PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Oleh:
EMILIA 2008/05692
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2012
1
PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Emilia Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email :
[email protected] ABSTRAK Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, perguruan tinggi dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Dengan mengenal gaya belajar, akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif, sehingga memperoleh prestasi akademik yang optimal. Selain itu, prestasi akademik juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan berpikir kritis yang merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukung dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya. Penelitian ini berawal dari studi pendahuluan yang penulis lakukan yaitu terkait dengan masih banyaknya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi yang memperoleh indeks prestasi dengan kategori rendah, mahasiswa belajar dengan cara yang tidak tepat, suasana perkuliahan yang pasif, banyak mahasiswa yang tidak mempunyai waktu khusus untuk belajar dan masih banyaknya mahasiswa yang melakukan proses perkuliahan secara instan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gaya belajar visual, auditorial, kinestetik dan kemampuan berpikir kritis berpengaruh terhadap prestasi akademik. Hasil penelitian menunjukkan H0 ditolak, jadi terbukti gaya belajar visual, auditorial, kinestetik dan kemampuan berpikir kritis secara bersama-sama dan parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Kata kunci: gaya belajar, berpikir kritis, prestasi akademik
ABSTRACT Learning style is key to develop competency in occupation, school, university in interpersonal situation. By knowing learning style, student can learning ways effectively optimum academic achievement. Therefore, academic achievement can also is influenced by critical thinking competency. This competency is the most essential competency for life, occupation and has function in all life aspects. Critical thinking sue hard effort to control every conviction and assumptive knowledge based on supporting evidence and sequel conclusion of it. This research begin from preface study that be done by writer, about many student in economi education department who get mark with low category. Student learn by unprecise ways. Many students still do instantly course prossess. This research goal to know do visual learning style, auditory, kinesthetic and critical thinking competency to academy achievement. Research result sign that H0 are refused. So they are proven that visual learning style, auditory, kinesthetic and critical thinking competency by together and partial. They have significant influence to student academic achievement in Economy Education Study Programme, Economy Faculty, State University of Padang. Key words : learning style, critical thinking, academic achievement
1
Pendahuluan Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan individu-individu agar memiliki kemampuan bersaing dalam globalisasi. Pendidikan harus mampu memberikan pengetahuan yang memadai baik itu dalam bentuk hardskill seperti ilmu pengetahuan maupun dalam bentuk softskill. Salah satu lembaga yang memiliki peran penting untuk mencetak individu yang memiliki daya saing adalah perguruan tinggi. Proses pembelajaran di perguruan tinggi berbeda dengan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas, dimana mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam kegiatan belajar. Suasana belajar yang pasif dan menerima saja apa yang disampaikan dosen tidak akan menghasilkan pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai orang dewasa, mahasiswa harus mampu mengarahkan diri sendiri agar dapat memiliki kemampuan yang mengoptimalkan pembelajarannya. Artinya di dalam proses pembelajaran mereka harus aktif untuk berinisiatif sehingga dapat menjadi pembelajar mandiri sesuai dengan pandangan yang dimilikinya. Salah satu aspek vital yang perlu dikembangkan mahasiswa selama dalam proses belajar mengajar adalah berpikir kritis. Dalam pembelajaran di perguruan tinggi mahasiswa yang berpikir kritis tidak hanya percaya begitu saja apa yang dijelaskan oleh dosen. Mahasiswa harus berusaha mempertimbangkan penalarannya dan mencari informasi lain untuk memperoleh kebenaran. Belajar di perguruan tinggi tidak hanya merupakan aktivitas fisik seseorang, tetapi juga merupakan aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang dapat menghasilkan perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, nilai, keterampilan, maupun sikap. Kegiatan belajar membutuhkan konsentrasi yang tinggi sehingga mahasiswa yang belajar dapat 1 2
menangkap dan mendalami materi yang sedang dipelajari. Seseorang akan menggunakan metode dan gaya tertentu (baik itu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik) didalam menerima, menangkap, memahami, suatu pengetahuan baru. Proses penerimaan dan penangkapan suatu ilmu yang baru antara mahasiswa yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Pada saat seseorang belajar, maka akan ia mengikutsertakan seluruh keberadaan dirinya, hal ini berarti bahwa pada saat proses belajar itu belangsung, bukan saja otak yang bekerja tetapi juga perasaan pada saat seseorang sedang belajar. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Tata Usaha Fakultas Ekonomi menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi yang memperoleh indeks prestasi yang berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 37% mahasiswa memperoleh indeks prestasi pada rentang 0,00 – 2,75. Sebanyak 25% mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi memperoleh indeks prestasi yang bisa dikatakan tinggi yaitu pada rentang 3,51 – 4,00 sedangkan 38% mahasiswa lainnya memperoleh indeks prestasi pada rentang 2,76 – 3,50. Terkait dengan permasalahan prestasi akademik ada beberapa fenomena yang menarik bagi penulis untuk diteliti. Dalam proses perkuliahan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi UNP, penulis melihat ada mahasiswa dengan kemampuan berfikir yang tinggi tetapi sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan kegiatan belajar yang maksimal dan terlihat menyepelekan belajar dan berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan juga diperoleh hasil sebanyak 83% mahasiswa hanya belajar ketika akan mengikuti ujian. Ini berarti mahasiswa melakukan proses belajar secara instan, padahal belajar merupakan suatu proses yang memerlukan waktu untuk mencapai hasil yang optimal. Dari studi pendahuluan juga diperoleh informasi hanya 47% mahasiswa yang menyediakan waktu khusus di rumah untuk belajar padahal mereka sudah mengetahui bahwa
belajar dengan cara yang benar dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh. Berdasarkan data dan fakta di atas penulis akan melakukan pembuktian secara empiris yaitu: “apakah gaya belajar visual, auditorial, kinestetik dan kemampuan berpikir kritis berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Tinjauan Teoritis Belajar di Perguruan Tinggi Dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi, mahasiswa dipandang sebagai titik lebih yang berperan sebagai pusat terjadinya proses belajar mengajar (Sumadi, 1989:2). Mahasiswa sebagai subyek yang berkembang melalui pengalaman belajar. Tenaga pengajar (dosen) lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator belajarnya mahasiswa. Dosen memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Dengan pola student centered learning di atas, mahasiswa dan dosen melakukan interaksi dalam proses belajar mengajar. Mahasiswa belajar dan dosen mengelola berbagai sumber belajar guna memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Agar proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan hendaknya mahasiswa dan dosen memiliki sikap, kemampuan dan keterampilan yang mendukung proses belajar mengajar tersebut. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal mahasiswa harus mengembangkan diri menjadi mahasiswa yang baik. Menurut Sumadi (1989:62) mahasiswa yang baik mempunyai ciriciri, ”1) mempunyai sikap positif terhadap tugastugas yang perlu dipelajari, dan 2) mempunyai kebiasaan belajar yang baik”. Dengan memiliki sikap positif terhadap tugas-tugasnya mahasiswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas tersebut. Apabila motivasi mahasiswa baik diharapkan hasil belajarnya juga akan baik. Begitupun dengan 31
kebiasaan belajar yang baik juga diharapkan hasil belajar yang diperoleh baik. Prestasi Akademik Buchari dalam Slameto (2003: 22) menjabarkan bahwa “Prestasi Akademik dapat dihubungkan dengan terjadinya suatu perubahan tingkah laku seseorang dalam kecendrungan dengan kecakapan dan keterampilan yang diperoleh sesudah belajar”. Jadi prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh karena suatu usaha yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh mahasiswa dari suatu proses belajar. Menurut pendapat Muhibbin ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi akademik pada mahasiswa yaitu: faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar (approach to learnning) (Muhibbin, 2002:132). Artinya bahwa faktor internal seperti motivasi , kepercayaan diri, dan kemampuan untuk berpikir kritis berpengaruh terhadap prestasi akademik seperti halnya dalam faktor internal lainnya yaitu faktor kondisi dan jasmani mahasiswa yang menyangkut sikap mahasiswa dan motivasi mahasiswa itu sendiri untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada disekitarnya seperti pengetahuan tentang dirinya sendiri. Dan dari pendekatan belajar mengungkapkan bahwa strategi dan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam menunjang efektivitas dan efesiensi dalam pembelajaran. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar, apabila di dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan pada tingkah laku dan perubahan dari perubahan itu terjadi karena adanya latihan atau pengalaman. Perubahanperubahan itu disadari oleh seseorang artinya individu menyadari dan merasakan pada dirinya terjadi suatu perubahan. Perubahan terjadi merupakan proses yang terus menerus dalam waktu yang relative lama dan perubahan tersebut berguna bagi kehidupan atau untuk proses selanjutnya. Berpikir Kritis Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif
dalam semua aspek kehidupan lainnya. Menurut Glaser dalam Fisher (2009:3), berpikir kritis adalah “1) suatu sikap mau berfikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, 2) pengetahuan tentang metodemetode pemeriksaan dan penalaran yang logis dan 3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukung dan kesimpulankesimpulan lanjutan yang diakibatkannya”. Selain hal – hal di atas karakteristik yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan juga oleh Ennis (dalam Arief, 2007) yang mengidentifikasi 12 indikator berpikir kritis, yang dikelompokkannya dalam lima besar aktivitas. Pertama, memberikan penjelasan sederhana, yang berisi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan. Kedua, membangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. Ketiga, menyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau mempertimbangkan hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan. Keempat, memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidentifikasi istilah-istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi.kelima mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain. Gaya Belajar Pengertian gaya belajar menurut M. Djoko (2006:94) adalah: “cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut”. Setiap orang memiliki gaya belajar tersendiri, dipengaruhi oleh kepribadian dasar dan kebiasaan, serta berkambang bersama waktu dan pengalaman. Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) 1 4
dan faktor lingkungan (M. Djoko, 2006:98). Jadi ada hal-hal terentu yang terkadang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Dengan mengenal gaya belajar, akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif, sehingga hasil belajar dapat optimal. Dalam penelitian ini terdapat tiga macam gaya belajar yang akan dibahas yaitu pertama, gaya belajar visual dimana anak dengan gaya ini menggunakan indera penglihatannya untuk membantu belajar. Menurut DePorter (2001:85) “gaya belajar visual adalah mengakses citra visual yang diciptakan maupun yang diingat”. Kedua, gaya belajar auditorial sini memanfaatkan kemampuan pendengaran untuk mempermudah proses belajar. Menurut DePorter (2001:85) “gaya belajar auditorial adalah mengakses segala jenis bunyi dan kata”. Ketiga, gaya belajar kinestetik yang merupakan gerak manusia, menyentuh sambil berbicara menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu belajar yang menyenangkan. DePorter (2001:85) menyebutnya “gaya belajar kinestetik yaitu mengakses segala jenis gerak dan emosi”. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu: data primer bersumber dari mahasiswa yang dalam penelitian ini berupa angket tentang gaya belajar visual, auditorial, kinestetik dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi UNP. Selanjutnya, data sekunder adalah data berupa jumlah mahasiswa yang dijadikan populasi yang diperoleh dari bagian akademik Fakultas Ekonomi UNP. Selain itu penelitian ini juga ditunjang oleh sumber pendukung lainnya yang berasal dari internet dan media lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah: kuesioner/ angket dan teknik dokumentasi. Hasil dan Pembahasan
Deskriptif Data Responden Berdasarkan teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan maka diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Namun, dalam penelitian ini 86 angket yang penulis sebarkan hanya diiisi dengan lengkap oleh 71 responden sehingga hanya 71 angketlah yang dapat diolah untuk penelitian lebih lanjut. Deskriptif Variabel Penelitian a) Distribusi Frekuensi Gaya Belajar Visual (X1) Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat 20 mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual dengan rata – rata skor jawaban untuk pernyataan mengenai gaya belajar visual yang tertinggi. Tingkat capaian resonden untuk variabel gaya belajar visual disajikan dalam tabel lampiran. Dari tabel distribusi frekuensi gaya belajar visual dapat dilihat secara umum bahwa tingkat capaian mahasiswa Program Studi Pendididkan Ekonomi FE UNP tergolong baik dengan rata – rata variabel 3,49 dan TCR 69,86%. Variabel gaya belajar visual terdiri atas tiga indikator dan 13 item pernyataan dan untuk ketiga indikator ini tingkat capaian mahasiswa juga baik dengan TCR berada diatas 60%. b) Distribusi Frekuensi Gaya Belajar Auditorial (X2) Terdapat 35 orang mahasiswa yang memiliki gaya belajar auditorial dengan rata – rata skor jawaban responden yang tertinggi untuk gaya belajar auditorial. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variable gaya belajar auditorial dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi memiliki cara belajar , sikap dan kebiasaan auditorial yang baik, ini terbukti dengan TCR untuk ketiga indikator ini berada di atas 60 %. Dari tabel diatas juga dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa mampu menerapkan gaya belajar auditorial dengan baik (TCR 76,75 %) dan gaya belajar auditorial merupakan gaya belajar yang paling dominan diterapkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNP karena tingkat capaian responden untuk variabel gaya belajar visual lebih tinggi daripada variabel gaya belajar lainnya. 51
c) Distribusi Frekuensi Kinestetik (X3)
Gaya Belajar
Dari analisis data yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat 16 mahasiswa Program Studi pendidikan Ekonomi yang memilki gaya belajar kinestetik dan memiliki rata – rata jawaban angket tertinggi untuk item pernyataan tentang gaya belajar kinestetik. Mahasiswa mampu menerapkan gaya belajar kinestetik dengan baik (TCR variabel 71,80 %). Hal ini berarti mahasiswa memiliki cara belajar, sikap dan kebiasaan kinestetik yang baik dengan TCR masing masing indikator ini berada di atas 60 %. d) Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Berpikir Kritis (X4) Dari data deskripsi variabel kemampuan berpikir kritis, menggambarkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang tergolong baik dengan TCR 72,70 %. Indikator pertama adalah kemampuan memberikan penjelasan sederhana dari suatu argumen dan untuk indikator ini telah mampu dikuasai mahasiswa dengan baik (TCR 73,17 %). Kemampuan mahasiswa dalam membangan keterampilan dasar yang merupakan indikator kedua dari kemampuan berpikir kritis tergolong cukup baik dengan TCR 59,15 %, akan tetapi cukup baik bukanlah suatu hal yang bagus dan harus ditingkatkan untuk menjadi lebih baik lagi. Indikator yang ketiga yaitu kemampuan membuat kesimpulan juga tergolong baik dengan TCR 69,92 % hal ini berarti mahasiswa telah mampu dengan baik dalam menarik kesimpulan dari suatu informasi yang diterimanya. Indikator yang keempat dan kelima yaitu memberikan penjelasan lebih lanjut dan mengatur strategi dalam berargumen tergolong baik (TCR 72,20 % dan 64,28%). Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis terbukti bahwa gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik dan kemapuan berpikir kritis secara bersama – sama maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Besarnya pengaruh keempat variabel terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas adalah 86,5 %, sedangkan sisanya sebesar 13,5 % disumbangkan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. 5 pertama adalah gaya belajar Hipotesis visual berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Dimana semakin baik gaya belajar visual mahasiswa maka prestasi akademik juga semakin baik. Hipotesis kedua dari penelitian adalah gaya belajar auditorial berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Dimana semakin baik gaya belajar auditorial mahasiswa maka akan semakin baik prestasi akademik. Hipotesis ketiga dari penelitian adalah gaya belajar kinestetik berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan untuk menolak Ho. Ini berarti bahwa gaya belajar kinestetik berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual 20 orang, gaya belajar auditorial 35 orang dan gaya belajar kinestetik 16 orang, hal ini berarti mayoritas mahasiswa menerapkan gaya belajar auditorial. Walaupun gaya belajar auditorial merupakan gaya belajar yang dominan digunakan mahasiswa akan tetapi temuan penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar kinestetik merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa ini terjadi karena variabel ini menyebabkan perubahan variabel prestasi akademik jika semua variabel bebas meningkat 61
sebesar satu satuan dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hipotesis keempat dari penelitian adalah kemampuan berpikir kritis berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan untuk menolak Ho. Ini berarti bahwa kemampuan berpikir kritis berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Padang. Keterbatasan Penelitian Khusus dalam penelitian ini, terdapat kelemahan dari penelitian ini, yaitu: faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi akademik yang diteliti hanya membahas tentang gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik dan kemampuan berpikir kritis, padahal masih banyak faktor lain yang juga dapat mempengaruhi prestasi akademik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengujian terhadap faktor-faktor lain tersebut yang belum diteliti. Penutup Simpulan Hipotesis tentang pengaruh gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik dan kemapuan berpikir kritis secara bersama – sama maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Saran a) Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang hendaknya menyadari preferensi gaya belajar yang dimiliki untuk dapat memilih cara belajar yang paling efektif sesuai kebutuhannya sehingga dapat mengoptimalkan prestasi akademiknya. Selain itu mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan kemampuan berpikir kritis, terutama dalam hal membangun keterampilan dasar dalam
berpikir kritis. Hal ini dapat mahasiswa lakukan dengan mempertimbangkan apakah sumber informasi yang diperoleh dapat dipercaya atau tidak dan membuktikan kebenaran dari informasi tersebut dengan melakukan observasi dan selain itu juga dapat dilakukan mahasiswa dengan cara berperan aktif dalam mengikuti unit-unit kegiatan kemahasiswaan. b) Untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi agar dapat mendorong unit - unit kegiatan mahasiswa khususnya Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi untuk melahirkan program – program yang mampu memacu peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan program – program yang dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki sehingga dengan hal ini prestasi akademik mahasiswa juga akan meningkat. Program ini dapat berupa seminar, mentoring ataupun pelatihan. c) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengungkapkan faktor – faktor lain yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa seperti minat, motivasi lingkungan belajar dan berbagai faktor lain yang tidak dapat peneliti jabarkan. d) Karena penelitian ini masih memiliki keterbatasan diharapkan masukan yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka Achmad Arief. (2007). Memahami Berpikir Kritis. http://ArtikelPendidikanNetwork memahamiberpikirkritis/1007arief3.html. Agus Irianto. (2004). Staistik: Konsep Dasar & Aplikasinya . Bandung : Sinar Baru Algesindo. A L- Hanafi M.A.A. (2010). Think & Be A Winner (Berpikir & Jadilah Pemenang). Jakarta : Cakrawala. Akhirmen. (2004). Statistik 1. Padang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Bakrisal. (2002). Kontribusi Konsep Diri dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mereka di Madrasah Tsanawiyah 71
Negeri Pariaman Selatan. Tesis. Padang : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang. DePorter, Bobbi. (2004). Quantum Learning – Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Alih Bahasa: Abdurrahman, A. Bandung : Kaifa. Filsaime, Dennis K. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis Dan Kreatif. Jakarta: PrestasiPustakaraya. Fisher, Alec. (2008). Berpikir Kritis:Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga. Idris. (2006). Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. Padang : Program Magister Manajemen UNP. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. (2005). Jakarta : Balai Pustaka. Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Mudjijo. (1995). Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja GrafindoPersada. M. Djoko Susilo. (2006). Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar.Yogyakarta : Pinus. Nana Sudjana. (2001) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarata : Kencana. Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung : CV. Alvabeta. ________. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. S. Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta S. Nasution. (1988). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta. Sumadi Suryabrata. (1989). Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Andi Offset.
Suharsimi Arikunto. (1993). Manajemen Pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta. ________________. (2002). Prosedur Metodologi Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Penerbit Rhineka Cipta . Toha Anggoro. (2007). Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka. Umi Susilowati. (2008). Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga. Tesis. Surakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Wardani Adetya Dewi. (2008). Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kritis
81
terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Madiun. Skripsi. Malang. Universitas Negeri Malang. Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. __________. (2011). Peraturan Akademik Universitas Negeri Padang. Padang : UNP Press. _______.(2011). Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi Universitas Negeri Padang. Padang : UNP Press.