Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN)
Volume 01 Nomor 02 Tahun 2017
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA PEMASARAN KELAS XI SMKN 1 MAGETAN
Syafriel Muwaffaq Yasin Program Studi Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected]
Dr. Harti, M.Si Program Studi Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected]
Abstrak Dalam Menghadapi persaingan siswa tidak hanya paham teori tetapi mampu menerapkan didalam kehidupan sehari – hari, akan timbul sebuah proses pembelajaran yang mana didapatkan melalui proses pembelajaran yang menimbulkan pengalaman belajar siswa pemasaran yang didapatkan baik didalam kelas maupun diluar kelas dari praktek kerja dengan dunia usaha sehingga siswa diharapkan saat lulus nanti memiliki pengalaman belajar sehingga akan menimbulkan ketertarikan siswa untuk berwirausaha yang sudah diajarkan oleh guru maupun instruktur, pengetahuan kewirausahaan dari mata pelajaran adaptif prakarya dan kewirausahaan yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan mata pelajaran produktif pemasaran. Rumusan masalahnya adalah mencari pengaruh variabel independen pengetahuan kewirausahaan (X1), pengalaman belajar (X2), terhadap variabel dependen minat berwirausaha (Y). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman belajar memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha Siswa Pemasaran Kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Jenis penelitian yang digunakan termasuk dalam expost facto. Alat analisisnya menggunakan analisis regresi berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Dan Pengalaman Belajar tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Serta Pengetahuan Kewirausahaan dan Pengalaman Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Kata Kunci: Pengetahuan Kewirausahaan, Pengalaman Belajar dan Minat Berwirausaha.
Abstract This is face of competition, students not only understand the theory, but is able to apply in daily life today, right arises a learning process which is obtained through a learning process that raises students' learning experience marketing gained both in the classroom and outside the classroom of working practices with the business world so that students I expect when graduate has a learning experience that will generate student interest in entrepreneurship has been taught by teachers and instructors, knowledge subjects of entrepreneurship and entrepreneurial adaptive craft that have strong linkages with the productive marketing subjects. The formulation of the problem is to find the influence of the independent variables entrepreneurial knowledge (X1), a learning experience (X2), the dependent variable interest in entrepreneurship (Y). The purpose of this study was to determine whether entrepreneurial knowledge and learning experiences give effect to the interest in entrepreneurship Marketing Class XI student of SMK Negeri 1 Magetan. This type of research is included in ex post facto. Analysis tools using multiple regression analysis aimed to determine the effect of two independent variables on the dependent variable. From the results of this study concluded that Enterprise Knowledge positive and significant impact on students' interest in entrepreneurship class marketing XI SMK 1 Magetan. And the Learning Experience is not positive and significant impact on students' interest in entrepreneurship class marketing XI SMK 1 Magetan. As well as Enterprise Knowledge and Learning Experiences positive and significant impact on students' interest in entrepreneurship class marketing XI SMK 1 Magetan. Keywords: Entrepreneurship Knowledge, Learning Experience, Interest Of Entrepreneurship
9
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Pemasaran Kelas XI SMKN 1
hanya paham akan teori tetapi mampu menerapkan teori tersebut didalam kehidupan sehari – hari. Diharapkan akan timbul sebuah proses pembelajaran yang mana didapatkan melalui proses pembelajaran yang menimbulkan pengalaman belajar siswa pemasaran yang didapatkan baik didalam kelas maupun diluar kelas dari praktek kerja dengan dunia usaha dan dunia industri sehingga siswa diharapkan saat lulus nanti memiliki pengalaman belajar yang banyak sehingga akan menimbulkan ketertarikan siswa untuk berwirausaha yang sudah banyak diajarkan oleh guru maupun istruktur di praktek kerja industri Pendidikan kejuruan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten. SMKN 1 Magetan adalah pendidikan formal kejuruan yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan maupun mandiri dengan mendirikan usaha atau membuka lapangan pekerjaan sendiri. Perkembangan globalisasi menuntut sekolah, terutama SMKN 1 Magetan untuk menyiapkan lulusan yang dapat bersaing memasuki dunia kerja. Seiring perkembangan tersebut muncul pula beberapa permasalahan yang dihadapi oleh kalangan pendidikan, khususnya siswa SMKN 1 Magetan .Pengangguran menjadi salah satu masalah terbesar dikarenakan daya serap lulusan SMKN 1 Magetan ke dunia kerja dan dunia usaha yang masih rendah. Di Indonesia angka pengangguran terbanyak justru diciptakan oleh jenis pengangguran terbuka, yaitu jenis pengangguran yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup memadai untuk bekerja, akan tetapi kemampuan industri/dunia kerja untuk menyediakan lapangan kerja tidak memadai. Kewirausahaan menjadi solusi terbaik yang di programkan pemerintah dan menjadi salah satu tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah ditetapkan dengan Permendiknas. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, standar kompetensi lulusan pada SMK yaitu menghasilkan lulusan yang siap menjadi tenaga kerja atau berwirausaha dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya. Kewirausahaan menuntut adanya sikap disiplin dan sistematis dalam penerapan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan persoalan hidup serta mencapai kehidupan yang lebih baik. Pilihan untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan berpeluang menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada berkarir menjadi karyawan. Selain itu menjadi wirausaha dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Pajak yang dihasilkan dari wirausaha juga dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Maka SMKN 1 Magetan perlu memiliki mata pelajaran pelajaran kewirausahaan untuk membantu siswa memotivasi lulusannya, memiliki pengalaman wirausaha dan dapat mengembangkan usahanya. Namun, banyak siswa yang kurang mendalami ilmu pengetahuan kewirausahaan sehingga tidak maksimal dan aplikatif dalam penerapannya, karena tingkat pengetahuan kewirausahaan siswa berbeda-beda.
PENDAHULUAN SMK Negeri 1 Magetan merupakan sekolah vokasi yang mengembangkan sumber daya manusia berbasis bisnis dan manajemen melalui berbagai keterampilan dan keahlian yang di khususkan untuk siap di dunia kerja dan dunia usaha dengan keahlian yang secara khusus diberikan di beberapa program paket keahlian yang ada di SMKN 1 Magetan, adapun program paket keahlian yang ada di SMKN 1 Magetan yakni program paket keahlian pemasaran, akuntansi, perkantoran, usaha perjalanan pariwisata, perhotelan dan multimedia. Setiap program paket keahlian yang ada di SMKN 1 Magetan menggunakan kurikulum 2013 dalam sistem pembelajarannya, yang mana terbagi atas mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif yang masing – masing mata pelajaran diajarkan oleh guru – guru yang profesional dibidangnya, sehingga diharapkan siswa dapat menguasai materi dengan baik serta memiliki keterampilan yang mumpuni dan kompetensi yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAQ sehingga diharapkan siswa mampu berprestasi baik dalam keilmuannya maupun profesionalitasnya. Program paket keahlian pemasaran SMK Negeri 1 Magetan adalah salah satu program kompetensi keahlian yang berfokus mengembangkan sumberdaya manusia profesional didalam bidang pemasaran jasa maupun barang, diharapkan lulusannya memiliki softskill dan hardskill yang mumpuni sehingga kemampuan siswa bisa menjadi unggul dan kompeten dalam berinovasi untuk menciptakan ide – ide kreatif, serta mampu bersaing secara kompetitif dalam dunia industri maupun dunia usaha. Kurikulum 2013 yang diajarkan di program paket keahlian pemasaran meliputi normatif, adaptif dan produktif terdapat di yaitu mata pelajaran normatif meliputi pendidikan agama, bahasa inggris, bahasa indonesia, PPKN, dan Sejarah Indonesia, Matematika. Sedangkan mata pelajaran adaptif meliputi Seni budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, dan Pendidikan jasmani, kesehatan, rekreasi dan olah raga. Sedangkan mata pelajaran produktif di pemasaran meliputi Analisa dan Riset Pasar, Perencanaan Pemasaran, Pengelolaan Pemasaran, Pemasaran Online, Prinsip – Prinsip Bisnis Ritel, Pengetahuan Produk, Penataan Barang Dagangan, Komunikasi Bisnis, Administrasi Transaksi, Pelayanan Penjualan. Sehingga siswa pemasaran SMKN 1 Magetan banyak mendapat materi tentang pengetahuan kewirausahaan dari mata pelajaran adaptif prakarya dan kewirausahaan yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan mata pelajaran produktif pemasaran yang ada di lampiran 3 sehingga siswa pemasaran SMKN 1 Magetan juga memiliki kompetensi dan keterampilan yang kuat dalam mengembangkan kewirusahaan sehingga dalam proses pembelajaran timbul pula proses belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas . Contoh pembelajaran diluar kelas seperti di Business Center Alfamart Class, Laboratorium pemasaran, Laboratorium komputer dan bank mini, praktek penjualan di luar sekolah, praktek keterampilan prakarya berupa barang maupun jasa. Sehingga diharapkan siswa tidak 10
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN)
Volume 01 Nomor 02 Tahun 2017
“pengalaman diartikan sebagai kegiatan atau usaha mengembangkan arti dari peristiwa atau situasi, sehingga orang dapat memiliki cara pemecahan suatu masalah baik sekarang maupun yang akan datang”. Pengalaman merupakan usaha untuk tindakan selanjutnya. Pengalaman yang luas memungkinkan kita memperoleh pengertian yang mendalam tentang suatu masalah sehingga memperbesar kemampuan untuk mempraktekkannya, pendidikan memberikan tugas untuk dorongan mencipta dan membina kreativitas.
Berdasarkan hasil observasi, praktik kerja industri dilakukan siswa pemasaran SMK Negeri 1 Magetan dilaksanakan saat siswa kelas XI pada semester ganjil selama 3 bulan dan Semester genap 3 bulan. Dunia usaha atau dunia industri yang telah menjalin kerja sama dengan SMK Negeri 1 Magetan dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri khususnya untuk Program Keahlian Pemasaran Minat berwirausaha siswa pemasaran SMKN 1 Magetan juga dapat dipengaruhi dari banyak faktor. Ada beberapa fasilitas pendukung agar minat wirausaha siswa yang berada pada ranah ekstrinsik diantaranya faktor pengalaman kewirausahaan yang didapat dari sekolah berupa fasilitas business center sekolah dan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Pembelajaran pada keahlian pemasaran sangat menunjang dengan berbagai mata pelajaran yang lebih fokus ke kewirausahaan dan ditunjang dengan tambahan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMKN 1 Magetan diwujudkan dalam bentuk praktik dan teori. Dalam praktiknya guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan guru program paket keahlian Pemasaran SMKN 1 Magetan bekerja sama dalam pengelolaan business center dimana bentuk business center SMKN 1 Magetan dikhususkan pada pengembangan sekolah ekonomi yang diwujudkan dengan BC market, Laboratorium pemasaran, bank mini, laboratorium toko alfamart dan laboratorium komputer untuk meningkatkan kompetensi dan minat siswa dalam berwirausaha. Berdasarkan fakta yang ada, hasil observasi, dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, fenomena yang ada dan latar belakang yang diuraikan diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan pengujian lebih lanjut terhadap penemuan empiris tersebut, sehingga peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Pemasaran Kelas XI SMK Negeri 1 Magetan”.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan landasan teori, yang mendukung penelitian ini maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : : Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh pada minat berwirausaha siswa pemasaran SMK Negeri 1 Magetan . : Pengalaman belajar berpengaruh pada minat berwirausaha siswa pemasaran SMK Negeri 1 Magetan . : Pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman belajar berpengaruh pada minat berwirausaha siswa pemasaran SMK Negeri 1 Magetan
METODE Jenis desain penelitian ini termasuk dalam expost facto. Menurut Arikunto (2010:17) penelitian expost facto adalah model penelitian yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian expost facto hanya mengungkap gejala-gejala yang ada atau yang telah terjadi sehingga dalam penelitian ini tidak perlu memberikan perlakuan apapun terhadap variabel dalam penelitian. Secara Konseptual, hubungan antar variabel – variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA 1. Minat Berwirausaha Menurut Slameto (2010:180) “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Selanjutnya menurut Winkel (2004:650) “Minat, pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirii semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”. 2. Wirausaha Wirausaha memiliki arti menjalankan usaha. Menurut Tedjasutisna (2004:14) “Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber data yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan.” 3. Pengalaman Belajar Sedangkan menurut Sahertian (2008:26)
Gambar 1 Rancangan Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 Magetan. SMK Negeri 1 Magetan dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan tempat peneliti pada saat melakukan Praktek Pengelolaan Pembelajaran (PPP) . SMK Negeri 1 Magetan merupakan sekolah menengah kejuruan yang berkonsentrasi Program studi Manajemen dan Bisnis yang salah satunya memiliki paket keahlian Pemasaran. Peneliti akan melakukan aktivitas penelitiannya yang berupa identifikasi permasalahan, penyebaran angket, survei subyek penelitian, pencarian data gambaran umum SMK Negeri 1 Magetan.
9
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Pemasaran Kelas XI SMKN 1
Waktu penelitian dilakukan dimulai dari pengamatan dan pra-survei sejak bulan Januari 2016 hingga penelitian rampung di bulan Desember 2016. Penelitian ini dilakukan untuk pengumpulan informasi mengenai responden hingga analisis data yang telah diperoleh melalui penyebaran angket. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2014:102). Dengan demikian instrumen yang akan digunakan untuk meniliti akan bergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan penelitian dalam memperoleh data dan bahanbahan yang diperlukan dalam penelitian : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan penyebaran angket kepada responden yaitu pada siswa kelas XI pemasaran SMK Negeri 1 Magetan. Metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu dengan cara sebagai berikut : a. Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian yang berada di SMK Negeri 1 Magetan. Observasi dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi secara langsung di lapangan mengenai informasi tentang pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman belajar terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 Magetan dan responden yang berhubungan dengan variabel penelitian. b. Wawancara Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur, yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data responden penelitian. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. (Sugiyono, 2011:234). c. Angket Pada metode angket ini penulis memberi daftar pernyataan yang ditujukan kepada siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 Magetan untuk kemudian diisi dan dikembalikan. Angket digunakan untuk mendapatkan data dari sumber data atau responden, dengan angket ini peneliti meminta keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden. Peneliti menggunakan kuesioner yang terstruktur, dimana angket penelitian ini diberikan langsung kepada responden. Sedangkan pernyataan yang digunakan berupa pernyataan tertutup. Untuk pernyataan tertutup, responden hanya menjawab dengan cara memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Skala pengukuran yang digunakan adalah
skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidakpastian terhadap masing– masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus. Dengan skala ini, responden diminta untuk memberi jawaban terhadap setiap pernyataan dengan cara memberi tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia serta ada dilampiran nomor 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Menunjukkan bahwa nilai kolmogrov-smirnov Z sebesar 0,731 dan nilai Asymp. sig sebesar 0,659 , yang berarti bahwa hasil tersebut lebih besar dari nilai sig 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, data dalam penelitian ini memenuhi uji normalitas Selanjutnya terlihat persebaran titik – titik berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
12
2.
Uji Multikolinieritas Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) dan Pengalaman belajar yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10. Hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas, sehingga seluruh variabel bebas (X) tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.
3.
Uji Heteroskedastisitas Titik – titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas dalam model regresi, sehingga seluruh variabel bebas (X) tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
4.
Hasil Uji T (Parsial) Uji T (Parsial) dapat digunakan untuk pengujian hipotesa kedua dengan langkah-langkah sebagai berikut”: a. Merumuskan hipotesis secara statistic H0 : b1,b2 = 0, Tidak terdapat pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan pengalaman belajar (X2) secara parsial terhadap variabel minat berwirausaha (Y) pada siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. Ha : b1,b2 ≠ 0, Terdapat pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan pengalaman belajar (X2) secara parsial terhadap variabel minat berwirausaha (Y) pada siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of significan (α) sebesar 0,05 atau 5%” c. Kriteria Pengujian
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN)
Volume 01 Nomor 02 Tahun 2017
Jika Sig t < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel-variabel bebas (X) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y)”. Jika ”Sig t > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya ,variabel-variabel bebas (X) secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel teriikat (Y)”. Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis 1. Uji F (Simultan) Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 9,454 didukung pula dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Haditerima. Hal ini berarti Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Pengalaman Belajar (X2), mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap terhadap minat berwirausaha (Y) pada siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. 2.
Koefisien Determinasi (R2) Koefisiensi “determinasi Adjusted R Square sebesar 0,150 berarti besarnya pengaruh variabel pengetahuan (X1), dan pengalaman belajar (X2) secara bersama – sama terhadap variabel terikat minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan” adalah sebesar 0,150 atau 15%. Sedangkan sisanya 85% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Pemasaran Kelas XI SMK Negeri 1 Magetan . 1. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Pemasaran Kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Pengetahuan kewirausahaan menjadi faktor penting siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman belajar (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan dengan materi yang terkait dengan pengetahuan kewirausahaan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan maupun guru mata pelajaran keahlian atau produktif menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan pada siswa pemasaran sudah diajarkan dengan baik oleh guru pada saat dikelas dengan materi – materi yang mendukung baik dari segi teori maupun praktik yang ada dilapangan. Secara keseluruhan sudah dipandang baik oleh siswa baik dari Faktor Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada, Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. ,Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis, Keterampilan konseptual dalam
2.
9
mengatur strategi dan memperhitungkan resiko, Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola, Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan. Sehingga dipercaya mampu memberikan dampak yang positif dan berpengaruh bagi pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rahmania (2014) “Pengetahuan Kewirausahaan, Praktek kerja industri dan Motivasi Berprestasi memiliki pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha siswa jurusan pemasaran SMK Negeri Bisnis dan Manajemen Kota Padang. Apabila siswa sudah dibekali dengan pengetahuan kewirausahaan, pelaksanaan praktek kerja industri sudah dilakukan dengan baik, dan Motivasi Berprestasi sudah meningkat akan dapat meningkatkan Minat Berwirausaha siswa jurusan pemasaran SMK Negeri Bisnis dan Manajemen Kota Padang”. Sesuai yang dikemukakan Peltier and Scovotti (2014) penelitian tetap menunjukkan bahwa siswa merasa bahwa pengetahuan pemasaran kewirausahaan memiliki pengaruh yang simultan terhadap pendidikan mereka. fungsional untuk memulai dan menjalankan bisnis. temuannya menunjukkan bahwa itu adalah penting untuk menemukan kesempatan belajar pengalaman yang memungkinkan siswa untuk melihat langkah awal apa yang diperlukan untuk menjadi seorang pengusaha. Pengaruh Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Pemasaran Kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Pengalaman Belajar menjadi factor penting siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman belajar (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Secara keseluruhan pengalaman belajar pada siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan belum memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan siswa serta minat berwirausaha siswa, karena Pengalaman langsung, Pengalaman langsung, Pengalaman melalui dramatisasi, Pengalaman melalui karyawisata, Pengalaman melalui pameran yang diajarkan pada siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan selama ini tidak memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Andayani (2015) pengalaman belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha memiliki hubungan yang rendah., memiliki makna jika pengalaman belajar kewirausahaan meningkat maka minat berwirausaha juga meningkat, begitu sebaliknya jika pengalaman belajar kewirausahaan menurun maka minat
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Pemasaran Kelas XI SMKN 1
berwirausaha juga menurun menunjukkan bahwa pengujian variabel pengalaman belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha dengan demikian pengalaman belajar kewirausahaan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Menurut Lamb (2015) Variabel Learning About Events Through Involvement dan Participation The Use Of Experiential secara simultan dan secara signifikan berpengaruh terhadap Authentic Learning Experiences pada setiap siswa. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bhattacharya dan Mandke (Wena, 1994 :81) untuk mencapai keberhasilan pembelajaran tersebut, maka harus diciptakan keadaan yang saling menguntungkan dan hubungan triangular ineraktif antara instruktur, siswa dan pihak industri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman belajar siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan tidak memiliki dampak yang signifikan ini terjadi dikarenakan berbagai faktor semisal mulai dari guru yang belum memiliki kompetensi yang baik dalam mengajarkan mata pelajaran produktif pemasaran maupun mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan sehingga pengalaman belajar siswa baik di dalam kelas maupun diluar kelas yang masih kurang, serta terbatasnya jam pelajaran untuk mendalami kewirausahaan dengan praktik dilapangan baik di business center, laboratorium alfamartclass, laboratorium pemasaran dan juga praktik diluar sekolah dengan karya wisata yang masih jarang dilakukan sehingga siswa masih belum timbul minat berwirausaha dari adanya pengalaman belajar secara menyeluruh di mata pelajaran produktif pemasaran maupun mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan. 3.
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada suatu saat nanti hasil pembelajaran tersebut dapat menentukan minat individu atau kelompok terhadap hal tertentu Borich dalam Rahayu (2008:33). Selain itu pihak sekolah diharapkan bisa menfasilitasi dan memberikan kesempatan pada para siswa yang benar – benar memiliki pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman belajar sehingga dapat menumbuhkan minat untuk berwirausaha yang tinggi, agar bisa belajar ataupun merealisasikan niat mereka untuk berwirausaha. Pihak sekolah juga bisa berperan memberikan informasi dan pengetahuan kewirausahaan, menghubungkan siswa dengan dunia usaha melalui praktek kerja industry/praktek dilapangan dan memberikan wadah bagi siswa dalam menerapkan ilmu yang sudah didapatkan melalui mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dengan cara mendirikan bisnis kecil – kecilan di lokasi sekolah. Hal ini menjadi penting karena peran sekolah dalam memotivasi dan membimbing siswa untuk menjadi wirausahawan muda memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan. Dengan emingkatnya wirausahawan dari kalangan lulus SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) akan mengurangi jumlah pengangguran diharapkan mampu menambah jumlah lapangan kerja. Dapat disimpulkan bahwa siswa belum memiliki pengalaman yang baik dalam kewirausahaan. Jika dikaitkan dengan minat berwirausaha, siswa harus memiliki kemampuan untuk menyerap setiap materi pembelajaran baik itu pembelajaran tatap muka di kelas, pembelajaran di laboratorium sekolah, belajar di mini market sekolah dan praktek kerja industri untuk bisa melakukan tindakan – tindakan yang dapat mengasah kemampuannya untuk bisa berwirausaha, siswa juga dapat bekerja dengan baik pada saat diberikan tugas oleh guru disekolah maupun di tempat praktek yang ada di dunia usaha. Minat berwirausaha yang mulai tumbuh pada siswa saat ini tercermin dari aspek perilakunya, seperti mencoba membuka usah kecil – kecilan sendiri atau berkelompok, mengikuti study tour di tempat usaha serta membaca buku – buku yang bisa menambah wawasan mereka tentang seluk beluk kewirausahaan. Siswa ini sudah menentukan target – target apa saja yang ingin dicapai, seperti ingin berwirausaha di satu bidang tertentu, dan menetukan konsep usaha. Siswa ini juga sudah mengkondisikan diri mereka berada di suatu situasi / keadaan yang mendukung untuk sukses berkarir sebagai wirausahawan. Misalnya : mulai membiasakan diri bergaul dengan orang – orang yang mampu berwirausaha, berdiskusi / bertukar pikiran dengan orang – orang yang sudah mampu berwirausaha, bertanya tentang pengalaman – pengalaman, kesulitan yang dihadapi saat berwirausaha pada orang yang sudah berpegalaman dalam hal kewirausahaan.
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Pengalaman Belajar secara simultan (bersama – sama) Terhadap minat berwirausaha pada siswa pemasaran Kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang searah antara variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) dan Pengalaman Belajar (X2) secara simultan (bersama – sama) terhadap Minat Berwirausaha (Y) siswa pemasaran kelas XI SMKN 1 Magetan. Hal ini dipengaruhi oleh variabel – variabel lain di luar penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), dan Pengalaman Belajar (X2), berpengaruh positif dan signifikan secara simultan (bersama – sama) terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Dengan melalui mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat menumbuhkan pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman belajar seseorang. Lembaga pendidikan baik formal maupun non formal sebagai suatu system dapat berpengaruh terhadap pembentukan minat berwirausaha. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajarannya menekankan pada
4.
14
Variabel yang paling dominan mempengaruhi minat berwirausaha.
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN)
Volume 01 Nomor 02 Tahun 2017
Variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap minat berwirausaha terhadap siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan hal ini dikarenakan belajar siswa melalui pembelajaran secara langsung oleh guru disekolah, guru selalu memberikan motivasi yang kuat dan terus menerus terhadap siswa , praktek kewirausahaan disekolah seperti berlatih di minimarket sekolah, koperasi sekolah serta laboratorium yang mendukung kewirausahaan, didukung oleh guru,tenaga kependidikan dan dunia usaha dan dunia industri serta kurikulum 2013 revisi terbaru 2016 agar siswa mampu mengembangkan dan membuat usaha baru yang mandiri maupun kelompok Kurikulum 2013 yang diajarkan pada siswa pemasaran melalui pelajaran paket keahlian pemasaran banyak yang mendukung terkait kewirausahaan yang tidak terdapat pada program paket keahlian selain program paket keahlian pemasaran SMK Negeri 1 Magetan sehingga pengetahuan kewirausahaan lebih mendominasi siswa minat berwirausaha.
4.
PENUTUP Simpulan 1. Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. 2. Pengalaman Belajar tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. 3. Pengetahuan Kewirausahaan dan Pengalaman Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan. Saran 1. Bagi siswa, Berdasarkan dari hasil penelitian ini sebagian siswa belum berani untuk mengambil resiko menjadi wirausahawan, sehingga diharapkan hendaknya siswa senantiasa meningkatkan minat dan kemampuannya untuk berwirausaha agar siswa benar-benar mampu untuk menciptakan lapangan keja sendiri. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memupuk sikap mental wirausaha berlatih dalam mengelola suatu usaha seperti mencari informasi mengenai kiat sukses wirausahawan dan bergaul dengan wirausahawan diharapkan dapat menimbulkan perhatian dan keinginannya untuk berwirausaha melalui pengalaman belajar. 2. Perlunya ketelitian penempatan siswa ditempat praktik kerja industri harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki siswa, sehingga siswa akan lebih menguasdai kompetensi yang sudah dimiliki. Selain itu perlu adanya dukungan dari pihak-pihak Dunia Usaha/Dunia Industri yang bonafit agar kualitas pembelajaran praktik kerja industri bisa sangat baik. Sehingga out put SMK bisa menjadi tenaga kerja yang professional. 3. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif, hal
5.
ini mengindikasikan memiliki pengetahuan kewirausahaan yang didorong pengalaman yang tinggi seperti melakukan pembelajaran secara langsung, praktek di sekolah dan praktek lapangan secara mandiri pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan maka dapat menumbuhkan minat berwirausaha yang tinggi dan dapat digunakan untuk merealisasikan dengan praktek kerja industri dan membuka usaha mandiri maupun kelompok seperti berjualan online dengan modal yang murah. Siswa dapat terus mempertahankan minat berwirausaha yang tinggi tersebut dan terus mengasah pengalaman belajarnya dengan beberapa cara antara lain terus berpikiran positif dalam segala hal dengan melakukan belajar kelompok guna membangun usaha, optimis dalam mencapai keinginan untuk sukses dalam berwirausaha dengan belajar melalui pembelajaran secara langsung oleh guru disekolah, guru selalu memberikan motivasi yang kuat dan terus menerus terhadap siswa, praktek kewirausahaan disekolah seperti berlatih di minimarket sekolah, koperasi sekolah serta laboratorium yang mendukung kewirausahaan, berpraktek membuat suatu barang yang memiliki nilai yang tinggi baik itu kerajinan, budidaya maupun pangan, memperkaya pengalaman belajar mulai dengan mendirikan usaha mandiri maupun kelompok seperti produk makanan yang dijual diluar sekolah dengan ikut acara – acara yang diselenggarakan di acara besar yang banyak pengunjungnya dan memperluas pengetahuan dan pengalaman belajar dengan relasi usaha bisnis dengan berkunjung ke tempat usaha lain yang sudah sukses guna bertanya, bertukar pendapat dan pengalaman, mengikuti banyak kegiatan disekolah ataupun di luar sekolah sehingga seiring dnegan tumbuhnya minat berwirausaha. Pada siswa pemasaran kelas XI SMK Negeri 1 Magetan, pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang didapat sudah baik sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan dan pengalaman belajar akan berwirausaha serta didukung oleh guru,tenaga kependidikan dan dunia usaha dan dunia industri serta kurikulum 2013 revisi terbaru 2016 agar siswa mampu mengembangkan dan membuat usaha baru yang mandiri maupun kelompok dan kurikulum 2013 yang diajarkan pada siswa pemasaran melalui pelajaran paket keahlian pemasaran banyak yang mendukung terkait kewirausahaan yang tidak terdapat pada program paket keahlian selain program paket keahlian pemasaran SMK Negeri 1 Magetan.
DAFTAR PUSTAKA Alejandro Campos. Esther Hormiga, 2011, “Entrepreneur’s values and knowledge: How can influence new technology-ventures’ growth?” , International Journal of Industrial Engineering and Management (IJIEM), Vol. 2 No 2, 2011, pp. 3338 Available online at http://www.ftn.uns.ac.rs/ijiem/,ISSN 2217-2661. 9
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Pengalaman Belajar Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Pemasaran Kelas XI SMKN 1
Tedjasutisna, Ating. 2004. Memahami kewirausahaan SMK Tingkat Bandung: ARMICO.
Berwirausaha Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Pemasaran SMK Negeri Bisnis dan Manajemen Kota Padang”, Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi,Vol1,No.2(2014), http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mpe/article/vie w/4240
Barwick, J.M 1971. Readings in Adollecent Psycology. Minneapollis: Burgess Publishing Co. Chun-Mei Chou, Chien-Hua Shen, 2015, “ Tertiary Students’ Entrepreneurship Learning Socialization: Factor Analysis and Structural Equation Modeling”,International Journal of Psychology and Educational Studies, 2015, Vol 2 (3), PP 32-38
Sudjana, Nana 2009, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo, Bandung, Hamalik, Oemar 2010, Proses Belajar Mengajar, , Bumi Aksara, Jakarta.
David Lamb , (2015),"Learning about events through involvement and participation", International Journal of Event and Festival Management, Vol. 6 Iss 1 pp. 73 – 91.
Rowley Jennifer. 2014. Bridging the Gap: Improving Students' Learning Experience through Shifting Pedagogical Practices In Higher Education. International Journal of Learning &Development ISSN 2164-4063 , Vol. 4, No. 1.
Eka Aprilianti, 2012, “Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK” , Jurnal Pendidikan Vokasi UNY, Vol 2, Nomor 3, November 2012, http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv.
Sahertian A Piet, 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suryana. 2010. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Edisi Revisi. SALEMBA EMPAT, Jakarta
Ester Lince Napitupulu. 2009. Kemampuan Berwirausaha Perlu Diciptakan. www.kompas.com diakses tanggal 30 April 2016.
Wayne H. Decker Thomas J. Calo Christy H. Weer,. 2012. Affiliation motivation and interest in entrepreneurial careers", Journal of Managerial Psychology, Vol. 27 Iss 3 pp. 302 – 320
Hemant Kassean Jeff Vanevenhoven Eric Liguori Doan E. Winkel , (2015),"Entrepreneurship education: a need for reflection, real-world experience and action", International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, Vol. 21 Iss 5 pp. Ileana
Wina Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, Cet ke-5, h. 122.
Hamburg. 2014. “Improving Young Entrepreneurship Education and Knowledge Management in SMEs by Mentors”. World Journal of Education Vol. 4, No. 5
James W. Peltier Carol Scovotti, 2010,"Enhancing entrepreneurial marketing education: the student perspective", Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 17 Iss 4 pp. 514 – 536 Jones, G.R. 2004. Organizational Theory: Design and Change, Upper Sadle River, New Jersey. Karine
Oganisjana, 2015, ” Opportunity–oriented problem–based learning for enhancing entrepreneurship of university students”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol 213 PP 135 – 141.
Lenita Hietanen , (2015),"Entrepreneurial learning environments: supporting or hindering diverse learners?", Education + Training, Vol. 57 Iss 5 pp. 512 – 531 Purwanto, Ngalim, 1990. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua ( Cet. V: Jakarta: Remaja Rosdakarya Offet. Rahmania, Meri (2014), “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Praktik Kerja Industri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Minat 16