L1
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama
: Andi Chairil Edward
Jabatan
: Production Department Head
Perusahaan
: TRANS7
Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Leona Lasteria di gedung TRANS7 Jakarta, pada tanggal 19 Mei 2011, Pkl. 14.42 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Informan
Andi Chairil Edward
L2
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama
: Anto Prakoso
Jabatan
: Associate Produser
Perusahaan
: TRANS7
Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Leona Lasteria di gedung TRANS7 Jakarta, pada tanggal 19 Mei 2011, Pkl. 17.35 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Informan
Anto Prakoso
L3
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama
: Septi Liana
Jabatan
: Tim Kreatif
Perusahaan
: TRANS7
Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Leona Lasteria di gedung TRANS7 Jakarta, pada tanggal 19 Mei 2011, Pkl. 16.19 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Informan
Septi Liana
L4
OPEN CODING Informan No.1
PENELITI
: Leona Lasteria
SYBYEK
: Andi Chairil Edward, Production Departement Head
TOPIK
: Pengetahuan tentang Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi dan strategi dalam
SWOT
(Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) TANGGAL
: 19 Mei 2011, Pkl. 14.42 WIB
TEMPAT
: GEDUNG TRANS7, Jl. Kapten P.Tendean Kav 12-14A, Jakarta Selatan
INFORMASI TAMBAHAN
: Informan merupakan Production Departement Head Program Entertaiment TRANS7.
SITUASI WAWANCARA
: Diruang kerja Production Departement Head yang suasananya kondusif, informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikatif.
CATATAN LAPANGAN Informan
KODE
TRANSKRIP DATA P : ehmmm..jabatan nya bapa sama job desknya bapa tuh apa? I : “mmm..Jabatan saya saat ini adalah kepala produksinya TRANS7, job description saya adalah..mengarahkan..pertama sih…dari pertama adalah membina SDM di produksi agar
CATATAN JAWABAN INFORMAN
mencapai kualitas yang baik mulai dari bagaimana mengasih tau jobdesk mereka, kemudian bagaimana soal pengembangan diri mereka, kemudian juga mengatur penempatan-penempatan mereka, hal lain adalah..menjaga performance program, memberi masukan , input, bagaimana melakukan treatment program-program yang ada dibawah tanggung jawab saya, kemudian menciptakan sebuah strategi produksi, mulai dari menciptakan bagaimana program yg baru, apa yang harus dilakukan diminggu ini, atau di bulan nanti, kemudian jobdesk yang lain adalah secara internal dilingkup TRANS7, melakulakn koordinasi dengan bagian-bagian terkait, programming dengan pola, marketing dengan item-item penjualan, kemudian dengan teknik facility soal scheduling kemudian peralaatan, nah yang keluarnya adalah menjalin hubungan networking, lembaga instansi atau perorangan…” P : Dalam program Bukan Empat Mata seberapa besar sih tanggung jawab bapak disitu? I : Program BEM ini menajdi backbone TRANS7 ,Program ini lahir taun 2006 bulan Mei, ketika itu tidak lama setelah saya dipindahkan dari divisi news ke divisi produksi saya membuat sebuah meeting dan melempar sebuah konsep untuk membuat sebuah live talk show yang ringan dimana host-nya itu adalah seorang pelawak jadi ketika dia melempar pertanyan-pertanyaan yang sifatnya sensitif dan personal bisa dengan gaya ringan jadi yang bersangkutan atau narasumber tidak merasa terpojok. Dan menjawab juga secara ringan…Kemudian konsep ini dibuat saya menugaskan waktu itu produsernya Agung dan kreatifnya
Mardatilah….Karena dari awal ini adalah saya, tapi pelaksanaan sehari-hari setelah sekian taun ini tentu tanggung jawabnya produser dan EP, namu karena saya punya bagian dalam program ini dan ini menjadi program yang backbone ,partisipasi saya , kehadiran saya dalam program ini lebih kepada mengawasi dan mengarahkan misalnya jangan bintang tamu ini, atau lakukan treatment sperti ini atau saya mengusulkan bintang tamu yang ini..seperti itu sih … P : Terus prosedur dalam program Bukan Empat Mata itu sendiri seperti apa sih ? I : “kalau prosedurnya..sebenarnya kan mereka melakukan meeting reguler atau perencanaaan,mmm…di minggu nanti siapa saja bintang tamunya , apa temanya dan treatment -nya apa, kemudian setelah mereka melakuikan diskusi kemudian ditentukanlah bintang tamunya, mereka dalaM hal ini kereatif menghubungi artis-artis yang bisa menjadi bintang tamu. Setelah misalnya bisa mereka akan melakukan riset ,sambil jalan mereka akan melakukan pemohonan kepada bagian talent untuk melakukan deal, setelah deal-nya ok, bagian talent aakan mengajukan kontrak, sementara anak kreatif tetap akan melakukan riset, seperti itu, setelah itu mereka akan kasi tau saya , kalo saya ga setuju, mereka bs ganti…” P: Dari segi jam tayang ini kan , program BEM sempat pindah jam tayang?kenapa ? I : Dari pertama jam 21.00, jam 21.00, 21.30, 21.30 kemudian jam 22.00, kemudian menjadi 22.45,jadi ada 4 kali yah…pertama lebih
ke strategi dahulu belum ada pembatasan soal program dewasa, anak-anak dan segala macem. dan ini lebih adult, kemudian ktia mundur ke 21.30, itu lebih untuk berkompetisi ,itu saya lupa itu sekitaaar tahun 2006 bulan November kali ya, November atau Oktober kalau ga salah, kemudian ada pembatasan program di jam tayang, dan itu menjadi jam 22.00, dan itu 2 tahun lalu, kemudian karena strategi durasi, kemudian akhirnya kita jadi mundur jam 21.45. ketika 21.45 itu kita membatasi soal jangan sampai ada halhal yang yang bisa membahayakan,mmm… program itu jangan terlalu sangat dewasa sekali. Kita turun ke 21.45, tapi di sisi lain kita membuat treatment sebuah tontonan yg tidak terlalu dewasa..” P : Target audiensnya itu lebih kemana sih pa? I : “Target audiensnya sebernenya tetep, TRANS7 itu target audiennya yaitu family, tetapi memang target yang memang banyak itu dewasa, adult kemudian mature dan teen, ini baik pria maupun wanita…” P : Terus bahasa naskahnya buat di program BEM itu kaya apa? Secara dengan karakter Tukul Arwana itu kan agak gimana gitu pa?hehe… I : “ Bahasa naskahnya bahasa sehari-hari, kalo bahasa tinggi pun kadang Tukul menangkapnya itu pun susah juga gitu , jadi ya pakai bahas sehari-hari…”
P : Naskahnya kenapa harus tim kreatif yang buat sampai detail begitu? I : “karena itu memang tugas kreatif dan bagian dari tanggung jawab kreatif membuat script, rundown, itu adalah bagian dari tanggung jawab dia…” P : Tapi kan kalo liat dari mmm…acara talk show yang lain hostnya kan ga perlu sampe pertanyaan-pertanyaannya ditulis secara detail? I : “ itu yang membedakan Tukul dengan Dedy Cobuzier, Tukul tidak bisa mengembangkan sebuah tema atau pertanyaan karena ia memiliki keterbatasan dalam hal menggali atau mengejar pertanyaan ,makanya kita bantu dengan yang namanya laptop…” P : Trus kalo buat host-nya sendiri kenapa Tukul Arwana? I : “Nah ini lanjut yang tadi yah,, nah ketika konsep itu udah jadi, sebernnya yang kita inginkan tadinya adalah Komeng di tahun 2006 itu , karena saat itu komeng lagi naik-naiknya juga, namun Komengnya tidak bersedia, gitu loh… Kemudian atas saran dari pa Apollo, Apollo Arilano namanya, itu dulu dia adviser produksi di tivi tujuh dulu , dia tiba-tiba menyarankan gimana kalo Tukul, nah semuanya pada bingung, kok Tukul ya?? Gitu loh, akhirnya dia kasih alasan, Tukul itu orangnya cepet buat nge-kick, buat ngebales gitu cepet , akhirnya yang namanya dicoba kenapa kita ga coba, walaupun ketika diajukan ke programming, orang progmraming juga nanya kenapa mesti Tukul?sempet tadinya ada keberatan,
namun akhrinya saya bilang ngga deh..sekarang kita bikin pilot-nya dulu demonya dulu sekalian casting si Tukul, awalnya Tukul tak bersedia, karena diatakut dan belum pernah menjadi host dan ia mengerti kelemahan dia, dia ga bisa mengembangkan pertanyaan segala macem, atau mengejar pertanyaan segala macem, akhirnya kita bilang kita akan membantu dengan laptop,untuk mengarahkan, kenapa ga cue card?karena cue card terlalu banyak pertanyaan, karena talk show pertanyaan harus mengalir, kalo cue card kan ga bisa, tadinya kita mau pake earpiece, Cuma nanti dia pasti keganggu jadi pake laptop. Gitu loh.. nah akhirnya kita demo, dan akhirnya menarik dan jadi Tukul, jadi Tukul itu bukan orang yang pertama…” P : Trus kenapa ada Vega dan Chyntia Sari?? I : “Vega itu di awalnya adalah bukan sebagai co-host, tetapi sebagai pemanis, karena sebelumnya konsep setting-nya dalah café dan ia menjadi pramusiwa yang melayani, namun kita liat lamalama dia masuk melontarkan joke dan segala macem lalu dia menjadi co-host. Chnytia Sari, waktu itu dipake karena dulu Vega off, hamil.., akhirnya kita coba Chyntia Sari, pertimbangannya Chnytia Sari agak flat ya maksudnya dia bisa ngikutin Tukul-lah walaupun dalam hal joke dia masih kurang dengan vega, tapi ia bs ngikutin tukul dan manis…” P : Tapi kan pa kalo kita liat Chyntia Sari lebih diam, perannya apa memang begitu?? I :”Ya kita nempatkan…ya pasti setiap orang kan ada peran, pertama Chnytia dari adalah dari look, meskipun dia banyak
diem,tapi dia bisa mengibangin pertanyan-pertanyaan yang agak lebih serius…” P :Trus kalo buat bintang tamunya sendiri, karakternya kaya apa? I : “Ngga ada karakter sih, ga harus gimana-gimana….” P : Harus yang cantik gitu ga sih? I :”Yaa Kalo namanya di tivi, harus keliatan bintang tamu yang cantik kan wajib…” P : Kalo buat bintang tamunya katanya harus dari kelas A ya? I : “bintang tamu yang top , kelas A, yang pasti bisa mengenerate rating dan share, misalnya kita taro Olga, Raffi, yang terkenalterkenal gitu…kelas B nya yang agak biasa tapi tetep cantik dan cakep…” P : Segmen Bukan berita kenapa diganti menjadi skakmat? I : “mmm….Sebenernya kalo itu kamu tanya ke anak-anak tuh…bukan berita dianggap sudah tidak perform aja sih, tapi tepatnya anak-anak kreatif yang tau..” P : Buat punch line-nya itu kaya apa sih ? I : “punch line-nya itu adalah dengan melemparkan joke-joke, misalnya waktu Norman, tiba-tiba telefon dari pacarnya atau kita mendatangkan orang yang pertama-tama upload tentang Norman,
itulah punch line-punch line yang kita kembangkan…“ P : Kalo soal clip hanger nya gimana nih pa? I : “clip hanger? Sebutan kita hooker untuk buat orang penasaran atau bikin stay, missal kita undang bintang tamu SMASH..nah gimana SMASH…saksikan terus…!!’ orang terpaksa jadi nunggu…strategi itu sih....” P : Trus, kalo opening tune and bumper-nya gimana sih pa?ada ciri khas sendiri ga sih? I : “OBB….mmm..pokonya harus menarik, ga ada ciri khas tertentu..menampilkan siapa yang ingin dijual kemudian eyecatching…” P : Kalo set design-nya? I : “set design pertama itu tadi kaya bar, café, kemudian kita berubah menjadi semacem rumah apartemen gitu yah, terus kesininya berubah juga menjadi living room..sampai sekarang…“ P : Perubahannya berapa lama sekali? I : Yang sekarang ini hampir 2 taun , belum ada perubahan lagi, sebenernya sekarang ini pengen ada perubahan tapi belum ada ide mau kaya apa…” P : Kalo soal wardrobe sendiri, bintang tamu harus sesuai tema apa gimana nih?
I : “wardrobe kalo ada tematik kita seseusaikan dengan tematik ,yang penting elegant, kemudain warnanya keluar ya,..jangan pucet, misalnya jangan sama kaya warna sofa, termasuk wardrobenya Tukul juga sudah berubah berapa kali…“ P : Tapi kan kalo saya liat-liat, kadang wardrobe-nya saya liat sendiri ga sesuai tema, Vega dan Chyntia Sari ada ciri khas sendiri ga sih? I : “ga, ngga ada kok, tidak ada property khusus, kecuali ada event khusus, lebaran, natal ..biar mencerminkan suasananya…” P : Kalo lightingnya? I : “lighting biasa aja ya, ga terlalu gimana,,karena ini bukan lighting band…” P: Editingnya di program BEM, ini cuma yang tapping aja yang ada tapping ya pa? trus pihak pihak yang editing? I : “disitu kan ada produser, PA, dan kreatif ….” P : Trus nmmmm.. peran rating dan share sendiri seberapa besar sih pa? I : “besar,itu ..” P : kalau 1- 10, kira-kira berapa pa??
I : “Kalo 1- 10…diaaa…. , kita sih pengennya 10 ya tp kalo dr posisi skrg ..dia itu posisinya di 8 lah ya…” P : Pencapaian lain di program BEM itu sendiri selain rating dan share itu apa pa?? I : “Revenue, dari sale penjualannya…dan iklan…” P : Kalo evaluasi perform berapa lama sekali? I : “ada..setiap hari…” P : Perubahan-perubahannya? I : “ya bisa tiap hari juga…” P: kalau jobdesk tim kreatif sendiri itu apa aja sih pa?mulai dari tahap pra produksi, produksi hingga pasca produksi? I : “tim kreatif jobdesknya, pertama tentunya ia mengajukan ide, bintang tamu siapa sekaligus ia mencari bintang tamu dan meriset, kemuadian di membuat semacem treatment dan rundown, mau diapain nih, dikasi treatment apa…kemudain saat shooting on the spot dia bisa melakukan perubahan, walaupun di rundown itu ga ada, sesuai dengan kebutuhan kalo live saat share keluar ia melakukan evaluasi, kalo tapping dia sebelumnya ikut editing nya dulu…liat dimana kuatnya. diluar itu kreatif itu tugasnya harus mencari ide, jadi ga sebatas dalam program dan harus menambah wawasan…”
P: “ kreatif seperti punya tuntutan-tuntutan, harus terus membuat strategi-strategi, kenapa? I: “kreatif berperan lebih banyak dalam membuat strategi-strategi, karena tugas kreatif itu seperti itu, perannya nanti pas shooting masinisnya itu di dia, pilotnya dia…” P: Rating dan share BEM selama ini? I: “rating dan share sekarang ini average-nya bisa 11 lah saya katakan, ya kurang lebih dibandingkan 6 bulan yang lalu agak naik, tapi dibandingkan di tahun 2006 November sampai Mei 2007, ini dibawah perform sekarang, ketika itu mereka bisa di average 15..”. P : Tapi pernah sampe jatoh banget ga sih pa rating dan share-nya? I: “pernah jatuh banget sampai average di 9, dan kita melakukan perbaikan-perbaikan, di perubahan set, wardrobe, host-nya diingatkan agar tidak megulang-ngulang…” P: jadi standard rating dan share program BEM itu berapa sih pa? I :”harusnya dia minimal 12, kadang bisa mencapai 12, tapi average-nya di 11an lah…” P: kalo pesaing program BEM menurut bapa? I: “pesaingnya yaitu sinetron dan pesaing film-film india..”
P: Kok film india pa? I: “karena tipikal penontonnya hapir sama, C, A nya sih di 4 matanya tingi, tapi penonton lebih banyaknya sih di C…” P: ohh..ok, kayanya cukup deh pa…hehehe, nanti kalo kurangkurang saya tanya lagi..” I: “oke…”
Informan No.2 PENELITI
: Leona Lasteria
SUBYEK
: Anto Prakoso, Associate Produser
TOPIK
: Pengetahuan tentang Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi dan strategi dalam
SWOT
(Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) TANGGAL
: 19 Mei 2011, Pkl. 17.35 WIB
TEMPAT
: : GEDUNG TRANS7, Jl. Kapten P.Tendean Kav 12-14A, Jakarta Selatan
SITUASI WAWANCARA
: suasana kantor, namun tetap kondusif untuk melakukan wawancara
CATATAN LAPANGAN Informan
KODE
TRANSKRIP DATA P : Nama dan jabatan di program BEM? I :“Mmm..nama saya Anto Prakoso, untuk jabatan Associate Produser…” P : Untuk jobdesk-nya apa aja” I :”jobdesknya yang pasti adalah memaintain program BEM itu sendiri, dalam artian rating dan share bagus, kemudian yang kedua adalah menjaga keutuhan dari tim itu sendiri, berawal dari tim kita jadi bisa melakukan segalanya, termasuk dalam mempertahankan
CATATAN JAWABAN INFORMAN
rating dan share itu sendiri,supaya bisa lebih bagus dan bisa tahan lama, ya.. Insya Alloh selama 2 tahun ke depan… “ P : Prosedur atau alur dalam program BEM? I :”berawal dari meeting dan brainstrorming, dari situ kita berbagi pendapat, saling mencari ide, sharing untuk mencari bintang tamu yang akan kita pakai, dan treatment apa yang akan kita lakukan untuk shooting nanti…” P : Dari segi jam tayang, BEM sempet pindah jam tayang, itu kenapa sih ? I : “slot awal jam 9 PM…pertama kalo bicara jujur yah…awalnya itu pertama BEM sangat kuat , dalam artian kita sempat share bisa sampai 30 , akan tetapi sudah berjalan selama 4 tahun terjadi kebosanan dari pemirsa, akhirnya rating dan share-nya turun, dan kebetulan waktu itu ada acara baru yaitu OVJ, awal-awal OVJ perolehan rating and sharenya bagus dan bisa menyaingi program BEM, maka… dari menejemen diputuskanlah BEM dipindah jam tayangnya menjadi 21.45, dan slot BEM diganti dengan OVJ, tapi bukan berarti BEM itu jelek, cuma tinggal ngu aja kapan nih BEM kembali booming dan bagus dalam perolehan rating dan share…dan sekarang BEM dan OVJ sudah bisa berdiri sejajar…” P : kalau untuk target audiencenya BEM? I : Kalo untuk target audiennya male adult and mature karna acaranya malam diatas jam 21.00, 21.45 , siapa sih yang nonton jam segitu, paling wanita atau pria dewasa yang masih belum
tidur…” P : Kalo Bahasa naskahnya gimana sih untuk ngimbangin mas Tukul…?? I : “Untuk bahasa naskah itu sendiri, kita harus simple yah.. dari sisi intelektual mas Tukul itu sendiri kan kurang, jadi harus menyesuaikan dengan tata bahasa dan gaya bicara sesuai dengan mas tukul itu sendiri. Contoh, mas Tukul kan ga bisa bahasa Inggris ..jadi…mm… kita mau menyebutkan “what” nih, yang seharusnya tulisannya “w-h-a-t”, kita tulisnya “w-a-t”, biar mas Tukul tidak kelihat bodoh-lah istilahnya, jadi kita buat pake bahasa yang simple dan bisa dimengerti oleh sang host tersebut…” P : Kenapa naskahnya harus tim kreatif yang ketik, terus harus sampai detail gitu sih mas? I :“pertama, kenapa tim kreatif, karena sudah jobdesk tim kreatif sendiri, meskipun nantinya kedepannya semua tim, baik produser atau PA, harus bisa membuat naskah itu. Cuman dalam hal itu jobdesk dari kreatif adalah itu…Namun kenapa harus simple dan detail segala macem, pertama karena kita acara tv dan itu live, jangan sampai nanti ada kesalahan intrepteasi, treatment, jangan sampai ada kesalahan gerak, yang mengakibatkan visual di tivi menjadi jelek, makanya harus detail dan jelas, jadi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang akan terjadi nantinya…” P : Terus kenapa harus ada Vega atau Chyntia Sari?? Peran masingmasing dari mereka itu apa sih?
I : “pertama kalau untuk Vega atau Chyntia Sari itu berperan sebagai co-host..dan mungkin sebagai bocoran kenapa kita membutuhkan Vega atau Chyntia Sari, pertama sosok tukul itu sendiri adalah pria dan untuk merebut pangsa pasar penonton mungkin kita kan kuat di male, jadi kita harus menarik para male itu..maka kita keluarkanlah Vega atau Chyntia Sari yang notabene cantik. Kedua Tukul itu pintar dalam joke dan segala macem, Cuma ada masanya dia akan buntu dan stuck disitulah peran Vega atau Chyntia Sari yang bisa membuat celetukan-celetukan yang membuat suasana berubah…” P: Bintang tamu nya sendiri apa sih karakteristiknya? J: “ sampai saat ini peminat dari BEM kalau dari sisi bintang tamu adalah wanita yah… seperti yang sudah dirimu liat yah.. kita selalu menghadirkan sosok wanita pada awal performance..pada opening, kecuali kalau ada gimmick atau treatment specialitu bisa menjadi alternative pemilihan bintang tamu pria duluan…” P : kalau soal perubahan segmen, dari Bukan Berita menjadi SkakMat, itu kenapa sih? I : “kalau dari sisi bukan berita, sebulan terakhir, itu beritaberitanya sudah tidak mengangkat, sudah tidak diminati oleh pemirsa itu bisa diliat dari penurunan rating dan sharenya, yang biasanya main di double digit, kedua ada masalah dengan reportenya juga, dan itu udah susah untuk diatur dan jadwalnya makin sibuk jadi daripada kita yang susah, jadi mencari alternative lain yang siapa tau bisa lebih besar dari Bukan Berita dan ternyata
hasilnya ini berhasil untuk meningkatkan rating dan share, akan tetepi program Skakmat itu sendiri harus diisi treatment-treatment dan games-games seru yang dapat mempertahankan rating dan share itu sendiri…” P : Terus buat gimmicknya…di program BEM kaya apa? I : “mmm… gimmick itu bisa disebut sebagai pemecah kebuntuan, dalam artian disaat kita full talk show, chit chat antara host dan bintang tamu, kan bisa bosen nih dari penonton kecuali kalo materinya menarik, kalo ga menarik kita bisa menampilkan gimmick atau ice breaking, ehmm…gimmick ini bisa berupa aksi dari bintang tamu, misalnya si bintang tamu katanya dia bisa menari Bali, berarti tidak ada salahnya dong dia mempraktekkan, kemudian dia katanya bisa menyanyi dengan bahasa Belanda.,wow itu sesuatu yang menarik.., jadi tidak ada salahnya itu bisa dilakukan…” P : Lanjut ke Clip hanger-nya kaya apa nih Mas? I : “clip hanger biasa disebut hooker…bagaimana si penonton tidak pergi dan tidak beralih ke program lain, dan salah satu caranya adalah dengan memberikan hooker pada akhir acara, jadi istilahnya memancing atau memberitahu pemirsa dirumah apa dan siapa yang akan ada di segmen berikutnya..jadi intinya hooker ini untuk menahan penonton dirumah biar ga pindah ke program lain…” P : buat opening tune and bumper- nya ada strategi khusus ga?
I : “ehmm..opening khusus dalam artian OBB ya..OBB itu adalah identitas dari program itu senidri, jadi gimana caranya OBB itu harus menarik dan bagus, dan stay di otak penonton, seperti di OBB BEM , ada gambar-gambar Tukul ,Vega, Marcella, dan dalam OBB tersebut visualnya pun sangat menarik,, itu bisa menjadi strategi menarik untuk memepertahankan penonton dan sebagai identitas …satu lagi harus meriah dari sisi warna, karena acaranya malam dan pilihan warnanya harus terang biar ga ngantuk…” P : Buat set designnya…ada set design khusus ga nih?? I :“pertama BEM itu sendiri adalah program talk show yang menggunakan home band dan penonton sebagai salah satu elemen penting di dalamnya.., di dalam ada sofa, meja, lalu ada set band, ada alat-alat band nya juga, dan yang terakhir adalah set penonton, tribune…’ P : Lanjut ke wardrobenya sendiri gimana sih buat host-nya? I :”eeeehh…untuk BEM sendiri , udah punya wardrobe yang udah pakem yah yang sekarang adalah vest, kemeja dan celana panjang, apabila ada treatment-treatment khusus, kita akan mengubah wardrobe-nya sesuai dengan tema…. “ P : ehmm…trus kalau di propertinya kaya apa tuh buat BEM? I :”Kalau untuk properti sendiri, ada pasti yah,…karena kita ga pernah lepas dari dukungan properti, waktu itu kita ada tribute to
Nike Ardilla disitu kita membutuhkan bantuan properti salah satunya dalah kita punya lilin trisula, danitu bisa menjadi visual yang bagus untuk floor ground camera dan itu adalah jobdesk dari properti, dan untuk segmen Skakmat itu sendiri, properti itu ada foto, frame untuk foto-foto…” P : kalo soal lighting-nya gimana nih mas? I : “ kalau dari segi lighting sendiri, kan kita acara malam, tata lampunya harus mendukung acara setiap performance, opening jadi terlihat menarik secara visual, contoh.. penggunaan lampu par (yang berwarna) dan lampu N yang memiliki banyak variasi bentuk dan warna…” P: Kegiatan editing di program BEM, apalagi program BEM ini shooting secara live dan tapping ada strategi khusus ga sih buat editingnya biar menarik penonton? I: “buat editing, biasanya kita menyebutnya VT, dan dibuat semenarik mungkin, biar penonton stay, dan VT itu yang taping kalo durasi over, angle tidak sesuai, dan kita bisa perbaiki di editing agar menarik kemasannya. Untuk editing banyak digunakan di tapping karena masih bisa di edit dan dirapihkan dari segi content maupun angle gambar…” P : Seberapa penting peran rating dan share di program BEM?? I : “sangat penting ya, karena salah satu acuan dari tv itu sendiri adalah rating dan share, mungkin kalo ada acuan lain, rating and
share bisa dikesampingkan… P : Kalau 1 samapi 10, peran rating dan share berapa nih? I : “Wooo… kalau aku bisa bilang 9 yah…” P : Pencapain lain selain rating dan share? I : mmm…pencapain lain…Oleh karena itu sambil meneruskan kenapa saaya bilang 9, mungkin pada awalnya acuan utama adalah rating dan share.. akan tetapi kita juga harus membina hubungan dengan yang lain, host, co-host dan artis kalau kita hasilnya bagus dan prosesnya bener itu kita akan sangat puas, kalo prosenya jelek, kita tidak menghargai artis Cuma mementingkan diri sendiri demi rating dan share itu akan sangat buruk dan 1% adalah membina hubungan dengan tim pedukung BEM itu sndiri..” P : di BEM ada evaluasi perform ga sih?? Terus berapa lama sekali? I : “Ada, kita setiap tapping dan live ada evaluasi dan kita akan melihat aapa yang salah, mana yang bagus, dalam tapping maupun live di evaluasi inilah kita berdiskusi bagaimana antisipasi dari masalah yang ada, kalau ada…” P : jobdesk kreatif menurut anda sebagai associate producer apa aja sih? I : “jobdesk tim kreatif dalam program BEM, pertama saat pra, meriset materi, dan itu merupakan hal yang penting, kita bisa tau tema apa, kemudian kita mau buat pertanyaan apa, dan itu dimulai
dari riset, dan itu di pra produksi..gitu… P: kalo pada saat produksinya?? I:”dan produksinya adalah menjaga agar jalannya acara sesuai dengan apa yang ada di rundown, sesuai dengan kesepakatan saat pra produksi, mereka meriset..riset…riset lalu dijadikan dalam suatu rundown, dan gimana caranya pada saat produksi sesuai dengan rundown, saat eksekusi atau shooting kreatif mengawal rundown atau naskahnya sesuai dan dijalankan olehbintang tamu dan host. Saat tapping akan berhubungan dengan editing dan disitu kreatif yang akan memberikan pertanyaaan yang banayaaaak sekali, mana yang bagus dan mana yang jelek, dan disitu tugas kreatif bertugas untuk memilah-milah mana yang harus dipakai dan mana yang tidak, itu lah jobdesk tim kreatif“ P : lalu kapan sih tim kreatif harus buat strategi? I :”mmm…setiap saat jeng…strategi agar rundown atau acaranya menarik dan unik di mata pemirsa. Berarti program tersebut adalah dia, dan saya selalu beranggapan seperti itu, jadi program itu jelek, sharenya turun, itu ada sesuatu di dalamnya, dan mungkin semua crew bukan hanya tim kreatif, harus memikiran trick apa yang harus dilakukan dan lainnya…” P: kalo pesaing atau competitor program BEM itu siapa sih mas? I: Pesaing program BEM adalah sinetron , saat ini ya?hmm..saat ini yaitu film lepas hollywood.. itu yang paling terasa…walaupun ada film india, atau apalah, cuma impact-nya tidak terlalu besar…”
P: Strategi untuk menghadapi pesaing? I: “ gimana caranya program kita buat semenarik mungkin ,intinya sih itu, strategi kita adalah kita buat sebagus, seunik, semenarik, mungkin, biar yang nonton sinetron-sinetron itu pindah ke kita..lalu ada bintang tamu cantik di awal atau performance unik di materinya…” P: Sebulan terakhir ini dari tim BEM, apa yang udah dilakuin untuk memepertahankan rating dan share, trus hasilnya gmn??apa naik atau malah turun??? I: “yang sangat terasa adalah Skakmat yah ,dalam beberapa bulan terakhir rating and share-nya turun, dan Skakmat itu jawaban kita, untuk mempertahankan rating dan share…Kedua adalah dari tim kreatif melakukan riset lebih detail karena bintang tamu dari BEM sendiri udah termasuk sering yah, jadi mereka udah sering diriset jadi yang sekarang ini gimana caranya kita menemukan hal unik baru yang bisa menrik penonton. Mungkin yang baru ini adalah ternyata si Anang ingin melamar Ashatny dan itu sudah kita lakukan di BEM…” P: lalu ada lagi ga yang terbaru? I: “mmm…. yang terbaru adalah kita merubah Skakmat yang tadinya di segmen 6 menjadi di segmen 5, 2 minggu trakhir kita mengalami penurunan dari segmen 5, 6, 7, karena dalam Skakmat kita kuat jadi ga ada salahnya kita memindahkan strateginya dengan memindahkan segmen Skakmat di segmen 5 dan itu
hasilnya cukup berhasil untuk mempertahankan rating dan share…” P: Yang lainnya adalagi?? I:”Yang lainnya..yang lainya adalahhhh…” P: Mungkin dari segi komposisi artis dan lain-lain?? I: “komposisi artis yang menarik, cantik dan unik dan dengan tematema current issue, itu bisa mendongkrak rating and share kita, contohnya waktu Briptu Norman kita bisa gila-gilaan dalam prolehan rating dan share… gitu…lalu untuk wardrobe kita buat seunik mungkin seperti yang tadi udah dibilang di awal..” P: Lalu hasilnya dari strategi yang udah dilakuin ?? I: “Yang pasti persaingan di TV itu sangat keras ya, kalo program kita bagus, pasti program lain mencaricara untuk mengalahkan ktia, dan itu sudah mereka lakukan dengan memasang film india, mandarin, dan itu,membuat kita turun di segmen 5, 6 dan 7 , itu kita mengalami penurunan dan penonton kita pergi kesana…dan itu mm… pada akhirnya perolehan rating dan share kita turun, pada awalnya kita bisa naik dengan item Skakmat, dan current issue, teapi dari pesaing kita juga mengeluarkan cara-cara menarik yang bisa menarik pemirsa, dan itu membuat kita dengan strategi kita kemarin itu menjadi turun untuk perolehan rating dan share, dan kita sedang mencoba meningkatkan lagi rating dan share agar lebih baik…” P: Rating dan share program BEM sebulan ini stabil atau
bagaimana? I: “bisa dibilang untuk satu bulan terakhir ini stabil yah, kita pernah mengalami peningkatan, sharenya bisa sampe 14-15 rata, dan itu rata, dan kita juga pernah sampai rata di 9. Kalau 3 minggu terakhir ..hmm..gini aku jelaskan aja.. 3 minggu terakhir rating kita 2.5 dan 2 minggu terakhir 12, dan minggu kemaren itu 11.5, Cuma pada 4 minggu sebelumnya kita bisa 14, jadi initnya kita sedang mengalami proses penurunan, tapi intinya kita masih tetap bermain di double digit, jadi kesimpulannya masih bertahan, dan sekarang ini kita sudah stabil di 15 selama 2 minggu terakhir…” P: oke mas anto kekuatan dari program BEM itu apa? I: “Pertama di BEM itu sendiri sosok Tukul yang katro unik dan ‘ndeso, itu bisa menjadi daya tarik dari program BEM itu sendiri dari sisi host-nya yang tidak biasa, yang biasanya host itu pinter ganteng dan segala macem, sedangkan Tukul tidak seperti itu.dan kemudian kekuatan disini adalah kita punya bintang tamu wanitawanita cantik dan kemudian joke-joke yang bisa dibilang..lucu yang bisa menarik penonton…biasanya joke dari pengalaman harian Mas Tukul…kekuatan kita adalah di Host, itu kita punya tukul arwana, sebenernya itulah awalnya kita buat BEM kita punya Tukul arwana yang tidak biasa, P: kalo kelemahan di program BEM apa sih mas? I: kalo kelemahannya adalah..ehmmm…pemilihan bintang tamunya, karena kita program stripping, jadi harus menghadirkan
bintang tamu 4-5 bintang tamu setiap harinya, secara tidak langsung bintang tamunya bisa sama dan berulang-ulang, tapi kita harus mencari sesuatu yang berbeda terus..” P: cara mengatasi kelemahannya apa nih ? I: cara mengatasi kelemahannya adalah riset.. apa yang baru apa yang berbeda dan unik , itulah yang akankita coba hadirkan… P: kalo opportunitynya atau peluang program BEM gimana tuh ? I: mungkin kalo dari opportunity BEM , itu program yang unik yah karena bisa bertahan sampai sekarang , dan perolehan rating dan share-nya pun bagus, sangat bagus malah, untuk di jamnya BEM, kemudian di BEM kita bisa mengungkap mengungkit tentang personality dari bintang tamu, dimana jarang acara-acara di televisi yang melakukan hal itu intinya kita adalah acara talk show yang bisa mengungkit semua tentang bintang tamu baik kebenaran atau kebohongan dari media. P: kalo soal ancamannya program BEM apa dan siapa aja nih mas? I: kalau ancaman yang pasti adalah pesaing, kita memiliki pesaing di jam kita sampai sat ini adalah sinetron dan film-film Hollywood, akan tetapi samapi saat ini kit masih bisa bertahan,dan kita sudah bisa menanggulangi program-program tersebut meskipun tidak setiap saat, dan yang lain adalah factor kejenuhan dari tim,, P: terus srtateginya apa nih mas?
I: “kalo untuk strateginya dari tim sendiri adalah kita membuat sesutau yang baru, kita ngorbol atau jalan keluar, cari inspirasi diluar kantor, kemudian kalo dari pesaing, kita coba riset kita hadirkan bintang tamu yang bagus di awal sampai akhir dan perform-perform unik yang bisa mengalahkan sinetron yang notabene ituitu aja ceritanya dan kita bisa menghadirkan sesuatu yang beda dengan menghadirkan keceriaan dan joke-joke dari Tukul Arwana…” P: terus boleh tau ga nih perbandingan persentase jobdesk tim kreatif kira-kira berapa persen berapa persennya di pra produksi, produksi dan pasca? I:”kalau acara live, pra produksi itu bisa main 70 persen dan 30 persen di produksi…. 70 persen itu harus meriset, mencari bintang tamu yang pas dan sesuai , treatment yang gila-gilaan dan harus bagus, dan di produksinya gimana dia harus memaintain biar treatment yang dia buat tidak melenceng dan meskipun ada yang baru gimana caranya yang baru itu diutarakan langsung apda saat eksekusi shooting.. kalo pada saat tapping disini riset kurang lebih bisa sampai 60 persen, produksi sekitar 30 persen dan pasca 10 persen, dan biasanya pada saat pasca ini kan kita biasanya mengedit mana jawaban yang bagus atau pertanyaan yang tidak sesuai dan di 10 persenitu lah kreatf harus mengedit hasil shooting mereka…” P: oke deh mas kalo gitu, sementara itu aja,.hehhe..makasih mas…
Informan No.3 PENELITI
: Leona Lasteria
SYBYEK
: Septi Liana , Creative
TOPIK
: Pengetahuan tentang Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi dan strategi dalam
SWOT
(Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) TANGGAL
: 19 MEi 2011, Pkl. 13.24 WIB
TEMPAT
: GEDUNG TRANS7, Jl. Kapten P.Tendean Kav 12-14A, Jakarta Selatan
SITUASI WAWANCARA
: Meja kerja tim kreatif suasana yang agakramai, informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikatif tetapi agak terganggu dengan suasana rame oleh teman-teman karyawan yang lainnya.
CATATAN LAPANGAN Informan
KODE
TRANSKRIP DATA P : Mba septi, boleh nih disebutin nama lengkap dan jabatannya dulu?hehe… I : “Saya Septi Liana, jabatannya kreatif..” P : Jobdesknya apa aja nih mba?
CATATAN JAWABAN INFORMAN
I : “Yang pasti cari artis, bikin tema, soalnya per episode ada tema, bikin rundown, buat treatment-treatment di rundown biar pas shooting ga boring, selain itu juga survey lokasi, udah gitu banyak lagi deh pokonya membuat ide-ide kreatif biar ga monoton..” P : Terus pandangan anda sebagai kreatif, kreatif itu harus seperi apa sih? I : “Kreatif itu yang pasti ga monoton , ide-idenya kalau bisa out of the box, maksudnya keluar dari kebiasaan yang ada misalnya ada yang bilang mas Tukul guyonannya selalu “eeaeea…eaaa..” aja, nah kita gimana caranya kita buat ‘jargon-jargon’ yang beda dari biasanya, pokonya berpikir out of the box dan beda lah dari biasanya…” P : Kalau tuntutan dan tekanan terberat dari tim kreatif BEM apa nih mba? I : “Wah..banyak banget..tuntutan dan tekanan missal kita bikin tema, udah list artis, trus ga bisa artisnya, ato misalnya kita udah dapet artis, bos ga setuju, dan kita harus ganti, ehmm..adapun BEM kan program stripping, jadi hampir semua temas udah pernah dicoba, hampir semua tema, kecuali kalau ada current issue, itu kita agak berat di ngejar narasumbernya missal kemaren Norman kita susah harus berebut dgn TV yang lain…gitu…” P : Coba dijelaskan nih mba secara rinci, apa aja nih jobdesknya dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi..hehe.. I : Kalo pra yaa…yang pasti brainstorm dulu , kalo meeting kreatif, susun tema, cari bintang tamu yang pas sama tema, setelah selesai kita cek schedule artis, baru lapor bos, setelah bos oke, baru bikin
rundown, setelah itu kita brifing dengan crew itu ada FD, audio man, lighting dan lain-lain, udah gitu produksinya kita mulai shooting, dan sebelum shooting biasanya kita brifing-in artis per segmen, nanti ada ini, ini, dan ini…baru mulai shooting, nah stiap break kita juga brifing-in Mas Tukul dan talent-talent-nya, ada apa nih di segmen berikutnya, setelah shooting, dan pasca produksinya…kalo tapping, kalo misalnya ada yang ga layak tayang atau berbau-bau SARA kita potong udah gitu selesai edit, tayang deh.. kalo live so far hampir sama, dan ada evaluasi , evaluasi berlaku di live maupun tapping, dan mnegevaluasi misalnya kenapa Mas Tukul tiba-tiba ngambek, itu gara-gara apa,, atau artisnya gamau jawab pertanyaan nah yang gitu-gitu kita evaluasi dan cari solusinya…” P : BEM sempat berubah jam tayang, itu kenapa apa strategi jugakah? I :” Kalo misalkan dulu itu kan dulu jam 21.30 dan jadi 21.45 jadi mungkin ada salah satu strategi jualan pertama jadi memudahkan beberapa produk-produk yang masuk program BEM diatas jam 21.00 pastinya dimana bukan untuk anak-anak, karena obrolannya rata-rata untuk adult, dan sebelumya karena sempet di stop oleh KPI, yang gara-gara makan kodok itu, akhirnya jam tayangnya jadi berubah 3 kali seminggu, terus berubah lagi jadi 21.45 sampai skarang, tapi nanti kroscek lagi aja ya…hehe” P : kalau target audiens program BEM itu gimana? I : “kita banyaknya sih adult male, target penonton nya laki-laki dewasa, ibu-ibu juga sebenernya.di atas 35, cuma banyaknya sih emang laki-laki dewasa…” P : Kalau bahasa naskah yang digunakan di program BEM kaya
gimana? I : “bahasa naskahnya lebih ke formal tapi ga menutup kemungkinan bisa juga informal, misalanya bahasa gaul kita bisa selipin, kita kan talk show komedi, jadi kalo bintang tamu anak gaul kita pake juga gitu, hmm…fleksibel sih kalo bahasa…” P: kalo dari segi host-nya kalo peran Vega dan Chyntia Sari itu gimana sih? I : “perannya masing-masing jadi gini, Chyntia Sari sebagai pemanis BEM, Vega itu jadi co-host yang bisa makan segala jokenya Tukul, mereka bisa ‘tik tok’, Chyntia Sari sebagai co-host yg pinter, cantik dan bisa nyanyi…” P : komposisi artisnya itu gimana sih mba? I : “bintang tamunya biasanya 3 sampai 4 artis, tapi ga selamanya harus artis, misalnya kita menampilkan orang-orang biasa yang punya cerita unik, misalnya kaya waktu itu kita menampilkan kakek kaymita ,kakek tertua, jadi ga kehabisan artis dan membuat audiens ngga bosen, oh…ternyata ada orang uniknya juga yah…” I : terus kenapa sih mba segmen Bukan Berita diganti jadi Skakmat?? P : “kan kita ada by minute, kita selalu liat, bukan berarti ga perform bukan berita, tapi balik ke keinginan audiens ,setelah segmen BB kita coba setelah hampir 1 setengah taun lebih deh kalo ga salah ,lama-lama orang bosen, mungkin beritanya yang terbatas segala macem, nah jadi itu strategi kreatif juga sebenernya, kita ganti dengan Skakmat, nah di program Skakmat konsepnya itu lebih banyak aksi, melibatkan Tukul dan Marcella tetep disitu, dan
ngajak si bintang tamu, jadi audiens penasaran bintang tamunya mau diapain nih..gitu…” I : Terus hasilnya?? P : “hasilnya better ,lebih baik, tapi kan kita baru coba sebulanan, eh..ampir 2 bulan sih sebenernya, dan itu lebih baik sih…“ P : kalo soal punch line di BEM itu gimana mba ? I :“punch line nya pasti kita selalu buat yang berbeda, dengan treatment yang menarik, misalnya tadi malem kita buat Anang ngelamar Ashanty, dan rencanya sih kita selalu refresh 3 atau 6 bulan sekali untuk refresh segmen gitu, jadi ada segmen baru yang dimasukin biar audiens ga bosen kan…” P : untuk gimmick-nya gimana nih mba? I : “gimmick-nya biasanya kita by risetan, misalnya risetnya si artis ini selain dia jago nyanyi dangdut dia juga jago keroncongan, atau ngedance, ataupun dia misalnya suka banget dengan suatu makanan tertentu, jengkol misalnya, nah kita kasih tuh, jadi gimmick bisa berupa barang atau aksi dari si artisnya, dari hasil risetan pastinya…” P : kalo hookernya tim kreatif punya strategi khusus ga sih? I : “kalo hooker sih sebenernya ,kita buat juga sih di naskah, jadi mas Tukul kalo mau ng-hooker ada kata-katanya sendiri, misalakan ‘pemirsa kita akan kedatangan bintang tamu yang luar biasa’ biar oaring-orang nunggu, wah..di segmen beriutnya ada ini nih, kalo dia ga liat laptop biasanya dia bisa improve sndiri, kaya ‘don’t go anywhere, jangan kemana-mana, nah kita buat juga sih di script-
nya, nah jadi tujuannya biar orang-orang nunggu dan penasaran, dan tertarik dengan segmen berikutnya…” P : untuk opening tune and bumper-nya itu gimana mba? I : “kalo bumper sih udah dari dulu, pokonya kita buat yang ceria, sesuai dengan formatnya bukan empat mata, karena kita kan talk show komedi, yang menarik dan ‘eyecatcher’, OBB-nya juga kita buat yang eksklusif lah orang desa yang datang ke kota dan berhasil jadi katro-katro gitu tapi rejeki kota…” P : buat set design-nya kaya apa sih mba? I : “set-nya kaya sekarang, ada set buat ngobrol sama si artis, setnya buat bukan berita, dan skarang buat Skakmat, ada set untuk home band kita, ada café diatas yang penonton bisa di atas juga, strategi design-nya sih lebih ke gerak yah.. Mas Tukul jadi bisa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan penonton, band, talent, dan yang penting look-nya bagus di kamera, yang pasti tetep hommy sih…” P: untuk soal wardrobe-nya nih mba..itu ada wardrobe khusus ga sih?misalnya Mas Tukul harus pake apa, Vega apa dan Chnytia Sari harus gimana gitu?? I : “ wardrobe sih yang pasti kita agak semi formal ada casual juga, kalo cewe-cewenya kadang-kadang semi cocktail jadinya, jadi buat nuansa malam hari jadi semi cocktail yang ga tralu casual jg, kalo mas tukul kita pengen nampilin lebih ke eksmud-eksmud gitu lah kalo Mas Tukul, dan ada juga tematik, kaya waktu itu keroncong night, si host dan co-host kita pakein kebaya atau blangkon misalnya, jadi ga bosen audiensnya, kalo reagulernya kita ganti 6
bulan sekali…” P : kalo dari segi propertinya nih mba, BEM ada properti khusus ga biar menarik audiens? I : “propertinya jadi yang pasti makanan-makanan, snack buat si bintang tamu, itu termasuk property juga, dan kalo lagi ada tema kemerdekaan nah itu ada bendera-bendera, nah itu property trus properti biasanya dan ada juga foto-foto, atau hadiah-hadiah, itu dari properti juga, jadi property lebih nyuport, pokonya bentuknya harus menarik gitu, nah biar gimana diliat orang terus orang mkir..ih..keren banget atau lucu banget..hehe…” P : kalo soal lighting? Ada strategi khusus juga kah? I : “lightingnya lebih ke buat perform, misalnya artisnya lagi nyanyi slow ktia sesuain lampunya lebih calm atau gimana gitu..nah itu mas Anto deh lebih tau..” P: untuk editing nih mba sekarang, itu ada strateginya juga ga biar menarik?terus kaya apa? I: “editingan sih yang pasti kita ga pake grafis, nah karena kita talk show, jadi maunya tanpa grafis pun udah oke, pokonya kalo editing kita cuma motong hal-hal yang berbau SARA, agama dan semacemnya, jadi netral…” P: kalo peran rating dan share di program BEM itu seberapa penting sih mba? I: “oh…penting banget, rating dan share itu dewa kita, karena itu
mempengaruhi penjualan juga kan…” P: kalau dari 1-10, kira-kira berapa nih tingkat pentingnya? I: “Kalau 1- 10? 10 lahh…karenaaa…itukan mempengaruhi jualannya juga…” P: terus kapan sih tim kreatif harus buat strategi kreatif?apa kalau rating atau share turun?? I: “setiap hari ,everyday, everyminute, kayanya kalo anak kreatif ga digunain otaknya langsung beku deh kayanya..hehehe…jadi kita harus selalu menciptakan strategi-strategi kreatif…” P: kalo competitor BEM itu siapa aja mba? I: “pesaingnya so far msaih sinetron, film india, dan acara-acara ‘one of one of’ yang ga biasanya misalnya hut apa,,.” P: kalo boleh tau strategi-strategi kretaif apa aja nih yang udah dilakuin sebulan terakhir? I: “ refresh segmen dari Bukan Berita jadi Skakmat, dari segi wardrobe …kita ubah wardrobe mas Tukul dulu pake bretel dan sekarang pake vest…komposisi artis kita jadi banyak main di current, jadi kaya gini, senin kita main di tematik missal sunda night, selasa kita main di dangdut, rabu kita main berita-berita current, kamis kita main tribute, jumat kita main mistis, nah kaya gitu stretegi kreatifnya…” P: terus ada lagi ga mba? I:“yang pasti kita ngundang cewe cantik dan terkenal, itu memepengarui rating, tepi cewe cantik yang terkenal dan ada
evaluasi perfom setiap minggu, kan kita ada meting kreatif setiap jumat…” P : terus soal rating dan share program BEM selama ini gimana?dari strategi yang udah dilakuin?apa naik atau malah turun? I: “ kita selalu double digit deh so far, pernah si 10 ke bawah tapi bebrapa aja, untuk sebulan terakhir ini naik…” P: terus kalo bisa disimpulkan?bertahan atau ngga nih rating dan sharenya? I: “kalo dari grafik sih bisa disimpulkan kita bertahan…” P: kalo kekuatan program BEM itu apa sih mba dibandingkan program talk show yang lain?? I: “kekuatannya, kalo dibanding dengan talk show yang lain itu ada uniknya gitu kan, uniknya kan dia host-nya pelawak, jadi bisa ga cuma serius obrolannya jadi ada unsur-unsur komedinya…” P : apa cuma karena host-nya pelawak? kan biasanya juga ada acara talk show lain yang host-nya pelawak? I : “mm..karena gini, kalo misalnya talk show, kalo mau ngomongin yang current, biasanya kan sama, misalnya mau ngomongin UFO, pasti sama, sama yang lain, atau bintang tamunya kalo ngomongin yang current kan pasti sama, nah uniknya kita itu, karena host kita commedian jadi dia bisa mengolah pertanyaannya ga seserius misalnya Kick Andy, kekuatan kita yang lain lagi tuh, formasi bintang tamunya, kita ada kelas A-nya, ada kelas B-nya dan ada kelas C-nya, kalo misalnya kita punya kelas A-nya kita bakal main di treatment, treatment-nya mesti yang beda lah, apalah..pokonya
kaya gitu-gitu..” P : kalau kelemahan program BEM sendiri apa sih mba? I :”itu yah karena dia comedian hostnya, jadi becandanya kebanyakan, kelemahan kita tuh karena kebanyakan bercanda jadi durasinya kita kepanjangan yang akhirnya, inti yang mau kita tanyain jadinya ga masuk, karena ngulur-ngulur terus…” P: kalo dari segi opportunity-nya program BEM itu gimana mba? I:”mmm kalau menurut gue sih, sebenernya gini BEM bertahan sampai sekarang karena masih ada pemirsanya, masih ada penonton yang nunggu makanya kita masih bertahan, kalo segi peluangnya sih kita ga tau nantinya gimana karena penonton kan suka bedabeda suka berubah-berubah, kalo nanti ada program yang melebihi BEM, pasti kan kita harus mencari strategi lain..” P: kalo threat-nya program BEM sendiri apa ajah ni mba? I: sejauh ini yang dijamnya BEM competitor-nya tadi, film india, sinetron baru, cuma kita tau bakal ada sinetron baru, kita akan kejahar di awal, nah nanti kita liat kita kehajar di segmen yang mana nih, nanti kita baru bkin strategi atau treatment yang bisa nggrab penonton lagi…” P: kalo bisa di persentase nih mba tim kreatif jobdesknya berapa berapa sih mba? Misalnya di pra brapa persen, di produksi berapa persen gitu?? I: “yang paling banyak sih di pra sama di produksi..paling banyak dia..” P: tapi kayaya di produksi si kreatif bukannya cuma merealisasikan
rundown aja yah mba? I: iyaaa…karena kan yang pegang kerangkanya si rundown itu kan si kreatif, di BEM ini kan kreatifnya mesti pinter ya,misalnya ngakalin bintang tamu yang kita harus undang pertama telat dateng, atau tiba-tiba cancel…” P: berarti berapa persen nih perbandingannya mba?” I: “ehmm…editing dia ga banyak paling 10 persen, produksi 50 persen dan di pascanya 40 persen..” P: oke deh mba sementara cukup itu dulu, hehe makasih ya mba..”
PANDUAN WAWANCARA I.
PROFIL INFORMAN 1. siapa nama anda? 2. Apa jabatan anda? 3. Apa saja jobdesk anda? 4. Seberapa besar tanggung jawab anda terhadap program ini?
II.
IDE DAN KONSEP 1. Ide awal program bem itu darimana? 2. Konsep program BEM seperti apa 3. Target audiens program BEM? 4. Host nya kenapa Tukul Arwana? Lalu Ada Vega dan Chyntia sari? 5. Jam tayang BEM sempat mengalami beberapa perubahan, kenapa? 6. untuk Set design BEM itu konsepnya seperti apa sih ? 7. OBB atau Opening tune and Bumper, di program BEM itu fungsinya apa? 8. Jobdesk tim kreatif dalam tahap pra produksi, produksi hingga pasca itu apa saja? 9. Kreatif seolah dituntut untuk memikirkan strategi-strategi untuk program bem demi mempertahankan rating dan share ya?kenapa? 10. Kalau di persentase jobdesk tim kreatif dari pra produksi, produksi dan pasca itu brapa persen? Misalnya pasca 10 persen produksi 10 persen,..
11. Seberapa penting peran rating dan share dalam program bem?
III.
TAHAPAN PRA PRODUKSI
1. Dalam program bem ini punching line yang digunakan seperti apa sih? 2. gimmick menurut anda itu seperti apa sih?lalu penerapannya di program BEM seperti apa? 3. clip hanger yang biasa disebut Hooker dalam program BEM apa fungsinya dan seperti apa? 4. Kenapa segmen Bukan Berita diganti menjadi SkakMat? 5. pemilihan tema dalam program BEM itu seperti apa? 6. komposisi dan pemilihan bintang tamu untuk program BEM seperti apa ? 7. dalam meriset, tim kreatif harus meriset seperti apa sih? 8. bahasa naskah yang digunakan dalam program BEM seperti apa? 9. Kenapa naskah hingga pertanyaan harus tim kreatif yang tulis hingga detail seperti itu? 10. Strategi-strategi produksi yang sudah dilakukan sebulan terakhir ini untuk mempertahankan rating dan share? Lalu hasilnya terhadap rating dan share?Perubahan segmen termasuk salah satu strategi kah? Lalu bagaimana hasilnya? 11. Kapan sih tim kreatif harus membuat strategi ?apa ketika rating dan share turun atau bagaimana?
IV.
TAHAPAN PRODUKSI 1. Apa yang dilakukan tim kreatif selama produksi berlangsung? 2. Kendala yang dihadapi pada saat produksi?
V.
TAHAPAN PASCA PRODUKSI 1. Apa yang dilakukan setelah produksi selesai? 2. Apasalah yang di evaluasi? 3. kegiatan editing di program BEM? Secara program BEm merupakan program yang tayang secara live maupun tapping? 4. Program BEM melakukan evaluasi perform dalam jelang waktu berapa lama sekali? Dan biasanya evaluasi dari segi apa saja?
VI.
SWOT 1. Kelebihan program BEM dibandingkan program talk show lain? 2. Kelemahan program BEM? 3. Kalo melihat opportunity yang ada di program BEM seperti apa sih ? 4. Ancaman program BEM apa dan siapa saja? 5. Bagaimana menghadapi competitor?
QUOTE INFORMATION “Program BEM ini menajdi backbone TRANS7 ,Program ini lahir taun 2006 bulan mei, ketika itu tidak lama setelah saya dipindahkan dari divisi news ke divisi produksi saya membuat sebuah meeting dan melempar sebuah konsep untuk membuat sebuah live talk show yang ringan dimana host-nya itu adalah seorang pelawak jadi ketika dia melempar pertanyan-pertanyaan yang sifatnya sensitif dan personal bisa dengan gaya ringan jadi yang bersangkutan atau narasumber tidak merasa terpojok. Dan menjawab juga secara ringan… “
STORYLINE Program televisi lahir dari sebuah ide, begitupun dengan program Bukan Empat Mata yang berawal dari sebuah ide dengan konsep program talk show dimana host-nya adalah seorang pelawak sehingga membuat acara ini berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri.
“target audiens-nya sebernenya tetep, TRANS7 itu target Pemirsa adalah bagian dari program. Program talk show Bukan audiennya yaitu family, tetapi memang target yang memang Empat Mata pun tidak lepas dari audiensnya. Karena jam tayang banyak itu dewasa, adult kemudian mature dan teen, ini baik program Bukan Empat Mata berada pada jam tayang prime time pria maupun wanita...” dan late fringe maka target audiens nya pun rata-rata dalah wanita atau pria usia 17 tahun ke atas. “…Dari pertama jam 21.00, kemudian 21.30, kemudian jam 22.00, kemudian menjadi 21.45,jadi ada 4 kali yah…kemudian karena strategi durasi, kemudian akhirnya kita jadi mundur jam 21.45. ketika 21.45 itu kita membatasi soal jangan sampai ada hal-hal yang yang bisa membahayakan, program itu jangan terlalu sangat dewasa sekali. Kita turun ke 21.45, tapi di sisi lain kita membuat treatment sebuah tontonan yang tidak terlalu dewasa.”
Program Bukan Empat Mata saat ini memiliki waktu jam tayang setiap senin – jumat pada pukul 21.45 – 23.30 WIB dan sempat mengalami empat(4) kali perubahan jam tayang. Perubahan jam tayang ini dilatarbelakangi karena adanya strategi, baik strategi penjualan dan durasi seperti pernyataan dari Production Department Head TRANS7. Jam tayang Bukan Empat Mata berada pada waktu utama (prime time) hingga di jam tayang tengah malam (late fringe). Karena pada waktu utama (prime time) masih terdapat anak-anak yang
menonton televisi sehingga program Bukan Empat Mata membatasi dan member treatment-treatment agar program acaranya tidak terlalu dewasa. “…sebernnya yang kita inginkan tadinya adalah komeng di tahun 2006 itu , karena saat itu komeng lagi naik-naiknya juga, namun komengnya tidak bersedia, gitu loh…akhirnya yang namanya dicoba kenapa kita ga coba, sempet tadinya ada keberatan, namun akhrinya saya bilang ngga deh..sekarang kita bikin pilotnya dulu demonya dulu sekalian casting si Tukul, awalnya Tukul tak bersedia, karena dia takut dan belum pernah menjadi host dan ia mengerti kelemahan dia, dia ga bisa mengembangkan pertanyaan segala macem, atau mengejar pertanyaan segala macem, akhirnya kita bilang kita akan membantu dengan laptop…nah akhirnya kita demo, dan akhirnya menarik dan jadi Tukul…”
Dalam sebuah program acara tidak lepas dari peran penting hostnya. Tukul Arwana,
Tukul Arwana merupakan seorang
commedian yang multitalent, dapat menghibur audiens dengan candaan segar sambil mengobrol ringan seputar topik-topik menarik bersama para bintang tamu. Meskipun ide awal host program Bukan Empat Mata bukanlah Tukul Arwana melainkan Komeng, namun ternyata dengan kelemahan Tukul Arwana yang tidak bisa mengembangkan pertanyaan dan akhirnya dibantu oleh laptop malah menjadi sebuah program talk show yang berbeda dengan program talk show lainnya.
I : “pertama kalau untuk Vega atau Chyntia Sari itu berperan sebagai co-host..dan mungkin sebagai bocoran kenapa kita membutuhkan Vega atau Chyntia Sari, pertama sosok tukul itu sendiri adalah pria dan untuk merebut pangsa pasar penonton mungkin kita kan kuat di male, jadi kita harus menarik para male itu..maka kita keluarkanlah Vega atau Chyntia Sari yang notabene cantik. Kedua Tukul itu pintar dalam joke dan segala macem, Cuma ada masanya dia akan buntu dan stuck disitulah peran Vega atau Chyntia Sari yang bisa membuat celetukanceletukan yang membuat suasana berubah…”
Peranan host tentunya menjadi sangat lengkap dengan adanya cohost. Chyntia Sari dan Vega Darwanti merupakan co-host yang member warna dalam program Bukan Empat Mata. Selain ini merupakan strategi dari tim Bukan Empat Mata untuk menarik para audiens nya yang sebagian besar merupakan pria.
“set design pertama itu tadi kaya bar, café, kemudain kita Sebuah program talk show tentunya harus memiliki konsep set berubah menjadi semacem rumah apartemen gitu yah, terus design yang akan mendukung suasana program tersebut. Program kesininya berubah juga menjadi living room..sampai sekarang…“ talk show Bukan Empat Mata pun memiliki konsep sendiri dalam set design yang awalnya yaitu café atau bar, lalu mengalami perubahan konsep menjadi semacam rumah apartemen dan akhirnya berubah konsep menjadi seperti living room hingga sekarang, yang akhirnya membuat suasana program Bukan Empat Mata terlihat menjadi hommy dan membuat nyaman. Karena ini merupakan sebuah program talk show, sehingga harus dibuat set design yang senyaman mungkin ketika berbincang-bincang dengan bintang tamu. Setiap program acara televisi tidak lepas dari peranan rating dan share. Mereka (para pihak stasiun televisi) saling bersaing dalam perolehan rating dan share. Berbagai macam strategi pun disusun “sangat penting ya, karena salah satu acuan dari tv itu sendiri untuk mendapatkan perolehan rating dan share. Hal ini adalah rating dan share, mungkin kalo ada acuan lain, rating dikarenakan rating dan share dapat mempengaruhi tingkat and share bisa dikesampingkan… penjualan setiap stasiun televisi. Hal ini sesuai dengan “oh…penting banget, rating dan share itu dewa kita, karena itu pernyataan tim kreatif Bukan Empat Mata. mempengaruhi penjualan juga kan…” Program Bukan Empat Mata pun tidak lepas dari acuan rating dan share setiap harinya. Sehingga peranan rating dan share dalam program ini menempati posisi sangat penting. “Kalo pra yaa…yang pasti brainstorm dulu , kalo meeting Dengan acuan rating dan share setiap harinya dan persaingan kreatif, susun tema, cari bintang tamu yang pas sama tema,
setelah selesai kita cek schedule artis, baru bikin rundown, setelah itu kita brifing dengan crew…dan sebelum shooting biasanya kita brifing-in artis per segmen, nanti ada ini, ini, dan ini…baru mulai shooting, nah stiap break kita juga brifing-in Mas Tukul dan talent-talent-nya, ada apa nih di segmen berikutnya, dan pasca produksinya…kalo tapping, kalo misalnya ada yang ga layak tayang atau berbau-bau SARA kita potong udah gitu selesai edit, tayang deh.. kalo live so far hampir sama, dan ada evaluasi , evaluasi berlaku di live maupun tapping…” ”kalau acara live, pra produksi itu bisa main 70 persen dan 30 persen di produksi…. 70 persen itu harus meriset, mencari bintang tamu yang pas dan sesuai , treatment yang gila-gilaan dan harus bagus, dan di produksinya gimana dia harus memaintain biar treatment yang dia buat tidak melenceng dan meskipun ada yang baru gimana caranya yang baru itu diutarakan langsung apda saat eksekusi shooting.. kalo padaa saat tapping disini riset kurang lebih bisa sampai 60 persen, produksi sekitar 30 persen dan pasca 10 persen, dan biasanya pada saat pasca ini kan kita biasanya mengedit mana jawaban yang bagus atau pertanyaan yang tidak sesuai dan di 10 persenitu lah kreatf harus mengedit hasil shooting mereka…”
dalam dunia pertelevisian yang sangat keras. Membuat setiap program televisi harus memiliki strategi-strategi kreatif yang dapat mempertahankan atau meningkatkan perolehan rating dan sharenya. Maka itu program Bukan Empat Mata memiliki tim kreatif untuk mengemas program Bukan Empat Mata ini menjadi lebih menarik dan dengan strategi-strategi kreatif yang akhirnya dapat mempertahankan rating dan share programnya. Adapun jobdesk tim kreatif secara garis besar yaitu dari tahapan pra produksi mereka akan melakukan meeting kemudian riset materi dan tema, kemudian mencari bintang tamu yang pas dan membuat rundown. Setelah itu pada saat produksi tim kreatif yang harus mengontrol agar jalannya acara sesuai dengan rundown yang telah disepakati, dan pada saat pasca, jika tapping mereka akan melakukan editing dan evaluasi. Sedangkan jika live mereka hanya ada evaluasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Septi Liana selaku tim kreatif Bukan Empat Mata. Jika persentasenya, jika acara live makan jobdesk tim kreatif yaitu 70% di pra produksi dan 30 % di produksi. Sedangkan jika tapping maka persentasi jobdesk tim kreatif yaitu 60% di pra produksi, 30 persen di produksi dan 10% di pasca produksi.
Kalo pra yaa…yang pasti brainstorm dulu , kalo meeting kreatif, Adapun jobdesk tim kreatif dalam program Bukan Empat Mata susun tema, cari bintang tamu yang pas sama tema, setelah
selesai kita cek schedule artis, baru lapor bos, setelah bos oke, ini yaitu dari pra produksi mereka akan melakukan meeting lalu baru bikin rundown…” melakukan brainstorm untuk membuat strategi-strategi dengan acuan by minute, lalu mereka akan melakukan riset materi, baik itu untuk mencari tema-tema yang menarik maupun bintang tamu yang pas. Kemudian mereka akan membuat rundown
yang
berisikan daftar pertanyaan yang akan dijadikan acuan oleh host pada saat produksi, kemudian terdapat treatment-treatment atau gimmick
dan hooker yang dapat menjadi strategi untuk
mempertahankan audiens agar tidak bosan.
“…dari tim kreatif melakukan riset lebih detail karena bintang Dalam tahapan pra produksi, tim kreatif setelah melakukan tamu dari BEM sendiri udah termasuk sering yah, jadi mereka brainstorming, mereka tidak lepas untuk melakukan riset. Dalam udah sering diriset jadi yang sekarang ini gimana caranya kita hal ini tim kreatif harus meriset baik tentang tema aapa yang akan menemukan hal unik baru yang bisa menrik penonton…” “gimmick-nya biasanya kita by risetan, misalnya risetnya si artis ini selain dia jago nyanyi dangdut dia juga jago keroncongan, atau ngdance, ataupun dia misalnya suka banget dengan suatu makanan tertentu, jengkol misalnya, nah kita kasih tuh, jadi gimmick bisa berupa barang atau aksi dari si artisnya, dari hasil risetan pastinya…”
mereka pilih untuk episode-episode selama 1 minggu ke depan dan kemudian memilih bintang tamu yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Biasanya tim kreatif melakukan riset untuk mempersiapkan pertanyaan yang nantinya akan
ditanyakan
kepada bintang tamu. Namun kendalanya adalah bintang tamu yang diundang dalam program Bukan Empat Mata ini sudah terhitung sangat sering, sehingga sudah sering diriset. Maka tim kreatif harus melakukan riset lebih detail yang akhirnya dapat
membuat penonton tertarik. Dari risetan jugalah tim kreatif akhirnya dapat menentukan gimmick atau treatment apa yang akan dipakai. adapun BEM kan program stripping, jadi hampir semua temas Tim kreatif harus terus menggali ide-ide kreatif seperti dalam udah pernah dicoba, hampir semua tema, kecuali kalau ada pembuatan tema-tema dalam program Bukan Empat Mata yang current issue, itu kita agak berat di ngejar narasumbernya missal kemaren Norman kita susah harus berebut dgn TV yang notabene merupakan program stripping. Tim kreatif harus lain…gitu…” membuat tema-tema yang earcatching sehingga dapat membuat “…jadi kaya gini, senin kita main di tematik missal sunda night, audiens tertarik untuk menyaksikan program Bukan Empat Mata selasa kita main di dangdut, rabu kita main berita-berita current, kamis kita main tribute, jumat kita main mistis, nah kaya gitu lebih lanjut. Adapun strategi yang dilakukan oleh tim kreatif stretegi kreatifnya…” Bukan Empat Mata yaitu dengan membuat tema-tema tertentu setiap harinya. Seperti pernyataan Septi Liana selaku tim kreatif Bukan Empat Mata. “bintang tamunya biasanya 3 sampai 4 artis, tapi ga selamanya harus artis, misalnya kita menampilkan orang-orang biasa yang punya cerita unik, misalnya kaya waktu itu kita menampilkan kakek kaymita ,kakek tertua, jadi ga kehabisan artis dan membuat audiens ngga bosen, oh…ternyata ada orang uniknya juga yah…”
Setelah mereka menentukan tema-tema dalam 1 (satu) minggu ke depan. Tim kreatif harus memilih bintang tamu yang pas dan sesuai untuk tema tersebut. Sehingga dapat membuat audiens tertarik untuk menyaksikan program Bukan Empat Mata. Karena program Bukan Empat Mata ini memiliki target audiens yang sebagian besar merupakan pria dewasa, maka dalam komposisi bintang tamu di program ini tidak lepas dari wanita cantik yang dapat menarik para audiensnya.
“Untuk bahasa naskah itu sendiri, kita harus simple yah.. dari sisi intelektual mas Tukul itu sendiri kan kurang, jadi harus menyesuaikan dengan tata bahasa dan gaya bicara sesuai dengan mas tukul itu sendiri. Contoh, mas Tukul kan ga bisa bahasa inggris ..jadi…mm… kita mau menyebutkan “what” nih, yang seharusnya tulisannya “w-h-a-t”, kita tulisnya “w-a-t”, biar mas Tukul tidak kelihat bodoh-lah istilahnya, jadi kita buat pake bahasa yang simple dan bisa dimengerti oleh sang host tersebut…”
Dalam sebuah rundown lah tim kreatif membuat naskah pertanyaan yang nantinya akan dijadikan acuan oleh host Tukul Arwana dalam memberikan pertanyaan kepada bintang tamunya. Naskah pertanyaan itu disambungkan dengan laptop yang akan langsung dibacakan oleh sang host ketika memberikan pertanyaan kepada bintang tamu. Karena salah satu kelemahan Tukul Arwana dalam menjadi host di program talk show Bukan Empat Mata adalah sulit mengembangkan pertanyaan maka tim kreatif harus membuat bahasa naskah yang simple, mudah dimengerti dan sesuai dengan gaya bicara sang host tersebut.
“kalo hooker sih sebenernya ,kita buat juga sih di naskah, jadi mas Tukul kalo mau ng-hooker ada kata-katanya sendiri, misalakan ‘pemirsa kita akan kedatangan bintang tamu yang luar biasa’ biar oaring-orang nunggu, wah..di segmen beriutnya ada ini nih, kalo dia ga liat laptop biasanya dia bisa improve sndiri, kaya ‘don’t go anywhere, jangan kemana-mana, nah kita buat juga sih di script-nya, nah jadi tujuannya biar orang-orang nunggu dan penasaran, dan tertarik dengan segmen berikutnya…”
Clip hanger atau yang biasa disebut dengan hooker dalam
“ wardrobe sih yang pasti kita agak semi formal ada casual juga, kalo cewe-cewenya kadang-kadang semi cocktail jadinya, jadi buat nuansa malam hari jadi semi cocktail yang ga tralu casual jg, kalo mas tukul kita pengen nampilin lebih ke eksmud-eksmud gitu lah kalo Mas Tukul, dan ada juga tematik, kaya waktu itu keroncong night, si host dan co-host kita pakein kebaya atau blangkon misalnya, jadi ga bosen audiensnya, kalo reagulernya
Dalam tahapan pra produksi, tim kreatif juga harus memikirkan
program Bukan Empat Mata merupakan salah satu strategi dalam naskah. Dimana tujuaannya adalah untuk membuat para audiens di rumah menjadi penasaran dan tetap stay untuk menyaksikan ada apa di segmen berikutnya.
wardrobe apa dan seperti apa yang nantinya akan digunakan oleh host dan bintang tamu. Untuk wardrobe jika tidak ada tema-tema khusus, maka host sudah memiliki wardrobe pakem yaitu vest, kemeja dan celana panjang, dan untuk co-host Chyntia Sari dan
kita ganti 6 bulan sekali…”
Vega menggunakan wardrobe semi cocktail. Perubahan wardrobe dilakukan setiap 6 bulan sekali agar audiens yang melihat tidak bosan. Sehingga tim kreatif bukan hanya memperhatikan dan mebuat strategi dari segi content program, melainkan harus melihat dari segala sisi yang salah satunya adalah wardrobe yang dipakai oleh host dan co-host.
“propertinya jadi yang pasti makanan-makanan, snack buat si Selain wardrobe, tim kreatif juga harus memperhatikan properti bintang tamu, itu termasuk property juga, dan kalo lagi ada tema apa yang akan digunakan pada saat produksi. sehingga lebih kemerdekaan nah itu ada bendera-bendera, nah itu property trus properti biasanya dan ada juga foto-foto, atau hadiah-hadiah, itu mendukung program acara. dari properti juga, jadi property lebih nyuport, pokonya bentuknya harus menarik gitu, nah biar gimana diliat orang terus orang mkir..ih..keren banget atau lucu banget..hehe…” “setiap hari ,everyday, everyminute, kayanya kalo anak kreatif ga Sebagai tim kreatif, maka dituntut untuk terus menciptakan idedigunain otaknya langsung beku deh kayanya..hehehe…jadi kita ide kreatif yang dapat mempertahankan performa program. harus selalu menciptakan strategi-strategi kreatif…” Sehingga strategi kreatif yang diciptakan bukan pada saat rating atau share megalami penurunan saja, melainkan setiap saat tim kreatif
harus
menciptakan
strategi-strategi
yang
dapat
mempertahankan performa, rating dan share program. “kan kita ada by minute, kita selalu liat, bukan berarti ga perform bukan berita, tapi balik ke keinginan audiens ,setelah segmen BB kita coba setelah hampir 1 setengah taun lebih deh kalo ga salah ,lama-lama orang bosen, mungkin beritanya yang terbatas segala macem, nah jadi itu strategi kreatif juga sebenernya, kita ganti dengan Skakmat, nah di program Skakmat konsepnya itu lebih banyak aksi, melibatkan Tukul dan Marcella tetep disitu, dan ngajak si bintang tamu, jadi audiens penasaran
Salah satu strategi kreatif yang telah dilakukan oleh tim kreatif untuk
mempertahaakan
rating
dan
share
adalah
dengan
melakukan perubahan segmen, yaitu mengubah segmen Bukan Berita menjadi SkakMat. Dimana dalam segmen ini host-nya adalah Marcella Lumowa dan Tukul Arwana dengan nama
bintang tamunya mau diapain nih..gitu…”
lainnya adalah “Reinaldi”. Segmen Bukan Berita konsepnya adalah menyajikan berita-berita yang diliput oleh salah satu reporter Bukan Empat Mata, dan dalam segmen SkakMat saat ini konsepnya yaitu dengan lebih banyak aksi yang melibatkan para bintang tamu dan host-nya sehingga dapat membuat para audiens menjadi penasaran dan terhibur dengan aksi-aksi dari bintang tamu dengan host yang sangat menghibur.
“yang sangat terasa adalah Skakmat yah ,dalam beberapa bulan Tim kreatif dengan strateginya telah berhasil mempertahankan terakhir rating and share-nya turun, dan Skakmat itu jawaban rating dan share program Bukan Empat Mata, hal ini bisa kita, untuk mempertahankan rating dan share…” dibuktikan dengan tampilan rating dan share sebelum dan sesudah perubahan segmen pada tabel dan dengan pernyataan dari aasociate producer program Bukan Empat Mata. “udah gitu produksinya kita mulai shooting, dan sebelum Sebelum produksi dimulai, tim kreatif biasanya melakukan shooting biasanya kita brifing-in artis per segmen, nanti ada ini, brifieng singkat dengan seluruh crew produksi, seperi FD (floor ini, dan ini…baru mulai shooting, nah stiap break kita juga brifing-in Mas Tukul dan talent-talent-nya, ada apa nih di director), PA, dan lain-lain. Setelah itu tim kreatif juga harus segmen berikutnya, setelah shooting…” memberikan brifieng singkat kepada host atau bintang tamu dari “dan produksinya adalah menjaga agar jalannya acara sesuai apa yang ada di rundown. dengan apa yang ada di rundown, sesuai dengan kesepakatan Selain itu tim kreatif harus memastikan kedatangan bintang saat pra produksi…” tamunya, dan jika ada bintang tamu yang telat datan atau bahkan “iyaaa…karena kan yang pegang kerangkanya si rundown itu kan si kreatif, di BEM ini kan kreatifnya mesti pinter ya,misalnya cancel, maka tim kreatif harus berpikir cepat dan tepat untuk ngakalin bintang tamu yang kita harus undang pertama telat mengatasi kendala yang ada. dateng, atau tiba-tiba cancel…” Dan pada saat produksi tim kreatif harus menjaga agar jalannya
acara sesuai dengan rundown yang telah disepakati pada saat pra produksi, hal ini sesuai dengan pernyataan dari associate producer Bukan Empat Mata.
“…pasca produksinya…kalo tapping, kalo misalnya ada yang ga Pada saat pasca produksi, karena program Bukan Empat Mata layak tayang atau berbau-bau SARA kita potong udah gitu selesai merupakan program stripping sehingga terdapat shooting secara edit, tayang deh.. kalo live so far hampir sama, dan ada live maupun tapping. Maka jika tapping maka tim kreatif evaluasi..” “buat editing, biasanya kita menyebutnya VT, dan dibuat semenraik mungkin, biar penonton stay, dan VT itu yang taping kalo durasi over, angle tidak sesuai, dan kita bisa perbaiki di editing agar menarik kemasannya. Untuk editing banyak digunakan di tapping karena masih bisa di edit dan dirapihkan dari segi content maupun angle gambar…”
melewati proses editing dan evaluasi, dimana dalam tahapan editing, tim kreatif hanya memilah-milah mana yang layak atau tidak layak tayang. Dan jika produksi secara live
maka tim kreatif hanya akan
melakukan evaluasi kendala apa yang terjadi selama produksi dan mencari solusi dari kendala tersebut.
evaluasi berlaku di live maupun tapping, dan mnegevaluasi misalnya kenapa Mas Tukul tiba-tiba ngambek, itu gara-gara apa,, atau artisnya gamau jawab pertanyaan nah yang gitu-gitu kita evaluasi dan cari solusinya…” “harusnya dia minimal 12, kadang bisa mencapai 12, tapi Setiap program televisi tentunya menganggap bahwa peran rating averagenya di 11an lah…” dan share sangat penting. Tim kreatif selalu berusaha untuk “tapi intinya kita masih tetap bermain di double digit, jadi menciptakan strategi-strategi yang dapat mempertahankan rating kesimpulannya masih bertahan, dan sekarang ini kita sudah dan share. Selama periode Maret-Mei 2011 tim kreatif Bukan stabil di 15 selama 2 minggu terakhir…” Empat Mata dengan strategi-strategi kreatifnya telah mampu mempertahankan rating dan share program Bukan Empat Mata,
menurut Production Department Head TRANS7, standard share program Bukan Empat Mata yaitu di double digit yaitu dengan average 11. “Pertama di BEM itu sendiri sosok Tukul yang katro unik dan Setiap program televisi tentunya memiliki kekuatan tersendiri. ‘ndeso, itu bisa menjadi daya tarik dari program BEM itu sendiri Termasuk dalam program talk show Bukan Empat Mata. dari sisi hostnya yang tidak biasa, yang biasanya host itu pinter ganteng dan segala macem, sedangkan Tukul tidak seperti itu…” Kekuatan program ini adalah dari segi host-nya yang tidak seperti “kekuatan kita adalah di Host, itu kita punya tukul arwana, sebenernya itulah awalnya kita buat BEM kita punya Tukul arwana yang tidak biasa…”
host-host pada umumnya. Yang biasanya seorang host harus ganteng, dan lain sebagainya, lain dengan program Bukan Empat
Mata. Host program Bukan Empat Mata merupakan seorang “karena host kita commedian jadi dia bisa mengolah commedian, dan dengan sisi kepelawakannya justru dia mampu pertanyaannya ga seserius misalnya Kick Andy…” mengolah sebuah pertanyaan menjadi tidak terlalu serius, “kekuatan disini adalah kita punya bintang tamu wanita-wanita sehingga bintang tamu dapat menjawabnya secara ringan dan cantik…’ diiringi joke-joke yang dapat membuat audiens tidak jenuh dan bosan pada saat menyaksikan program tersebut. Selain itu kekuatan lain dari program ini adalah selalu menghadirkan bintang tamu wanita cantik, sehingga dapat menarik audiens yang sebagian besarnya adalah pria. “kelemahan kita tuh karena kebanyakan bercanda jadi durasinya Adapun sisi kelemahan dari program Bukan Empat Mata, yaitu kita kepanjangan yang akhirnya, inti yang mau kita tanyain karena dalam program ini host-nya adalah seorang pelawak, maka jadinya ga masuk, karena ngulur-ngulur terus…” terkadang inti dari sebuah pertanyaan yang ingin ditanyakan karena kita program stripping, jadi harus menghadirkan bintang tamu 4-5 bintang tamu setiap harinya, secara tidak langsung kepada bintang tamu menjadi tidak tersampaikan, karena terlalu bintang tamunya bisa sama dan berulang-ulang, tapi kita harus banyaknya joke-joke yang diutarakan oleh host.
mencari sesuatu yang berbeda terus..”
Program Bukan Empat Mata yang merupakan program stripping sehingga bintang tamu yang diundang dalam program ini rata-rata itu-itu saja, sehingga tim kreatif dituntut untuk terus mencari sesuatu yang berbeda, baru dan menarik dari bintang tamu agar audiens tidak merasa bosan.
“mungkin kalo dari opportunity BEM , itu program yang unik yah karena bisa bertahan sampai sekarang , dan perolehan rating dan shreanya pun bagus, sangat bagus malah, untuk di jamnya BEM, kemudian di BEM kita bisa mengungkap, mengungkit tentang personality dari bintang tamu, dimana jarang acaraacara di televisi yang melakukan hal itu intinya kita adalah acara talk show yang bisa mengungkit semua tentang bintang tamu baik kebenaran atau kebohongan dari media…”
Peluang program Bukan Empat Mata adalah program ini masih tetap bertahan sejak berdiri di tahun 2007 dan masih memiliki para penonoton yang setia yang masih selalu menunggu program ini, sehingga perolehan rating dan share program BEM ini masih terbilang sangat bagus untuk di jam program tersebut. Dan karena keunikan program ini dibandingkan dengan program talk show
yang lain membuat program ini masih memiliki
peluang ke depannya. sejauh ini yang dijamnya BEM competitor-nya tadi, film india, Setiap produk maupu program televisi pasti memiliki ancaman, sinetron baru, cuma kita tau bakal ada sinetron baru, kita akan entah itu dari segi persaingan dan lain sebagainya. menurut kejahar di awal, nah nanti kita liat kita kehajar di segmen yang mana nih, nanti kita baru bkin strategi atau treatment yang bisa associate producer program Bukan Empat Mata, program ini ng-grab penonton lagi…” memiliki ancaman dari segi competitor. Yang saat ini competitor “ gimana caranya program kita buat semenarik mungkin ,intinya nya adalah film-film india dan sinetron-sinetron baru. Dan sih itu, strategi kita adalah kita buat sebagus, seunik, semenarik, mungkin, biar yang nonton sinetron-sinetron itu pindah ke strategi yang dilakukan adalah dengan membuat program kita..lalu ada bintang tamu cantik di awal atau performance unik acaranya semenarik mungkin dengan komposisi bintang tamu di materinya…” yang berisikan wanita cantik dan content program yang berbeda, unik dan menarik sehingga dapat merebut hati audiensnya.
L1
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama
: Andi Chairil Edward
Jabatan
: Production Department Head
Perusahaan
: TRANS7
Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Leona Lasteria di gedung TRANS7 Jakarta, pada tanggal 19 Mei 2011, Pkl. 14.42 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Informan
Andi Chairil Edward