EKUILIBRIUM : JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI VOL. 12 NO 1 (2017): HAL. 36-49
EKUILIBRIUM
JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI HTTP://JOURNAL.UMPO.AC.ID/INDEX.PHP/EKUILIBRIUM
Studi Perbedaan Niat Beli Green Electricity Product Berdasarkan Gender Tias Andarini Indarwati*, Nindria Untarini Universitas Negeri Surabaya Abstract Consumers adapt to this situation by considering environmental issue when shopping and by their purchase behavior. The aims of this paper are examines of differences of environment awareness and purchase intentions between male and female of students of Surabaya State University. Secondly, examines also role linearly of environment awareness on purchase intentions. Examines role linearly of environment awareness on purchase intentions of green electricity product using simple linier regression analysis. The results indicate that there are no differences of environment awareness and purchase intentions at the students of Surabaya State University by gender. And finally, environmental awareness has also positive effect on purchase intentions. The results of this study have implications for marketers in identifying, designing, and managing marketing mix with consider discrepancy of purchase intentions in the green electricity product by gender. Keywords: Environmental Awareness, Purchase Intentions, Green Electricity Product Abstrak Konsumen beradaptasi dengan situasi diman mereka mempertimbangkan masalah lingkungan saat berbelanja dan perilaku pembelian mereka. Tujuan dari makalah ini adalah meneliti perbedaan kesadaran lingkungan dan niat beli antara laki-laki dan perempuan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Kedua, mengkaji pengaruh kesadaran lingkungan pada niat beli. Data dikumpulkan dengan kuesioner ke 110 sampel mahasiswa Universitas Negeri Surabaya untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk meneliti pengaruh kesadaran lingkungan pada niat beli produk listrik hijau menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kesadaran lingkungan dan niat beli pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya berdasarkan gender. Dan akhirnya, kesadaran lingkungan juga memiliki efek positif pada niat beli. Hasil penelitian ini memiliki implikasi bagi pemasar dalam mengidentifikasi, merancang, dan mengelola bauran pemasaran dengan mempertimbangkan perbedaan dari niat beli pada green electricity product berdasarkan gender. Keywords: Environmental Awareness, Purchase Intentions, Green Electricity Product, gender
© 2017 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved *Corresponding Author: Tias Andarini E-mail:
[email protected]
ISSN 1858-165X (Print) ISSN 2528-7672 (Online)
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
PENDAHULUAN Dewasa ini, spemanasan global
manusia.
(global warming) menjadi isu lingkungan
kembangkan
yang paling penting
positif terhadap lingkungan. Orang yang
dampak
yang
karena besarnya
ditimbulkan
di
seluruh
Kesadaran
merupakan
memiliki
hal
yang
untuk
lingkungan perlu
ditumbuh
membentuk
kesadaran
akan
sikap
pentingnya
wilayah bumi. Secara umum, pemanasan
lingkungan
global akan
menciptakan serta mengelola lingkungan
menyebabkan perubahan
keseimbangan lingkungan seperti iklim
akan
bertindak
untuk
yang bersih.
yang tidak stabil, peningkatan permukaan
Ghazali (1996) menyatakan bahwa
air laut, kecenderungan meningkatnya
“kesadaran lingkungan merupakan syarat
suhu secara global, gangguan ekologis
mutlak bagi pengembangan lingkungan
(baik
dan
secara afektif”. Artinya tanpa adanya
tumbuhan), dan dampak sosial ekonomi.
kesadaran lingkungan hidup bagi manusia
Melihat
besar
maka tentu pengembangan lingkungan ke
tersebut, perlu segera diambil langkah
arah yang bermanfaat tidak akan tercapai.
untuk mengendalikan atau memperkecil
Straughan
efek dari pemanasan global.
menunjukkan
terhadap
manusia,
dampak
yang
hewan
begitu
Sebuah laporan terbaru di akhir
adalah
dan
Robert
kesadaran
wawasan
(1999) lingkungan
konsumen
tentang
tahun 2013 oleh tim ilmuwan Perserikatan
lingkungan
Bangsa- Bangsa (PBB) dalam Panel
berperilaku sadar terhadap lingkungannya
Perubahan Iklim Antar pemerintah (IPCC)
atau ecologically conscious consumer
menyatakan, sekitar 95% perubahan iklim
behavior. Menurut Schlegelmich et al
ekstrem akibat pemanasan global di Bumi
(1996) kesadaran lingkungan didefinisikan
disebabkan ulah manusia.
sebagai konstruksi dimensi multi, yang
mengalami
kenaikan
dari
Angka itu 90%
pada
yang
dipersepsikan dalam
terdiri dari pengetahuan, komponen sikap
laporan terakhir tahun 2007 dan 66%
dan
tahun 2001 (http://www.koran-sindo.com).
perlindungan
lingkungan.
Schlegelmich
et
Perilaku manusia merupakan faktor
tindakan
utama penyebab terjadinya pemanasan
mengukur
global, karena itu
menggunakan
perlu menumbuhan
sikap kesadaran lingkungan pada diri
akan
dalam
pelestarian
al.,
dan
Sedangkan,
(1996)
dalam
kesadaran
lingkungan
indikator
pengetahuan
lingkungan,
sikap
positif
akan
37
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
lingkungan, tindakan akan lingkungan,
yang diinformasikan. Niat beli menurut
dan tindakan dalam membeli produk
Ulrich
ramah lingkungan
menggunakan
Paço (2009)
menyatakan bahwa
baru-baru ini, meningkatnya perhatian lingkungan telah ditunjukan dari hubungan
(2005)
dapat
diukur
indikator
dengan keyakinan
penggunaan produk, kepastian pemilihan produk, dan kepastian akan membeli. Lee et al., (2011), juga menunjukkan
antara perilaku konsumen dan lingkungan
bahwa
pemasaran.
perusahaan-
berpengaruh positif untuk menimbulkan
memproduksi
niat beli adalah kesadaran konsumen
pasarkannya
terhadap
perusahaan
Banyak yang
produk-produk
mulai
yang
di
salah
satu
lingkungan.
berbasis ramah lingkungan yang dikenal
konsumen
menyadari
dengan istilah “green marketing”.
pembelian
mereka
Lee
faktor
yang
Sebagian bahwa secara
perilaku langsung
(2009) yang menyatakan bahwa pemasar
dipengaruhi
perlu untuk memasarkan produk mereka
lingkungan.
melalui segmentasi pasar berbasis gender
bahwa kesadaran akan lingkungan pada
yang akan memberikan keuntungan dan
diri konsumen akan berpengaruh positif
peluang
terhadap niat beli mereka akan suatu
bagi bisnis.
Lung dalam Mei
(2012) menemukan bahwa konsumen dari pasar negara berkembang di wilayah yang mereka
teliti
lebih
bersedia
untuk
membayar lebih untuk produk hijau.
pada
besar
Suki
permasalahan
(2013)
menemukan
produk. Menyadari permasalahan tersebut sebelumnya maka pemasar harus pandai membaca perubahan perilaku konsumen
Kesadaran lingkungan dapat menjadi
yang saat ini cenderung mulai kritis dalam
acuan bagi konsumen saat menyusun niat
memilih
dalam
produk,
produk yang ramah lingkungan karena
yang
penciptaan sebuah green product tidak
mengkonsumsi
sehingga
diharapkan
suatu apa
dan
dari
mengkonsumsi
produk-
dikonsumsinya dapat berdampak baik
lepas
peran
masyarakat
yang
pada lingkungan. Menurut Kotler (1997)
cenderung
mulai
menyadari
akan
dalam Ulrich (2005) niat beli merupakan
pentingnya melestarikan lingkungan. Hal
ketertarikan seorang pembeli terhadap
inilah yang dilakukan oleh pemasar yang
suatu merek produk, sehingga dapat
memproduksi lampu dengan melakukan
menggerakan suatu tindakan membeli
inovasi untuk menghasilkan produk lampu
38
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
ramah
lingkungan
Penghematan
dan
listrik
hemat sendiri
listrik.
pemasar
yang
dapat
mengembangkan
strategi
pemasaran
serta
efisiensi energi merupakan solusi untuk
kebijakan “Go Green” di Indonesia. Oleh
mengurangi
dan
karena ittu, penelitian ini bertujuan untuk
hidup
menguji apakah kesadaran lingkungan
kerusakan
rumah
kaca
lingkungan
(http://www.batan.go.id).
juga
menyukseskan
dapat mempengaruhi pembentukan niat
Data ASEAN Centre for Energy (ACE)
untuk
untuk
mengurangi kerusakan lingkungan hidup,
gas
berguna
berguna
menyebutkan,
Indonesia
membeli
produk
lingkungan
lampu
perilaku
yang
hemat
energi
merupakan negara yang memiliki potensi
terutama melalui lampu LED.
paling
Studi ini dilakukan untuk beberapa
besar
untuk
melakukan
penghematan tenaga listrik akibat tingkat pemborosan energi listrik yang relatif
ramah
tujuan,
diantaranya:
1. Apakah
terdapat
perbedaan
tinggi selama ini. Kegiatan penghematan
kesadaran lingkungan dan niat beli
listrik
produk lampu ramah lingkungan
dapat
dilakukan
secara
berkesinambungan tidak hanya pada saat
antara laki-laki dan perempuan?
kampanye hemat listrik maka banyak cara
2. Apakah ada pengaruh kesadaran
dan upaya yang dapat dilakukan, salah
lingkungan pada niat beli produk
satunya
lampu ramah lingkunngan?
dengan
menggunakan
Light
Emitting Diode (LED), dengan keunggulan
KAJIAN LITERATUR
seperti hemat biaya listrik dan lebih ramah lingkungan
serta
lebih
awet
menjadi
Konsep maskulinitas dan feminitas
kelebihan lampu LED. Oleh karena itu, dengan adanya fenomena global warming dan didukung dengan
kesadaran
lingkungan
maka
sudah selayaknya produsen dan pemasar mengaitkan perencaan strategi inovasi produknya
Gender dan Sex Role Identity
dengan
lingkungan.
Pemahaman tersebut diharapkan menjadi informasi penting bagi produsen dan
dipandang
sebagai
konsep
yang
berlawanan. Dimana sejak dulu kualitas psikologis
laki-laki
adalah
daripada
perempuan.
Hal
berbeda ini
yang
menyebabkan adanya pembedaan normanorma pada gender (Heilbrun, 1992). Ketika memasuki kedewasaan, wanita diberikan tanggung jawab untuk mengurus
39
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
rumah
tangga,
merawat
anak
dan
masyarakat, laki-laki diharapkan mengejar
keluarga (Hochschild, 1989). Sedangkan,
agentic goals, yang menekankan
anak lai-laki biasanya didorong untuk
pernyataan diri, kontrol, dominasi, dan
keluar rumah dan bermain dengan teman-
penguasaan
temannya (Bond, 1996). Orientasi seperti
ketrampilan. Sementara itu, perempuan
ini dapat mengarahkan wanita menjadi
diajarkan
orang
goals,
yang
ancaman karena
lebih
peduli
lingkungan. perilaku
terhadap
Disamping
terkait
itu,
lingkungan
pengetahuan
pada
atau
untuk menghargai communal
seperti afiliasi
dengan
anggota
serta
atau
kedekatan
masyarakat
memelihara
lainnya,
keharmonisan.
sebagian besar terjadi di rumah seperti
Meskipun masih belum jelas sampai
menghemat listrik, menggunakan produk
sejauh
daur
dilahirkan
ulang,
dan
sebagainya,
serta
mana
perbedaan gender itu
ataupun
dibentuk
melalui
sebagian besar pembelian produk rumah
budaya, namun yang pasti perbedaan
tangga dilakukan oleh wanita
gender
pria,
maka
perilaku
products dapat
daripada
pembelian green
menjadi konsep yang
terlihat
konsumsi
pada
banyak
(Solomon,
2011).
situasi Dari
pernyataan tersebut diajukan hipotesis:
lebih relevan bagi wanita daripada pria
H1: Ada perbedaan antara laki-laki dan
(Lee, 2009).
perempuan
Identitas seksual adalah komponen yang sangat penting dalam konsep diri konsumen
kesadaran
lingkungan dan niat beli produk lampu ramah lingkungan.
(consumer’s self-concept).
Orang-orang dengan
terhadap
sering
ekspektasi
mengenai
menyesuaikan budaya
mereka
bagaimana gender harus
Kesadaran Lingkungan Beberapa studi perilaku konsumen berupaya
untuk
mengidentifikasi
berperilaku, berpakaian, dan berbicara.
karakteristik konsumen yang berwawasan
Dimanapun,
lingkungan
masyarakat
mengkomunikasikan
asumsi
mereka
mengenai peran yang pantas bagi lakilaki
dan
perempuan
dengan
konsumen.
perilaku Beberapa
diantaranya yaitu penelitian Schlegelmilch
akan
et al (1996) yang berjudul The link
mendefinisikan perilaku ideal bagi tiap
between green purchasing decisions and
gender.
measures
Umumnya
yang
pembelian
berkaitan
di
lingkungan
of
environmental
40
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
consciousness. Sedangkan Chan et al (2000)
melakukan
penelitian
dengan
Konsumen yang menyadari adanya keberlanjutan lingkungan memiliki ciri-ciri
Antecedents of green purchases: A survey
seperti
in China. Penelitian lain dilakukan oleh
premium
Christopher et al (2008) yang melakukan
memperhatikan
penelitian
lingkungan,
dengan
purchasing
judul
behavior
Consumers
towards
bersedia
membayar
atas
harga
produk-produk
yang
keberlangsungan
konsumen
yang
berpihak
green
pada lingkungan ketika berbelanja, dan
products in New Zealand. Pada penelitian-
konsumen yang berpihak pada lingkungan
penelitian
tersebut
dengan
terdapat
kecenderungan
ditemukan
bahwa
membeli
produk-produk
yang
kepedulian
sesuai (Sumarwan, 2012). Salah satu
lingkungan yang kuat dan konsumen lebih
faktor yang berpengaruh positif untuk
memilih
ramah
menimbulkan niat beli adalah kesadaran
konsumen
konsumen terhadap lingkungan. Sebagian
produk-produk
lingkungan.
yang
Mayoritas
menyadari perilaku pembelian mereka
besar
secara
perilaku
langsung
dipengaruhi
pada
permasalahan lingkungan. Maharani
(2010)
konsumen
menyadari
bahwa
mereka
secara
pembelian
langsung dipengaruhi pada permasalahan mengemukakan
lingkungan.
Suki
(2013)
menemukan
bahwa saat ini meningkatnya permintaan
bahwa kesadaran akan lingkungan pada
akan produk-produk ramah lingkungan
diri konsumen akan berpengaruh positif
disebabkan
terhadap niat beli mereka akan suatu
kecenderungan yang
tinggi
karena kepedulian dalam
diri
adanya lingkungan
produk.
Pengukuran
seseorang.
lingkungan menurut Schlegelmich et.al.,
Sedangkan, Neolaka (2008) menyatakan
(1996)
bahwa
kesadaran
lingkungan, sikap positif akan lingkungan,
lingkungan adalah etika lingkungan. Etika
keingingan untuk membeli produk ramah
lingkungan yang sampai saat ini berlaku
lingkungan.
dasar
penyebab
adalah etika lingkungan yang didasarkan
adalah
kesadaran
pengetahuan
Berdasarkan
pendapat
peneliti
akan
dari
pada sistem nilai yang mendudukkan
beberapa
manusia bukan bagian dari alam, tetapi
disimpulkan bahwa segala sesuatu yang
manusia sebagai penakluk dan pengatur
dipersepsikan
alam.
lingkungan akan memberi wawasan pada
konsumen
sebelumnya
tentang
41
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
kesadaran
mereka
lingkungan.
Menurut Kotler (2003:110) niat beli
Kesadaran akan terbentuk karena adanya
merupakan ketertarikan seorang pembeli
perubahan pola pikir konsumen terhadap
terhadap suatu merek produk, sehingga
lingkungan dan etika lingkungan. Untuk
dapat
itu,
penelitian
membeli yang diinformasikan. Niat untuk
selanjutnya perlu dikaji ulang bahwa
membeli produk ramah lingkungan adalah
kesadaran
hanya
kehendak mengekspresikan niat seorang
terbentuk dari sikap dan pengetahuan
individu untuk melakukan kegiatan yang
akan lingkungan, namun juga perubahan
mendukung
gaya hidup dan perilaku etis terhadap
1999). Assael (1992) menyatakan bahwa
lingkungan.
niat beli adalah tahap akhir dari suatu
dalam
akan
pengembangan
konsumen
Konsumen
tidak
yang
memiliki
menggerakan
suatu
gerakan
ekologi
(Chan,
pengetahuan dan sikap positif terhadap
proses
lingkungan akan memilih atau membeli
kompleks.
produk yang ramah lingkungan.
Dari
munculnya kebutuhan akan suatu produk
hipotesis
atau merek (need arcusal) dilanjutkan
pendapat tersebut diajukan
kebutuhan
tindakan
Proses
pembelian ini
dimulai
dengan
H2: Semakin tinggi kesadaran konsumen
konsumen
akan lingkungan maka semakin tinggi
processing). Selanjutnya konsumen akan
keinginan/niat
mengevaluasi
green
electric
product (lampu LED)
(customer
produk
informasi
dari
sebagai berikut:
membeli
pemrosesan
yang
oleh
information
atau
merek
tersebut. Hasil evaluasi ini yang akhirnya memunculkan niat atau intensi untuk
Niat Beli
membeli sebelum akhirnya konsumen
Sebelum
seseorang
melakukan
benar-benar melakukan pembelian.
tindakan menggunakan produk atau jasa,
Berdasarkan beberapa pengertian
ada suatu sikap aktifitas mental yang
tentang niat beli dapat disimpulkan bahwa
mendahuluinya yang dikenal dengan niat.
niat beli adalah tahap kecenderungan
Niat bisa datang dari dalam diri konsumen
perilaku membeli dari konsumen pada
itu sendiri. Selain itu, niat bisa datang dari
suatu produk barang atau jasa yang
rangsangan
dari
dilakukan pada jangka waktu tertentu dan
yang
secara aktif menyukai dan mempunyai
pengaruh
luar
yaitu
orang-orang
datang sekitar
menggunakan suatu produk tertentu.
sikap
positif
terhadap
suatu
produk
42
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
barang/jasa..
(2006)
statistik untuk memberikan informasi dan
menjelaskan niat beli dapat diidentifikasi
penjelasan berupa data-data yang akurat
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
agar dapat dianalisis lebih lanjut.
(1)
Ferdinand
Niat
transaksional,
yaitu
Penelitian ini menggunakan sifat
kecenderungan seseorang untuk membeli
konklusif dengan jenis penelitian deskriptif
produk;
yaitu menjelaskan linier antar dua variabel
(2)
Niat
kecenderungan
referensial, seseorang
yaitu untuk
dengan
mereferensikan produk kepada orang lain;
sebuah
(3) Niat preferensial, yaitu minat yang
2006).Variabel ini menggunakan variabel
menggambarkan perilaku seseorang yang
kesadaran lingkungan sebagai variabel
memiliki preferensi utama pada produk
independen (bebas) dan variabel niat beli
tersebut.
sebagai
Preferensi
ini
hanya
dapat
tujuan
untuk
menyelesaikan
masalah
variabel
(Ferdinand,
dependen
(terikat).
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
Rancangan penelitian ini menggunakan
preferensinya; (4) Niat eksploratif, minat
pendekatan kuantitatif yang dibuat peneliti
ini menggambarkan perilaku seseorang
untuk
yang selalu mencari informasi mengenai
lingkungan berpengaruh terhadap niat
produk
membeli lampu green electic product
yang
informasi positif
diminati
untuk
dari
dan
mencari
mendukung
sifat-sifat
suatu
produk.
Menurut
mengetahui
apakah
kesadaran
(Lampu LED). Populasi dan Sampel
Populasi
Jamieson dan Bass, Orth Ulrich. R. dkk
penelitian
ini
adalah
(2007) mengukur niat beli menggunakan “I
mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
belive this product is definitely right for
yang
me”;“I will definitely choose this product”;
mengetahui dan memahami green electric
“I will definitely buy another product”
product khususnya lampu LED dan belum pernah
memiliki
karakteristik
menggunakan
lampu
seperti
LED
sebelumnya. Sedangkan, sampel yang
METODE PENELITIAN
menggunakan
diambil menggunakan teknik judgmental
pendekatan kuantitatif yang memfokuskan
sampling. Judgmental sampling termasuk
pada pengujian hipotesis sehingga dapat
dalam metode non probability sampling,
menemukan kebenaran dari hipotesis itu
dimana setiap elemen dalam populasi
sendiri yang selanjutnya dilakukan uji
tidak memiliki probabilitas yang sama
Penelitian
ini
43
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
untuk menjadi sampel (Sekaran, 2002).
140 angket yang disebarkan kepada
Dalam
peneliti
responden
tertentu
penelitian ini hanya 110 angket, sehingga
(judgmental) untuk memilih sampel yaitu
yang digunakan sebagai data penelitian
mahasiswa di Surabaya yang masih aktif,
ini adalah 110 angket.
penelitian
menggunakan
ini,
pertimbangan
mengetahui dan memahami atribut produk lampu
LED,
dan
belum
pernah
yang
memenuhi
Instrumen menggunakan
syarat
penelitian angket
kepada
yang
ini diberikan
menggunakan lampu LED. Sampel yang
langsung
responden
berupa
diambil sebanyak 110 orang mahasiswa.
pernyataan tertutup, dimana responden diminta untuk menilai dengan jawaban
Teknik Pengambilan Data
sangat setuju sampai dengan sangat tidak
Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian
ini
menggunakan
observasi,
wawancara,
setuju yang diberi skor 1 sampai dengan
teknik
skor 5. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak
angket.
setuju, skor 2 untuk jawaban tidak stuju,
Observasi digunakan untuk memperoleh
skor 3 untuk jawaban cukup setuju, skor 4
gambaran
untuk jawaban setuju, dan skor 5 untuk
dan
permasalahan
yang
jelas
tentang keingingan membeli lampu LED
jawaban sangat setuju.
oleh mahasiswa di Surabaya. Peneliti
Metode Analisis Data
melakukan mengetahui
observasi
awal
indicator
untuk
kesadaran
Metode adalah:
penelitian descriptive
yang
digunakan
survey.
Subjek
lingkungan dari mahasiswa di Surabaya.
penelitian adalah mahasiswa di Surabaya
Sedangkan, wawancara dilakukan secara
didasarkan pada kesadaran lingkungan.
tidak terstruktur untuk mengetahui apakah
Penelitian
ini
menggunakan
sampel yang dipilih telah sesuai dengan
pendekatan kuantitatif yang memfokuskan
karakteristik
ditetapkan
pada pengujian hipotesis sehingga dapat
dalam penelitian. Angket juga digunakan
menemukan kebenaran dari hipotesis itu
dalam penelitian ini sebagai pengumpulan
sendiri yang selanjutnya dilakukan Uji T
data yang bertujuan untuk memperoleh
(uji beda) one sampel t test bertujuan
data primer. Angket disebarkan pada 140
untuk membandingkan ada perbedaan
responden yang berisi tentang pernyataan
niat beli antara laki-laki dan perempuan
kesadaran lingkungan dan niat beli. Dari
didasarkan pada kesadaran lingkungan.
populasi
yang
44
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
Disamping
itu,
dilakukan
teknik
tinggi dari pria yaitu nilai mean wanita
analasis regresi linier sederhana yang
sebesar19,98 dan pria 19,41 untuk sikap,
digunakan untuk menguji pengaruh antara
sedangkan
dua variabel yaitu kesadaran lingkungan
mean wanita 20,05 dan pria 18,50. Hal ini
dan niat beli.
menunjukkan
tindakan
lingkungan
bahwa
wanita
nilai
lebih
mengambil sikap dan tindakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Responden adalah mahasiswa
lingkungannya. Akan tetapi jika dilihat di
signifikansinya
terlihat
nilai
Surabaya yang saat ini sedang bekuliah.
signifikansi
Usia mahasiswa antara 18 sampai 23
tindakan lingkungan > 0,05
tahun.
menunjukkan bahwa tingkat kesadaran
Jenis Kelamin Responden
44
pengetahuan,
bahwa sikap
dan
hal ini
mahasiswa dan 56 mahasiswi.
lingkungan antara pria dan wanita tidak
2. Uji Statistik A. Uji Beda t test
ada perbedaan. Begitupula dengan niat beli, nilai mean wanita 11,03 lebih tinggi dari pria yaitu
Tabel 1. Hasil Uji Beda Std. Deviati on
Std. Error Mean
10,18. Dilihat dari signifikansinya 0,3>
35,34
3.027
0,456
perbedaan niat beli antara pria dan wanita
56
34,02
3.887
0,519
Pria
44
19,41
3.090
0,466
dalam green electric product khususnya
Wanita
56
19,98
2.799
0,374
lampu LED.
Pria
44
19,5
2.774
0,418
Wanita
56
20,05
3.042
0,406
Pria
44
10,18
2.072
0,312
Wanita
56
11,02
2.244
0,3
Jenis
Juml ah
Mean
Pria
44
Wanita
Sikap Lingkungan Tindakan Lingkungan
Kelamin Pengetahuan Lingkungan
Niat Beli
Sumber : data primer, diolah
0,05 hal ini menunjukkan tidak ada
B. Uji Regresi Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu kesadaran lingkunga
Dari tabel 1, Kesadaran Lingkungan pada indikator pengetahuan lingkungan nilai mean pria lebih tinggi yaitu 35,34 dari wanita
34,02.
Hal
ini
menunjukkan
(X) terhadap variabel terikat yaitu niat beli (Y). Sebelum menetapkan hasil uji analisis regresi linie, maka perlu adanya uji asumsi klasik pada Tabel 2.
pengetahuan pria atas sebuah lingkungan hampir sama dengan pengetahuan wanita atas
lingkungan.
Berbeda
Tabel 2. Hasil Uji Asumsi Klasik
dengan No
indikator lainnya, nilai mean wanita lebih
Asumsi Klasik
Hasil Perhitungan
Kesimpulan
45
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
1
2
Uji Norma litas
Uji Multik olinear itas
Pada uji KolmogorovSmirnov Asymp. Sig. (2-tailed) yang lebih besar dari 0,05 Nilai Tolerance dari variabel bebas pada penelitian ini lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF variabel bebas pada penelitian ini lebih dari 10
Model regresi memenuhi asumsi normalitas
Model regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas multikolinierita s
Sumber : data primer, diolah
Konstanta sebesar 3,928 menunjukkan bahwa meskipun tidak ada pengaruh pengetahuan,
sikap
dan
tindakan
lingkungan = 0 ,maka niat beli atas green electric product tetap akan terjadi sebesar 3,928. Koefisien regresi untuk variabel kesadaran lingkungan (X) sebesar 0,091. Artinya apabila kesadaran lingkungan meningkat sebesar satu satuan akan diikuti dengan
Uji kelayakan Model
meningkatnya niat beli sebesar 0,091
Nila Adjust R Squarre 0,42 yang artinya
dengan asumsi variabel bebas yang lain
Kontribusi Kesadaran lingkungan dalam
dalam
keadaan
konstan.
Hal
ini
mempengaruhi niat beli sebesar 4,2%,
menunjukkan
sisanya sebesar 85,8% dipengaruhi oleh
peningkatan kesadaran lingkungan maka
variabel lainnya.
akan menyebabkan peningkatan terhadap
bahwa
jika
terjadi
niat belil green product (lampu LED). Perhitungan
data
dilakukan
dengan
menggunakan Statistic Program of Social
PEMBAHASAN
Science (SPSS) for Windows. Hasil uji
Dari hasil penelitian terlihat bahwa nilai uji
analisis regresi linier dapat dilihat pada
beda
tabel di bawah ini
dan wanita tidak terdapat perbedaan. Hal
Tabel 4. Hasil Uji Regresi
Variabel (constant) Kesadaran Linkungan (X)
Unstandardized Coeficient B Std, Error 3,928 2,298 0,091
0,39
Sumber : data primer, diolah.
ini
kesadaran lingkungan antara pria
menjelaskan
bahwa
kesadaran
lingkungan terkait pengetahuan, sikap dan tindakan
lingkungan
antara
pria
dan
wanita adalah sama. Begitu pula untuk niat beli green product (lampu LED) tidak ada perbedaan. Hal ini dapat digunakan
Berdasarkan Tabel di atas maka diperoleh
sebagai acuan bagi produser lampu LED
persamaan sebagai berikut :
bahwa tidak ada perbedaan gender terkait
Y = 3,928+ 0,091X +Error
kesadaran lingkungan dan niat beli lampu
46
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
LED. Meskipun lampu LED merupakan
Untuk itu, produsen dapat merancang
produk baru yang ramah lingkungan,
strategi promosi yang lebih tepat untuk
terbukti konsumen
dapat menarik pasar dengan membuat
wanita
baik pria maupun
dalam
membeli
melakukan
lampu
rencana
iklan yang mengaitkan dengan tingkat
tidak
kesadaran lingkungan, serta keunggulan
pengetahuan
lain yang jadi pertimbangan konsumen
LED
mempertimbangkan
lingkungan. Begitupula dalam mengambil
seperti
sikap
penggunaan lampu LED.
maupun
penggungaan
tindakan
lampu
terhadap
LED,
menunjukkan
keunggulan
dari
sehingga KESIMPULAN
produsen
dalam
menyusun
dan
merancang
stratgei
pemasaran
untuk
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
lampu
LED
perlu
bahwa tidak ada perbedaan kesadaran
kesadaran
lingkungan dan niat beli antara pria dan
lingkungan berdasarkan gender. Namun,
wanita atas green product (lampu LED).
yang
adalah
Meskipun pengaruh kesadaran lingkungan
ingin
terhadap niat beli kecil, Namun hasil
sebuah
penelitian ini dapat digunakan oleh pihak
lingkungan.
produsen lampu LED dalam menyusun
Berdasarkan hasil uji regresi dinyatakan
dan merancang strategi promosi yang
bahwa
kesadaran
lebih tepat untuk produk lampu LED.
lingkungan dalam membentuk niat beli,
Karena masih terdapat variabel-variabel
meskipun
4,2%
lain yang dapat mempengaruhi niat beli
(sangat kecil). Hal ini diduga karena ketika
seseorang dalam membeli green produk
seseorang ingin melakukan pembelian
(lampu LED) yaitu kualitas produk.
tidak
mempertimbangkan
perlu
perilaku
dipertimbangkan
seseorang
merencanakan pembelian
tingkat
pembelian
produk
ada
ketika
ramah
kontribusi
pengaruhnya
hanya
lampu LED yang mereka pertimbangkan adalah kualitas produk LED. Mesikpun lampu LED harganya lebih mahal akan tetapi lebih efisien dan lebih lama dalam jangka waktu pemakian sehingga jauh
DAFTAR PUSTAKA
lebih hemat memakai lampu LED daripada
Ajzen, Icek. Dan Fishbein, Martin. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior. Massachusetts :
menggunakan lampu lainnya.
47
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
Addison-Wesley Publishing Company. Angelina, Jessvita Dan Japarianto, Edwin. 2014. Analisis Pengaruh Sikap, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention Pelanggan SOGO Department Store di Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal Strategi Pemasaran. (Online). Vol.2, No.1. Azizan, M. & Suki, N. M. 2013. Consumers Intention to Purchase Green Product: Insights. From. Malaysia. Labuan School of International Business and Finance Universiti Malaysia, 22(8), 1129– 1134. Bamber et al. 2011. Product-Knowledge, Ethnocentrism and Purchase Intention: COO Study in India. Working Paper. No. 112/2011 Chan, Ricky Y and Lau, Lorette B.Y. Antecedents of green purchases: A survey in China. Al Of Consumer Marketing, Vol. 17 No. 4 2000, Pp. 338-357. Mcb University Press, 0736-3761 Christopher, Gan, HanYenWee, LucieOzanne, Tzu Hui Kao, Consumer Purchasing Behavior Tiwards Green Products in New Zealand. Innovative Marketing, Volume 4, Issue 1, 2008 Chio, JYH-Shen. 2008. The Effects of Attitude, Subjective Norm, and Perceived Behavioral Control on Consumers’ Purchase Intentions: The Moderating Effects of Product Knowledge and Attention to Social Comparison Information. (Online), Vol. 9, No. 2, (Diakses 20 April 2014)
Lin, L. Y., & Chen, Ch. Sh. 2006. The influence of the country-of-origin image, product knowledge and product involvement on consumer purchase decisions: An empirical study of insurance and catering services in Taiwan. Consumer Marketing, 23, 248-265. Lin, Nang Hong & Lin, Bih Shya. 2007. The Effect of Brand Image and Product Knowledge in Purchase Intention Moderated by Price Discount. Journal of Management Studies, 25, 250 – 260. Engel, James F. dan Blackwel, Roger D. dan Miniard, Paul W. l993. Perilaku Konsumen. Edisi keenam. Jilid 2. Terjemahan oleh F.X.Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hessam et.al. 2013. The Conceptual Model of Effective Factors on Consumers Green Purchasing Intentions. Proceedings of Global Conference on Business and Social Science, December 15-16, pp. 215 Idaman, Northa, Yuliati, Lilik Noor, Retnaningsih. 2012. Sikap Konsumen terhadap Beras Organik. Jurnal Manajemen dan Agrobisnis. Vol. 9, No. 2. Juli 2012. (http:// file:///E:/Penelitian/24April2014_nort a_ok.pdf). Diakses 12 Oktober 2015. Kumar, Bipul. 2012. Theory of Planned Behaviour Approach to Understand the Purchasing Behaviour for Environmentally Sustainable 48
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):36-49
Products. (http://www.iimahd.ernet.in). Diakses 5 Oktober 2015. Lee, K. C., Kwon, S. Teo. 2010. Online shopping recommendation mechanism and its influence on consumer decisions and behaviors: A causal map approach. Expert Systems with Applications .35(4): 1567-1574. Li, Jianyao dan Mizerski, Dick. 2007. The Relationship Between Attitude And Behavior: An Empirical Study in China. Journal of Marketing And Logistic. (Online). Vol. 21, No. 2. (http://www.emeraldinsight.com Diakses 2 April 2014) Mas’ud, Muchlis H. 2012. Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku Yang Dipersepsikan Nasabah Bank Terhadap Keinginan Untuk Menggunakan Automatic Teller Machine (ATM) Bank BCA di Kota Malang. Jurnal Managemen Dan Akuntansi. (Online). Vol. 1, No. 3. Maharani, Putri Nazma. 2010. “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Niat Konsumen Dalam Pembelian Produk The Body Shop”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 1 Maret 2010 hal 1-20 ISSN: 19783116. http://www.stieykpn.ac.id (diakses 25 September 2015). Peter J. Paul dan Olson Jerry C. 2010. Consumer Behavior and Marketing Strategy. 9thed. New York, USA: Mc Graw Hill.
Schlegelmilch, B.B., Bohlen, G.M. and Diamantopoulos, A. (1996). The link between green purchasing decisions and measures of environmental consciousness. European Journal of Marketing, 30 (5), 35-55. Sekaran, Uma. 2002. Research Methods For Business. Edisi Empat. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat. Steg, L., & Vlek, C., 2009. „Encouraging pro-environemtal behavior: An intergrative review and research agenda‟, Journal of Environmental Psychology, 29, 307 – 317. Straughan, R. D., & Roberts, J. A., 1999, „Environmental segmentation alternatives: a look at green consumer behavior in the new millennium‟, Journal of Consumer Marketing, 16(6), 558 – 575. Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen – Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Lee, C. & Green, R. T. (1991). Crosscultural examination of the Fishbein behavioral Intentions model. Journal of International Business Studies, 22, 289-305 Taylor, S. & Todd, P. (1995). Decomposition and crossover effects in the theory of planned behavior: A study of consumer adoption intentions. International Journal of Research in Marketing, 12, 137-156.
49