabaya
700
400
600
Pemasok Jakarta
500
300
550
Pemasok Surakarta
600
500
500
1.500
1.300
900
100
100
100
Permintaan PB
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Dept. Store Palembang
Kapasitas
1.000
1.500
1.200
3.700
Page 4
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI
PT
150.000
130.000
90.000
Pr
1
2
3
4. Melaksanakan alokasi distribusi dari masing-masing pemasok ke kota tujuan. Pertama-tama perhatikan Pr 1 atau kolom Denpasar. Kita akan mengalokasikan permintaan sebesar 1.500 sebaiknya dipasok dari mana saja. Cara mengalokasikan adalah dimasukkan terlebih dahulu ke biaya terkecil. Apabila masih ada sisa, maka masukkan sisa tersebut ke biaya yang lebih besar berikutnya. Kita alokasikan 1.500 ke biaya yang terkecil yaitu dari Jakarta. Lihat kapasitas, kalau kapasitas tidak memenuhi maka masukkan jumlah secukupnya. Tetapi kapasitas Jakarta sebesar 1.500 yang berarti permintaan denpasar sebesar 1.500 tsb dipasok dari Jakarta semuanya. Karena Jakarta sudah memasok untuk Denpasar dankapasitasnya sudah penuh (sebesar 1.500), maka Jakarta tidak dapat memasok ke kota lain. Beri tanda x pada baris Jakarta untuk menandakan Jakarta tidak dapat memasok lagi. Demikian juga untuk prioritas 2 dan 3, lakukan hal yang sama. Dari / Ke
Pemasok Surabaya Pemasok Jakarta Pemasok Surakarta Permintaan
Dept. Store Denpasar x
Dept. Store Makasar 700
1500 500
x
600
Dept. Store Palembang
1000 400
Kapasitas
x
600
550 1.500
x
300
x
300
500
900
1.500
1.300
900
PB
100
100
100
PT
150.000
130.000
90.000
Pr
1
2
3
500
1.000
1.200
3.700
Dengan demikian, maka kesimpulan yang didapat adalah: Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Page 5
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI
1. Untuk Denpasar maka dipasok dari Jakarta semuanya sebesar 1.500 unit. 2. Untuk Makasar akan dipasok dari Surabaya 1.000 unit dan dari Surakarta 300 unit. 3. Untuk Palembang akan dipasok dari Surakarta semuanya sebesar 900 unit.
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PRODUKSI Kita mengetahui bahwa dengan adanya persediaan bahan mentah maka proses produksi segera dapat mentransformasi/mengubah bentuknya menjadi barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan perencanaan dan pengawasan produksi dalam hal ini adalah mengusahakan agar barang jadi hasil proses produksi itu tepat sesuai dengan kebutuhan langganan baik dalam jumlah dan waktu, dengan memperhatikan kualitas dan harganya. Agar tujuan ini tercapai, maka proses perubahan bentuk itu perlu diatur: dalam artian, selain bahan mentahnya, juga orang, mesin-mesin, dan fasilitas lain. Adalah tugas manajemen perencanaan dan pengawasan produksi untuk melihat apakah hal itu terlaksana dengan sebaik-baiknya. Semua peramalan akan merupakan perkiraan-perkiraan terhadap suatu keadaan untuk masa yang akan datang atas dasar data yang tersedia saat sekarang. Perencanaan produksi biasanya tidak terlepas dari kebijakan pihak manajemen dalam menentukan persediannya. Kebijakan persediaan ini meliputi persediaan awal dan persediaan akhir. Penentuan rencana produksi dapat diperoleh dengan rumus:
(Persediaan akhir – persediaan awal) + rencana penjualan Contoh : Rencana penjualan PT Samudra selama 3 tahun kedepan berturut-turut adalah 80.000 unit, 82.00 unit, dan 85.000 unit. Perusahaan menetapkan persediaan awal tahun selalu sebesar 20.000 unit dan persediaan akhir sebesar 30.000 unit. Untuk menentukan berapa besarnya produksi untuk tiga tahun mendatang tersebut, maka dapat dihitung dengan cara berikut:
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Page 6
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI Thn ke
Rencana penjualan
Persediaa n awal
Persediaan akhir
Rencana produksi
1
80.000
20.000
30.000
90.000 {(30.000-20.000) + 80.000}
2
82.000
20.000
30.000
92.000 {(30.000-20.000) + 82.000}
3
85.000
20.000
30.000
95.000 {(30.000-20.000) + 85.000}
PEMBAHASAN TUGAS MANAJEMEN OPERASI
PT TAKOTA memiliki 3 pabrik yang berlokasi di Surabaya, Medan dan Makassar. Seiring dengan meningkatnyapermintaan produk PT TAKOTA, maka pihak manajemen memutuskan untuk memperluas daerah pemasaran hingga meliputi kota-kota Surabaya, Jakarta, Denpasar, Medan, Banjarmasin, dan Makassar. Adapun data tentang biaya kirim per unit, kapasitas masing-masing pabrik serta permintaan masing-masing daerah pemasaran adalah sebagai berikut. Sby Sby
Jkt
Denpasar
Medan
Banjarmasin
Mkssar
Kap
0
200
100
300
350
350
3.000
Medan
300
100
250
0
200
400
2.000
Makassar
350
300
300
400
300
0
2.000
Permintaan
1.000
2.000
1.300
900
1.000
800
7.000
Berdasarkan data tersebut, tentukan tiap pabrik harus mensuplai kota pemasaran mana saja dan berapa banyaknya (dalam unit). KUNCI
Sby Sby
1000
Medan
x
Jkt 0 300
Denpasar
Medan
x
200
1100
100
900
2000
100
x
250
x
Banjarmasin
Mkssar
300
x
350
x
350
3.000
0
x
200
x
400
2.000
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Kap
Page 7
RINGKASAN TUTON MANAJEMEN OPERASI Makassar
x
Permintaan
1.000
2.000
1.300
900
1.000
800
PB
350
200
200
400
150
400
PT
350.000
400.000
260.000
360.000
150.000
320.000
Pr
3
1
5
2
6
4
350
x
300
200
300
x
400
1000
300
800
0
2.000 7.000
Jadi: tiap-tiap pabrik akan mensupliai kota pemasaran sbb: Pabrik Surabaya mensuplai: • • •
Surabaya = 1000 unit Denpasar = 1100 unit Medan: 900 unit
Pabrik Medan mensuplai: •
Jakarta = 2000 unit
Pabrik Makassar mensuplai: • • •
Denpasar = 200 unit Banjarmasin = 1000 unit Makassar = 800 unit
Made Mariana‐Alumni UT Jakarta‐Upbjj Saudi Arabia ‐ 2008
Page 8