Tabel 1 Jenis Kekerasan Terhadap Pembela HAM Monitoring KontraS Sumut Tahun 2006 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Kekerasan Ancaman Bunuh / Teror dan Itimidasi Penganiayaan / Pemukulan Pembunuhan Penganiayaan / Pemukulan / Penahanan Penangkapan / Penahanan Penembakan / Penangkapan dan Penahanan / dijadikan tersangka Teror dan Intimidasi Penembakan Ancaman Tembak / Bunuh Jumlah Total
Jumlah Kasus 3 Kasus 10 Kasus 1 Kasus 1 Kasus 7 Kasus 1 Kasus 5 Kasus 1 Kasus 1 Kasus 30 Kasus
Tabel 2 Pelaku Kekerasan Terhadap Pembela HAM Monitoring KontraS Sumut Tahun 2006 No. 1 2 3 4 5 6 7
Pelaku Polisi Birokrat Rektor Kejaksaan TNI Satpol Polisi Pamong Praja Aktor Non Negara (Preman,OKP,OTK) Jumlah Total
Jumlah Kasus 16 Kasus 3 Kasus 1 Kasus 1 Kasus 1 Kasus 2 Kasus 6 Kasus 30 Kasus
Tabel 3 Jenis Kekerasan Terhadap Pembela HAM Monitoring KontraS Sumut Tahun 2006 No. 1 2 3 4 5 6
Korban LSM (Aktifis dan Organisasi) Mahasiswa Wartawan Aktifis Petani Aktifis Buruh Dosen / Guru Jumlah Total
Jumlah Kasus 4 Kasus 2 Kasus 10 Kasus 11 Kasus 2 Kasus 1 Kasus 30 Kasus
Data Monitoring Kekerasan Terhadap Pembela HAM di Wilayah Kerja KontraS Sumut. Divisi Indri ( Investigasi, Data Informasi Monitoring dan Riset) KontraS Sumatera Utara Rekapitulasi Januari - Desember 2006 NO
Waktu Kejadian
Peristiwa
1 Rabu 18 Bupati Tapanuli selatan (Ir. Januari 2006 Ongku P Hasubuan) mengancam Tembak kepada Ketua Lembaga Indefedent Pemantau Aparatur Negara (Marwan rangkuti SH)
Tempat Kejadian
Kronologis / Deskripsi Kejadian
Jumlah Korban
Di Kantor Bupati Peristiwa itu berawal ketika Ridwan Rangkuti melakukan Audiensi berserta anggotanya kepada 1 orang Tapsel (Padang Bupat ( Ir. Ongku P Hasibuan ) perihal program dengan tiga agenda yaitu bantuan hukum Sidempuan) kepada orang miskin, masalah pegawai honor yang diangkat menjadi CPNS, dan permonan menjadi penasehat hukum Pemkab Tapsel, yang ketika itu juga di ikuti oleh sejumlah pejabat antara lain Kabag Humas, Samsul Arifin SE, Kadis Kehutanan, Aspan Sopian Batu Bara, Kadis Kimprasda Aswin Siregar, dan sejumlah Staf Kantor Kepegawaian dan sejumlah wartawan. Ancaman itu bermula dari pandangan Bupati yang merasa sikap kurang hormat dan terkesan arogan saat pertemuan itu. selang beberapa saat di ruangan itu Bupati langsung menampar meja dan menyergahnya; " tolong jaga sikap anda tau tidak anda berhadapan dengan siapa, sudah beberapa kali saya sindir anda tidak mengerti, kemarin juga ada yang menelpon mengatasnamakan dari LIPPAN, siapa yang menelpon itu biar saya Tembak " Ungkap Bupati kepada Marwan
2 Selasa, 21 Februari 2006
Pemukulan terhadap dua orang Jl. Prof.M Yamin wartawan Warta Garuda Kampung Teleng Medan Sumut Berinisial BJ kelurahan wek III dan RL, yang di lakukan oleh Padang oknum pengusaha bengkel di Sedempuan Sidempuan
Menurut BJ dan RL, Pristiwa itu terjadi selasa 21/2 saat mereka berusaha melakukan konfirmasi 2 orang kepada pengusaha bengkel P Rtg atas adanya informasi oknum pejabat Rumah Sakit Umum ( RSU ) Daerah Kota Padang Sidempuan diduga memjual asset RSUD berupa Tower Penampungan Air Eks Bongkaran Bagian unit Gawat Darurat. Pihak pengusaha bengkel Efendi yang beralamat Dijalan Prof HM Yamin Kampung Teleng, kelurahan Wek III, adalah tempat atau pembeli tower tersebut. ketika mereka sampai dan menanyakan kronologis pembelian barang bekas tersebut awalnya diladeni dengan baik menurut P Rtg, mereka membeli tower bekas itu sekitar Satu jutaan lebih. ketika menanyakan kepastian harga itulah, oknum tersebut menjadi emosi dan langsung melayangkan tinjunya ke bagian muka BJ dan Kepala. karena merasa tidak bersalah kedua wartawan tersebut langsung mengadukan kasusnya kepada Polres Tapsel.
3 Tidak disebutkan
Ancam bunuh yang dilakukan Di salah satu oleh oknum pemborong proyek rumah makan di Perehapan SMP 2 Simanindo Samosir. Samosir yang bemasalah terhadap pemberitaan Wartawan SIB.
Saat Wartawan SIB memasuki salah satu rumah makan untuk makan bersama rekan - rekan Wartawan lainnya, KN tiba - tiba mengatakan siap tidak mendapat proyek asal dapat menghabisi nyawa Wartawan SIB. " aku tidak segan -segan untuk membunuhmu," Kata KN kepada wartawan, dari kemarahanya, KN tidak senang Proyek yang di kerjakannya di tuding DPRD Samosir punya masalah,
4 21 Nopember Kasus penganiayaan yang 2005 dilakukan oleh pengusaha katering terhadap Wartawan Harian medan Pos saat melakukan tugas jurnalisnya.
Komplek Mahkamah Dalam Jl. Mahkamah Medan.
Sikap Tokoh Masyarakat
Sikap Pemerintah
Polres Tapsel menerima pengaduan korban yang tertuang dalam nomor laporan Pengaduan TPL/86/II/2006/SPK tentang tindak pidana penganiayaan.
Hendra S 30 th seorang wartawan Harian di Medan yang menjadi korban penganiayaan serta 1 orang mendapat penghalangan dalam menjalankan tugas jurnalisnya oleh pengusaha katering berinisial Tan ming U cs, mengadukan oknum hakim pengadilan Negeri Medan Ke Mahkamah Agung MA RI, Hendra menjelaskan dalam surat tersebut dirinya juga memaparkan kronologis kejadian penganiayaan yang terjadi pada 21 November 2005 lalu di komplek Mahkamah Dalam Jl. Mahkamah Medan. ketika dua orang wartawan dari surat kabar yang berbeda ini kemudian mendatangi komplek Mahkamah dalam Keterkaitanya adanya keluhan warga soal banjir dan bau busuk yang menyengat hidung sesaat mengabadikan gambar di lokasi banjir akibatnya tumpukan dari saluran air itu, terdakwa kemudian emosi kemudian memukul sang wartawan, tidak senang dianiaya dan menghalang - halangi tugasnya, Hendra Melaporkan kedua pelaku ke Mapolsek Medan Kota, esoknya polisi menahan Tan Ming U dan menjerat dengan pasal 170 Jo 335 KHUP. Namun Baru Beberapa hari di tahan Tan Ming U langsung di lepas dan sampai proses persidangan terdakwa tetap bisa menghirup udara segar.
Mapolsek Medan Kota menerima pengaduan korban kemudian menahan pelaku namun ke esokan harinya Para pelaku dilepaskan
Kapolsek Medan Baru mengatakan, sesuai laporan Kejaksaan pengujuk rasa rusuh dan membuat keributan sehingga petugas menahan 15 pengujukrasa
Pengunjuk rasa yang menolak Kejaksaan Tinggi kenaikan harga air dan kasus Sumatera Utara PDAM tirtanadi dan petugas Jalan Kejaksaan bentrok, 15 Mahasiswa Medan Diamankan Polisi dan Kejatisu
Aksi Unjukrasa yang dilakukan Forum Sumut Bersatu di Kejatisu dinilai tidak etis, belasan 15 orang pengunjuk rasa kemudian di tangkap petugas Polsek Medan Baru. Kerusuhan itu berawal saat para pengunjuk rasa datang kejatisu dengan mengendarai belasan sepeda motor itu kemudian menggeber - geber gas sepeda motornya di depan pintu masuk kantor kejatisu. para pengunjuk rasa juga mengarahkan kenalpot sepeda motornya kedalam pintu masuk kantor sehingga menimbulkan kebisingan dan bau asap. suasana semakin panas sehingga terjadi pertengkaran dengan petugas kajatisu dan ketika massa hendak meninggalkan kejatisu pintu gerbang ditutup dan beberapa orang dari pengunjuk rasa diamankan kekantor piket jaga yang berada didepan gerbang Kejatisu
6 Sabtu, 27 Februari 2006
Oknum Aparat Kepolisian dan Satpam PT. BSP Aniaya Ibu Ibu Petani Pasir Mandoge Kabupaten Asahan
Penganiayaan terhadap Warga terkait dengan kasus tanah Rakyat yang telah diusahai sejak 5 orang tahun 1953, kemudian dirampas oleh PT. BSP seluas 220 Ha. Dalam sengketa ini pihak PT. BSP melakukan reflanting terhadap lahan Pertanian dan penggusuran serta penganiayaan terhadap Sejumlah Ibu - ibu. pada peristiwa ini sebanyak 5 orang petani kemudian ditangkap oleh aparat kepolisian asahan
Upaya Penanganan
Polres Tapsel menerima Pengaduan dalam bukti laporan yang dilakukan Marwan dengan Nomor STPL/22/I/2006/SPK Tanggal 18 Januari 2006 tentang perbuatan tidak menyenangkan dan pengancaman Tembak. Laporan Marwan diterima Iptu Khairul Efendi Lubis
Ketika di konfirmasi kepala badan RSUD padang sidempuan, mengatakan ia tidak mengetahui peristiwa tersebut karena saat itu ia belum menjabat sebagai kepala badan di RSUD. Padang Sidempuan.
1 Orang
5 Rabu 15 Februari 2006
Desa Sei Kopas, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan.
Sikap Kepolisian / TNI
Korban langsung membuat pelaporan kepada Polres Tapsel atas penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka
Identifikasi Pelaku, dan alat yang digunakan
Profesi Identitas Jenis Kekerasan Korban
Bupati Tapsel ( Padang Sidempuan ) Ir. Ongku P Hasibuan, alat yang digunakan senjata api jenis pistol
LSM (aktifis dan Ancaman Tembak Organisasi) / Bunuh
Pengusaha bengkel Berinisial Wartawan Efendi beralamat JL. Prof HM Yamin Kampung Teleng kelurahan Wek III
Penganiayaan / Pemukulan
Oknum Pemborong Proyek Wartawan perehapan SMP 2 Simanindo Samosir berinisial KN
Ancaman Bunuh
Korban langsung membuat Pengusaha Ketering pengaduan ke Mapolsek Medan Berinisial Tan Ming U (52) Kota dan melanjutnkan kasus ini th dan Suryani (30) th. kepengadilan Negri Medan
Kejatisu mengatakan kasus tersebut tidak perlu di teruskan sampai kepengadilan dengan menahan pengunjuk rasa. Tetapi cukup diperingati kemudian di keluarkan agar kedepan tidak terulang lagi unjuk rasa bergaya brutal. Ketua dan Wakil Ketua FPDIP, meminta Kapoldasu mengusut oknum aparat yang telah menganiaya ibuibu petani terkait dengan kasus tanah secara tegas dan tanpa pilih kasih
Wartawan
Kepolisian Medan Baru dan Mahasiswa Kejatisu
Kelopok petani kemudian Satpam PT BSP dengan Aktifis Petani melakukan pengaduan terhadap menggunakan bulldozer dan DPRDSU atas Insiden tersebut oknum aparat Kepolisian dan mendesak kepada pemerintah Asahan. juga kepoldasu agar bersikap tegas dan melindungi Rakyat
Penganiayaan / Pemukulan
Penangkapan/Pen ahanan
Penangkapan/Pen ahanan
7 Sabtu, 04 Maret 2006
Masyarakat mengadu ke Komisi A DPRD Sumut dan memprotes Polres Asahan yang menahan warga Dusun Pinang Binayan, sekaligus menuntut PT PEU.
Di lahan Peristiwa berawal saat warga membersihkan hutan yang berada diareal tanaman kelapa sawit 1 Orang Perkebunan kelapa perkebunan PT PEU. Di dalam areal tersebut ada lahan yang menurut masyarakat dulunya sawit PT PEU. miliknya dengan bukti surat pancang. Karena merasa memiliki lahan dengan bukti surat Asahan tersebut, masyarakat berkeinginan untuk mengambil kembali lahan tersebut. Ada alasan masyarakat membersihkan areal lahan itu, karena pihak PT PEU telah menelantarkan HGU yang sudah diberikan pemerintah, sehingga kondisi lahan menjadi lahan tidur dan berupa rawa-rawa. Namun pada 4 Maret 2006 Domu Sihombing yang juga ikut membersihkan hutan ditangkap Polres Asahan dengan sangkaan menguasai lahan perkebunan tanpa ijin.
8 Senin, 06 Maret 2006
Ratusan Massa yang Tidak di sebutkan tergabung dalam Serikat Percut Sei tuan Buruh Sejahtera Indonesia Deli serdang (1992) menuntut Poldasu segera mengusut Pelaku Penganiayaan yang di lakukan Oknum Pengusaha PT. CML (Cipta Mebel Lindo Lestari) M. Salman alisa junius nake ketua II PK Serikat Buruh Seluruh Indonesia 1992 PT. CML yang juga melibatkan oknum Polisi dari Polsek Percut sei tuan
9 Selasa, 07 Maret 2006
Wartawan disandera Petugas keamanan dipabrik kelapa sawit PT. KMA di Dusun Kuala Kemuning Desa Kariwisata
Polres Asahan.
Aktifis Petani
Penangkapan/Pen ahanan
Ketua DPC FSBSI 1992 Deli Serdang Yosafati Waruwu di dampingi Sekretaris I Ahmad Albar 1 orang mengatakan pihaknya menyayangkan penganiyaan yang dilakukan Manager Personalia PT. CML Johanes Halikun SH terhadap M Salma pada senin 6 Maret 2006. lebih di sayangkan saat terjadi penganiayaan itu Oknum Polsek Percut Sei Tuan yang berada di pabrik itu tidak mengambil tindakan. dalam tuntutan itu juga massa juga mendesak agar mengusut oknum kepolisian yang setiap hari berada di pabrik itu tidak mengambil tindakan dan tidak Profesional sebab membiarkan terjadinya Penganiayaan itu. aksi - aksi penganiayaan dan intimidasi terhadap buruh - buruh sering terjadi dengan cara premanisme untuk memuluskan aksi intimidasi yang identik dengan premanisme mereka disusupkan ke perusahaan dan berpura pura bekerja sebagai buruh.
Oknum Maneger PT. CML dan Anggota Polsek Percut
Aktifis Buruh
Penganiayaan / Pemukulan
Berawal dari wartawan mengambil foto di lokasi pembuangan limbah pabrik, saat dilokasi, 3 Orang penjaga keamanan pabrik melarang memfoto dan menyita kartu pers serta kamera dengan paksa, dan tidak dikembalikan karena tidak mendapat izin masuk kelokasi itu. Atas kesepakatakan bersama antara pihak perusahaan dan anggota DPRD, kamera serta kartu wartawan dikembalikan. Ketika wartawan mau pulang, dilarang oleh petugas keamanan dan harus menunggu dikantor. Sepeda motor wartawan diambil petugas keamanan dan membawanya kedalam pabrik. Setelah beberapa saat kemudian barulah para wartawan diperbolehkan pulang. Tetapi film yang ada dikamera telah hilang.
Drs. Sofyan Ismail, pemeriksaan Oknum petugas keamanan kasus limbah akan ditindak PT KMA. lanjuti dengan memanggil pihak perusahaan.Kasus penyanderaan serta penyitaan kartu dan kamera ketiga wartawan itu dalam waktu dekat akan diadukan kepada atasan oknum-oknum petugas keamanan tersebut.
Wartawan
Teror dan Intimidasi
10 Rabu, 15 Maret 2006
Seorang Reporter Deli TV Di Jalan Seorang reporter deli TV Beny Panggabean 22 tahun warga jalan Perjuangan Medan dianiaya 1 Orang Bernama Beni Pangabean Perjuangan Medan oleh dua oknum Polisi Berpangkat Briptu bersama belasan OKP, disalah satu lapangan Bola di Dianiaya oleh dua oknum jalan perjuangan Medan. Hal ini bermula ketika korban sedang bermain bola kaki dengan salah Berimob Berinisial Briptu LS seorang adik Polisi, saat itu terjadi keributan kecil antara korban dengan adik polisi tersebut, dan Briptu HS. tidak sampai di situ kemudian muncul dua orang Polisi yang menerima laporan bahwa adiknya dipukuli oleh korban. Mendengar hal itu kemudian dua oknum Polisi tersebut memukuli korban hingga babak belur melihat perlakuan ini kemudian korban mengadukan peristiwa itu ke Propam Poldasu.
Korban kemudian membuat pengaduan kepada Propam Poldasu
Wartawan
Penganiayaan / Pemukulan
11 Selasa, 21 Maret 2006 Pukul 11.30 WIB
Meliput Sidang Risuddin Pengadilan Negeri dalam Kasus Dugaan korupsi (PN) Kisaran dana APBD Asahan TA 2003, Wartawan Dianiaya
Jasper Pane kemudian Berinisial Ad dan By mengadukan kasus itu ke (Birokrat) Mapolres Asahan dengan Surat tanda terima laporan ( STPL) No. 312/III/2006/SPK Tanggal 21 Maret 2006
Wartawan
Penganiayaan / Pemukulan
12 Kamis, 23 Maret 2006, pukul 12.00 WIB.
Oknum anggota Polres Sergai tembak seorang petani di Asahan sehingga mengalami luka di telapak kaki Maston Sitorus.
Perladangan Huta Benny yang ditemani Briptu MB datang ke Huta Lombang dan memanggil Maston Sitorus. 1 Orang Lombang Desa Tanpa curiga korban pun menemui Beny. Menurut Beny lahan tersebut adalah miliknya dan Huta Padang diminta agar Maston Sitorus tidak melanjutkan usahanya menggarap lahan itu. Namun Kecamatan permintaan Beny itu ditolak tegas oleh Maston, ia merasa sebagai pemilik lahan yang berasal Bandar Pasir dari warisan orangtuanya. Saat terjadi dialog antara korban dengan Beny, dengan sikap arogan Mandoge, Asahan. oknum Briptu MB mendekati Maston Sitorus dan mengusirnya dari lokasi tanah yang menjadi obyek sengketa tersebut. Briptu MB melepaskan tembakan ke arah Maston Sitorus sembari menghardiknya namun tidak kena. Tembakan kedua kembali dilepaskan oknum Polisi itu dan tepat mengenai telapak kaki korban hingga tembus. Maston menjerit kesakitan sembari memegangi kakinya yang berlumuran darah.
Tersangka Briptu MB kini telah diamankan Provost Poldasu.
Aktifis Petani
Penembakan
13 Senin, 27 Maret 2006
Inang - inang bentrok dengan satpam PT BSP, kasus sengketa lahan di Desa Sei Kopas.
Desa Sei Kopas, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan.
Bermula dari rasa ketidak puasan warga tehadap PT BSP yang semena-mena meratakan lahan Puluhan Warga tersebut dengan menggunakan bulldozer.Ketika warga berusaha menghentikan aksi PT BSP,warga dihadang oleh satpam PT BSP yang mengakibatkan terjadinya bentrokan. Dalam bentrokan, kedua pihak saling pukul dan saling lempar dan juga saling tarik menarik pakaian selama lebih kurang tiga jam. Hal Ini terjadi karena warga merasa lahan itu adalah milik mereka yang telah digarap dan dikuasai sejak tahun 1953. Karena adanya tindak kekerasan yang dialami warga, akhirnya warga melaporkan kejadian tersebut ke DPRD Sumut dan meminta perlindungan dan keadilan atas penganiayaan yang dilakukan oleh Aparat.
Masyarakat mengatakan bahwa seharusnya hala ini dilakukan oleh PT. BSP melalui jalur Hukum Bukan mengambil Secara paksa dengan kekerasan
14 Maret 2006
3 orang petani di tangkap oleh Kecamatan Raya Polres Simalungun dengan Kahean tuduhan melakukan Simalungun perambahan hutan serta Ilegal Loging
Komisi I DPRD Simalungun meminta Kapolres Simalungun untuk melepaskan ketiga warga 3 orang petani ( Hermanto, Nasib dan Taraman sinaga) tersebut yang di tuduh sebagai perambah hutan. Akibat dari penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian ini banyak warga yang meninggalkan rumahnya akibat ketakutan.
DPRD Simalungun menghimbau masyarakat agar tidak takut dan kembali kerumah masing - masing dan menjalankan aktifitasnya kembali
Dusun Kuala Kemuning Desa Kariwisata Kec. Simpang Empat, Kabupaten Asahan.
Ada alasan mengapa warga membersihkan areal tersebut karna PT. PEU telah menelantarkan HGU yang sudah di berikan pemerintah
Jasper Pane 39 th wartawan surat kabar mingguan SKM Bongkar. Warga kelurahan Siumbut - 1 orang umbut, Kecamatan Kota kisaran Timur dianiaya oleh AD dan BY, pristiwa penganiayaan itu berlangsung ketika jasper pane menjalankan tugas meliput perjalanan persidangan perkara Kasus dugaan korupsi dana APBD Asahan TA 2003 dengan terdakwa Drs. H Risuddin di pengadilan Negeri Kisaran. ketika itu ia berdiri dipintu kiri ruangan sidang PN Kisaran tiba tiba datang Ad. tanpa sebab dan alasan yang jelas jasper pane yang ketika itu sedang berdiri didepan Pintu sidang, dituding dengan kata - kata kasar oleh Ad kemudian Jasper menanyakan maksud perkataan Ad lalu tiba - tiba Ad melayangkan pukulan kewajahnya. bukan itu saja tindakan itu kemudian langsung di ikuti oleh adik kandung pelaku berinisial BY. By langsung menendang dan menerjang secara tiba - tiba peristiwa itu kemudian ditengahi oleh pengunjung yang berada di PN Kisaran tersebut. Kapolres Asahan AKBP Imam Margono, kasus tersebut sedang diproses di Mapolres Asahan. Tersangka Briptu MB kini telah diamankan Provost Poldasu.
Komisi A DPRD Sumut menyatakan,pihaknya akan menelusuri persoalan dengan mengundang pihakpihak terkait, seperti pihak Polres Asahan dan perusahaan PT PEU.
Komisi A DPRD Sumut, jika benar PT PEU menelantarkan HGU nya, kita akan minta pemerintah mencabut HGU nya tersebut.
DPRD SIMALUNGUN akan kembali memanggil Polres Dan Dinas Kehutanan guna mendapatkan kepastian
Dua oknum Berimob Berinisial Briptu LS dan Briptu HS.
Oknum Briptu MB dengan menggunakan senjata api jenis revolver.
Satpam PT BSP dengan Aktifis Petani menggunakan bulldozer dan oknum aparat.
Teror dan Intimidasi
Polres Simalungun
Penangkapan/Pen ahanan
Aktifis Petani
15 25-Apr-06
3 warga ujung rambe Kecamatan Bangun Purba ditangkap oleh polres Deli Serdang dengan tuduhan melakukan penggarapan lahan milik PT. Mara Jaya beserta masyarakat lainya
16 Tidak Di sebutkan
Oknum aparat melakukan Desa Sipaga intimidasi terhadap warga desa paga Kec. Sipaga - paga Penyabungan Penyabungan dalam sengketa tanah ulayat yang di serobot oleh pengusaha berinisial H.A ,S dan H.H
17 Senin 22 Mei Oknum Aparat melakukan 2006 intimidasi serta pamer senjata terhadap Warga PIR Trans Sosa Padang Sidempuan
Desa Ujung Warga menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menangkap masyarakat petani yang berkebun 3 orang Rambe Kecamatan ditanah mereka yang di klaim milik PT. Mara Jaya dalam peristiwa itu kemudian warga lain Bangun Purba melakukan aksi ke DPRD Deli Serdang untuk meminta rekan mereka dibebaskan oleh polres Deli Serdang Deli Serdang
Perkebunan inti rakyat Transmigrasi Sosa II P. Sidempuan
tanah ulayat yang di tanami oleh warga desa sipaga - paga tiba - tiba diserobot oleh oknum pengusaha berinisial HAS dan HH dengan memakai tangan aparat, persoalan ini telah mereka laporkan kepada pihak kepolisian namun belum ada penyelesaian, para penyerobot selalu melakukan intimidasi serta melakukan pembakaran terhadap pondok serta ladang pertanian masyarakat.
Puluhan Warga
Menurut Pantauan di lapangan keadaan warga sekitar di cekam ketakutan akibat ancaman, paksaan dan intimidasi oleh oknum aparat Brimob, agar petani menjual tandan buah sawitnya kepada PTPN IV. Masyarakat heran dengan keberadaan aparat di pemukiman PIR Trans yang sekarang yang masuk wilayah Kec. Huta Raja Tinggi. Karena sepengetahuan Mereka, aparat keamanan berada di kec. Sosa Untuk Pengamanan Buah Sawit Milik PTPN IV kebun Sosa.
Puluhan Warga
18 Senin 29 Mei Warga Mabar yang tergabung Lingk X 2006 dalam kelompok tani bina Kelurahan Mabar bersaudara Di teror oleh Kec. Medan Deli oknum Polisi serta Preman
Menurut warga hal ini terjadi di karenakan lahan pertanian warga yang biasanya mereka kelola Puluhan tiba - tiba di kuasai oleh oknum pengusaha yang mengakui bahwa lahan seluas 8,3 ha Warga dilingkungan itu adalah miliknya, sehingga warga yang berada di lahan tersebut selalu di teror oleh oknum pengusaha tersebut, teror bukan hanya datang dari oknum preman namun juga dari pihak kepolisian juga ikut meneror warga akibatnya warga kemudian meminta perlindungan hukum kepada Ketua DPRD SU. warga mengatakan bahwa tanah seluas 8,3 ha itu telah mereka kuasai sejak tahun 1952 namun sekcam mendekati warga untuk menjual tanah tersebut, belakangan oknum pengusaha tersbut mengklaim bahwa tanah tersebut telah ia kuasai, perlawanan yang dilakukan oleh warga ( Sofyan Surono ) dan 5 rekanya akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian dari poltabes Medan.
19 Kamis 29 Juni 2006
Poltabes Medan melakukan Medan pemukulan terhadap Mahasiswa saat melakukan pembubaran dan penangkapan aksi massa soal kasus Rudolf di Medan
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se kota Medan mengatakan, target aksi yang 5 Orang mereka lakukan bukanlah untuk menggagalkan kegiatan wakil Presiden Jusuf kalla melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Kuala Namu. Tapi hanya ingin menyampaikan bahwa masyarakat sumut tidak bisa menerima Rudolf M Pardede sebagai Gubsu selama status pendidikanya belum terklarifikasi. Budi indra selaku juru bicara dia menyebutkan, aksi yang mereka lakukan kemarin itu legal, karen kami telah melayangkan surat pemberitahuan ke Poltabes Medan . " tetapi kenapa kami di bubarkan dan secara sewenang - sewenang, kami dipukuli dan di kejar - kejar dan di digiring ke Poltabes layaknya residivis saja ujarnya, dalam peristiwa itu menurut Budi 5 orang rekan - rekan mereka mengalami luka - luka pukulan oleh petugas kepolisian. selain itu mereka meminta dan mendesak penindakan dan pencopotan Kasat Intelkam Poltabes Medan Kompol Bayu Aji yang memimpin aksi pembubaran dan penangkapan disertai pemukulan oleh petugas kepolisian kepada Mahasiswa yang melakukan aksi demo soal kasus Rudolf.
20 Senin 1 Juli 2006
Diduga melakukan Kantor Gubernur penganiayaan terhadap M Sumatera Utara Ricard Manik (46) th pimpinan salah satu media massa Penduduk jalan krakatau gang sidodame, Medan seorang Oknum satpol PP Pempropsu Berinisial RP (43) th Penduduk jalan jamin ginting medan
Dalam laporan yang dibuat korban mengatakan korban dianiaya oleh oknum tersebut saat masuk 1 orang keruangan kantor Gubernur Sumatera Utara untuk menemui seseorang. Tiba - tiba pelaku langsung melemparkan asbak stainles dan mengenai lengan kiri yang mengakibatkan memar, diduga terkait atas pemberitaan. sementara itu tersangka oknum satpol PP Pempropsu membantah melakukan penganiayaan atas peberitaan di media massanya. namun ia emosi karena dirinya diremehkan dengan kata-kata yang di ucapakan oleh korban, saat menegur korban yang memarkirkan mobilnya ditempat yang dilarang. untuk pengusutan tersangka kini ditahan RTP Polsek Medan Baru guna menjalani pemeriksaan.
Kapolres Tapsel AKBP. Drs. Suryana Bodo Asmoro mengatakan bahwa aparat keamanan yang di sebut sebut dari Brimob itu bukan kewenanganya. Kedatangan Brimob di kawasan itu atas permintaan PTPN IV bukan polres tapsel
Komisi A meminta warga agar membuat permohonan pengaduan tertulis yang berguna sebagai dasar untuk melakukan tindakan mediasi antara PT. Mara Jaya dengan masyarakat
DPRD Komisi A Deli Serdang akan memanggil PT. Mara Jaya dengan masyarkat dalam penyelesaian kasus tersebut
Polres Deli Serdang
anggota komisi A DPRD Penyabungan menyatakan akan segera menindaklanjuti perihal keterlibatan oknum aparat dalan insiden yang terjadi dan menyerahkan masalah ini kepada instansi tertinggi untuk menyidik siapa oknum aparat tersebut.
Peristiwa ini di laporkan oleh masyarakat kepada Komisi A DPRD Panyabungan
Oknum aparat TNI dan Polisi Aktifis Petani
Teror dan Intimidasi
Sejumlah tokoh masyarakat di pemukiman PIR Trans Mengatakan, telah berulang kali mencegah rencana masyarakat menggelar demo, memprotes pemaksaan agar mereka menjual Buah sawitnya kepada PTPN IV. Karena mereka berharap dapat menjual hasil panenya kemana saja dan kepada siapa saja dan bebas menjual sawitnya.
Belum ada
Oknum Brimob bertugas di PTPN IV
Aktifis Petani
Teror dan Intimidasi
Aktifis Petani
Teror dan Intimidasi
Mahasiswa
Penangkapan/Pen ahanan
Mendengar pengaduan dari Pengusaha yang di beking warga ke DRPDSU atas nama oleh Oknum Preman Serta komisi A kemudian memanggil oknum Polisi camat labuhan deli untuk dapat menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Berselang satu jam lurah Mabar (Safarudin) kemudian datang ke DPRDSU dan menjelaskan duduk persoalan tersebut. safarudin membawa surat - surat yang menunjukan bahwa tanah tersebut adalah milik Kalam Liaono, namun komisi A melihat ada kejanggalan dari surat yang di bawah lurah tersebut. sehingga kesimpulan dari komisi A bahwa warga harus membuat kronologis perampasan atas tanah tersebut
Sementara itu, Sigit Pramono Asri, ketua Fraksi Keadilan Sejahtera mengecam tindakan yang di lakukan petugas Kepolisian, menangkap aktivis mahasiswa saat berunjukrasa Kamis 29 Juni 2006 kemarin menilai, penangkapan mahasiswa itu merupakan tindakan berlebihan (over akting) dan menggambarkan sikap yang tidak mendukung kebebasan Aspirasi
Satuan Kepolisian Kota Medan yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Poltabes Medan Kompol Bayu aji
Polsekta medan baru telah melakukan penahanan terhadap tersangka
Aktifis Petani
Oknum satpol PP Pempropsu Wartawan Berinisial RP (43) th Penduduk jalan jamin ginting medan
Penangkapan/Pen ahanan
Penganiayaan / Pemukulan
21 Senin 31 Agustus 2006
Buruh PT. Cipta Meublindo Lestari Berinisial Syamsir Hasibuan ditembak tempel oleh satu anggota Brimodsu dikediaman korban
Komplek Darma Deli Blok A Desa Tanjung Selamat Pasar I Kec. Percut Sei Tuan. Kab Deli Serdang
22 Kamis 24 Agustus 2006
Puluhan warga bekas Bonsar Nauli pengungsi asal aceh di tangkap Hatonduhan, Polisi dengan tuduhan Simalungun merambah hutan
Pada hari senin 31 agustus 2006 pukul 15.00 wib Syamsir Hasibuan (Karyawan PT. CML) 3 orang sedang bersama abang serta kakaknya berada dirumahnya tiba- tiba didatangi sekitar 6 orang anggota Brimobdasu beserta 3 orang satpam PT. CML lalu mendobrak masuk kedalam rumah kemudian menyeret syamsir keluar rumah, sesampai diluar rumah, salah seorang anggota Brimobdasu dari arah belakang menempelkan senjata apinya kearah kaki kanan sebelah bawah dan menembakinya dengan peluru tajam. kemudian korban diseret sampai kurang lebih 300 meter menuju perusahaan PT.CML. sampai disana syamsir ditempatkan di mes perusahaan dalam keadaan luka-luka, pada pukul 18.30 wib korban kemudian dibawa kerumah sakit Brimob yang beralamat di Jalan Wahid Hasyim Medan. hal ini dilakukan karna syamsir dianggap sebagai pelaku kerusuhan demo terhadap perusahaan PT. CML yang telah melakukan PHK terhadap karyawanya Para pengungsi Aceh dituduh merambah hutan di kawasan Simalungun terjaring OHL (Operasi 71 Orang Hutan Lestari) yang digelar Polres Simalungun. padahal mereka mendapatkan lahan setelah diberi rekomendasi dari pengulu yang juga diketahui camat untuk menguasai kawasan hutan untuk mempertahankan hidupnya sejak tahun 1999. untuk mendapatkan hak atas tanah seluas 2 ha mereka membayar ganti rugi berkisar Rp 500 ribu, dan atas tanah yang diusahai seluas dua hektar setiap KK mereka juga telah membayarkan pajak bumi dan bangunan (PBB) setiap tahunnya sebesar Rp 17 ribu
kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Den Martin ketika dikomfirmasi, menolak memberikan keterangan resmi karena masih melakukan operasi
Penembakan/Pena ngkapan dan Penahanan/dijadik an tersangka
warga merasa bingung mengapa dituduh melakukan perambahan, apalagi kami adalah orang yang susah, di Aceh kami diusir dengan meninggalkan harta yang ada, pindah ke Simalungun malah ditangkap dituduh merambah hutan
puluhan warga masih berada di Mapolres Simalungun
oknum anggota Polres Simalungun
Penangkapan/Pen ahanan
PWI mengecam keras tindakan yang di lakukan oknum PNS tersebut bahkah PWI akan melaporkan kasus kriminal terhadap Insan Pers ini ke Mapoldasu
atas penganiayaan yang dialaminya kemudian korban membuat pengaduan kepolisi dengan surat tanda penerimaan laporan polisi STPL/804/X/2006/TBS Patumbak
Berinisial AB Mantan Kepala Wartawan Kantor Pos Timbang Deli Medan
Penganiayaan / Pemukulan
Anggota Poltabes Medan
Mahasiswa
Penganiayaan / Pemukulan/ Penahanan
Penganiayaan / Pemukulan
Aktifis Petani
23 Rabu 04 Wartawan Posmetro Medan Oktober 2006 dianiaya oleh mantan Kepala Kantor Pos Timbang Deli Medan
Depan Kantor Pos Jalan Sisingamangaraja Km. 85 Medan
24 Senin 20 November 2006
Aksi Tolak Bush di Medan Rusuh 3 Mahasiswa ITM terluka pasca Demonstrasi tolak kedatangan BUSH ke Istana Bogor
Di Jalan Walikota Aksi unjuk rasa menolak kedatangan Presiden AS di konsulat Jenderal AS jalan walikota no 13 4 Orang Medan medan berakhir rusuh, 3 mahasiswa ITM mengalami luka luka dua diantaranya berinisial Muklis mahasiswa jurusan Arsitektur dan Imron, Mahasiswa yang mengalami luka berat dirawat dirumah sakit Permata Bunda dijalan SM raja medan selain itu seorang foto grafer harian analisa yang sedang menjalankan aktifitasnya juga mendapat ancaman dari sejumlah petugas untuk membuang file Fotonya, coba lihat filenya cepat buang awas kalau enggak kutandai kau, ancam sejumlah petugas dengan keras. mendapat ancaman tersebut foto grafer analisa tersebut dengan ketakutan membuang foto aksi tersebut
25 Kamis 16 November 2006
Rudi Wartawan Binjai anggota Lokasi Café 17 PWI dianiaya oleh oknum kota Binjai aparat di Cafe 17 Binjai
Kamis malam 16/11 rudi wartawan yang juga anggota PWI Bijai dipukul oleh Oknum 0knum 1 Orang Polisi di café 17 di Binjai. Rudi mengalami pembengkakkan dimata dan darah segar keluar dari hidungnya entah apa motif pemukulan terhadap wartawan yang datang kesana.
Oknum Polisi Binjai
Wartawan
26 Selasa 21 November 2006
Protes Pelurusan Sungai Deli, Kantor Walikota Massa Gerakan Masyarakat MEDAN Medan Maimun Bersatu (GM3B) bentrok dengan satpol PP seorang Nenek Terluka akibat terinjak - injak satpol PP
Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Medan Maimun Bersatu yang semula melakukan protes terlibat bentrok dengan puluhan satpol PP kota medan dihalaman kantor Walikota Medan seorang Nenek berinisial Rohani Lubis pengunjuk rasa sempat terbanting dan terinjak injak oleh satpol PP tersebut. aksi ini sebenarnya ingin menyampaikan keluhan kapada walikota medan seputar pelurusan sungai deli yang mengakibatkan banjir kepemukiman warga. entah dari mana asal muasalnya massa kemudian bergerak ketengah halaman balai kota hingga terjadi dorong dorongan dan bentrok pun terjadi sehingga mengakibatkan seorang nenek lanjut usia terbating dan mengalami luka pada kakinya.
Puluhan Anggota Satpol PP kota medan
LSM (aktifis dan Penganiayaan / Organisasi) Pemukulan
27 20 Desember 2005 hingga 24 Februari 2006
Oknum Polsek Barus Bripda Desa Siantar CA Manumpak Simatupang Kec. Sosor terlibat pembunuhan Gadong Tapteng berencana terhadap seorang petani partahian simanung kalid bersama mandor PT. Nauli sawit Muslim sibagaring
Partahian ditemukan tewas pada hari selasa tanggal 20 Desember 2005 sekira pukul 07.00 wib 1 0rang dilokasi perladangan miliknya didesa Lehu desa siantar CA Kec.Sosor Gadong Tapteng. Berdasarkan keterangan saksi Fantius telaumbanua sehari sebelum kejadian kematain korban. istri korban menghampiri pekerja PT Nauli Sawit dan mengatakan mengapa tanah miliknya dikerjakan dan kemudian karyawan tersebut mengatakan disuruh oleh asisten perkebunan, usai makan siang para karyawan tersebut menghampiri gubuk korban yang berada tidak jauh dari lokasi mereka akan tetapi mereka tidak menemukan korban digubuk tersebut namun menyuruh anak korban untuk memanggil korban (partahian simanungkalid) kemudian korban bertemu dengan Muslim serta berbincang bincang menawarkan kerja di PT Nauli Sawit tersebut sebagai penjaga malam. berdasarkan kesepakatan tersebut korban akhirnya menerima tawaran tersebut akan tetapi keesokan paginya korban ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan, hal ini kemudian berusaha ditutup tutupi oleh anggota polsek barus tersebut sehingga menimbulkan kecurigaan bagi keluarga korban.
Masih dalam persidangan pengadilan negeri Sibolga
28 Senin 04 Desember 2006
Wartawan Harian bersama dianiaya oleh sekelompok karyawan PTPN II Desa Badar Kalipah
Irdiasyah 42 th wartawan Harian Bersama warga dusun II desa Tembung Kecamatan Percut Sei 1 Orang tuan dianiaya oleh karyawan PTPN II. Saat itu Irdiansyah sedang meliput adanya tindakan perobohan pagar bangunan yang dilakukan oleh karyawan PTPN II Bandar Kalipah. setelah mengamati peristiwa dan menuliskan hal hal yang dilihatnya, kemudian korban melakukan konfirmasi ke Pimpinan ke Pimpinan PTPN II. Pihak PTPN II keberatan, namun korban tetap berupaya semaksimal mungkin bagaimana agar bisa bertemu. salah seorang dari karyawan PTPN II kemudian memukul gagang babat ke tubuh Korban. ayunan parang babat tersebut kemudian ditangkis. akibat dari tangkisan tersebut tangan Irdiansyah kemudian terluka serta bengkak. mendapat perlakuan tersebut kemudian korban melaporkan hal ini ke Polsek Percut Sei tuan dan diterima oleh Aiptu Iman Safii.
Mendapat perlakuan tersebut Oknum karyawan PTPN II kemudian korban melaporkan hal Bandar Kalifah Percut Sei ini ke polsek Percut Sei tuan dan Tuan di terima oleh Aiptu Iman Safii.
PTPN II Desa Badar Kalifah Kecamatan Percut Sei tuan Deli Serdang
Sekira pukul 13.00 wib. Wartawan Posmetro medan, maranatha tobing 27 th warga jalan pelajar 1 orang medan dianiaya oleh AB mantan kepala kantor Pos Timbang Deli Medan. Penganiayaan itu diduga akibat tidak terima atas pemberitaan miring. Penganiayaan itu dilakukan AB warga jalan pertahanan, patumbak di sebuah warung nasi di depan kantor pos itu. Bermula saat Maranatha Tobing hendak memesan makan siang di warung nasi tersebut. Tanpa sepengetahuannya tiba tiba muncul AB mendatanginya dan langsung menarik lengan kaos panjang yang dikenakan tobing. Tidak senang atas tindakan itu keduanya beradu mulut. Akhirnya terkuak, aksi AB itu karena tidak senang atas pemberitaan yang dibuat korban seputar pemotongan dana bantuan langsung tunai (BLT) saat AB menjabat kepala Kantor pos yang terakhir hingga dua pekan sebelumnya itu. Meski tobing sudah menjelaskan jika pemberitaan itu sudah diklarifikasikan pada pemberitaan berikutnya, namun AB tidak mau menerima alasan itu. Bahkan korban malah di bentak dan melayangkan tangannya kewajah korban.Tidak sampai disitu, korban juga didorong hingga terduduk kembali kebangkunya. Tindakan AB itu sempat menarik perhatian pem
Korban kemudian di tahan oleh 6 orang anggota Brimodasu Aktifis Buruh Mapoltabes medan setelah keluar dan 3 orang Satpam PT.CML dari rumah sakit Brimobdasu. berinisial Ependi sitohang.
Biaya perobatan tersebut akan di tanggung oleh kasat intelkam bayu aji, kapoltabes akan menindak setiap polisi yang melakukan pemukulan tersebut
1 Orang
Muslim Sibagariang (mandor Aktifis Petani PT. Nauli sawit) Dongoran Siregar ( asisten Nauli Sawit) Bripda Manumpak Simatupang (oknum Polsek Barus) Telaumbanua (karyawan PT. Nauli Sawit)
Wartawan
Pembunuhan
Penganiayaan / Pemukulan
29 Rabu 18 Rektor USU ancam Bunuh Oktober 2006 Dosennya, Mata Sang guru mau dicongkel hal ini terkait ISU Korupsi di USU
30 Kamis 14 September 2006
Ruangan Rektor Kampus USU Medan
Ancaman terhadap Aktifis Jl. Setia Budi Pusaka Indonesia agar tidak Medan mengungkap kasus percaloan darah di PMI Medan
Hal ini bermula saat sejumlah dosen di USU sibuk menyelidiki dugaan kasus korupsi gaji 7 Orang honorer karyawan USU. Tapi belum lagi terungkap, dilingkungan USU merebak dan mendadak beredar tujuh seleberan gelap yang isinya seolah seolah memihak cairudin lubis. tujuh selebaran itu kemudian ditanya oleh jaya arjuna melalui surat. kemudian jaya arjuna menyarankan untuk melaporkan selebaran gelap itu kepada polisi. dalam surat tersebut jaya menyatakan bahwa rektor tidak akan mungkin merestui 7 selebaran tersebut. esoknya jaya arjuna yang juga seorang kordinator Transparansi Internasional Indonesia (TII) ini kemudian di pangggil sang rektor. pada saat di rungan inilah kemudian jaya mendapat ancaman dari sang rektor. menurut jaya ancaman bunuh tersebut makin meninggi ketika jaya menyebut nama Fahmi SH Aspidsus Kajatisu aparat yang lagi mengusut Kasus Korupsi di USU.
Mendapat perlakuan tersebut kemudian Korban melaporkan tindakan sang rektor ke Mapoldasu
Rektor USU Prof. Cairudin Lubis
LSM (aktifis dan Ancaman Organisasi) / Bunuh/Teror dan Dosen/Guru Itimidasi
Teror ini terjadi dan juga dialami oleh salah seorang dokter di PMI Medan Yakni dokter 2 Orang Mujahar mantan kepala laboratoriun UTD PMI Medan mengungkapkan dirinya, telah menerima sejumlah teror melalui telepon gelap dia akan diancam fisik, pengancam tersebut mengatakan bahwa ia biang kerok yang membongkar kasus tersebut selain sang dokter tersebut aktifis pusaka indonesia juga mendapat teror yang juga sama dan akan membunuh bagi siapapun berani melanjutkan kasus ini.
Pusaka Indonesia kemudian mengadukan hal ini kepada Mapoldasu agar segera menyelidiki kasus percaloan darah tersebut
OTK berasal dari OKP
LSM (aktifis dan Ancaman Organisasi) Bunuh/Teror dan Itimidasi