Standardisasi Bahan Baku dan Produk Biofarmaka/Tanaman Obat (Dalam Upaya Menjaga Kualitas dan Kemanfaatannya)
Oleh : Dr. Ir. Gardjita Budi, M.Agr,St
Direktorat Mutu dan Standardisasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Bogor, 12 Juni 2012
Menu : 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Sistem Standardisasi Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri hilir, Pemasaran dan Ekspor Produk Pertanian Biofarmaka Penerapan SNI Laboratorium Pengujian Kerjasama dan Harmonisasi Standar Mutu
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
1.1Sistem Standardisasi Pertanian
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Perjanjian WTO yang mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan standar dan perlindungan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial
SPS TBT Perdagangan Internasional
Wilayah NKRI
Instrumen kebijakan dalam perdagangan produk pangan Kedua instrumen ini berpotensi sebagai hambatan/barrier suatu negara bagi masuknya produk-produk impor disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor 4 Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
TREN PERDAGANGAN GLOBAL Hambatan Perdagangan Tradisional • Kuota;
VS
• Voluntary Export Restraints(VER); •Tariff Rate Quotas (TRQs);
Isu Baru Hambatan Perdagangan (Non Tariff Barriers) • Regulasi Teknis, Directives (K3L) • Label • Standar Nasional: SNI, JIS, ANSI, TAS, dll • Standar Swasta: Fair Trade, BRC, Retailer Standard (Tesco, Waitrose, ASDA, dll)
Pada “era lama” tarif termasuk sebagai salah satu instrumen yang dikenal untuk keperluan restriksi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional. Dengan adanya berbagai perjanjian yang mengarah pada eleminasi tarif, hambatan perdagangan bergeser pada “Non tarif Measures” (TBT dan SPS)
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor 5 Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Isu keamanan pangan semakin marak berkembang baik terhadap pangan yang diproduksi di dalam negeri maupun pangan impor.
Meningkatnya penggunaan bahan kimia sintetis seperti
bahan
tambahan
pangan
sehingga
menginisiasi pemerintah untuk memperketat tugas pengawasan di berbagai lini.
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
TUNTUTAN KONSUMEN a.
Keamanan Pangan/Food Safety Issue : Bahaya Mikrobiologis (Microbiology Hazard) Bahaya Kimia (Chemical Hazard) Bahaya Fisik (Physical Hazard)
b.
Mutu dan Standar /Wholesomeness Issue pemenuhan persyaratan ( penampilan, fermentasi, kriteri SNI Produk, .)
c.
Ramah Lingkungan/Environmental Issue Tidak merusak/mencemari lingkungan dalam proses produksinya (onfarm s/d off-farm)
d.
Sosial Penerapan sistem manajemen keselamatan kerja. Kebijakan tentang penggunaan tenaga kerja (tidak menggunakan tenaga kerja dibawah umur).
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Standar Menjadi Paramater Kunci Dalam Memfasilitasi Perdagangan (Menjamin Mutu dan Keamanan Pangan)
Regulasi Teknis Berbasis Standar
Lembaga
Akredita si
Standar
Infrastruktur Mutu Nasional Harus Disiapkan
Lembaga Sertifikasi Kesiapan Pelaku Usaha
L
ato or ab
r iu
m
a uji ng pe
n
dandengan Sarana disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
SISTEM STANDARDISASI NASIONAL MUTU Sub Sistem Standardisasi
Non SPS (TBT) SPS
Lingkungan
SNI
Keamanan Pangan Karantina Sub Sistem Akreditasi dan Sertifikasi
Akreditasi
•LSSM •LS PRODUK •LS PERSONAL •LS INSPEKSI •LABORATURIUM UJI
Petani Pelaku Agribisnis
Sertifikasi
Koperasi
Peningkatan mutu, Efisiensi Produktivitas
Swasta BUMN
MULTILATERAL (CAC,WTO,dst)
Sub Sistem Kerjasama dan Harmonisasi
REGIONAL (ASEAN, APEC)
BILATERAL
DAYA SAING Standar dan Kesesuaian
Harmonisasi -Equivalensi - Sistem - Otoritas kompeten
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 NASIONAL 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SNI 1.
SNI sebagai satu-satunya standar yang diberlakukan secara nasional. Untuk digunakan berulang-ulang, dikaji ulang setiap periode tertentu agar dapat dipertanggung-jawabkan. 2. SNI disusun berdasarkan konsensus dengan melibatkan semua stakeholder (regulator, industri, konsumen dan pakar) melalui kelembagaan yang sesuai. 3. Tatacara perumusan dan unsur penunjang lainnya diatur dalam Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) yang mengacu pada ketentuan internasional dalam ISO/IEC maupun TBT WTO. 4. SNI harus diupayakan harmonis (selaras) dengan standar internasional. 5. Meningkatkan partisipasi aktif unsur nasional dalam pengembangan standar internasional untuk memperkuat posisi SNI. disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Prinsip Dasar Proses Perumusan SNI
Transparansi dan keterbukaan Konsensus dan tidak memihak Efektif dan relevan Koheren Dimensi pengembangan
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Apa Keuntungan SNI? 1.
Produsen paham kepastian batas yg diterima pasar 2. Pengguna memperoleh kepastian kualitas dan keamanan produk 3. Publik dilindungi segi keamanan, kesehatan dan lingkungan
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Penerapan Standar Standar Penerapan Wajib Berkaitan dengan kepentingan : Keamanan Keselamatan Kesehatan konsumen Kelestarian lingkungan hidup Pembinan dan pengawasan dilakukan oleh kementerian teknis terkait Sukarela Tidak berkaitan seperti tersebut diatas disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Penerapan SNI Sukarela Dasar penerapan : kesadaran sendiri, keinginan bisnis Tidak ada kewajiban ke WTO SNI diharmonisasikan dengan standar internasional acuan SNI yang harmonis dgn standar internasional akan meningkatkan daya saing di pasar internasional Kalau dilakukan dengan komitmen tinggi dapat efektif melindungi konsumen domestik
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Penerapan SNI Wajib
Penerapan SNI bersifat sukarela akan menjadi wajib sudah menyangkut masalah keamanan, keselamatan dan kesehatan manusia serta menyangkut kelestarian lingkungan Regulasi tersebut harus memenuhi beberapa kaidah yaitu tidak diskriminatif, ketentuan yang dipersyaratkan dapat dipenuhi dalam kurun waktu yang wajar oleh pelaku usaha dan pihak yang terkait dengan regulasi.
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Lanjutan
Tidak menghambat iklim usaha, memberikan tenggang waktu yang cukup sebelum diberlakukan efektif, Dalam penerapannya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup.
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
2.
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri hilir, Pemasaran dan Ekspor Produk Pertanian
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
FOKUS KOMODITAS PROGRAM PPHP Tahun 2010 - 2014
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Pengembangan SNI Regulasi Teknis Kesiapan LPK (Lab, Ls) Sertifikat
STRATEGI
Pendaftaran Test Report, SKK, SPPT SNI
Kerjasama
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor 19 Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Harmonisasi
3.
Biofarmaka
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Biofarmaka Tanaman yangbermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik, dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, umbi(rimpang) ataupun akar.
Biofarmaka
Jahe, laos/lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulaweak, temuireng, temu kunci, dlingo/dringo. Kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa, kecibeling, sambiloto, lidahbuaya.
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Data Produksi Produk Biofarmaka Tahun 2009-2010 (Sumber Statistik Pertanian 2011)
No
Komoditi
Satuan
Produksi 2009
2010
1.
Dringo
Kg
1.074.901
754.551
2.
Jahe
Kg
122.181.084
107.734.608
3.
Kapulaga
Kg
25.178.901
28.550.282
4.
Kejibeling
Kg
943.721
1.139.223
5.
Kencur
Kg
43.635.311
29.638.127
6.
Kunyit
Kg
124.047.450
107.375.347
7.
Lempuyang
Kg
8.804.375
8.520.161
8.
Lengkuas
Kg
59.332.313
58.961.844
9.
Mengkudu/pace
Kg
16.267.057
14.613.481
10.
Temulawak
Kg
36.826.340
26.671.149
11.
Temuireng
Kg
7.584.022
7.140.926
12. Temukunci Kg 4.701.570 4.358.236 disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
13.
Sambiloto
Kg
4.334.768
3.845.063
Potensi SDA Indonesia Memiliki 40.000 species tumbuhan dan 940 diantaranya dapat digunakan untuk obat herbal (herbal medicine) Dari 646 species biofarmaka yang diteliti hanya 465 species yang digunakan oleh industri tradisional
Potensial untuk pengembangan industri herbal medicine dan healthy food
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Prospek
Pasar lokal Industri obat tradisional Indonesia meningkat dari tahun ke tahun
1992
449 industri
1999
833 industri
2006
lebih dari 1000 industri
Ekspor Industri farmasi di dunia meningkat Kebutuhan bahan baku biofarmaka meningkat
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
SNI Bahan Baku/Produk Biofarmaka
SNI 01-3179-1992 SNI 01-3180-1992 SNI 01-3393-1994 SNI 01-6994-2004 SNI 01-7084-2005 SNI 01-7085-2005 SNI 01-7087-2005 SNI 01-7086-2005 SNI 06-1312-1998
Jahe segar Kapulogo lokal Jahe kering Kencur segar Simplisia jahe Simplisia kencur Jahe untuk bahan baku obat Kencur untuk bahan baku obat Minyak jahe
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
4.
Penerapan SNI
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Rantai Pasok Produk Pertanian
Kegiatan Pertanian
Kegiatan Pengolahan Primer
Kegiatan Manufaktur
Kegiatan Distribusi & jasa
Persyaratan Pasar?
Pemasaran
Konsumsi
Aman? Sehat? Mutu?
Hambatan Transaksi Risiko Bisnis Pemasok produk • Produsen pemasok • Importir
Kesehatan Fasilitasi masyarakat perdagangan
Pengguna Produk • Produsen pengguna • Konsumen
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Standar
LINGKUP PEMBINAAN SISTEM MUTU DAN KEAMANAN PANGAN PRODUK SEGAR HASIL PERTANIAN Sarana Produksi Produksi Pertanian
Penanganan
Pengolahan
Pendistribusian
Pasar
GAP/ GFP
GHP
GMP
GDP
GRP
Pra Panen
Panen
Konsumen GCP
Pasca Panen
Total Quality Management (TQM) GAP/GFP = Good Agriculture/Farming Practices GDP = Good Distribution Practices GHP = Good Higiene Practices GRP = Good Retailing Practices GMP = Good Manufacturing Practices GCP = Good Consumption Practices Pola Penerapan Pembinaan Mutu Terpadu
1. Penerapan pada usaha petani (Sektor Hulu/On Hulu/On Farm) GAPOKTAN/GAPOKNAK Koperasi Usaha Bersama dan lainlain-lain. 2. Penerapan pada Pelaku Usaha (Sektor Hilir/Off Hilir/Off Farm) Diarahkan pada pelayanan dan pengawasan penerapan jaminan mutu yang dilakukan oleh pelaku usaha. usaha. Memberikan bimbingan teknis terhadap petani Membentuk pola kemitraan dalam kesesuaian mutu dan kepastian pasar. pasar. Memfasilitasi sarana dan prasarana dalam penerapan jaminan disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal denganmenunjang Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 mutu dan keamanan pangan 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
5.
Laboratorium Pengujian
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
MANFAAT DAN PELUANG LABORATORIUM PENGUJIAN Pengakuan formal kompetensi laboratorium. Meningkatkan kepercayaan laboratorium pengujian kepada pengguna jasa. Meningkatkan status & standar laboratorium. Penghapusan hambatan non tarif melalui data hasil pengujian. Menghindarkan pengulangan pengujian/ inspeksi –efisiensi. Alat promosi dalam pelayanan jasa. Menjamin mutu produk. Lingkup kegiatan yang dilakukan memiliki kemamputelusuran tinggi. Laboratorium sektor pertanian masih sedikit yg diakreditasi. disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Lanjutan
Peraturan Menteri Pertanian perlu didukung oleh laboratorium yang kredibel, diantaranya : Permentan Nomor 32/Permentan/OT.140/3/2007 tentang Pelarangan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya Pada Proses Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras; Permentan Nomor 51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; Permentan Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan.
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
LABORATORIUM LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Status Laboratorium No.
1.
Laboratorium (Sub Sektor) Sektor) Tanaman Pangan
∑
Akreditasi
Belum Akreditasi
19
117
136
Ket. Ket.
& Hortikultura 2.
Perkebunan
-
21
21
3.
Peternakan
15
141
156
3 laboratorium proses akreditasi 1 laboratorium proses akreditasi
4.
Litbang
27
66
93
5.
Karantina
3
48
51
11 laboratorium proses akreditasi 4 laboratorium proses akreditasi
Total
64
393
457
19 laboratorium proses
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 akreditasi 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
6.
Kerjasama dan Harmonisasi Standar Mutu
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
Kerjasama dan Harmonisasi Standar Mutu
Memudahkan produsen dan eksportir berintegrasi dalam perdagangan global.
untuk
Membantu sektor swasta dalam memenuhi persyaratan mutu, kesesuaian, dan sertifikasi serta menghindari pengujian berulang di berbagai negara tujuan ekspor yang dapat menghambat akses ke pasar ekspor dan meningkatkan biaya produksi.
disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka
DIREKTORAT MUTU DAN STANDARDISASI Jl. Harsono RM no. 3 Ragunan Gedung D Lantai 3 Tel :021-78842568 Fax : 021-7811468 Hp. 08161928786 disampaikan pada Seminar Nasional Standardisasi Bahan Baku Herbal dengan Dukungan Laboratorium Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 dan Launching Laboratorium PSB Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025-2008 12 Juni 2012 di IPB International Convention Center, Bogor 35 Penyuntingan Materi harus seijin Penulis dan dimuat dalam Daftar Pustaka