ANALISIS GENDER DALAM BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN OBAT (Studi Kasus Pengrajin Industri Rumah Tangga Pengolahan Tanaman Obat Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Oleh: Yuana Eviyanti A09498075
KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN
YUANA EVIYANTI. ANALISIS GENDER DALAM BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN OBAT. Studi Kasus Pengrajin Industri Rumah Tangga Pengolahan Tanaman Obat Kecamatan Rancabung ur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Di bawah bimbingan TITIK SUMARTI MC). Tujuan skripsi ini adalah untuk mendiskripsikan pembagian kerja antara lakilaki dan perempuan pada rumahtangga petani tanaman obat dibandingkan dengan rumahtangga pengrajin olahan hasil tanaman obat, mengkaji akses dan kontrol perempuan dalam rumahtangga petani tanaman obat dibandingkan dengan rumahtangga pengrajin olahan hasil tanaman obat, mengkaji manfaat bagi perempuan dalam rumahtangga petani tanaman obat dibandingkan dengan rumahtangga pengrajin olahan hasil tanaman obat dan menganalisis potensi dan peluang perempuan dalam usaha industri rumahtangga pengolahan hasil tanaman obat. Penelitian dilakukan di dua desa yaitu Desa Pasir Gaok dan Desa Ranca Bungur. Keduanya berada pada satu kecamatan yaitu Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Subyek kasus yang dipilih adalah rumahtangga petani tanaman obat yang berusaha di industri rumah tangga pengolahan hasil tanaman obat. Pada tipe rumah tangga petani tanaman obat terdapat dua kasus yaitu kasus B dan kasus S. Pada awalnya jumlah petani yang khusus budidaya tanaman obat adalah dua puluh lima orang, Jumlah ini diperoleh dari catatan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT). Ternyata setelah ditelusuri jumlah tersebut tinggal dua rumah tangga karena beberapa patani tidak melanjutkan usaha tersebut. Dua rumahtangga tersebut dianggap unik karena selain berbudidaya juga sekaligus mengolah tanaman obat menjadi tanaman obat rajangan sebagai bahan baku jamu. Selain itu salah satu rumahtangga pada tipe petani tanaman obat sudah menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian utama. Pada tipe pengrajin olahan hasil tanaman obat terdapat tiga kasus yaitu kasus I, kasus Y dan kasus R. Ketiga kasus ini mengolah tanaman obat yang bahan bakunya tidak berasal dari budidaya tanaman obat tetapi bahan baku diperoleh dengan membeli dari pasar. Penentuan subyek kasus dilakukan secara purposive. Jumlah subyek kasus adalah lima rumahtangga. Subyek kasus dipilih berdasarkan tipologi kasus, yaitu tipe rumahtangga petani a tanaman obat dan rumahtangga pengrajin olahan hasil tanaman obat Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara mendalam. Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan data. Data yang diperoleh disortir, dikatagorikan dan direduksi. Hasil pengolahan kemudian dianalisis dengan cara deskriptif, disertai kutipan sebagai fakta dengan menggunakan analisa Harvard. Hasil penelitian adalah ubungan gender dalam rumahtangga petani tanaman obat maupun pengrajin olahan hasil tanaman obat belum menunjukkan kesetaraan. Pembagian kerja antara laki- laki dan perempuan sudah tidak tegas. Baik laki- laki dan perempuan dominan pada kegiatan produksi. Laki- laki dominan pada budidaya dan perempuan pada pengolahan hasil tanaman obat.
Di sisi lain dalam hal pembagian kerja, perempuan masih mengalami beban kerja yang lebih berat serta akses dan kontrol terhadap manfaat strategis masih lemah. Demikian pula peluang pasar bagi perempuan pengolah hasil tanaman obat belum berkembang. Istri pada tipe pengrajin olahan hasil tanaman obat mengalami beban kerja yang lebih berat daripada istri pada tipe petani tanaman obat. Akses dan kontrol istri terhadap sumber daya pasar pada tipe pengrajin olahan hasil tanaman obat lebih besar dibanding akses dan kontrol istri terhadap sumber daya pasar pada tipe petani tanaman obat. Hal ini dipengaruhi oleh sumber daya pribadi yang dimiliki oleh istri yaitu kepemilikan lahan, pendidikan, dan masih adanya faktor nilai. Akses dan kontrol istri terhadap manfaat strategis status kerja pada tipe petani tanaman obat lebih besar dibanding akses dan kontrol istri terhadap manfaat strategis status kerja pada tipe pengrajin olahan hasil tanaman obat. Potensi usaha industri rumahtangga pengolahan hasil tanaman obat pada tipe petani tanaman obat relatif sama dengan tipe pengrajin olahan hasil tanaman obat. Sedangkan peluang usaha industri rumahtangga pengolahan hasil tanaman obat pada tipe petani tanaman obat lebih besar dibandingkan pada tipe pengrajin olahan hasil tanaman obat.
ANALISIS GENDER DALAM BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN (Studi Kasus Pengrajin Industri Rumah Tangga Pengolahan Tanaman Obat Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Oleh: YUANA EVIYANTI A09498075
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:
Nama
: Yuana Eviyanti
NRP
: A09498075
Program Studi
: Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul Skripsi
: Analisis Gender Dalam Budidaya Dan Pengolahan Hasil Tanaman Obat (Studi Kasus Pengrajin Industri Rumah Tangga Pengolahan Tanaman Obat Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr.Ir.Titik Sumarti MC, MS NIP. 131 569 245
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr.Ir.Supiandi Sabiham, M.Agr. NIP. 130 422 698
Tanggal Lulus:
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ANALISIS GENDER DALAM BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN OBAT” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK
TERTENTU.
SAYA
JUGA
MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Juni 2006
Yuana Eviyanti A09498075
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Ngawi, 2 Januari 1980 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Drs. Yasir Rahayu Santoso dan Siti Zaenab. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Kedunggudel II tahun 1986-1992, kemudian masuk di SLTP Negeri 1 Widodaren tahun 19921995 dan meneruskan ke SMU Negeri 1 Ngawi pada tahun 1995-1998. Pada tahun yang sama penulis diterima di program Strata-1 Institut Petanian Bogor, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Kemudian pada tahun 2000 penulis pindah ke Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya dalam penyelesaian skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian. Skripsi yang berjudul Analisis Gender Dalam Budidaya dan Pengolahan Hasil Tanaman Obat (Studi Kasus Pengrajin Industri Rumah Tangga Pengolahan Tanaman Obat Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) merupakan hasil penelitian denga n menggunakan metode kualitatif. Skripsi ini berisi tujuh bab, yaitu Bab I Pendahuluan., Bab II Pendekatan Teoritis, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Gambaran Daerah Penelitian, Bab V Analisis Gender Dalam Budidaya dan Pengolahan Tanaman Obat, Bab VI Potensi dan Peluang Perempuan Dalam Budidaya dan Pengolahan Tanaman Obat dan Bab VII Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini sangat diharapkan.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, Raja Manusia yang membuat semua hal menjadi mungkin, yang membuat sulit menjadi mudah dan yang membuat perih terasa nikmat. 2. Dr.Ir.Titik Sumarti MC, MS selaku pembimbing skripsi atas kesabaran yang luar biasa, dukungan, bimbingan dan waktu yang diluangkan di tengah-tengah kesibukan yang diberikan selama penyusunan skripsi. 3. Dr. Ir. Ekawati Sri Wahyuni, MS selaku penguji utama atas kesediaannya di tengah waktu yang mepet, saran-saran, bimbingan dan kritikan demi penyempurnaan penulisan skripsi ini dengan cara yang menyejukkan kalbu. 4. Dr. Ir Pudji Muljono, MS selaku penguji Komisi Pendidikan atas waktu, saran-saran, bimbingan dan kritikan demi penyempurnaan penulisan skripsi ini. 5. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS atas ijinnya menghirup udara di program studi baru. 6. Ayah dan bunda atas doa yang tak pernah terputus dan harapan yang terus membentang. ” Baru ini yang bisa ananda berikan.” 7. Mas Didik dan Mbak Susi atas doa dan dukungan yang tak lekang oleh jarak dan waktu. ” Akhirnya aku bisa seperti kalian.” 8. Seorang laki- laki, sahabat terbaik dalam hidupku, yang tak sampai selesai mengantarku sampai ke titik final. ” Terimakasih atas segala sesuatu yang terindah dalam masa pendewasaan dan penyadaranku. ”
9. Agus Widya Dharmawan, SP atas waktu menuju final untuk perjuangan yang tak sempat terselesaikan dan kebersamaan untuk waktu yang telah lama walau didalamnya ada masa dimana sangat menyesakkan kalbu. 10. Dayu, tidak sekedar teman kos tapi juga sahabat, adik juga operator saaat seminar. Terimakasih untuk segala keikhlasannya. 11. Kespa Krimituhu Yudi, teman senasib dan seperjuangan atas segala keindahan dan waktu kebersamaan. 12. Inna dan EJIC. Untuk waktu dan kebersamaannya juga motivasinya. 13. Siwi, SP, atas bantuan bimbingannya. Mbak Anik, untuk segala bantuannya. Mbak Maria, atas repotnya mencari dosen penguji, dan semua orang-orang KPM. I love You, All! Aku bangga menjadi bagian dari komunitas ini. 14. Semua subyek kasus dan informan di Desa Pasir Gaok dan Desa Ranca Bungur. 15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tanpa kalian semua, karya ini tak akan pernah bisa hadir.