PENGARUH PENGETAHUAN AWAL TENTANG SMK DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA SMP MELANJUTKAN KE SMK (STUDI PADA SISWA SMP NEGERI DI BUKITTINGGI)
ELMAWITA 84680/2007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2013
1
2
PENGARUH PENGETAHUAN AWAL TENTANG SMK DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA SMP MELANJUTKAN KE SMK (STUDI PADA SISWA SMP NEGERI DI KOTA BUKITTINGGI) ELMAWITA Prodi Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr.Hamka Kampus Air Tawar Padang Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa SMP Negeri di kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif asosiatif artinya untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas IX SMP N di Bukittinggi dan sampelnya sebanyak 95 orang siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis induktif melalui analisis regresi linear berganda serta uji hipotesis menggunanakan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan awal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK. Kondisi sosial ekonomi keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK. Pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK . Kata Kunci: Pengetahuan Awal Tentang SMK, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga, Minat ABSTRACT The effect basic knowledge about Vocational High School and Economic Social Condition Of Family to the Interest of Junior High School student to Continue Study to Vocational High School in Bukittinggi The purpose of this research is to analyzed the influenced of apperception about vocational high school and economic social condition of family to interest of student junior high school in Bukittinggi city to continue to vocational high school. This research is a descriptive associative meaning to determine the relationship between two or more variable. The population of this research is the third grade junior high school in Bukittinggi and sample as many as 95 students. Data analysis techniques using descriptive analysis and inductive analysis through multiple linier regression analysis and hypothesis testing F test and t test. The results showed the influence of apperception about vocational high school have positif and significance effect to the interest of junior high school student to continue to vocational high school. Economic sosial condition offamilyt have negative and significant to the interest of junior high school student to continue to vocational high school. Basic knowledge about vocational high school and economic sosial condition of family has significant to the interest of junior high school student to continue to vocational high school. Keyword: Basic Knowledge about SMK, Economic Sosial Condition of Family, Interest
1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, di Indonesia adanya pendidikan dasar 9 tahun yang bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik, untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah, baik itu menengah kejuruan maupun menengah atas. Dalam rencana strategis Depdiknas 2009-2014 untuk menjadikan rasio jumlah siswa SMK dan SMA pada tahun 2014 sebesar 67:33. Hal ini ditujukan agar para calon siswa yang telah lulus SMP dapat melanjutkan ke SMK, guna menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sehingga berguna pada berkurangnya pengangguran di Indonesia. Namun dalam kenyataannya minat siswa masuk SMK lebih rendah dibandingkan dengan SMA. Selama ini adanya paradigma negatif masyarakat tentang SMK, banyak masyarakat menganggap bahwa SMK adalah sebagai terminal bagi siswa SMP, dan siswa SMK sering melakukan tawuran Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada beberapa lokal dari beberapa SMP N di Kota Bukittinggi. Fenomenal awal yang diperoleh yaitu keinginan siswa SMP N di Kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK masih relatif rendah. Untuk mengetahui keinginan siswa dalam memilih sekolah lanjutan, penulis mengajukan pertanyaan sederhana kepada siswa SMP tersebut, yaitu:”siapa yang ingin masuk SMK:” dari pertanyaan yang penulis ajukan yang menjawab ingin masuk ke SMK yaitu sekitar 109 orang atau 32,44% dari 336 orang siswa yang penulis jadikan responden pada observasi ini, sedangkan yang selebihnya ingin masuk SMA yaitu sekitar 227 orang atau 67,55%. Dari observasi yang penulis lakukan kebanyakan siswa beranggapan bahwa ketika melanjutkan pendidikan ke SMK, mereka tidak bisa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, karena tamatan SMK langsung memasuki dunia kerja, selain itu mereka menganggap bahwa SMA lebih bergengsi dibandingkan dengan SMK, dan 2
SMK sekolah bagi anak-anak yang kurang berminat untuk belajar, dapat disimpulkan bahwa para siswa tidak begitu mengetahui mengenai SMK, oleh sebab itulah mereka berpandangan demikian terhadap SMK. Dan alasan para siswa yang ingin melanjutkan ke SMK adalah mereka tidak memiliki biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, dan setelah lulus dari SMK mereka dapat bekerja dan membantu orang tua mereka. Menurut Undang-undang No.2 tahun 1989 pasal 11 ayat 3 disebutkan pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Sedangkan menurut peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3 dijelaskan pendidikan kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum, ditinjau dari kriteria pendidikan, substansi pelajaran, dan lulusannya. Kriteria yang harus dimiliki oleh pendidikan kejuruan Finch&Crunkilton, dalam Jatmico (2011:33) adalah: 1) Orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja, 2) Jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan, 3) Fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif, 4) Tolak ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah, 5) Kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja, 6) Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, 7) Adanya dukungan masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi keinginan siswa untuk melanjutkan ke SMK atau SMA, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor yang akan mempengaruhi siswa untuk memilih melanjutkan ke SMA atau SMK adalah minat mereka. Menurut Slameto (2003:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat. Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu objek tertentu. Jadi minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK disini mempunyai
pengertian yaitu rasa kesukaan atau ketertarikan siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. Macammacam minat antara lain : minat yang diekspresikan, minat yang diwujudkan, minat yang diinventariskan. Nurwahid dalam Nurkhan (2005:14) mengungkapkan bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi minat yaitu faktor fisik, phisikis yang terdiri dari motif, perhatian, perasaan dan faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, untuk mengetahui minat seseorang dapat dilakukan dengan menganalisis atau memperhatikan kegiatan apa yang di sukai, apa yang di lakukan pada waktu-waktu tertentu, usaha apa yang di lakukan pada waktu-waktu tertentu, usaha apa yang di lakukan untuk mencapai keinginannya, atau dapat juga dilakukan dengan mengetahui seberapa jauh individu menerima, menolak, dan menghindari aktivitas atau kegiatan yang menjadi kecenderungannya. Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang penting demi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki anak. Dari observasi awal yang dilakukan diketahui bahwa kondisi ekonomi keluarga merupakan salah satu sebab yang membuat siswa SMP memilih melanjutkan ke SMK. kondisi ekonomi keluarga termasuk pada faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi minat anak, menurut Yani dalam Rahmadani (2011:20) menjelaskan bahwa :”status sosial ekonomi orang tua, yakni keluarga yang erat hubugannya dengan individu secara langsung memiliki pengaruh tertentu terhadap minat atau arahan pilihan pendidikan anak-anaknya Sosial ekonomi menurut Abdulsyani dalam maftukah (2007:23) adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Menurut Soekanto (2001:19) ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orang tua dimasyarakat, diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi lingkungan tempat tinggal. Selain faktor lingkungan keluarga lingkungan masyarakat mempengaruhi minat untuk melanjutkan ke SMK. dari lingkungn masyarakat ini anak akan mendapat informasi
mengenai SMK, dari informasi yang didapat akan menambah pengetahuan anak mengenai SMK. Menurut Sukirin (1975:54) pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau dikenal manusia lewat panca inderanya yang ada disekelilingnya. Sedangkan menurut Notoatmodjo dalam Hasanah (2010), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Dapat disimpulkan pengetahuan awal tentang SMK adalah : Pengetahuan awal atau hasil tahu siswa mengenai SMK yang diperoleh melalui panca indra yang ada yaitu penglihatan, pendengaran yang dapat diperoleh melalui lingkungan dan teman sebaya, misalkan pengetahuan awal tentang SMK didapat melalui siaran televisi, informasi melalui teman sebaya, guru, baliho atau pamplet dan lain sebagainya. Dari observasi yang penulis lakukan dapat penulis menyimpulkan bahwa pengetahuan siswa SMP mengenai SMK sangat sedikit sekali. Hal ini terlihat dari tanggapan para siswa mengenai SMK. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan penelitian ini adalah Sejauh mana pengaruh pengetahuan awal tentang SMK terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi melanjutkan ke SMK?, Sejauh mana Pengaruh kondisi ekonomi orang tua terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi melanjutkan ke SMK?, Sejauh mana pengaruh pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi ekonomi orang tua terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi melanjutkan ke SMK? Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengetahuan awal terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK, untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK, untuk menganalisi pengaruh pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa SMP N di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK.
3
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif asosiatif . Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2010:3) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Metode asosiatif menurut Arikunto (2003:239) adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, betapa eratnya hubungan atau berarti tidaknya hubungan itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi berjumlah 1689 siswa, yang merupakan siswa kelas IX SMP Negeri di Kota Bukittinggi Yang terdiri dari delapan SMP yaitu : Bukitinggi itu : SMP N 1 Bukittinggi, SMP N 2 Bukittinggi, SMP N 3 Bukittinggi, SMP N 4 Bukittinggi, SMP N 5 Bukittinggi, SMP N 6 Bukittinggi, SMP N 7 Bukittinggi, SMP N 8. Sampel penelitian ini sebanyak 95 orang, untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini digunakan rumus slovin dengan taraf kesalahan 10%. Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat siswa SMP Negeri di Kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. jenis data yang dibuthkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, pengumpulan data menggunakan angket. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap angket yang akan digunakan pada penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial.
SMP melanjutkan ke SMK (Y) terdiri dari 25 item pernyataan. Hasil analisis deskriptif untuk setiap variabel penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Deskriptif Variabel Pengetahuan Awal tentang SMK (X1), Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (X2) dan Minat Melanjutkan ke SMK (Y)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Inferensial Uji normalitas
Analisis Deskriptif Variabel Penelitan Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yakni 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan awal tentang SMK (X1) dan kondisi sosial ekonomi keluarga (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah minat siswa SMP melanjutkan ke SMK (Y). Untuk pengetahuan awal tentang SMK (X1) terdiri dari 29 item pernyataan, untuk kondisi sosial ekonomi keluarga (X2) terdiri dari 10 item pernyataan dan untuk variabel minat siswa 4
No
1
2 3
Variabel Penelitian Pengetahuan Awal tentang SMK (X1) Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (X2) Minat Melanjutkan ke SMK (Y)
Rerata (Mean)
TCR (%)
Kategori
3.92
78.36
Baik
3.42
68.35
Baik
3.55
71.08
Baik
Sumber data : hasil olahan data primer 2012 Berdasarkan Tabel di atas dapat di lihat bahwa rerata skor variabel pengetahuan awal tentang SMK adalah 3.92 dengan tingkat capaian responden 78.36% yang tergolong pada kriteria baik. Hal ini menandakan bahwa pengetahuan awal tentang SMK pada siswa SMP Negeri di Bukittinggi baik. Rerata skor variabel kondisi sosial ekonomi keluarga adalah 3.42 dengan tingkat capaian responden 68.35% yang tergolong pada kriteria baik. Hal ini berarti bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga siswa SMP Negeri di Bukittinggi pada umumnya baik. Sedangkan rerata skor variabel minat siswa SMP melanjutkan ke SMK adalah 3.55 dengan tingkat capaian responden 71.08%. Hal ini menandakan bahwa siswa SMP Negeri di Bukittinggi memiliki minat yang baik untuk melanjutkan ke SMK.
Hasil pengolahan SPSS 16.0 didapat nilai kolmogorof smirnov > 0.05 yaitu 0,745 untuk variabel X1 ; 0,257 untuk variabel X2 ; 0,554 untuk variabel Y. Dengan demikian dapat dikatakan data berdistribusi normal. Setelah melakukan uji normalitas pada data X1, X2 dan Y selanjutnya yang dapat dilakukan adalah uji homogenitas. Uji Homogenitas Berdasarkan hasil uji homogenitas untuk variabel pengetahuan awal tentang SMK (X1)
diperoleh sebesar 0,158 dengan signifikan > 0,05 maka dinyatakan data pengetahuan awal tentang SMK adalah homogen. Dan untuk variabel kondisi sosial ekonomi keluarga (X2) diperoleh sebesar 0,061 dengan nilai signifikan > 0,05 maka dinyatakan data kondisi sosial ekonomi keluarga adalah homogen. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dapat disimpulkan bahwa antara sesama variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas dengan nilai toleransi mendekati angka 1 dan nilai VIF <5. Nilai tolerance yang didapat variabel X1 dan X2 yaitu 0,843 dan nilai VIF Variabel X1 dan X2 yaitu 1,186 Analisi Regresi Linear Berganda Dari hasil olahan data penelitian yang menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh nilai regresi linear berganda sebagai berikut : Yi= a + b1X1+b2X2 Ŷi = 43.933 + 0,769 X1- 1.201 X2 Pengaruh masing-masing variabel bebas (pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga) yang mempengaruhi minat siswa SMP melanjutkan ke SMK adalah : a) Koefisien regresi variabel pengetahuan awal tentang SMK (X1) terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK adalah signifikan, sebesar 0,769, analisisnya semakin tinggi pengetahuan awal siswa SMP tentang SMK maka akan semakin tinggi minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. b) Koefisien regresi variabel kondisi sosial ekonomi keluarga (X2) terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK adalah signifikan, sebesar -1.201, analisisnya adalah semakin rendah kondisi sosial ekonomi keluarga akan semakin tinggi minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. Uji Hipotesis Uji t, uji t digunakan untuk melihat secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 1) Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh pengetahuan awal tentang SMK (X1) terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke
SMK (Y).dari analisis data penelitian diperoleh nilai sig 0,000< 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan awal tentang SMK mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi melanjutkan ke SMK 2) Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diuji adalah untuk mengetahui apakah kondisi sosial ekonomi keluarga (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05. Berarti Ho ditolak, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi melanjutkan ke SMK Selain itu juga digunakan uji F, untuk melihat apakah variabel independent berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent, dari uji hipetesis terlihat bahwa secara bersamasama terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. Ini terlihat dari tingkat signifikan 0,000<0,05. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengetahuan awal tentang SMK terhadap minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. Berdasarkan uji hipotesis dapat diketahui bahwa pengetahuan awal tentang SMK berpengaruh terhadap minat siswa SMP N di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. hal ini terlihat dari nilai sig 0,000<0,005 yang berarti bahwa variabel pengetahuan awal tentang SMK berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP N di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK, dan nilai koefisien regresi linear berganda b=X1 (0,769), hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengetahuan awal tentang SMK berpengaruh positif terhadap minat siswa SMP N di Bukittinggi melanjutkan ke SMK. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan awal mengenai SMK, seperti pengetahuan mengenai pengertian SMK, tujuan SMK dan kriteria SMK, maka akan semakin tinggi pula 5
minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. Pengetahuan awal tentang SMK dari siswa SMP Negeri di Bukittinggi tergolong pada kategori yang baik, dengan rerata skor sebesar 3.92 dengan tingkat capaian responden 78.36% . Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jatmico Edi Purnomo (2009) yang penulis peroleh melalui jurnal yang berjudul “pengaruh tayangan iklan SMK di televisi terhadap minat siswa SMP kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang untuk melanjutkan ke SMK”. Dengan hasil 30,86% siswa SMP memberikan tanggapan yang sangat baik , 51,85 % memberikan tanggapan baik, dari hasil itu dapat disimpulkan sebagian besar siswa SMP di Candimulyo merespon iklan tentang SMK dengan baik. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa 19,14% siswa sangat berminat untuk melanjutkan ke SMK, 57,41 % berminat melanjutkan ke SMK, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMP di Candimulyo berminat untuk melanjutkan ke SMK. Kesimpulan dari penelitian ini adalalah ada pengaruh berarti antara iklan SMK di televisi terhadap minat siswa SMP Kecamatan Candimulyo untuk melanjutkan ke SMK. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 45,50% yang berarti iklan SMK di televisi memiliki sumbangan sebesar 45,50% dalam mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan ke SMK. Dengan adanya iklan SMK ini akan menambah informasi siswa mengenai SMK dan otomatis akan menambah pengetahuan siswa SMP tentang SMK. Kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP N di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. berdasarkan hasil dari uji hipotesis nilai sig.0,00<0,05. Dan nilai koefisien regresi linear berganda b=X2 (-1,201). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga berpengaruh negatif terhadap minat siswa SMP N di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. hal ini berarti semakin tinggi kondisi sosial ekonomi keluarga siswa SMP N di Bukittinggi, maka minat untuk melanjutkan ke SMK rendah. Hal ini dipertegas oleh pendapat Yani dalam Rahmadani (2011:20) yang menjelaskan bahwa : ” Status sosial ekonomi orang tua yakni, keluarga yang erat 6
hubungannya dengan individu secara langsung memiliki pengaruh tertentu terhadap minat atau arahan pilihan pendidikan anak-anaknya” Kondisi sosial ekonomi siswa SMP Negeri di Bukittinggi tergolong baik dimana rerata skor adalah 3.42 dengan tingkat capaian responden 68.35% yang berada pada kriteria baik. Namun rerata skor pendapatan orang tua sebesar 1,93 dengan tingkat capaian responden 38,53 % yang berada pada kategori kurang dan dari koefisien regresi linear berganda bariabel b = X2 (1,201), dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan rendahnya kondisi sosial ekonomi orang tua anak akan cenderung memilih sekolah yang setelah lulus sekolah dapat langsung terjun kelapangan pekerjaan. Dengan melanjutkan ke sekolah kejuruan mereka berharap dapat segera membantu orang tua mereka. SMK membekali siswanya dengan keahlian dan keterampilan yang lebih jika dibandingkan dengan sekolah lain yang sederajat, sehingga dengan adanya bekal keahlian dan keterampilan para siswa tersebut siap untuk terjun dalam dunia kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sri Maryati (2009) mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam memilih SMK di Kota Semarang”, dari penelitian tersebut diketahui bahwa kondisi ekonomi keluarga menjadi faktor dominan yang berpengaruh pada siswa dalam memilih sekolah di SMK N Kota Semarang yaitu sebesar 63,64%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pada umumnya dan siswa pada khususnya mempunyai pertimbangan bahwa dengan sekolah di SMK ,maka mereka benar-benar dipersiapkan untuk masuk dunia kerja dengan dibekali keahlian dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan kondisi finansial keluarga Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh bersama-sama antara variabel pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa SMP N di Kota Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. Dari analisis data penelitian diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,571 atau 57,1%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga memberikan kontribusi terhadap minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi untuk
melanjutkan ke SMK sebesar 57,1%, sedangkan sisanya sebesar 43,9% disumbangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat penulis simpulkan bahwa dari kedelapan SMP Negeri di Kota Bukittinggi yang penulis jadikan objek penelitian, siswa yang memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan ke SMK terdapat pada SMP N 7 Bukittinggi, dari sembilan responden delapan diantaranya menjawab setelah lulus SMP ingin melanjutkan ke SMK. Sebaliknya responden yang paling sedikit menjawab ingin melanjutkan ke SMK setelah lulus dari SMP yaitu SMP N 6 Bukittinggi dari sembilan orang responden hanya satu orang yang menjawab setuju, selebihnya menjawab tidak setuju dan ragu- ragu untuk melanjutkan ke SMK setelah lulus dari SMP. Menurut Nurwahid dalam Nurkhan (2005:18), faktor-faktor yang mempengaruhi minat yaitu : faktor fisik, faktor psikis, dan faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat (Sosial). Pengetahuan awal tentang SMK merupakan bagian dari lingkungan masyarakat yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan ke SMK, dan kondisi sosial ekonomi keluarga merupakan lingkungan keluarga yang mempengaruhi minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. Untuk meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK, maka siswa SMP harus memiliki pengetahuan tentang SMK agar mereka lebih mengenal SMK. Dengan adanya pengetahuan tersebut akan mengubah pikiran negatif mengenai SMK selama ini SIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa : Pengetahuan awal tentang SMK berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK. Bentuk pengaruh pengetahuan awal tentang SMK terhadap minat siswa SMP melanjutkan ke SMK adalah positif. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi pengetahuan awal siswa tentang SMK maka akan dapat meningkatkan minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK, selain itu kondisi sosial ekonomi keluarga juga berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi
melanjutkan ke SMK. Bentuk pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan ke SMK adalah negatif. Hasil penelitian menunjukkan semakin rendah kondisi sosial ekonomi keluarga siswa cenderung untuk memilih sekolah kejuruan. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap dengan masuk ke sekolah kejuruan mereka akan lebih mudah untuk terjun ke dunia kerja. Pengetahuan awal tentang SMK dan kondisi sosial ekonomi keluarga secara bersama-sama memilki pengaruh terhadap minat siswa SMP Negeri di Kota Bukittinggi melanjutkan ke SMK SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk menumbuhkan minat siswa SMP Negeri di Bukittinggi untuk melanjutkan ke SMK agar lebih meningkat untuk masa yang akan datang penulis menyarankan : Kepada Dinas Pendidikan, diharapkan agar lebih memperkenalkan SMK kepada siswa SMP dan masyarakat, agar mereka dapat mengenal Sekolah kejuruan dan mengurangi paradigma negatif terhadap SMK selama ini. Kepada siswa SMP Negeri di Bukittinggi diharapkan untuk Mencari informasi mengenai sekolah-sekolah yang ada, untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki, agar dikemudian hari tidak ada penyesalan. Kepada Guru, sebagai tenaga pendidik diharapkan dapat memberikan informasi dan arahan kepada siswa, agar tidak salah dalam memilih sekolah setelah lulus dari SMP. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk memfasilitasi siswa agar dapat mengenal Sekolah Kejuruan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para siswa nantinya. Dan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti topik yang sama, disarankan untuk memperhatikan variabelvariabel lain yang diduga turut berperan dan mempengaruhi minat siswa SMP melanjutkan ke SMK.
7
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Hasanah, Intan. 2010 http://mimamamimima.blogspot.com. Defenisi dan faktorfaktor pengetahuan. Diakses tanggal 21 Desember 2011Iswanto, Hadi yanuar. 2011 http://hadiyanuar.wordpress.com. DefinisiPendidikan-Kejuruan. diakses tanggal 26 November 2011 Jatmico edi purnomo, sudartono, agus suharmanto. 2009. Pengaruh Iklan SMK di Televisi Terhadap Minat Siswa SMP Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Untuk Melanjutkan Ke SMK. Jurnal PTM, Juni 2009, Vol 9, No.1: 1412-1247 Maftukhah. 2007. Pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas VIII SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang. Laporan Penelitian : Universitas Negeri Semarang
8
Nurkhan. 2005. Pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwiraswata siswa kelas II program keahlian teknik mekanik otomotif SMK Negeri 1 tulis batan. SkripsiS1 Teknik mesin Universitas Semarang. Rahmadani. 2011. Pengaruh persepsi tentang perguruan tinggi dan kondisi ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinngi pada siswa kelas III SMK PGRI Padang. Skripsi S1 Fakultas ekonomi Universitas Negeri Padang. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Soekanto, Soejono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Press. Sukirin. 1975. Epistemologi. Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakarta.