BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pangan adalah kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Di Indonesia, pangan diidentikan dengan beras. Hampir 95% dari penduduknya mengkonsumsi beras sebagai pangan utama, dengan rata-rata konsumsi beras sebesar 113,7 kg/jiwa/tahun. Tingkat konsumsi tersebut jauh di atas rata-rata konsumsi dunia yang hanya sebesar 60 kg/kapita/tahun (BPS, 2011). Dengan demikian Indonesia menjadi negara konsumen beras terbesar di dunia. Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan dengan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. 1 Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia telah melalukan penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat yang mengalami rawan pangan, yang akhirmya sampai pada keputusan untuk melaksanakan program bantuan pangan melalui Operasi Pasar Khusus (OPK) yang operasionalnya dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG). Penunjukan BULOG untuk melaksanakan program ini antara lain karena beberapa asalan seperti kesiapan sarana pergudangan, Sumber Daya Masyarakat (SDM), dan stok beras BULOG
1
Pedoman Umum Raskin Tahun 2015, hlm. 6
1
yang tersebar di seluruh Indonesia, dan mekanisme pembiayaan yang memungkinkan BULOG mendistribusikan terlebih dahulu berasnya kemudian baru ditagihkan kepada pemerintah. Oleh karena itu dengan penunjukan BULOG akan memungkinkan program bantuan pangan ini dapat segera dilaksanakan.2 Pada tahun 2002, program tersebut dilakukan lebih selektif dengan menerapkan sistem targeting, yaitu membatasi sasaran hanya membantu kebutuhan pangan bagi Rumah Tangga Miskin (RTM). Sejak itu Program ini menjadi popular dengan sebutan Program Raskin, yaitu subsidi beras bagi masyarakat miskin. Pada tahun 2008 Program ini berubah menjadi Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah. Dengan demikian rumah tangga sasaran Program ini tidak hanya Rumah Tangga Miskin, tetapi meliputi Rumah Tangga Rentan atau Hampir Miskin. Rumah Tangga Miskin atau Hampir ini dijadikan sebagai Rumah Tangga Sasaran Raskin. Program Raskin rutin dilakukan setiap bulan dalam satu tahun.3 Berdasarkan wawancara dengan Pegawai Gudang Bulog 502 Kebumen, Budi, menerangkan bahwa pada alokasi bulan Mei 2015, Program Raskin di Kabupaten Kebumen akan disalurkan secara merata disetiap Kecamatan yang berjumlah 26 Kecamatan.4 Pembagian Raskin disetiap Kecamatan akan dilaksanakan setelah jadwal pendistribusian yang telah diajukan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kebumen selesai dibuat. Program Raskin kemudian akan disalurkan 2
Pedoman Umum Raskin Tahun 2015, hlm. 6 Pedoman Umum Raskin Tahun 2015, hlm. iii 4 Wawancara dengan Budi pada tanggal 15 Mei 2015 3
2
sesuai dengan jadwal pendistribusian yang telah ditentukan di setiap Kecamatan yang terdiri dari beberapa desa. Pelaksanaan Raskin dilapangan akan didampingi oleh 2 SatKer (Satuan Kerja) Raskin yang terdiri dari satu orang SatKer dari pihak Kecamatan dan satu orang dari pihak Gudang Bulog 502 Kebumen. Berdasarkan wawancara dengan Pegawai Kantor Balai Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan, Akhmad Ruslani, menerangkan bahwa setiap SatKer dari pihak Kecamatan melaporkan tentang jumlah RTS dan jumlah Desa yang akan menerima Raskin kepada SatKer dari pihak Bulog. Setelah ditentukan Jumlah RTS dan jumlah Desa yang akan menerima Raskin, dibuatkan ke dalam data RTS-PM Raskin (Rumah Tangga Penerima Manfaat Raskin) yang berisi data diri RTS-PM (nama, jenis kelamin, dan usia) dan desa tempat tinggal RTS-PM. Data RTS-PM tersebut harus diambil oleh pihak Kantor Balai Desa untuk pedoman pembagian raskin di Titik Distribusi.5 Dari titik distribusi, perwakilan aparat desa seperti Ketua RT/RW pada setiap desa mengambil beras raskin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan untuk dibagikan di Titik Bagi Raskin. RTS-PM kemudian akan mengambil beras Raskin di Titik Bagi masing-masing sesuai tempat tinggalnya. Titik Bagi Raskin di setiap desa adalah rumah aparat desa (Ketua RT setempat). Setiap aparat desa memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam pembagian beras raskin, antara satu RT dengan RT lain dapat berbeda pelayanannya. Perbedaan pelayanan ini dapat mengakibatkan perbedaan kualitas pelayanan. Aparat desa 5
Wawancara dengan Akhmad Ruslani pada tanggal 18 Mei 2015
3
inilah yang pada akhirnya berinteraksi langsung dengan Rumah Tangga Sasaran Raskin. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk membahas dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “Analisis Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Program Raskin oleh Aparat Desa Terhadap Kepuasan Rumah Tangga Sasaran Raskin”. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari permasalahan latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan antara kualitas pelayanan program raskin oleh aparat desa terhadap kepuasan rumah tangga sasaran raskin? 2. Seberapa erat hubungan antara kualitas pelayanan program raskin oleh aparat desa terhadap kepuasan rumah tangga sasaran raskin? 1.3 BATASAN MASALAH Sistem penyaluran beras raskin diadakan setiap tahun. Untuk mempersempit masalah, fokus dari penelitian Tugas Akhir ini adalah Analisis Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Program Raskin oleh Aparat Desa Terhadap Kepuasan Rumah Tangga Sasaran Raskin Periode bulan Mei Tahun 2015. Studi Kasus di Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. 1.4 TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :
4
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas pelayanan program raskin oleh aparat desa terhadap kepuasan rumah tangga sasaran raskin di Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. 2. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kualitas pelayanan program raskin oleh aparat desa terhadap kepuasan rumah tangga sasaran raskin di desa Kebulusan, Kecamatan Pejogan, Kabupaten Kebumen. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk menjelaskan sistematika penulisan secara umum yang akan ditulis, maka penyusunan Tugas Akhir ini dibagi dalam 4 bagian dengan bentuk bab yaitu:
BAB 1
BAB II
Pendahuluan
Gambaran Umum Penulisan
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penulisan Sistematika Penulisan
Deskripsi Topik Penulisan Tinjauan Pustaka Landasan Teori Metode Penelitian Jenis Data
BAB III
BAB IV
Analisis Dan Pembahasan
Kesimpulan Dan Saran
Analisis Pembahasan
Kesimpulan Saran
Gambar 1.1 Sistematika Penulisan
5
1. BAB I Pendahuluan, bab ini memuat penjelasan yang bersifat umum, yaitu mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. 2. BAB II Gambaran Umum Penulisan, bab ini akan menguraikan gambaran umum dari penulisan Tugas Akhir yang memuat kondisi umum, tinjuan pustaka, metode penelitian, dan jenis data. 3. BAB III Analisis dan Pembahasan, bab ini akan menguraikan secara lebih mendalam tentang uraian analisis, dan pembahasan tentang Tugas Akhir yang disusun. 4. BAB IV Kesimpulan dan Saran, bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran secara garis besar dari hasil penelitian yang dilakukan. Kerangka Pemikiran
Kualitas
Tangible (X1)
Pelayanan
Responsiveness (X2)
(X)
Kepuasan (Y)
Reliability (X3) Assurance (X4) Emphaty (X5) Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran
6