Praktikum M.K. Oseanografi Dosen : 1…………………. 2…………………. 3………………….
Hari / Tanggal : Nilai
BATIMETRI Oleh Nama NIM
: :
JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015
Modul 2. Batimetri TUJUAN PRAKTIKUM - Mahasiswa dapat mengenal bentuk-bentuk dasar perairan. - Mahasiwa dapat mengetahui aturan-aturan dasar dan membuat kontur-kontur batimetri. - Mahasiwa
dapat melukiskan
kontur-kontur
batimetri
dan
menginterpretasikannya.
I. Pendahuluan Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut (Pipkin et.al., 1977). Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut dimana peta batimetri memberikan infomasi mengenai dasar laut (Nurjaya, 1991). Pemanfaatan peta batimetri dalam bidang kelautan misalnya dalam penentuan alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, pembangunan jaringan pipa bawah laut dsb. Pengukuran kedalaman perairan dapat dilakukan dengan alat Echosounder yang menggunakan prinsip perambatan gelombang bunyi, dimana alat ini merekam waktu bolak balik yang ditempuh oleh pulsa suara dari permukaan hingga dasar perairan. Dengan mengetahui cepat rambat gelombang bunyi di dalam air, maka diperoleh kedalaman perairan. Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :
Ridge dan Rise : Ridge dan Rise merupakan suatu proses peningggian yang terdapat di atas lautan (sea floor), hampir serupa dengan gunung-gunung di daratan. Ridge lerengnya lebih terjal daripada rise.
Trench Trench adalah bagian laut yang terdalam. Disebut juga palung yang sempit dengan sisi yang curam
Basin Basin yaitu depresi atau cekungan yang berbentuk bulat dan lonjong.
Island Arc Kumpulan pulau-pulau seperti Kepulauan Indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi memiliki asal yang berbeda.
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
2
Mid Oceanic Vulcanic Island Pulau-pulau vulkanik yang terdapat ditengah-tengah lautan.
Atol Daerah ini terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian tenggelam di bawah permukaan air. Batuan yang terdapat di daerah ini adalah terumbu karang mati maupun hidup yang berbentuk seperti cincin mengelilingi sebuah lagoon yang dangkal.
Seamount dan Guyot Adalah gunung-gunung berapi yang muncul dari dasar lautan, tetapi tidak mencapai ke permukaan. Batas-batas pantai yang merupakan daerah peralihan antara daratan dan
lautan sering ditandai dengan adanya suatu perubahan kedalaman yang berangsur-angsur. Bagian-bagian tersebut adalah :
Continental Shelf Merupakan daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan langsung dengan daratan.
Continental Slope Continental Slope memiliki lereng yang lebih terjal daripada Continental Shelf.
Continental Rise Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan-lahan menjadi datar pada dasar lautan.
Morfologi dasar laut cukup kompleks seperti halnya daratan, berikut beberapa bentuk relief dasar laut (Stewart, 2002) :
Gambar 1. Bentuk-bentuk relief dasar laut.
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
3
II. Metode 1. Alat dan bahan a. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Kalkulator, penggaris, dan pensil. b. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah peta batimetri. 2. Prosedur kerja : a. Perhitungan kedalaman perairan berdasarkan perambatan gelombang suara di dalam air. b. Membuat irisan melintang profil dasar perairan berdasarkan kontur dua dimensi. c. Interpolasi kedalaman perairan berdasarkan sebaran kedalaman yang ada. d. Membuat garis isodepth dengan interval tertentu.
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
4
III. Tugas 1. Gambar berikut memiliki interval kontur 300 meter, maka :
a. Buatlah profil irisan melintang kedalaman sepanjang garis putus-putus (AB)! b. Profil apakah yang terbentuk dari irisan melintang tersebut?Berikan alasan berdasarkan satu tinjauan pustaka! d. Sebuah kapal bergerak lurus sepanjang garis A-B, dimana setiap 5 km merekam satu titik kedalaman. Hitunglah waktu yang diperlukan gelombang suara yang dipancarkan hingga diterima kembali pada setiap titik kedalaman! ( Rumus: Kedalaman (m) = (V x t) / 2 ) V adalah cepat rambat bunyi di air laut (1542 m/s); t adalah waktu (detik)
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
5
Jawaban :
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
6
.................... lanjutan jawaban no. 1
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
7
2. Gambar berikut merupakan kedalaman hasil sounding, maka :
a. Lukislah garis-garis kontur pada peta tersebut pada isodepth 5, 15, 25 dan 30 meter! b. Deskripsikan batimetri perairan tersebut! Dan berikan alasan berdasarkan satu tinjauan pustaka! Jawaban :
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
8
.................... lanjutan jawaban no. 2
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
9
3. Buatlah uraian singkat mengenai aplikasi penggunaan informasi batimetri pada dunia perikanan !
Praktikum Oseanografi (IKN 209)
10