PENGARUH TIPE PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN ISO 26000 (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan dan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Oleh : Reski Dwi Mulyani 43212120076 Pembimbing : Yulia Yustikasari, SE., M.Sc.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengkaji Pengaruh Tipe Perusahaan, Kepemilikan Manajemen, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate social Responsibility Berdasarkan ISO 26000 (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan dan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). Variabel Independen diproksikan dengan tipe perusahaan, kepemilikan manajemen, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel Dependen diproksikan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan pertambangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian ini diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia dan website masing-masing perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah SPSS 20. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 84 perusahaan dengan periode penelitian tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Sampel yang digunakan sebanyak 23 perusahaan pertambangan dan perbankan. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tipe perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. Sedangkan kepemilikan manajemen, profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000.
Kata kunci : Pengungkapan Corporate Social Responsility, ISO 26000, Tipe Perusahaan, Kepemilikan Manajemen, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia global banyak memberikan kenyataan bahwa sesungguhnya dunia yang di huni ini bukan hanya untuk manusia saja, namun juga harus memperhatikan rantai kehidupan makhluk hidup lainnya. Manusia kemudian tersadar akan kesalahan yang telah dilakukan hingga membahayakan kelangsungan kehidupan makhluk hidup lainnya. Untuk itulah manusia kemudian melakukan gerakan perubahan untuk perbuatan yang telah dilakukan dengan membuat program Tanggung Jawab Sosial kepada alam (lingkungan) dan mahkluk lainnya (sosial). Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang muncul dalam kegiatan usahanya kini sudah tidak dapat diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan perhatiannya kepada lingkungan sosial. Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungannya. Salah satu masalah sosial dan lingkungan yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan adalah kebakaran hutan yang terjadi di Riau. Dalam media online (bbc.com, 2016) kepolisian daerah Riau telah menetapkan PT Langgam Inti Hibrida yang juga anggota GAPKI sebagai tersangka pembakaran hutan. Selain itu perusahaan yang ikut terseret adalah PT.PLM dan PT. PAN United. Berdasarkan data Bank Dunia, sampai Oktober 2015 telah terbakar lebih dari 800.000 ha hutan di enam provinsi atau sekitar 100.000 ha di masing-masing provinsi. Titik panas tersebut tersebar di Kabupaten Bengkalis (24 titik), Meranti (1), Dumai (5), Pelalawan (2), Siak (14), Indragiri Hulu (1) dan Indragiri Hilir (1 titik). Berdasarkan laporan yang dikemukakan Bank Dunia dalam laporan triwulan terakhir tahun 2015, kebakaran hutan membuat pemerintah merugi $15.72 miliar atau sekitar Rp. 221 triliun. Jika dilihat dari kasus diatas, masalah sosial dan lingkungan yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang sangat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
besar, bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah berbalik menjadi kerugian yang berlipat. Oleh karena itu masalah pengelolaan sosial dan lingkungan untuk saat ini tidak bisa menjadi aspek yang tidak dianggap penting dalam beroperasinya perusahaan. B. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Perwujudan dari tanggung jawab sosial perusahaan secara implisit tercermin melalui praktik Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility didefinisikan sebagai tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat
mempertimbangkan
harapan
pemangku
kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (Draft ISO 26000, Guidance on social responsibility 2009:3). Dengan adanya ini, perusahaan khususnya perseroaan terbatas yang bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : (1) Apakah tipe perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000? (2) Apakah kepemilikan manajemen
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility berdasarkan ISO 26000? (3) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000? (4) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000? Sesuai dengan rumusan masalah penelitian tersebut, penelitian ini untuk membuktikan secara empiris hal-hal berikut ini: (1) Pengaruh tipe perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000 (2) Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000 (3) Pengaruh profitabilitas terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000 (4) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Grand Theory a. Teori Keagenan Teori keagenan yang menjelaskan hubungan prinsipal dan agen berakar pada teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Teori keagenan menganalisis susunan kontraktual di antara dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Salah satu pihak (principal) membuat suatu kontrak, baik secara implisit maupun eksplisit, dengan pihak lain (agent) dengan harapan bahwa agen akan bertindak/melakukan pekerjaan seperti yang diinginkan oleh prinsipal. b. Teori Stakeholder Kusumadilaga (2010), mengungkapkan bahwa konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah dimulai sejak awal 1970-an, yang secara umum dikenal dengan sebutan stakeholder theory. Sebutan ini mempunyai arti sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. c. Teori Legitimasi Ghozali dan Chariri (2007), menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, karena teori legitimasi adalah hal yang paling penting bagi organisasi. Batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial serta reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan. Teori
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. 2. Corporate Social Responsibility dan ISO 26000 a. Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan ISO 26000 Pengungkapan Corporate Social Reponsibility merupakan bagian dari akuntansi pertanggung jawaban sosial yang mengkomunikasikan informasi sosial kepada stakeholder. Menurut Sayekti dan Ludovicus (2007), pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara perusahaan untuk membangun,
mempertahankan,
dan
melegitimasi
kontribusi
perusahaan dari sisi ekonomis dan politis. ISO 26000 - Guidance on social responsibility (panduan tanggung jawab sosial) adalah suatu standar yang memuat panduan perilaku bertanggung jawab sosial bagi organisasi guna berkontribusi terhadap pembangunan
berkelanjutan.
Pedoman
yang dikeluarkan
oleh
International Organization for Standardization (ISO) pada tanggal 1 November 2010. ISO 26000 merupakan tanggapan ISO terhadap semakin maraknya perhatian dunia terhadap isu tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR). Berikut ketujuh subjek inti yang dibahas di dalam ISO 26000: (1) Tata Kelola Organisasi (Organizational Governance), (2) Hak Asasi Manusia (Human Rights), (3) Praktik Ketenagakerjaan (Labour Practices), (4) Lingkungan (The Environment), (5) Prosedur Operasi Yang Wajar (Fair Operating Procedures), (6) Isu Konsumen (Consumer Issues), (7) Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (Community Involvement and Development).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
b. Tipe Perusahaan Tipe perusahaan merupakan suatu tempat untuk mempermudah pemakai laporan membedakan jenis perusahaan. Pengelompokkan jenis perusahaan berguna untuk membedakan tipe perusahaan yang berhubungan langsung dengan sosial dan lingkungan dengan perusahaan yang tidak berhubungan langsung. Tipe perusahaan pada umumnya dibagi menjadi 2 yaitu, high profile dan low profile (latifah, et al, 2011). high profile sebagai perusahaan yang mempunyai tingkat sensifitas yang tinggi terhadap lingkungan, sedangkan perusahaan low profile adalah kebalikannya. Perusahaan ini memiliki tingkat consumer visibility. c. Kepemilikan Manajemen Kepemilikan manajemen adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris) (Diyah dan Erman, 2009). Dengan adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan, akan menimbulkan dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan meningkat sebagai akibat kepemilikan manajemen yang meningkat. Kepemilikan oleh manajemen yang besar akan efektif memonitoring aktivitas perusahaan. d. Profitabilitas Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin besar pula pengungkapan informasi sosialnya (Hidayat, 2007). e. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan mengenai besar atau kecilnya suatu perusahaan. Pengukuran perusahaan bertujuan untuk membedakan secara kuantitatif antara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Besar kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruh kemampuan manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dengan berbagai situaisi dan kondisi yang dihadapinya 3. Rerangka Pemikiran Penelitian ini menggunakan model kerangka pemikiran sebagai berikut : Variabel Independen
Variabel Dependen
Tipe Perusahaan Kepemilikan Manajemen
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan ISO 26000
Profitabilitas Ukuran Perusahaan
4. Hipotesis Dari rerangka pemikiran diatas, maka mendapatkan hipotesis dibawah ini : H1: Tipe Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan ISO 26000 H2:
Kepemilikan
Manajemen
berpengaruh
terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan ISO 26000 H3:
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap
Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan ISO 26000 H4:
Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan ISO 26000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
III. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
a.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2013 -2015 didapatkan jumlah 84. Metode pengambilan sampe yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling atau pengambilan sample berdasakan kriteria tertentu. Kriterianya adalah perusahaan pertambangan dan perbankan yang mengungkapkan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000, dengan tahun amatan 3 tahun maka didapatkan data sampel yang dapat dianalisis sebanyak 69 data. Data diambil dari laporan tahunan yang didownload pada situs resmi BEI yaitu www.bei.co.id dan dari website masing-masing perusahaan. b. Operasionalisasi Variabel Ringkasan variabel dan pengukuran masing-masing variabel dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Variabel
Dimensi
Indikator
Pengukuran
Skala
Jumlah pengungkapan CSR menurut GRI G4
Indikator GRI G4
Jumlah pengungkapan perusahaan sampel / Jumlah item pengungkapan dikali 100%
Rasio
Tipe Perusahaan
Berdasarkan tipe perusahaan nilai 1 high profile dan nilai 2 low profile
Nilai 1 high profile (pertambangan) dan nilai 2 low profile (perbankan)
Nilai 1 high profile (tambang) dan nilai 2 low profile (bank)
Checklist
Kepemilikan
Saham yang
a) Jumlah
KM = Jumlah
Rasio
DEPENDEN (Y) Pengungkapan Corporate Social Responsibility INDEPENDEN (X)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9 Manajemen
dimiliki oleh manajemen perusahaan
kepemilikan saham oleh manajemen b) Total jumlah saham beredar
Profitabilitas
Ukuran Perusahaan
a) Laba bersih setelah pajak
Laba bersih setelah pajak
b) Total aktiva
Ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan
a) Total Asset
kepemilikan saham oleh manajemen / Total jumlah saham beredar dikali 100% ROA = Laba bersih setelah pajak / Total Aktiva Ukuran Perusahaan = Log N (Total Asset)
Rasio
Rasio
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian statistik deskriptif pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 memberikan deskripsi variabel-variabel secara statistik di penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil suatu rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dalam suatu rangkaian pengamatan. Sedangkan mean adalah nilai rata-rata pada rangkaian pengamatan atau merupakan pembagian nilai seluruh data dengan jumlah data yang diamati. Standar deviasi merupakan akar dari jumlah kuadrat dari nilai selisih data dengan nilai ratarata dibagi dengan banyaknya data. Hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Tipe_Perusahaan
69
1,0000
2,0000
1,565217
,4993602
Kepemilikan_Manajemen
69
,0000
,6502
,078048
,1544028
Profitabilitas
69
,0000
,1656
,021183
,0325567
Ukuran_Perusahaan
69
15,2290
27,1296
19,847996
3,3902859
Pengungkapan_CSR
69
,0879
,9011
,280777
,1264444
Valid N (listwise)
69
Sumber : Hasil olah SPSS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Berdasarkan Tabel 4.1 terdapat jumlah 69 sampel dari 23 perusahaan selama 3 tahun sehingga diperoleh data sebagai berikut : 1. Variabel tipe perusahaan memiliki nilai nilai minimum 1 yang dimiliki oleh perusahan PT. Adaro Energy Tbk pada tahun 2013 dan maksimum 2 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Central Asia Tbk pada tahun 2014, nilai mean adalah 1,57 serta standar deviasi 4,99. 2. Variabel kepemilikan manajemen memiliki nilai minimum 0,00 yang dimiliki oleh perusahan PT. Energi Mega Persada Tbk pada tahun 2014 dan maksimum 0,65 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Bayan Recources Tbk pada tahun 2013, nilai mean adalah 0,078 serta standar deviasi 0,15. 3. Variabel profitabilitas memiliki nilai minimum 0,00 yang dimiliki oleh perusahan PT. Delta Dunia Makmur Tbk pada tahun 2014 dan maksimum 0,16 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk pada tahun 2013, nilai mean adalah nilai rata-rata sebesar 0,02, serta standar deviasi 0,03. 4. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 15,23 yang dimiliki oleh perusahan PT. Atlas Recources Tbk pada tahun 2013 dan maksimum 27,13 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Citatah Tbk pada tahun 2015, nilai mean adalah sebesar 19,84, serta standar deviasi 3,39. 5. Variabel Pengungkapan Corporate Social Responsibility memiliki nilai minimum 0,09 yang dimiliki oleh perusahan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2013 dan maksimum 0,90 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Timah Tbk pada tahun 2013, nilai mean sebesar 0,28, serta standar deviasi 0,13. B. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas a. Analisis Grafik Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Hasil olah SPSS
Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber: Hasil olah SPSS Dengan melihat tampilan grafik histogram, bahwa gambar histogram menunjukan kurva normal berbentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot gambar terlihat titik-titik sebaran mendekati garis normal. b. Analisis Statistik Analisis statistik dapat di deteksi dengan uji Kolmogorov–Smirnov. Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
a. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka terdistribusi normal b. Nilai Asimp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka data tidak terdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
69 0E-7 ,11273386 ,104 ,104 -,063 ,866 ,441
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil olah SPSS Hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.4 di atas menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,866 dan tingkat probabilitas signifikan 0,441. Karena nilai P (Asymp. Sig) lebih besar dari tingkat signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data residual pada model regresi ini terdistribusi secara normal. Dengan kata lain model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. 2. Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen dijelaskan variabel independen lainnya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance diatas 0.10 dan VIF dibawah 10.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Model
1
Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Tipe_Perusahaan
,709
1,410
Kepemilikan_Manajemen
,887
1,128
Profitabilitas
,811
1,233
Ukuran_Perusahaan
,785
1,274
Sumber: Hasil olah SPSS Hasil uji multikolonieritas yang disajikan pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai toleransi diatas 0,10 dan dengan nilai VIF dibawah 10. Maka bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel dalam model regresi ini. 3. Hasil Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian ini akan digunakan uji autokorelasi dengan menggunakan uji DurbinWatson (Uji DW). Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
Model
R
1
,453a
R Square
Adjusted R Square
,205
,155
b
Std. Error of the Estimate ,1162034
DurbinWatson 1,626
a. Predictors: (Constant), Size, KM, ROA, TP b. Dependent Variable: Pengungkapan CSR
Sumber: Hasil olah SPSS
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa nilai DW yang dihasilkan dari uji autokorelasi sebesar 1,626 dimana nilai Durbin Watson terletak antara -2 dan 2. Maka -2 < 1,626 < 2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada regresi yang digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedatisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS. Berikut hasil Uji Heterokestisitas :
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil olah SPSS Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas, terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk
pola
tertentu.
Hal
ini
mengindikasi
tidak
terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Koefisien determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) digunakan dalam mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabelvariabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel– variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk menprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
1
,453a
Adjusted R Square
,205
Std. Error of the Estimate
,155
,1162034
a. Predictors: (Constant), Size, KM, ROA, TP b. Dependent Variable: Pengungkapan CSR
Sumber: Hasil olah SPSS Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 0,155 atau sebesar 15,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variasi Pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000 15,5,% ditentukan oleh variabel Tipe Perusahaan, Kepemilikan Manajemen, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Sedangkan sisanya 84,5% (100% - 15,5%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji Simultan atau uji F digunakan untuk menunjukkan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Jika tingkat signifikansi kurang dari 5% maka terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikan lebih besar dari 5% maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel independen dan dependen. Hasil pengujian adalah sebagi berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F a
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
,223
4
,056
Residual
,864
64
,014
1,087
68
Total
a. Dependent Variable: Pengungkapan CSR b. Predictors: (Constant), Size, KM, ROA, TP
Sumber: Hasil olah SPSS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
F 4,128
Sig. ,005b
16
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil uji ANOVA atau uji F dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 4,128 dengan probabilitas 0,005 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi atas variable Tipe Perusahaan, Kepemilikan Manajemen, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan
secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan ISO 26000. 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) Uji t (parsial) pada dasarnya berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependent. Hasil output dari uji t dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik T Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
1
Std. Error
,465
,132
Tipe_Perusahaan
-,097
,034
Kepemilikan_Manajemen
-,141
Profitabilitas Ukuran_Perusahaan
T
Sig.
Beta 3,523
,001
-,383
-2,892
,005
,097
-,172
-1,452
,151
,585
,481
,151
1,218
,228
-,002
,005
-,046
-,366
,716
a. Dependent Variable: Pengungkapan CSR
Sumber: Hasil olah SPSS
Berdasarkan hasil uji statistik diatas dapat diketahui antar masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tipe Perusahaan memiliki t hitung sebesar -2,892 dengan nilai signifikansi 0,005 < 0,05 hal ini menunjukan bahwa Tipe Perusahaan memiliki pengaruh signifikan
terhadap
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
Berdasarkan ISO 26000 sehingga hipotesis 1 diterima. Perusahaan dengan tipe
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
perusahaan high profile memiliki dampak operasi terhadap lingkungan dan masyarakat yang lebih besar daripada perusahaan dengan kategori low profile. b. Kepemilikan Manajemen memiliki t hitung sebesar -1,452 dengan nilai signifikansi 0,151 > 0,05 hal ini menunjukan bahwa Kepemilikan Manajemen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan ISO 26000 sehingga hipotesis 2 ditolak. Hal ini mungkin dikarenakan rata-rata jumlah kepemilikan saham manajemen dalam perusahaan pertambangan dan perbankan di Indonesia masih relatif kecil sehingga
belum
dapat
memaksimalkan
nilai
perusahaan
melalui
pengungkapan Corporate Social Responsibility. c. Profitabilitas memiliki t hitung sebesar 1,218 dengan nilai signifikansi 0,228 > 0,05 hal ini menunjukan bahwa Profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
Berdasarkan ISO 26000 sehingga hipotesis 3 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
besar
kecilnya
profitabilitas
pada
suatu
perusahaan
tidak
mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility pada suatu perusahaan d. Ukuran Perusahaan memiliki t hitung sebesar -0,366 dengan nilai signifikansi 0,716 > 0,05 hal ini menunjukan bahwa Ukuran Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan ISO 26000 sehingga hipotesis 4 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa besar kecilnya suatu perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan juga tanggung jawab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
sosial juga tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan untuk mengungkapkan Corporate Social Responsibility. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Dari pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan dalam pengolahan data. Berdasarkan pengolahan data dari tabel 4.8 maka dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,465 – 0,097 TP – 0,141 KM + 0,585 ROA – 0,002 SIZE + e
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas sebagai berikut: 1. Tipe perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. 2. Kepemilikan
Manajemen
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan pertambangan dan perbankan di Indonesia masih relatif kecil sehingga belum dapat memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengungkapan Corporate Social Responsibility. 3. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. Hal ini menunjukan bahwa laba yang dimiliki perusahaan hanya diperuntukan untuk kepentingan operasional perusahaan saja, sehingga mengungkapkan Corporate Social Responsibility lebih cenderung sedikit. 4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000. Hal ini menunjukan bahwa besar kecilnya suatu perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan juga tanggung jawab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
sosial juga tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan untuk mengungkapkan Corporate Social Responsibility. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya yang menggunakan perusahaan sektor perbankan dapat menggunakan variabel independen yang terkait dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan ISO 26000 seperti kepemilikan institusional atau kepemilikan masyarakat. 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas, yaitu perusahaan yang termasuk dalam perusahaan high profile, low profile dan penelitian selanjutnya bisa menggunakan sampel dari semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Penelitian menyadari masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, oleh karena itu diperlukan penelitian lain dengan ruang lingkup yang lebih luas dan kurun waktu yang lebih besar agar penelitian ini lebih jelas dan lebih lengkap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
DAFTAR PUSTAKA Sri Wahjuni Latifah, Adi Prasetyo, dan R. Farid Rahardian. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Sosial Berdasar ISO 26000 pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks LQ-45”. Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan. Vol.1 No. 1. Temmy Deny Saputro dan Raharja. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan, Tipe Perusahaan dan Kepemilikan Manajemen Terhadap Pengungkapan Sosial Berdasar ISO 26000 (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan dan Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2012)”. Diponegoro Journal Of Accounting.Vol. 3 No. 1. Sri Wahjuni Latifah. 2012. “Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan ISO 26000 dan Nilai Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia”. Ekonomika-Bisnis. Vol. 03 No.1 Ira Robiah Adawiyah. 2013. “Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)”. Skirpsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Agus Purwanto. 2011. “Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal Akuntansi & Auditing. Vol. 8. No. 1. Jayanti Purnasiwi. 2011. “Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro. Dessy Fransisca. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Presentasi Kepenilikan Manajemen dan Tipe Industri Sebagai Variabel Moderating”. Skripsi. Jakarta. Universitas Mercu Buana. Yeni Nuraitin. 2013. ”Pengaruh Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Untuk Perusahaan Yang Masuk Dalam Kelompok LQ 45 Tahum 2009-2010”. Skripsi.Jakarta. Universitas Mercu Buana. Shully Anggraini. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Padan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Indonesia Trading Company). Jurnal. Jakarta. Universitas Bina Nusantara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Naila Karima. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”. Jurnal. Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. I Made Sudana. 2015. Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit Erlangga. Heni Triastuti Kurnianingsih.. 2013. “Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal. Sumatra Utara. Universitas Islam Sumatra Utara. Indah Pramudhita Wulandhari. 2015. “Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Tipe Perusahaan (Profile), Financial Leverage, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. Jurnal. Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Mungky Felicia, Ni Ketut Rasmini. 2015. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI”. E-Jurnal Akuntansi. Bali. Universitas Udayana. Sastra R. Manullang. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013”. Jurnal. Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Suskim Riantani, Hafidz Nurzamzam. 2015. “Analisis Company Size, Financial Leverage, dan Profitabilitas Serta Pengaruhnya Terhadap CSR Disclosure”. Jurnal Dinamika Manajemen. Bandung. Universitas Widyatama. Okky Hendro Subiantoro, Titik Mildawati. 2015. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Lovink Angel Dwi Karina, Etna Nur Afri Yuyetta. 2013. “Anaisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR”. Jurnal. Semarang. Universitas Diponegoro. Yoremia Lestari Ginting. 2016. “Mekanisme Tata Kelola dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahan”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Samarinda. Universitas Mulawarman. Yunita Anwar. 2012. “Influence of Corporate Governance and Profitability to Corporate CSR Disclosure”. International Journal of Arts and Commerce. Jakarta. Bina Nusantara University. Jurica Lucyanda, Lady Graciaprilia Siagian. 2012. “The Influence of Company Characteristics Toward Corporate Social Responsibility Disclosure”. The 2012 International Conference on Business and Management. Jakarta. Bakrie University. Swati Chauhan, amit. 2014. “A Relational Study of Firm’s Characteristics and CSR Expenditure”. Procedia Economics and Finance. Indian Institute of Forest Management. Bhopal. Jianling Wang, Lin Song. 2013. “The Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure: Evidence From China”. The Journal of Applied Business Research. Xi’an Jiaotong University. China. Uwuigbe, Uwalomwa. 2012. “An Examination of the Relationship Between Management Ownership and Corporate Social Responsibility Disclosure: A Study of Selected Firm in Nigeria”. Research Journal of Finance and Accounting. Covenant University. Nigeria. Global Reporting Intiative (GRI). 2013. Pedoman Pelaporan Keberlanjutan : Prinsip-prinsip Pelaporan dan Pengungkapan Standar. Amsterdam. Kelvin, Dini Wahjoe Hapsari, S.E, M.Si, Ak. 2014. “Pengaruh Indikator Good Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal. Bandung. Universitas Telkom. Risko Edy Juniarto. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajeme, Institusi, dan Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7. Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/03/160309_indonesia_riau_kebakaranhutn http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151217_indonesia_rugi_kebakaranhutn http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151217_indonesia_polda_riau_tersang ka_pembakaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Rieslian Yunevida Setyono. 2014. “Analisis Karakteristik Perusahaan Dalam Memprediksi Luas Ungkapan Corporate Social Responsibility”. ”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1. Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Siti Munsaidah, Rita Andini, Agus Supriyanto. 2016. “Analisis Pengaruh Firm Size, Age, Profitabilitas, Leverage, dan Growth Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Journal Of Accounting, Volume 2 No. 2. V. Wiratna Sujarweni, Lila Retnani Utami, Marsudi Endang Sri Rejeki. 2013. “Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure. Lantip Volume 03. No. 02. Devita Dwi Septi Wulansari dan Maswar Patuh Priyadi. 2015. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 12. Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Ebrahim Nawaiseh Mohammad, S. Also boa Soliman, and Youssef El-shohnah Rezk Abou Zaid. 2015. “Influence of Firm Size and Profitability on Corporate Social Responsibility Disclosures by Banking Firms (CSRD): Evidence From Jordan”. Journal of Applied Finance & Banking vol. 5, no.6. Universitas of Jordan. Martin Surya Mulyadi, Yunita Anwar. 2012. “Influence of corporate governance and profitability to corporate CSR disclosure”. International Journal of Art and Commerce. Bina Nusantara University. http://isoindonesiacenter.com http://www.sahamok.com http://www.idx.co.id www.globalreporting.org
http://digilib.mercubuana.ac.id/