MENEJEMEN MEDIA DAN NUTRISI PADA PRODUKSI BIBIT/TANAMAN DALAM WADAH Bambang B. Santoso Senen, 12 April 2010
Menejemen Pembibitan dan Produksi Hortikultura
Produksi Bibit dalam Wadah
Menejemen Pembibitan dan Produksi
SUB-POKOK BAHASAN
A. B. C. D. E.
Fungsi dan kriteria media Campuran media Media pot/wadah Tambahan bahan kimia Perlakuan media
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PENDAHULUAN Memproduksi bibit/tanaman dalam wadah/pot, kini merupakan usaha nursery yg menguntungkan. Volume media tanam yg digunakan lebih sedikit, lingkungan akar langsung dipengaruhi medium baik fisik, kimia, dan biologi, ukuran dan bentuk wadah/pot.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PENDAHULUAN Pengelolaan wadah-media yg baik merupakan dasar bagi usaha produksi bibit/tanaman dalam wadah yg baik. Untuk itu diperlukan :
Pemahaman fungsi utama dan kriteria dasar media, Memahami sifat kimia dan fisik media (baik tunggal maupun campuran) Mengerti tambahan nutrisi yg diperlukan dan metode pengujian dan pengendalian ketersediaannya Memahami teknik sterilisasi media yg diperlukan
Menejemen Pembibitan dan Produksi
A. FUNGSI DAN KRITERIA MEDIA
Fungsi Media Tanam 1.
2. 3.
Tempat berdiri tegak tanaman Suplai Nutrisi/Hara Suplai air
Menejemen Pembibitan dan Produksi
1. Tempat berdiri tegak tanaman Cukup kuat memegang tanaman agar tetap tegak (media cukup berat atau diperlukan penyangga) Ada keseimbangan ukuran tanaman dan BD (Bulk Density = Kerapan Massa) media
Menejemen Pembibitan dan Produksi
2. Suplai Nutrisi/Hara
Total suplai dibatasi oleh ukuran wadah Oleh karena itu media seharusnya memeliki CEC yg tinggi pH dalam keadaan optimum
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Why Does Soil Texture Matter? Determines soil pore space
Determines soil drainage
Soil
Determines aeration
Texture Influences nutrient holding capacity (CEC)
Affects soil workability
HOW?
Kriteria Media Tanam
Porositas yg baik akan menyediakan air dan oksigen yg cukup bagi pertumbuhan tanaman. Aerasi yg baik akan memperlancar respirasi dan menjamin pergerakan CO2 untuk dapat keluar dari media Media yg halus pd wadah yg rendah/dangkal akan semakin baik daya pegang kelembaban, namun aerasi (porositas) jelek Media yg kasar pd wadah dalam/tinggi memiliki aerasi (poeositas) yg lebih baik, namun daya pegang kelembaban lebih rendah. Menejemen Pembibitan dan Produksi
Why Does Soil Texture Matter? Determines soil pore space
Determines soil drainage
Soil
Determines aeration
Texture Influences nutrient holding capacity (CEC)
Affects soil workability
HOW?
Perbandingan bahan padatan dan porositas dalam mencampur media
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pengaruh buruk media yg dangkal/rendah dpt dihindari dgn menggunakan bahan media kasar seperti pasir, kulit kayu (bark), perlite Bahan media kasar yg cukup dicampur dgn bahan media halus sampai tercapai campuran yg proporsional untuk menciptakan porositas yg baik
Menejemen Pembibitan dan Produksi
B. MEDIA CAMPURAN
Memilih media tumbuh/tanam sangat penting dan harus memiliki kapasitas memegang kelembaban (air) yg baik tetapi harus juga pouros dan mudah membuang air berlebihan (draenase). Biasanya, tanah kebun merupakan jenis yg kurang baik akibat memadat karena pengairan sehingga menghalangi perkembangan akar, dan juga mengandung patogen-hama.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media tanam yg ideal, secara komersial dipersiapkan sbg media tanpa tanah(“soilless”).
Merupakan campuran dari bahan dasar:
sphagnum atau peat moss pasir vermiculite dan/atau perlite kapur Mineral dan nutrisi
Bobotnya ringan Relatif mahal
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Soil-less Media
Definisi: Medium yg digunakan untuk menumbuhkan tanaman dalam wadah/pot yg tidak mengandung tanah Media ini seharusnya (biasanya) berukuran seragam, bebas hama-penyakit, baik dalam draenase dan aerasi, mempertahankan kelembaban, rendah garam-garam terlarut
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Soil-less Media…
Komponen utama
Peat Moss Perlite Vermiculite
Komponen lain (tambahan)
Pasir Rajangan kulit pohon (Bark) Kapur Agen mengikat air (Wetting agents - hydrophilic polymer) Pupuk
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media Tanam
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Keuntungan menggunakan soilless media.
Media campuran seragam, sehingga tidak bervariasi dlm kesuburan, pH atau tekstur. Campuran steril (tdk terkontaminasi hamapatogen atau biji gulma). Media campuran tanpa tanah berbobot ringan dan mudah dalam penanganan dan pengiriman. Baik dalam mempertahankan kelembaban, draenase dpt dijamin baik melalui pencampuran yg benar dan tepat.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Kerugian menggunakan soilless media
Karena bobot yg ringan, wadah yg telah tertanami kadang mudah jatuh akibat angin. Karena kebanyakan media campuran mengandung nutrisi yg rendah, sehingga nutrisi seperti Fe, S, Mn, Zn, Ca sering kekurangan dan perlu ditambahkan. Tanaman yg dipindahtanam dari wadah ke lapang, sering bermasalah. Hal ini terjadi bila campuran media asal wadah tdk dpt tercampur dgn tanah lapangan dan atau krn air dan nutrisi tdk dapat menembus media campuran tsb. Menejemen Pembibitan dan Produksi
CAMPURAN MEDIA (modifikasi media) Komponen Media Campuran (buatan)
a. Komponen anorganik Pasir: daya pegang air rendah, CEC rendah, berat, ukuran beragam. Bahan media stabil dan tdk larut Vermiculite: mineral mika dgn daya pegang air tinggi, CEC baik, penyangga kuat Perlite: batuan vulkanik, stabil dan tdk larut, sangat ringan, tdk ada CEC, bukan penyangga, bukan pengikat nutrisi Lempung Calcined: montmorlillonite yg dibakar, beragregat keras, berat, tahan lama, CEC tinggi Pumice: hancuran batuan vulkanik, daya pegang air rendah, CEC rendah Menejemen Pembibitan dan Produksi
Modifikasi Media b. Komponen Organik Peatmoss: sphagnum/hypnum yg terdekomposisi (75%) pH rendah, CEC tinggi, daya pegang air tinggi Sisa-sia tanaman: bungkil tanaman, sekam padi, kulit kacangtanah, daun kering. Serat Kulit Kelapa: hancuran serat kulit kelapa. CEC sedang, daya pegang air tinggi, tahan lama, baik untuk media hidroponik. Kulit Kayu atau serbuk gergaji: kemungkinan ada kandungan senyawa phenolic yg toksik bagi tanaman. Perlu dekomposisi.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PEAT
PERLITE
VERMIKULIT
COIR (Serbuk Serabut Kelapa) Menejemen Pembibitan dan Produksi
BARK (Kulit Kayu)
Penggunaan Tanah sbg Media Tanam a. Tanah dgn tekstur yg berat Campuran: 1 bagian lempung-liat 2 bagian bahan organik 2 bagian komponen beragregat kasar
b. Tanah dgn tekstur sedang Campuran: 1 bagian geluh debuan 1 bagian bahan organik 1 bagian komponen beragregat kasar
c. Tanah dgn tekstur ringan Campuran: 1 bagian lempung berpasir 1 bagian bahan organik Menejemen Pembibitan dan Produksi
Syarat Media Pot Campuran
Syarat fisik Ukuran partikel cocok dgn wadah Kepadatannya mampu memegang tanaman Aerasi dan daya pegang air baik (20-30% udara, 40-50% air) Syarat kimia Tingkat nutrisi rendah s/d sedang Kadar garam dan CEC rendah pH berkisar 5.5 - 7.5 Syarat biologi Tidak membawa pathogen tanaman Laju dekomposisi rendah Stabil (tahan lama)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Syarat Media Pot Campuran
Media tanam campuran sebaiknya menyediakan kondisi yg baik untuk aerasi dan draenasi. Media tanam campuran sebaiknya lebih porous daripada media yg biasa digunakan pada sistim produksi lapang. Tersedia relatif mudah dalam jumlah banyak dan seragam dalam ukuran.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Syarat Media Pot Campuran
Cukup ringan sehingga mudah penanganan sat di lapang produksi maupun saat transportasi. Dapat disimpan tanpa terjadi perubahan sifat kimia dan fisik. Tidak mahal.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media campuran sederhana Media umum, untuk tanaman hias golongan suka keadaan sedang (tidak terlalu kering ataupun basah), seperti kelompok Philodendron, Aglaonema, Dieffenbachia, Anthurium, dan Palm.
Pasir+tanah Tanah geluh/lempung Pupuk kandang Pecahan batu bata Lubang draenasi Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media campuran sederhana Campuran media tanaman hias suka keadaan kering, seperti kelompok kaktus, Sanseviera, dan jenis-jenis sukulen lainnya
Pasir
Pupuk kandang
Pecahan batu bata
Lubang draenase Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media campuran sederhana Campuran media tanaman hias suka keadaan lembab, seperti Kadaka, sirih belanda, violes , suplir, dan kelompok pakupakuan lainnya
Pecahan batu bata, cocomos Tanah geluh/lempung Pupuk kandang Pecahan batu bata Lubang draenase Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media Campuran Komersial The UC Mixes-populer di California Mix A: 100% sand + 0% peat Mix B: 75% sand + 25% peat Mix C: 50% sand + 50% peat Mix D: 25% sand + 75% peat Mix E: 0% sand + 100% peat - Mengandung pupuk dasar - Untuk tanaman nurseri
Cornell Mixes (Peat-Lite Mix, Soil-less Mix) Mix A: 1 : 1 sphagnum peat dan vermiculite Mix B: 1 : 1 sphagnum peat dan perlite Foliage Plant Mix : 2 : 1 : 1 phagnum peat, vermiculite, perlite - Mengandung pupuk dasar - Untuk tanaman greenhouse Menejemen Pembibitan dan Produksi
Media Amended With Compost
100% 75% 50% 25%
0% Compost
Wadah/pot
Dilengkapi lobang draenase. Ukuran tanaman disesuaikan dgn ukuran pot. * *
Jika tanaman tinggi diperlukan pot tinggi. Jika tanaman pendek diperlukan pot rendah.
Keserasian pot dgn tanaman diperlukan utk memberikan kesan indah dan menghias. Kaleng bekas, keranjang bekas, kotak kayu, dsb dapat digunakan sbg pot/wadah.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pot tanah liat/grabah Pot platik Pot beton Pot logam dsb
Menejemen Pembibitan dan Produksi
D. BAHAN KIMIA TAMBAHAN
Bahan tambahan diperlukan utk mengatur pH dan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Peat moss dan serbuk kulit kayu biasanya lebih masam sehingga diperlukan bahan tambahan ke media tsb seperti kapur. Tanah organik dan bbrp sphagnum moss dan serbuk kulit kayu bersifat basa, maka dIperlukan tambahan sulfur (S) atau besi (Fe) utk menurunkan pH media campuran.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Meningkatkan pH
Penambahan kapur (CaCO3) Penambahan kapur Dolomitic (campuran CaCO3 + MgCO3) Penambahan Gypsum (CaSO4)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Menurunkan pH Penambahan tepung Sulfur (S) Penambahan Aluminum sulfate [Al2(SO4)3] Penambahan Iron Sulfate (FeSO4) Jika bentuk larutan, gunakan : Sulfuric Acid Phosphoric Acid Nitric Acid
Menejemen Pembibitan dan Produksi
(H2SO4 -----► 2H+ + SO4-2) (H3PO4 -----► 3H+ + PO4-3) (HNO3 -----► H+ + NO3-)
Bahan kimia tambahan lainnya : Mangan sulfat Copper sulfat Zinc sulfat Sodium borate (borax) Sodium molibdat Bahan tsb tidak saja sbg pengatur pH media tanam ttp juga sekaligus sbg hara/nutrisi dan mediator ketersediaan hara/nutrisi lainnya.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
E. PERLAKUAN MEDIA Merupakan usaha : Untuk meningkatkan ketersedia nutrisi agar tersedia bagi tanaman. Mengendalikan sumber hama-penyakit terbawa bahan media. Penyimpanan. Pengujian berkala.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Tes Media
pH, EC (konduksi listrik), dan nutrisi khusus
analisis awal tanaman (jika perlu)
Analisis setelah tanam • •
monitor perubahan pH and akumulasi nutrisi Mengatur komposisi pupuk selanjutnya
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Penentuan Sampel
Aspek yg harus diperhatikan saat menyampel media
jumlah sampel konsisten lokasi
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Unit Sampel
Kumpulkan sampel kecil menjadi sampel kolektif
Pd tanaman wadah/pot – ambil sampel dari daerah perakaran, minimum 10 tanaman pot
Pada tray/plugs/pack sel – sampel diambil dari 5-10 tray berbeda, tanaman dikorbankan
KONSISTEN dalam menentukan metode sampling
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Jika mendiagnosa masalah, sampel diambil dari tanaman yg sehat dan tanaman yg sakit (bergejala), untuk membandingkan hasil.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Menentukan pH dan Garam Terlarut (Metode Ekstraksi Media)
Larutan media:air dgn perbandingan 1:2 atau 1:5
Ekstrasi Media Jenuh (Saturated Media Extract = SME)
Metode Siram (Pour-through)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Larutan 1:2 atau 1:5
Media dikering anginkan
50-100cc media dicampur dgn 2 atau 5 bagian H2O terionisasi
Dicampur sampai homogen (15-30 min)
Saring dgn kertas saring kasar
Tes pH dan EC
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Saturated Media Extract
Akan lebih baik dimulai dgn metahui kandungan air dan berat media
Tambahkan H2O terinonisasi (air suling) ke wadah media sampai media jenuh
Biarkan selama 30 menit
Saring dgn Vacuum Filter kertas saring kasar dan kumpulkan hasil saringan
Tes EC dan pH
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pour Through
Volume air yg digunakan tergantung wadah (harus dicermati)
Kumpulkan (tampung) air siraman yg lolos dari wadah
Saring air tsb
Tes pH dan EC
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Sterilisasi Media Heat treatment penggunaan panas dalam mengendalikan (mematikan) patogen, hama, biji gulma pada media campuran sebelum siap digunakan. Penggunaan uap panas sering diaplikasikan untuk sterilisasi media campuran secara komersil.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Tingkat suhu mematikan dalam 15 menit sterilisasi media tanam campuran
Sterilisasi Media Fumigation Penggunaan bahan kimia (fumigant) yg bila mengenai air (kelembaban-uap) akan berubah membentuk gas/asap yg masih mengandung bahan aktif sterilan. Bahan : Methylbromida Formaldehida Vapam (sodium N-methyl dithiocarbamate Chloropicrin Menejemen Pembibitan dan Produksi
Penyimpanan Media
Jika membuat media campuran sendiri, simpan pd tempat yg kering dgn kelembaban yg tidak berubah-ubah dgn sirkulasi udara yg tetap dan hindari terpaan sinar matahari langsung. Jika media campuran telah mengering, maka akan sulit menyerap kelembaban kembali. Jika dapat kembali lembab, biasanya lumut dan kapang tumbuh Jika menggunakan media campuran pabrik (komersial) biasanya masa kadaluarsa 3 – 6 bulan (atau lihat label/keterangan). Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemupukan Tanaman dlm Wadah
Pemupukan seharusnya dilakukan berdasarkan jadwal dari setiap fase pertumbuhan tanaman yg sedang tumbuh. Setiap jenis media tanam (tanah) memerlukan pengaturan pemupukan tersendiri Nutrisi (hara) harus ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman agar mendukung pertumbuhan dan perkembangan yg maksimal.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemupukan Tanaman dlm Wadah
Tanaman muda (bibit) atau stek yg baru ditanam biasanya dipupuk dgn “slow-release fertilizers” yg dapat telah tercampur dgn media tanam campuran atau diberikan (ditabur) di permukaan medium tanam setelah penanaman. Pupuk mudah terlarut diberikan setelah akar terbentuk dan sebaiknya diberikan bersamaan dgn pengairan/penyiraman.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemupukan Tanaman dlm Wadah
Khususnya penanaman pd media soil-less, pemupukan sangat penting. Pemupukan dilakukan 1-2 kali sebulan (pupuk yg dilarutkan). Hindari kelebihan memupuk, menyebabkan garam terlarut meningkat. Tanaman berbunga membutuhkan lebih banyak P. Hindari pemupukan saat musim penghujan lebat.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Contoh tanaman siap jual dan berkualitas
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Small-flowered Spreading Petunia • NEW Ivory • NEW Pink Shades • NEW Pink Vein • NEW Purple • NEW Rose • NEW Buzz Mixture • NEW Electric Mixture
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Shock Wave
MINGGU 1
Menejemen Pembibitan dan Produksi
MINGGU 2
MINGGU 4
Daftar Pustaka
Davidson, H., R. Mecklenburg, C. Peterson. 2000. Nursery Management-Administration and Culture. Prentice Hall. Acquaah, G. 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition. Pentice Hall, New Jersey. Angelina de los Rosarios López del Castillo. 2006. Media Influence On Post-harvest Container Plant Quality In A Retail Nursery Setting. The Department of Horticulture, B.L.A., Louisiana State University Bahan Kuliah Horticulture Landscape. Short Course In Wageningen University, Netherland, 1997.
Menejemen Pembibitan dan Produksi