PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI
NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun oleh: SUSI ARYATI A520100187 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA TAHUN 2014
ABSTRAK PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI Susi Aryati, A520100187, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 98 Halaman Tujuan penelitian inia dalah untuk mengetahui pengaruh permainan ular tangga terhadap kemampuan mengenal bilangan pada anak kelompok b di RA Misbahul Falah Klayusiwalan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok B RA Misbahul Falah yang berjumlah 12 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one-group pretest-posttest design. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kemampuan mengenal bilangan pada anak kelompok b yang didapatkan melalui observasi non partisipan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah dengan uji paired sample ttest. Pengujian paired sample ttest menghasilkan nilai thitung = -7,031, karena thitung<-ttabel = (-7,031) < -(2,593) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil ini, maka keputusan hasil uji hipotesisnya menolak Ho yang berarti bahwa ada pengaruh permainan ular tangga terhadap kemampuan mengenal bilangan pada anak kelompok B di RA Misbahul Falah Klayusiwalan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci: kemampuan mengenal bilangan, permainan ular tangga
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp (0271)717417, Fax: 715448 Surakarta 57102Website: http://www.ums.ac.id email:
[email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Pembimbing I Nama
: Drs. Hasto Daryanto, M.Pd
NIK
: 1964041 198403 1005
Pembimbing II Nama
: Wili Astuti, S. Pd, M.Hum
NIK
: 845
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama
: Susi Aryati
NIM
: A520100187
Program Studi
: Pendidikan Anak Usia Dini
Judul Skripsi
: PENGARUH
PERMAINAN
ULAR
TANGGA
TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK FALAH
B DI RA MISBAHUL
KLAYUSIWALAN
KECAMATAN
BATANGAN KABUPATEN PATI
Naskah artikel tersebut layak dan dapat dipakai disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 5 Maret 2014 Pembimbing I
Drs. Hasto Daryanto, M.Pd
Pembimbing II
Wili Astuti, S.Pd, M. Hum
PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirohmanirohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama
: Susi Aryati
NIM
: A520100187
Program Studi
: Pendidikan Anak Usia Dini
Judul Skripsi
:
PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK
B
KLAYUSIWALAN
DI
RA
MISBAHUL
KECAMATAN
FALAH
BATANGAN
KABUPATEN PATI Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan
hak
menyimpan,
mengalihmediakan/mengalihformatkan.
Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah . Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 5 Maret 2014 Yang Menyatakan
Susi Aryati
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan prasekolah yang diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan
dengan
tujuan
untuk
memfasilitasi
pertumbuhan
dan
perkembangan anak secara menyeluruh, karena pada usia dini merupakan fase yang fundamental dalam mempengaruhi perkembangan anak sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang aktif, rasa ingin tahu tinggi, banyak bertanya, dan senang bereksplorasi dengan lingkungannya. Masa kanak-kanak merupakan masa di mana anak-anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, mereka tumbuh, berkembang, berkreasi dan akan berdampak luar biasa serta menjadi pengalaman yang sangat berharga ketika anak mulai menjalani kehidupannya, maka dari itu pada usia tersebut para ahli menyebutkan bahwa anak mengalami masa keemasan (golden age) karena pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Selain itu masa kanak-kanak merupakan masa peka bagi anak, di mana anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya. Masa peka adalah masa di mana terjadinya kematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya. Upaya pengembangan potensi anak harus sesuai dengan tahap perkembangan, prinsip-prinsip belajar dan karakteristik anak usia dini. Dalam proses tersebut hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman
nyata,
dengan
melalui
pengalaman
nyata
maka
akan
memungkinkan anak untuk menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara 1
optimal dan menempatkan posisi guru sebagai pendamping. Salah satunya yaitu dasar dari proses belajar awal matematika tentang konsep dasar bilangan. Pada usia 5 tahun, minat anak terhadap bilangan akan tumbuh sangat besar secara alamiah bila sejak kecil telah diperkenalkan tentang konsep bilangan secara kongkrit. Oleh karena itu orang tua di rumah maupun guru di sekolah sebaiknya tidak memaksakan anak untuk belajar berhitung sebelum mereka sendiri menunjukkan minat untuk mengenal bilangan. Menurut Sujiono (2009: 87) bahwa pembelajaran anak usia dini menganut pendekatan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi
indera-indera
tubuhnya,
mengeksplorasi
dunia
sekitarnya,
menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain akan menemukan dan mempelajari hal-hal yang baru. Sehingga pembelajaran bagi anak harus dilakukan dengan suasana bermain agar anak dapat berkembang secara optimal. Menyadari pentingnya memperhatikan pengembangan minat belajar anak tentang konsep bilangan pada anak usia dini maka dibutuhkan stimulus yang tepat. Tentunya, dengan cara yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat belajar anak tentang konsep bilangan adalah bagaimana seorang guru atau orang tua mengenalkan dengan media yang mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi anak dalam proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada anak kelompok B di RA Misbahul Falah Klayusiwalan, berkaitan dengan kemampuan anak dalam mengenal bilangan bahwa metode yang digunakan guru di RA Misbahul Falah tersebut cenderung menggunakan hafalan dan pemberian tugas. Dari hasil observasi terbukti dari 12 anak yang sudah mampu berhitung lancer hanya 3 anak sedangkan yang 9 anak belum mampu berhitung lancer dan dalam berhitung masih loncat-loncat/ belum urut. Disinilah peran guru sangat 2
dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan. Rendahnya kemampuan anak menjadi petunjuk adanya kecenderungan kelemahan sekaligus kesulitan belajar, yang dalam hal ini berarti ada kesulitan menerima pembelajaran. Dengan aktivitas dan permainan yang monoton serta penggunaan metode yang cenderung hafalan dan dengan pemberian tugas berakibat kemampuan anak dalam mengenal bilangan masih rendah. Hal itulah yang membuat anak kurang dalam pengembangan kemampuan mengenal bilangan. Banyak permainan-permainan eksplorasi yang bias mengasah kemampuan logika matematika anak tanpa membuat anak merasa belajar menghitung. Salah satu media yang bias digunakan guru dalam mengenalkan bilangan kepada anak adalah dengan menggunakan permainan ular tangga. Permainan Ular Tangga adalah salah satu permainan tradisional yang dapat memudahkan anak untuk memahami konsep matematika salah satunya dalam mengenal bilangan. Dengan bermain ular tangga anak sudah belajar mengenal angka tanpa merasa takut, karena dalam media ular tangga terdapat angka-angka serta gambar yang dapat menarik perhatian anak untuk memainkannya. Sehingga tetap pada suasana bermain anak akan belajar untuk mengenal bilangan. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui Apakah ada Pengaruh Permainan Ular Tangga Terhadap Kemampuan Mengenal Bilangan pada Anak Kelompok B di RA Misbahul Falah Klayusiwalan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati? METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Eksperimen. Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu dengan One-Group Pretest-Posttest Design sebagai desain penelitian.Subjek penelitian adalah anak-anak kelompok B RA Misbahul Falah yang berjumlah 12 anak yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam 3
penelitian ini adalah dilakukan dengan metode observasi. Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini dan keefektifan penelitian ini, maka dirumuskan indikator pencapaian yang digunakan sebagai acuan keberhasilan. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini yaitu Lebih dari 75% anak didik dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan. Pengujian persyaratan analisis dalam penelitian ini menggunakan Uji Normalitas. Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-valuedengan taraf signifikasi ( ) sebesar 0,05. Jika p-value>0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam asumsi kenormalan regresi, uji normalitas dilaksanakan terhadap data kemampuan anak mengenal bilangan pada periode sebelum dan sesudah diberikan eksperimen dengan permainan ular tangga.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Observasi Awal Kemampuan Anak dalam Mengenal Bilangan Observasi awal kemampuan berhitung anak dilakukan pada hari Senin, 27 Januari 2014 s/d Rabu, 29 Januari 2014. Untuk mengukur kemampuan anak dalam mengenal bilangan peneliti melakukan observasi dengan kegiatan bermain memahami bilangan 1-20, menyebutkan bilangan 1-20 dengan urut dan acak, memahami bilangan sesuai dengan jumlah benda, menunjuk angka sesuai dengan jumlah benda, serta memahami urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda. Kegiatan tersebut dipilih sesuai dengan indikator yang digunakan dalam penelitian. Setelah selesai mengobservasi kemudian diberikan skor kepada
4
masing-masing anak dengan memberikan tanda check list (√) pada pedoman observasi sesuai dengan perkembangan anak. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan kemudian ditabulasikan datanya. Hasilnya yaitu jumlah skor kemampuananak mengenal bilangan padakelompok B RA Misbahul Falah Klayusiwalan Batangan Patiusia 5-6 tahun sebelum eksperimen adalah 141 dengan nilai rata-rata 11.75, nilai tertinggi 15, nilai terendah 9, dan standar deviasi 2,05. 2. Deskripsi Data Observasi Akhir Kemampuan Anak dalam Mengenal Bilangan Setelah Eksperimen Setelah dilakukan eksperimen dengan permainan ular tangga kemudian dilakukan observasi akhir pada hari Senin, 10 Februari s/d Selasa, 11 Februari 2014 untuk mengetahui kemampuananak dalam mengenal bilangan setelah eksperimen.
Observasi
akhir
dilakukan
dengan
memberikan
kegiatan
bermainmemahami bilangan 1-20, menyebutkan bilangan 1-20 dengan urut dan acak, memahami bilangan sesuai dengan jumlah benda, menunjuk angka sesuai dengan jumlah benda, serta memahami urutan bilangan 1-10 dengan bendabenda.Dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut peneliti mengobservasi kemampuananak dalam mengenal bilangan setelah eksperimen dengan permainan ular tangga.Setelah selesai mengobservasi kemudian diberikan skor dengan memberikan tanda check list (√) pada pedoman observasi kepada masingmasing anak sesuai dengan perkembangan anak. Dari hasil observasi akhir yang telah dilakukan kemudian ditabulasikan datanya. Hasilnya yaitu jumlah skor kemampuananak dalam mengenal bilangan padakelompok B RA Misbahul Falah Klayusiwalan Batangan Pati usia 5-6 tahun setelah melakukan eksperimen dengan permainan ular tangga adalah 198 dengan nilai rata-rata 16,50, nilai tertinggi 19, nilai terendah 14, dan standar deviasi 1,55.
5
3.
Pengkategorian Kemampuan Anak Mengenal Bilangan Sebelum dan Setelah Diberikan Eksperimen Kemampuan anak dalam mengenal bilangan sebelum dan setelah dilakukan eksperimen yang telah dianalisis, kemudian dibuat kesimpulan yang berlaku umum yaitu dengan pengkategorian. Skor Kemampuan anak dalam mengenal bilangan sebelum dan setelah eksperimen
dibagi berdasarkan belum
berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang dengan baik.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara permainan ular tangga dengan kemampuan mengenal bilangan pada anak kelompok B di RA Misbahul Falah Klayusiwalan Batangan Pati Tahun Ajaran 2013/2014. Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan memperoleh hasil skor observasi awal kemampuan anak mengenal bilangan sebelum dilakukan eksperimen dengan menggunakan permainan ular tangga sebesar 141 dengan rata-rata 11,75, nilai tertinggi 15, nilai terendah 9, dan standar deviasi 2,05. Hasil observasi akhir kemampuan berhitung anak setelah eksperimen diperoleh skor 198 dengan rata-rata 16,50, nilai tertinggi 19, nilai terendah 14, dan standar deviasi 1,55. Dari data tersebut dapat diperoleh thitung = -7,031, karena thitung
6
SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Bagi Kepala Sekolah a. Menyediakan fasilitas permainan yang bervariasi dan menarik bagi anak, sehingga perkembangan anak lebih optimal b. Memberikan
arahan
kepada
orang
tua
murid
tentang
pentingkan
memperhatikan dan memfasilitasi perkembangan anak dalam mengenal bilangan c. Menyediakan media permainan sesuai dengan tingkat kemampuan dan minat anak 2.
Bagi Guru a. Guru hendaknya mengkondisikan anak terlebih dahulu agar siap bermain ular tangga b. Diharapkan guru dapat memberikan stimulus yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sehingga kemampuan anak dalam mengenal bilangan akan lebih berkembang c. Hendaknya guru memberikan metode dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga anak tidak akan merasa bosan d. Guru lebih sabar memberikan arahan dalam mengenalkan bilangan kepada anak e. Guru dapat memanfaatkan media ular tangga untuk mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan
3.
Bagi Orang Tua a. Orangtua sebaiknya memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang disukai anak b. Memberikan stimulasi yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak
7
c. Orang tua sebaiknya jangan menuntut anak harus bisa berhitung tanpa melihat kemampuan anak, tetapi orang tua senantiasa selalu memberikan stimulus, pendampingan dan pengarahan dalam mengenalkan bilangan kepada anak
8
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak. Jakarta Fadhilah, Nur. 2013. Pengembangan Media Ular Tangga untuk Pengenalan Konsep dan Lambang Bilangan Bagi Anak Kelompok A Taman Kanak-kanak. Melalui:http://pendas.jurnal.unesa.ac.id/153_1054/pengembangan-mediaular-tangga-untuk-pengenalan-konsep-dan-lambang-bilangan-bagi-anakkelompok-a-taman-kanak-kanakpukul 15:04 Tanggal 19 November 2013 Rahman Faizal, (2010). Permainan Ular Tangga. Makalah Politeknik Bandung. tidak diterbitkan. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: ALFABETA
Widiyanto. 2008. SPSS For Windows Program. Bandung: Alfabeta http://hafismuaddab.wordpress.com/2012/05/22/sejarah-permainan-ulartangga/http://www.scribd.com/doc/90616876/Ular-Tangga
http://pelangitoys.com/blog/mainan-edukatif-anak
9