1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lahir maupun batin manusia membutuhkan interaksi dari manusia lain untuk melengkapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat interaksi antar manusia semakin beragam, bahkan memungkinkan untuk tidak perlu lagi saling bertatap muka untuk berkomunikasi, misalnya dengan menggunakan handphone, e-mail, maupun social media. Tidak semua orang memilih menggunakan teknologi modern untuk berkomunikasi, karena teknologi tetap belum dapat menggantikan komunikasi secara langsung atau tatap muka. Salah satu wadah untuk berkomunikasi antar manusia yang sudah lama dijumpai di dalam kehidupan bermasyarakat adalah arisan. Arisan yang telah kita kenal sejak lama dan yang umum kita temukan baik di perkotaan maupun di pedesaan awalnya hanya sebagai ajang pertemuan dan bertukar informasi antar manusia, namun seiring berjalannya waktu kegiatan arisan bertambah setiap pertemuan mengumpulkan sesuatu, biasanya berupa barang maupun uang lalu diundi untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan benda tersebut. Hal ini ditujukan untuk saling membantu antar anggota arisan, sebagai sarana menabung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang telah mendapatkan undian tidak diperkenankan
2
untuk mengikuti undian sampai periode undian itu berakhir, namun ia tetap diwajibkan untuk menyetor sesuai jumlah yang telah ditentukan di awal arisan. Berkembangnya kebutuhan dalam masyarakat memicu lahirnya sistem arisan yang makin modern, pesertanya tidak hanya didominasi oleh para ibuibu, bapak-bapak, bahkan remaja pun kini banyak yang mengikuti arisan. Arisan modern lahir dengan objek arisan yang makin luas misalnya arisan motor. Arisan motor menjadi salah satu alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan akan mobilitas tinggi dan efisiensi dalam transportasi, namun dengan cara kekeluargaan, kepercayaan dan dengan biaya yang terjangkau untuk masyarakat luas. Salah satu arisan sepeda motor yang berdiri dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup namun tidak melupakan jiwa kekeluargaan adalah Arisan Sepeda Motor “Khasanah”. Arisan Sepeda Motor “Khasanah” berlokasi di Tunjungan, Caturharjo, Pandak, Bantul. Sejak berdiri sejak enam tahun lalu, arisan motor ini telah memiliki delapan gelombang/kelompok, yang dua diantaranya pelaksanaannya telah selesai dengan jumlah anggota lebih dari 400 orang yang berasal dari berbagai penjuru kabupaten di Yogyakarta. Pengurus Arisan Sepeda Motor “Khasanah” mendaftarkan arisannya di notaris, dengan tata tertib, hak dan kewajiban
bagi pengurus maupun
peserta arisan motor iuntuk mewujudkan berjalannya pelaksanaan arisan motor sesuai dengan ketentuan hukum di Indonesia . Hal ini ditujukan agar
3
masing-masing pihak di dalam arisan motor memiliki perlindungan hukum yang kuat. Tata tertib yang telah dibuat dan disetujui oleh para pihak dalam perjanjian arisan pada praktiknya motor seringkali disimpangi. Arisan motor yang menitikberatkan asas kepercayaan dan kekeluargaan ini menimbulkan permasalahan baru, seperti bila adanya pihak yang tidak dapat memenuhi prestasinya. Pengurus arisan motor seringkali tidak dapat menerapkan tata tertib seperti yang semestinya. Hal ini tentu akan menimbulkan kerugian bagi pihak yang tidak dipenuhi prestasinya, dalam hal ini pengurus, yang peserta arisannya melakukan wanprestasi. Wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya, debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa1. Terjadinya wanprestasi yang dilakukan oleh peserta arisan tentu akan menimbulkan
hambatan-hambatan
bagi
pengurus
untuk
melanjutkan
pelaksanaan arisan. Sistem arisan sendiri merupakan salah satu perjanjian jenis baru yang tidak memiliki aturan khusus dan tata cara di dalam peraturan perundang-undangan saat ini. Berdasarkan urian diatas maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian untuk mengetahui dan mengkaji mengapa ketentuan dalam perjanjian arisan motor antara pengurus dengan peserta tidak dilaksanakan serta bagaimana perlindungan hukum kepada pengurus apabila peserta arisan tidak dapat melaksanakan prestasi dikarenakan
1 Achmad R Hamzah, Wanprestasi, diakses dari http://achmadrhamzah.blogspot.com/2011/01/wanprestasi.html pada tanggal 5 juli 2015 pukul 16.45 WIB
4
wanprestasi di dalam perjanjian arisan di Arisan Sepeda Motor “Khasanah” yang hasilnya akan dituangkan dalam penulisan hukum yang berjudul PERLINDUNGAN
HUKUM
TERHADAP
PENGURUS
DALAM
PERJANJIAN ARISAN SEPEDA MOTOR “KHASANAH”
DI
KABUPATEN BANTUL. B. Rumusan Masalah 1. Mengapa ketentuan di dalam perjanjian arisan motor antara pengurus dengan anggota arisan di Arisan Sepeda Motor “Khasanah” Kabupaten Bantul tidak dilaksanakan? 2. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pengurus Arisan Sepeda Motor “Khasanah” dalam hal terjadinya wanprestasi dan upaya penyelesaian yang sudah dilakukan? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini meliputi 2 (dua) hal yaitu : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui alasan ketentuan di dalam perjanjian arisan motor di Arisan Sepeda Motor “Khasanah” tidak dilaksanakan. b. Untuk mengetahui sejauh mana pengurus arisan sepeda motor memiliki perlindungan hukum sesuai yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Untuk mengetahui sengketa yang ditemukan dalam pelaksanaan arisan sepeda motor serta penyelesaiannya.
5
2. Tujuan Subjektif a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah bagi ilmu pengetahuan. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu hukum, terutama yang berkaitan dengan perlindungan hukum dalam perjanjian arisan sepeda motor. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitianpenelitian yang sejenis dan berkaitan. 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu hukum, terutama hukum perdata dalam hal kendala-kendala dan penyelesaian yang muncul dalam arisan sepeda motor di Kabupaten Bantul. b. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perlindungan hukum bagi pengurus arisan di dalam perjanjian arisan motor, dan juga upaya penyelesaian apabila timbul persoalan dalam pelaksanaan arisan sepeda motor. c. Bagi instansi/pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna dalam meningkatkan pelayanan
6
kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang telah dilakukan di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, terdapat tulisan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu: 1. Skripsi oleh Adityo Santoso (03/167576/HK/16351) pada tahun 2012 dengan judul “Pelaksanaan Perjanjian Arisan Mobil Daihatsu Xenia di C.V. Mandiri Konstiti Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk mencari jawaban dari rumusan masalah yang menanyakan tentang pelaksanaan perjanjian arisan mobil Daihatsu Xenia di CV. Mandiri Konstiti serta pembebanan jaminannya dan bentuk-bentuk wanprestasi yang sering timbul beserta penyelesaiannya2. 2. Skripsi oleh Salsabiila (04/180824/HK/16789) pada tahun 2010 dengan judul “Pelaksanaan Perjanjian Arisan Sepeda Motor Antara Paguyuban Arisan Sepeda Motor “Sumberagung” Gelombang I Dengan Peserta Arisan Sepeda Motor”. Skripsi ini disusun untuk mencari jawaban dari masalah yang menanyakan tentang bagaimana pelaksanaan perjanjian arisan sepeda motor antara penyelenggara, peserta arisan dan dealer sepeda motor, jenis perjanjian arisan motor
2
Adityo Santoso, 2012, Skripsi: Pelaksanaan Perjanjian Arisan Mobil Daihatsu Xenia di C.V. Mandiri Konstiti Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
7
dan
upaya
penyelesaian
apabila
terjadi
wanprestasi
antara
penyelenggara arisan sepeda motor dan peserta arisan3. 3. Skripsi oleh Rizky Septiana Widyaningtyas (07/256489/HK/17608)
pada tahun 2011 dengan judul “Tinjauan Yuridis Jaminan Fidusia dengan Akta di Bawah Tangan Dalam Arisan Kendaraan Bermotor pada CV. Mandiri Konstiti (EMKA) Yogyakarta”. Skripsi ini memiliki memiliki rumusan masalah yang menanyakan tentang mengapa CV. Mandiri Konstiti tidak melaksanakan pendaftaran jaminan fidusia dalam penyelenggaraan arisan kendaraan bermotor dan upaya penyelesaian yang dilakukan oleh CV. Mandiri Konstiti dalam pemenuhan haknya jika debitur cidera janji4. Adapun penulisan hukum yang penulis susun ini berkaitan dengan alasan ketentuan di dalam perjanjian arisan motor antara pengurus dengan anggota arisan di Arisan Sepeda Motor “Khasanah” Kabupaten Bantul tidak dilaksanakan dan perlindungan hukum terhadap pengurus dalam hal terjadinya wanprestasi serta upaya penyelesaian yang sudah dilakukan. Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis berbeda dengan penulisan - penulisan hukum tersebut dan belum pernah penulis temukan sebelumnya. Dengan demikian, penulisan hukum yang penulis susun berbeda dengan penulisan - penulisan hukum di atas sehingga dapat dikatakan bahwa 3
Salsabiila, 2010, Skripsi: Pelaksanaan Perjanjian Arisan Sepeda Motor Antara Paguyuban Arisan Sepeda Motor “Sumberagung” Gelombang I Dengan Peserta Arisan Sepeda Motor, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 4 Rizky Septiana Widyaningtyas, 2011, Skripsi: Tinjauan Yuridis Ja minan Fidusia dengan Akta di Bawah Tangan Dalam Arisan Kendaraan Bermotor pada CV. Mandiri Konstiti (EMKA) Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
8
penulisan hukum ini dianggap layak untuk diteliti, dan
penelitian ini
diharapkan dapat melengkapi penulisan hukum yang sudah pernah dilakukan.