BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat hidup secara normal. Kesosialan manusia itu menuntut manusia untuk hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat manusia membutuhkan komunikasi untuk saling berhubungan. Sedangkan komunikasi itu sendiri secara umum adalah “suatu proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima” namun demikian dalam kehidupan nyata, proses komunikasi tidak hanya terbatas sampai pada diterimanya pesan oleh penerima tetapi juga sampai pada kajian bagaimana tanggapan penerima atas pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat agar penerima dapat memahami isi pesan dari sumber atau komunikator sehingga komunikasi itu dapat dikatakan efektif. Dinas
perindustrian,
Perdagangan
dan
Penanaman
Modal
Kabupaten Sikka adalah salah satu instansi pemerintah yang menggunakan strategi komunikasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dinas perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka terbagi atas beberapa Sub Dinas salah satunya Sub Dinas Perindustrian yang terdiri dari dua seksi yakni Seksi Kemitraan Usaha dan Seksi 1
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Industri. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Industri inilah mempunyai tugas menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha di bidang industri.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan ditujukan
kepada kelompok – kelompok yang bergerak dibidang industri misalnya industri kecil pengolahan pangan, perbengkelan dan lain sebagainya. Usaha tenun ikat juga merupakan salah satu bentuk usaha industri kecil. Oleh kaerena itu, peneliti lebih khusus meneliti strategi yang digunakan Dinas perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha industri lebih khusus pembinaan dan pengembangan usaha tenun ikat, di mana usaha tenun ikat merupakan salah satu mata pencarian masyarakat Sikka selain bertani. Industri kecil tenun ikat juga mempunyai nilai budaya yang
diwariskan
secara
turun
temurun
yang
dapat
dijual
dan
diperkenalkan kepada seluruh lapisan masyarakat baik itu masyarakat Sikka khususnya,
bangsa Indonesia umumnya bahkan sampai ke
mancanegara. Kegiatan
pembinaan
dilakukan
dengan
cara
sosialisasi
dan
memberikan keterampilan kepada perajin tenun ikat, di mana para petugas turun langsung ke lapangan menemui para perajin tenun ikat yang telah tergabung dalam kelompok usaha, untuk menyampaikan teknologi proses
2
tenun ikat. Selain itu, upaya pengembangan tenun ikat selama ini terus dilakukan secara kontinyu oleh pemerintah daerah kabupaten Sikka melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal. Usaha pengembangan tenun ikat antra lain dilakukan melalui berbagai cara seperti penyebarluasan informasi tenun ikat dalam bentuk pamflet, leaflet, mengadakan kegiatan pameran pembangunan tenun ikat dan ikut serta dalam lomba pembuatan motif daerah dengan daerah lain. Kegiatan lain yang diusahakan adalah bekerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk memperkenalkan hasil tenun ikat kepada para wisatawan yang datang berkunjung ke daerah. Moment – moment tersebut, selama ini dapat dimanfatkan secara efektif untuk menyebarluaskan usaha tenun ikat daerah kepada publik. Dari pengamatan ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka dengan judul “Strategi komunikasi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Tenun Ikat di Kabupaten Sikka”. 1.2 Perumusan masalah Bertolak dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan substansi masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 3
Kabupaten Sikka dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Tenun Ikat di Kabupaten Sikka? 1.3 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk memperoleh pengetahuan tentang Strategi Komunikasi yang digunakan oleh Dinas Perindustrian, Perdaganagan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Tenun Ikat di Kabupaten Sikka. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademik : Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi sehubungan dengan strategi komunikasi yang digunakan dalam menjalankan suatu kegiatan. 2. Kegunaan praktis : Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Sikka dalam pengembangan usaha tenun ikat daerah Kabupaten Sikka.
1.5 Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Kerangka
pemikiran
penelitian
ini
adalah
penalaran
yang
dikembangkan dalam memecahkan masalah penelitian ini. Kerangka
4
pemikiran pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran dan landasan rasional dari pelaksanaan penelitian tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha tenun ikat. Strategi
komunikasi
merupakan
paduan
dari
perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tesebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya. Demi mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen – komponen yang merupakan jawaban pertanyaan yang dirumuskan Lasswell tentang komunikasi yakni “ who says what in which channel to whom with what effect” siapakah komunikatornya, pesan apa yang dinyatakan, media apa yang digunakan, siapa komunikannya dan efek apa yang diharapkan. Dari uraian tersebut, maka alur kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
5
Gambar 1.1 Kerangka Pikiran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal sebagai komunikator
Strategi Komunikasi
Efek terhadap kelompok usaha tenun ikat sebagai komunikan
Perencanaan Komunukasi Management Komunikasi
1.5.2
Asumsi dan Hipotesa
1.5.2.1 Asumsi penelitian Asumsi yang dipegang oleh peneliti sebelum melakukan penelitian ini bahwa kegiatan DISPERINDAG melalui Subdin Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Industri dan Kemitraan Usaha di Kabupaten Sikka dalam memberikan pembinaan kepada kelompok usaha tenun ikat menggunakan strategi komunikasi langsung {face to face). 1.5.2.2 Hipotesis Kerja Hipotesis kerja dalam penelitian ini
adalah DISPERINDAG
Kabupaten Sikka memprioritaskan aspek perencanaan dan manajemen dalam membangun strategi komunikasi pembinaan dan pengembangan usaha terhadap kelompok usaha tenun ikat di Kabupaten Sikka. 6