BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah
Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling membutuhkan satu sama lainya, manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, upaya untuk mencapai tujuan hidupnya antara lain dengan menjalin kerja sama yang baik antara sesama manusia dalam berbagai macam bidang kehidupan, di antara sekian banyak aspek kerja sama dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek ekonomi yang di dalamnya mencakup masalah-masalah perdagangan, jual beli, dan sebagainya. Perdagangan atau jual beli merupakan salah satu cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perdagangan atau jual beli juga merupakan bukti bahwa setiap manusia memiliki ketergantungan terhadap sesamanya. Saat ini transaksi E-Commerce telah menjadi bagian dari perniagaan nasional dan internasional. Contoh untuk melakukan suatu perjanjian khususnya atau memesan alat – alat kebutuhan yang bersifat pribadi, sesorang cukup melakukan melalui internet. Keberadaan perdagangan atau jual beli melalui internet merupakan alternatif bisnis yang menjanjikan untuk diterapkan pada masa ini, karena lebih memberikan banyak kemudahan bagi para pihak dalam melakukan transaksi. Dahulu orang melakukan transaksi jual beli dengan cara bertemu langsung antara penjual dan pembeli, dan bahkan sebelum adanya mata uang sebagai alat pembayaran transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter atau pertukaran barang antara orang yang saling membutuhkan barang tersebut satu sama lain. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, telah banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada saat ini, segala macam bidang kegiatan
Universitas Sumatera Utara
usaha manusia terasa semakin mudah, jika dibandingkan ketika teknologi yang digunakan belum mutakhir seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi elektronik yang sangat pesat sangat mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk dalam transaksi jual beli. Terbukanya jaringan informasi global yang serba transparan memungkinkan adanya transformasi secara cepat keseluruh dunia melalui dunia maya, dengan teknologi internet interaksi antar manusia mengalami perubahan yang cukup signifikan. Jaringan komunikasi global telah menciptakan tantangan-tantangan sekaligus permasalahan-permasalahan tersendiri terhadap cara pengaturan transaksi-transaksi perdagangan. Keberadaan internet mengakibatkan semakin maraknya kegiatan perekonomian yang memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dan transaksi dalam suatu perdagangan. Jual beli barang dan atau jasa secara elektronik melalui internet sering juga disebut dengan istilah ecommerce, jual beli seperti ini menimbulkan dampak tersendiri terhadap perkembangan hukum di Indonesia, termasuk pengaturan mengenai wanprestasi dalam jual beli secara elektronik karena hal tersebut menyangkut kepastian hukum dan kenyamanan bertransaksi melalui media elektronik. Oleh karena itu, perlu adanya aturan yang jelas mengenai transaksi jual beli secara elektronik tersebut, mengingat di Indonesia belum ada satupun peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah e-commerce, sedangkan tuntutan harus adanya perlindungan hukum terhadap pihak yang di rugikan apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli secara elektronik sangat mendesak. Berdasarkan kondisi diatas, penulis akan melakukan penelitian yang kemudian dituangkan dalam skripsi yang berjudul, “Pertanggung Jawaban Hukum Para Pihak Atas Wanprestasi Dalam Transaksi Elektronik “.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah Berdasarkan apa yang telah di uraikan pada latar belakang diatas maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan yang timbul, sebagai berikut : 1. Bagaimana Para Pihak Dalam Transaksi Elektronik ? 2. Bagaimana Terjadinya Wanprestasi Dalam Transaksi Elektronik ? 3. Bagaimana Tanggung Jawab Para Pihak Apabila Terjadi Wanprestasi Dalam Transaksi Elektronik ? 4. Bagaimana Pembuktian dan Mekanisme Penyelesaian Sengketa Apabila Terjadi Wanprestasi Dalam Transaksi Elektronik ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui terjadinya wanprestasi dalam jual beli secara elektronik. 2. Untuk mengetahui akibat hukum apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli secara elektronik. 3.
Untuk mengetahui tindakan hukum yang dapat dilakukan para pihak apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli secara elektronik.
4. Untuk mengetahui mekanisme penyelesaian wanprestasi yang terjadi dalam transaksi elektronik. Sebuah karya tulis yang dibuat diharapkan dapat memberikan suatu manfaat, demikian pula yang diharapkan dari penulisan skripsi ini. Adapun manfaat yang diharapkan tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
1.
Secara teoritis , penulisan skripsi ini dapat diharapkan sebagai bahan kajian terhadap penyelesaian hukum khususnya dalam transaksi elektronik.
2.
Secara praktis , dengan ditulisnya skripsi ini maka diharapkan dapat memberikan pengertian akan cara menangani masalah wanprestasi dalam jual-beli secara elektronik dan juga memberi sumbangan pemikiran yuridis terhadap perkembangan hukum agar nantinya lebih dapat mengikuti serta memahami perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. Dan selain itu diharapkan agar dapat memberikan pemahaman dan wawasan ilmiah baik secara khusus maupun secara umum berkenaan dengan masalah dan tanggung jawab para pihak atas wanprestasi dalam jual-beli secara elektronik. Penulisan menyadari bahwa keberadaan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna ,
namun besar harapan penulis agar skripsi dapat berguna menjadi bahan bacaan bagi peminat hukum serta yang berkenaan dengannya pada khususnya dan masyarakat pecinta ilmu pengetahuan pada umumnya. D. Keaslian Penulisan Penulisan ini didasarkan pada ide, gagasan, maupun pemikiran penulis secara pribadi yang didasarkan dengan melihat perkembangan media elektronik khususnya internet sebagai bagian dari teknologi informasi yang mendukung semakin canggih dan praktisnya sebuah proses jual-beli. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan baik melalui media internet maupun perpustakaan maka sepengetahuan penulis didapat fakta bahwa belum ada penulisan skripsi yang mengkhususkan diri untuk membahas tentang “PERTANGGUNG JAWABAN
Universitas Sumatera Utara
HUKUM PARA PIHAK ATAS TINDAKAN WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK” Sehingga
penulis
sampai
pada
suatu
kesimpulan
tulisan
ini
bukanlah
hasil
penggandaan ataupun jiplakan dari hasil karya maupun tulisan orang lain. Mengenai keberadaan kutipan pendapat dalam penulisan skripsi ini adalah suatu hal yang tidak perlu untuk diperdebatkan karena sebuah kutipan merupakan hal yang lumrah dan wajar karena diajukan semata-mata demi penyempurnaan penulisan skripsi, jadi sama sekali tidak ada maksud penulis untuk melakukan suatu tindakan plagiat ataupun menjiplak hasil karya tulis orang lain. E.Tinjauan Pustaka Sesuai dengan tujuan dari penulisan skripsi ini yang ingin membahas lebih lanjut mengenai TINDAKAN
“PERTANGGUNG WANPRESTASI
JAWABAN DALAM
HUKUM
TRANSAKSI
PARA
PIHAK
ATAS
ELEKTRONIK, maka
ada
baiknya penulis memaparkan terlebih dahulu tentang pendapat hukum yang dianggap relevan dan sekiranya dapat digunakan sebagai landasan teori dalam penulisan skripsi ini. Adapun
teori
yang
dimaksud
adalah
Postal rule dan Acceptance rule, yang
menjelaskan tentang kepada siapa beban Karena permasalahan utama yang ingin diangkat dalam skripsi ini adalah masalah pertanggung jawaban hukum akibat wanprestasi maka pada bagian lain ada literatur : 1. Postal Rule Pendapat hukum ini antara lain menyatakan bahwa ketika syarat-syarat dalam term of condition yang ditentukan penjual dalam sebuah situs atau website telah
Universitas Sumatera Utara
disetujui oleh pembeli, maka dengan menekan tombol send pembeli telah menandakan persetujuan terhadap ketentuan perjanjian yang ditawarkan oleh penjual dalam situs atau website dalam media internet. Pendapat hukum ini disebut juga teori kantor pos. Secara praktis teori ini mengandung pengertian bahwa dengan surat ditangan kantor pos, pembeli dianggap telah melepaskan tanggung jawabnya dan apabila suatu saat terdapat keadaan dimana penjual mengatakan surat atau pesan melaui E-mail belum diterima sehingga barang yang dipesan belum dapat dikirim maka pihak pembeli dapat menuntut pihak penjual bertanggung jawab karena telah melakukan wanprestasi.
2. Acceptance rule Pendapat yang kedua menyatakan bahwa kata sepakat dalam transaksi internet terjadi pada saat surat pesanan produk melalui E-mail diterima oleh penjual atau
informasi
telah
ada
dibawah
kontrol penual. Pendapat
hukum
ini
berpedoman, walaupun pembeli telah memenuhi segala term of condition dalam suatu transaksi jual beli melaui internet, misalnya telah melakukan pembayaran, hal ini bukan merupakan jaminan penjual akan mengirim produknya karena pengiriman E-mail oleh pembeli harus diterima terlebih dahulu dan telah berada dibawah kontrol pihak penjual1 Dengan demikian seandainya surat atau pesan ( E-mail) hilang diperjalan, tanggung jawab tidak dibebankan atau diberatkan pada penjual karena adanya 1
Chandra Ahmadi E-Business & E-Commerce Penerbit Andi.
Universitas Sumatera Utara
wanprestasi atau tidak dipenuhinya kewajiban baru dapat ditentukan apakah saat penjual telah menerima pesan atau E-mail. Dalam pendapat kedua ini pihak pembeli mempunyai hak untuk mengecek apakah informasi atau keterangan Email tersebut benar-benar telah diterima atau tidak oleh pihak penjual. Berkaca pada kedua teori diatas maka terjawab sudah permasalahan tentang pihak mana atau siapa yang harus bertanggung jawab, namun bila kita kembali kepada pokok masalah yang ingin dibahas dalam skripsi ini maka timbul sebuah pertanyaan yaitu Bagaimana bentuk pertanggung jawaban akibat dari tindakan wanprestasi tersebut? 3. Bentuk Tanggung Jawab akibat Wanprestasi Tanggung jawab adalah kewajiban dalam melakukan tugas tertentu, tanggung jawab timbul akibat karena telah diterima wewenang, seperti sebuah wewenang tanggung jawab juga membentuk hubungan tententu anatar pemberi wewenang dan penerima wewenang Perjanjian adalah sesuatu yang sangat bekaitan dengan tanggung jawab. Sebab perjanjian yang dibuat akan menimbulkan hubungan hukum. Sebuah perjanjian berisikan suatu tujuan bahwa pihak yang satu akan memperoleh prestasi dan pihak lain berhak atas pemenuhan prestasti atau kewajiban. Dalam setiap perjanjian
debitur
wajib
bertanggung
jawab
melakukan
kewajiban
untuk
bertanggung jawab terhadap tuntutan kreditu akibat terjadinya wanprestasi. 4. Ketentuan Ganti Rugi Uraian diatas menggambarkan bahwa ganti rugi merupakan hal dominan yang paling
sering
timbul
akibat
terjadinya
suatu wanprestasi
dalam
sebuah
Universitas Sumatera Utara
perjanjian, ganti rugi sendiri dapat diartikan sebagai sanksi yang dapat dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi prestasi dalam suatu perikatan untuk memberikan penggntian biaya, kerugian, atau bunga hal ini diatur dalam Pasal 1243 sampai dengan 1252 KUHPerdata. F.METODE PENELITIAN Untuk melengkapi penilisan skripsi ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode peneliatian yang digunakan antara lain: 1.Sifat Penelitian. Dalam menyusun skripsi ini, digunakan metode penelitian hukum yuridis normatif. Penelitian huukum yuridis normative dalah penelitian dengan mengolah dan mengumpulkan data – data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, yaitu Bahan – bahan hukum yang sifatnya mengikat, seperti : peraturan dasar, peraturan perundang – undangan, dan peraturan lain yang berkaitan. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti : hasil penelitian hukum dan hasil karya ilmiah dari kalangan hukum atau sarjana hukum, dan bahkan bahan hukum tersier yang memberi petunjuk maupun penjelesan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya kamus – kamus hukum, jurnal – jurnal hukum, majalah hukum dan ensiklopedia. 2. Bahan Penelitian Untuk melengkapi materi skripsi ini, maka penulis mencari dan mengambil data sekunder dan studi dokumen. Studi dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
melalui data tertulis2. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, diperoleh melalui studi kepustakaan (library research) meliputi: 1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang mempunyai kekuatan atau ketentuan yang mengikat antara lain : a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata(KUHPer) b. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang(KUHD) c. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen d. UNCITRAL Model Law on Elektronik Commerce(1996) with additional article 5 bis as adopted in 1998 and guide to enactment, dan e. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik. f. Undang-
Undang Nomor 30 tahun 1999. Tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyeleasaian Sengketa. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang member penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti Rancangan Undang – Undang, hasil penelitian hukum, jurnal hukum dan sumber hukum lainnya. 3. Bahan hkum Tersier, bahan penelitian yang member petunjun maupun penjelesan terhadap bahan primer dan sekunder. 3. Teknik Pengumpulan Data. Data – data dikumpulkan dengan bahan dan alat penelitian kepustakaan ( Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang diperoleh dari Perundang – undangan, karya tulis, pendapat sarjana hukum artikel - artikel baik majalah maupun Koran ,atau media elektronmik lainnya 2
Soerjono Soekanto, 2005, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Penerbit UI Press, hal . 21
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis data Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka akan diidentifikasi dan digolongkan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data yang diperoleh kemudian disusun secara sitematis untuk selanjutnya dianalisa secara kualitatif, untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas3. Kemudian dianalisis secara deskriptif dengan metode dedukdif dan indukdif. G.. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika dalam penulisan skripsi ini seluruhnya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain. Untuk memberikan kemudahan dalam hal penulsan skripsi ini maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan yang mencakup atas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, Tinjauan kepustakaan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN Tinjauan umum tentang hukum perjanjian yang yang meliputi pengertian perjanjian pada umumnya, objek dan subjek perjanjian, syarat sahnya suatu perjanjian, asasasas dalam suatu perjanjian, jenis-jenis dan hapusnya suatu perjanjian. BAB III PRINSIP – PRINSIP UMUM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK ( E-COMMERCE) Prinsip-prinsip umum transaksi jual-beli melalui media Elektronik menguraikan perkembangan
transaksi
melalui
media
elektronik, aturan
internasional
terkait
3 Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Yurimetri, Ghalia, Jakarta, hal. 59-60.
Universitas Sumatera Utara
transaksi jual-beli melaui media elektronik, proses terjadinya transaksi jual-beli melalui media elektronik, perbandingan antara jual-beli secara umum dengan jualbeli secara elektronik. BAB IV
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK APABILA TERJADI WANPRESTASI
DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE menerangkan tanggung jawab para pihak apabila terjadi wanprestasi didalam transaksi elektronik yaitu ; para pihak yang terkait dalam transaksi elektronik, wanprestasi
dalam
transaksi
elektronik, pembuktian dan mekanisme
peyelesaian
sengketa. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dan saran dari seluruh rangkaian bab – bab sebelumnya. Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi, dan dilengkapi dengan saran yang berguna bagi penyelesaian sengketa yang terjadi dalam transaksi melalui media elektronik apabila terjadi tindakan wanprestasi.
Universitas Sumatera Utara