PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG KOPMA TERHADAP PARTISIPASI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI DALAM KEGIATAN KOPMA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ARTIKEL
OLEH: RANI MILLIANA 2007/88630
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2012 1
2
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG KOPMA TERHADAP ARTISIPASI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI DALAM KEGIATAN KOPMA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Rani Milliana Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (
[email protected]) ABSTRAK Koperasi sebagai suatu badan usaha yang berperan serta dalam memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan bagi mahasiswa sebagai penerus bangsa harus mampu meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan koperasi Khususnya dalam kegiatan koperasi mahasiswa. Dalam kajian ini penulis ingin mengetahui alasan rendahnya partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Untuk menguji hipotesis ini penulis menggunakan uji T dan uji F dengan analisis data yang digunakan adalah analsis deskriptif dan analisis regresi berganda. Setelah data dianalisis ditemukan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA tidak mempengaruhi partsispasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA dengan koefisien yang diperoleh sebedar 0,088, akan tetapi pada sikap mahasiswa tentang KOPMA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang dengan koefisien yang diperoleh sebesar 0.804. untuk itu disarankan kepada mahasiswa untuk lebih meningkatkan pengetahuannya dan memberikan sikap yang lebih baik lagi terhadap KOPMA sehingga dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Kata kunci: pengetahuan, sikap, partisipasi ABSTRACT Co-Operation as an body of effort which share and also in racing growth of society economics. Therefore needed to student as router of nation have to can improve its participation in activity of cooperation Specially in activity of student co-operation. In this analysis the writer wants to know low reason student participation him education of co-operation economics in activity of KOPMA Country University of Padang. To test this hypothesis writer use test of T and test of F with data analysis the used is descriptive analsis and analysis of regresi doubled. After data analysed to be found that knowledge of student about KOPMA not influence student partsispasi education of co-operation economics in activity of KOPMA with obtained coefficient equal to 0,088, however student attitude about KOPMA have influence which signifikan to student participation education of co-operation economics in activity of KOPMA Country University of Padang with obtained coefficient equal to 0.804. For that suggested to student to be more improve its knowledge and give better attitude again to KOPMA so that can improve its participation in activity of KOPMA Country University of Padang. Keyword: knowledge, attitude, participation. 1
PENDAHULUAN Koperasi sebagai gerakan dan sebagai suatu badan usaha yang berperan serta dalam memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan tata perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi sebagai suatu system yang hidup harus memahami konsep partisipasi anggota sebagai suatu unsur yang paling utama Partsipasi anggota memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat menimbulkan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota maupun sebagai pemilik koperasi. Kurangnya partisipasi anggota akan mengakibatkan kemiskinan ide-ide dari anggota yang pada akhirnya akan dapat menghambat perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat diukur dalam kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab. Pengetahuan anggota dalam koperasi merupakan hal yang penting dalam membina dan mengembangkan koperasi. pengetahuan sangat diperlukan untuk memberikan bekal yang memadai kepada anggota agar anggota dapat berperan secara aktif dan dinamis. Selain pengetahuan sikap juga merupakan suatu aspek yang penting dalam menunujang partisipasi anggota dalam koperasi. Semakin baik sikap yang si tampilkan di koperasi maka partisipasi anggota di koperasi akan semakin aktif. Mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi sebagai kaum intelektual merupakan kader penerus gerakan koperasi. Sehingga mahasiswa pendidikan ekonomi kperasi harus mampu dan siap untuk membangun koperasi sebagai wadah perekonomian yang menjadi panutan dalam 2
perekonomian nasional. Sebagai calon tenaga professional koperasi, terlebih dahulu mahasiswa pendidikan koperasi harus mampu berpartisipasi dalam kegiatan koperasi mahasiswa Universitas Negeri Padang. Sekarang ini dapat dilihat bahwa partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan koperasi mahasiswa Universitas Negeri Padang masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan Koperasi Mahasiswa ( KOPMA) Universitas Negeri Padang. Hal ini dapat dilihat dari data kepengurusan per periode KOPMA Universitas Negeri Padang seperti yang terlihat pada tabel 1 (Lampiran) dimana jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi yang berpartsipasi dalam kepengurusan KOPMA yang terbesar adalah sebanyak 5 orang yaitu pada periode kepengurusan tahun 2004-2006. Sedangkan pada periode kepengurusan tahun 2008-2010 tidak ada satupun mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi yang berpartisipasi dalam kepengurusan KOPMA Universitas Negeri Padang. Selain itu, rendahnya partisipasi mahasiswa pendidika ekonomi koperasi dalan kegiatan koperasi mahasiswa Universitas Negeri Padang juga dilihat dari kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dilakukan oleh KOPMA Universitas Negeri Padang pada periode XXVII tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2 (Lampiran) yang menujukan bahwa jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi yang hadir dalam kegiatan rapat anggota tahunan ini adalah sebanyak 2 orang dari 148 orang mahasiswa yang ikut dalam kegiatan rapat anggota tahunan tersebut. Bedasarkan data dan fakta di atas menunjukan bawa masih rendahnya partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam
kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang, sehingga akan akan sangat perlu untuk mengetahui dan membuktikan” apakah Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa tentang KOPMA Mempengaruhi Partisipasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi Dalam Kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang?”. Menurut Hendar dan kusnadi (2005:91) bahwa secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing “Participation”, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. Kemudian partisipasi anggota berarti mengikutsertakan anggota koperasi dalam kegiatan operasional dalam pencapaian tujuan bersama. Alfred Hanel dalam Asep Dani (2005:28) mengemukakan bahwa ”partisipasi adalah keikutsertaan anggota sesuai dengan peran gandanya sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan”. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa partisipasi merupakan konsekuensi dari kedudukan anggota sebagai pemilik dan pelanggan. Menurut Hendar (2002:75) partisipasi dipandang dari segi kepentingan terdiri atas 2 yaitu: a. Partisipasi kontributif yaitu: partisipasi anggota yang berkaitan erat dengan anggota sebagai pemilik, dimana anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan perkembangan koperasi dalam permodalan bentuk simpanan, simpanan wajib, simpanan sukarela atau dana-dana yang lainnya. Begitu juga dalam pengambilan koperasi untuk perkembangan koperasi kedepannya melalui rapat anggota. b. Partisipasi insentif yaitu: partisipasi anggota pada saat menjadi pelanggan, dimana anggota memanfaatkan jasa pelayanan dari koperasi, dalam menunjang kepentingan dan perkembangan koperasi. 3
Menurut Sastropoetro (1995 : 11). “Partisipasi anggota adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan anggota yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya. Pengertian ini menjelaskan peran anggota dalam mengambil bagian, atau turut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran ke- dalam suatu kegiatan, berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih daripada sekedar kegiatan fisik semata. Menurut Harsono dalam Sjamsuri. S. A (1998:124) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota adalah pendidikan, pendapatan, dan pelayanan. Pendidikan koperasi adalah suatu penularan pengetahuan perkoperasian serta peningkatan keterampilan teknis bidang-bidang pendukungnya yang dilakukan secara terus menerus oleh gerakan koperasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, keperilakuan, dan keterampilannya dalam koperasi ( Rusidi dan Maman, 2002:13). Partisipasi anggota diukur dari kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menunaikan hak keanggotaan serta bertanggung jawab, jika sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban, maka partisipasi anggota yang bersangkutan sudah dikatakan baik akan tetapi jika sedikit yang demikian maka partisipasi anggota koperasi dikatakan buruk atau rendah. Dengan adanya partisipasi yang efektif dari anggota maka anggota dapat memutuskan dalam rapat anggota kebijakan-kebijakan serta bagaimana koperasi berjalan, apakah koperasi yang akan dijalankan hanya satu jenis saja atau banyak jenis. Bagaimana tujuan untuk meningkatkan perekonomian anggota saja atau ada tujuan-tujuan lainnya. Pengetahuan adalah hasil dari buah pikir manusia atau segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh
orang lain. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007:3-4). Pengetahuan merupakan salah satu aspek yang terdapat dalam ranah kognitif (kognisi). Dengan istilah lain bahwa kognisi merupakan gambaran atau pengetahuan yang ada dalam diri individu tentang dunia sekitarnya (Badeni, 2000:70). Kognisi mahasiswa adalah pengetahuan mahasiswa tentang koperasi mahasiswa yaitu gambaran atau pengetahuan mahasiswa tentang hakekat, tujuan, fungsi dan mekanisme kerja tentang koperasi mahasiswa. Pengetahuan yang dimiliki akan mendasari seseorang dalam bertindak. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek sangat dipengaruhi oleh perasaannya dan kencenderungan untuk bertindak kearah objek tersebut. Perubahan pengetahuan seseorang pada suatu objek akan cenderung menghasilkan perubahan-perubahan dalam perasaan dan kecenderungan bertindak kearah objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang suatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Indrawijaya (2000:40) mendefiniskan sikap (attitude) sebagai suatu cara bereaksi terhadap suatu ransangan yangtinggi dari seseorang atau dari suatu situasi. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan seseorang memperoleh kesempatan belajar tersebut. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicarinya dalam kehidupan. Menurut Robin (2002:133) sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang suatu objek orang atau peristiwa, sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu, misalnya apabila seseorang mengatakan menyukai pekerjaannya berarti orang tersebut 4
sedang mengekspresikan sikapnya kepada pekerjaannya. George C. Edward III (1991:30) bahwa :”sikap merupakan faktor yang amat penting untuk suksesnya implementasi. Jika pelaksana berpandangan positif terhadap suatu kebijakan, maka kemungkinan besar mereka akan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pembuat kebijakan. Tetapi bila sikap atau perspektifnya berbeda, maka proses implementasi menjadi terancam kesuksesannya.” Pengetahuan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi anggota, sehingga peningkatan pengetahuan dapat diikuti dengan peningkatan partisipasi yang dapat mendukung segala setiap kegiatan di koperasi. Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dalam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya (Basu Swastha, 1997:87). sedangkan Partisipasi anggota di dalam koperasi dipengaruhi oleh kemampuan anggota untuk berpartisipasi. Menurut Leachey (1996:1) kita menerima suatu objek dan tindakan dari suatu persepsi yang dibentuk oleh gambaran mental di dalam pikiran (oatak) kita tentang suatu objek. Kita tahu hanya dari gambaran karena objek tersebut ada di dalam pikiran dan kita langsung saling mengerti dengan objek tersebut tidak secara langsung melainkan melalui gambaran tersebut. Bila anggota memiliki pengetahuan yang positif terhadap koperasi berarti anggota memiliki kemampuan untuk dapat berpartisiapsi dalam kegiatan koperasi. Jika pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa semakin banyak maka kecenderungan mahasiswa untuk berpartisipasi aktif akan semakin besar. Sikap anggota dalam koperasi memiliki hubungan yang signifikan dengan partisipasi anggota. Tingkat hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dikatakan sangat erat, kondisi ini disebabkan bahwa sikap anggota dalam kegiatan koperasi untuk mempengaruhi partisipasi anggota
secara umum dapat meningkatkan partisipasi anggota dan juga sebaliknya bahwa partisipasi anggota dapat meningkatkan sikap berkoperasi dari anggota. Mikkelsen (2003), mengatakan bahwa pembangunan pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dan prilaku. Partisipasi anggota yang semakin meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu perwujudan dari perubahan sikap dan prilaku tersebut. Hubungan antara sikap berkoperasi dan partisipasi sangat erat, hal ini menunjukan bahwa kedua variabel itu sangat berkaitan dan keberadaannya sangat penting dalam perusahaan koperasi. Sikap berkoperasi anggota baik positif, netral maupun negatif sangat kuat dan ada kecenderungan untuk berperilaku dan bertindak sesuai sikapnya. Partisipasi adalah proses dimana sekelompok orang (anggota) menemukan dan mengimplementasikan ide-ide dasar dalam kegiatan koperasi, dan keikutsertaannya sebagai pemilik dan pelanggan. Partisipasi sangat penting bagi perkembangan koperasi. Perkembangan dalam koperasi harus ditingkatkan dengan pengetahuan yang memadai. Pengetahuan merupakan suatu gambaran tentang hakekat, tujuan, fungsi serta mekanisme kerja tentang koperasi. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh perasaan dan kecenderungan-kecenderungan untuk mengarah terhadap suatu objek tertentu, dalam hal ini kecenderungan tersebut mengarah pada suatu kegiatan koperasi. Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota maka akan semakin besar pula tingkat partisipasinya. Sikap anggota tehadap koperasi juga akan dapat mempengaruhi partisipasinya. Sikap dapat berupa pernyataanpernyataan yang positif atau negatif yang dikemukakan oleh anggota demi meningkatkan kegiatan yang ada didalam usaha koperasi. 5
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan kerangka konseptual penelitian ini yang menunjukan pengaruh pengetahuan terhadap partisipsi, pengaruh sikap terhadap partisipasi, dan pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap partisipasi (Gambar 1). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan ex post facto. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Tempat peneliian ini dilaksanakan adalah kampus Universitas Negeri Padang fakultas Ekonomi program studi pendidikan ekonomi kopeasi yang dilaksanakan pada bulan mei 2012. Populasi dala penelitian ini adalah semua mahasiswa program studi pendidikan ekonomi koperasi mulai dari angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2010 yang berjumlah 151 orang. Dari jumlah populasi yang ada di ambil julah sampel sebesar 60 orang dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang KOPMA terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang dilakukan beberapa analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis indultif. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan apa yang ditemukan pada hasil penelitian, dan memberikan informasi sesuai dengan yang diperoleh dilapangan dan dihitung persentasenya dengan menghitung rata-rata pada masing-masing item dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: fiwi X fi Dimana: X = Rata-rata bobot
fi wi
= Frekuensi = Bobot Untuk menginterpretasikan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan mean (rata-rata) maka digunakan kriteria total capaian responden. Menurut Suharsimi (2002: 245) total capaian responden merupakan suatu ukuran untuk menghitung masing-masing kategori jawaban dari deskriptif variabel. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov dengan kriteria (Santoso, 2000:102) sebagai berikut: Jika sig ≥ α berarti data berdistribusi normal (0,05) Jika sig < α berarti data tidak berdistribusi normal (0,05) b. Uji Multikolinearitas Salah satu syarat dalam penggunaan analisis regresi yaitu tidak ada masalah multikolenearitas atau diantara variabel tidak memiliki korelasi yang erat. Kriteria multikolinearitas menurut (Santoso, 2000:281) yaitu: Jika angka VIF ≤ 5 dikatakan tidak ada terdapat multikolinearitas Jika angka VIF ≥5 dikatakan terdapat multikolinearitas c. Uji Homogenitas Untuk hoomogenitas dilakukan untuk menentukan apakah data mempunyai varians yang homogen yang dilakukan dengan metode Gletjser dengan kriteria (Santoso, 2002:41) sebagai berikut: Jika sig ≥ α berarti data berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama (homogen). 6
Jika sig ≤ α berarti data berasal dari populasi yang mempunyai varians yang tidak sama (tidak homogen). Analisis linear berganda bertujuan untuk membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data penelitian yakni data mengenai pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap partisipasi koperasi. Model yang digunakan yaitu regresi linear Berganda. Analisis berganda ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2X2 + e Dimana: Y = partisipasi koperasi a = konstanta X1 = pengetahuan (X1) b1 = koefisien regresi X1 X2 = sikap mahasiswa (X2) b2 = koefisien regresi X2 e = error term 1) Uji F Uji F bertujuan untuk melihat keberartian hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dengan kriteria pengujian: Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Jika F hitung ≥ F tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Dengan tingkat kepercayaan (α) untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau α = 0,05. 2) Uji t Uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara partial terhadap
variabel terikat dengan kriteria pengujian sebagai berkut: Jika t hitung ≥ t tabel atau – t hitung < - t tabel maka Ho ditolak ( Ha diterima) artinya terdapat pengaruh yang berarti antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara partial. Jika t hitung < t tabel atau – t hitung ≥ - t tabel maka Ho diterima ( Ha ditolak) artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara partial. Dengan tingkat kepercayaan ( α ) untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau α = 0,05. HASIL ANALSIS DAN PEMBAHASAN Data tentang pengetahuan berkoperasi, sikap mahasiswa tentang koperasi dan partisipasi diambil dari angket yang disebarkan kepada 60 responden. Berdasarkan Tabel 3 (Lampiran) dapat dilihat bahwa rata-rata variabel pengetahuan berkoperasi adalah 3,44 dengan tingkat capaian responden (TCR) 68,76% yang tergolong pada kriteria baik. Hal ini menandakan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA dinilai sudah dinilai baik. Untuk rata-rata variabel sikap mahasiswa tentang koperasi adalah 2,87 dengan tingkat capaian responden (TCR) 57,39% dimana belum tergolong pada kriteria cukup baik. Hal ini menandakan bahwa sikap mahasiswa tentang koperasi terhadap partisipasi mahasiswa dinilai cukup baik. Sedangkan untuk rata-rata variabel partisipasi adalah 2,75 dengan tingkat capaian responden (TCR) 54,94% diana tergolong pada kriteria kurang baik. Hal ini menandakan bahwa partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan koperasi mahasiswa dinilai kurang baik. Selanjutnya bil dilihat pada masingmasing variabel. Variabel yang memiliki rerata tertinggi adalah variabel mengenai pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA dan yang terendah 7
adalah partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Unversitas Negeri Padang. Rendahnya nilai rerata pada variabel partisipasi ini diakibatkan oleh kurangnya partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan-kegitan yang dilakukan oleh koperasi mahasiswa (KOPMA) Universitas Negeri Padang. PEMBAHASAN 1. Hubungan Pegetahuan Mahasiswa Tentang KOPMA Terhadap Partsispasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi Dalam Kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA dengan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KOPMA UNP. Pengetahuan mahasiswa tentang KOMPAmemiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap partisipasi mahasiswa Pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang, ini dapat dilihat dari nilai thitung = 1.105
= 0,05. Hal ini menyatakan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA tidak mampu mempengaruhi partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang walaupun pengetahuan mahasiswa mengenai koperasi meningkat hal ini tidak akan mempengaruhi partisipasinya dalam kegiatan koperasi mahasiswa (KOPMA). Hasil uji deskriptif pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang belum menunjukan hasil yang amat baik, hal ini
dapat dilihat dengan nilai TCR yang diperoleh adalah sebesar 68,76%. Hal ini berarti pengetahuan berkoperasi mahasiswa berada pada kategori baik akan tetapi hal ini tidak dapat mempengaruhi partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KOPMA Universitas Negeri padang. Ini mungkin disebabkan oeh beberapa faktor lain yaitu diantaranya pola pikir seseorang, pengalaman yang dimiliki, informasi yang tersedia tentang KOPMA itu sendiri, kondisi lingkungan kampus, dan motivasi dari mahasiswa pendidikan ekonomi terhadap koperasi mahasiswa (KOPMA) Universitas Negeri Padang. 2. Hubungan Sikap Mahasiswa Tentang KOPMA Terhadap Partisipasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi Dalam Kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis terbukti bahwa sikap mahasiswa tentang KOPMA berpengaruh signifikan terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA UNP, dimana sikap mahasiswa tentang KOPMA memiliki hubungan yang positif terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang, ini dapat dilihatdari nilai thitung yang diperoleh sebesar 8,395 jika dibandingkan dengan ttabel = 1,672, maka dapat diketahui bahwa thitung 8,395> ttabel 1,672 atau level sig 0,000 < 0,05. Hal ini berarti semakin baik sikap yang ditampilkan mahasiswa terhadap koperasi mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan keaktifan anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang, dan sebaliknya. 8
Hal ini sesuai dengan teori Robin (2002:133)yang menyatakan bahwa “sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang suatu objek orang atau peristiwa, sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu, misalnya apabila seseorang mengatakan suka terhadap pekerjaannya berarti seseorang tersebut sedang mengekspresikan sikapnya kepada pekerjaannya”. Selanjutnya, George C. Edward III (1991:30) menyatakan bahwa ”sikap merupakan faktor yang amat penting untuk suksesnya implementasi. Jika pelaksana berpandangan positif terhadap suatu kebijakan, maka kemungkinan besar mereka akan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pembuat kebijakan. Tetapi bila sikap atau perspektifnya berbeda, maka proses implementasi menjadi terancam kesuksesannya”. Jadi sikap mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang di pengaruhi oleh pandangan dan respon yang diberikan oleh mahasiswa itu sendiri semakin bagus respon yang diberikan maka semakin tinggi tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KOPMA UNP, dan sebaliknya semakin rendah respon yang diberikan mengakibatkan rendahnya partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KOPMA UNP. 3. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Tentang KOPMA Terhadap Partisipasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi Dalam Kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara bersamasama antara pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang KOPMA terhadap
partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA UNP, ini dapat dilihat dari nilai F hitung 44,559 > F tabel 3,159 dan level sig 0,000 < α 0,05, maka hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima karena F hitung besar dari F tabel atau nilai sig 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang KOPMA secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Dengan demikian baik pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang KOPMA akan dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang, dan begitupun sebaliknya. Selanjutnya, berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang KOPMA secara bersamasama memberikan kontribusi sebesar 61,00% terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Sedangkan sisanya sebesar 39,00% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel penelitian ini. Artinya pengetahuan berkoperasi dan sikap mahasiswa tentang KOPMA merupakan factor penting yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Namun demikian, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA memiliki pengaruh yang tidak siginifikan terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan 9
ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Melalui data deskripsi diketahui bahawa tingkat pengetahuan diperoleh sebesar 0,274 dan pengetahuan mahasiswa dapat dikatakan cukup baik dengan rata-rata skor 2,83. Hal ini berarti walaupun pengetahuan berkoperasi mahasiswa sudah tinggi tetapi hal ini belum mampu meningkatkan partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. 2. Sikap mahasiswa tentang KOPMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Melalui data deskripsi diketahui bahwa tingkat pengetahuan diperoleh sebeasr 0,000. Hal ini berarti semkin baik sikap mahasiswa yang ditampilkan terhadap kopersi maka partisispasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas negeri Padang akan semakin meningkat. Sedangkan sumbangan sikap mahasiswa tentang koperasi dikatakan cukup baik dengan rerata skor sebesar 2,87. 3. Pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang KOPMA secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pengetahuan mahasiswa tentang KOPMA dan semakin baik sikap mahasiswa tentang KOPMA maka akan semakin meningkat partisipasi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi dalam kegiatan KOPMA Universitas Negeri Padang. SARAN Dengan melihat hasil analisis dari penelitian ini, maka ada beberapa saran yang penulis ajukan yaitu:
1.
Kepada mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi, untuk dapat lebih meningkatkan partisipasinya terhadap kegiatan koperasi mahasiswa (KOPMA) Universitas Negeri Padang karena mahasiswa pendidika ekonomi koperasi merupakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang lebih tentang koperasi sehingga mampu meningkatkan aspek kegiatan koperasi mahasiswa(KOPMA) Universitas Negeri Padang. 2. Bagi mahasiswa, untuk dapat lebih memberikan sikap yang lebih baik lagi terhadap koperasi mahasiswa (KOPMA) Universitas Negeri Padang seperti ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KOPMA dan memanfaatkan pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh KOPMA terhadap mahasiswa sebagai bagian dari anggota KOPMA Universitas Negeri Padang. 3. Penelitian ini masih terbatas pada pengetahuan, sikap dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KOPMA, oleh sebab itu diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi partisipasi anggota dalam koperasi. DAFTAR PUSTAKA Adam, I Indrawijaya. (2000). Perilaku Organisasi Cetakan Keenam. Sinar Baru Algesindo: Bandung Asep, Dani. (2005). Pengaruh Pelayanan Koperasi Terhadap Partisipasi Anggota dan Implikasinya Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi. Karya Ilmiah: Bandung Bambang, Prasetyo. (2007). Metodologi Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers: Jakarta Hendar dan Kusnadi. (2002). Ekonomi Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta 10
. (2005). Ekonomi Koperasi. Fakultas Ekonomi UI: Jakarta Mikkelsen, Britha. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta Robbin. SP. 2002. Perilaku Organisasi: Penerjemah : A Handayana P dan Benyamin Molan. Prenhallindo: Jakarta Syamsuri SA. (1998). Dasar-Dasar Teori dan Idologi Koperasi. Penerbit Babusalam: Bandung
LAMPIRAN Tabel 1 : Daftar Partisipasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi Dalam Kepengurusan Koperasi Mahasiswa(KOPMA) Universitas Negeri Padang. Periode Kepengurusan
Jumlah pengurus (Orang)
2002-2004 2004-2006 2006-2008 2008-2010 2011-2012
16 35 45 38 52
Jumlah pengurus dari Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi (Orang) 4 5 3 0 1
Sumber KOPMA UNP 2011
Tabel 2: Daftar Kehadiran Anggota Dalam Kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun 2012 Tanggal Diadakannya RAT
18 Februari 2012 19 Februari 2012
Jumlah Anggota yang Hadir (Orang)
71 77
Jumlah Anggota Yang Hadir dari Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Koperasi (Oang) 0 2
Sumber KOMPA UNP 2012 Tabel 3: Distribusi Variabel Pengetahuan Berkoperasi (X1), Sikap Mahasiswa Tentang Koperasi (X2), dan Partisipasi (Y) No . 1. 2. 3.
Variabel Penelitian Pengetahuan Berkoperasi Sikap Mahasiswa Tentang Koperasi Partisipasi mahasiswa
Mean 3,44 2,87
% 68,76 57,39
TCR Kriteria Baik Cukup
2,75
54,94
Kurang
Sumber : Pengolahan Data Primer 2012
11