PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PONTIANAK UTARA Syafaryani, Siti Halidjah, K.Y. Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan e-mail.
[email protected] Abstrak : Judul Penelitian ini adalah “Peningkatan aktivitas belajar dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement (STAD) pada pembelajaran matematika kelas VI Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Utara”. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 siswa kelas VI SD Negeri 16 Pontianak Utara. Hasil penelitian terdapat peningkatan aktifitas pembelajaran Matematika baik dalam aktivitas fisik, mental, maupun emosional. Kata kunci : Aktivitas pembelajaran matematika model cooperative learning tipe STAD. Abstaract : The title of this study is "Increased activity of learning by Using Cooperative Learning Model Student Study Team Achievement (STAD) on mathematics teaching sixth grade elementary school 16 North Pontianak '. The research method used was a descriptive study with a qualitative approach and classroom action research. The subjects in this study were as many as 32 students of class VI Elementary School 16 North Pontianak. The results are an increase in activity of both Learning Mathematics in physical activity, mental, or emotional. Keywords: mathematics learning activity type STAD cooperative learning models.
1
T
ujuan pendidikan dapat tercapai apabila antara guru dengan peserta didik terjadinya suatu interaksi dalam proses pembelajaran, terjadi aktifitas fisik, mental, dan emosional. Seorang guru berperan sebagai pengajar, pembimbing bagi pesrta didik, selain itu guru juga harus dapat menciptakan suatu aktifitas bagi peserta didik di dalam proses belajar mengajar. Karena tanpa terciptanya aktivitas di dalam pembelajaran,proses belajar tidak akan berjalan dengan baik. Pembelajaran Matematika di kelas VI sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak utara, yang sering dihadapi guru sebagian siswa kurang menyenangi dan kurang bersemangat dalam belajar, walaupun ada siswa yang menyenangi dan mendapat nilai yang memuaskan, tapi sebagian siswa tidak dapat menjawab beberapapertanyaan yang di ajukan guru, seringkali terlihat berbicara dengan teman sebangku, serta tidak memperhatikan beberapa penjelasan guru dengan kata lain di dalam pembelajaran siswa tidak berantusias dalam proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan masalah-masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran matematika yang dialami oleh siswa di kelas muncullah suatu harapan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik dan terjadinya aktivitas di dalam kelas sehingga proses pembelajaran menjadi optimal. Untuk itu peneliti memilih suatu model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD alasan peneliti peneliti ingin memberikan suatu memilih model pembelajaran Cooperative pembelajaran yang baru serta lebih menyenangkan serta memberikan model pembelajaran yang inovatif kepada siswa. Cooperative Learning Tipe STAD adalah model pembelajaran dengan kelompok kecil yang saling bekerja sama, proses pembelajaran mereka saling membantu menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru. Keberhasilan dari model belajar kelompok sangat tergantung pada kemampuan aktifitas anggota kelompok, pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning juga dapat menumbuhkan sikap prilaku sosial para peserta didik. Masalah umum dalam penelitian ini adalah, apakah dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran Matematika kelas VI SD Negeri 16 Pontianak Utara ? Rumusan masalah umum tersebut dijabarkan dalam masalah khusus yaitu: Bagaimana peningkatan aktivitas fisik siswa dengan menggunakan model Cooperative Learing Tipe STAD dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Negeri No.16 Pontianak Utara? 2. Bagaimana peningkatan aktivitas mental siswa dengan menggunakan model Cooperative LearningTipe STAD dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Utara? 3. Bagaimana peningkatan aktivitas emosional dengan menggunakan model Cooperative Learing Tipe STAD dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Negeri No.16 Pontianak Utara?
1.
2
4.
Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe STAD dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Negeri No. 16 Pontianak Utara?
Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan dalam rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan aktifitas Fisik siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 16 Pontianak Utara. 2. Peningkatan Aktivitas mental siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri No.16 Pontianak Utara. 3. Peningkatan Aktivitas emosional siswa pada pembelajaran matematika pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri No.16 Pontianak Utara. 4. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika di kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 16 Pontianak Utara METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VI, dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD model cooperative di gunakan untuk membantu siswa mengatasi kesulitan dalam mempelajari materi menghitung luas segi banyak dari dua bangun datar sederhana. Menurut Hadari Nawawi (dalam Hasjmy 2010:27) metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang di arahkan untuk memberikan gejala-gejala, faktafakta atau kejadian secara sistematis dan akurat. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, karena data yang dikumpulkan berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran yang mana peneliti terlibat langsung. Penelitian ini menggunakan penelitian survei yaitu mengenai peningkatan aktivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Tempat penelitian yang dilakukan dikelas VI SD Negeri 16 Pontianak Utara. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VI SD Negeri 16 Pontianak Utara yang berjumlah 32 siswa dengan 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Adapun langkah-langkah tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Ide awal 2. Prasurvei 3. Diaknosis 4. Perencanaan 5. Implementasi tindakan 3
6. Pengamatan 7. Refleksi 8. Penyusunan laporan. Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan yaitu teknik observasi langsung tentang aktifitas siswa dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berupa lembar observasi dan catatan dengan cara mengumpulkan data melalui pengamatan yang pelaksanaannya langsung pada tempat atau situasi yang terjadi. Alat yang digunakan adalah lembar observasi berupa catatan kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran, teknik pengukuran dengan memberikan soal-soal tes kepada siswa setelah proses pembelajaran berakhir. Dalam proses analisis data penelitian yang pertama dan keduadigunakan lembar observasi siswa. Untuk lembar observasi siswa di gunakan rumus untuk mempresentasikan sebagai berikut. Presentase ( % )=
x 100%
Teknik observasi langsung yang dianalisis dengan melihat dan mencatat situasi kelas saat proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada proses pembelajaran untuk siklus selanjutnya. HASIL DAN PEMBASAN Pada aspek aktivitas fisik, terbagi 4 indikator yaitu: Siswa memperhatikan penjelasan guru, Siswa menyimak penjelasan dari guru, siswa memperhatikan guru saat memberikan instruksi dan siswa mencatat hal-hal penting. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat peningkatan pada siklus 1 Siswa yang memperhatikan penjelasn guru 63%, pada siklus II menjadi 70%, pada siklus I siswa yang menyimak penjelasan guru 56% pada siklus II 70%, pada siklus I siswa yang memperhatikan guru saat memberikan instruksi 63% pada siklus II menjadi 70%, pada siklus I siswa yang mencatat hal-hal pentingn 47% pada siklus II 60%. Jadi rata-rata siklus I yang semula 57 % menjadi 68% sehingga peningkatan menjadi 11% Pada aspek aktivitas mental terbagi 4 indikator yaitu: Siswa berani mengajukan pertanyaan, siswa berani menjawab pertanyaan, siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dan siswa berani mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di dilakukan pada sklus I siswa yang berani mengajukan pertnyaan 50% pada siklus II 80%, Pada siklus I siswa yang berani menjawab pertanyaan 63% pada siklus II 70%, Pada siklus I siswa yang bekerja sama dalam kelompok 69% pada siklus II 80%, Pada siklus I siswa yang berani mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas 66% pada siklus II 70%. Jadi rata-rata Siklus I yang semula 62% pada siklus II menjadi 75%, Ratarata peningkatan 13 %. 4
Pada aspek aktifitas emosional terbagi 4 indikator yaitu: Siswa berantusiasi dalam proses pembelajaran, siswa bersungguh-sungguh dalam pembelajaran, siswa menghargai pendapat teman dalam kelompok dan siswa senang dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I siswa yang berantusiasi dalm proses pembelajaran 60% pada siklus II menjadi 70%, pada siklus I siswa yang bersungguh-sungguh dalam pembelajaran 66% pada siklus II 70%, pada siklus I siswa yang menghargai pendapat teman dalam kelompok 63% pada siklus II 80%. Jadi-rata-rata siklus ke I yang semula 62% pada siklus ke II menjadi 75%. Jadi ratarata peningkatan 13%. Tabel 4.5 Peningkatan hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 No Indikator
Siklus I
Siklus II
Rata-rata Peningkatan
Aktivitas 1
Fisik
57%
68%
11%
2
Mental
62%
75%
13%
3
Emosional
62%
75%
13%
Rata-rata
60%
73%
13%
SIMPULAN Penggunaan model CooperativeLearningTipeSTAD dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas fisik belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata pada siklus I 57% pada siklus ke II menjadi 68% jadi Rata-rata peningkatan aktivitas fisik dari siklus 1 ke siklus II sebanyak 11% Penggunanaan model CooperativeLearningTipeSTAD dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas mental belajar siswa. Hal ini terbukti dengan peningkatan rata-rata pada siklus I yang hanya 62% ternyata pada siklus II menjadi 75%.jadi Rata-ratapeningkatan aktivitas mental dari siklus I ke siklus II sebanyak 13% Penggunanaan model CooperativeLearningTipeSTAD dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas emosional hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata dari siklus I hanya 62% ternyata pada siklus II mencapai 75% jadi rata-rata peningkatan aktivitas emosional dari siklus I ke siklus II sebanyak 13% 5
Ternyata penggunaan model CooperativeLearningTipeSTAD dapat meningkat hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran matematikan. Hasil rata-rata yang diperoleh dari aktivitas fisik, mental dan emosional sebanyak 13%. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka peneliti memberikan saran-saran antara lain: (1) Dalam setiap pembelajaran matematika sebaiknya guru menggunaka suatu model pembelajaran yang membuat siswa lebih tertarik dalam mempelajari matematika. (2) Guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. (3) Guru lebih banyak membimbing dan memperhatikan siswa yang lemah dalam pembelajaran matematika dan memberi motivasi lebih kepada siswa. (4) Penerapan model CooperativeLearningTipeSTAD memberikan kemudahan pada siswa untuk dapat bekerja dalam kelompok dan saling membantu dalam proses pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar, 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Heruman. 2010 Model Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rosda Hasjmy Maridjo Abdul. 2010. Rambu-Rambu Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Pontianak : FKIP Untan Huda, Miftahul 2011. Cooperative Learning, Yogjakarta : Pustaka Pelajar Kusumah dan Dwitagama.2011.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Indeks.
6