STUDI KELAYAKAN BISNIS ( Domestic Resource Cost ) Oleh: Dr Rita Nurmalina Suryana
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Domestic Resource Cost Of Earning or Saving a Unit of Foreign Exchange (Biaya Sumberdaya Domestik = BSD) Merupakan salah satu kriteria investasi yang digunakan untuk menentukan Menerima/menolak suatu proyek DRC (BSD) mengukur: •
Berapa banyak sumberdaya domestik (Rp) yang harus dihabiskan dalam produksi suatu barang/jasa
•
Bila barang tersebut diekspor menghasilkan satu unit devisa ($)
•
Bila dijual di dalam negeri sebagai substitusi impor dapat menghemat satu unit devisa ($)
Domestic Resources COST = DRC (Biaya Sumberdaya Domestik = BSD) Digunakan untuk melihat apakah: Kegiatan investasi suatu proyek dalam memproduksi komoditas X
Memberikan manfaat???
vs
Investasi dipakai Untuk mengimpor Komoditas X
BSD (DRC) sering digunakan untuk melihat:
Apakah suatu aktivitas ekonomi yang menggunakan sumberdaya domestik mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif atau dengan perkataan lain:
ekonomi tersebut efisien secara ekonom i dalam pemanfaatan sumberdaya domestik untuk menghemat satu satuan devisa
Dasar penentuan kriteria investasi BSD bertitik tolak pada prinsip:
Aktivitas
Efisien tidaknya produksi suatu komoditas tergantung pada daya saingnya di pasar internasional, artinya apakah produksi yang terdiri dari pemakaian sumber domestik cukup rendah, sehingga harga jualnya dalam rupiah tidak melebihi tingkat border price (dalam $)
Secara matematis BSD (DRC) dirumuskan sebagai berikut: f .V + E Dimana:
∑ BSDj =
(V
j
sj
s
j
− m j − rj )
BSD = Biaya sumberdaya domestik fsj
= Faktor-faktor produksi ke-S yang langsung digunakan dalam aktivitas j
Vs
= Harga bayangan tiap satuan faktor-faktor produksi (Dalam Rp)
Ej
= Efek eksternalitas dari aktivitas ke j (bertanda (-)/(+)
Vj
= Nilai total output dari aktivitas ke j pada nilai harga pasar dunia (dalam $)
Mj
= Nilai total input antara yang diimpor baik langsung maupun tidak langsung yang digunakan dalam aktivitas j ($)
Rj
= Nilai total penerimaan pemilik input luar negeri yang digunakan dalam aktivtas j, baik langsung maupun tidak langsung ($)
Karena sulit menilai besarnya eksternalitas, umumnya dalam penelitian-penelitian diasumsikan bahwa eksternalitas (+) dan (-) saling meniadakan (=0)
Untuk melihat keunggulan komparatif: nilai BSD dibandingkan dengan harga bayangan nilai tukar uang (VSER) BSD KBSD = VSER Dimana: KBSD
= Koefisien BSD
VSER
= Harga bayangan nilai tukar uang
KBSD < 1 Aktivitas ekonomi mempunyai k. komparatif Aktivitas ekonomi/keg investasi trsbt efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya domestik sehingga lebih untung mmeproduksi kom. X dibanding impor kom. X KBSD > 1 Tidak mempunyai k. komparatif Aktivitas ekonomi/keg investasi Tdk efisien sehingga untung impor kom. X dibanding memproduksi kom. X
lebih
KBSD = 1 Netral Aktivitas ekonomi dalam keuntungan normal
Semakin kecil KBSD semakin efisiensi aktivitas tersebut dalam pemanfaatan sumberdaya domestik
ASUMSI YANG DIPERLUKAN DALAM BSD
1. Output yang dianalisis harus bersifat tradable 2. Harga bayangan output dan input dapat dihitung dan mewakili biaya imbangan sosial yang sesungguhnya 3. Biaya produksi dan tambahan satu satuan output ditentukan oleh hubungan input output yang konstan dan harga relatif faktor-faktor produksi tidak berubah
BSD dapat dipakai untuk menilai keunggulan kompetitif Keunggulan kompetitif mengukur daya saing suatu aktivitas berdasarkan:
Harga pasar
Nilai tukar uang resmi yang (Official Exchange Rate = OER)
berlaku
ANALISIS FINANSIAL BSD KBSD = VOER
*
*
Dimana: KBSD*
= Koefisien BSD berdasarkan harga aktual yang berlaku
BSD*
= BSD berdasarkan harga pasar yang berlaku
VOER
= Nilai tukar uang resmi (Dollar)
KBSD* < 1 = Mempunyai keunggulan kompetitif KBSD* > 1 = tdk Mempunyai keunggulan kompetitif
SUATU KEGIATAN INVESTASI/AKTIVITAS EKONOMI: Mungkin saja mempunyai keunggulan komparatif sekaligus keunggulan kompetitif komoditas tersebut sangat menguntungkan/layak diproduksi Mempunyai keunggulan komparatif tapi tidak mempunyai keunggulan kompetitif diperkirakan ada distorsi pasar yang merugikan produksi O.K.I pemerintah perlu melakukan deregulasi
HUBUNGAN ANTARA DRC/BSD DENGAN NSP NSP = (V j − m j − r j )VSER − ∑ f sj Vs + E j m
S =1
BSD j (V j − m j − r j )= Vs + E j
……………… (1)
NSP − (V j − m j − r j )VSER = Vs + E j
……………… (2)
(2) KE (1)
BSD j (V j − m j − r j )= NSP − (V j − m j − r j )VSER
Hubungan antara nilai tukar uang resmi (oer) dengan harga bayangan nilai tukar uang resmi (ser) OER X (1 + FX PREMIUM ) = SER I = S + SCF 1 + FX PREMIUM
OER SER = STCF Dimana : OER
= Nilai tukar uang resmi
SER
= Harga bayangan nilai tukar uang
FX PREMIUM = Premium valuta asing STCF
= Faktor konversi baku
CARA LAIN MENGHITUNG FAKTOR KONVERSI BAKU (STCF)
M+X STCF = m x M +T + X −T
(
) (
Dimana: M
= Nilai impor
X
= Nilai ekspor
Tm
= Pajak impor
Tx
= Pajak ekspor
)
PAM (POLICY ANALYSIS MATRIX) Dengan menggunakan PAM perhitungan keunggulan kompetitif, keunggulan komparatif serta besar dampak kebijaksanaan pemerintah pada input dan output yang diperdagangkan dapat sekaligus dianalisis secara keseluruhan dan sistematis
TABEL POLICY ANALYSIS MATRIX COST REVENUES Private price Social price Effects of Divergence
A E I
TRADABLE INPUT B F J
DOMESTIC FACTOR C G K
PROFIT D H L
KETERANGAN
1. Private profits, D = A – B – C 2. Social profits, H = E – F – G 3. Input transfers, J = B – F 4. Output transfers, I = A – E 5. Factor transfers, K = C – G 6. Net transfers, L = D – H
7. Private cost ratio (PCR) ≠ DRC*C ≠(A – B) 8. Domestic resource cost ratio (DRD) = G/(E – F) 9. Nominal protection coefficient on output (NPCO = A/E