ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP POTENSI KREDIT BERMASALAH PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DAN PT BANK BRI (PERSERO) TBK. DI KECAMATAN KINTAMANI (Studi Perbandingan pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani, Kec. Kintamani, Bangli, Bali)
JURNAL ILMIAH Disusun oleh :
Ni Luh Mega Muliani 125020400111004
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL
Artikel Jurnal dengan judul : ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP POTENSI KREDIT BERMASALAH PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DAN PT BANK BRI (PERSERO) TBK. DI KECAMATAN KINTAMANI (Studi Perbandingan pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani, Kec. Kintamani, Bangli, Bali)
Yang disusun oleh : Nama
:
Ni Luh Mega Muliani
NIM
:
125020400111004
Fakultas
:
Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
:
S1 Ilmu Ekonomi
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 16 Juni 2016.
Malang, 16 Juni 2016 Dosen Pembimbing,
Dr. Rachmad Kresna Sakti, SE., M.Si. NIP. 19631116 199002 1 001
Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Potensi Kredit Bermasalah pada Lembaga Perkreditan Desa dan PT Bank BRI (Persero) Tbk di Kecamatan Kintamani (Studi Pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani, Kec. Kintamani, Bangli, Bali) Ni Luh Mega Muliani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Email:
[email protected]
ABSTRACT
This study aims to investigate the influence of internal factors and external factors on problem loans at Village Credit Institutions ( LPD ) and Bank BRI in the district of Kintamani , Bangli , Bali . The author uses the non-performing loans as the dependent variable and enter the variable internal factors and external factors as independent variables . The author uses quantitative research methods and using multiple linear regression analysis to see how big the effect that the test then the difference between LPD and Bank BRI . The results showed that the variables of internal factors and external factors significant and positive impact on non-performing loans in the Village Credit Institutions ( LPD ) and Bank BRI in the district of Kintamani , Bangli , Bali .
Keyword : NPL , Factor Internal , External Factors
A. PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam memajukan pendapatan masyarakat. Namun, dalam penyaluran kreditnya tidak semua bank umum di Indonesia baik bank milik pemerintah, asing, campuran maupun swasta mampu menjangkau seluruh masyarakat yang tinggal di pedesaan khususnya di Provinsi Bali. Untuk itu, adanya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang tersebar di beberapa desa adat di Bali, diharapkan mampu memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang belum terjangkau oleh bank umum. Adapun salah satu bank umum yang mampu melebarkan sayapnya hingga ke daerah pedesaan di Provinsi Bali adalah Bank BRI. Bila dibandingkan secara ekonomis, sebenarnya masyarakat memiliki alternatif untuk menyimpan dananya secara produktif demi memperoleh pendapatan bunga yang mampu bersaing yaitu pada Bank BRI. bank BRI merupakan bank nasional yang paling menguntungkan atau “profitable”. Pertama, BRI merupakan penyalur terbesar kredit mikro pada pengusaha yang bergerak pada sector riil yakni sekitar 50%, yang nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia. Kedua, saat ini Bank BRI merupakan bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia yakni mencapai 45 juta rekening, selain itu, Bank BRI memiliki jaringan dan jangkauan layanan yang terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia dengan 9.600 unit kerja online yang melayani seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai ke Merauke. Sementara bagi masyarakat yang membutuhkan dana, LPD biasa dijadikan pilihan utama karena mereka bisa meminjam dana dengan prosedur yang tidak berbelit-belit. Pertama, sebagai lembaga keuangan lokal, LPD memiliki keunggulan utama dalam hal pemantauan terhadap nasabahnya karena orang-orang yang berada dalamnya telah saling mengenal dengan baik satu sama lain. Kedua penggunaan sanksi social (adat) dalam membuat kesepakatan sehingga hal ini memaksa para peminjam untuk menaati kontrak kredit mereka dengan cara yang baik. Selain itu LPD juga melakukan teknik perbankan keliling untuk mengumpulkan tabungan dan pelunasan pinjaman
pinjaman, secara tidak langsung hal ini juga memaksa nasabah untuk membayar pinjaman mereka secara teratur dan tepat waktu. Baik Lembaga Perkreditan Desa (LPD) maupun bank BRI masih menjadikan kredit sebagai pendapatan utamanya. Kredit merupakan sumber pendapatan terbesar bagi perbankan dibandingkan dengan sumber pendapatan lainnya. Sebagai kegiatan terbesar dalam perbankan, sudah sepantasnya kredit mendapat perhatian khusus dari para pelaku perbankan karena selain menjadi sumber pendapatan utama kredit juga menyebabkan risiko yang tinggi pula Salah satunya terjadi pada LPD Desa Pakraman Dausa Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali. Adapun dana nasabah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Dausa yang tergolong ke dalam kolektibilitas lancar dan kolektibilitas bermasalah, adapun datanya bisa dilihat sebagai berikut : Tabel 1 : Daftar Kolektibilitas Kredit Berdasarkan Plafond Pinjama LPD Dausa tahun 2013-2015 per Desember No
Bulan
Lancar
1 Desember 2013 362.144 2 Desember 2014 902.233 3 Desember 2015 1.427.496 Sumber : Laporan Keuangan LPD Dausa, 2013-2015
Kolektibilitas Kredit Kurang Diragukan lancar 137.961 24.170 107.080 17.150 61.000 14.700
Macet 0 57.106 0
Untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan mengenai faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kredit bermasalah pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan juga pada Bank BRI. Dimana faktor internal digambarkan dengan indikator kelemahan analisa kredit, kelemahan pengawasan kredit, kelemahan transaksi jaminan, dan kenakalan atau kecurangan petugas. Sementara faktor eksternal digambarkan oleh indicator kelemahan karakter nasabah, penyalahgunaan kredit, kelemahan manajemen kredit nasabah, dan nasabah mengalami musibah.
B. KERANGKA TEORI Kredit bermasalah Kredit bermasalah adalah kredit di mana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengembalian pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, peningkatan agunan dan sebagainya (Mahmoeddin, 2002:2). Veitzal Riva’i (2006:451) juga mengemukakan unsur utama dalam menentukan kualitas kredit adalah ketepatan waktu pembayaran bunga, pembayaran angsuran, maupun pelunasan pokok pinjaman. Ketepatan waktu tersebut digolongkan menjadi 5 yaitu : 1. Lancar (Pass) apabila pembayaran angsuran pokok dan / atau bunga tepat waktu 2. Dalam Perhatian Khusus (special mention) apabila terdapat tunggakan angsuran pokok dan / atau bunga hingga 90 hari. 3. Kurang lancar (Substandard) apabila terdapat tunggakan angsuran pokok dan / atau bunga lebih dari 90 hari. 4. Diragukan (Doubtful) apabila terdapat tunggakan angsuran pokok dan / atau bunga hingga 180 hari. 5. Macet (loss) apabila terdapat tunggakan angsuran pokok dan / atau bunga hingga 270 hari. Penyebab Kredit Bermasalah Mahmoeddin (2002) mengungkapkan bahwa kredit tidak bermasalah dapat berupah menjadi bermasalah disebabkan beberapa faktor penyebabnya seperti faktor internal perbankan, faktor internal nasabah, faktor eksternal, faktor kegagalan bisnis, dan faktor ketidakmampuan manajemen. Adapun rinciannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Faktor Internal Perbankan
2.
Faktor internal perbankan yang menyebabkan kredit bermasalah adalah adanya kelemahan atau kesalahan dalam bank itu sendiri, seperti : a. Kelemahan dalam analisis kredit b. Kelemahan dalam dokumen kredit c. Kelemahan dalam supervisi kredit d. Kecerobohan petugas bank e. Kelemahan bidang agunan f. Kelemahan sumber daya manusia g. Kelemahan teknologi h. Kecurangan petugas bank Faktor Internal Nasabah Faktor penyebab kredit bermasalah yang terjadi akibat diri nasabah itu sendiri, baik karena unsur kesengajaan maupun tidak sengaja. a. Kelemahan karakter nasabah b. Kelemahan kemampuan nasabah c. Nasabah mengalami musibah d. Kecerobohan nasabah e. Kelemahan manajemen nasabah
Penelitian Terdahulu 1. Anisa Restu Krisnasari (2011) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat non performing financing di BPR syariah Berkah Amal Salman Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel faktor internal dan faktor eksternal menjadi penyebab terjadinya kredit bermasalah pada BPR Syariah Berkah Amal Salman Bandung, dimana variabel faktor internal digambarkan melalui indikator manajemen pengelolaan keuangan yang belum optimal dan kinerja tim survey bank yang kurang baik, sedangkan variabel faktor eksternal digambarkan melalui indikator masih kurangnya pengetahuan nasabah tentang pembiayaan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Komang Triana Windiarti, dkk (2014) dengan mengambil judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Denpasar Timur (2010-2012). Penelitian ini menggunakan analisis faktor dengan menyebar 100 kuesioner pada nasabah dan pegawai LPD yang tersebar di Kecamatan Denpasar Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik faktor internal maupun faktor eksternal berpengaruh terhadap kredit macet, dimana faktor yang paling dominan mempengaruhi kredit macet pada LPD di Kecamatan Denpasar Timur adalah faktor internal dengan indikator kurangnya pengawasan kredit. 3. I Made Revi Armana, dkk (2015) menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan variabel faktor intern dan faktor ekstern dimana penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal menyebabkan kredit macet. Faktor yang paling dominan menyebabkan kredit macet adalah faktor intern dengan indikator yang paling berpengaruh yaitu kelemahan analisa kredit. C. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data Pada penelitan ini penulis melakukan pengumpulan data, dengan cara Instrumen kuesioner, dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data primer dalam bentuk pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang memberi kebebasan kepada responden untuk memberi jawaban, sebuah pertanyaan hanya bisa diberikan diantara pilihan yang sudah tersedia. Yang disebarkan pada 100 nasabah LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani. Sedangkan pengukuran data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan skala likert dengan kriteria skor sebagai berikut : 1. Sangat Setuju (SS) = 4 2. Setuju (S) = 3 3. Tidak Setuju (TS) = 2 4. Sangat Tidak Setuju = 1 Hasil dari pengumpulan dan pengukuran data tersebut akan diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).
Variabel Penelitian 1. Faktor Internal Bank (X1) Faktor internal merupakan faktor penyebab kredit bermasalah yang berasal dari kelemahan dan kesalahan bank itu sendiri. Adapun dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah : - kelemahan analisa kredit - kelemahan pengawasan kredit - kelemahan transaksi jaminan - kenakalan/kecurangan petugas 2. Faktor Eksternal (Nasabah) (X2) Faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri nasabah itu sendiri. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah : - Kelemahan karakter (fraud) debitur - Penyalahgunaan kredit - Kelemahan manajemen keuangan debitur - Debitur mengalami musibah - Potensi Kredit bermasalah (Y) Potensi kredit bermasalah merupakan jangka waktu dimana nasabah dalam membayar bunga maupun pokok pinjaman menjurus pada keterlambatan sesuai waktu yang telah disepakati sebelumnya, digambarkan melalui kolektibilitas kredit kurang lancar, diragukan, dan macet. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis menggunakan empat metode, yaitu : 1) Uji Validitas Item-item pertanyaan yang akan digunakan sebelumnya terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas. Tujuannya adalah agar data yang diambil benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam metode validitas dan reliabilitas, acuan untuk mengambil keputusan valid atau tidaknya suatu item dapat dilakukan dengan melihat nilai seluruh item alpha. Bila nilai alpha seluruh bertanda positif maka item tersebut dianggap valid. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 ( Ghozali,2001:129 ). 3) Uji Analisis Statistik Deskriptif Uji ini digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean. 4) Regresi Lnier Berganda Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda karena menggunakan variabel independen lebih dari satu. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor internal bank (X1) dan faktor eksternal nasabah (X2) terhadap kredit bermasalah (Y). Model tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : Dimana : = kredit bermasalah = konstanta = faktor internal bank = faktor eksternal nasabah = koefisien regresi , = variabel pengganggu 5) Uji T-Test Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score. Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya. Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware SPSS For Windows 20.0:
6) Metode Chi Square Uji chi kuadrat ( Chi Square) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi / yang benar-benar terjadi / actual (F) dengan frekuensi harapan / ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Bentuk distribusi Chi Square adalah x2, nilai x2 adalah nilai kuadrat karena nilai x2 selalu positif. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 20 for windows, maka diperoleh hasil seperti tampak pada tabel berikut Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda LPD Model Standar Koefisien Beta Std.Error Constant 12,623 1,956 Faktor Internal X1 0,314 0,187 Faktor Eksternal X2 0,429 0,152 R = 0,743 R Square = 0,660
Sig 0,000 0,000 0,000
Sumber : data primer di olah, Februari 2016 Hasil perhitungan regresi berganda tersebut dapat diketahui formulasinya sebagai berikut : Y = 12,623 + 0,314 X1 + 0,429 X2 + e Nilai R 0,743 artinya terdapat pengaruh yang kuat dan searah antara variabel bebas faktor internal (X 1) dan Faktor Eksternal (X2) dengan Potensi Kredit Bermasalah (Y) pada LPD tersebut. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa nilai untuk koefisien determinasi (R square) sebesar 0,660 atau 66% yang berarti bahwa besarnya kontribusi perubahan variabel potensi kredit bermasalah (Y) pada LPD yang disebabkan oleh variabel Faktor Internal (X1) dan Faktor Eksternal (X2) adalah 66%. Sedangkan sisanya 34% disebabkan oleh faktor lain di luar model. Sementara pengujian regresi berganda pada Bank BRI didapat hasil sebagai berikut Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda BRI Model Standar Koefisien B Std.Error Constant 10,574 2,078 Faktor Internal X1 0,379 0,327 Faktor Eksternal X2 0,256 0,041 R = 0,634 R Square = 0,526
Sig 0,000 0,000 0,000
Sumber : data primer diolah, Februari 2016 Berdasarkan hasil perhitungan regredi berganda tersebut dapat dapat diketahui formulasinya sebagai berikut : Y = 10,574 + 0,379 X1 + 0,256 X2 + e Berdasarkan tabel 3 di atas didapatkan nilai korelasi berganda (R) sebesar 0,634 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan searah antara Faktor Internal (X 1) dan Faktor Eksternal (X2) dengan Potensi Kredit Bermasalah (Y) pada bank BRI tersebut.
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa nilai untuk koefisien determinasi (R square) sebesar 0,526 atau 53% yang berarti bahwa besarnya kontribusi perubahan variabel potensi kredit bermasalah (Y) pada Bank BRI yang disebabkan oleh variabel Faktor Internal (X1) dan Faktor Eksternal (X2) adalah 53%. Sedangkan sisanya 47% disebabkan oleh faktor lain di luar model. Hasil Uji T-Test Berdasarkan hasil analisis T-Test dapat diketahui bahwa t hitung untuk kelompok faktor internal dengan menggunakan Equality of Variances Assumed (diasumsikan kedua varian sama) adalah sebesar 3,184 dengan probabilitas sebesar 0,002. Oleh karena probabilitas < 0,05 maka diterima atau terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dibuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh variabel faktor internal dengan faktor eksternal terhadap potensi kredit bermasalah pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali. Hasil Uji Chi Square Uji ini chi kuadrat (Chi Square) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi / yang benar-benar terjadi / actual (F) dengan frekuensi harapan / ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Bentuk distribusi Chi Square adalah , nilai adalah nilai kuadrat karena nilai selalu positif. Adapun hasil dari penelitian diperoleh sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Analisis Chi Square Faktor Internal Faktor Internal LPD 24,490 Faktor Internal BRI 30,159 Faktor Eksternal Faktor Eksternal LPD 22,222 Faktor Eksternal BRI 38,095 Sumber : data diolah, Mei 2016 Analisis faktor internal LPD Desa Adat Dausa dan BRI Unit Kintamani terhadap kredit bermasalah pada kedua lembaga keuangan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Bank BRI Unit Kintamani, hal ini diketahui dari nilai chi kuadrat Bank BRI Unit Kintamani lebih besar dari LPD Desa Adat Dausa sebesar 30,159 > 24,490. Berarti kualitas internal (sisi manajemen) yang dimiliki Bank dengan LPD Desa Adat Dausa sangat jauh berbeda. Analisis chi kuadrat terhadap faktor eksternal (nasabah) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Bank BRI hal ini diketahui dari uji chi kuadrat Bank BRI Unit Kintamani lebih besar dari LPD Desa Adat Dausa sebesar 38,095 > 22,222. Berarti kualitas faktor eksternal (nasabah) Bank BRI dan LPD Desa Adat Dausa sangat jauh berbeda. Dari segi faktor Internal : Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Dausa Kecamatan Kintamani masih didapati kelemahan analisa kredit, pengawasan, serta kelemahan dan kenakalan petugas saling berkaitan. Hal ini disebabkan karena jumlah petugas LPD Desa Pakraman Dausa sendiri hanya tiga orang namun mereka harus mampu melayani seluruh anggota desa adat yang kira-kira berjumlah lebih dari tiga ribu juwa. Dalam melakukan analisa kredit survey yang dilakukan petugas dikatakan kurang mendalam karena mereka memang sudah saling mengenal mengingat mereka berada di satu desa adat yang sama sehingga asas kepercayaan yang dimainkan di dalamnya. Adapun mengenai transaksi jaminan, mayoritas nasabah LPD memberikan jaminan yang lebih rendah dari nilai kredit yang diberikan karena belum ada keputusan tegas dari LPD sendiri mengenai pengenaan jaminan, hal ini dibuktikan masih seringnya nasabah yang menjadikan KTP sebagai jaminan. Sementara pada Bank BRI Unit Kintamani faktor internal yang berpengaruh pada potensi kredit bermasalah yaitu kelemahan analisa kredit yang digambarkan melalui petugas yang mendapatkan sedikit informasi mengenai nasabah serta kelemahan pengawasan kredit oleh petugas yang tidak mengingatkan dan mendatangi nasabah apabila nasabah telat membayar. Dari segi eksternal : Pada Lembaga Perkreditan Desa Pakraman Dausa mengenai kelemahan karakter nasabah digambarkan melalui pernyataan nasabah yang merasa baik-baik saja meskipun belum mampu untuk melunasi kreditnya hal ini disebabkan karena mereka yang merasa aman karena memang berada pada satu desa adat dan kenal dekat dengan petugas. Sementara pada kesalahan penggunaan kredit kebanyakan nasabah tidak menggunakan seluruhnya untuk mengembangkan usahanya lantaran mereka tidak memiliki penghitungan alokasi
dana kredit yang jelas, ini juga berkaitan dengan analisa dan pengawasan kredit dari sisi internal LPD sendiri. Sementara indikator kelemahan kemampuan manajemen keuangan nasabah bisa dikatakan menjadi penyebab utama karena nasabah tidak memiliki pembukuan yang jelas dari usahanya, nasabah tidak tau pasti perputaran uang dalam usahanya, dan nasabah pun masih sering mencampur baurkan antara uang usaha dan pribadi. Hal ini tidak bisa begitu saja disalahkan pada nasabah mengingat latar belakang pendidikan mereka yang mayoritas hanya sampai pada sekolah dasar saja. Sementara pada Bank BRI Unit Kintamani faktor eksternal indikator yang paling dominan menjadi pengaruh terhadap potensi kredit bermasalah adalah kelemahan kemampuan manajemen keuangan nasabah yang digambarkan melalui alokasi keuangan nasabah yang bercampur baur antara uang usaha dan uang pribadinya. E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan dari bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat dipaparkan adalah : 1.
2.
3.
Faktor Internal yang digambarkan dengan kelemahan analisis kredit, kelemahan pengawasan kredit, kelemahan transaksi jaminan serta kelemahan/kecurangan petugas berpengaruh terhadap potensi kredit bermasalah pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani. Faktor Eksternal yang digambarkan dengan kelemahan karakter debitur, kelemahan manajemen keuangan debitur, penyalahgunaan kredit serta debitur mengalami musibah berpengaruh terhadap potensi kredit bermasalah pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani. Ada perbedaan signifikan antara pengaruh faktor internal dan faktor eksternal pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani
Rekomendasi Dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti sampaikan kepada pihak LPD Desa pakraman Dausa karena terbukti faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh terhadap potensi kredit bermasalah yang lebih tinggi pada LPD, pihak LPD perlu memperbaiki manajemen internalnya, dari sisi pengawasan kredit disamping menerapkan sistem perbankan keliling LPD disarankan perlu untuk meniru Bank BRI Unit Kintamani dengan penggunaan kartu kendali terkait pencatatan keuangan harian dari usaha nasabah sehingga secara tidak langsung nasabah terpaksa dan akan mulai terbiasa untuk membedakan antara uang usaha dan pribadi mereka. Bagi peneliti yang merasa tertarik untuk mengkaji bidang yang sama dengan penelitian ini disarankan untuk menggunakan variabel lain yang dimungkinkan mempunyai pengaruh terhadap potensi kredit bermasalah, misalnya variabel faktor internal yang digambarkan dengan rasio keuangan bank. Selain itu penelitian selanjutnya juga bisa menambah lingkup wilayah penelitian tidak berhenti pada satu LPD tapi bisa se-kecamatan bahkan kabupaten, tidak hanya itu penyebaran kuesioner perlu ditujukan pula kepada petugas bank sehingga jawaban yang diperoleh tidak cenderung pada satu pihak saja. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Armana, Made Revi, Nyoman Trisna Herawati, Ni Luh Gede Sulindawati. 2015. Analisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kredit Macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha BRI. 2012. Gambaran Umum Bank BRI. http://www.bri.go.id. Diakses pada 1 Maret 2016 Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/Diaksespada 1 Maret 2016 Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Semarang :Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
______. Dr. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajaddan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : BPFE Komang, Lucy Sri Musmini, Anantawikrama Tungga Atmadja. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Denpasar Timur.e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 2 No.1 Tahun 2014 Krisnasari, Annisa R. 2011. AnalisisFaktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Non Performing Financing di BPR SyariahBerkahAmal Salman Bandung.Skripsi.FakultasSyariahUniversitas Islam Bandung. Lembaga Perkreditan Desa Pakraman Dausa. 2013. Daftar Kolektibilitas Kredit Berdasarkan Plafond Pinjaman LPD Dausa tahun 2013. Bali Lembaga Perkreditan Desa Pakraman Dausa. 2014. Daftar Kolektibilitas Kredit Berdasarkan Plafond Pinjaman LPD Dausa tahun 2014. Bali Lembaga Perkreditan Desa Pakraman Dausa. 2015. Daftar Kolektibilitas Kredit Berdasarkan Plafond Pinjaman LPD Dausa tahun 2015. Bali Mahmoeddin. 2001. Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta :Pustaka Sinar Harapan Rivai, Veitzhal. 2006. Credit Management Handbook. Jakarta : PT Rajagrafindo Siamat, Dahlan. 1993. Manajemen Bank Umum. Edisi Kedelapan. Jakarta :Intermedia Santosa, Singgih. 2004. SPSS Versi 11.5. Mengatasi berbagai masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. ______________. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Sugiyono, 2003. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kedua. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia. _______, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. _______, Dr. 2013. Cara Mudah Menyusun : SKRIPSI, TESIS dan DISERTASI. Bandung : Alfabeta