SOSOK
I
bu Hj. Encik Widyani, perempuan kelahiran Tenggarong 62 tahun silam ini sudah memulai karirnya di dunia politik sejak tahun 1985. Selain sebagai Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kaltim, saat ini beliau juga masih aktif sebagai anggota Dewan dari partai Golkar. Terjun ke politik harus siap fisik, mental, sosial, dan finansial, dan yang terpenting, harus bisa mengatur waktu untuk keluarga, ungkap ibu yang menjadi inspiring bagi dua anaknya ini. Selain itu dukungan suami (alm.) juga menjadi faktor kesuksesannya di politik dan keluarga. Menurutnya, prospek perempuan terjun ke politik di Kalimantan Timur cukup bagus dengan adanya kuota 30 persen keterwakilan perempuan dan Peraturan Undang-Undang pemilu banyak memberikan peluang untuk perempuan seperti yang disebutkan dalam Undangundang No. 10 tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif dan Undang-undang No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik (Parpol), kuota keterlibatan perempuan dalam dunia politik adalah sebesar 30 persen. Di kepengurusan KPPI Kaltim ada sebanyak 35 perempuan yang mewakili semua partai politik. Sementara di DPRD Kaltim keterwakilan perempuannya masih 20 persen, atau 11 dari 55 kursi. KPPI bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana(BPPKB)Kaltimterusmenggodok perempuan yang ingin berkiprah di politik dengan mengadakan Capacity Building untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan Kapasitas Personal seperti dalam bidang kepemimpinan, pemberdayaan perempuan, dan lainnya. Selain itu juga agar perempuan tidak hanya sekedar memenuhi persyaratan tetapi juga diperhitungkan untuk meraup suara sebanyak-banyaknya. Dengan bekali ini diharapkan perempuan dapat bertarung dengan laki-laki dengan kualitas, prestasi akademis, dan prestasi organisasi yang baik, makin pintar, dan bisa duduk di posisis strategis. “Maka, kaum perempuan jangan takut kalah bersaing dengan kaum lelaki. Dengan kemampuan yang memadai, bukan mustahil kaum perempuan bisa sukses di lembaga legislatif bahkan menjadi kepala daerah,” ujar dia. Misalnya Rita Widyasari terpilih sebagai Bupati Kutai Kartanegara dan Asmah Gani menyusul sebagai Wakil Bupati Nunukan.
HJ. ENCIK WIDYANI, (Ketua KPPI Kaltim):
SUKSES DI POLITIK,
SUKSES JUGA DI KELUARGA Perempuan terjun ke politik harus siap fisik, mental, sosial, finansial, serta yang terpenting adalah harus bisa mengatur waktu untuk keluarga. Selain itu dukungan pasangan dan keluarga juga menjadi faktor kesuksesan di politik dan keluarga.
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
EDISI 4 | JULI-AGUSTUS 2013 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
PELINDUNG Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar PENGARAH Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Dra. Sri Danti, MA PENASIHAT Dr. Ir. Sulikanti Agusni, M.Sc ● Drg. Ida Suselo Wulan, MM ● Dra. Luly Altruiswaty, M.Sc ● Dra. Y. Puspito, MA ● Dra. Wahyu Hartomo, M.Sc DEWAN REDAKSI Noor Arif Nugroho, SH, MM ● Dr. Heru Prasetyo Kasidi, M.Sc ● Dra. Pinky Saptandari, MA ● Titin Esmi Prihastuti, S.IP ● Ema Sofwan Syukrie, SH PENANGGUNG JAWAB Dra. Endang Moemiati, MM REDAKTUR PELAKSANA Drs. Fatahillah ● Eti Sri Nurhayati,S.Sos ● Anggun Tri Kusumawati, S.Sos ● Andi Nirmalasari, S.I.Kom FOTOGRAFER Dianawati Lasmindar, S.Sos ● Anthony Firdaus, S.Sos ● Hasaumi Mayaranti, S.I.Kom ● Prita Ismayani, M.T DISTRIBUSI Sudarmaji, SE ● Nurul Khakimah, SAP ● Ifran Lindu Mahargya, S.Kom ● Asep Kosasih DITERBITKAN OLEH HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDNGAN ANAK RI Jl. Merdeka Barat No. 15, Jakarta 10110 Telp. : 021-380 5543, 380 5559 Fax. : 021-3456239 E-mail :
[email protected]
P
erempuan jika ditambah anak-anak mencapai 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Kualitas hidup perempuan masih rendah dan praktek diskriminasi terhadapnya juga masih berlangsung. Masalah besarnya juga masih belum berubah yakni kesenjangan gender hampir di semua bidang pembangunan. Tentu saja banyak yang harus dipertanyakan, kenapa pembangunan yang sudah berjalan sedemikian cepat belum sepenuhnya bisa memindahkan ketertinggalan perempuan. Keseriusan pemerintah dalam memajukan perempuan dan anak ditandai dengan mengubah nomen klatur menjadi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Berbagai sentuhan program yang fokusnya adalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak juga tidak sedikit. Namun permasalahan perempuan dan anak sangat besar dan beratnya masalah yang melingkupi perempuan. Secara budaya di negeri ini kurang memberikan ruang yang cukup bagi perempuan untuk berkembang. Budaya patriarki masih sangat kuat. Banyak indikator yang mengakibatkan keadaan di berbagai daerah masih membutuhkan perjuangan. Aspek budaya masih mendominasi persoalan perempuan. Di perkotaan sudah jauh lebih baik. Perempuan di perkotaan relatif berada di posisi yang setara dengan laki-laki. Tetapi di pedesaan, keadaan belum beranjak ke keadaan lebih baik. Perempuan-perempuan dengan bebannya yang berat, belum mampu keluar dari masalah lamanya. Perempuan belum mendapatkan layanan kesehatan dengan baik sehingga angka kematian ibu saat melahirkan sangat tinggi. Konsekuensinya kualitas pendidikan masyarakat menjadi rendah. Sebagian besar rumah tangga di Indonesia dominasi perempuan dalam kegiatan di rumah sangat
tinggi. Sejak melahirkan, mengasuh dan membesarkan anak-anak sentuhan ibu pasti lebih besar. Ketika mengasuh dan membesarkan, mereka inilah yang membimbing anakanaknya. Nah ketika mereka berada dalam asuhan sang ibu sekaligus menjadi pendidik utama dan pertama. Konsekuensi lanjutan anakanak secara dini bersentuhan dengan kasih sayang ibu. Anak-anak akan memiliki kesempatan tumbuh kembang secara maksimal. Iklim dalam rumah tercipta dengan baik sehingga tumbuh kembang menjadi kesempatan emas bagi anak-anak. Akar dari masalah tersebut adalah kemiskinan. Selama kemiskinan masih melekat, semua akses terkunci, maka kehidupan yang sesungguhnya tidak berkembang. Perempuan akan selalu menjadi korban pertama dari kemiskinan karena mereka tidak mampu melahirkan anak-anak yang sehat. Untuk menjaga fisiknya sendiri saja susah, apalagi ditambah anak-anak. Laporan kali ini juga menampilkan beberapa perkembangan pemberdayaan perempuan dan anak dari berbagai daerah. Selamat membaca. ●
SURAT PEMBACA L
Lebaran, Gak Harus Mudik
● ESN
40
EDITORIAL
2013
ebaran dekat dengan tradisi mudik. Merayakan lebaran di kampung halaman akan terasa lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dengan sanak kerabat yang lain. Bagi anak, tentunya akan lebih menyenangkan jika bisa bertemu dan bermain dengan saudara-saudara sepupunya yang sebaya. Tapi, apakah kegembiraan hari kemenangan akan hilang jika suatu saat kita tidak bisa mudik? Tentu saja, Lebaran tidak harus mudik ke kampung halaman. Lebaran juga bisa diisi dengan berbagai kegiatan di rumah. Jika tahun ini
Anda dan keluarga tidak bisa mudik, persiapkan kegiatan untuk anak-anak agar mereka tetap bisa merasakan kemeriahan Lebaran. Banyak kegiatan yang akan membuat anak tetap ceria menyambut Lebaran. Agar suasana lebih berkesan, persiapkan kegiatan yang bisa dilakukan bersama dengan Anda, agar mereka semakin senang. Persiapkan kegiatan yang akan Anda lakukan bersama dengan anak agar kegiatan itu tidak hanya menguras waktu dan tenaga, tapi juga berguna bagi perkembangan anak Anda. Liburan dengan jalan-jalan ke mal mungkin sudah sering Anda
EDISI 4
sekeluarga lakukan. Mengapa Anda tidak mencari kegiatan lain bersama anak-anak Anda? Beberapa kegiatan untuk mengisi Lebaran jika tidak memiliki kesempatan mudik antara lain, silaturahmi, liburan sederhana dan kreatif, seperti bermain perang air atau kemah-kemahan di kebun belakang rumah, ke panti asuhan dan. Dengan mengajak anak berkunjung ke panti, anak juga sekaligus bisa belajar bahwa di dunia ini manusia itu saling membutuhkan, saling memberi dan menerima. iin
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
1
DAFTAR ISI
Perempuan&Anak MEDIA
EDISI 4 | JULI-AGUSTUS 2013
BERITA DAERAH
Media Informasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
www.menegpp.go.id ARTIKEL
BERITA DAERAH BANGKA MENUJU KOTA LAYAK ANAK
WACANA TES KEPERAWANAN LANGGAR KONSTITUSI
14
13
PROVINSI JAWA TENGAH PENERIMA PARAHITA 8 TAHUN BERTURUT-TURUT
JANGAN BAWA ANAK ISTRI MUDIK DENGAN MOTOR
15
18
ANGKA PERNIKAHAN DINI DI SLEMAN MEMPRIHATINKAN
BERPIKIR POSITIS DIBALIK KEBIJAKAN YANG TIDAK POPULIS
16
31
PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA BUKIT PENINJAUAN I KEC. SUKARAJA KAB. SELUMA BENGKULU
LAPORAN UTAMA MENTERI PP & PA BERI SEJUMLAH PENGHARGAAN DI HARI ANAK NASIONAL 2013
4 Pemenuhan Hak Anak Dimulai dari Keluarga
6 Forum Anak Nasional Perkenalkan Keragaman Indonesia
26
7
SANG JUARA DARI KALTIM
29 PELECEHAN SEKSUAL SERINGKALI DILAKUKAN TEMAN DEKAT
WAWANCARA
35 60 PERSEN PEKERJA DI SIDO MUNCUL PEREMPUAN
UT MEMUDAHKAN PEREMPUAN RAIH PENDIDIKAN SARJANA KAMPUS
37
33
SOSOK GAYATRI WAILISSA KUASAI 11 BAHASA ASING
SINERGI DUNIA MEMERANGI KEJAHATAN SEKSUAL ONLINE TERHADAP ANAK BERITA
8
WIEN RITOLA TASMAYA, SH, Ketua P2TP2A DKI Jakarta
19
Memperkuat Kinerja P2TP2A dan Target ISO 2014
RADEN RORO KAMSIAH BERBAGI ILMU DENGAN KASIH TULUS KEPADA PENDERITA GANGGUAN JIWA
21 HJ. ENCIK WIDYANI SUKSES DI POLITIK, SUKSES JUGA DI KELUARGA
40
2
WAWANCARA
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
11
Pekerja perempuan PT Sido Muncul. tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti “impian yang terwujud” dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat. Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang”. Di area seluas 50 hektare itu, Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan yang memiliki fasilitas terlengkap di Indonesia. Bagi ibu-ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif
maka perusahaan telah menyesediakan ruang Laktasi atau Pojok ASI. Namun sayangnya banyak kaum ibu yang belum mengerti betapa pentingnya ruang Laktasi atau Pojok ASI. Untuk itu, pihak perusahaan berusaha untuk menggugah semangat para pekerja mengenai pentingnya ruang Laktasi dan Pojok ASI. Selain itu, pihak perusahaan juga mengundang para pembicara dan dokter untuk memberikan penyuluhan tentang manfaat ruang Laktasi atau Pojok ASI itu. “Tidak itu saja, kami juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada para dokter dan bidan bagaimana caranya pemenuhan kesehatan, dan pemanfaatan ruang Pojok ASI serta Laktasi bisa dimanfaatkan sebesarbesarnya. Maka rentang satu tahun maka kami akan memberikan sertifikat bagi
karyawan yang sering datang kesitu,” ujar Ferry Novianto. Sebagai perusahaan yang bahan bakunya dari tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. “Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan,” ungkap Ferry Novianto mengakhiri perbincangannya. ● AF
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
39
LAPORAN UTAMA
BERITA DAERAH
Para pekerja PT Sido Muncul yang didominasi oleh perempuan di Semarang, Jawa Tengah.
S
iapa yang tidak kenal Semarang? Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah. Kota ini terkenal oleh Tugu Muda, Lawang Sewu, lumpia. Mungkin sedikit yang tahu bahwa Semarang ternyata juga merupakan sentra industri jamu di Indonesia. Ada beberapa industri jamu besar yang berkantor pusat di Semarang, di antaranya adalah Jamu Sido Muncul. Produk industri jamu tersebut tersebar hingga ke seluruh pelosok tanah air, bahkan beberapa produk sudah diekspor. PT Sido Muncul kini memiliki 150 item produk jamu baik yang bermerek maupun yang generik. Sedikit diantara produk bermerek unggulan Sido Muncul, antara lain Kuku Bima, Tolak Angin, Kunyit Asem, Jamu Komplit, Jamu Instan, STMJ, Anak Sehat, dan lain-lain. Sido muncul pun siap melangkah ke pasar global. Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern. “PT. Sido Muncul memiliki 2.500
38
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
Perusahaan telah responsive gender. Dalam hal ini terlihat dari pemberian hak bagi karyawan perempuan seperti cuti hamil, cuti haid, bantuan melahirkan, bantuan biaya nikah (yang pertama), serta fasilitas bagi ibu menyusui yaitu ruang laktasi (Pojok ASI). Selain itu, perusahaan juga memberikan hak-hak lainnya seperti bantuan khitan dan rekreasi.
pekerja di mana 60 persennya adalah pekerja perempuan. Jumlah ini belum termasuk 100 ribu pengecer jamu yang juga didominasi kaum perempuan, lantaran perempuan lebih terampil, teliti, dan kedisiplinanya bisa diandalkan dalam bekerja,” ucap HRD PT. Sido Muncul Ferry Novianto saat menerima kedatangan Tim Humas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Kantornya, Semarang, Jawa Tengah. Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, selain hak-hak normatif, perusahaannya juga memberikan berbagai hak lain bagi pekerja perempuan. Misalnya, cuti hamil, cuti haid, bantuan melahirkan, khitan, bantuan biaya nikah (yang pertama) serta rekreasi. Ferry Novianto menjelaskan, “PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada
Hari Anak Nasional 2013
FOTO: ANTHONY FIRDAUS/HUMAS KPP-PA
EDISI EDISI44 ●● 2013 2013 || MEDIA MEDIAPEREMPUAN&ANAK PEREMPUAN&ANAK
3
BERITA DAERAH
LAPORAN UTAMA
Menteri PP & PA Beri Sejumlah Penghargaan Di Hari Anak Nasional 2013
60%
PEKERJA DI SIDO MUNCUL PEREMPUAN FOTO: ANTHONY FIRDAUS/HUMAS KPP-PA
Pemberian pengharagaan pada Peringatan Hari Anak Nasional 2013.
P
eringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2013 dibanjiri beragam prestasi yang patut diberikan apresiasi berupa penghargaan. Apresiasi inilah yang diwujudkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PP & PA) dalam bentuk Penganugerahan Kab/Kota menuju Layak Anak, Penghargaan Penerbitan Kebijakan Daerah terkait pemberian Akta Kelahiran Bebas Bea, Penghargaan
Pemenang Lomba Cipta Mars Bina Keluarga Balita (BKB), Penghargaan Anugerah Pelangi, serta Penghargaan pada anak-anak yang berprestasi dalam menyuarakan hak anak, bertempat di Kantor Kementerian Agama, Thamrin – Jakarta Pusat. “Pemberian Penghargaan dan Penganugerahan yang dilakukan pada hari ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi kami atas segala jerih payah para Bupati dan Walikota dan para penerima penghargaan
lainnya dalam upaya memenuhi amanat konstitusi, yakni upaya pemenuhan hak anak. Selain itu, Penghargaan ini juga diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi anak-anakku yang berprestasi dalam menyuarakan hak anak, khususnya melalui Radio Komunitas Anak.”, ungkap Menteri PP & PA Sampai sejauh ini, telah terdapat 104 Kabupaten/Kota yang berkomitmen kuat mewujudkan wilayahnya menuju Layak Anak,
PT Sido Muncul
4
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
37
LAPORAN UTAMA
BERITA DAERAH
“Orang tua harus memantau pergaulan anak-anaknya. Orang tua juga dituntut jeli terhadap temanteman dekat anaknya.”
36
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
but, kebanyakan dilakukan oleh teman dekat atau pacarnya sendiri hingga berujung pada perkosaan. “Awalnya memang suka sama suka, namun lamakelamaan perilaku mereka keterusan hingga berakhir pada pemerkosaan. Kalau sudah seperti ini, si anak perempuan yang mengalami depresi dan orang tuanya meminta pertanggungjawaban dengan melaporkan ke polisi,” tutur Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Madiun, Propinsi Jawa Timur, Drs. A. Thohari, M. Si. Meski demikian, ada beberapa kasus yang terpaksa dicabut kembali setelah dilaporkan ke polisi dengan alasan untuk menjaga keseimbangan mental si anak perempuan atau korban. Adapun faktor pemicu terjadinya pelecehan seksual dan pemerkosaan tersebut adalah pergaulan bebas yang disebabkan karena kecanggihan teknologi. Banyak kasus yang terjadi karena berlatarbelakangkan kenal melalui pesan singkat di ponsel ataupun jejaring sosial seperti “face book” dan “twitter”. “Mereka belum memiliki kedekatan yang intens karena hanya kenal lewat dunia maya, namun perilaku mereka saat bertemu atau “kopi darat”, telah melampaui batas akibat kecanggihan alat teknologi,” terangnya. Malangnya lagi, lanjutnya, kegiatan ini tidak diketahui oleh orang tua bersangkutan. Malahan, orang tua cenderung ketinggalan zaman dan gagap teknologi. Sehingga, tahu-tahu anak mereka telah bermasalah, tanpa mengetahui titik awalnya. Keadaan yang seperti ini, tentu saja dapat berakibat buruk bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Karena itu, sudah waktunya orang tua berbenah diri dan lebih memberikan perhatian dan pendekatan individu terhadap anak. “Orang tua harus memantau pergaulan anakanaknya. Orang tua juga dituntut jeli terhadap temanteman dekat anaknya. Apakah teman-teman dekat tersebut memberikan dampak buruk atau baik bagi anak-anaknya,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Madiun, Propinsi Jawa Timur, Drs. A. Thohari, M. Si. Jika berdampak buruk, sudah saatnya orang tua menarik anak-anak dari pergaulan yang tidak “sehat” tersebut. Dengan kata lain orang tua harus bisa mengontrol pergaulan anak-anaknya. Pada era serba maju seperti sekarang ini, orang tua dituntut menjadi “teman” bagi anak-anaknya sendiri yang masih memiliki sifat keegoan tinggi. “Dengan berperan sebagai teman, orang tua akan mudah memahami pemikiran anaknya. Melalui pendekatan personal sebagai teman tersebut, orang tua dapat memasukkan nilai-nilai keagamaan, kebenaran, dan pendidikan yang baik ke dalam pribadi anak sehingga dapat mengontrol perilaku anak saat ingin berbuat negatif,” ucapnya. ● AF
46 diantaranya bahkan dilakukan secara mandiri, artinya dilakukan atas kesadaran Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pemenuhan hak dan perlindungan anak di wilayahnya masing-masing. Penilaian Kabupaten/Kota menuju Layak Anak (KLA) ini pun dibagi kedalam beberapa tingkatan yakni tingkat Pratama, tingkat Madya, tingkat Nindya, tingkat Utama serta tingkat KLA. Pada tahun ini, penghargaan untuk tingkat Utama dan tingkat KLA yang merupakan penghargaan tertinggi, belum ada satupun Kabupaten/Kota yang mampu memperolehnya. “Kami sangat menyadari, sungguh tidaklah mudah mewujudkan sebuah Kabupaten atau Kota Layak Anak, karena untuk mewujudkannya selain dibutuhkan komitmen kuat dari Bupati/Walikota, juga perlu koordinasi dan pengintegrasian semua program untuk anak. Mewujudkan Kab/Kota Layak Anak membutuhkan kerjasama semua pihak, tidak hanya SKPD terkait, tetapi juga perlu kerjasama dengan pihak Legislatif, Yudikatif, dunia usaha swasta serta masyarakat termasuk keluarga dan anak. Meskipun demikian, saya sangat berharap ditahuntahun mendatang muncul Kabupaten/Kota yang tidak lagi menuju Layak Anak, tetapi benar-benar Layak untuk Anak karena telah berhasil menggerakkan seluruh sumber daya yang ada dan memenuhi capaian indikator yang mengacu pada seluruh hak anak”, terang Menteri PP&PA. Sejalan dengan upaya untuk mewujudkan Kabupaten/Kota menuju Layak Anak, Jumlah Kabupaten/Kota yang telah menyusun Kebijakan Daerah terkait Pemberian Akta Kelahiran Gratis/Bebas Bea, juga mengalami peningkatan pesat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas, sampai tahun lalu, tercatat 274 Kabupaten/Kota yang telah memiliki Kebijakan Daerah bagi Pemberian Akta Kelahiran gratis/bebas bea. Dalam tahun ini bertambah 34 Kabupaten/ Kota yang mempunyai komitmen kuat dan bersungguh-sungguh untuk memberikan Akta Kelahiran secara gratis bagi anak-anak. Dengan demikian, sampai tahun 2013, telah lebih dari separuh Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki Kebijakan Pemberian Akta Kelahiran secara gratis. “Kebijakan Pemberian Akta Kelahiran Bebas Bea bagi anak juga merupakan salah satu indikator pengembangan Kabupaten/ Kota Layak Anak, bahkan memiliki nilai relatif tinggi dalam penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak. Oleh karena itu, tidaklah bisa disebut suatu Kabupaten/Kota Layak Anak jika sebagian besar anaknya belum memiliki Akta Kelahiran, karena Akta Kelahiran merupakan hak dasar setiap anak, dan merupakan
pengakuan secara hukum atas keberadaan seorang anak”, tutur Menteri PP&PA. Selain kedua penghargaan di atas, juga akan diberikan penghargaan pada para pemenang Lomba Cipta Mars Bina Keluarga Balita (BKB). Menteri PP&PA mengungkapkan, “Secara khusus, saya sampaikan ucapan Selamat kepada para pemenang Lomba Cipta Mars BKB, semoga hasil karya yang terpilih mampu menggaungkan kembali Bina Keluarga Balita di tengah-tengah masyarakat. Karena keluarga merupakan unsur utama pembentuk karakter anak yang akan sangat menentukan arah masa depan bangsa dan negara.” Dalam kesempatan ini, juga akan diberikan penghargaan kepada beberapa perusahaan oleh Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI). “Saya patut mengucapkan terima kasih secara khusus atas keterlibatan APSAI dalam mendorong dunia usaha semakin peka dan peduli pada anak, melalui kebijakan, produksi dan CSRnya yang semuanya dilakukan dengan memperhatikan kepentingan terbaik anak. Harapan saya, semoga kedepan APSAI mampu berkembang secara nasional, khususnya di Kabupaten/ Kota yang telah mendeklarasikan sebagai Kabupaten/Kota menuju Layak Anak”,
ungkap Menteri PP&PA. Dalam kesempatan ini, secara khusus juga akan diberikan penghargaan Suara Anak Indonesia kepada anak-anak Indonesia yang telah berprestasi dan bekerja keras memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang berbagai hal terkait hak anak, antara lain tentang pentingnya kepemilikan Akta Kelahiran pada Anak dan pencegahan pernikahan dini yang dilakukan melalui Radio Komunitas Anak yang difasilitasi oleh Plan Indonesia. Menteri PP&PA pun berpesan, “Kepada anak-anakku yang Ibu sayangi, Ibu mengucapkan selamat atas apa yang kalian raih. Tetapi jangan hanya berhenti disini, jadikan penghargaan ini sebagai cambuk untuk terus berprestasi, Ibu akan terus menunggu prestasi-prestasi kalian selanjutnya. Semoga apa yang telah anakanakku lakukan, akan menginspirasi jutaan anak-anak lainnya di Indonesia. Kalian anak-anak hebat, anak-anak Indonesia yang membanggakan. Kepada Plan Indonesia, saya sangat mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan untuk pemenuhan hak anak Indonesia, harapan saya Plan Indonesia kedepan mampu menjangkau anak dan wilayah yang lebih luas lagi.” ● ANS
Pemberian pengharagaan pada Peringatan Hari Anak Nasional 2013.
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
5
LAPORAN UTAMA
H
ari Anak Nasional (HAN) telah diselenggarakan sejak tahun 1986 silam, berdasarkan Keputusan Presiden No. 44 tahun 1984. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat setiap tahunnya akan menunjuk 1 Kementerian Teknis, sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan HAN tingkat Nasional. Sedangkan di tahun 2013, perayaan yang jatuh pada tanggal 23 Juli ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) dengan mengusung tema “Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak Dimulai dari Pengasuhan Dalam Keluarga” dan bertempat di Convention Hall, SME Tower, Jakarta. “Tema peringatan HAN di tahun 2013 ini, diharapkakan dapat menggugah sikap keramahan dan kepedulian segenap masyarakat terhadap anak melalui pengasuhan keluarga untuk menjadikan anak sebagai pewaris bangsa yang berkualitas”, ungkap Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PP&PA). Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, puncak peringatan HAN akan diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2013 dan dihadiri oleh Bapak Presiden beserta Ibu Negara, Bapak Wakil Presiden beserta Ibu Herawati Boediono, Bapak Gubernur DKI Jakarta beserta Ibu Iriana Joko Widodo, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para pimpinan Lembaga Negara, duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga donor dan badan-badan PBB. Peringatan HAN tahun ini, KPP-PA juga didukung oleh Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dharma Wanita Persatuan, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Tim Penggerak PKK Pusat, Kementerian dan Lembaga. Dalam memeriahkan HAN tahun 2013 serangkaian kegiatan telah diselenggarakan dengan melibatkan instansi terkait, dunia usaha dan masyarakat luas. Rangkaian kegiatan tersebut antara lain Forum Anak Nasional, seminar/temu wicara, bhakti sosial, pameran, pemberian penghargaan dan nonton bareng yang akan dilaksanakan mulai bulan Juni sampai akhir Juli 2013. Adapun Kegiatan yang sudah dilaksanakan di bulan Juni 2013, di antaranya adalah: 1. Kegiatan seminar oleh Kementerian Kesehatan pada : • Tanggal 18 Juni 2013 Dampak Keke-
Pemenuhan Hak Anak Dimulai Dari Keluarga
BERITA DAERAH
di 5 tempat, yaitu 1. AAU (145 peserta FAN) ; 2. Tanam Pohon di lereng Merapi (90 peserta; 3. Taman Pintar (90 peserta); 4. DPD Pusat dan Reksa Dyah Utami (45 peserta); 5. Yakkum dan Yayasan Sayang Ibu (90 peserta). Dari 5 lokasi tersebut diharapkan anak-anak memperoleh pembelajaran yang bermanfaat dan mempunyai kontribusi untuk menumbuhkan rasa persaudaraan, kebhinekaan, dan nasionalisme. 3. Dimulai 24 Juni 2013 serentak di lima Wilayah Jakarta telah dilaksnakan Bhakti Sosial dengan kegiatan sunat masal, donor darah, periksa HB, periksa Mata dan periksa gigi, dan tanggal 25 Juni di Kepulauan Seribu. 4. Tanggal 25 Juni 2013 Kegiatan
“Pelecehan Seksual
Seringkali Dilakukan Teman Dekat” FOTO: ANTHONY FIRDAUS/HUMAS KPP-PA
K
epala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Madiun, Propinsi Jawa Timur, Drs. A. Thohari, M. Si menilai pelecehan seksual yang berujung pada pemerkosan tercatat mendominasi kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak dan perempuan di wilayah setempat selama tahun 2013. Data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Madiun, mencatat hingga pertengahan tahun 2013, telah menangani sebanyak 18 kasus kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan. Adapun dalam lima tahun terakhir, kasus kekerasan anak dan perempuan yang ditangani telah mencapai lebih dari 115 kasus. “Dari 18 kasus di selama tahun 2011 tersebut, 12 kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan pada anak-anak yang kesemuanya merupakan kasus kekerasan seksual. Ironisnya lagi, kasus kekerasan ini mayoritas terjadi pada ana-anak usia sekolah menengah pertama (SMP),” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Madiun, Propinsi Jawa Timur, Drs. A. Thohari, M. Si saat menerima Wawancara Tim Humas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kantornya. Ia menjelaskan, kasus kekerasan seksual pada anak-anak terse-
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengarahan pada acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2013. rasan terhadap tumbuh kembang anak • Tanggal 19 Juni 2013 Pemanfaatan Buku KIA dalam Pola Asuh Keluarga untuk mencapai tumbuh kembang optimal. • Tanggal 20 Juni 2013 Kawin Muda, Ngga sehat lah yaw 2. Pada tanggal 23 – 26 Juni Pertemuan Forum Anak Nasional tahun 2013 diselenggarakan di Yogyakarta, dan diikuti 400 peserta, terdiri dari Pengurus Forum Anak dan pendamping dari seluruh provinsi di Indonesia, 9 (Sembilan) Penerima anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia (TMPI) dari 3 klasifikasi tingkat usia SD, SMP, dan SMA. Di dalam pertemuan Forum Anak dilakukan capacity building yang salah satunya berupa kunjungan ke berbagai lembaga sebagai bentuk pembelajaran anak. Tema pertemuan Forum Anak Nasional saat ini adalah: Persaudaraan, Kebhinekaan, dan Nasionalisme. Dalam rangka mewujudkan tema sekaligus untuk membangun dan memupuk rasa cinta Tanah Air, kunjungan kali ini dilakukan
Seminar Peringatan han 2013 dengan tema “Peran Pengasuhan Keluarga dalam pemenuhan Gizi seimbang dan tumbuh kembang anak” Menghadirkan narasumber terdiri dari: 1) Gizi Anak dan Indeks Pembangunan Keluarga dalam Struktur Demografi Indonesia: Peluang & Tantangan: Dr. Sonny Harry Harmadi Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2) Kondisi Gizi Anak Indonesia, Upaya dan Langkah-langkah Mengatasinya: Dr. dr. Damayanti Syarif, SpA (K) (Kepala Departemen Gizi Anak RS Cipto Mangunkusumo). 3) Sharing Pengalaman dalam membangun dan mensejahterakan anak Indonesia: Alya Hatta Radjasa (tokoh muda, penerima MDGs Awards tahun 2011). Peserta sejumlah 350 orang, merupakan perwakilan dari: organisasi perempuan dan kepemudaan, siswa sekolah SMP dan SMA. ● ANS Drs. A. Thohari, M.Si.
6
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
35
WAWANCARA
LAPORAN UTAMA Di kampus UT sendiri apakah jumlah mahasiswinya lebih besar dibanding mahasiswa ? Ya sekitar 66 persen mahasiswa kami adalah perempuan dari sekitar 585 ribu. Ini data semester dua tahun 2012. Kecenderungannya naik turun, tapi umumnya perempuan lebih banyak jumlahnya. Metode pendidikan jarak jauh di UT memberi kesempatan perempuan untuk kuliah lagi. Mereka bisa melanjutkan studi tapi tidak mengorbankan jadi ibu rumah tangga ataupun terganggu usahanya. Kelihatannya perempuan Indonesia tidak bekerja namun banyak perempuan rumah tangga yang memiliki pendapatan dari usahanya untuk keluarga. Walau mereka tidak kiprah secara formal di luar tapi ada kontribusi dari perempuan.
Secara karakeristik SD, SMP, SMU hingga kuliah, perempuan banyak menunjukkan prestasi lebih baik dibanding laki-laki.
Kalau dilihat dari persaingan dunia kerja dengan laki-laki bagaimana peluang perempuan? Kalau dilihat dari dunia kerja, laki-laki umumnya lebih menonjol. Terus terang saya belum lakukan penelitian gender seperti ini tapi dari pengamatan banyak faktor, mengapa perempuan ketika sudah masuk kerja tidak melejit seperti laki-laki karena ada banyak pertimbangan dari dalam perempuan itu sendiri. Panggilan untuk jadi ibu rumah tangga dan lebih sebagai pengayom keluarga dari dalam perempuan lebih menonjol dibanding pilihan untuk berkarir. Ketika perempuan menikah, punya anak maka biasanya perempuan mengalah. Jarang laki-laki punya sikap ya sudah saya saja yang di rumah, kamu pilih kesempatan karir. Jarang ada sekali yang seperti itu, yang punya jiwa besar seperti itu. Apalagi banyak pertimbangan, biaya baby sitter mahal, susah cari pembantu. Di sisi lain, tuntutan perempuan agar punya karir bagus
34
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
juga harus ekstra. Dia harus mau diperintah dimanapun, jika tidak sanggup masih ada pandangan perempuan tidak bisa seperti laki-laki, apalagi jika pimpinannya tidak kasih kesempatan. Apa masih ada pengaruh faktor budaya yang menghambat perempuan maju? Budaya tidak bisa berubah dengan waktu cepat, sejak era Kartini banyak sudah kemajuan perempuan Indonesia. Apalagi untuk kehidupan seperti Jakarta, banyak yang sudah berpikir rasional. Banyak juga suami yang memilih jadi house husband, istri berkarir. Cara berpikir seperti ini juga akan merambah ke daerah-daerah lainnya. Idealnya, perempuan dan laki-laki memang harus saling mendukung. Istri jelas mendukung suami dalam hal karir, tapi kalau suami mendukung istri dalam hal apa. Tentu suami harus dukung karir istri. Tidak bisa dipungkiri perempuan lebih multi tasking, bisa kerjakan hal apa saja sekaligus. Istilahnya betulin genteng, ambil raport anak, masak juga. Sementara suami, belum tentu bisa kerjakan semuanya. Perempuan harus lebih take care, everything. Ini yang harus diimbangkan. UT sendiri kini buka jalur pendidikan untuk para TKI/TKW? Benar, pertimbangannya ingin memberi akses pendidikan kepada para TKW/TKI. Program ini sudah berjalan sejak 2010. Mereka mungkin dulu terbentur biaya ketika lulus SMU tidak bisa kuliah. Bahkan mungkin ada yang sudah Diploma 2 tahun dan Diploma 3 tahun. Kini setelah mereka bekerja dan sudah punya uang, kita dorong agar mereka mau kuliah lagi. Menjadi Sarjana tentu kesempatan memilih bagi para TKI/TKW untuk mau bekerja sesuai Sarjana-nya atau tetap menjadi TKI/ TKW. Saat ini kami ada di 14 negara, dimana KBRI sebagai penghubung kami, berhubung UT tidak punya kantor perwakilan. Sekarang makin banyak, Kedutaan yang meminta kami buka akses layanan pendidikan. Mahasiswa kami ada yangg dari Singapura, Malaysia, Taiwan, Korsel, Hongkong, Thailand, Arab Saudi, sudah merambah pula ke Macao dan Papua Nugini, Yunani. Jangan lupa, para TKI/TKW sudah banyak memiliki segudang catatan prestasi dan memiliki semangat tinggi. Mereka sudah mahir ber-online dan majikan mereka juga banyak yang mendukung. Di Indonesia sendiri, mahasiswa UT ada di setiap kecamatan. Kami juga punya program penjaringan lulusan SMU berprestasi serta beasiswa bagi guru yang bertugas di daerah terpencil dan terpelosok seperti Entikong, Sangir Talaud. ● AU
Forum Anak Nasional Perkenalkan Keragaman Indonesia
F
orum Anak Nasional (FAN) 2013 menjadi ajang bagi anak Indonesia untuk memperkenalkan keadaan yang sesungguhnya bangsa dan negara Republik Indonesia. Kebhinakaan suku, agama dan latar belakang sosial menjadi kekayaan, perbedaan bukan sumber pertengkaran serta perselisihan. “Tema Forum Anak Nasional 2013, Eratkan Kebhinekaan dalam Persaudaraan untuk Mewujudkan Semangat Nasionalisme, kita disadarkan untuk merenungkan kembali
bagaimana kondisi kebersamaan hidup dalam negara kesatuan Republik Indonesia ini,” kata Indrajani Prawoto, MSi Lembaga Pemberdayaan dan Penguatan Pendidikan Nasional. Anak-anak yang tinggal di berbagai provinsi dapat belajar untuk saling mengenal dan menyadari betapa perbedaan yang ada diantara mereka memperindah serta justru memperkaya hidup mereka. Dengan demikian mereka akan menjadi pemimpin yang mengangkat nilai lokal dalam
membangun solidaritas kebangsaan. Kemampuan memimpin diri sendiri dengan baik sebelum mereka memimpin sesamanya kelak merupakan prasyarat yang harus dicapai terlebih dahulu oleh anak-anak bangsa. Hal ini akan terwujud bila kita semua sebagai bangsa yang bersatu padu berusaha memenuhi hak-hak anak Indonesia tanpa pandang bulu, serta menemani mereka untuk dapat melaksanakan tugas kewajiban mereka sesuai dengan hati nurani dan norma yang diajarkan pada mereka. Kerja sama berbagai pihak sangatlah diperlukan untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak anak kita. Anak-anak yang merasakan bagaimana dicintai, diperhatikan serta diberi prioritas tanpa dibeda-bedakan dalam keluarga, sekolah, lingkungan tempat tinggal serta didukung penuh oleh negara akan menjadi manusia yang utuh dan seimbang, sehingga mereka akan menjadi pemimpin yang berhati nurani, bertanggung jawab serta menjaga persaudaraan dengan sesamanya, karena mereka memilki kesadaran yang tinggi bahwa bumi Indonesia adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Di Forum Anak Nasional 2013, Senin 24 Juni, para senator anak yang berusia 12-18 tahun ini akan mengunjungi AAU, Sekbang TNI AU, Museum Dirgantara, pemakaman masal korban erupsi gunung Merapi 2010 dan melakukan penanaman pohon. Belajar teknologi yang menyenangkan bagi anak sekaligus peresmian Kampung Pintar Pandes Bantul secara langsung oleh Bupati Bantul, Taman Pintar Yogyakarta, bakti social juga akan dilakukan di Panti Yayasan Sayap Ibu, Panti Yakkum, pembelajaran sebagai salah satu kewajiban anggota Forum Anak yaitu memperjuangkan hak-hak anak akan didapat di DPD RI, dan bagaimana belajar melindungi hak-hak anak pun akan dielajari di Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Rekso Dyah Utami. ● DJO
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
7
BERITA
WAWANCARA PROF IR TIAN BELAWATI, Rektor Universitas Terbuka
METODE PENDIDIKAN JARAK JAUH DI UT MEMBERI KESEMPATAN PEREMPUAN UNTUK KULIAH LAGI. MEREKA BISA MELANJUTKAN STUDI TAPI TIDAK MENGORBANKAN JADI IBU RUMAH TANGGA ATAUPUN TERGANGGU USAHANYA.
SINERGI DUNIA
MEMERANGI
KEJAHATAN SEKSUAL NLINE
TERHADAP ANAK
MENTERI PPPA MENILAI BAHWA KEJAHATAN SEKSUAL ANAK MELALUI ONLINE MENJADI PEMICU BERBAGAI KASUS KEKERASAN DAN TRAFFICKING ANAK.
M
enteri Pemberdayaan PerempuandanPerlindungan Anak (Men PPPA) menghadiri Konferensi Kejahatan Seksual Terhadap Anak Secara Online (Conference on Sexual Crime Against Children Online), yang khususnya membahas tentang penegakkan hukum dan
8
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
kerjasama regional. Konferensi ini merupakan bentuk kerja sama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), bersama Kedutaan Besar Prancis, Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional End Child Prositution, Child Pornography and Trafficking of Children for Sexual Purposes (ECPAT)
Indonesia, dan juga Terre des Hommes. Konferensi yang dihadiri oleh 100 partisipan dari berbagai unsur masyarakat ini ditujukan untuk mengidentifikasi tren terbaru dari kejahatan seksual terhadap anak secara online dan jenis penyalahgunaan ICT dalam melakukan tindak pidana. Meninjau legislasi nasional dari negara-
UT Memudahkan Perempuan Raih Pendidikan Sarjana Kampus
S
OSOK perempuan cerdas dan ramah langsung tersirat saat bertemu Prof Ir Tian Belawati M.Ed,Ph.D. Perempuan yang baru terpilih kembali menjabat Rektor Universitas Terbuka (UT) untuk keduanya kali ini (2013-2017) banyak mensukseskan program pendidikan jarak jauh. Tak heran, kiprah perempuan kelahiran asal Sukabumi 1 April 1962 yang juga menyandang Presiden suatu lembaga Internasional Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh atau International Council for Open and Distance Education (ICDE) ini patut dicontoh dan dijadikan teladan. Pasalnya, ia banyak mendorong kaum perempuan yang berada di daerah terpencil untuk punya semangat mengejar cita-cita dengan meraih pendidikan. Tak hanya di pelosok Indonesia, Tian Belawati lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan memulai karirnya di UT sejak tahun 1985 juga semangat mendorong perempuan dan laki-laki pekerja di luar negeri untuk juga semangat meraih cita-cita. Berikut petikan wawancara Tian Belawati seputar perempuan dan akses pendidikan bagi mereka di ruang kerjanya di Kampus UT Poncok Cabe,Tangerang.
Bagaimana pandangan Anda tentang pendidikan perempuan masa kini? Jika bicara data tentang berapa jumlah perempuan terus terang saya tidak tahu. Namun secara karakeristik SD, SMP, SMU hingga kuliah, perempuan banyak menunjukkan prestasi lebih baik dibanding laki-laki. Hal sama juga terlihat dari mahasiswa kami di UT. IPK terbaik pasti perempuan. Ini menunjukkan potensi perempuan itu luar biasa. Jika perempuan diberi kesempatan akses pendidikan, potensi perempuan jadi lebih berkembang. Apalagi sekarang ini kesempatan pendidikan perempuan Indonesia makin terbuka. Jadi tidak ada alasan perempuan untuk tidak maju jika makin mudah akses pendidikannya ya? Ya disatu sisi akses makin terbuka lebar, namun dilihat dari tatanan rumah tangga apalagi kondisi perempuan di luar pulau Jawa, ketika sumberdaya rumah tangga itu terbatas dan harus memilih laki dan perempuan, saya rasa masih ada pilihan prioritas laki, walau perempuan itu secara akademik lebih berprestasi. Namun kecenderungannya makin menurun.
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
33
ARTIKEL
BERITA Kenaikan harga BBM ini merupakan sebuah evaluasi baru atas subsidi yang selama ini kurang tepat sasaran. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2010 oleh BPS menunjukkan secara rata-rata rumah tangga kaya menikmati subsidi bensin 10 kali lipat lebih besar daripada rumah tangga miskin. Pada bulan September 2012, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Oleh karena itulah pemotongan subsidi BBM merupakan pilihan yang lebih bijak dalam mengalokasikan subsidi ke masyarakat. Subsidi yang tadinya dialokasikan untuk BBM dialihkan untuk membiayai berbagai program yang mampu memperbaiki kualitas hidup kaum kurang mampu, terutama kaum perempuan dan anak yang rentan akan kemiskinan. Kaum perempuan adalah tonggak pengatur keuangan keluarga, dimana kaum perempuanlah yang menentukan kecukupan kebutuhan pokok dan gizi anak-anak. Dengan adanya beberapa program kompensasi seperti PKH dan BLSM, para kaum perempuan lebih mampu mengatur keperluan keluarga
ditambah lagi bantuan tersebut dapat dijadikan permodalan khusus bagi usaha ekonomi kreatif yang secara mandiri di kembangkan oleh kaum perempuan. Selain itu, masyarakat miskin pun tidak perlu khawatir lagi terhadap biaya sekolah yang selama ini menjadi hambatan bagi anak-anak mereka dalam mengenyam bangku pendidikan. Program BSM mampu membantu anak-anak Indonesia untuk lebih berprestasi meraih mimpinya dengan terus bersekolah tanpa harus mengkhawatirkan biaya sekolah yang mahal. Dari beragam dampak positif yang telah dibahas sebelumnya, maka kita akan menyadari bahwa kenaikan harga BBM pada dasarnya berguna untuk mendidik karakter bangsa yang belakangan terkikis oleh isu globalisasi. Masyarakat yang terlena akan budaya konsumtif lambat laun akan mulai berhemat dan mulai mengembangkan inovasi untuk mensiasati hidup. Karakter bangsa yang lebih membumi dan kreatif diharapkan mampu menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih santun dan menghargai satu sama lain. Diharapkan pula masyarakat dapat menyadari bahwa setiap permasalahan sosial yang muncul bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama tanpa ada pengecualian. Nasib masa depan bangsa bukan hanya ada di pundak pemerintah tetapi juga di pundak seluruh masyarakat Indonesia. ● ANS
Kenaikan harga BBM ini merupakan sebuah evaluasi baru atas subsidi yang selama ini kurang tepat sasaran.
negara yang mengkriminalisasi kejahatan seksual terhadap anak-anak secara online, praktek-praktek terbaik dalam pelaksanaannya serta kendala yang dihadapi. Membangun dan memperkuat jaringan regional dan kerjasama dalam memerangi eksploitasi seksual anak secara online. Pada kesempatan ini, turut hadir pula tokoh-tokoh yang memiliki peranan besar dalam memberantas kejahatan seksual terhadap anak secara online, seperti Presiden ECPAT, Prof Irwanto, PhD; Vice Ambassador French Embassy, Mr Stephane Baumgarth; Menteri Komunikasi dan Informasi RI; Kepala Kepolisian RI; Perwakilan Terre des Homes Kantor Regional Asia Tenggara, Ibu Lenny Kling; serta para ahli dan pemerhati anak dari berbagai organisasi nasional dan internasional. Melalui konferensi ini, Menteri PPPA menilai bahwa kejahatan seksual anak melalui online menjadi pemicu berbagai kasus kekerasan dan trafficking anak. Beliau menilai kejahatan seperti ini merupakan kejahatan yang paling keji. “Kita semua prihatin atas praktik-praktik keji tersebut yang masih terus terjadi di Indonesia, dan bahkan disinyalir semakin meningkat di dunia. Praktik-praktik tersebut tidak hanya terjadi di dalam batas wilayah negara Indonesia, namun dalam banyak kasus bersifat lintas batas. Konferensi ini menjadi penting dan strategis dalam rangka meningkatkan komitmen, kerjasama dan “sharing best practices” antar peserta di dalam memerangi kejahatan seksual melalui online, termasuk trafficking secara online maupun tidak, terutama terhadap anak.” Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar di dunia, sesudah Amerika, dan China dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 240 juta orang, dimana 49,9 persen adalah perempuan dan 30 persen anak, jangkauan fasilitas internet hingga ke kelompok akar rumput dan belum adanya batasan usia penggunaan internet secara tersistem. Di satu sisi, kondisi ini tentu saja membuka akses seluas-luasnya bagi semua pihak untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi tersebut dengan mudah, murah dan cepat, di sisi lain, tidak semua pengguna internet mempunyai niat yang baik dan ini sudah terbukti dari data yang ada yang menggambarkan internet dipakai untuk menipu, mengiming-imingi dan akhirnya digunakan untuk men”traffick” anak maupun remaja putri untuk tujuan eksploitasi seksual dan prostitusi. “Sebagai contoh, baru-baru ini kita mengikuti lewat sejumlah media
Z
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
besar berawal dari niat iseng belaka yang berujung pada rasa penasaran. Tidak hanya itu lingkungan di sekitar anak-anak pun turut mengambil andil dalam menjerumuskan anak pada konten pornografi online. Anakanak cenderung terpengaruh dengan apa yang sedang ngetrend dilakukan oleh temantemannya dan tidak ingin dianggap tidak gaul oleh teman sebayanya. Ironisnya anak-anak dapat bebas mengakses materi pornografi online karena rendahnya pengawasaan orang tua dan masyarakat. Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Jangan Bugil Depan Kamera (GJBDK) yang melakukan wawancara pada ribuan orang tua di 28 provinsi menunjukan, hanya 10% orang tua yang paham pemakaian internet dan peralatan games online yang mereka berikan kepada anaknya. Survey yang dilakukan pada 2007 ini menunjukkan juga bahwa rata-rata pengakses materi pornografi di internet berusia 11 tahun dan 90% akses internet pornografi dilakukan pada saat anak sedang mengerjakan tugas sekolah atau belajar bersama. “Walaupun data ini sudah lima tahun yang lalu, namun saya yakin keadaannya dewasa ini tidak banyak berubah mengingat secara kasat mata saja, anak-anak sekolah dasar sudah diberikan handphone atau sejenisnya
#*&~
% !@
?>!
^%
32
ditangkapnya seorang trafficker yang menawarkan perempuan muda secara “online” dengan jumlah korban diatas dua ribu orang dari beragam latar pendidikan dan profesi. Kejahatan ini baru terungkap setelah dua tahun beroperasi. Hal ini menyiratkan bahwa trafficking terhadap orang, termasuk terhadap perempuan dan anak, baik secara online maupun tidak merupakan kejahatan sindikat terorganisir dengan melibatkan berbagai elemen kelompok yang dibangun secara rapih, profesional, tersistem dan antara satu kelompok dan kelompok lain biasanya tidak saling mengenal, sehingga sulit untuk dapat mendeteksi otak dari sindikat ini. Jaringan sindikat terbangun sejak dari “akar rumput” hingga mancanegara, maka tidaklah mengherankan untuk menangkap otak/pelaku utama dan sindikatnya tidak mudah, sehingga kita perlu bersinergi dan bekerjasama dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat, penegak hukum, pemerintah, swasta dan lembaga legislatif dan organisasi internasional serta pemerintah di kawasan regional maupun mancanegara”, ungkap Menteri PP & PA.
Z!@%
3. Tambahan dana bantuan untuk peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dari Rp 1.390.000 per tahun menjadi Rp 1.800.000 per tahun. Lewat PKH, pemerintah membagikan dana tunai bagi keluarga-keluarga termiskin. Sasarannya 2,4 juta keluarga. Pemerintah mengusulkan kepada DPR, mulai 2013 setiap keluarga mendapatkan dana tunai Rp 1.800.000 per tahun. Ini lebih besar daripada pembagian tahun lalu sebesar Rp 1.390.000 per tahun. PKH ini secara tidak langsung nantinya akan sangat membantu permodalan usaha mandiri ekonomi kreatif yang selama ini dirintis oleh kaum perempuan. 4. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) berupa dana tunai yang akan dibagikan secara bertahap pada tahun 2013 ini. Penerima bantuan ini adalah 15,5 juta rumah tangga yang mencakup 25% rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi terendah di Indonesia. 5. Untuk menambah lapangan kerja dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin, Pemerintah menyiapkan dana Rp 6 triliun untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dasar. Selain menyentuh infrastruktur dasar seperti irigasi dan jalan-jalan desa, program ini juga mencakup pembangunan dan penyediaan fasilitas ke air bersih di desadesa nelayan maupun kawasan rawan air. Meski naiknya harga BBM secara gamblang berpengaruh terhadap meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lain, bukan berarti kenaikan harga BBM tidak membawa dampak positif bagi masyarakat.
#*&~
Tercatat 66% dari 1625 siswa SD kelas 4-6 di wilayah Jabodetabek telah menyaksikan konten pornografi melalui jaringan online (Survei Indonesia, 2008). Para siswa SD ini telah menyaksikan materi pornografi online, dengan rincian 24% melalui komik, 18% melalui games online, 16% melalui situs porno, dan 14% melalui film serta telepon selular. Alasan mereka untuk mengakses materi ini sebagian
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
9
BERITA
ARTIKEL
oleh keluarga mereka dan setiap saat mereka dapat “connect” dengan dunia maya. Kita sebagai orang tua perlu mengawasi tingkah laku anak-anak, terutama di dalam rumah. Berikan pemahaman dan pendampingan kepada anak apalagi remaja putri yang gemar menggunakan “facebook” dan “twitter” untuk tidak mengobral data pribadi dengan mudahnya dan jangan gampang terkena bujuk rayu kenalan baru.” KPP-PA sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya selalu menyosialisasikan dan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi tentang pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan, termasuk bagi anak yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang, baik di tingkat pusat maupun di provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Pembentukan Gugus Tugas Nasional tentang Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang diketuai oleh Menko Kesra dan Menteri PP&PA sebagai ketua hariannnya. “Kami melakukan koordinasi nasional setiap tahun dan koordinasi antar sub gugus tiga bulan sekali dengan 19 K/L terkait bersama-sama dengan ormas dan daerah untuk memerangi perdagangan orang. Saat ini sudah ada Peraturan Menteri PP&PA tentang Pembentukan dan Penguatan Kapasitas dan Mekanisme Gugus Tugas di Pusat dan Daerah untuk memberikan acuan pada semua pihak di dalam melakukan koordinasi dan sinergi. Di daerah, sudah 26 propinsi yang membentuk gugus tugas dan 78 kabupaten kota. Harapannya di tahun 2013 sudah semua propinsi yang membentuk taskforce anti trafficking ini dan 100 kabupaten/kota. Sudah banyak yang dilakukan oleh gugus tugas ini, antara lain melalui kerjasama dengan IOM dan juga ECPAT dapat diselesaikan berbagai kasus perdagangan perempuan dan anak di tingkat nasional”, tutur Menteri PP&PA. Untuk memerangi seluruh kejahatan seksual online yang mampu membahayakan tumbuh kembang anak ini, pemerintah pun tidak tinggal diam dan berupaya menyelesaikannya dari beragam aspek. Dari aspek legislasi, Indonesia telah memiliki peraturan perundang-undangan yang cukup lengkap dan komprehensif, termasuk Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, UndangUndang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang
10
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
BERFIKIR POSITIF
DIBALIK KEBIJAKAN YANG Ironisnya anak-anak dapat
bebas mengakses materi pornografi online
rendahnya pengawasaan
karena
orang tua dan masyarakat.
Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol untuk Mencegah, Menindak, dan Menghukum Perdagangan Orang Terutama Perempuan dan Anak-Anak, dan terakhir adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak tentang Penjualan Anak, Prostitusi Anak dan Pornografi Anak. Adapun kebijakan terkait perlindungan anak dari tindak pidana perdagangan orang telah dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Korban Kekerasan, Nomor 05 Tahun 2010 tentang Pembentukan Dan Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu. Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pedoman Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Nomor 06 Tahun 2011 tentang Pencegahan Kekerasan Di Lingkungan Keluarga,
Masyarakat Dan Lembaga Pendidikan. “Namun semua perundang-undangan di atas tidak ada gunanya apabila penegak hukum dan masyarakat buta hukum dan buta perspektif gender. Untuk itu, melalui konferensi ini harapan saya agar ada rekomendasi dan rencana aksi yang konkrit dari berbagai pihak terkait di dalam melaksanakan berbagai aturan yang ada pada khususnya dan memerangi kejahatan seksual terhadap anak secara online pada umumnya” sambungnya. Menteri PP&PA mengharapkan adanya kerjasama yang harmonis dari seluruh elemen masyarakat untuk memberantas kejahatan seksual online terhadap anak, “Diperlukan adanya sinergisitas semua pihak untuk ikut mendukungnya, baik di tingkat internasional, regional, maupun nasional, yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, pemerintah dan dunia usaha, termasuk keluarga dan orang tua. Persoalan kejahatan seksual terhadap anak secara online tidak bisa hanya diselesaikan oleh salah satu pihak saja tetapi harus dilakukan secara bersamasama, konsisten dan berkelanjutan. Kita dan semua pihak juga perlu merapatkan barisan, memperbaiki sistem pendataan dan pengawasan secara berkala, melakukan pemantauan dan evaluasi serta berkoordinasi secara berkala pula. Kewaspadaan dini dari diri kita masing-masing didukung oleh program pemerintah yang holistik dan terintegrasi di dalam program pembangunan nasional dan penegakan hukum tanpa pandang bulu serta menjalin kerjasama antara kawasan ASEAN dan multilateral perlu terus ditingkatkan lagi di masa-masa yang akan datang. ●
TIDAK POPULIS
untuk menaikan harga BBM, meskipun mereka kurang yakin kebijakan ini dapat menyehatkan perekonomian masyarakat Kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang sangat tidak populer. Jika mungkin, tentu Pemerintah menghindari kebijakan ini, namun pada kondisi tertentu, mau tak mau pemerintah terpaksa mengambil langkah yang tidak populer demi kepentingan yang lebih besar. Secara garis besar, pemerintah tidak hanya menaikkan harga BBM bersubsidi untuk mengantisipasi melonjaknya defisit anggaran. Masih ada serangkaian kebijakan mulai dari penghematan pengeluaran, optimalisasi penerimaan negara dari pajak maupun non pajak serta memanfaatkan sisa anggaran lebih (SAL) tahun lalu. Inilah sebabnya Pemerintah mengusulkan RAPBN Perubahan 2013. Secara total serangkaian kebijakan optimalisasi anggaran ini dapat menghemat Rp 66,6 triliun dimana Rp 42,0 triliun di antaranya berasal dari penghematan subsidi BBM yang akan dialokasikan untuk program kompensasi pengurangan subsidi BBM. Direncanakan, program kompensasi ini akan berupa: 1. Penambahan jatah beras dalam program Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin). Untuk tiga bulan selama tahun 2013, jatah raskin naik dari 15 kilogram menjadi 30 kilogram. Harga tebusnya pun tetap Rp 1.600 per kilogram. Program Raskin ini mampu menopang kebutuhan masyarakat miskin yang paling mendasar. 2. Tambahan jumlah bantuan pada program Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk setiap jenjang. Selain itu setiap penerima BSM akan mendapatkan tambahan Rp 200.000 untuk tambahan biaya seragam atau alat tulis sekolah. Tambahan ini hanya diberikan sekali saja pada periode tahun 2013 ini. Tak hanya menambah nilai bantuan, Pemerintah juga memperluas cakupan penerima BSM. Jika tahun lalu BSM hanya menjangkau 8,7 juta siswa, tahun ini BSM akan mengalir untuk 16,6 juta siswa. BSM ini menjadi sangat strategis mengingat masih banyak anakanak Indonesia yang membutuhkan bantuan biaya sekolah.
K
enaikan harga BBM bersubsidi bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Awal Mei lalu, Lembaga Survey Nasional melakukan survei terhadap 1230 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Populasi yang dipilih adalah penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun, tapi sudah menikah. Berdasarkan survei ini, sebanyak 86,1 persen responden secara tegas menolak kenaikan harga BBM. Hanya 12,4 persen responden yang setuju terhadap kebijakan itu. Sisanya, 1,5 persen responden, menyatakan tidak tahu. Mayoritas responden yang tidak setuju rencana kenaikan harga BBM adalah masyarakat dari golongan pendidikan dan penghasilan rendah. Sedangkan hampir seluruh responden yang menyatakan persetujuannya berasal dari golongan masyarakat berpendidikan dan berpenghasilan tinggi. Masyarakat yang menolak khawatir kenaikan harga BBM akan semakin membebani ekonomi rumah tangga mereka. Sedangkan yang setuju mengaku memahami alasan pemerintah
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
31
WAWANCARA Wanita sebagai Soko Guru Keluarga Sejahtera, dengan Visi Mewujudkan keluarga Sejahtera, Sehat, Terdidik, Cinta dan Peduli Lingkungan dan Misi yang selalu digaungkan adalah : (1) meningkatkan pendapatan keluarga sejahtera dengan menciptakan keterampilan berwirausaha pada masyarakat, (2) Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan keluarga sehat dan perimbangan gizi, (3) membudayakan partisipasi masyarakat dalam mendukung program pembangunan berwawasan lingkungan. P2WKSS Lok Bahu mempunyai tujuan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga agar dapat mewujudkan hidup yang sejahtera, sehat, terdidik, dan peduli terhadap lingkungan, dengan sasaran adalah kaum ibu warga Lok Bahu yang sudah mendapat binaan PKK kelurahan Lok Bahu yang tergabung dalam kelompok maupun individu dalam kegiatan Usaha Kecil menengah (UKM). Program Kerja P2WKSS Lok Bahu terutama di bidang Kesejahteraan adalah, Mendata Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Home Industri, mengembangkan keterampilan Usaha Kecil, Mensosialisasikan Gerakan Menabung Sampah Organik pada Bank RAMLI, dan Meningkatkan keterampilan managemant Usaha Kecil. Berdasarkan pendataan Usaha kecil menengah dan Home Industri terdapat beberapa wilayah yang memiliki beragam usaha seperti : a. Usaha Jamur di RT. 21, 26 dan 45 b. Usaha Minuman Jahe merah di RT 26, 19 c. Usah Amplang di RT. 30 dan 41 d. Usaha Roti dan Kue di RT. 22, 23, 26, 29, 31, 34 dan 38 e. Usaha keripik Singkong dan Pisang di RT. 20 dan 31 f. Usaha Telur Asin di RT. 9 dan 10 g. Usaha Rempeyek di RT. 6, 9, 12, 26, 43, dan 45 h. Usaha Kerajinan Manik di RT. 7, 22, 23, 26, 41 dan 42 i. Usaha Tahu dan Tempe di R.T 27, 29, 30, 31, 35 dan 41 j. Usaha Jamu Gendong di RT. 8, 22, 29, 30 dan 31 k. Usaha Daur Ulang Bahan Bekas di RT. 26 dan 32 l. Usaha Kerajinan Meubel, Sapu dan Tirai di RT. 4, 7, 8, 20, 38 dan 43 m. Usaha Peternakan dan Perikanan di R.T 5, 7, 8, 15, 20, 26, 28, 38, 43 dan 44 n. Kelompok Usaha Wanita Tani di RT. 18, 19, 21 dan 23 o. Usaha Pembuatan Kerupuk di RT. 20, 26 dan 43
30
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
Program Kerja P2WKSS Lok Bahu terutama di bidang Kesejahteraan adalah, Mendata Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Home Industri, Mengembangkan keterampilan Usaha Kecil, Mensosialisasikan Gerakan Menabung Sampah Organik pada Bank RAMLI, dan Meningkatkan keterampilan managemant Usaha Kecil.
Sedangkan dalam mengembangkan keterampilan usaha kecil bekerjasama dengan PNPM yaitu : a. Pelatihan/kursus ketrampilan menjahit pada warga RT 1, 2, 6, 14, 17, 23, 26 dan 44 b. Pelatihan/kursus salon kecantikan pada warga RT 5, 6, 21, 23, 41, 42 c. Mensosiaisasikan gerakan menabung sampah organik pada Bank RAMLI, Gerakan tersebut disampaikan kepada seluruh warga masyarakat Lok Bahu hingga saat ini sudah terdapat nasabah sebanyak 150 orang yang menabung pada Bank Ramli di Jl. M. Said Gang 6 Lok Bahu. Dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan keterampilan managemen usaha kecil, kegiatan ini sudah dilaksanakan di masing-masing tempat kegiatan, pengadministrasian sudah dilakukan secara benar dan tertib walaupun masih sederhana seperti dalam usaha jamur, minuman jahe, keripik, kue dan roti serta kelompok wanita tani. Untuk pangsa penjualan produk atau pemasaran dari usaha yang dihasilkan masih diwilayah lokal atau dalam wilayah provinsi kalimantan timur dan sekitarnya. Untuk
lebih menarik konsumen selain dari cita rasa dan kualitas makanan/produk tentunya yang terpenting dan harus diperhatikan adalah sistem pengemasan/packing yang bagus ucap ketua penggerak PKK Lok Bahu Erlinawati. Pelatihan packing yang benar dan menarik para konsumen mulai dilakukan melalui program-program pelatihan dengan mendatangkan pakar-pakarnya. Untuk meraih pangsa pasar yang lebih tinggi, terobosan baru mulai dicoba dan strategi pemasaran mulai dirubah dengan mengandeng/mengajak kerjasama minimarket/swalayan yang ada di wilayah kota Samarinda dan Provinsi untuk memasukkan produk-produknya mesipun pasar lokal tetap dipenuhi. Menurut ibu Erlinawati keterlibatan perempuan dalam P2WKSS sangat dirasakan masyarakat Lok Bahu, mereka mempunyai andil yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi. Dengan partisipasi dan pelibatan mereka dalam usaha-usaha yang ada di wilayahnya secara langsung melalui usaha-usaha mengolah produkproduk baik makanan, usaha peternakan maupun memaksimalkan ketrampilan seperti kerajinan tangan dan home industri lainnya yang dimiliki para kaum perempuan telah membantu pendapatan ekonomi keluarga yang berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan keluarga mereka. Di samping itu ada kegiatan menarik dan penuh manfaat dan bernilai jual dilakukan oleh ibu-ibu disini yaitu pengumpulan sampah berupa kertas bekas maupun kardus-kardus ke sebuah bank sampah yang diberi nama Bank RAMLI. Di bank ini para ibu menjual sampah secara kiloan setelah diberi harga oleh petugas sekaligus warga setempat, uang yang diperoleh ditabung di tabungan penjual sendiri dan dapat diambil sewaktuwaktu, meskipun sistem pencatatan masih sederhana nilai ekonomi sudah terlihat. Hal terpenting yang bisa dipetik selain menjaga lingkungan menjadi bersih, kegiatan ini sekaligus menghasilkan uang. P2WKSS Lok Bahu juga pernah mendapatkan kunjungan dari walikota Polandia yang ingin secara langsung melihat aktifitas dan kegiatan dari P2WKSS serta manajemennya. Tentunya ini merupakan sebuah kehormatan bagi P2WKSS Lok Bahu menerima kunjungan dari luar negeri dan ini merupakan sebuah keuntungan nama Lok Bahu bisa dikenal sampai keluar negeri dan menjadi salah satu contoh daerah yang telah berhasil dengan program P2WKSSnya. Di samping itu bisa menjadi tempat studi banding bagi daerah lainnya untuk bisa seperti Lok Bahu. ● TRBR
WIEN RITOLA TASMAYA, SH, Ketua P2TP2A DKI Jakarta
Memperkuat Kinerja P2TP2A dan Target ISO 2014
Wien Ritola Tasmaya, SH.
M
EMPERKUAT kinerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI Jakarta, seluruh pelayanan akan menyesuaikan dengan standard operating procedure (SOP) terhadap korban tindak kekerasan. Pemberlakuan SOP bagi seluruh sistem pelayanan terhadap korban tindak kekerasan yang mengadukan kasusnya ke P2TP2A DKI Jakarta sesuai target yang akan dicapai. Yaitu di tahun 2014, P2TP2A DKI Jakarta berupaya mendapatkan standar International Organization for Stan-
dardization/ Organisasi Standar Internasional untuk pelayanan terbaik serta target pelayanan paripurna yang didukung sarana prasarana canggih dan SDM profesional. P2TP2A DKI Jakarta saat ini sudah menunjukkan kinerja yang sangat baik. Bahkan institusi ini kerap menjadi rujukan bagi negara-negara asing yang ingin belajar dan mencontoh upaya penanganan korban kekerasan. Berikut bincang-bincang dengan Ketua P2TP2A DKI Jakarta Wien Ritola Tasmaya, SH kepada Media Perempuan dan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan di ruang kerjanya beberapa
waktu lalu. Apakah kinerja P2TP2A DKI Jakarta yang dipimpin Ibu saat ini sudah memuaskan? Tentu saja belum ada kata puas, namun kita terus berusaha agar kinerja P2TP2A terus menunjukkan hasil maksimal yang terbaik, terutama bagi klien atau korban yang mengadukan kasusnya ke P2TP2A. Sejak didirikan P2TP2A kita sudah melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Adanya SPM makin memperkuat kinerja
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
11
WAWANCARA
BERITA DAERAH
kami dan menegaskan arah kerja kami. law enforcement, respon DPRD juga makin Tentu berimbas bagi P2TP2A dengan kuat terhadap kinerja P2TP2A. Ya, benar ditunjuknya Menteri Linda Gumelar jadi target kami ingin memberi pelayanan yang ikon anti kekerasan? paripurna, klien merasa nyaman, punya masa Ditunjuknya Menteri Pemberdayaan depan yang juga baik. Sebab kami didukung Perempuan dan Perlindungan Anak Linda psikolog, pengacara, dokter dan para legal Amalia Sari Gumelar sebagai ikon anti yang mempunyai kaitan hukum. kekerasan, sudah menunjukkan ikon Saat ini masyarakat sudah banyak yang sebenarnya karena memang beliau yang mengenal P2TP2A DKI Jakarta memerangi berbagai tindakan kekerasan dan makin banyak korban yang berani terhadap perempuan dan anak. Ditunjuknya mengadukan kasusnya, apakahnya Ibu Menteri Linda Gumelar berimbas kepada kenyataannya demikian? kami yaitu lebih semangat dan makin ingin Saat ini memang sudah banyak menyempurnakan pelayanan yang diberikan korban yang berani mengadu ke kami. kepada korban. Seharusnya Gubernur DKI Angkanya makin terus bertambah, namun Jokowi juga bisa jadi ikon, karena Jakarta sayangnya pengetahuan dan informasi mewakili Provinsi lainnya jadi pintu gerbang kepada masyarakat ternyata juga belum bagi nama Indonesia. Begitupun P2TP2A DKI menyebabkan masyarakat “ngeh” adanya Jakarta harus jadi ikon dan menjadi kewajiban P2TP2A. Bahwa kami ada dan pelayanan bagi kami untuk memberi pelayanan yang diberikan gratis. Ini menunjukkan paripurna. Sesuai dengan Perda No 8 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan. Perda ini memperkuat eksistensi P2TP2A yang ditunjuk menjadi lembaga perlindungan sekaligus mendapatkan mandat sebagai pusat pelayanan terpadu. Adanya Perda ini sudah menunjukkan Jakarta sudah berhasil dalam penanganan KDRT. Saya dukung Bu Linda Gumelar jadi ikon anti kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan P2TP2A sebagai operator di Menteri PP dan PA saat berkunjung ke P2TP2A Jakarta. lapangannya. Artinya pelayanan yang diberikan arahnya kepada tidak semua masyarakat paham keberadaan pelayanan paripurna yang memberikan P2TP2A, walau laporan atau pengaduannya kenyamanan bagi korban dan dilakukan signifikan. Padahal, kami memberikan secara profesional? pelayanan kepada korban tindak kekerasan Targetnya memang kami akan tidak hanya sebatas merujuk kasusnya agar memberikan pelayanan paripurna dan bisa diproses di pengadilan, namun juga itu tidak gampang. Harus ada poin-poin penanganan pemulihan pasca trauma. yang disempurnakan, ada sekitar 35 poin Bahkan sampai korban merasa survive lagi. yang menjadi SOP sebagai pelayanan dan Untuk pelayanan terhadap korban dari anakpemulihan aspek psikis dan medis bagi anak, maka penanganan dan pemulihannya korban tindak kekerasan. Saat ini kami masih lebih spesifik lagi. pembenahan SDM karena terus terang SDM Ada berapa divisi di P2TP2A DKI masih kurang. Penambahan SDM profesional untuk memperkuat pelayanan dan mutlak diperlukan untuk menunjang kinerja pemulihan korban? yang juga makin tinggi. Adanya penguatan Untuk kelembagaan dulu ada 4 SPM juga memperkuat jaringan kerja dengan kepala divisi diantaranya divisi pelayanan
12
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
dan pemulihan, divisi pendampingan, divisi pendidikan, kajian dan penelitian, divisi penguatan jaringan Informasi dan dokumentasi. Saat ini kami perlu satu divisi lagi untuk perlindungan khusus untuk anak. Kami masih membahasnya, masih dalam konsep. Apa yang menyebabkan kasus kekerasan makin meningkat? Ada banyak faktor, diantaranya banyak perempuan yang makin berani melaporkan kasus KDRT yang dialaminya. Ini yang kita apresiasi. Mereka berani mengadukan bagaimana mereka mendapat perlakuan tidak adil, biar ada efek jera. Sebenarnya kami pun tidak ingin ada perceraian bagi perempuan yang mengalami KDRT, namun tentu saja harus melihat kasusnya secara mendalam. Adanya UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga saat ini juga sudah menunjang dan efektif, masyarakat sudah banyak tahu undang-undang ini dan itu sebabnya kasus terlihat makin meningkat. Kasus yang masuk ke kami umumnya kasus psikososial, tidak hanya kalangan bawah. Bahkan banyak pejabat dari kalangan atas, kalangan PNS mengalami KDRT. Kalangan bawah umumnya karena faktor kemiskinan sementara yang menengah kasus psikososial. Bisasebutangkanya untuk jumlah korban KDRT? Jumlah korban yang ditangani P2TP2A bersama mitra kerja tahun 2010 ada 935 kasus, meningkat 2011 menjadi 1381 kasus dan 2012 meningkat lagi menjadi 1429 kasus. Jumlah kasus anak, tahun 2008 ada 342 kasus, 2009 menurun 198 kasus, 2010 ada 155 kasus, 2011 ada 251 kasus dan 2012 ada 325 kasus. Jenis kasus anak 30 persen kasus persetubuhan, 16 persen pencabulan, 14 persen penganiayaan. Presentase klien perempuan dan anak, 74 persen perempuan dan sisanya anak. Bentuk kekerasan KDRT 69 persen penelantaran rumah tangga, 22 persen kekerasan fisik, 7 persen penelantaran rumah tangga dan 2 persen kekerasan psikis. Sementara jenis kekerasan 64 persen KDRT, 20 persen kekerasan seksual, 15 persen kasus lain dan 1 persen trafiking. ● AU
Sang Juara dari Kaltim
Hasil kerajinan P2WKSS Lok Bahu.
S
ecara geografis kelurahan Lok Bahu memiliki wilayah yang cukup luas yaitu 2.515 HA, Jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 20.112 Jiwa, dengan komposisi jumlah laki laki : 10.392 jiwa, perempuan 9.720 jiwa, Jumlah KK : 7131 KK dengan jumlah RT sebanyak 47 RT. Berdasarakan kategori mengenai jenis mata pencaharian masyarakat Kelurahan Lok bahu adalah : Pegawai Negeri Sipil jumlah 2.493 orang, ABRI sebanyak 65 orang, Swasta 3.867 Orang, Wiraswasta: 3.562 Orang, Tani 262 orang, Pertukangan 476 Orang, Buruh Tani 323 orang, Pensiunan 518 orang, Jasa 314 Orang lain-lain 1935 orang. Kelurahan Lok Bahu dibawah kepemimpinan Jumar S.Sos sosok lurah yang mempunyai komitmen dan dedikasi tinggi dalam pemberdayaan masyarakat membuat wilayahnya berkembang dan sangat maju pesat.
Berkolaborasi bersama sang istri Erlinawati yang sekaligus sebagai ketua tim Penggerak PKK Kelurahan Lok Bahu telah berhasil membawa harum nama Lok Bahu dalam berbagai prestasi. Salah satunya adalah menjadi juara I tingkat provinsi dalam lomba P2WKSS tingkat provinsi Kalimantan Timur serta yang lebih membanggakan lagi mendapatkan penghormatan mewakili provinsi Kalimantan Timur menerima penghargaan bersama perwakilan juara dari provinsi lainnya dari seluruh Indonesia pada Puncak Peringatan Hari Ibu ke-84 pada tahun 2012 di gedung UKM Smesco Jakarta. Sejalan dengan itu komitmen tinggi juga diperlihatkan oleh Camat Sungai Kunjang Nurrahmani, S.IP, M.Si. yang dengan cekatan dan gerak cepatnya terus melakukan pembinaan dan bersinergi dengan Lurah Lok Bahu dalam membangun Kelurahan Lok Bahu. Gerakan terpadu Peningkatan Peranan
Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) adalah gerakan tumbuh dari bawah dan wanita (para ibu-ibu) sebagai penggeraknya merupakan wadah aspirasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan dalam rangka mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera. Kelurahan Lok Bahu merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Sungai Kunjang dan telah melaksanakan P2WKSS mulai tahun 2010. Meskipun tergolong masih relatif muda usia P2WKSS Lok Bahu yaitu baru sekitar 2 tahun ada, semangat yang dituangkan dalam program-program kegiatan telah dapat dilihat keberhasilan serta manfaatnya oleh masyarakat. Masyarakat Lok Bahu sangat lekat dengan budaya semangat kerja tinggi dan ini merupakan sebuah potensi yang harus terus dikembangkan dan dipertahankan. P2WKSS Lok Bahu mempunyai motto
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
29
ARTIKEL
BERITA DAERAH
dengan menggunakan media tanah dapat pula membudidayakan lele dan ternak. Jumlah bantuan yang diberikan ke masing-masing kepala keluarga berbeda-beda tergantung aktivitasnya, bila warga rajin menanam dan membuahkan hasil maka akan diberibantuan lanjutan bila warga malas-malasan tidak menghasilkan produksi bantuan akan dihentikan. Bagaimana menggerakan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga agar gemar menanam sayur-sayuran. “Sering-seringlah dikunjungi dan diberi motivasi oleh Tim Terpadu yaitu Badan Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Koperasi, Badan PP dan PA” kata Ibu Emi dari Badan PP dan PA Prov. Bengkulu. Warga juga diberi penjelasan bagi warga yang rajin dan berhasil akan diberikan bantuan modal untuk mengembangkan tanaman pekarangan ini. Dalam melaksanakan program ini dilakukan kerjasama juga dengan TP PKK dalam bentuk mengolah hasil produksi menjadi makanan kecil yang hasilnya di jual ke sekolah untuk jajanan anak-anak, seperti manisan Tomat, Kripik Pisang, Kripik Bayam dan lain-lain. Program percontohan pemanfaatan lahan pekarangan ini pada tahun 2013 rencananya akan dikembangkan di 5 kabupaten di Bengkulu ada 64 lokasi yang akan diberikan pelatihan dan pembinaan tentang pemanfaatan lahan pekarangan. Ada 3 tahapan dalam pemanfaatan lahan pekarangan ini, tahapan pertama adalah tanaman awal sayur mayur selanjutnya ada tahapan lanjutan yaitu menanam Klengkeng, Mangga dan Rambutan serta Pepaya California. Tahap selanjutnya adalah tahap kemandirian akan dilepas oleh Dinas Ketahanan Pangan bila sudah mandiri dan
28
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
Badan Pertahanan Pangan bersinergi dengan Dinas Peternakan dan Badan PP dan PA Provinsi Bengkulu melaksanakan program Desa Mandiri Pangan. Adapun tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga, menumbuhkan kesadaran keluarga agar mengenali sumber pangan dan menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga. Badan Pertahanan Pangan sebagai stakeholder memberikan bibit tanaman, polibag, memberikan pelatihan dan pendidikan sebagaimana menanam sayur-sayuran. Dinas Peternakan memberikan bantuan sapi, ayam dan unggas, sedang Badan PP dan PA bertugas melakukan pembinaan dan pemberdayaan perempuan pada kelompok pemanfaatan pekarangan dengan mengolah hasil pekarangan berlebih agar dapat memberikan nilai tambah ekonomis.
dan undang-undang mewajibkan negara memberikan perlindungan dan pemulihan bagi korban,” ujarnya. Pemerintah perlu pastikan penyelenggara pendidikan, institusi profesi juga lembaga masyarakat tidak melakukan tindak kekerasan seksual tersebut. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional perlu melarang tes keperawanan diwacanakan, dibuat dalam kebijakan ataupun dilaksanakan dalam institusi pendidikan. Eksekutif dan legislatif di tingkat nasional dan daerah perlu tingkatkan pengetahuan dan sensitivitasnya pada isu
berhasil, selanjutnya akan masuk Dinas Koperasi yang akan memberi bantuan sebesar Rp. 50 juta untuk mengembangkan usaha pemanfaatan lahan pekarangan ini. Dalam hal ini akan dievaluasi dan diawasi oleh Tim Terpadu sesuai dengan SK Gubenur Bengkulu. Menurut penjelasan Bapak Muslih awalnya desa ini merupakan desa tertinggal sehari-hari warga mengandalkan tukang sayur untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. “Dulu ibu-ibu kalau mau belanja mengandalkan tukang sayur, kalau tukang sayur tidak datang ibu-ibu tidak masak, sekarang kebalikannya hasil sayuran desa ini sudah dijual ke tukang sayur”. Kata pak Muslih. Dalam menjalankan program ini supaya berjalan lancar sering diadakan pertemuan antar kelompok dengan mengundang petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk memberikan latihan dan konsultasi bila warga menemukan kesulitan dalam menanam sayur- sayuran. Testimoni Ibu-Ibu Penanam sayur Ibu Barina mengatakan sangat bersukur ada program ini, manfaatnya banyak nian, dulu mengandalkan tukang sayur sekarang menjual sayur, kalau ada kelebihan panen dibuat jeli dan jamu. Penghematan uang belanja sekitar Rp. 400 ribu per bulan, kebutuhan sayur mayur mencukupi gizi keluarga sudah terpenuhi. Biasanya kalau panen berlebih sisanya dijual ke tukang sayur, dapat menambah penghasilan bulanan, asal rajin menanam pasti menuai hasil. Pernah kelompok Cempaka menjual Bayam dan Kangkung ke tukang sayur hasilnya Rp, 400 ribu. Pisang dijual Rp. 100 ribu. Sekarang semua tanah kosong dimanfaatkan. Untuk menumbuhkan rasa gemar menanam ke generasi muda ibu-ibu mengajak dan melibatkan remaja putri ikut menanam dan menyiram tanaman. Koperasi Wanita AN NUR Selain kegiatan memanfaatkan pekarangan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dibentuk Koperasi An Nur, dengan jumlah anggota 82 orang. Koperasi An Nur bergerak di usaha simpan pinjam, dengan modal awal berjumlah 40 juta yang berasal dari yang berasal dari kegiatan prakoperasi sebelumnya. Koperasi An Nur juga mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia untuk menambah modal usaha sebesar Rp. 20 juta rupiah pada tahun 2012. Pinjaman diberikan kepada anggota yang rajin membayar pinjaman dan rajin menanam tanaman di pekarangan. ● NK
Wacana
Tes Keperawanan Langgar Konstitusi
T
es keperawanan salah satu bentuk tindakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan bertentangan dengan Konstitusi. Tindakan tersebut merendahkan derajat martabat manusia dan bersifat diskriminatif terhadap perempuan. Tes Keperawanan juga dapat berimplikasi memutus masa depan anak perempuan karena tidak dapat melanjutkan pendidikan dan hidup dalam stigma negatif di dalam masyarakat. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komnas Perempuan, Masruchah menanggapi maraknya wacana tes keperawanan. Menurut Masruchah, Komnas Perempuan menyayangkan usulan tes keperawanan justru berulang kali diangkat aparat pemerintahan dan anggota lembaga legislatif daerah tanpa ada penyikapan serius dari pemerintah di tingkat nasional. Situasi ini menunjukkan pemahaman yang rendah dari pihak tersebut atas mandat Konstitusi bahwa perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan Hak Asasi Manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Tes keperawanan jelas bertentangan dengan Konstitusi, terutama dengan a.l. Pasal 28B Ayat (2), Pasal 28C Ayat (1), Pasal 28G Ayat (1) dan (2), Pasal 28I Ayat (2), dan Pasal 28 H Ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Tes Keperawanan ini juga bertentangan dengan sejumlah landasan hukum nasional lainnya,[1] khususnya Pasal 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita. “Kami berpendapat tes keperawanan tes tidak dapat menjadi solusi dari prostitusi anak dan bahkan sebaliknya bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Prostitusi anak adalah bagian dari tindak perdagangan orang
kekerasan terhadap perempuan agar dapat membuat terobosan kebijakan dan program untuk pencegahan dan penanganan yang komprehensif bagi perempuan (dan anak) korban kekerasan. Masyarakat perlu turut mengawasi dan mendukung pelaksanaan tanggung jawab negara itu termasuk dengan menolak tes keperawanan. “Kami juga memahami kekuatiran orang tua terkait anak terpapar aktivitas seksual pra nikah. Hal ini menunjukkan pendidikan seksual dan pendidikan HAM berperspektif keadilan gender menjadi sangat penting. Tujuan dari penyelenggaraan pendidikan seksual adalah untuk memberikan pemahaman tentang konsekuensi dan dampak lanjutannya sehingga anak aktif mengambil tanggung jawab untuk menunda terlibat dalam aktivitas seksual. Melalui pendidikan HAM berperspektif keadilan gender, anak didik diharapkan dapat turut mencegah eksploitasi seksual dan bentukbentuk kekerasan terhadap perempuan lainnya.” Papar Masruchah. ● AU
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
13
BERITA DAERAH
BERITA DAERAH
Bangka Menuju Kota Layak Anak
P
emerintah Kabupaten Bangka Tengah telah mencanangkan tekad kuat untuk mewujudkan Bangka Tengah menjadi Kabupaten menuju Layak Anak demi menciptakan sumber daya manusia berkualitas tinggi di masa depan. Hal ini menambah daftar kabupaten/kota di Indonesia yang telah bertekad untuk menjadikan daerahnya sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak. Sumber daya manusia unggul di masa depan seperti yang kita harapkan bersama tidak tercipta dengan sendirinya. SDM berkualitas harus dipersiapkan secara khusus melalui sebuah strategi dan sistem yang mampu mendukung terpenuhinya hak-hak anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal serta terlindungi dari berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi. Pembangunan anak yang selama ini kita lakukan telah menghasilkan berbagai kemajuan yang sangat signifikan bagi anak-anak di negeri ini. Tetapi di sisi lain, di sekeliling kita masih kita saksikan banyak anak-anak Indonesia menghadapi berbagai masalah, sehingga kelompok anak-anak tertentu tidak dapat menikmati hak-haknya, termasuk dalam memperoleh akses pendidikan secara maksimal, pelayanan kesehatan tertinggi, dan informasi yang layak baginya, serta menikmati hak untuk berpartisipasi. Semakin dirasa penting bagi kita akan adanya sebuah sistem pemenuhan hak-hak anak yang holistik, terintegrasi dan berkelanjutan. Berdasarkan hal itulah, dalam rangka memenuhi hak dan melindungi anak-anak Indonesia, sejak tahun 2006 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengembangkan kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Secara umum kebijakan KLA bertujuan untuk membangun sebuah sistem pembangunan anak yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan dalam dimensi kabupaten/kota, sehingga pemenuhan hak anak di Indonesia dapat lebih dipastikan Kita patut bersyukur, karena Kabupaten Bangka Tengah merupakan salah satu dari 40 (empat puluh) kabupaten/kota yang telah menginisiasi pengembangan KLA secara mandiri. Perlu Ibu dan Bapak ketahui, Pemerintah telah mentargetkan 100 Kabupateh/Kota menuju Layak Anak pada tahun 2014. Sampai dengan tahun 2013 ini,
14
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah memfasilitasi 60 kabupaten/kota untuk menuju layak anak, sehingga dalam tahun ini telah tercatat 100 kabupaten/kota yang mencanangkan menuju layak anak, baik yang difasilitasi pemerintah maupun yang dilakukan secara mandiri. Hal ini sangat menggembirakan, khususnya dalam upaya mewujudkan IDOLA, yaitu Indonesia Layak Anak. Dengan bertambahnya Kabupaten Bangka Tengah yang hari ini mendeklarasikan sebagai Kabupaten menuju Layak Anak, telah menambah daftar Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah mencanangkan menuju layak anak. Untuk mengindikasikan kelayakan sebuah kabupaten/kota, kami mengembangkan 31 indikator yang mampu mewakili terpenuhinya hak-hak anak sehingga dapat dikatakan menuju KLA. Substansi 31 indikator tersebut disarikan dari hak-hak anak yang terdapat di dalam Konvensi Hak Anak (KHA), yang terdiri dari 5 (lima) kluster, yaitu hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus. Kami sangat berharap indikator-indikator KLA tersebut tidak berhenti menjadi sederet check-list evaluasi KLA, tetapi dapat menjadi acuan bagi kabupaten/kota dalam memenuhi hak-hak anak melalui pengembangan KLA. Dalam kesempatan ini saya juga ingin menekankan bahwa untuk mewujudkan suatu Kabupaten/Kota Layak Anak, tidak hanya dilakukan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, program, kegiatan dan anggaran untuk pembangunan fisik guna memenuhi tuntutan tumbuh kembang anak, seperti ruang bermain anak, pojok ASI, Sekolah Ramah Anak dan lain lain. Tetapi lebih dari itu, kita juga harus mengembangkan sikap dan budaya ramah anak, bukan saja kepada anak-anak kandung kita, tetapi juga kepada seluruh anak, karena pengertian layak di dalamnya mengandung unsur ramah. Selain pengembangan sikap dan budaya ramah dalam rangka memenuhi hak anak, penting juga untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa dalam setiap hak melekat pula sebuah tanggungjawab. Hal ini telah diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak Pasal 19 yang menyebutkan bahwa “Setiap anak berkewajiban untuk: a) menghormati orang tua, wali dan guru; b) mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman; c) mencintai tanah air, bangsa dan negara; d) menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan e) melaksanakan etika dan akhlak yang mulia”. Dengan adanya keseimbangan antara pemenuhan hak dan terlatihnya rasa tanggung jawab pada anak, diharapkan kita memiliki generasi masa depan yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi generasi masa kini dan masa depan yang cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual, yang mampu merespon berbagai perkembangan zaman secara cerdas pula. Untuk melatih rasa saling menghargai, menghormati, kejujuran dan toleransi, kita dapat mulai membiasakan diri dengan memuji anak, seperti apapun hasil karya anak sepanjang dilakukan dengan jujur. Pujian akan meningkatkan rasa percaya diri pada anak, menjadikan mereka lebih aktif dan memiliki inisiatif. Kita juga harus mengajarkan dan membiasakan diri untuk selalu mengucapkan terima kasih pada anak, karena melalui ucapan terima kasih, anak akan belajar menghargai dan menghormati orang lain. Hal lain yang sangat penting adalah membiasakan meminta maaf pada anak atas kesalahan yang kita lakukan, sekecil apapun kesalahan itu. Semua proses tersebut sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak, karena anak belajar dari lingkungannya, terutama lingkungan terkecilnya yaitu keluarga, di mana kita semua menjadi bagian dari sebuah keluarga. Sekali lagi saya mengingatkan betapa pentingnya ketiga hal tersebut, yakni memuji, menghargai dan meminta maaf pada anak dalam sebuah keluarga untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak, karena untuk memuji, menghargai dan meminta maaf tidak perlu menunggu anggaran cair. Mulai saat ini, kita bisa melakukan ketiga hal tersebut dan menjadikannya sebuah gaya hidup dalam keluarga dan pergaulan di masyarakat. Suatu kabupaten/kota tidak mungkin bisa dikatakan Layak Anak jika warganya masih terbiasa melakukan tindak kekerasan pada anak, melakukan pelecehan, mengekploitasi anak, mengabaikan hak dan tidak menghargai pandangan anak. ●
B
erkunjung ke Desa Bukit Peninjauan I kita akan disuguhi pemandangan hijaunya sayur mayur tertata rapi di pekarangan warga. Disepanjang jalan menujudesa terlihatpagar bambu bercat putih berjajar membatasi pekarangan masing-masing warga. Disambut kehangatan warga Desa Bukit Peninjauan I, Tim Media Perempuan dan Anak beserta rombongan dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bengkulu meliput kegiatan wargadesa memanfaatkan pekarangan sekitar rumahnya. Manfaat Tanaman Pekarangan untuk Gizi Keluarga. Pekarangan adalah sebidang tanah yang berada disekitar rumah digunakan untuk tempat bermain anak-anak, acara keluarga serta ditanami dengan berbagai macam tanaman tempat pemeliharan hewan dan ternak. Pekarangan ini biasanya dimanfaatkan oleh keluarga dengan tujuan meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga, menumbuhkan kesadaran keluarga agar mengenali sumber pangan dan menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga. Kegiatan memanfaatkan pekarangan keluarga ini dilaksanakan di Desa Bukit Peninjauan I yang dijadikan sebagai Desa Percontohan Mandiri Pangan di Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini melibatkan peran ibu-ibu rumah tangga dalam pengelolaan pemanfaatan lahan pekarangan rumah secara terpadu yakni memanfaatkan lahan pekarangan dalam suatu kawasan untuk kebutuhan pangan dan gizi keluarga berbasis budi daya lokal dengan menanam berbagai jenis tanaman, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, serta memelihara hewan piaran dan ikan. Pembentukan Desa Bukit Peninjauan I sebagai Desa Mandiri Pangan tertuang dalam SK Gubenur Bengkulu Nomor : R.01. XXXI Tahun 2013 tentang Pembentukan Tim Terpadu Lintas SKPD Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2013. Dalam SK ini Badan Pertahanan Pangan sebagai stakeholder memberikan bibit tanaman, polibag, memberikan pelatihan dan pendidikan bagaimana menanam sayur-sayuran, Dinas Peternakan memberikan bantuan sapi, ayam dan unggas. Badan PP dan PA Provinsi Bengkulu bertugas melakukan pembinaan dan pemberdayaan perempuan pada kelompok pemanfaatan pekarangan
Pembibitan tanaman untuk pemenuhan gizi keluarga. dengan cara mengolah hasil pekarangan yang berlimpah seperti tomat menjadi manisan tomat, rempah-rempah menjadi jamu, umbi-umbian menjadi keripik, tujuannya pengolahan hasil tanaman adalah untuk menstabilkan harga misalnya kalau pekarangan lagi panen tomat harganya tidak jatuh, dan dapat memberikan nilai ekonomis lebih. Dalam sistem pemanfaatan pekarangan ini diterapkan pola tanaman jangka pendek dan jangka panjang. Tanaman jangka pendek meliputi tanaman sayur-mayur seperti Kangkung, Bayam, Sawi, Kembang Kol, Tomat, Cabai, Bawang Merah, Daun Bawang sedangkan tanaman jangka panjang yaitu Klengkeng Pingpong, Mangga, Rambutan dan Pepaya Kalifornia. Menurut penjelasan Bapak Muslih dari Badan Ketahanan Pangan latar belakang adanya program pemanfatan lahan adalah untuk menjamin ketersediaan kebutuhan dapur rumah tangga yang saat ini ada ancaman cuaca, ancaman harga pasar sehingga harga sayur mayur menjadi naik, maka Dinas Ketahanan Pangan mengadakan program ini, sehingga saat ini harga bawang mahal para ibu rumah tangga tidak terkena dampaknya, kebutuhan sayur mayur sudah tersedia. Manfaat yang dirasakan para ibu rumah tangga yang sudah menjalankan program ini adalah menghemat pengeluaran dapur antara Rp. 300.000 sampai Rp. 400.000 per bulan, saat ini sudah over produksi dan dijual ke pedagang sayur, mendapat penghasilan dari sayuran ini antara Rp. 400.000 sampai Rp. 1.000.000 per bulan. Tanaman yang sudah over produksi antara lain, Tomat,
Bayam, Kangkung, Sawi, Daun Bawang, Bunga Kol, Pepaya Kalifornia. Pemasaran hasil tanaman pekarangan ini di datangi langsung oleh penjual sayur mayur keliling. Sedangkan pendanaan program ini bantuan dari Badan Pertanahan Pangan Prov. Bengkulu. Menurut informasi dari Bapak Muslih bahwa dana bantuan sebesar Rp. 100 juta untuk satu kawasan yang dibagi menjadi 10 kelompok setiap kelompok mendapat Rp. 10 juta. Jumlah anggota setiap kelompok kurang lebih 20 kepala keluarga. Dana ini bersifat bantuan sosial yang diberikan sesuai rencana kegiatan yang diajukan. Program ini dibikin secara terpadu oleh seluruh jajaran SKPD di Prov. Bengkulu. Launcing kegiatan pemanfaatan pekarang ini tanggal 1 Agustus 2012 dimulai dengan Tahap Pengembangan dan ada Tahap Kemandirian. Tahap Pengembangan dengan menanam sayur-sayuran jangka waktu panen pendek, sedangkan Tahap Kemandirian dengan menanam tanaman unggulan jangka panjang yaitu Klengkeng Pinpong, Mangga, Rambutan dan Pepaya California. Tanaman unggulan jangka panjang di tahun ke 3 diharapkan sudah dapat panen besar untuk mengantisipasi ketergantungan buah import. Harapan kedepan bahwa Desa Bukit Peninjauan 1 dapat menjadi sentra buah di Kota Bengkulu khususnya Klengkeng dan Pepaya Kalifornia sehingga dapat menjadi tempat agrowisata. Pola tanam yang diterapkan pada program ini adalah dengan mengukur pekarangan masing-masing warga, yang mempunyai lahah sempit menggunakan polibag, yang mempunyai lahan yang lebar
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
27
BERITA DAERAH
BERITA DAERAH
PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA BUKIT PENINJAUAN I KEC. SUKARAJA KAB. SELUMA BENGKULU
Propinsi Jawa Tengah Penerima Parahita Ekapraya 8 Tahun Berturut-turut
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, menerima penghargaan Parahita Ekapraya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.
P Pekarangan rumah ditanami tanaman sumber pangan.
26
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
emerintah Propinsi Jawa Tengah sukses meraih Anugerah Parahita Ekapraya dari Pemerintah Pusat selama delapan tahun berturutturut. “Sejak 2005 hingga 2012, Propinsi Jawa Tengah sukses meraih Anugerah Parahita Ekapraya, di mana pada 6 (enam) tahun terakhir ini meraih untuk tingkat utama,” seperti diutarakan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jawa Tengah, Dra Sri Kusuma Astuti, M.Si di Semarang, Jawa Tengah. Gubernur Propinsi Jawa Tengah, Bibit Waluyo menerima Anugerah Parahita Ekapraya 2012 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Puncak Peringatan Hari Ibu di Jakarta. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Propinsi Jawa Tengah penghargaan tertinggi tersebut diberikan kepada kepala daerah atas kontribusinya dalam melaksanakan strategi pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan, serta anak korban kekerasan. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Propinsi Jawa Tengah menuturkan, jumlah pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah yang juga memperoleh Parahita Ekapraya pada tahun 2012 juga meningkat. Selain pemerintah provinsi, terdapat 12 kabupaten/ kota yang juga memperoleh pernghargaan tersebut, yakni Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kebumen, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Rembang, Grobo-
gan, serta Kota Semarang, Salatiga, dan Magelang. Adapun indikator penilian dari penghargaan tersebut adalah didasarkan atas kelembagaan, komitmen dalam melaksanakan strategi yang sudah ditetapkan, dukungan berbagai forum, implementasi strategi, serta perwujudan kota layak anak. “Komitmen pemerintah daerah (pemda) dalam melaksanakan berbagai hal itu telah berhasil mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender,” katanya. Selain itu, ungkap Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Propinsi Jawa Tengah, masyarakat serta berbagai organisasi juga berpartisipasi penuh dalam memberikan dukungannya. ● AF
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
15
GALERI FOTO
BERITA DAERAH
Angka Pernikahan Dini di Sleman Memprihatinkan
P
Pernikahan dini itu sebagian besar diajukan karena keterpaksaan.
Yaswadi, SH, Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Sleman.
16
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
raktik pernikahan anak masih marak terjadi di Indonesia. Praktek pernikahan dini diduga perilaku seks pranikah di kalangan remaja kita. Tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi dan mental anak, pernikahan ini juga berpotensi melanggar hak-hak anak, khususnya bagi anak perempuan. Angka pernikahan dini yang terjadi di Sleman semakin meningkat. Pada tahun 2013 ini di Sleman terjadi peningkatan angka pernikahan dini, bila tahun 2012 terjadi 107 kasus pernikahan dini, pada tahun 2013 ini terjadi 177 kasus. “Angka ini sangat memprihatinkan”, kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dra. Kristiana Swasti, Msi ketika menerima Wawancara Tim Humas Kementerian PP & PA di Kantornya, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Angka pernikahan dini tersebut harus bisa ditekan dengan cara mengajak remaja untuk memahami dan mengenali informasi tentang kesehatan reproduksi yang benar. Karena harus diakui permasalahan yang dihadapi remaja karena masih minimnya informasi tentang kesehatan reproduksi tersebut. Fenomena sama juga terjadi pada daerah selain Sleman tetapi jumlah kasusnya tidak setinggi Sleman. “Misalnya di Gunung Kidul terdapat 144 kasus yang pada tahun sebelumnya (2012) terjadi 133 kasus pernikahan dini, di Bantul ada 137 kasus sebelumnya 142, Wonosari terdapat 164 kasus sebelumnya 132, serta Kota Yogyakarta terdapat 37 kasus pernikahan dini yang pada tahun sebelumnya terjadi 56 kasus,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dra. Kristiana Swasti, Msi. Temuan lain yang relevan dengan
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar Memberikan Penghargaan Kepada Para Kepala Daerah Tingkat Kota/kabupaten Atas Komitmennya Terhadap Akta Kelahiran Dan Komitmen Kota Layak Anak Di Kementerian Agama, Selasa, 23 Juli 2013.
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Menutup Pameran Hari Anak Nasional 2013 Sekaligus Menyerahkan Hadiah Kepada Para Juara Lomba Dalam Rangka Han 2013 Di Gedung Sme Tower, Sabtu, 27 Juli 2013.
Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar Bersama Irwan Renaldi Saat Syuting Program Kabinet Indonesia Bersatu Menjawab Di Tvri Dalam Rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional (Han) Tahun 2013, 18 Juli_ Dianawati Lasmindar
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
25
GALERI FOTO
BERITA DAERAH
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan arahan pada acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2013.
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar melihat pameran foto dalam rangka Hari Anak Nasional di Pacific Place, Jakarta.
24
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar Dan Menkokesra, Agung Laksono Menghadiri Launching Pedoman Penganggaran Responsif Gender (Pprg) Di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Selasa, 16 Juli 2013.
kondisi sosial masyarakat terkini adalah perubahan tata nilai dalam masyarakat, terutama penggunaan teknologi komunikasi seperti telepon genggam dan internet, semakin membuka ruang interaksi sosial dan ekspresi individu bagi kalangan pemuda untuk lebih permisif. Facebook merupakan jejaring sosial paling diminati oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, termasuk masyarakat Yogyakarta. Berbagai dampak positif dan negatif bisa diperoleh melalui facebook, salah satu dampak negatifnya adalah meningkatnya pernikahan dini di kalangan remaja. Ditambah kurangnya kesadaran dan pemahamam kesehatan reproduksi, banyak ditemukan kasus anak perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dra. Kristiana Swasti, Msi mengatakan media sosial (facebook, twitter) dan internet juga berperan besar sebagai salah satu penyebab tingginya angka pernikahan dini. Maka perlunya media sosial yang disaring dan informasi juga positif agar tidak menyesatkan untuk remaja. Pernikahan anak juga berpotensi melanggar hak-hak anak, terutama bagi anak perempuan. Pasca-menikah, anak akan kehilangan hak untuk mengekspresikan pandangan secara bebas, hak untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan fisik dan mental, dan hak untuk mendapat pendidikan dasar yang sama. Banyak dijumpai, siswi yang mengalami kehamilan tak diinginkan kemudian dikeluarkan dari sekolah dengan alasan pelanggaran norma dan merusak citra sekolah. Padahal, hal ini jelas melanggar hak anak untuk mendapat pendidikan. Dalam UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Pasal 7 disebutkan, usia minimal menikah bagi laki-laki adalah 19 tahun dan perempuan 16 tahun. Pasal ini tentu saja bertentangan dengan UU Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002 pasal 1, dimana menyebutkan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun. Jika UU Perkawinan tetap membolehkan perempuan usia 16 tahun menikah, maka sama saja dengan kita melegalkan pernikahan anak-anak. Dalam UU Perlindungan Anak juga disebutkan hak anak antara lain mendapatkan pendidikan dan pengajaran serta terhindar dari kekerasan dan
Dra. Kristiana Swasti, Msi, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
diskriminasi. Jika dalam usia anak sudah menikah, maka hak tersebut akan tercabut darinya. Selain bertentangan dengan UU Perlindungan Anak, pernikahan usia dini juga bertentangan dengan Hak Kesehatan Reproduksi Remaja, dimana remaja usia 10-24 tahun memiliki hak untuk menentukan pernikahannya. Secara risiko, perilaku seksual dini atau sebelum 20 tahun juga terbukti memiliki andil dalam kasus kanker leher rahim yang berakibat kematian perempuan. Sementara itu ditemui ditempat terpisah, Kepala Kantor Urusan Agama Sleman, Yaswadi, SH mengatakan pernikahan dini itu sebagian besar diajukan karena keterpaksaan. “Pernikahan dini di Sleman bisa disebabkan oleh tidak bisa mengantisipasi perkembangan teknologi, seperti internet yang perlahan memberikan dampak pada pergaulan bebas di kalangan pelajar setingkat SMP yang berujung pada kehamilan di luar nikah,” kata Yaswadi, SH dikantornya, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap kali pemohon dispensasi PA, sepanjang tahun 2013 sebagian besar hamil diluar nikah. Keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam proses pengambilan keputusan pernikahan anak. Namun, faktor penyebab utama adalah kemiskinan. “Anak perempuan dianggap sebagai beban ekonomi keluarga, sehingga dengan menikahkan anak perempuan segera setelah ia mendapatkan menstruasi akan meringankan beban ekonomi keluarga,” ungkap Kepala Kantor Urusan Agama Sleman, Yaswadi, SH. Tradisi lokal yang menganggap pernikahan anak sebagai hal lazim dan implementasi hukum terkait pernikahan di Indonesia (UU Perkawinan No.1/1974 dan Kompilasi Hukum Islam tentang dispensasi pernikahan anak di bawah 16 tahun), kian memberi jalan bagi praktik pernikahan anak. “Solusi yang umum berlangsung di masyarakat adalah melalui pernikahan. Masyarakat sepertinya tidak memiliki pilihan lain karena latar belakang pendidikan mereka umumnya rendah dan berasal dari kalangan keluarga petani,” kata Kepala Kantor Urusan Agama Sleman, Yaswadi, SH. Kondisi tersebut memaksa remaja untuk menikah di usia dini. Pihaknya tidak menampik jika kerap menikahkan anak usia dini dalam kondisi sudah hamil sebelum nikah. Meski demikian upaya sosialisasi terkait pemahaman perilaku dan pergaulan juga sudah digencarkan meski belum mendapatkan efek yang signifikan. ● AF
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
17
GALERI FOTO
ARTIKEL
Jangan Bawa Anak-istri
Mudik dengan Motor
M
udik adalah sebuah fenomena ‘wajib’ yang seringkali kita jumpai menjelang lebaran atau hari raya Idul Fitri. Aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan seorang perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik berasal dari bahasa Jawa "Mulih Dhisik" yang artinya pulang dulu. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Umumnya tradisi ini hanya ada di Indonesia. Fenomena mudik biasa dilakukan dengan berbagai macam moda transportasi massa, baik darat, laut, maupun udara. Sampai dengan saat ini moda transportasi daratlah yang paling populer digunakan, khususnya dengan motor karena relatif lebih murah, ringkas dan mungkin cepat. Anggapan itu mungkin saja benar, namun jika dilihat dari jarak tempuh dan kondisi lalu lintas yang ada ternyata mudik dengan menggunakan motor memiliki potensi risiko yang jauh lebih besar dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengklaim bahwa potensi risiko pengendara motor lebih besar 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan dengan kendaraan roda 4 lainnya. Klaim tersebut tentu berdasarkan fakta dan realitas di lapangan. Sebagai contoh data kecelakaan dari Korlantas Polri pada saat mudik lebaran tahun lalu sebesar 4.893 kasus
18
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
kejadian kecelakaan, di mana 862 korban meninggal, 1.443 luka berat dan 4.833 luka ringan. Dari data tersebut 70 persen disumbangkan oleh pengendara motor. Sayangnya informasi tersebut tampaknya belum sepenuhnya disadari oleh banyak pemudik. Hal ini dapat dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah pemudik dengan motor setiap tahunnya karena jumlah populasi kendaraan jenis ini masih yang terbesar di Indonesia. Mudik dengan motor memang memiliki banyak kekurangan Sampai saat ini dibandingkan moda transportasi de ngan jenis daratlah yang moda transportasi paling populer lainnya. Kondisi digunakan, cuaca, lalu lintas khususnya dengan dan jarak tempuh motor karena relatif lebih murah, yang jauh tentu dapat memengaringkas dan ruhi konsentrasi si mungkin cepat. pengemudi, selain itu minimnya sistem perlindungan motor juga menjadi penyebab tingginya risiko kecelakaan, apalagi dengan membawa anak-istri. Kondisi anak yang rentan terhadap perubahan cuaca serta daya tahannya yang tidak sekuat orang dewasa tentu saja membuat dirinya cepat kelelahan. Hal inilah yang membuat risiko kecelakaan dengan menggunakan motor menjadi sangat tinggi.
Kondisi ini tentu saja mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, khususnya pemerintah. Beberapa instansi terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kepolisian telah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga keselamatan diri dan keluarga dalam bermudik. Selain itu, penawaran sejumlah alternatif guna menanggulangi masalah ini juga telah dilakukan. Adanya program mudik gratis dengan bus, sistem check point bus dan angkutan gratis dengan kereta api dan kapal laut tentu ditujukan agar angka kecelakaan, khususnya bagi pengendara motor dapat ditekan serendah mungkin. Namun, adanya sejumlah alternatif tersebut tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya dukungan, kepedulian dan peran serta dari masyarakat. Perwujudan ketiga hal tersebut dapat berupa memanfaatkan berbagai alternatif yang telah disediakan pemerintah maupun beralihnya pada moda transportasi yang aman dan nyaman. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah agar para pemudik selalu meningkatkan kedispilinan dalam berlalu lintas. Nuansa lebaran yang kental dengan aroma kegembiraan dan kebersamaan tentu tidak ingin ternoda oleh adanya insiden kecelakaan. Oleh karenanya bermudiklah dengan cara yang aman dan nyaman agar silaturahmi anda dengan keluarga dapat berjalan dengan baik.
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar Menerima Duta Besar Fiji di Kementerian PP-PA, Jumat, 5 Juli 2013.
Meneg PP-PA Linda Amalia Sari Gumelar Menonton Film Coboy Junior Bersama Anak-anak Berkebutuhan Khusus Dan Anak Yatim Piatu Di Xxi Epicentrum Kuningan Jakarta, Sabtu 20 Juli 2013.
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar Melakukan Live Metro TV Dalam Program Eight-elevent Terkait Peringatan Hari Anak 2013, Di Metro Tv, Kamis, 25 Juli 2013.
● DJA
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
23
GALERI FOTO
SOSOK
Gayatri Wailissa
Kuasai 11 Bahasa Asing Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar, berbincang dengan anak-anak penerima belanja gratis di Carrefour di bulan Peduli Carrefour dalam rangka Hari Anak Nasional 2013.
GAYATRI MAMPU BERBAHASA ASING DENGAN 11 BAHASA DUNIA, INGGRIS, PRANCIS, JERMAN, KOREA, JEPANG, INDIA, ITALY, SPANYOL, BELANDA, MANDARIN DAN ARAB. Acara Buka Puasa Bersama Forum Wartawan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Fortapena) Di Kediaman Panglima Polim Jakarta, Rabu 24 Juli 2013.
22
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
F
orum Anak Nasional (FAN) 2013 melahirkan banyak prestasi, bukan saja di tingkat nasional melainkan internasional. Sebut saja Gayatri Wailissa (Ambon) dan Nurul Indriyani (Grobogan). Namun prestasi keduanya sangat membanggakan karena tampil di tingkat internasional. Gayatri tampil menjadi juru bicara anak dalam pertemuan Asia Pasifik. Sedangkan Nurul mewakili anak Indonesia berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York . Nurul mewakili anak-anak se-Asia Pasifik di forum Internatonal Day of The Girl, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, pada 11 Oktober 2012. Nurul Indriyani (15), asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah akan tampil di forum global tersebut. Nurul yang duduk kelas 1 Madrasah Aliyah Mamba’ul Ulum, Kabupaten Demak ini mewakili anak-anak perempuan di wilayah Asia Pasifik mendapat apresiasi dari Pemerintah Indonesia. Melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pemerintah menyatakan dukungannya atas keikutsertaan Nurul di forum Internatonal Day of The Girl, yang merupakan event resmi PBB untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi anak perempuan di dunia. Adapun Gayatri Wailissa terlahir dari keluarga sederhana, namun bukan menjadi halangan bagi Gayatri untuk mencapai prestasi tinggi. Ayahnya Deddy Darwis Wailissa perajin kaligrafi, sedangkan ibunya Nurul Idawaty ibu rumah tangga biasa. Keterbatasan materi keluarga tak membuatnya patah semangat. Segala kemampuan yang ada dalam dirinya dikembangkan. Bakat seni hingga kemampuan berbagai bahasa, semuanya digali dari dirinya dengan cara yang sederhana. Kemauan besarlah yang membuatnya mampu menghalau semua rintangan yang ada. Kemampuan menari, baca puisi, serta teater yang paling menakjubkan kemampuannya bermain biola. Gayatri mampu berbahasa asing dengan 11 bahasa dunia, Inggris, Prancis, Jerman, Korea, Jepang, India, Italy, Spanyol, Belanda, Mandarin dan Arab. Saat ini sedang belajar bahasa Rusia dan bahasa Tagalog dari Thailand. Semua bahasa ini dia pelajari secara otodidak alias belajar tanpa guru. “Saya suka nonton film kartun dan dengar lagu bahasa asing, rasa penasaran saya akan bahasa membuat saya mencari tahu arti dan bagaimana mengucapkannya, dari buku saya pelajari tata bahasanya dari film dan lagu saya pelajari pengucapannya dan dari kamus saya hafalin kosa katanya. Karena di Ambon, tempat kursus bahasa sulit apalagi saya tidak punya biaya, makanya begitulah cara saya mempelajari bahasa asing,’’ungkap gadis yang telah menguasai empat bahasa asing diusia 13 tahun ini. Dari kemampuannya ini, Gayatri mencoba berbagai upaya, dia bahkan menjadi salah satu
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
19
SOSOK
SOSOK
“Saya ingin menjadi diplomat termuda sebelum usia 20 tahun,’’ harapnya.
20
MEDIAPEREMPUAN&ANAK PEREMPUAN&ANAK || EDISI EDISI44 ●● 2013 2013 MEDIA
siswa unggulan yang berhasil masuk seleksi untuk menjadi duta anak, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional, dari seleksi kepribadian hingga kemampuan intelektual, dia lantas masuk 10 besar terpilih mengikuti seleksi mewakili Indonesia menjadi Duta ASEAN untuk anak tahun 20122013. Gayatri, kemudian terpilih mewakili Indonesia ke tingkat ASEAN dan mengikuti pertemuan anak di Thailand dalam Convention On The Right Of The Child
(CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN. Untuk pertama kalinya seorang anak Maluku, mengemban tugas negara dan menjadi delegasi tunggal. Dalam forum ASEAN ini, Gayatri mendapat tempat terhormat dan disapa doktor karena kemampuan 11 bahasa asing yang dikuasainya itu. ‘’Karena hanya saya yang mampu menguasai 11 bahasa, saya diminta membantu menerjemahkan ketika peserta forum anak ingin menyampaikan sesuatu, saya lantas diberi gelar doktor karena kemampuan saya itu,’’ kata Gayatri yang pernah menjabat pemimpin redaksi untuk koran Suara Anak Maluku. Gayatri merasa miris, sebagai putri kelahiran Maluku, dan menyandang marga Wailissa, dia seperti anak tiri di tanah kelahirannya. “Secara nasional, orang mengenal saya sebagai Duta ASEAN untuk anak asal Maluku, dan saya bangga karena saya terlahir sebagai putri Maluku,” paparnya. “Saya ingin menjadi diplomat termuda sebelum usia 20 tahun,’’harapnya. Kini Gayatri masih menjalani pendidikan di SMA Siwalima, SMA unggulan di Maluku. Banyak rintangan yang dihadapi, tapi prinsipnya luar biasa dan selalu memotivasi dirinya, ‘’Berpikir dan berbuatlah di luar kotak, jika masih berpikir di dalam kotak pasti akan terbentur empat sisi kotak, takan bisa kemana-mana, tapi jika bisa berpikir out of box, kita akan menjadi manusia merdeka yang mampu berpikir terbuka,’’ pungkasnya. Gayatri meraih sejumlah prestasi di antaranya juara 1 kompetisi cerita rakyat 2006, juara bertutur kanak-kanak 2007. Juara 2 lomba cerpen nasional 2008, Juara 1 dalam lomba cipta puisi 2009, juara 3 Lomba baca puisi provinsi 2009. Juara 1 debat konsep pembangunan daerah 2010, juara 2 karya tarian kreasi baru 2010, Juara peragaan busana fashion putri daerah 2011. Nominasi 3 besar Icon BusanaNasional 2011, juara 1 lomba pidato dalam hari Anak Nasional 2011, juara 2 lomba karyai ilmiah SAINS Terapan 2012. Medali Perunggu Olimpiade SAINS Astronomi 2012. Juara karya tulis Sastra Nasional 2012, juara 1 lomba pidato remaja Hari Kebangkitan Nasional 2012. Juara esaay Nasional Hari Perdamaian Dunia 2012. Sedangkan kegiatannya sebagai Pimpinan Redaksi Majalah Anak (SuaraAnak Maluku), Pengurus Forum Anak Maluku, Ketua Forum Perdamaian (Kapata Damai), PenerjemahBahasa, pemandu wisata, Penulis Sastra (Puisi, Prosa, Novel), Instruktur Club Teater, Penyiar Radio Swasta – SiaranAnak, Reporter/Presenter/Host, Icon Clip Flim Documenter. ● DJO
R
aden Roro Kamsiah (73) perempuan sepuh itu nampak tak berdaya jika melihat kondisi fisiknya yang sudah sepuh. Namun siapa sangka, dibalik sosoknya yang sudah sepuh, ia menyimpan banyak kebahagiaan yang ia sebarkan kepada orang lain. Terlebih kebahagiaan dan ilmu yang ia bagi, ia berikan dengan tulus kepada penderita gangguan jiwa. Itulah sosok keseharian Raden Roro Kamsiah atau yang biasa dipanggil Bu Narto. Di mata Bu Narto, penderita gangguan jiwa sama halnya dengan manusia biasa lainnya juga memiliki talenta sekalipun mereka disebut gila. Talenta bagi penderita gangguan jiwa bisa menjadikan mereka punya karya dan produktif layaknya mereka yang sehat jiwa dan fisiknya. Keseharian Bu Narto banyak ia habis-
sehingga bisa membuat keset dengan pola berbeda. Seperti Suhairi, bukan hanya terampil tetapi juga bisa berperan sebagai “asisten” Bu Narto. Ia mengajarkan cara membuat keset pada murid-murid yang baru bergabung. Suhairi termasuk murid yang multitalenta. Ia pandai pula bermain musik dan bernyanyi. Bu Narto pantas dianggap pahlawan bagi mereka, sebab untuk memberikan keterampilan kepada muridnya ia pergi dengan jarak yang cukup jauh dari tempatnya tinggal di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur. Beruntung Tuhan masih memberikan kesehatan tubuhnya yang baik sehingga jarak jauh antara tempat tinggal dan tempat ia mengajar tak menjadi kendala. “Orang-orang stres itu juga butuh perhatian dan sapaan. Mereka juga manusia. Saya bersyukur hal ini tidak terjadi pada
RADEN RORO KAMSIAH
Berbagi Ilmu dengan Kasih Tulus kepada Penderita Gangguan Jiwa kan sebagai instruktur keterampilan di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa (PSBLHS) 2 dan 4 di jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Di PSBLHS inilah, Bu Narto banyak mengajarkan keterampilan kepada penghuni panti yang memiliki ganggguan psikotik atau gangguan penderita gangguan jiwa. Apa saja yang Bu Narto ajarkan kepada mereka, diantaranya membuat keset. Mereka nampak tekun ketika membuat keset dan tak satupun yang membuat onar. Suasana tertib dan tenang tampak begitu menonjol saat mereka asyik mengerjakan keset. Bu Narto mengajarkan pola keset dengan alat-alat yang terbuat dari kayu.Beberapa murid terlihat sudah menguasai lebih dari satu alat,
❞
Orang-orang stres itu juga butuh perhatian dan sapaan. Mereka juga manusia. Saya bersyukur hal ini tidak terjadi pada keluarga saya.
❞
keluarga saya,” katanya. Yang menarik setiap kali pergi mengajar, Bu Narto selalu membawa dua bungkus permen. Di kelas ia membagikan permen itu kepada murid-murid yang hadir. Masing-masing orang mendapat empat buah permen. Jumlah empat buah permen seperti sudah menjadi acuan baku. “Mereka senang sekali. Pernah ada petugas yang membantu saya membagikan permen tidak sampai empat. Ada yang protes, Bu saya baru dapat tiga,” tutur Bu Narto tergelak Ketulusan dari Bu Narto memang tidak dibuat-buat, melainkan datang dari hati yang paling dalam. Dan yang menerima biasanya tahu bahwa empati yang diberikan murni dari hati. ● AU
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
21
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK
MEDIA PEREMPUAN&ANAK | EDISI 4
●
2013
EDISI 4
●
2013 | MEDIA PEREMPUAN&ANAK