STUDI PEMANFAATAN LUMPUR IPAL PT. KELOLA MINA LAUT UNTUK PUPUK TANAMAN
Oleh : Galuh Paramita Astuty 3307.100.008 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya 2011
Pendahuluan
Latar Belakang PT. KELOLA MINA LAUT
LIMBAH CAIR
LUMPUR IPAL PUPUK TANAMAN
PADAT
AIR LIMBAH YANG SUDAH DIOLAH
MENYIRAM TANAMAN
Rumusan Masalah Berapa kandungan unsur N, P, K, dan pH yang terdapat dalam lumpur sludge drying bed dan air limbah yang sudah terolah di IPAL PT. Kelola Mina Laut? Bagaimana pengaruh pemberian variasi konsentrasi lumpur dan air limbah yang sudah diolah terhadap pertumbuhan tanaman uji? Bagaimana pengaruh pemberian variasi konsentrasi lumpur terhadap pertumbuhan tanaman uji? Bagaimana pengaruh pemberian variasi konsentrasi air limbah yang sudah diolah terhadap pertumbuhan tanaman uji
Tujuan Untuk menganalisa besar kandungan unsur hara N, P, dan K
serta pH yang terkandung dalam lumpur sludge drying bed dan air limbah yang sudah terolah di IPAL PT. Kelola Mina Laut Menentukan ada tidaknya pengaruh pemberian variasi konsentrasi lumpur dan air limbah yang sudah diolah terhadap pertumbuhan tanaman uji Menentukan ada tidaknya pengaruh pemberian variasi konsentrasi lumpur terhadap pertumbuhan tanaman uji Menentukan ada tidaknya pengaruh pemberian variasi konsentrasi air limbah yang sudah diolah terhadap pertumbuhan tanaman uji
PENDAHULUAN Manfaat Untuk meminimisasi limbah buangan industri pengolahan ikan, khususnya buangan lumpur, dengan memanfaatkannya sebagai pupuk tanaman serta memanfaatkan air limbah yang sudah diolah sebagai pengganti air dalam proses penyiraman tanaman uji
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup
TINJAUAN PUSTAKA Limbah industri perikanan mengandung bahan organik yang tinggi.
Menurut River et al. (1998), jumlah debit air limbah pada efluen umumnya berasal dari proses pengolahan dan pencucian. Setiap operasi pengolahan ikan akan menghasilkan cairan dari pemotongan, pencucian, dan pengolahan produk. Cairan ini mengandung darah dan potongan-potongan kecil ikan dan kulit, isi perut dan air pendinginan dari kondensor
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Iswandi Anas, dkk (2004) membuktikan bahwa limbah hasil pengolahan ikan mengandung unsur hara makro yang tinggi seperti N, kandungan N total ( 1 460 1 540 ppm), kandungan fosfor (63 - 70 ppm) dan kandungan K (2970 -3560 ppm) serta unsurmakro dan mikro lainnya
TINJAUAN PUSTAKA Lumpur Buangan IPAL
• Menurut Kalay dan Hindersah (2003), lumpur buangan mengandung unsur C organik, N, P, K, Ca, Mg, Na, S, Fe, Zn, Al, dan Mn dalam jumlah nyata yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi bagi pembibitan tanaman sayuran
TINJAUAN PUSTAKA Unsur Hara pada Tanaman Unsur hara makro • Unsur hara mikro
TANAMAN UJI
Cabai rawit (Capsicum frutescens L)
Kangkung Darat (Ipomea reptans) Melon (Cucumis melo L.)
Tahapan Penelitian Studi Literatur
Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Persiapan alat dan bahan: 1. Polybag ukuran 8 x 10 cm
3. Timbangan Analitik
2. Timbangan
4. pH meter
Persiapan alat dan bahan:
4. Lumpur IPAL
lumpur IPAL yang digunakan merupakan campuran lumpur yang berasal dari bak equalisasi dan dari bak akhir proses pengolahan limbah dengan perbandingan 50 : 50
Persiapan alat dan bahan: 5. Limbah cair yang berasal dari bak akhir proses pengolahan limbah ikan
6. Bibit tanaman uji
kangkung
cabe
melon
Penelitian Pendahuluan Pembuatan Bibit Tanaman Uji Analisa Komposisi Lumpur dan Air Limbah
-
Variasi perbandingan antara lumpur terhadap tanah yaitu 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60 %. Tanaman Uji Kangkung Melon Cabai
-
0% Lumpur Tanah 0 600 0 600 0 600
15% Lumpur Tanah 90 510 90 510 90 510
Berat Bahan (gram) 30% 45% 60% Lumpur Tanah Lumpur Tanah Lumpur Tanah 180 420 270 330 360 240 180 420 270 330 360 240 180 420 270 330 360 240
Komposisi Konsentrasi Air Limbah Tanaman Kangkung, melon, dan cabai
Variasi Air Limbah Yang Sudah diolah (Dalam 500 ml Air) 15%
30%
45%
60%
100%
Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman uji yaitu tinggi tanaman dan jumlah daunnya. 2. Setelah benih berumur ± 4 minggu. Benih dipindahke polybag yang lebih besar. Polybag dengan diameter 8x10 cm untuk kangkung, 15x20 cm untuk cabai, 25x40 cm untuk melon. 3. Pengamatan pertumbuhan tanaman uji dilakukan setiap 2 hari sekali 4. Tanaman uji juga disiram setiap harinya yang dilakukan pada sore hari. Untuk tanaman melon disiram sebanyak 500ml, tanaman cabe 200 ml, dan kangkung 100 ml
Analisa dan Pembahasan Kandungan N, P, K, dan pH variasi konsentrasi lumpur Parameter
Konsentrasi lumpur terhadap tanah 30% 45% 60%
0%
15%
N (%)
1,6
0,71
0,62
0,54
0,45
0,44
P (%)
0,11
1,41
2,75
3,89
5,75
8,77
K (%)
0,29
0,22
0,15
0,12
0,25
0,04
pH
6,85
6,78
6,63
6,51
6,46
6,25
Kandungan N, P, K dan pH limbah cair Parameter
Konsentrasi air limbah yang sudah diolah 15%
30%
45%
60%
100%
N (ppm)
0
0
0
0
0
P (ppm)
19,41
36,9
59,7
88,0
134,25
K (ppm)
41,35
75,0
96,4
112,61
pH
6,65
6,30
6,20
6,50
240,0 5,83
100%
Analisa dan Pembahasan
Analisa dan Pembahasan
Analisa dan Pembahasan
Analisa dan Pembahasan
Analisa dan Pembahasan
Analisa dan Pembahasan
Analisa dan Pembahasan Tabel Kandungan Unsur Hara Pada Tanaman Uji
Tanaman
N (%)
P (%)
K (%)
Kangkung TAL 15% Kangkung LAL 45% Melon 0% Melon LAL 45% Cabai 0%
0,18 0,32 1,46 0,42 0,63
1,33 3,12 0,52 6,59 0,7
7,00 9,14 0,2 15,64 0,2
Cabai LAL 45%
0,39
4,31
10,81
Analisa dan Pembahasan Tabel Kandungan Unsur Hara Pada Tanah
Tanah
N (%)
P (%)
K (%)
Kangkung TAL 15%
0,54
1,09
0,28
Kangkung LAL 45%
0,11
1,26
0,49
Melon 0%
0,12
0,11
0,05
Melon LAL 45%
0,09
1,73
1,87
Cabai 0%
0,54
0,34
0,08
Cabai LAL 45%
0,07
1,42
0,64
Analisa dan Pembahasan Tabel Mass Balance Kangkung
Optimal (LAL
N
P
K
45%)
0,54
26,576
36,752
masuk
0,43
4,38
10,05
keluar
Minimum
N
P
K
(TAL 15%)
1,6
7,4858
16,003
masuk
0,72
1,65
7,28
keluar
Analisa dan Pembahasan Tabel Mass Balance Melon
Optimal (LAL
N
P
K
45%)
0,54
26,576
36,752
masuk
0,51
8,32
17,51
keluar
Minimum
N
P
K
(0%)
1,6
0,11
0,29
masuk
1,58
0,63
0,25
keluar
Analisa dan Pembahasan Tabel Mass Balance Cabai
Optimal (LAL
N
P
K
45%)
0,54
26,576
36,752
masuk
0,46
5,73
11,45
keluar
Minimum
N
P
K
(0%)
1,6
0,11
0,29
masuk
1,17
1,04
0,28
keluar
Kesimpulan 1. Kandungan unsur hara makro yang terdalam lumpur IPAL PT. Kelola Mina Laut adalah 0,44 % N, 8,77 % P, 0,04% K, dan pH sebesar 6,25. Sedangkan unsur hara makro yang terdapat dalam air limbah yang sudah diolah adalah 0 ppm N, 134,25 ppm P, 240 ppm K dan pH sebesar 5,83 2. Variasi pemberian lumpur memberikan pengaruh yang berbeda bagi tanaman uji baik kangkung, melon dan cabai. Pada tanaman kangkung, pemberian lumpur dengan konsentrasi 60% memberikan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun paling baik. Pada tanaman melon, pemberian lumpur dengan konsentrasi 45% memberikan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun paling baik. Pada tanaman cabai, pemberian lumpur dengan konsentrasi 30% memberikan pertumbuhan tinggi paling baik dan konsentrasi 45% memberikan pertumbuhan jumlah daun paling baik
Kesimpulan 3. Variasi pemberian lumpur dan air limbah memberikan pengaruh yang berbeda bagi tanaman uji kangkung dan cabai. Sedangkan pada tanaman melon, pemberian variasi lumpur dan air limbah memberikan pengaruh yang sama baik bagi tinggi maupun jumlah daun. Konsentrasi 45% yang digunakan pada semua tanaman uji (kangkung, melon, dan cabai) memberikan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun paling baik 4. Variasi pemberian air limbah memberikan pengaruh yang berbeda bagi tanaman uji kangkung dan cabai. Sedangkan pada tanaman melon, pemberian variasi lumpur dan air limbah memberikan pengaruh yang sama baik bagi tinggi maupun jumlah daun. Pada tanaman kangkung, pemberian lumpur dengan konsentrasi 45% memberikan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun paling baik. Pada tanaman melon, pemberian lumpur dengan konsentrasi 30% memberikan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun paling baik. Pada tanaman cabai, pemberian lumpur dengan konsentrasi 60% memberikan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun paling baik
Saran 1. Perlu diujicobakan pemanfaatan limbah cair yang masih segar dan belum diolah untuk dijadikan pupuk tanaman 2. Perlu dianalisis lebih lanjut kadar logam berat yang ada dalam lumpur dan limbah cair IPAL PT. Kelola Mina Laut. 3. Perlu ditambahkan pupuk NPK dalam penggunaan lumpur IPAL untuk pupuk tanaman. 4. Penanaman dapat dilakukan dilahan terbuka atau bedengan, jadi tidak hanya di polybag atau pot saja 5. Lumpur dari bak penampung lumpur PT. Kelola Mina Laut perlu diujicobakan sebagai pupuk pada tanaman hias atau perdu. 6. Perlu dicoba juga pemanfaatan lumpur untuk keperluan yang lain misalnya untuk campuran kompos.