PENGARUH PENERAPAN SISTEM SURVEY_READ UNDERLINE NOTETAKING (S-RUN) DANSURVEY QUESTION RAED RECITE REVIEW (SQ3R)YANG DIIRINGI DENGAN SPEED TEST TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS X SMK 2 TRI DHARMA KOSGORO PADANG ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Oleh :
SYAFNI DECI NIM: s2006 / 77700
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 1
2
PENGARUH PENERAPAN SISTEM SURVEY_READ UNDERLINE NOTETAKING (S-RUN) DAN SURVEY QUESTION RAED RECITE REVIEW (SQ3R) YANG DIIRINGI DENGAN SPEED TEST TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS X SMK 2 TRI DHARMA KOSGORO PADANG Syafni Deci Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (
[email protected]) ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan kehidupan masyarakat dalam suatu negara akan menjadi berkualitas. Oleh sebab itu pendidikan harus dilakukan dengan sebaik mungkin, sehingga dapat menghasilkan masyarakat yang cerdas dan maju. Oleh karena itu diperlukan bagi siswa sebagai penerus bangsa harus mampu meningkatkan motivasi belajar untuk meningkat hasil belajar yang lebih baik. Dalam kajian ini penulis ingin mengetahui alasan rendahnya hasil belajar siswa di SMK 2 TD Kosgoro Padang. Untuk menguji hipotesis ini penulis menggunakan uji Anova digunakan untuk menguji secara bersama-sama pengaruh antar variabel penyebab dengan analisis data yang digunakan adalah Analsis Deskriptif dan Analisis Induktif. Dari hasil perhitungan analisis varians dua jalur terlihat Pengaruh metode pembelajaran dan motivasi siswa terdapat pada hasil belajar ekonomi dapat dilihat dari nilai R Square yaitu 0,948 dari hasil ini terlihat bahwa metode belajar dan motivasi siswa sudah memberikan kontribusi cukup besar terhadap hasil belajarnya.untuk itu disarankan kepada guru untuk lebih mengunakan metode pembelajaran yang menarik, bagi siswa untuk lebih meningkatkan motivasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Kata kunci: Sistem S_RUN, SQ3R, Motivasi, Hasil Belajar Education is a very important thing in human life. With education in the public life of a nation will be qualified. Therefore, education should be done as quickly as possible, so as to produce an intelligent and advanced society. It is therefore necessary for students as the nation's future should be able to increase the motivation to increase learning outcomes better. In this study the authors wanted to know the reason for the low achievement of students at SMK Padang Kosgoro 2 TD. To test this hypothesis the authors using ANOVA test was used to test jointly influence between variables cause the data analysis used is your analysis Descriptive and Inductive Analysis. From the results of analysis of variance calculations visible two-track method of learning and motivation influence student learning outcomes contained in the economy can be seen from the value of R Square is 0.948 of these results shows that the method of learning and motivation of students already make a significant contribution to the results it is suggested to belajarnya.untuk teachers to better use teaching methods that appeal, for students to improve motivation in learning can improve learning outcomes sengga better. Keywords: System S_RUN, SQ3R, Motivation, Learning Outcomes
1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan kehidupan masyarakat dalam suatu negara akan menjadi berkualitas. Oleh sebab itu pendidikan harus dilakukan dengan sebaik mungkin, sehingga dapat menghasilkan masyarakat yang cerdas dan maju. Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dilakukan dalam kehidupan manusia. Dimana dan kapanpun pasti ada pendidikan. Hakikat pendidikan adalah untuk membudayakan manusia sesuai dengan amanat UUD 1945. Perbuatan mendidik diarahkan kepada manusia untuk mengembangkan potensipontensi dasar agar menjadi nyata. Belajar merupakan peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Belajar adalah usaha penguasan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya Sadirman, (2005:20). Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Motivasi belajar siswa merupakan masalah yang kompleks bagi siswa. Menurut Hamalik (2001:163) Motivasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor yang ada dari dalam diri siswa (internal) maupun faktor yang datang dari luar (eksternal) diri siswa tersebut. Faktor internal diantaranya adalah minat,bakat dan mengembangkan sikap untuk berhasil, faktor eksternal adalah lingkungan belajar,keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Kurangnya motivasi siswa akan tercemin dari setiap evaluasi diberikan. Dalam kenyataan nilai yang diperoleh siswa masih cendrung kurang memuaskan belum memenuhi harapan yang diharapkan seperti 2
ditemui di SMK 2 TD Kosgoro Padang. Hal ini dapat dilihat dimana nilai rata-rata ulangan harian 1 IPS Ekonomi siswa kelas X pada semester I tahun pelajaran 2010/2011 masih rendah, hal ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan, dimana tidak ada 1 kelas pun yang nilai rata-rata diatas KKM dan 2 kelas ini nilai rata-rata kelasnya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70,00. Dari 2 kelas yang belum mencapai KKM tersebut persentase siswa yang tuntas juga masih rendah, yang artinya banyak siswa yang tidak tuntas dalam mata pelajaran IPS Ekonomi. Salah satu strategi yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran adalah pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Menurut Melvin L Silberman (2006) Pembelajaran active learning memiliki banyak tipe. Salah satunya adalah Sistem S-RUN dan SQ3R yang merupakan pembelajaran dengan menggunakan teknik menguasai buku bacaan yang dapat digunakan siswa. Sistem S-RUN adalah singkatan dari Survey-Read Underline Notetaking yang diterjemahkan dengan meninjau, membaca, menggaris bawahi dan membuat catatan. Sistem ini lebih mudah diaplikasikan dalam materi yang bersifat pemahaman konsep-konsep Blerkom (1994). Karena sistem S-RUN ini merupakan sistem yang biasanya digunakan untuk membaca buku teks. Sedangkan SQ3R pada prinsip merupakan singkatan dari Survey Question Read Recite Review. SQ3R merupakan strategi mempelajari buku teks yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan secara cermat dan seksama. Tes kecepatan (speed test). Tes ini yang bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes untuk kecepatan berpikir atau Untuk mencapai hasil
yang optimal selain membuat ringkasan materi cara atau strategi yang mungkin dapat digunakan untuk lebih meningkatkan motivasi belajar adalah dengan pemberian umpan balik setiap kali tatap muka dalam PBM. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memberikan umpan balik adalah dengan memberikan tes. Menurut Arikunto (2000: 29) Tes adalah serentetan pertanyaan, latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Penguasaan siswa terhadap materi bacaan tersebut kemudian diperdalam dengan bantuan speed test. Setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dari kedua metode tersebut yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka perlu untuk membuktikan dan mengetahui bahwa apakah Penerapan Sistem Survey_Read Underline Notetaking (S-RUN) Dan Survey Question Read Recite Review (SQ3R) Yang Diiringi Dengan Speed Test Berpengaruh Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas X SMK 2 TD Kosgoro Padang? KAJIAN TEORI Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata dan simbol. Menurut Hamalik (2001: 21) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbahan jasmani. 3
Hasil belajar siswa juga dapat di lihat dari kemampuan siswa dalam mengingat pelajaran yang telah disampaikan guru selama proses pembelajaran dan bagaimana siswa tersebut bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya serta mampu memecahkan masalah yang timbul. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2006:18), bahwa hasil belajar siswa dapat ditinjau dari aspek kognitif, yaitu kemampuan siswa dalam pengetahuan (ingatan), pemahaman dan penerapan (aplikasi), analisis, sintesis dan evaluasi. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “movere yang berarti menggerakkan, dalam bukunya yang berjudul: Belajar Secara Efektif, Hakim (2001:26) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan“Motivasi adalah sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu”. Motivasi merupakan sesuatu yang komplek, yang menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri manusia. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dilakukan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat dicapai. Sadirman (2001:75) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehinga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Membaca merupakan suatu kegiatan yang dapat menambah daya pikir dan ingatan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Sriyono (1999:83) “ Melalui tugas membaca dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran yang sudah diajarkan maupun yang akan diajarkan”. Tujuan menugaskan siswa membaca adalah untuk membangun pengusaan terhadap materi pelajaran. Sehingga memudahkan siswa memahami dan menerima pelajaran. Tugas membaca yang diberikan kepada siswa tidak menyimpang dan sesuai tuntunan dalam sistem S-RUN. Van Blerkom D.I (1994) mengatakan bahwa S-RUN system (Survey, Read, Underline and Notetaking) is recommended as specific strategy to help students quickly and effectively understand course material well enough to successfully pass their exams. This system is too easier to learn and just as effective. Berdasarkan kutipan, keutamaan sistem S-RUN adalah dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah, baik dan membantu kesuksesan dalam ujian akhir siswa. Sistem S-RUN adalah salah satu teknik membaca buku teks dengan langkah - langkah tertentu yang sistematis. Menurut Francis P. Robinson dalam Syah (2009:140) Metode SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi: a. Survey, Maksudnya memeriksa, meneliti atau mengindentifikasi seluruh teks. b. Question, maksudnya menyusun daftar, pertanyaan yang relevan dengan teks. c. Read, merupakan membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. d. Recite, Maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan. e. Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga. Dengan menggunakan SQ3R diharapkan hasil belajar siswa lebih memuaskan atau meningkatkan, karena dengan metode ini siswa 4
menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks. Menurut Sudijono (1996:67): “Tes adalah cara yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab atau perintahperintah ( yang harus dikerjakan) oles testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee yang dapat dibandingkan dengan nilai testee yang lainya”. Proses pembelajaran dapat berlangsung efektif jika seluruh siswa dalam kelas dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Keefektifan suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari perhatian siswa terhadap pelajaran tersebut dan hasil belajar yang di peroleh siswa. Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan melakukan tes. Tes merupakan alat ukur yang standar dan obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Dengan demikian berarti sudah dapat dipastikan akan mampu memberikan informasi yang tepat dan obyektif tentang obyek yang hendak diukur baik berupa psikis maupun tingkah lakunya, sekaligus dapat membandingkan antara seseorang dengan orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu cara atau alat untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa tersebut. Prestasi atau tingkah laku tersebut dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan intruksional pembelajaran atau tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi yang
telah diberikan dalam proses pembelajaran, dan dapat pula menunjukkan kedudukan siswa yang bersangkutan dalam kelompoknya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu jenis penelitian yang menerangkan sebab akibat dari subjek yang di teliti. Penelitian ini dilakukan di SMK 2 TD Kosgoro Padang pada kelas X yang dilakukan pada bulan januari sampai Februari 2012. Populasi dari penelitian ini berjumlah 48 orang siswa, yang mana terdapat 2 kelas yaitu Xa jumlah siswa sebanyak 26 orang dan kelas Xb jumlah siswa 22 orang. Sampel yang ada di ambil dari keseluruhan jumlah populasinya. Data dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil tes akhir dari pelajaran ekonomi dan sekunder berupa hasil ulangan harian siswa yang di peroleh dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Uji coba di lakukan dengan tes dan melakukan menyebarkan angket kepada siswa. Uji coba angket menggunakan uji Validitas dan uji reliabilitas dengan kriteria pengujian α=0,05. untuk uji coba angket penulis menyebarkan angket motivasi kepada siswa di SMK PGRI 1 Padang pada siswa Kelas XII yang berjumlah 18 orang. Setelah dilakukan ternyata ada 5 item pernyataan tidak valid dengan total item bibawah 0.263 dari 35 pernyataan yang ada. Dari total nilai item yang tidak valid maka pernyataan tersebut dibuang dan pernyataan yang selanjutnya menjadi 30 pernyataan yang telah mewakili dari pernyataan tidak valid. Bererdasarkan hasil perhitungan diperoleh reabilitas soal uji coba yaitu sebesar 0,70. Hal ini dapat disimpulkan soal tes uji coba tersebut mempunyai indeks reabilitas yang tinggi. Teknik analisi data dilakukan dengan dua tahap yakni tahap pertama memakai analisis 5
deskriptif dengan menghitung persentase, standar deviasi, median, modus dan koefisien varians untuk hasil belajar ekonomi. Tahapan kedua dengan menggunakan analisis induktif dengan menggunakan uji: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel dari populasi yang terdistribusi normal, digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan SPSS 15.0, dengan kritria pengujian (α=0,05) jika Sig. ≥ α maka data tersebar secara normal dan sebaliknya, jika Sig.< α maka data tersebar tidak dengan normal. b. Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak, digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan SPSS 15.0 c. Uji Hipotesis Uji ANOVA digunakan untuk menguji secara bersama-sama pengaruh antar variabel penyebab. Adapun Langkah-langkah pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi menurut Hasan (2008:177) adalah sebagai berikut: 1) Menentukan formulasi hipotesis H0 : α1 = α2 = α3 = … = α0 H1 : sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0 H0 : β1 = β2 = β3 = … = βk = 0 H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0 H0 : (αβ)11 = (αβ)12 = (αβ)13 = … = (αβ)bk = 0 H1 : sekurang-kurang satu (αβ)ij ≠ 0 2) Menentukan taraf nyata (α) dan F tabel Taraf nyata (α) dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang dan penyebut masing-masing : a. Untuk baris : v1 = b – 1 dan v2 = kb (n – 1),
Untuk kolom : v1 = k – 1 dan v2 = kb (n – 1), c. Untuk Interaksi : v1 = (k – 1)( b – 1) dan v2 = kb (n – 1) 3) Menentukan kriteria pengujian a. Untuk baris : H0 diterima apabila F0 ≤ Fα(v1:v2) H0 ditolak apabila F0 > Fα(v1:v2) b. Untuk kolom : H0 diterima apabila F0 ≤ Fα(v1:v2) H0 ditolak apabila F0 > Fα(v1:v2) c. Untuk Interaksi : H0 diterima apabila F0 ≤ Fα(v1:v2) H0 ditolak apabila F0 > Fα(v1:v2) 4) Membuat analisis varians dalam bentuk Tabel ANOVA b.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dari hasil belajar Ekonomi siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada penelitian ini diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran. Tes akhir yang diberikan berbentuk tes objektif dengan lima option dan jumlah soal adalah 25 butir. Dari data hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar siswa menyebar dari nilai terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi 92 untuk kelas eksperimen I (X.a), sedangkan kelas eksperimen II (X.b) nilai terendah yaitu 64 dan nilai tertinggi 92. Hasil analisi pada uji normalitas hasil belajar pada kelas sampel terlihat bahwa pada kelas ekperimen I diperoleh Sig. sebesar 0,076 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen I berdistribusi normal, dan pada kelas ekperimen II diperoleh Sig. sebesar 0,316 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat disimpulkan bahwa data untuk kelas eksperimen II berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas pada motivasi belajar pada kelas sampel terlihat bahwa pada kelas ekperimen I diperoleh Sig. sebesar 0,618 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat disimpulkan bahwa data untuk 6
motivasi belajar kelas eksperimen 1 berdistribusi normal, dan pada kelas ekperimen II diperoleh Sig. sebesar 0,878 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat disimpulkan bahwa data untuk motivasi belajar kelas eksperimen II berdistribusi normal. Pada hasil uji homogenitas hasil belajar pada kelas sampel dapat dilihat bahwa pada kelas ekperimen I diperoleh Sig. sebesar 0,203 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α) dan pada kelas eksperimen II diperoleh Sig. sebesar 0,087 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat disimpulkan bahwa data untuk kelas eksperimen I dan II homogen. Sedangkan uji homogenitas pada motivasi belajar pada kelas sampel dapat dilihat pada kelas ekperimen I diperoleh Sig sebesar 0,099 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat disimpulkan bahwa data untuk motivasi belajar kelas eksperimen I homogen dan pada kelas eksperimen II diperoleh Sig. sebesar 0,226 lebih besar dari α = 0,05 (Sig.>α). Jadi dapat
disimpulkan bahwa data untuk motivasi belajar kelas eksperimen II homogen. Pada distribusi motivasi frekuensi motivasi belajar siswa kelas eksperimen 1 dapat dilihat Secara keseluruhan variabel motivasi belajar kelas eksperimen 1 sebanyak 8,3 orang menjawab selalu (32%), 8 (30,7%) orang siswa menjawab sering, 7,5 (28,8%) siswa menjawab kadang-kadang, 2,3 (8,8%) menjawab jarang dan 1 orang siswa yang menjawab tidak pernah dengan rerata 2,2% dan TCR untuk variabel motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 77,8%, ini berarti siswa pada kelas eksperimen memiliki motivasi yang sedang untuk belajar. Dan pada distribusi motivasi frekuensi motivasi belajar siswa kelas eksperimen 2 dapat dilihat, Secara keseluruhan untuk variabel motivasi belajar kelas eksperimen II sebanyak 6,2 orang menjawab selalu (28,8%), 8 (30,7%) orang siswa menjawab sering, 5,8 (26,4%) siswa menjawab kadang-kadang, 7,0 (31,9%)
menjawab jarang dan 1 orang siswa yang menjawab tidak pernah dengan rerata 3,00% dan TCR untuk variabel motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 75,5%, ini berarti siswa pada kelas eksperimen memiliki motivasi yang sedang untuk belajar. Pengaruh metode pembelajaran dan motivasi siswa terdapat pada hasil belajar ekonomi dapat dilihat dari nilai R Square yaitu 0,948 atau 94,8% sedangkan sisanya 5,2% yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di analisis dalam penelitian ini. Dari hasil ini terlihat bahwa metode belajar dan motivasi siswa sudah memberikan kontribusi cukup besar terhadap hasil belajarnya. Hal ini terlihat dari R Square yang lebih besar (hampir mendekati 100%). yang mana memperlihatkan pengambilan sampel dalam penelitian ini representatif normal. PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis deskriptif dan hasil analisis ANOVA serta analisis penelitian tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. data dapat dilihat bahwa rata-rata nilai pada kelas eksperimen 1 lebih tinggi dari pada kelas eksperimen 2. Uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar yang menggunakan Sistem S_RUN berbeda secara signifikan dibandingkan dengan metode SQ3R. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Sistem S_RUN yang disertai dengan speed test menjadikan nilai siswa lebih baik dari pada pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R, yang diiringi dengan speed test dalam kompetensi dasar permintaan dan penawaran. Sistem S_RUN, sistem ini lebih mudah diaplikasikan dalam materi yang bersifat pemahaman konsep-konsep karena sistem ini merupakan sistem yang biasanya digunakan 7
untuk membaca buku teks, Blerkom (1994). Dalam pembelajaran Sistem S_RUN digunakan untuk melatih pola fikir dan melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Sedangakan Siswa diberikan latihan dan setelah selesai memahami isi buku tersebut, siswa ditunjuk untuk mengerjakan atau menyelesaikan soal-soal latihan tersebut dengan cepat dan guru kembali membahasnya. Disini guru hanya memberikan arahan bagaimana menjawab soal dengan cepat yang telah diberikan, dengan membimbing siswa supaya tidak malu bertanya tentang kesulitan yang dihadapinya waktu mengerjakan soal tersebut, setelah selesai mengerjakan soal, siswa diminta menjawab soal latihan tersebut dengan mengangkat tangan ditempat duduk bagi siswa yang ingin menjawab, mereka memilih sendiri soal mana yang akan dijawab. Pada akhir pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan sistem S_RUN pada minggu ketiga guru memberikan speed test dengan bentuk soal essay sebanyak 5 buah, terlihat hampir semua siswa melakukan speed test dengan sunguh-sunguh, Di akhir pelajaran guru memberikan tugas untuk di kerjakan dirumah. Tugas membiasakan siswa mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari. Ali (1987: 85) mengatakan bahwa : “tugas merupakan memberikan arah dan keteraturan kepada siswa dalam mengerjakan tugas, tugas tersebut dibuat sedemikian rupa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus sehingga siswa dituntut untuk mengerjakan sesuai dengan apa yang telah diarahkan dan diberikan teratur setiap selesai kegiatan pembelajaran”. Pertemuan keempat merupakan pertemuan terakhir melaksanakan penelitian di saat itu di berikan tes dengan soal berbentuk objektif. Pada saat tes berlangsung tidak ada lagi siswa yang mencontoh pekerjaan temannya, sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan pada sebelumnya.
Sedangkan pada kelas eksperimen 2 siswa diberi pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R. Pada pembelajaran tersebut siswa diminta mencermati bacaan, menyusun pertanyaan, menyuruh siswa untuk membaca dalam rangka mencari jawaban lalu meminta siswa untuk menyebutkan jawaban setelah itu mengulang bacaan. SQ3R merupakan strategi mempelajari buku teks yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan secara cermat dan seksama. Dari pertanyaan yang dibuat oleh siswa supaya dapat diingat kembali, karena guru meminta kepada siswa siapa yang bisa menjawab pertanyaan tanpa melihat catatan maka ajukan tanggan dengan itu siswa akan mendapatkan nilai tambahan. Setelah selesai penerapan metode SQ3R minggu ketiga pada jam terakhir pelajaran guru memberikan speed test dengan bentuk soal essay sebanyak 5 buah, disini terlihat hampir semua siswa melakukan speed test dengan sunguh-sunguh, Menurut Kiranawati (2008) mengatakan bahwa membagi tes menurut tujuannya dilihat dari segi tujuanya dalam bidang pendidikan,, bahwa tes terdapat berbagai macam tes dalam kegiatan belajar mengajar salah satunya adalah tes kecepatan (Speed test)” tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes untuk kecepatan berpikir, atau keterampilan, baik secara spontan maupun hafalan dan pemahaman dalam mata pelajaran yang telah dipelajari”. Pertemuan keempat merupakan pertemuan terakhir melaksanakan penelitian di saat itu di berikan tes dengan soal berbentuk objektif. Pada saat tes berlangsung tidak ada lagi siswa yang mencontoh pekerjaan temannya, sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan pada sebelumnya. 8
Selanjutnya hasil dari jawaban responden dengan menyebarkan anget motivasi belajar setelah melakukan postes diperoleh Tingkat Capain Responden (TCR) pada kelas eksperimen 1 sebesar 77,8% berada pada kategori sedang, pada kelas eksperimen 2 Tingkat Capaian Respondennya sebesar 75,50% berada pada kategori sedang, namun nilai tingkat capain responden pada kelas eksperimen1 lebih tinggi dari pada kelas eksperimen 2. Siswa memiliki motivasi tinggi dapat meningkatkan hasil belajar begitu pula dengan sebaliknya, siswa memiliki motivasi rendah maka hasil belajar rendah pula. Setelah kedua kelas sampel mendapat perlakuan yang berbeda, kemudian kedua kelompok diberi tes hasil belajar. Dari hasil belajar tersebut, didapatkan rata-rata nilai post test kelas yang menggunakan metode S_RUN sebesar 82,46, Siswa yang tuntas dalam pembelajatan ini sebesar 84,62%. Pada kelas pembelajaran yang mengunakan metode SQ3R nilai rata-rata sebesar 79,45, Siswa yang tuntas dalam pembelajatan ini sebesar 86,36%. Ratarata nilai post test tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode S-RUN dengan kelas yang menggunakan metode SQ3R. Nilai rata-rata kelas menerapkan metode S_RUN lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas yang menerapkan metode SQ3R. Dari kedua kelas sampel tersebut telah mencapai nilai diatas KKM dengan nilai 70. Dengan perbedaan kegiatan belajar tersebut, motivasi dan hasil belajar yang didapatkan siswa pada kedua kelas juga berbeda. Kegiatan belajar pada kelas eksperimen 1 dengan menggunakan sistem S_RUN yang di iringgi dengan speed test membuat siswa lebih memahami materi yang diajarkan, sehingga menjadikan hasil belajar siswa pun menjadi lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
menggunakan metode SQ3R yang di iringi dengan speed tes untuk mata pelajaran IPS Ekonomi pada kompetensi dasar permintaaan dan penawaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Siswa yang diajar dengan menggunakan sistem Survey_Read Underline Notetaking( S_RUN) dan SQ3R pada siswa kelas X SMK 2 TD Kosgoro Padang, lebih tinggi hasil belajar dari siswa mengunakan metode SQ3R dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran menggunakan sisem S_RUN dan SQ3R dapat mendorong siswa untuk lebih aktif belajar sehingga dapat meningkat hasil belajar siswa. 2. Siswa yang diajar dengan model pembelajaran menggunakan sistem Survey_Read Underline Notetaking( S_RUN) dan SQ3R lebih tinggi motivasi belajarnya dari siswa dengan mengunakan metode SQ3R dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan S_RUN dan SQ3R dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga motivasi belajar dapat ditingkatkan pada siswa kelas X SMK 2 TD Kosgoro Padang. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara penerapan model pembelajaran menggunakan sistem S_RUN dan SQ3R dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMK 2 TD Kosgoro Padang. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMK 2 TD Kosgoro 9
Padang. maka dapat diajukan saran sebagai berikut : a. Dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS ekonomi siswa, ada baiknya guru bidang studi pada kompentesi dasar yang setara dengan apa yang dilakukan, dapat memilih metode yang dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar salah satunya dengan mengunakan sistem S_RUN dan SQ3R yang diiringi dengan Speed Test. b. Untuk memotivasi siswa dalam mencapai peningkatan hasil belajar siswa perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak yang berkaitan terutama orang tua, kepala sekolah, guru teman sejawat. Kepada orang tua dapat memberikan pengarahan yang positif pada anak supaya motivasi belajar lebih meningkat. Bagi kepala sekolah untuk dapat mendorong dan memberikan motivasi kepada guru dalam meningkatkan penguna metode pembelajaran yang menarik dengan ssistem S_RUN dan SQ3R yang Diiringi dengan Speet Test. Misalnya menyadiakan sarana dan prasarana guna menunjang proses pembelajaran. c. Kepada peneliti berikutnya, agar lebih mempersiapkan diri, mempertimbangkan dan menganalisir kendala-kendala yang telah dihadapi dan ditemukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga diharapkana ada peneliti yang lebih komplek dalam lingkung yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA Ali , Muhammad. 1987. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo: Bandung Arikunto, Suharsimi. 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara:. Jakarta
Diana & Blerkom, Van. (1994) on line. Reading TextBookhttp://lsc.sas.cornell.edu/Side bars/Study_Skills_Resources/readings ystem.pdf. Diakses tanggal 20 November 2010. Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta Irianto, Agus. 2007. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Kencana : Jakarta Kiranawati. 2008. Evaluasi Pembelajaran, http://gurupkn.wordpress.com, diakses Tanggal 16 November 2010. Margono,
S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Rineka Cipta : Jakarta
Purwanto,
M. Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya : Bandung
Sadirman, A. M. 2001 Proses Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Akt. Nusamedia : Bandung Sriyono. 1999 Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung Sudijono, 1996. Belajar dan Pembelajaran. Rineka cipta: jakarta Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
10