PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SURVEI PENDAPAT TENTANG PENGGUNAAN KOSMETIK TRADISIONAL DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh : Carolin Lulik Tafsia NIM : 118114100
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SURVEI PENDAPAT TENTANG PENGGUNAAN KOSMETIK TRADISIONAL DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh : Carolin Lulik Tafsia NIM : 118114100
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan Kekuatan Pikiran Kamu Akan Menaklukkan Dunia, Dengan Kekuatan Hati Kamu Akan Harus Menjaga Dunia
Laporan ini dipersembahkan untuk: 1. Orang tua, serta keluargaku tersayang 2. Teman-teman dan kalangan akademisi 3. Orang yang ingin menambah pengetahuan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Tiada kata lain yang mampu penulis panjatkan kecuali puji syukur kepada Bapa di Surga. Sebab karena kemurahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya ini belum sempurna, namun penulis berharap skrispsi ini mampu memberi kontribusi bagi siapa saja yang membacanya. Dalam keseluruhan proses pembuatan skripsi penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih yang tulus kepada: 1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Univeritas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memotivasi penulis hingga skripsi ini selesai. 2. Bapak Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. dan Ibu Putu Dyana Christasani M.Sc., Apt. selaku dosen penguji terimakasih atas masukannya
sehingga
skrispsi ini menjadi lebih bermakna. 3. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku DPA yang telah membantu dan memotivasi penulis hingga skripsi ini selesai. 4. Bapak Dono Wikoro dan Ibu Monika Sri Mulyani, yang selalu memberi doa, dukungan dan dorongan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Terimakasih. 5. Antonius Dicky Orivian, Willibordus Tatag Hastungkoro, Sekar Widhi Nugrahaning Jati, terimakasih atas dukungan kalian. 6. Magnolia Keisya Orivian dan Ignatius Herjuno Orivian, keponakan yang lucu dan cerdas semoga kelak mampu membawa Indonesia pada kejayaan abadi. 7. Semua keluarga besar Trah Kerto Senjayan, keluarga besar R. Joyo Wardoyo dan Sastro Turut, kalian semua adalah sumber inspirasi dan semangat yang tak pernah berakhir. 8. Group Salam Sukses, Metta, Sari, Aloy, perjuangan kita belum berakhir. 9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga skripsi ini selesai.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam naskah skripsi ini, sehingga penulis dengan terbuka menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap semoga naskah skripsi ini dapat berguna dikemudian hari untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 27 Februari 2017
Penulis Carolin Lulik Tafsia
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii PRAKATA. ................................................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii ABSTRAK .................................................................................................. xiii ABSTRACT ................................................................................................ xiv PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 METODE PENELITIAN ............................................................................... 2 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 4 KESIMPULAN ............................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11 LAMPIRAN ................................................................................................. 13 BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ .40
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel I.
Tabel II. Tabel III. Tabel IV. Tabel V. Tabel VI. Tabel VII. Tabel VIII.
Pendapat Tentang Definisi Kosmetik Tradisional ..................... 5 Sumber Informasi Tentang Kosmetik Tradisional ..................... 6 Penggunaan Kosmetik Tradisional Oleh Responden ................. 7 Alasan Menggunakan Kosmetik Tradisional ............................. 7 Jenis Kosmetik Tradisional Yang Digunakan ............................ 8 Tempat Untuk Mendapatkan Kosmetik Tradisional .................. 9 Pengalaman Menggunakan Kosmetik Tradisional..................... 9 Keluhan Yang Dirasakan Selama Penggunaan Kosmetik Tradisional................................................................................. 10
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Transkrip Data Hasil Penelitian ............................................ 13 Lampiran 2. Ethical Clearance .................................................................. 16 Lampiran 3. Informed Consent ................................................................. 17 Lampiran 4. Lembar Panduan Wawancara ............................................... 18
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Kosmetik merupakan suatu bahan yang digunakan untuk perawatan bagian luar tubuh. Berdasarkan pasal 177 Perka BPOM No. 02001/SK/KBPOM, terdapat seksi penilaian kosmetik tradisional, tugas dari seksi tersebut: “menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, strandar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan penilaian kosmetik tradisional”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendapat mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma tentang penggunaan kosmetik tradisional. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan data secara kualitatif. Responden penelitian adalah mahasiswi aktif semester 3, 5, 7 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode pengambilan data dengan cara wawancara, menggunakan panduan wawancara dengan pertanyaan yang bersifat terbuka. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk aitem rangkuman pendapat yang teridentifikasi melalui wawancara terstruktur dengan panduan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 responden, sebanyak 37 (82,22%) menggunakan kosmetik tradisional, dan 8 (17,78%) tidak menggunakan kosmetik tradisional. Dari 37 responden (82,22%) yang menggunakan kosmetik tradisional, 31 (83,78%) merasa nyaman dan 35 (94,59%) tidak merasakan efek samping. Sebagian besar responden yaitu 31 responden (83,78%) berpendapat bahwa kosmetik tradisional aman untuk digunakan. Kata kunci: Pendapat, kosmetik tradisional, mahasiswi Fakultas Farmasi
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Cosmetics is a material used for external body treatment. Based on the Head of the National Drug and Food Control Agency regulation (BPOM) No: 02001/SK/KBPOM article 177, there are assessors team of traditional cosmetics in which the duties of the assessors mentioned are preparing material of formulating technical policy, formulating plan and designing program, evaluating and writing report, and doing assessment regarding traditional cosmetics. This research is aimed to identify opinion on traditional cosmetics use of the students of Faculty of Pharmacy Sanata Dharma University. This research used descriptive with qualitative data approach. The respondents of this research are the students of third, fifth, and seventh semester Faculty of Pharmacy Sanata Dharma University. The researcher uses purposive sampling technique as the method of taking sample. The method of taking data is done by interviewing that uses interview guidance on open ended questions. Data obtained are descriptively analyzed by qualitative approach with content analysis method. Data obtained are presented in the summary of opinion items which are identified through structured interview using interview guidance. The result of the research suggests that from 45 respondents, 37 respondents (82,22%) use traditional cosmetics and 8 respondents (17,78%) do not use them. From 37 respondents (82,22%) of traditional cosmetics users, 31 respondents (83,78%) feel comfortable and 35 respondents (94,59%) do not feel side effect of the traditional cosmetics. In the amount of 31 respondents (83,78%) have opinion that traditional cosmetics is safe to be used. Keywords: Opinions, traditional cosmetics, student of the Faculty of Pharmacy
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Kosmetik merupakan “bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk pemakaian luar tubuh manusia atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik” (Peraturan Kepala BPOM RI No. 19, 2015). Obat tradisional adalah “bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat” (Keputusan Kepala BPOM RI No. 12, 2014). Kosmetik tradisional merupakan bagian dari kosmetik. Peraturan khusus yang mengatur tentang kosmetik tradisional secara eksplisit tidak ada. Oleh karena itu peraturan untuk kosmetik tradisional mengacu pada peraturan obat tradisional dan kosmetik. Berdasarkan atas Keputusan Kepala BPOM RI Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, terdapat bagian Seksi Penilaian Kosmetik Tradisional. Berdasarkan pasal 177, tugas dari Seksi Penilaian Kosmetik Tradisional adalah “menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan penilaian kosmetik tradisional” (Keputusan Kepala BPOM RI Nomor 02001/SK/KBPOM, 2001). Dalam industri kosmetik, penjualan kosmetik tradisional adalah yang paling cepat berkembang. Industri kosmetik menjadi salah satu prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan bahan alami kecantikan serta populasi penduduk mencapai 260 juta. Data dari Kementrian Perindustrian Indonesia menunjukkan penjualan kosmetik pada tahun 2012 mencapai Rp9,7 triliun, pada tahun 2013 menjadi Rp11,2 triliun yang berarti meningkat sebesar 15 persen. Sementara nilai pasar dari kosmetik atau market size kosmetik pada tahun 2014
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai Rp59,03 triliun dan pada tahun 2015 tumbuh sebesar 9 persen menjadi Rp64,3 triliun (Duniaindustri.com, 2016; Putra, 2014). Berkembangnya industri kosmetik dikarenakan saat ini kebanyakan wanita lebih memilih produk alami yaitu kosmetik tradisional dibandingkan produk sintetis untuk meningkatkan penampilan, kesehatan dan kepuasan (Gediya, 2011; Joshi and Pawar, 2015; Sutriyanto, 2016). Hasil dari penelitian di Bulgaria mengenai pengetahuan masyarakat tentang produk kosmetik bahan alam menunjukkan bahwa pengetahuan
masyarakat
berpengaruh
terhadap
ide
pemasaran
untuk
pengembangan produk dan juga promosi (Dimitrova et al, 2009). Kurangnya data penelitian tentang penggunaan kosmetik tradisional dan meningkatnya penggunaan kosmetik tradisional di kalangan wanita, maka penting dilakukan
penelitian
yang
bertujuan
mengidentifikasi
pendapat
tentang
penggunaan kosmetik tradisional. Penelitian ini dilakukan di kalangan mahasiswi, karena pasar dari industri kosmetik zaman sekarang adalah anak muda. Anak muda cenderung memperhatikan penampilan mereka untuk mencari jati diri, sehingga anak muda cenderung mencoba hal-hal baru. Mahasiswi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karena mahasiswi dari Fakultas Farmasi cenderung mengetahui fungsi dari bahan alam dan sintesis sehingga pilihan mereka akan lebih rasional.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan data secara kualitatif. Pengambilan data dilakukan
pada 14 sampai 17 Desember 2016.
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswi aktif semester 3, 5, 7 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharama Yogyakarta sebagai responden penelitian. Penentuan responden penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penentuan jumlah responden yang digunakan, berdasarkan Gay dan Diehl yang termuat dalam Astuti (2013), jika penelitian bersifat deskriptif, maka responden minimum yang dapat digunakan adalah 10% dari populasi. Responden penelitian
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 responden dari total populasi adalah 385 mahasiswi. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, menggunakan panduan wawancara yang bersifat terbuka atau open ended questions. Panduan wawancara yang digunakan dalam penelitian divalidasi melalui professional judgment yang dilakukan oleh dosen pembimbing. Panduan wawancara yang telah divalidasi selanjutnya dilakukan uji pemahaman bahasa. Uji pemahaman bahasa dilakukan dengan mengujikan panduan wawancara kepada beberapa orang dengan karakteristik yang mirip dengan responden penelitian. Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan penyebaran panduan wawancara di lokasi penelitian yaitu Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyebaran panduan wawancara dilakukan dengan cara mendatangi satu persatu responden penelitian. Pengisian panduan wawancara dilakukan secara mandiri oleh responden penelitian. Setiap aitem pertanyaan dapat tidak isi ataupun dapat diisi lebih dari satu jawaban. Sebelum responden penelitian mengisi panduan wawancara, responden terlebih dahulu diberikan penjelasan singkat tentang penelitian yang akan dilakukan. Apabila responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian maka responden akan diminta menandatangani informed consent. Data dari hasil wawancara terstruktur yang telah terkumpul dianalisis secara diskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis. Hasil dari wawancara terstruktur ditampilkan dalam bentuk transkrip. Data dari hasil transkrip disajikan dalam bentuk aitem rangkuman pendapat yang teridentifikasi melalui wawancara terstruktur dengan panduan wawancara. Analisa hasil dilakukan dengan cara seleksi terhadap jawaban terbanyak. Penelitian ini telah dinyatakan memenuhi syarat etik untuk dilaksanakan, berdasarkan surat keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance) No. 297/C.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16/FK/2017 dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini melibatkan 45 responden mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Panduan wawancara ini diawali dengan pertanyaan mengenai pendapat responden tentang apa itu kosmetik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat responden tentang definisi kosmetik secara umum. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden 45 responden (100%) mendefinisikan kosmetik sebagai sediaan yang digunakan untuk pemakaian luar tubuh yang ditujukan untuk memperbaiki penampilan. Hasil dari pertanyaan tentang apa itu kosmetik menunjukkan bahwa seluruh responden dapat mendefinisikan kosmetik sesuai dengan definisi kosmetik yang tercantum dalam Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 19 tahun 2015. Dalam Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 19 tahun 2015, kosmetika didefinisikan sebagai sediaan yang digunakan untuk pemakaian luar tubuh yang ditujukan untuk memperbaiki atau melindungngi atau memelihara penampilan. Pendapat responden tentang apa itu kosmetik tradisional, dapat dilihat pada Tabel I. terlihat bahwa 42 responden (93,33%) dari 45 responden mendefinisikan kosmetik tradisional sebagai kosmetik yang bahan bakunya berasal dari alam dan telah digunakan secara turun menurun. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendapat responden tentang apa itu kosmetik tradisional, sesuai dengan definisi kosmetika yang termuat dalam Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 19 tahun 2015, definisi bahan kosmetika yang termuat dalam Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 18 tahun 2015 dan definisi obat Tradisional yang termuat dalam Keputusan Kepala BPOM RI Nomor 12 tahun 2014. Berdasar pada Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 19 tahun 2015, Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 18 tahun 2015 dan Keputusan Kepala BPOM RI Nomor 12 tahun 2014, kosmetik tradisional dapat diartikan sebagai sediaan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang digunakan untuk pemakaian luar tubuh yang ditujukan untuk memperbaiki atau melindungi atau memelihara penampilan, dimana bahan yang digunakan adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam yang digunakan secara turun temurun dan atau sintetik yang merupakan komponen kosmetik termasuk bahan pewarna, bahan pengawet dan bahan tabir surya. Tabel I. Pendapat Tentang Definisi Kosmetik Tradisional Pendapat
Jumlah
%
Responden (N=45) Kosmetik yang bahan bakunya berasal dari alam
42
93,33%
2
4,44%
1
2,22%
dan telah digunakan secara turun menurun Kosmetik yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional Kosmetik yang bahan bakunya berasal dari bahan alam dan diolah secara tradisional maupun modern N=jumlah responden penelitian
Berdasarkan Tabel II. materi kuliah paling banyak dijadikan menjadi sumber informasi utama yaitu dinyatakan oleh 20 responden (44,44%). Hal ini dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi dari Fakultas Farmasi, yang mendapatkan materi kuliah tentang bahan alam dan sintetis, dan juga dimungkinkan terdapat mahasiswi yang mendapatkan materi kuliah tentang kosmetik. Iklan digunakan oleh 12 responden (26,67%) sebagai sumber informasi tentang kosmetik tradisional. Iklan merupakan kegiatan komunikasi yang tujuannya adalah untuk memperkenalkan, mengingatkan dan mempengaruhi publik agar mau membeli barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan dengan membayar sejumlah biaya untuk media (Ossianita, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Dimitrova (2009) menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang kosmetik bahan alam berpengaruh terhadap ide pemasaran dan juga
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
promosi. Enam responden (13,33%) mengungkapkan bahwa keluarga menjadi sumber informasi. Hasil ini menunjukkan bahwa keluarga menjadi sumber informasi yang paling sedikit. Hal ini dimungkinan, berdasarkan dari data identitas responden menunjukkan sebagian besar responden merupakan responden yang tinggal di kost, sehingga waktu untuk bertemu atau berkomunikasi atau bertukar informasi dengan keluarga menjadi kurang. Tabel II. Sumber Informasi Tentang Kosmetik Tradisional Sumber Informasi
Jumlah Responden
%
(N=45) Materi kuliah
20
44,44%
Teman
13
28,89 %
Iklan
12
26,67%
Internet
13
28;89%
Brosur
6
13,33%
Keluarga
6
13,33%
N=jumlah responden penelitian
Contoh kosmetik tradisional yang paling banyak diketahui oleh responden adalah kosmetik tradisional yang diproduksi oleh Sari Ayu (33 responden (73,33%)). Selain Sari Ayu, responden juga menyebutkan Mustika Ratu (7 responden (15,56%)), Oriflame (6 responden (13,33%)), Larisa (4 responden (8,89%)), Wardah (1 responden (2,22%)), Mineral Botanica (1 responden (2,22%)), Latulipe (1 responden (2,22%)), Nature E (1 responden (2,22%)), dan 4 responden (8,89%) tidak menjawab. Tabel III. menunjukkan bahwa dari 45 responden, sebanyak 37 responden (82,22%) menggunakan kosmetik tradisional dan hanya 8 responden (17,78%) yang tidak menggunakan kosmetik tradisional. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menggunakan kosmetik tradisional.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Penggunaan Kosmetik Tradisional Oleh Responden Penggunaan Kosmetik Tradisional Oleh
Jumlah
Responden
Responden
%
(N=45) Menggunakan Kosmetik Tradisional
37
82,22%
Tidak Menggunakan Kosmetik Tradisional
8
17,78%
N=jumlah responden penelitian
Tabel IV. menunjukkan alasan mengapa sebagian besar responden (37 responden) menggunakan kosmetik tradisional. Berdasarkan pada tabel IV. dapat disimpulkan bahwa sebagian besar alasan mengapa responden menggunakan kosmetik tradisional adalah karena kosmetik tradisional aman untuk digunakan (31 responden (83,78%)). Selain aman untuk digunakan ternyata murah (5 responden (13,51%)) dan mengikuti trend (4 responden (10,81%)) juga menjadi alasan kenapa responden menggunakan kosmetik tradisional. Penelitian ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Joshi (2015), yang mengungkapkan bahwa keuntungan dari penggunaan kosmetik yang berasal dari bahan alam adalah aman untuk digunakan dan murah. Selain aman dan murah, ternyata saat ini kosmetik yang menggunakan bahan alam sebagai bahan dasar kosmetik juga sedang menjadi trend dalam dunia kecantikan. Sementara alasan dari responden yang tidak menggunakan kosmetik tradisional adalah jarang menggunakan kosmetik (7 responden (87,5%)), dan kosmetik tradisional belum terkenal (1 responden (12,5%)). Tabel IV. Alasan Menggunakan Kosmetik Tradisional Alasan Menggunakan
Jumlah Responden
Kosmetik Tradisional
(N=37)
%
Aman
31
83,78%
Murah
5
13,51%
Mengikuti trend
4
10,81%
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. jenis kosmetik tradisional yang paling banyak digunakan oleh responden adalah masker wajah (15 responden (40,54%)). Masker wajah merupakan sediaan kosmetik untuk perawatan kulit wajah yang memiliki manfaat yaitu memberi kelembaban, memperbaiki tekstur kulit, melembutkan kulit, membersihkan pori-pori kulit, mencerahkan warna kulit, menyembuhkan jerawat dan bekas jerawat (Irawati, 2013). Scrub atau lulur adalah jenis kosmetik tradisional yang paling sedikit digunakan oleh responden, yaitu hanya 1 responden (2,70%) yang menggunkan scrub. Scrub merupakan sediaan kosmetik yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran, minyak, atau kulit mati, sehingga kulit akan lebih halus dan kencang (Burhan, 2013). Tabel V. Jenis Kosmetik Tradisional yang Digunakan Jenis Kosmetik Tradisional
Jumlah Responden
%
(N=37) Masker Wajah
15
40,54%
Cream Wajah
11
29,73%
Pembersih Muka
10
27,07%
Handbody
10
27,07%
Shampoo
8
31,62%
Masker Rambut
5
13,51%
Bedak
4
10,81%
Scrub
1
2,70%
N=jumlah responden penelitian
Tabel VI. menunjukkan tempat dimana responden mendapatkan atau membeli kosmetik tradisional. Berdasarkan Tabel VI. terlihat bahwa supermarket (22 responden (59,46%)) menjadi tempat yang paling banyak digunakan oleh responden untuk mendapatkan kosmetik tradisional. Sementara toko kosmetik mejadi tempat yang paling sedikit digunakan oleh responden untuk mendapatkan kosmetik tradisional.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VI. Tempat Untuk Mendapatkan Kosmetik Tradisional Tempat Untuk Mendapatkan Kosmetik
Jumlah Responden
Tradisional
(N=37)
%
Supermarket
22
59,46%
Buat sendiri
8
21,62%
Skincare
8
21,62%
Toko kosmetik
3
8,11%
N=jumlah responden penelitian
Harga kosmetik tradisional yang digunakan oleh sebagian besar responden adalah kurang dari Rp100.000,00 (34 responden (91,89%)). Sementara tiga responden (8,11%) menggunakan kosmetik tradisional yang memiliki kisaran harga Rp100.000,00-Rp200.000,00. Tabel VII. terlihat bahwa sebagian besar pengalaman yang dirasakan oleh responden selama penggunaan kosmetik tradisional adalah nyaman (31 responden (83,78%)). Tabel VIII. menunjukkan ada tidaknya keluhan yang dirasakan oleh responden selama penggunaan kosmetik tradisional. Beradarkan pada Tabel VIII. dapat dikatakan bahwa kosmetik tradisional memiliki efek samping yang rendah. Hal ini terlihat dari 35 responden (94,59%) tidak merasakan keluhan (efek samping) yang muncul selama penggunaan kosmetik tradisional dan hanya dua responden (5,41%) yang megalami keluhan (efek samping) yaitu munculnya ketombe dari penggunaan shampoo. Penelitian ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Joshi (2015) yang menunjukkan bahwa kosmetik yang berasal dari bahan alam aman dan minim efek samping. Tabel VII. Pengalaman Menggunakan Kosmetik Tradisional Pengalaman
Jumlah Responden (N=37)
%
Nyaman
31
83,78%
Bisa saja
6
16,22%
N=jumlah responden penelitian
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VIII. Keluhan Yang Dirasakan Selama Penggunaan Kosmetik Tradisional Keluhan Yang Dirasakan
Jumlah Responden
%
(N=37) Tidak Ada
35
94,59%
Ketombe
2
5,41%
N=jumlah responden penelitian
Berdasarkan atas pendapat responden mengenai pengalaman yang dirasakan dan efek samping yang muncul selama penggunaan kosmetik tradisional, memperlihatkan bahwa sebagian besar responden merasa nyaman dan tidak merasakan efek samping. Hal ini berkaitan dengan alasan mengapa sebagian besar responden yang menggunakan kosmetik tradisional berpendapat bahwa kosmetik tradisional aman untuk digunakan. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu kemungkinan terjadi bias karena subyektivitas dari responden dalam mengungkapkan pendapat pada setiap aitemaitem pertanyaan. Kemungkinan terjadinya bias juga dapat terjadi dari pihak peneliti karena subyektivitas peneliti dalam menganalisa hasil penelitian. Penelitian ini hanya berfokus pada pendapat responden yang tertulis dalam panduan wawancara tanpa mencoba menggali informasi lebih lanjut pendapat responden. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menggali informasi lebih lanjut mengenai pendapat responden, sehingga tidak hanya berfokus pada hasil yang terdapat lembar panduan wawancara.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang telah dilaporkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswi yang menggunakan kosmetik tradisional merasa nyaman menggunakan kosmetik tradisional dengan tidak merasakan efek samping selama pemakaian kosmetik tradisional, dengan presentase diatas 50%.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Y.C., 2013, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Coping Strategy Pada Ibu Yang Memiliki Anak Penyandang Tunagrahita, Universitas Pendidikan Indonesia. Burhan, U.F., 2013, Pengaruh Proporsi Tepung Buah Pare Dan Cream Original Lulur Pada Hasil Jadi Lulur Untuk Perawatan Tubuh, Universitas Negeri Surabaya. Dimitrova. V, Kaneva. M, Gallucci. T, 2009, Customer Knowledge Management in the Natural Cosmetics Industry, Emerald, 109 (9), 1155-1165. Gediya, S.K., Mistry. R.B., Patel, U.K., Blessy, M., jain, H.N., 2011, Herbal Plants: Used as a Cosmetics, Sigma Institute of Pharmacy, 1 (1), 23-32. Irawati, L., 2013, Pengaruh Komposisi Masker Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Dan Pati Bengkuang Terhadap Hasil Penyembuhan Jerawat Pada Kulit Wajah Berminyak, Universitas Negeri Surabaya. Joshi, L. S., and Pawar, H. A., 2015, Herbal Cosmetics and Cosmeceuticals, Natural Products Chemistry and Research, 3 (2), 1-3. Osianita, Y., 2015, Kajian Semiotika Iklan Produk Kosmetik Mustika Ratu Trend Warna, Universitas Negeri Surabaya. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2001, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor: 02001/SK/KBPOM tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat Dan Makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. 12, 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat tradisional, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. 18, 2015 tentang
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. 19, 2015 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Putra, Y. M., 2014, Produk Kosmetik Tradisional Jadi Unggulan di Tanah Air, Republika, Agustus 2014. Sutriyanto, E., 2016, Industri Kosmetik di Indonesia Serap 675 Ribu Tenaga Kesehatan, Tribun, Juni 2016 Duniaindustri, 2016, Perusahaan Kosmetik Serap Tenaga Kerja 675 Ribu Orang, http://duniaindustri.com/tag/pemimpin-pasar-kosmetik/Diakses September 2016.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1. Transkrip Data Hasil Penelitian Soal 1. Kosmetik adalah
Sediaan yang digunakan untuk pemakaian luar tubuh untuk memperbaiki penampilan
1;2;3;4;5;6;7;8;9;10 11;12;13;14;15;16;17;18;19;20; 21;22;23;24;25;26;27;28;29;30; 31;32;33;34;35;36;37;38;39;40; 41;42;43;44;45
45
Persen (%) 100
2. Kosmetik tradisional adalah
Kosmetik yang bahan bakunya berasal dari bahan alam dan digunakan turuntemurun
1;2;3;4;8;6;7;10;11;13; 14;15;16;17;18;19;20;21;22;23; 24;25;26;27;28;29;30;31;32;33; 34;35;36;37;38;39;40;41;42;43; 44;45
42
93,33
Kosmetik yang bahan bakunya Berasal dari alam
5;9
2
4,44
Kosmetik yang bahan bakunya berasal dari bahan alam dan diolah secara tradisional maupun modern
12
1
2,22
Materi kuliah
4;5;6;7;10;20;21;23;24;26; 27;28;29;30;33;40;41;42;43;45
20
44,44
Teman
2;3;5;11;15;17;22;33;37;38; 39; 40;41
13
28,89
Iklan
1;2;3;12;16;17;18;19;20;28; 31;32
12
26,67
Internet
11;5;8;13;14;19;25;26;34;35; 38;39;44
13
28,89
Brosur
3;9;24;36;37;38
6
13,33
3. Darimana mendapatkan informasi tentang kosmetik tradisional
Jawaban
Nomor responden
13
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Contoh kosmetik tradisional
5. Menggunakan atau pernah menggunakan kosmetik tradisional • Ya, alasan
•
Tidak alasan
a. Jenis kosmetik tradisional yang digunakan
Keluarga Sari ayu
2;12;15;19;33;45 1;2;4;5;6;7;8;9;10;12;13; 14;15;16;17;18;20;21;23;24;25; 26;27;28;31;32;34;35;38;40;42; 43;44;45
6 33
13,33 73,33
Mustika ratu
2;5;11;32;33;35;41
7
15,56
Oriflamme
5;11;31;36;37;38
6
13,33
Larisa
5;11;31;36;37;38
4
8,89
Mineral botanica
3
1
2,22
La tulipe
5
1
2,22
Nature E
19
1
2,22
Tidak menjawab Aman
22;29;30;39 1;2;4;5;7;8;11;12;14;15;16; 20;21;23;24;25;26;27;28;31;33; 35;36;37;38;39;40;41;42;43;45
4 31
8,89 83,78
Murah
17;18;23;41;44
5
11,11
Mengikuti trend
9;13;32;33
4
10,81
Jarang mencoba kosmetik
3;6;19;22;29;30;34
7
15,56
Kosmetik tradisional belum terkenal Masker wajah
10 9;13;14;17;18;21;23;24;26; 27;28;36;37;38;39
1 15
2,22 40,54
Cream wajah
4;20;32;33;35;40;41;42;43;44; 45
11
29,73
Pembersih muka
1;5;21;32;33;35;36;37;38;44
10
27,07
Handbody
8;11;15;25;26;32;33;36;37;38
10
27,07
Shampoo
2;7;16;18;26;31;35;36
8
31,62
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Darimana mendapatkan kosmetik tradisional
c. Berapa harga kosmetik tradisional yang digunakan
6. Pengalaman penggunaan tradisional
terkait kosmetik
7. Efek saping penggunaan tradisional
selama kosmetik
Masker rambut
9;13;14;26;39
5
13,51
Bedak
12;21;33;35
4
10,81
Scrub Supermarket
24 1;2;7;8;12;15;17;18;20;21; 23;24;25;26;27;28;31;32;33;36; 37;38
1 22
2,70 59,46
Buat sendiri
9;13;14;21;24;26;28;39
8
21,62
Skin care
4;35;40;41;42;43;44;45
8
21,62
Toko kosmetik
5;11;16
3
8,11
Rp. 0-100.000
1;2;4;5;7;8;9;11;12;13; 14;15;16;17;18;20;21;23;24;25; 26;27;28;32;36;37;38;39;40;41; 42;43;44;45
34
91,89
Rp. 100.000-200.000 Nyaman
31,33,35 1;4;7;8;9;11;12;13;14;15; 16;17;18;21;24;25;26;27;31;33; 35;36;37;38;39;40;41;42;43;44; 45
3 31
8,11 83,78
Biasa saja Tidak ada
2;5;20;23;28;32 1;4;5;7;8;9;11;12;13;14; 15;17;18;20;21;23;24;25;26;27; 28;31;32;33;35;36;37;38;39;40; 41;42;43;44;45
6 35
16,22 94,59
Ketombe
2;16
2
5,41
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Ethical Clearance
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Informed Consent
INFORMED CONSENT Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis Kelamin : Usia/Tanggal Lahir : Alamat : No. Telp/HP : Menyatakan bahwa : 1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian yang berjudul: “Survei Pendapat Tentang Penggunaan Kosmetik Tradisional Di Kalangan Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. 2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, saya bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini dengan kondisi: a. Secara sukarela bersedia mengikuti kegiatan dalam penelitian ini. b. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah. 3. Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan keluar dan tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa menyatakan alasan apapun. Demikian pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun dan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada saya sebagai bekal pemahaman saya terkait dengan penggunaan kosmetik tradisional.
Yang memberi penjelasan
Yogyakarta,....................... Yang membuat pernyataan
(..........................................)
(.........................................)
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Lembar Panduan Wanwancara
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Carolin Lulik Tafsia, dilahirkan di Magelang pada tanggal 15 Juni 1993. Merupakan putri ke tiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Dono Wikoro dan Monika Sri Mulyani. Penulis menempuh pendidikan di TK Pangudi Luhur Muntilan (1998-1999), SD Pangudi Luhur Muntilan (1999-2005), SMP Kanisius Muntilan (2005-2008), SMA N 1 Muntilan (2008-2011). Kemudian pendidikan dilanjutkan di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penulis terlibat dalam beberapa kegiatan keorganisasian di kampus, antara lain menjadi anggota divisi P3K Pharmacy Performance (2013), divisi P3K Pharmacy Road to School (2013), divisi dana dan usaha dalam Seminar Nasional (2011) yang diadakan Fakultas Farmasi USD, divisi konsumsi (2013) Makrab JMKI. Selain itu penulis juga pernah menjalankan PKM-M yang didanai oleh DIKTI dengan judul program Pengolahan Katrol Besi “Bekatul Egg Roll Beras Hitam” Untuk Memberdayakan masyarakat RT 03 Dusun Kedon Sebagai Daerah Penghasil Bekatul (2013). Penulis merupakan Asisten Praktikum Komunikasi Farmasi pada tahun 2014.
40