STUDI ANTROPOMETRI PETANI DAN KESESUAIANNYA DENGAN ALAT “GEBOT” (PAPAN PERONTOK PADI) DI KECAMATAN JETIS, KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR
SKRIPSI
SISKA FEBRIANA PUTRI F14070052
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
1
ANTROPOMETRIC STUDY ON FARMERS AND ITS MATCHABILITY TO THE “GEBOT” TOOL (WOOD BENCH PADDY THRESSER) AT DISTRICT JETIS, REGENCY PONOROGO, JAWA TIMUR Siska Febriana Putri and M faiz Syuaib Department of Mechanical and Biosystem Engineering, Faculty of Agricultural Engineering Technology, Bogor Agricultural University, IPB Dramaga Campus, PO Box 220, Bogor, West Java, Indonesia. e-mail ;
[email protected]
ABSTRACT “Gebot” is a tool to separate the grain from the stalk that has been harvested. This tools usually used by farmers for threshing rice. The purpose of this study was to identify the anthropometric of farmers in Jetis District, Ponorogo; ascertain the level of compliance of “gebot” tools to the farmer’s anthropometry; determine the appropriate dimension of the “gebot” tool which is match to the farmers anthropometry. Data retrieval is performed using a random sampling method to get the subject of 60 people, 50 measures of antropometric parameters which consists of 24 and 26 parameters of stand up and sit down position respectively. As the results, antropometric data of male and female were collected in 5th, 50th, and 95th percentiles. The correlation coeficient (CC), mean, and standard of deviation of each antropometric measures were collected as well based on the antropometric data and the “natural body movement range”. The “gebot” dimentional design was then analyzed. The results revealed that the optimum high of “gebot” for 5th, 50th, and 95th percentiles of the women operator are 56.0 cm, 58.1 cm, and 60.3 cm respectively. Whereas for the men operator are 61.0 cm, 62.8 cm, and 65.0 cm respectively for 5th, 50th, and 95th percentiles. The optimum slope of the “gebot” for 5th, 50th, and 95th percentiles of the woman operator are 530, 560, and 590. The optimum slope of the “gebot” for 5th, 50th, and 95th percentiles of the men operator are 610, 640, and 670.
Keywords : anthropometry, dimension, farmer, gebot, natural body movement range
2
Siska Febriana Putri. F14070052. Studi Antropometri Petani dan Kesesuaiannya dengan Alat “Gebot” (Papan Perontok Padi) di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di bawah bimbingan M. Faiz Syuaib. 2011
RINGKASAN
Alat gebot masih digunakan ditengah banyaknya inovasi baru pada alat pertanian modern. Alat ini umumnya digunakan oleh para petani dan buruh tani. Ketika cangkul identik dengan musim tanam, maka arit dan gebotan adalah identik dengan musim panen. Gebotan umumnya dibuat sendiri oleh petani dan buruh tani. Selain bentuk dan bahannya yang mudah didapat, bentuk dari gebotan sendiri tentunya akan disesuaikan dengan penggunanya. Maka dari itu ukuran dan bentuknya pun terkadang berbeda-beda. Gebotan merupakan alat yang bahannya terbuat dari kayu yang terkadang dicampur dibeberapa bagian dengan bambu. Alat ini merupakan alat untuk memisahkan padi atau gabah dari tangkai yang sudah diarit tersebut. Aktivitas menggunakan alat gebot ini disebut “ngagebot”. Pada penelitian ini akan digunakan pendekatan antropometri masyarakat petani yang akan dianalisis dengan kesesuaian alat gebot. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengukuran antropometri petani pria dan wanita di Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan objek alat yang berbeda. Objek alat pada penelitian ini adalah alat gebot (papan perontok padi). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi antropometri petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo; mengetahui tingkat kesesuaian alat gebot terhadap antropometri masyarakat petani pengguna di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo; mendesain alat gebot yang sesuai dengan antropometri yang petani pengguna. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur selama dua bulan terhitung dari bulan Februari sampai bulan April 2011, dan di Bogor selama empat bulan terhitung dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2011. Objek penelitian ini adalah alat gebot. Penelitian ini mengambil subjek petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terdiri dari 60 orang pria dan 60 orang wanita. Untuk ukuran sampel, menurut Hu (2007), jumlah sampel diperkirakan berdasarkan persamaan yang tersedia pada gabungan ISO 15535 : 2003 „„Persyaratan Umum dalam Membangun Data Base Antropometri” dengan selang kepercayaan 95% untuk persentil ke-5, ke-50, dan ke-95. Ukuran sampel dihitung berdasarkan data dari penelitian terdahulu yaitu pada penelitian Anindita (2003). Pengambilan data ini dilakukan secara acak dengan menggunakan metode sampling sehingga diperoleh subjek sebanyak 60 orang. Terdapat 50 parameter pengukuran yang terdiri dari 24 parameter berdiri dan 26 parameter duduk. Selain itu juga dilakukan pengukuran dimensi alat yang digunakan oleh petani, dan pengambilan data subjektif dengan membagikan kuesioner pada petani. Setelah itu data diolah untuk dicari nilai rata-rata, simpangan baku, persentil ke-5, persentil ke-50, persentil ke95, dan koefisien korelasi. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh semua data nilai rata-rata, simpangan baku, persentil ke-5, persentil ke-50, persentil ke-95, dan koefisien korelasi dari 50 parameter antropometri tersebut. Dari hasil perhitungan nilai koefisien korelasi, semua data menunjukkan nilai koefisien korelasi -1.00 s/d +1.00. Hasil analisis gerak menunjukkan bahwa ada 12 parameter antropometri yang secara langsung terkait dengan desain alat gebot, yaitu : parameter tinggi badan, parameter tinggi bahu, parameter tinggi siku kaki, parameter tinggi pinggul, parameter panjang lengan atas, parameter panjang lengan,
3
parameter panjang telapak tangan, parameter lebar telapak tangan (4 jari), lebar telapak tangan (5 jari), keliling genggaman tangan, diameter genggaman tangan (antara ibu jari dengan telunjuk), dan diameter genggaman tangan (antara ibu jari dengan jati tengah). Berdasarkan data antropometri di atas, telah dilakukan analisis desain optimal tinggi alat gebot operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 61,04 cm; 62,78 cm; dan 64,5 cm. Tinggi alat untuk operator wanita pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 56 cm; 58,09 cm; dan 60,25 cm. Panjang dan lebar alat adalah 70 cm dan 100 cm. Kemiringan sudut yang optimal untuk operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 610, 640, 670. Kemiringan sudut yang optimal untuk operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 530, 560, 590.
4
STUDI ANTROPOMETRI PETANI DAN KESESUAIANNYA DENGAN ALAT “GEBOT” (PAPAN PERONTOK PADI) DI KECAMATAN JETIS, KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh: SISKA FEBRIANA PUTRI F14070052
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
5
Judul Skripsi Nama NIM
: Studi Antropometri Petani Dan Kesesuaiannya dengan Alat “Gebot” (Papan Perontok Padi) di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur : Siska Febriana Putri : F14070052
Menyetujui, Pembimbing Akademik
Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr. NIP. 19670831 199402 1 001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir. Desrial, M.Eng. NIP. 19661201 199103 1 004
Tanggal Lulus
:
6
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Studi Antropometri Petani dan Kesesuaiannya dengan Alat “Gebot” (Papan Perontok Padi) di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan Dosen Pembimbing Akademik, dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Yang membuat pernyataan
Siska Febriana Putri F14070052
7
© Hak cipta milik Siska Febriana Putri, tahun 2011 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya.
8
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Siska Febriana Putri, dilahirkan di Ponorogo (Jawa Timur) pada tanggal 3 Februari 1989. Penulis merupakan anak pertama dari Hadi Supangat dan Susilowati. Pendidikan formal penulis dimulai pada tahun 1994 sampai 1995 di TK Bustanul Atfal Aisyah Jetis. Selanjutnya pada tahun 1995 sampai 2001 penulis menyelesaikan jenjang sekolah dasar di SDN Wonoketro 2, Kecamatan Jetis, Ponorogo. Kemudian pada tahun 2001 sampai 2004 penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 1 Jetis, Ponorogo. Pada tahun 2004 sampai 2007 penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Ponorogo. Setelah lulus dari SMA penulis melanjutkan pendidikannya di InstitutPertanian Bogor dan diterima sebagai mahasiswa melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan. Penulis menjadi Staf bagian Keteknikan pada organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian pada tahun 2009-2010, dan juga pernah menjadi pengurus Oragnisasi Mahasiswa Daerah Ponorogo, Manggolo Putro pada tahun 2008-2009. Pada tahun 2010 penulis melakukan praktek lapang di PTPN X Pesantren Baru, dengan judul “Mempelajari Aspek Ergonomika dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada Proses Budidaya dan Pengolahan Tebu di PG. Pesantren Baru PTPN X Kediri”. Pada tahun 2011 penulis menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Antropometri Petani dan Kesesuaiannya dengan Alat “Gebot” (Papan Perontok Padi) di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur”.
x
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat melaksanakan amanahnya menyelesaikan kuliah di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta, IPB dan menyempurnakannya dengan menysusun skripsi dengan judul “Studi Antropometri Petani dan Kesesuaiannya dengan Alat “Gebot” (Papan perontok Padi) di Kecamatan Jetis, Kabupaten Jawa Timur”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang menjadi pemimpin sekaligus suri tauladan bagi umatnya hingga akhir zaman. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir strata S1 pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama kegiatan perkuliahan, penelitian, penulisan, dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, pendidikan, waktu, dan pikiran serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini. 2. Ayahanda, Ibunda, adik serta seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan motivasi dan doa selama ini. 3. Para petani di seluruh desa di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 4. Para ketua RT & RW dan ketua Gapoktan beserta seluruh perangkatnya di seluruh desa di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 5. Teman-teman sebimbingan, Henni, Hadi, Bahrul, dan kak Dani yang saling memberi dorongan dan motifasi kepada penulis. 6. Rekan-rekan Ensemble TEP 44. 7. Sahabat terdekat Lynda, Deti, Huda, Anggy, Dewi, Tami yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis. 8. Teman-teman tercinta di Wisma Lukita, Eka, Deti, Nunung, Rosma, Uti yang selalu memberi semangat pada penulis. 9. Seluruh keluarga besar Omda Manggolo Putro, Ponorogo.
Bogor, September 2011
Penulis
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... x DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................... xv I.
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1 B. TUJUAN ............................................................................................................................ 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 3 A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI) ................................................................................ 3 B. ERGONOMI ....................................................................................................................... 5 C. ANTROPOMETRI.............................................................................................................. 6
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................ 8 A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ....................................................................... 8 B. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN .................................................................................. 8 C. LINGKUP PENELITIAN.................................................................................................... 8 D. RANCANGAN PENELITIAN ............................................................................................ 8 E. PENGAMBILAN DATA .................................................................................................. 10 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 21 A. DATA ANTROPOMETRI KECAMATAN JETIS ............................................................ 21 B. APLIKASI ANTROPOMERTI PADA DESAIN ALAT GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI) ............................................................................................................................... 27 V.
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................... 43 A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 43 B. SARAN ............................................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 44 LAMPIRAN ................................................................................................................................... 45
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah pengambilan subjek petani di tiap desa di Kecamatan Jetis ..................................... 11 Tabel 2. Pengukuran antropometri .................................................................................................. 12 Tabel 4. Ringkasan data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis (satuan dalam cm, kecuali berat badan dalam kg) ................................................................................................................ 23 Tabel 5. Ringkasan data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis (satuan dalam cm, kecuali berat badan dalam kg) ....................................................................................................... 24 Tabel 6. Hasil wawancara dengan 43 orang petani ........................................................................... 27 Tabel 7. Parameter dimensi alat dengan produktivitas perontokan .................................................... 27 Tabel 8. Selang gerakan dari beberapa zona gerakan........................................................................ 34 Tabel 9. Parameter antropometri yang terkait dengan desain alat gebot ............................................ 39 Tabel 10. Korelasi 13 parameter yang mempengaruhi desain alat gebot ........................................... 39 Tabel 11. Rekomendasi objektif dimensi alat gebot ......................................................................... 41
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Petani merontokkan padi dengan alat gebot. ..................................................................... 4 Gambar 2. Alat gebot yang digunakan oleh petani ............................................................................. 4 Gambar 3. Distribusi normal dan perhitungan persentil ..................................................................... 7 Gambar 4. Bagan rancangan penelitian.............................................................................................. 9 Gambar 5. Cara pengukuran antropometri : ..................................................................................... 13 Gambar 6. Ilustrasi cara pengukuran nomor 2 sampai 12 ................................................................. 14 Gambar 7. Ilustrasi cara pengukuran nomor 13 sampai 17 ............................................................... 14 Gambar 8. Ilustrasi cara pengukuran nomor 18 dan 19 ..................................................................... 15 Gambar 9. Ilustrasi cara pengukuran nomor 20 sampai 22 ............................................................... 15 Gambar 10.Ilustrasi cara pengukuran nomor 23 sampai 24............................................................... 16 Gambar 11. Ilustrasi cara pengukuran nomor 25 sampai 32.............................................................. 16 Gambar 12. Ilustrasi cara pengukuran nomor 33 sampai 37.............................................................. 17 Gambar 14. Cara pengukuran dimensi alat gebot ............................................................................. 18 Gambar 15. Proses pengukuran dalam keadaan berdiri..................................................................... 21 Gambar 16. Proses pengukuran dalam keadaan duduk ..................................................................... 22 Gambar 19. Bagan korelasi antara kemiringan sudut, tinggi operator, dan produktivitas perontokan . 33 Gambar 21. Macam-macam selang gerakan pada saat menggebot (merontokkan padi) ..................... 35 Gambar 22. Gerakan petani wanita saat menggunakan alat “gebot” (papan perontok padi) ............... 36 Gambar 23. Gerakan petani pria saat menggunakan alat “gebot” (papan perontok padi) ................... 38 Gambar 24. Simulasi antropometri petani pria yang sesuai dengan SAG .......................................... 40 dan penyesuaian dimensi alat .......................................................................................................... 40 Gambar 25. Simulasi antropometri petani wanita yang sesuai dengan SAG ...................................... 40 dan penyesuaian dimensi alat .......................................................................................................... 40
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. ........................................................ 46 Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. .................................................... 60 Lampiran 3. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani pria ......................................... 74 Lampiran 4. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani wanita ..................................... 80 Lampiran 5. Kuesioner .................................................................................................................... 86 Lampiran 6. Gambar desain alat gebot ..................................................................................................87
xv
I. PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Penanganan pascapanen padi merupakan kegiatan sejak padi dipanen sampai menghasilkan produk antara (intermediate product) yang siap dipasarkan. Dengan demikian, kegiatan penanganan pascapanen padi meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu proses pemanenan, penumpukan dan pengumpulan, perontokan, pembersihan, pengangkutan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan, serta penggilingan. Dalam setiap tahapan kegiatan pascapanen dapat dipastikan bahwa terjadi susut atau kehilangan. Besarnya nilai susut yang terjadi berubah-ubah menurut kebiasaan pascapanen yang sering dilakukan petani serta kebudayaan suatu daerah tertentu. Selain kedua hal tersebut, hal lainnya juga dapat mempengaruhi besarnya susut dalam kegiatan pascapanen. menurut Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2010) adalah tingkat kehilangan pascapanen sangat ditentukan oleh varietas padi, kondisi iklim setempat dan kondisi pertanian di masing-masing negara. Perontokan padi merupakan tahapan pascapanen padi setelah pemotongan padi (pemanenan). Tahapan kegiatan ini bertujuan untuk melepaskan gabah dari malainya. Perontokan padi dapat dilakukan secara manual atau dengan alat dan mesin perontok. Prinsip untuk melepaskan butir gabah dari malainya adalah dengan memberikan tekanan atau pukulan terhadap malai tersebut. Proses perontokan padi memberikan kontribusi cukup besar pada kehilangan hasil padi secara keseluruhan. Proses perontokan ini dapat dilakukan dengan berbagai alat. Berdasarkan alat perontok padi, cara perontokan dapat dikelompokkan menjadi beberapa cara, antara lain (1) iles/injak-injak, (2) pukul/gedig, (3) banting/gebot, (4) pedal thresher, (5) mesin perontok. Perontokan padi dengan cara dibanting dilakukan dengan cara membantingkan atau memukulkan segenggam potongan padi ke benda keras, misalnya kayu, bambu atau batu yang diletakkan pada alas penampung gabah disebut dengan cara menggebot. Gebot masih digunakan ditengah banyaknya inovasi baru pada alat pertanian modern. Alat ini umumnya digunakan oleh para petani dan buruh tani. Ketika cangkul identik dengan musim tanam, maka arit dan gebotan adalah identik dengan musim panen. Gebotan umumnya dibuat sendiri oleh petani dan buruh tani. Selain bentuk dan bahannya yang mudah didapat, bentuk dari gebotan sendiri tentunya akan disesuaikan dengan penggunanya. Maka dari itu ukuran dan bentuknya pun terkadang berbeda-beda. Gebotan merupakan alat yang bahannya terbuat dari kayu yang terkadang dicampur dibeberapa bagian dengan bambu. Alat ini merupakan alat untuk memisahkan padi atau gabah dari tangkai yang sudah diarit tersebut. Aktivitas menggunakan alat gebot ini disebut ngagebot. Pada penelitian ini akan digunakan pendekatan antropometri masyarakat petani yang akan dianalisis dengan kesesuaian alat gebot. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengukuran antropometri petani pria dan wanita di Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan objek alat yang berbeda. Objek alat pada penelitian ini adalah alat gebot (papan perontok padi). Subjek dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terdiri dari 60 orang pria dan 60 orang wanita. Pada penelitian ini akan diukur antropometri petani pengguna alat gebot di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Data antropometri tersebut akan dianalisis dengan kesesuaian alat gebot yang digunakan oleh petani. Jika alat yang digunakan belum sesuai dengan antropometri petani maka akan didesain alat yang sesuai dengan antropometri tubuh petani pengguna alat gebot. Selama ini belum pernah ada data anlisis alat gebot secara ilmiah. Sehingga data pada penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi petani khususnya petani pengguna alat gebot.
1
B.
TUJUAN 1. 2. 3.
Mengidentifikasi antropometri petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Mengetahui tingkat kesesuaian alat gebot terhadap antropometri masyarakat petani pengguna di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Menentukan ukuran alat gebot yang sesuai dengan antropometri petani pengguna.
2
II. A.
TINJAUAN PUSTAKA
GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)
Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan, penumpukan, dan pengumpulan padi. Pada tahap ini, kehilangan akibat ketidak tepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5%. Perontokan dapat dilakukan dengan cara diiles/ diinjak, dibanting/ ditumbuk, atau menggunakan alat perontok gabah. a. Perontokan dengan cara diiles : potongan batang padi ditaruh pada alas yang digelar di atas tanah, kemudian di injak-injak atau diiles hingga gabah lepas dari tangkainya. b. Perontokan dengan cara dibanting (di gebot): alas (anyaman bambu atau tikar) digelar di sekitar alas juga digelar plastik lainnya. Batang padi dipukul-pukul atau dibanting sampai gabah rontok. Dengan adanya plastik tersebut butir tidak akan tercecer atau terlempar ke luar dari alas yang telah digelar. Selanjutnya gabah yang sudah dirontokkan dipisahkan dan ditaruh pada wadah yang telah disiapkan. Alat yang digunakan sebagai papan perontok ini adalah gebotan. c. Perontokan dengan alat : alat ini ada yang sifatnya manual (digerakkan dengan tenaga manusia/kaki : pedal thresher), dan ada yang digerakkan dengan listrik. Pedal thresher paling banyak digunakan karena harganya terjangkau oleh petani. Proses perontokan gabah dengan alat perontok jauh lebih cepat dari pada cara diiles atau dibanting. Selain menggunakan pedal thresher dapat juga menggunakan power thresher. Power thresher merupakan mesin yang menggunakan sumber tenaga penggerak engine. Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah kapasitas kerja lebih besar dan efisien kerja lebih tinggi. Dalam penelitian ini dipilih alat gebot sebagai objek penelitian. Hal ini dikarenakan selama ini belum ada data ilmiah mengenai desai alat gebot yang sesuai dengan antropometri tubuh petani. Sehingga output dari penelitian ini adalah desain alat gebot yang sesuai dengan antropometri tubuh petani. Selain itu juga akan dilakukan analisis desain alat gebot agar alat ini dapat lebih efisien saat digunakan, dan juga untuk menghindari susut panen akibat tercecer karena desai alat yang kurang tepat. Gebotan merupakan alat perontok padi tradisional dengan komponen alat terdiri dari : (1) rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan empat kaki dan dapat berdiri diatas tanah; (2) meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm; (3) dibelakang samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau terpal, sedangkan bagian depan terbuka. Pekerjaan menggebot ini merupakan cara sederhana yang populer yang dilakukan oleh petani dan sangat kental dengan kandungan aspek sosial budaya di tingkat petani di pedesaan dan merupakan salah satu proses dalam sistem kelembagaan upah kerja di pedesaan. Kegiatan dengan pengebotan dilakukan secara sederhana sehingga terjadi susut yang tercecer lebih besar, mutu gabah kurang baik akibat busuk dari yang tidak terontok dan membutuhkan tenaga cukup besar. Kegiatan penggebotan ini merupakan kegiatan yang cukup melelahkan bagi petani. Saat melakukan penggebotan badan harus menunduk sambil membanting malai padi pada papan gebot. Kegiatan ini dilakukan terus-menerus hingga semua hasil panen selesai dirontokkan. Oleh karena itu alat gebot harus dirancang sebaik mungkin agar kelelahan yang dialami petani saat melakukan kerja bukan akibat signifikan dari kesalahan atau ketidak sesuaian desain alat. Alat ini sebaiknya dirancang sesuai dengan posisi ergonomis tubuh petani berdasarkan pengukuran antropometri tubuh petani.
3
Sehingga alat yang ergonomis ini akan membuat petani nyaman menggunakannya dan tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
Gambar 1. Petani merontokkan padi dengan alat gebot.
Gambar 2. Alat gebot yang digunakan oleh petani Perontokan padi dengan cara gebot yaitu perontokan padi dengan membantingkan segenggam batang padi pada alat gebot yang terbuat dari kayu atau besi. Dalam proses perontokan dengan cara gebot tersebut perlu diperhatikan mengenai penggunaan alas terpal untuk menghindari banyaknya gabah yang tercecer akibat ayunan serta terpaan angina pada saat perontokan. Menurut Suismono (2006) dalam Heny Herawati(2008), untuk menghindari adanya kehilangan hasil yang berlebihan, plastik yang berisi tumpukan padi yang masih dialasi plastik atau karung untuk menghindari tercecernya gabah dibawa ke tempat perontokan yang telah dialasi plastik terpal dengan ukuran 6x6 m yang dilengkapi dengan tirai. Penggebotan dilakukan dengan cara membanting atau memukulkan genggaman padi ke alat gebot sebanyak 6 sampai 8 kali. Pembersihan sisa gabah yang masih menempel pada jerami dapat dilakukan secara manual. Pemindahan gabah hasil panen dapat menggunakan karung plastik yang bersih serta dijahit atau diikat agar tidak tercecer. Kapasitas perontokan dengan cara gebot sangat bervariasi, tergantung kepada kekuatan orang, yaitu berkisar antara 41,8 kg/jam/orang sampai 89,79 kg/jam/orang (Setyono, 2000 dalam Heny Herawati, 2008). Kemampuan kerja pemanen di Kabupaten Bantul, Yogyakarta untuk merontok padi dengan cara gebot berkisar antara 58,8 kg/jam/orang sampai 62,73 kg/jam/orang (Mudjisihono,1998 dalam Heny Herawati, 2008). Perontokan padi dengan cara gebot banyak gabah yang tidak terontok berkisar antara 6,4 % sampai 8,9 % (Rachmat, 1993; Setyono,2001 dalam Heny Herawati, 2008).
4
Perontokan dengan cara dibanting atau gebot, jika alas penampung gabah tidak luas dan tanpa tirai atau dinding maka banyak gabah yang terlempar keluar wadah perontokan. Jika bantingan kurang kuat, banyak gabah yang tidak terontok dan tertinggal dimalai. Proses perontokan secara manual dengan cara gebot memiliki kelemahan diantaranya yaitu adanya keterlambatan dalam proses perontokan atau padi tertumpuk di sawah serta sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan tenaga penggebot.
B.
ERGONOMI
Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008). Ergonomi didasari oleh ilmu biologi manusia : anatomi, fisiologi, dan psikologi. Anatomi lebih berhubungan dengan struktur tubuh (ukuran dan konstruksi), fisiologi berhubungan dengan fungsi tubuh (proses biologi), sedangkan psikologi berhubungan dengan perilaku (respon terhadap lingkungan). (Singleton, 1972). Ergonomi adalah suatu ilmu terapan (applied science) yang bertujuan untuk mencocokkan antara kebutuhan suatu produk, pekerjaan dan tempat kerja dengan orang yang menggunakannya, atau dengan kata lain ergonomi adalah suatu ilmu terapan yang mempelajari karakter manusia yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan penyusunan sesuatau yang digunakan oleh manusia agar manusia dan sesuatu dapat berinteraksi dengan efektif dan aman. Tujuan ergonomi adalah meningkatkan efisiensi kerja dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan manusia dan mempertahankan serta meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan kepuasan dalam proses kerja (Shavanaz, 1987 dalam Nasir, 2001) Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkunganya saling berinteraksi dengan tujuan utama menyesuaikan manusia dengan sistem kerjanya (Nurmianto, 1998). Seiring dengan perkembangan sistem dan teknologi kerja itu sendiri, maka berbagai hal yang mengkaji dan mengatur interaksi antara manusia sebagai pelaku atau tenaga kerja dengan peralatan, mesin ataupun lingkungan kerja berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri, yaitu ergonomi. Pada dasarnya ergonomi mempelajari interaksi antara manusia dengan sistem kerja dimana mereka beraktifitas atau bekerja. Dapat pula dikatakan bahwa terdapat dua hal yang menjadi pokok bahasan dalam pendekatan ergonomi yakni manusia dan sistem kerjanya. Manusia sebagai pelaku kerja yang tentunya memiliki kemampuan dan keterbatasan. Amatlah penting mengkaji manusia sebagai elemen yang berinteraksi dengan sistem kerja, secara khusus dengan alat atau mesin dan lingkungan kerja. Antara manusia dan sistem kerja diharapkan terjadi kecocokan (match) agar manusia dapat bekerja secara aman, sehat dan nyaman. Agar didapatkan kecocokan tersebut, maka interaksi manusia dan sistem kerja harus berada pada kondisi yang optimal. Apabila tercipta kondisi kerja yang terdapat kesesuaian maka produktifitas kerja akan meningkat. Tujuan ergonomi adalah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada suatu institusi atau organisasi. Hal ini dapat tercapai apabila terjadi kesesuaian antara pekerja dengan pekerjaannya. Banyak yang menyimpulkan bahwa tenaga kerja harus dimotivasi dan kebutuhannya terpenuhi. Dengan demikian akan menurunkan jumlah karyawan yang tidak masuk kerja (absenteeism). Pendekatan ergonomi mencoba untuk mencapai kebaikan bagi pekerja dan pimpinan institusi. Hal ini
5
dapat tercapai dengan cara memperhatikan empat tujuan utama ergonomi, antara lain memaksimalkan efisiensi karyawan, memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja, menganjurkan agar bekerja aman (comfort), nyaman (convenience) dan bersemangat, dan memaksimalkan bentuk (performance) kerja yang meyakinkan (Gempur, 2004).
C.
ANTROPOMETRI
Istilah Antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia (Wignjosoebroto, 1995). Antropometri merupakan satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia yang secara luas yang digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan produk maupun sistem kerja yang akan melibatkan interaksi manusia. Aplikasi antropometri meliputi perancangan areal kerja, peralatan kerja, dan produk-produk konsumtif. Menurut Kroemer (1987) dalam Sanders (1982) bahwa engineering anthropometri adalah ilmu fisik terapan dalam metode pengukuran fisik manusia untuk pengembangan standar desain alat-alat teknik. Antropometri meliputi pengukuran statik dan dinamik (fungsional), dimensi dan karakteristik fisik ruang, gerak, dan pemakaian energi sebagai fungsi dari jenis kelamin, umur, pekerjaan, etnik, asal dan demografi. Menurut Mc. Cormick dan Sanders (1987) membedakan pengukuran antropometri menjadi dua tipe yaitu tipe struktural atau statik dan tipe dinamik. Tipe statik menghasilkan data dimensi tubuh dalam keadaan diam, seperti tinggi badan, tinggi bahu dan lain-lain. Tipe dinamik adalah pengukuran antroppometri dengan memperhatikan kemampuan geraknya dalam melakukan suatau aktivitas. Dalam penerapannya pengukuran antropometri selain dilakukan untuk memperoleh data utama seperti tinggi badan, tinggi bahu, panjang lengan dan lain-lain, juga dilakukan pengukuran segi antropometri lain yang lebih terperinci seperti : panjang jari, lebar tangan dan lain-lain. Sedangkan antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penangannan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standar Deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Data antropometri dapat digunakan untuk optimasi dimensi benda yang sering digunakan manusia atau mendesain alat atau mesin agar operator dapat mengoperasikan dengan nyaman, efisiensi dan aman. (Nasir, 20001). Data antropometri tergantung dari rata-rata ukuran tubuh suatu populasi yang diukur. Perbedaan ukuran tubuh pada masing-masing populasi tidak mengikuti perbandingan yang baku, karena adanya perbedaan spesifik untuk tiap anggota tubuh. Data mengenai ukuran antropometri tergantung pada rata-rata ukuran tubuh manusia di benua Eropa misalnya akan mempunyai perbedaan dengan ukuran rata-rata orang di benua Asia. Demikian juga perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Ukuran-ukuran tubuh sangat diperlukan dalam pembuatan tata letak dalam suatu ruang kerja yang baik sehingga dapat menurunkan beban kerja. Pergerakan tubuh yang dapar dilakukan oleh manusia normal mempunyai batas tertentu, karena keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang paling optimum untuk melakukan kerja sesuai antropometri operatornya (Diantri, 1997). Dul dan Weerdmeester (2008), mengatakan bahwa dalam mendesain pekerjaan dan situasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, fokus ergonomi adalah manusia. Situasi yang tidak aman, tidak
6
sehat, tidak nyaman atau tidak efisien dalam bekerja atau dalam kehidupan sehari-hari dihindari dengan membuat perhitungan kemampuan fisik dan psikologi serta keterbatasan manusia. Sejumlah faktor memainkan peran dalam ergonomi; terdiri dari faktor ukuran tubuh dan gerakan-gerakan tubuh (duduk, berdiri, mengangkat, mendorong, dan menekan), faktor lingkungan (kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim, zat kimia), faktor informasi dan operasi (informasi ditingkatkan secara visual atau melalui indera lain, kontrol, hubungan antara tampilan dan kontrol), organisasi kerja (tugas yang tepat, pekerjaan yang menarik). Faktor-faktor tersebut menjelaskan secara luas tingkat keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan performa yang efisien dalam bekerja dan dalam kehidupan sehari-hari. Ergonomi menggambarkan ilmu pengetahuan dari berbagai bidang iptek, termasuk antropometrika, biomekanika, psiologi, psikologi, toksikologi, teknik kimia, teknik industri, teknologi informasi dan manajemen. Hal tersebut dikumpulkan, diseleksi, dan diintegrasikan ke dalam ilmu pengetahuan yang relevan dengan bidang-bidang tersebut. Secara umum data antropometri yang diterapkan untuk hal-hal yang khusus, cukup diambil dari persentil ke-5, ke-50, ke-95 atau antara persentil ke-5 sampai persentil ke-95. Persentil ke-100 hanya diterapkan pada rancangan yang digunakan oleh semua orang contoh perlengkapan di rumahrumah sakit. Untuk alat yang dapat diatur sesuai dengan operatornya, misalnya posisi tempat duduk, posisi pegangan kendali, desain sebaiknya dirancang agar dapat memenuhi selang persentil ke-5 sampai ke-95 (Zander 1972). Menurut Nurnianto (2004), adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (ratarata) dan SD (standar deviasi). Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih dari nilai tersebut. Misalnya : 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal.
Gambar 3. Distribusi normal dan perhitungan persentil
7
III.
A.
METODOLOGI PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur selama dua bulan terhitung dari bulan Februari sampai bulan April 2011, dan di Bogor selama empat bulan terhitung dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2011.
B.
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN 1. Peralatan yang digunakan : a. Antropolometer b. Kursi c. Timbangan d. Alat tulis e. Laptop f. Software Microsoft Office Excel 2007 g. Software AuotoCAD 2009 h. Software Video Converter to JPG 2. Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terdiri dari 60 orang pria dan 60 orang wanita. 3. Objek Objek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah alat gebot (papan perontok padi).
C.
LINGKUP PENELITIAN 1. Antropometri yang diukur pada penelitian ini adalah petani laki-laki dan perempuan pengguna alat gebot yang ada di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Antropometri yang diukur adalah 50 parameter. Metode yang digunakan untuk pengambilan jumlah sampel antropometri adalah metode sampling. 2. Selang Alami Gerak (SAG) adalah gerakan alami dari manusia dalam melakukan suatu aktivitasnya. Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. 3. Gebot adalah alat yang digunakan untuk merontokkan padi dengan cara memukul atau membanting-banting padi pada papan sehingga padi dapat terontokkan. Papan perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm. 4. Analisis kesesuaian dari alat gebot terhadap antropometri dari selang alami gerak (SAG) penggunanya.
D.
RANCANGAN PENELITIAN Bagan yang tersaji dalam Gambar 4 merupakan rancangan penelitian yang telah dilakukan.
8
Penelitian pendahuluan : Pemilihan lokasi, pemilihan subjek, metode pengambilan data
Pengambilan data langsung
Pengukuran antropometri
Dimensi alat
Persepsi subjektif
Data antropometri
Desain
Kuesioner
Data referensi SAG (Selang Alami Gerak)
Pengoperasian alat
Keluhan
Perhitungan produktivitas
Analisis kesesuaian desain
Perbaikan/ penyempurnaan desain
Gambar 4. Bagan rancangan penelitian Bagan rancangan penelitian pada Gambar 4 diatas menjelaskan tahapan penelitian yang telah dilakukan. Tahapan awal penelitian adalah penelitian pendahuluan yaitu dengan melakukan pemilihan lokasi, pemilihan subjek, dan pengambilan data. Tahapan penelitian yang selanjutnya yaitu pengambilan data secara langsung di lapangan. Data yang diambil di lapangan ada tiga macam yaitu pengukuran data antropometri, pengukuran dimensi alat gebot, dan perspeksi subjektif dari petani. Pengukuran antropometri petani secara langsung yang telah dilakukan akan menghasilkan data antropometri. Data antropometri ini akan dianalisis dengan data referensi SAG (Selang Alami Gerak). Pengukuran dimensi alat akan menunjukkan desain alat gebot yang biasa digunakan oleh petani, kemudian dilihat bagaimana petani mengoperasikan alat gebot tersebut. Dari pengoperasian alat gebot yang dilakukan oleh petani maka akan diambil data subjektif dengan melakukan wawancara dan pembagian kuesioner kepada petani. Pembagian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh petani selama menggunakan alat gebot dan untuk menghitung banyaknya produktivitas perontokan yang dihasilkan oleh setiap petani. Berdasarkan keluhan dan produktivitas yang dihasilkan
9
maka dilakukan analisis dengan kesesuaian desain alat gebot yang digunakan petani. Apabila alat yang digunakan oleh petani tidak sesuai maka dilakukan perbaikan atau penyempurnaan desain alat gebot.
E.
PENGAMBILAN DATA 1.
Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan untuk memperoleh data antropometri dari petani sebagai bahan untuk menentukan ukuran dari gebot (papan perontok padi) yang ergonomis bagi petani. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, bergantung pada jumlah populasi petani di tiap-tiap desa di Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur dengan selang umur 20-45 tahun. Menurut Haitao Hu (2007), jumlah sampel diperkirakan berdasarkan persamaan yang tersedia pada gabungan ISO 15535 : 2003 „„Persyaratan Umum dalam Membangun Data Base Atropometri” dengan selang kepercayaan 95% untuk persentil ke-5 dan ke-95: 2
CV …..................……………………………….. (1) n 3.006 Dimana, n CV α Dengan,
: Ukuran sampel : Coefficient of Variation : Percentage of Relative Accuracy Desired
CV Dimana, CV σ µ
......………………….....................……........…… (2)
: Coefficient of Variation : Standar Deviasi : Nilai rata-rata
Ukuran subjek dihitung berdasarkan data dari penelitian terdahulu yaitu pada penelitian Anindita (2003) dan Dani (2011). Dalam penelitian Anindita tersebut terdapat 40 subjek primer dan 73 subjek sekunder. Subjek primer diambil dari penduduk di sekitar kampus IPB Dramaga. Agar karakteristik tubuh petani yang akan diukur pada penelitian ini mendekati dengan karakteristik tubuh pada penelitian terdahulu maka data yang digunakan untuk menentukan ukuran subjek penelitian ini adalah data 40 subjek primer. Sedangkan pada penelitian Dani subjek yang diambil adalah petani pria yang berada di Kecamatan Darmaga sebanyak 60 subjek. Pengalokasian pengambilan subjek dilihat dari persentase populasi di tiap desa. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunjungi langsung petani ketika di sawah atau ladang tanpa mengetahui terlebih dahulu umur dan letak tempat tinggalnya, penulis hanya mengetahui petani tersebut berprofesi sebagai petani dan berada di desa apa dengan melakukan wawancara saat itu juga. Selain itu, dalam pengambilan data juga menghindari subjek yang akan berpotensi sebagai data pencilan seperti petani yang mengalami gigantisme, kerdil, dan kecacatan fisik lain.
10
Parameter berat badan pada penelitian sebelumnya dipilih karena setelah dilakukan perhitungan ukuran subjek minimum yang diambil yang terbesar ada pada parameter tersebut yaitu 57 subjek, agar data yang diperoleh lebih baik maka dalam penelitian ini diambil 60 subjek. Dalam perhitungan ukuran subjek, nilai CV, σ, dan µ parameter berat badan sebesar CV = 0.125, σ = 7.444, dan µ = 59.525; dengan nilai CV = 0.125 dan α dipilih 0.05, sehingga diperoleh ukuran subjek sebesar 57, diambil 60 (Anindita, 2003 dan Dani, 2011). Tabel 1. Jumlah pengambilan subjek petani di tiap desa di Kecamatan Jetis No
Nama Desa
Populasi Petani dalam KK
Persentase(%)
Ukuran Subjek (orang)
Tahun 2009 1 2 3 4 5
Ngasinan Kutu Kulon Kutu Wetan Kradenan Mojomati
848 315 410 322 287
14,1 5,2 6,8 5,3 4,8
9 3 4 3 3
6 7 8 9 10 11
Coper Mojorejo Karanggebang Jetis Tegalsari Wonoketro
518 393 548 321 382 387
8,6 6,5 9,1 5,3 6,3 6,4
5 4 5 3 4 4
12 13
Josari Turi Winong
498 466 336
8,3 7,7 5,6
5 5 3
Jumlah
6031
100
60
14
(Sumber : Dinas Pertanian Kecamatan Jetis)
11
Tabel 2. Pengukuran antropometri Data yang diukur dalam posisi berdiri
Data yang diukur dalam posisi duduk
No
Keterangan
No
Keterangan
1
Berat badan
25
Tinggi dudukan
2
Tinggi badan
26
Tinggi lutut
3
Tinggi mata
27
Tinggi pinggul
4
Tinggi dagu
28
Tinggi bahu
5
Tinggi bahu
29
Tinggi mata
6
Tinggi siku tangan
30
Tinggi duduk
7
Tinggi pergelangan tangan
31
Tebal badan
8
Tinggi ujung tangan
32
Lebar pinggul
9
Tinggi siku kaki
33
Panjang siku ke ujung jari
10
Tinggi telapak tangan
34
Panjang siku ke pergelangan tangan
11
Tinggi selangkang
35
Tinggi siku tangan
12
Tinggi pinggul
36
Panjang kedudukan hingga siku kaki
13
Jangkauan ke depan
37
Panjang kedudukan hingga lutut
14
Jangkauan ke depan (menggenggam)
38
Panjang pergelangan tangan
15
Panjang lengan atas
39
Panjang telapak tangan
16
Panjang lengan
40
Lebar telapak tangan (4 jari)
17
Lebar bahu
41
Lebar telapak tangan (5 jari)
18
Jangkauan horizontal siku tangan
42
Keliling genggaman tangan
43
Diameter genggaman tangan (antara ibu jari
19
Jangkauan horizontal tangan
dan telunjuk) 44
Diameter genggaman tangan (antara ibu jari
20
Panjang siku ke genggaman tangan
dan jari tengah)
21
Tinggi genggaman tangan
45
Panjang ibu jari
22
Tinggi sandaran tangan
46
Panjang jari telunjuk
23
Lebar telapak kaki
47
Panjang jari tengah
24
Panjang telapak kaki
48
Panjang jari manis
49
Panjang jari kelingking
50
Panjang jengkal tangan
12
Gambar 5. Cara pengukuran antropometri :
13
Pengukuran diatas menggunakan alat antropolometer dan meteran. Berikut adalah penjelasan cara pengukurannya: 1. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan alat timbangan berat badan. Subjek berdiri dengan tenang diatas timbangan berat badan tanpa melakukan gerakan yang dapat mengganggu keseimbangan badan. 2. Pengukuran nomor 2 sampai dengan no 12 dilakukan dengan cara berdiri. Yaitu dengan menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna dengan tangan berada disamping badan. Antropolometer diletakkan sejajar tegak lurus dengan dinding atau bidang datar vertikal. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 6. Ilustrasi cara pengukuran nomor 2 sampai 12 3. Pengukuran nomor 13 sampai 16 dilakukan dengan menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna dengan tangan berada disamping badan. Untuk pengukuran nomor 13 dan 14 tangan diulurkan tegak lurus ke depan. Pada pengukuran 14 subjek ditambah dengan memegang pulpen sebagai titik acuan pengukuran. Sedangkan nomor 17 pengukuran dilakukan menggunakan alat antropolometer lainnya. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 7. Ilustrasi cara pengukuran nomor 13 sampai 17
14
4. Pengukuran nomor 18 dan 19 dilakukan dengan cara menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna. Untuk parameter nomor 18 posisi lengan ditekuk kedepan dada dengan posisi yang lurus segaris, sedangkan untuk pengukuran nomor 19 tangan dibentangkan kesamping kanan dan kiri dengan posisi yang lurus segaris. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 8. Ilustrasi cara pengukuran nomor 18 dan 19 5. Pengukuran nomor 20 sampai 22 dilakukan dengan cara menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna. Untuk pengukuran nomor 20 dan 21 tangan dalam keadaan menggenggam pulpen sebagai titik acuan pengukuran. Sadangkan untuk pengukuran nomor 20 dan 22 tangan ditekuk membentuk sudut 900 dengan siku menempel di dinding. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 9. Ilustrasi cara pengukuran nomor 20 sampai 22
15
6. Pengukuran nomor 23 dan 24 dilakukan dengan kaki dalam kedaan berdiri sempurna. Untuk pengukuran nomor 24 dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 10.Ilustrasi cara pengukuran nomor 23 sampai 24 7. Pengukuran nomor 25 sampai 32 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 900. Apabila antara kaki dan paha tidak terbebtuk sudut 900 maka dapat digunakan bantalan sebagai pengganjal agar terbentuk sudut 90 0. Untuk pengukuran nomor 32 digunakan alat seperti pada nomor 17. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 11. Ilustrasi cara pengukuran nomor 25 sampai 32
16
8. Pengukuran nomor 33 sampai 37 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 900. Apabila antara kaki dan paha tidak terbebtuk sudut 900 maka dapat digunakan bantalan sebagai pengganjal agar terbentuk sudut 90 0. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 12. Ilustrasi cara pengukuran nomor 33 sampai 37 9. Pengukuran nomor 38 sampai 50 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 900. Untuk pengukuran nomor 40 dan 41 digunakan jangka sorong, sedangkan pengukuran nomor 43 dan 44 menggunakan silinder untuk digenggam dan diukur dengan meteran pita. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 13. Ilustrasi cara pengukuran nomor 38 sampai 50
17
2.
Desain dan Dimensi Alat Gebot yang Digunakan di Lokasi Penelitian
Alat gebot yang digunakan di Kecamatan Jetis adalah alat gebot yang terbuat dari bahan bambu atau dari kayu. Alat ini berbentuk segitiga dengan sisi bagian depan terdiri dari belahanbelahan dengan jarak renggangan 1-2 cm. Alat gebot ini diukur menggunakan meteran. Dimensi alat yang diukur adalah panjang, lebar, dan tinggi alat. Gambar dibawah ini adalah cara pengukuran dimensi pada alat gebot.
Gambar 14. Cara pengukuran dimensi alat gebot Tinggi alat gebot yang dimaksud adalah tinggi alat mulai dari ujung alat gebot sampai ke tanah. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik tegak lurus ke bawah hingga menyentuh tanah. Panjang alat gebot yang dimaksud adalah panjang sisi miring dari meja perontok atau bidang yang digunakan untuk memukulkan padi. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik ke bawah sepanjang sisi miring meta perontok. Lebar alat yang dimaksud adalah lebar sisi bagian atas dari meja perontok. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik kesamping sepanjang sisi atas meja perontok. Dimensi panjang dan lebar ini akan mempengaruhi luas bidang meja perontok. Kemiringan sudut yang dimaksud adalah kemiringan sudut dari meja perontok. Kemiringan sudut ini diperoleh dengan cara perhitungan dengan menggunakan atruran kosinus.
3.
Persepsi Subjektif
Persepsi subjektif diperoleh dari wawancara secara langsung dengan petani dan pembagian kuesioner. Subjek dari kuesioner ini adalah petani pengguna alat gebot di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Petani diberikan beberapa pertanyaan (Lampiran 3) mengenai penggunaan alat gebot, bagaimana kendala saat menggunakan alat gebot, keluhan yang dirasakan saat menggunakan alat gebot, dan bagaimana produktivitas perontokan menggunakan alat gebot. Dari hasil kuesioner ini akan dianalisis yang nantinya akan menunjukkan output korelasi antara tinggi operator dengan keluhan yang dialami dan korelasi antara dimensi alat dengan produktivitas perontokan.
18
F.
PENGOLAHAN DATA Setelah didapatkan data di lapangan kemudian diolah dengan cara : a. Pengolahan data Data yang diperoleh diolah dengan software Microsoft Office Excel 2007 dan ditentukan: Mean Menghitung mean dengan menggunakan rumus : ...........................………………………………. (3) Dimana, n : jumlah data xi : data ke-i Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah AVERAGE (data ke1,data ke-2,data ke-3, …. Data ke-n) Standar Deviasi Menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus :
………….................…………………….... (4)
Dimana, : jumlah data n xi : data ke-i x : nilai rata-rata Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah STDEV (data ke-1,data ke-2,data ke-3, …. Data ke-n) Persentil ke-5, ke-50, dan ke-95 Menghitung persentil dengan menggunakan rumus : ...............................……………………….. (5) Dimana, x : nilai rata-rata s : standar deviasi z : z-score (nilai z) Nilai z dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Nilai z-score P
Z 1 2 3 4
-2.33 -2.05 -1.88 -1.75
p 26 27 28 29
z -0.64 -0.61 -0.58 -0.55
p 51 52 53 54
z 0.03 0.05 0.08 0.10
p 76 77 78 79
Z 0.71 0.74 0.77 0.81
19
5 6
-1.64 -1.55
30 31
7 -1.48 32 8 -1.41 33 9 -1.34 34 10 -1.28 35 11 -1.23 36 12 -1.18 37 13 -1.13 38 14 -1.08 39 15 -1.04 40 16 -0.99 41 17 -0.95 42 18 -0.92 43 19 -0.88 44 20 -0.84 45 21 -0.81 46 22 -0.77 47 23 -0.74 48 24 -0.71 49 25 -0.67 50 Sumber : Pheasant (2003)
-0.52 -0.50
55 56
0.13 0.15
80 81
0.84 0.88
-0.47 -0.44 -0.41 -0.39 -0.36 -0.33 -0.31 -0.28 -0.25 -0.23 -0.20 -0.18 -0.15 -0.13 -0.10 -0.08 -0.05 -0.03 0.00
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
0.18 0.20 0.23 0.25 0.28 0.31 0.33 0.36 0.39 0.41 0.44 0.47 0.50 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.67
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
0.92 0.95 0.99 1.04 1.08 1.13 1.18 1.23 1.28 1.34 1.41 1.48 1.55 1.64 1.75 1.88 2.05 2.33
Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah persentile (baris data, k); k adalah persen dalam desimal, misal 5% (untuk persentil ke-5) diketik 0.05. Koefisien korelasi Koefisien korelasi adalah ukuran hubungan linier antara dua peubah X dan Y diduga dengan koefisien korelasi contoh r, yaitu
…............................. (6) Dimana, n : jumlah data xi : nilai peubah xi yi : niali peubah yi Dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi add-ins pada software Microsoft Office Excel 2007 yaitu data analysis-correlation. b. Menganalisa dan mendesain gebot (papan perontok padi) dengan menggunakan data antropometri yang telah diperoleh di lapangan.
20
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DATA ANTROPOMETRI KECAMATAN JETIS Data diperoleh secara acak dari berbagai desa yang telah ditentukan berapa banyaknya sampel yang akan diukur. Data ini diperoleh dengan berbagai bantuan tokoh masyarakat atau ketua dari gapoktan masing-masing desa. Berikut beberapa dokumentasi pengukuran antropometri petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo :
a.
b.
d.
c.
e.
Keterangan : a. Pengukuran berat badan b. Pengukuran tinggi badan c. Pengukuran jangkauan kedepan
f.
d. Pengukuran lebar bahu e. Pengukuran jangkauan horizontal tangan f. Pengukuran lebar telapak kaki
Gambar 15. Proses pengukuran dalam keadaan berdiri
21
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Keterangan : a. Pengukuran tinggi duduk b. Pengukuran tinggi mata c. Pengukuran panjang siku ke ujung jari
d. Pengukuran lebar telapak tangan (4 jari) e. Pengukuran keliling genggaman tangan f. Pengukuran panjang pergelangan tangan
Gambar 16. Proses pengukuran dalam keadaan duduk
1. Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Persentil Setelah dilakukan pengambilan data antropometri petani pria dan wanita secara acak pada 14 desa, maka diperoleh data secara ringkas sebagai berikut:
22
Tabel 4. Ringkasan data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis (satuan dalam cm, kecuali berat badan dalam kg) Parameter
Mean
Standar Deviasi
Persentil ke-5
Persentil ke-50
Persentil ke-95
Berdiri 1
Berat badan
61,28
9,44
45,75
61,28
76,80
2
Tinggi badan
161,38
5,03
153,11
161,38
169,65
3
Tinggi mata
150,20
5,30
141,48
150,20
158,92
4
Tinggi dagu
139,28
5,04
130,99
139,28
147,58
5
Tinggi bahu
135,25
5,46
126,27
135,25
144,24
6
Tinggi siku tangan
102,12
4,59
94,56
102,12
109,67
7
Tinggi pergelangan tangan
78,75
4,42
71,48
78,75
86,02
8
Tinggi ujung tangan
60,45
9,23
45,26
60,45
75,64
9
Tinggi siku kaki
43,85
4,01
37,26
43,85
50,44
10
Tinggi telapak tangan
71,58
3,61
65,64
71,58
77,52
11
Tinggi selangkang
12 13
Tinggi pinggul Jangkauan ke depan
79,07 92,86
4,19 3,63
72,18 86,88
79,07 92,86
85,97 98,84
79,67
5,48
70,65
79,67
88,69
14
70,45
4,88
62,42
70,45
78,49
15
Jangkauan ke depan (menggenggam) Panjang lengan atas
30,61
1,32
28,43
30,61
32,78
16
Panjang lengan
72,12
4,81
64,21
72,12
80,02
17 18
Lebar bahu
41,60 85,08
1,93 4,57
38,42 77,57
41,60 85,08
44,77 92,60
19 20
Jangkauan horizontal tangan Panjang siku ke genggaman tangan
167,15
9,41
151,68
167,15
182,63
31,98
2,59
27,73
31,98
36,24
21
Tinggi genggaman tangan
70,98
3,53
65,18
70,98
76,78
22
Tinggi sandaran tangan
101,93
7,35
89,83
101,93
114,02
23
Lebar telapak kaki
10,22
0,72
9,03
10,22
11,40
24 Panjang telapak kaki Duduk
22,62
1,34
20,42
22,62
24,83
25
Tinggi dudukan
46,32
5,05
38,01
46,32
54,63
26
Tinggi lutut
56,22
3,94
49,75
56,22
62,70
27
Tinggi pinggul
65,58
6,34
55,15
65,58
76,02
28
Tinggi bahu
101,82
6,59
90,98
101,82
112,66
29
Tinggi mata
117,07
8,31
103,40
117,07
130,73
30
Tinggi duduk
127,47
6,98
115,98
127,47
138,95
31
Tebal badan
20,78
3,57
14,90
20,78
26,65
32
Lebar pinggul
27,06
2,46
23,01
27,06
31,11
33 34
Panjang siku ke ujung jari Panjang siku ke pergelangan tangan
45,47
2,30
41,67
45,47
49,26
27,45
1,89
24,34
27,45
30,56
35 36
Tinggi siku tangan Panjang kedudukan hingga siku kaki
68,06
7,06
56,44
68,06
79,67
46,25
4,98
38,06
46,25
54,45
37
Panjang kedudukan hingga lutut
56,33
4,63
48,70
56,33
63,95
Jangkauan horizontal siku tangan
23
38
Panjang pergelangan tangan
18,09
0,99
16,47
18,09
19,71
39
Panjang telapak tangan
10,09
0,54
9,21
10,09
10,98
40
Lebar telapak tangan (4 jari)
8,12
1,12
6,28
8,12
9,95
41
Lebar telapak tangan (5 jari)
9,50
1,22
7,50
9,50
11,50
42 43
Keliling genggaman tangan Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk) Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan jari tengah)
26,51
2,72
22,03
26,51
30,99
3,15
0,77
1,88
3,15
4,42
3,83
0,90
2,35
3,83
5,30
45
Panjang ibu jari
5,82
0,49
5,01
5,82
6,63
46
Panjang jari telunjuk
7,04
0,44
6,31
7,04
7,77
47
Panjang jari tengah
7,83
0,46
7,06
7,83
8,59
48
Panjang jari manis
7,15
0,50
6,33
7,15
7,98
49
Panjang jari kelingking
5,68
0,58
4,72
5,68
6,64
50
Panjang jengkal tangan
19,87
2,16
16,31
19,87
23,42
44
Tabel 5. Ringkasan data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis (satuan dalam cm, kecuali berat badan dalam kg)
Parameter
Mean
Standar Deviasi
Persentil ke-5
Persentil ke-50
Persentil ke-95
Berdiri 1
Berat badan
56,48
9,22
41,31
56,48
71,66
2
Tinggi badan
152,30
5,70
142,93
152,30
161,67
3
Tinggi mata
141,05
5,06
132,72
141,05
149,38
4
Tinggi dagu
130,54
4,45
123,22
130,54
137,85
5
Tinggi bahu
126,17
4,71
118,42
126,17
133,92
6
Tinggi siku tangan
95,86
6,17
85,70
95,86
106,01
7
Tinggi pergelangan tangan
72,58
8,21
59,08
72,58
86,08
8
Tinggi ujung tangan
57,83
3,34
52,34
57,83
63,32
9
Tinggi siku kaki
42,85
4,75
35,04
42,85
50,66
10
Tinggi telapak tangan
65,15
6,91
53,79
65,15
76,51
11
Tinggi selangkang
76,34
3,29
70,93
76,34
81,75
12 13 14
Tinggi pinggul Jangkauan ke depan Jangkauan ke depan (menggenggam)
89,24
3,68
83,19
89,24
95,28
76,57
4,36
69,39
76,57
83,75
66,55
3,38
60,99
66,55
72,10
15
Panjang lengan atas
29,69
5,40
20,81
29,69
38,57
16
Panjang lengan
67,70
3,40
62,10
67,70
73,29
17 18
Lebar bahu
38,12 78,84
3,16 5,01
32,92 70,60
38,12 78,84
43,33 87,08
19 20
Jangkauan horizontal tangan Panjang siku ke genggaman tangan
157,33
6,29
146,99
157,33
167,68
28,93
2,12
25,45
28,93
32,42
21
Tinggi genggaman tangan
67,26
3,27
61,89
67,26
72,64
22
Tinggi sandaran tangan
95,81
3,36
90,29
95,81
101,33
Jangkauan horizontal siku tangan
24
23
9,39
0,53
8,52
9,39
10,25
24 Panjang telapak kaki Duduk
20,98
1,13
19,12
20,98
22,85
25
Tinggi dudukan
41,94
3,12
36,81
41,94
47,07
26
Tinggi lutut
52,18
3,60
46,26
52,18
58,10
27
Tinggi pinggul
59,91
6,16
49,78
59,91
70,04
28
Tinggi bahu
93,76
6,03
83,83
93,76
103,68
29
Tinggi mata
109,26
5,64
99,98
109,26
118,53
30
Tinggi duduk
120,52
6,46
109,89
120,52
131,15
31
Tebal badan
22,92
3,13
17,77
22,92
28,07
32 33
Lebar pinggul Panjang siku ke ujung jari
28,15 42,82
3,05 1,63
23,14 40,14
28,15 42,82
33,16 45,51
34
Panjang siku ke pergelangan tangan Tinggi siku tangan
26,22
2,24
22,54
26,22
29,90
64,53
4,53
57,09
64,53
71,98
46,79
3,88
40,40
46,79
53,17
55,27
3,19
50,02
55,27
60,52
35 36
Lebar telapak kaki
37
Panjang kedudukan hingga siku kaki Panjang kedudukan hingga lutut
38
Panjang pergelangan tangan
16,99
1,69
14,21
16,99
19,76
39
Panjang telapak tangan
9,52
1,44
7,14
9,52
11,90
40
Lebar telapak tangan (4 jari)
7,51
0,51
6,68
7,51
8,34
41
Lebar telapak tangan (5 jari)
8,83
0,55
7,92
8,83
9,74
42 43
Keliling genggaman tangan Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk) Diameter genggaman tangan (antara12 ibu jari dan jari tengah)
23,99
1,35
21,77
23,99
26,22
2,91
0,43
2,20
2,91
3,61
3,52
0,41
2,84
3,52
4,19
45
Panjang ibu jari
5,55
0,36
4,96
5,55
6,14
46
Panjang jari telunjuk
6,76
0,38
6,13
6,76
7,38
47
Panjang jari tengah
7,49
0,38
6,86
7,49
8,12
48
Panjang jari manis
6,85
0,39
6,21
6,85
7,49
49
Panjang jari kelingking
5,48
0,38
4,85
5,48
6,11
50
Panjang jengkal tangan
18,33
1,27
16,24
18,33
20,41
44
2. Koefisien Korelasi Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Suatu korelasi antarparameter yang nilainya lebih besar dari korelasi antarparameter lain berarti korelasi antarparameter tersebut memiliki hubungan yang lebih erat dari korelasi antarparameter lain. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan sebaliknya. Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono, 2006):
25
1. 2. 3. 4. 5. 6.
0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah >0,25 – 0,5: Korelasi cukup >0,5 – 0,75: Korelasi kuat >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat 1: Korelasi sempurna
Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb: 1. Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan 2. Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat 3. Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah 4. Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif 5. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif. Dari tabel korelasi (Lampiran 3) dapat dilihat hubungan korelasi antar parameter terlihat bahwa: 1. Korelasi antara berat badan dengan lebar bahu, lebar pinggul, dan tebal badan menunjukkan nilai 0,67; 0,50; dan 0,69. Nilai ini menunjukkan korelasi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lebar bahu dan pinggul seseorang serta semakin tebal badan seseorang maka semakin berat pula berat badannya, begitu pula sebaliknya. 2. Korelasi antara tinggi badan dengan tinggi mata, tinggi dagu, dan tinggi siku tangan menunjukkan nilai 0,95; 0,90; dan 0,86. Nilai ini menunjukkan korelasi yang sangat kuat. Ini berarti bahwa semakin tinggi badan seseorang maka kedudukan mata, dagu, dan siku tangan juga akan semakin tinggi. 3. Korelasi antara tinggi siku tangan dengan tinggi telapak tangan, tinggi pergelangan tangan, dan tinggi genggaman tangan menunjukkan nilai 0,76; 0,73; dan 0,73. Nilai ini menunjukkan korelasi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa elemen pada bagian lengan bawah menunjukkan rasio yang seragam. 4. Korelasi antara tinggi selangkang dengan tinggi pinggul menunjukkan nilai 0,71. Nilai ini menunjukkan korelasi yang kuat. Hal ini menunjukkan semakin tinggi pinggul seseorang maka semakin tinggi pula selangkangnya. 5. Korelasi antara panjang kedudukan hingga siku kaki dengan panjang kedudukan hingga lutut menunjukkan nilai 0,87. Nilai ini menunjukkan korelasi yang sangat kuat. Hal ini berarti panjang kaki memiliki keseragaman ukuran dan rasio panjang yang seragam. 6. Korelasi antara parameter diameter genggaman tangan antara ibu jari dan telunjuk berkorelasi kuat dengan parameter diameter genggaman tangan antara ibu jari dan jari tengah menunjukkan nilai 0,93. Nilai ini menunjukkan korelasi yang sangat kuat. Hal ini berarti panjang tangan memiliki keseragaman ukuran rasio dan panjang yang seragam.
26
Dalam tabel korelasi terdapat hubungan korelasi antar parameter yang menunjukkan nilai 0, hal ini berarti kedua variabel tidak mempunyai hubungan. Misalnya saja pada parameter antara tinggi tangan dan panjang siku ke pergelangan tangan. Selain itu juga terdapat hubungan korelasi antar perameter yang yang menunjukkan nilai minus, hal ini berarti kedua variabel tersebut mempunuai hubungan yang berbanding terbalik. Koefisien korelasi ini menyatakan keterkaitan antara parameter yang satu dengan parameter yang lain. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi maka hubungan antara parameter tersebut akan semakin kuat. Keterkaitan hubungan anatar parameter ini akan menunjukkan apa saja parameter antropometri petani yang berhubungan dengan desain alat gebot.
B. APLIKASI ANTROPOMERTI PADA DESAIN ALAT GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI) Setelah dilakukan pengambilan data dan pengolahan datadari pengamanatan di lapangan maka diperoleh data empiris yang selanjutnya dapat dilakukan analisis untuk mendesain alat gebot (papan perontok padi) pada penelitian ini. selain melakukan pengambilan data di lapangan juga disertai dengan wawancara secara langsung dengan petani dan pembagian kuesioner. Petani yang menjadi subjek wawancara berjumlah 43 orang. Tabel 6 menunjukkan rekapitulasi hasil wawancara. Ada beberapa parameter yang akan dianalisis yang menunjukkan keterkaitan antara antropometri tubuh petani dengan kesesuaian alat dan produktivitas perontokan. Tabel 6. Hasil wawancara dengan 43 orang petani Jawaban Pertanyaan
Jawaban A.
Jawaban B.
Jawaban C.
Jawaban D.
Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5
7 orang 13 orang 27 orang 38 orang
9 orang 25 orang 5 orang 5 orang
14 orang 18 orang -
13 orang 16 orang -
Nomor 6 Nomor 7 Nomor 8 Nomor 9 Nomor 10 Nomor 11
28 orang 17 orang 2 orang 16 orang 9 orang
12 orang 17 orang 14 orang 27 orang 7 orang
2 orang 9 orang 22 orang -
1 orang 5 orang 43 orang -
Nomor 12
8 orang
3 orang
4 orang
1 orang
Tabel 7. Parameter dimensi alat dengan produktivitas perontokan
Nama
Jenis Kelamin (L/P)
Tinggi Badan (cm)
Produktivitas (kg/jam)
Lebar (cm)
Panjang (cm)
Kemiringan (dalam derajat)
Taji Yusmingat Usup Hari Santo
L L L L L
153,5 154 157 156 156,5
20,83 18,52 20 27,2 16,67
78 83 84 100 94
50 53 72 68 54
53,13 55,25 45,57 44,74 54,55
27
Boiran Sunaryo
L L
155 157
27,78 27,78
100 89
67 53
45,57 60,65
Samuji Parto Nurkholis Inasti Mulyono Ponirin Jemanu Yasin Munar Paidi Tumadi Kadi Senen Jairan Yaiman Sarengat Ngatirah Jadhi Shinto
L L L P L L L L L L L L L L L L P L L
158,5 161 160 159 163 162 163 162,5 161 164 165 164,5 165 165,5 165 167 168 167,5 168,5
20,59 18,52 16,67 27,78 21,33 31,11 17,78 11,57 37,88 22,22 17,78 18,18 22,22 24 55,56 28 22,22 41,67 29,6
104 78 78 100 100 100 85 60 79 100 75 75 102 104 105 80 98 81 96
48 65 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 74 74 66 53 52 70
72,54 63,9 65,8 60 60 60 49,46 49,25 49,46 65,16 53,13 53,13 60 46,37 46,37 58,67 79,8 80,7 52,41
Latif
L
169,5
32
100
80
40,53
161,80 4,68 154,10 161,80 169,49
25,02 9,15 9,97 25,02 40,06
89,93 12,04 70,11 89,93 109,74
61,44 7,95 48,36 61,44 74,53
61,44 7,95 48,36 61,44 74,53
Mean Standar Deviasi Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
Dari tabel diatas dapat dibuat bagan yang menunjukkan keterkaitan antara dimensi alat, antropometri operator (petani), keluhan sehari-hari yang dialami oleh petani, maupun keluhan saat menggunakan alat gebot (papan perontok padi), dan produktivitas perontokan yang dihasilkan oleh petani. Antropometri dari petani ini dibedakan menjadi tujuh kelompok yang dihitung berdasarkan selang statistiknya. Maka dapat diketahui keterkaitannya sebagai berikut :
1.
Korelasi antara Tinggi Alat, Tinggi Operator, dan Keluhan Subjektif Operator
Pada parameter tinggi alat ini sampel yang diambil adalah sampel secara keseluruhan yang berjumlah 43 orang. Dari keseluruhan sampel tinggi alat tersebut akan dilihat hasil korelasi dengan tinggi operator dan keluhan subjektif operator. Hipotesis dari korelasi ini adalah tinggi alat berkorelasi dengan tinggi operator. Semakin tinggi operator maka alat yang digunakan akan semakin tinggi pula. Karena akan terjadi ketidak nyamanan jika operator yang memiliki postur tubuh tinggi menggunakan alat yang pendek, maka dapat menimbulkan keluhan oleh operator. Disini akan terlihat bahwa ketidak sesuaian antaratinggi alat dan tinggi
28
operator akan menimbulkan beberapa keluhan. Gambar 17 menunjukkan korelasi antara tinggi alat, tinggi operator, dan keluhan subjektif operator. TINGGI ALAT A. 40-45 cm B. 45-50 cm C. 50-55 cm D. 55-60 cm
TINGGI OPERATOR A. 152,9-155,3 cm B.155,4-157,8 cm C. 157,9-160,3 cm D.160,4-162,8 cm E. 162,9-165,3 cm F. 165,4-167,8 cm G. 167,9-170,4 cm
KELUHAN A.LENGAN B. PUNGGUNG C. PINGGANG D.KAKI E.SAKIT PUNGGUNG F. KELELAHAN G. TIDAK ADA KELUHAN
TINGGI ALAT A. 40-45 cm B. 45-50 cm C. 50-55 cm D. 55-60 cm
TINGGI OPERATOR A. 152,9-155,3 cm B.155,4-157,8 cm C. 157,9-160,3 cm D.160,4-162,8 cm E. 162,9-165,3 cm F. 165,4-167,8 cm G. 167,9-170,4 cm
KELUHAN A.LENGAN B. PUNGGUNG C. PINGGANG D.KAKI E.SAKIT PUNGGUNG F. KELELAHAN G. TIDAK ADA KELUHAN
TINGGI ALAT A. 40-45 cm B. 45-50 cm C. 50-55 cm D. 55-60 cm
TINGGI OPERATOR A. 152,9-155,3 cm B.155,4-157,8 cm C. 157,9-160,3 cm D.160,4-162,8 cm E. 162,9-165,3 cm F. 165,4-167,8 cm G. 167,9-170,4 cm
KELUHAN A.LENGAN B. PUNGGUNG C. PINGGANG D.KAKI E.SAKIT PUNGGUNG F. KELELAHAN G. TIDAK ADA KELUHAN
TINGGI ALAT A. 40-45 cm B. 45-50 cm C. 50-55 cm D. 55-60 cm
TINGGI OPERATOR A. 152,9-155,3 cm B.155,4-157,8 cm C. 157,9-160,3 cm D.160,4-162,8 cm E. 162,9-165,3 cm F. 165,4-167,8 cm G. 167,9-170,4 cm
KELUHAN A.LENGAN B. PUNGGUNG C. PINGGANG D.KAKI E.SAKIT PUNGGUNG F. KELELAHAN G. TIDAK ADA KELUHAN
Gambar 17. Bagan korelasi antara tinggi alat, tinggi operator, dan keluhan subjektif operator
29
Semua bagan pada Gambar 17 diatas dapat menjelaskan bahwa ada keterkaitan korelasi antara parameter tinggi alat, tinggi operator, dan keluahan subjektif yang dialami oleh operator. Korelasi yang dapat disimpulkan dari ketiga parameter diatas adalah tinggi alat berkorelasi kuat dengan tinggi operator dan keluhan yang dirasakan oleh operator. Semakin tinggi operator maka alat yang digunakan sebaiknya menyesuaikan ketinggian tubuh operator. Operator yang menggunakan alat yang tingginya tidak sesuai dengan tinggi badannya akan mengalami lebih banyak keluhan. Dapat dilihat dalam bagan bahwa ada suatu keteraturan, yaitu semakin tinggi operator maka alat yang digunakan juga semakin tinggi. Hal ini dapat menjelaskan bahwa petani sebagai operator secara alami telah menggunakan prinsip kenyamanan dalam membuat alat yang sesuai untuk digunakan menurut kenyamanan mereka. Sehingga secara tidak langsung petani sudah menerapkan prinsip ergonomi dalam mendesain alat gebot yang digunakan. Berdasarkan data antropometri yang diperoleh di lapangan yang termasuk kedalam enam kelompok tinggi operator maka dapat dilihat korelasinya dengan produktivitas perontokan. Tinggi antropometri pada persentil ke-5 termasuk kedalam kelompok A. Tinggi alat yang sesuai untuk operator pada persentil ke-5 adalah 40-45 cm. Tinggi antropometri pada persentil ke-50 termasuk kedalam kelompok D. Tinggi alat yang sesuai untuk operator pada persentil ke-50 adalah 50-55 cm. Tinggi antropometri pada persentil ke-95 termasuk kedalam kelompok G. Tinggi alat yang sesuai untuk operator pada persentil ke-95 adalah 55-60 cm. Secara alami operator dapat menentukan sendiri tinggi alat yang dipilih yang dirasa nyaman oleh mereka. Hal ini dapat dilihat dari bagan diatas, semakin tinggi operator yang menggunakan maka semakin tinggi pula alatnya. Dengan semakin tidak adanya kesesuaian tinggi alat dan tinggi operator maka keluhan yang terjadi semakin meningkat. Keluahan rasa kelelahan yang kebanyakan dialami merupakan keluhan yang wajar dirasakan ketika seseorang telah melakukan pekerjaan dalam waktu yang lama.
2. Korelasi antara Luas Bidang Perontokan, Tinggi Operator, dan Produktivitas Perontokan Parameter luas bidang perontokan diperoleh dari perkalian antara dimensi panjang dan lebar. Parameter luas bidang perontokan ini akan berpengaruh pada produktivitas perontokan. Karena semakin luas bidang perontokan maka padi dapat dipukulkan secara tepat pada pada meja perontok, sehingga dapat mengurangi susut tercecer akibat terlemparnya padi karena tidak dipukulkan secara tepat dan tidak terontokkan secara maksimal. Pengelompokan luas bidang perontokan ini berdasarkan dari dari data dimensi panjang dan lebar yang dihitung untuk mencari luasannya kemudian dihitung panjang dan lebar kelas sehingga diperoleh enam kelompok luas bidang perontokan. Begitupun dengan tinggi operator pengelompokan berdasarkan pada panjang dan lebar kelas. Tinggi operator pada data antropometri yang diukur di lapangan termasuk dalam enam kelompok tersebut. Data antropometri tinggi pada persentil ke-5 termasuk dalam kelompok A, persentil ke-50 termasuk dalam kelompok C, dan persentil ke-95 termasuk dalam kelompok F.
30
LUAS BIDANG PERONTOKAN A. 3900-4583 cm2 B. 4584-5267 cm2 C. 5268-5951 cm2 D. 5952-6635 cm2 E. 6636-7319 cm2 F. 7320-8003 cm2
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
LUAS BIDANG PERONTOKAN A. 3900-4583 cm2 B. 4584-5267 cm2 C. 5268-5951 cm2 D. 5952-6635 cm2 E. 6636-7319 cm2 F. 7320-8003 cm2
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
LUAS BIDANG PERONTOKAN A. 3900-4583 cm2 B. 4584-5267 cm2 C. 5268-5951 cm2 D. 5952-6635 cm2 E. 6636-7319 cm2 F. 7320-8003 cm2
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
LUAS BIDANG PERONTOKAN A. 3900-4583 cm2 B. 4584-5267 cm2 C. 5268-5951 cm2 D. 5952-6635 cm2 E. 6636-7319 cm2 F. 7320-8003 cm2
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
LUAS BIDANG PERONTOKAN A. 3900-4583 cm2 B. 4584-5267 cm2 C. 5268-5951 cm2 D. 5952-6635 cm2 E. 6636-7319 cm2 F. 7320-8003 cm2
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
Gambar 18. Bagan korelasi antara luas bidang perontokan, tinggi operator, dan produktivitas perontokan
31
Pada gambar bagan diatas dapat dilihat korelasi antara luas bidang perontokan, tinggi operator, dan produktivitas perontokan. Pada bagan dapat dilihat bahwa luas bidang perontokan tidak berkorelasi kuat dengan tiggi operator. Seperti yang terlihat pada bagan bahwa luas bidang perontokan yang sama dapat digunakan oleh operator yang mempunyai tinggi berbeda. Luas bidang perontokan berkorelasi kuat dengan produktivitas perontokan. Pada bagan diatas dapat dilihat semakin luas bidang perontokan yang digunakan maka produktivitas perontokan mengalami kenaikan. Selain dari faktor luas bidang perontokan maupun dimensi alat ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi produktivitas perontokan. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu faktor dari petani sebagai operator. Dalam merontokkan padi petani menggunakan sistem kelompok, dalam suatu kelompok dapat merontokkan dengan hasil yang optimal jika anggota kelompok bekerja secara baik. Tetapi terkadang ada juga sebagian anggota kelompok yang tidak bekerja dengan baik sehingga hasil yang dirontokkan tidak optimal.
3. Korelasi antara Sudut Kemiringan, Tinggi Operator, dan Produktivitas Perontokan Parameter kemiringan sudut diambil dari data lebar alat dan tinggi alat melalui pengukuran secra langsung di lapangan. Dari data tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan rumus trigonometri sehingga didapat kemiringan sudutnya. Data yang diperoleh adalah sebanyak 27 sampel alat. Hipotesis yang ditunjukkan pada kemiringan alat ini adalah kemiringan akan mempengaruhi tinggi alat dan akan mempengaruhi terlemparnya padi saat dirontokkan. Dengan kemiringan yang tepat paka padi dapat dirontokan dengan maksimal, sehingga dapat mengurangi susut tercecer akibat terlemparnya padi yang terlalu jauh. Dari hipotesis tersebut dibawah ini akan ditampilkan bagan yang menunjujkan korelasi antara kemiringan sudut, tinggi operator, dan produktivitas perontokan. Kemiringan sudut akan dikelompokkan menjadi enam kelompok. Pengelompokan kemiringan sudut ini berdasarkan dari dari data yang diukur dari lapangan yang kemudian dihitung panjang dan lebar kelas sehingga diperoleh enam kelompok lebar alat. Begitupun dengan tinggi operator pengelompokan berdasarkan pada panjang dan lebar kelas. Tinggi operator pada data antropometri yang diukur di lapangan termasuk dalam enam kelompok tersebut. Data antropometri tinggi pada persentil ke-5 termasuk dalam kelompok A, persentil ke-50 termasuk dalam kelompok C, dan persentil ke-95 termasuk dalam kelompok F. Pada Gambar 19 dapat dilihat korelasi antara kemiringan sudut, tinggi operator, dan produktivitas perontokan. Pada bagan dapat dilihat bahwa kemiringan sudut tidak berkorelasi kuat dengan tinggi operator dan produktivitas perontokan. Produktivitas yang ditunjukkan relatif tidak meningkat. Berdasarkan data antropometri yang diperoleh di lapangan yang termasuk kedalam enam kelompok tinggi operator maka dapat dilihat korelasinya dengan produktivitas perontokan. Tinggi antropometri pada persentil ke-5 termasuk kedalam kelompok A yang menghasilkan produktivitas perontokan maksimal sebesar 20-30 kg/jam. Kemiringan sudut yang mengahsilkan produktivitas yang maksimal adalah 52,460-56,480. Tinggi antropometri pada persentil ke-50 termasuk kedalam kelompok C yang menghasilkan produktivitaas perontokan maksimal sebesar >30 kg/jam. Kemiringan sudut yang mengahsilkan produktivitas yang maksimal adalah 60,520-64,540. Tinggi antropometri pada persentil ke-95 termasuk kedalam kelompok F yang menghasilkan produktivitaas perontokan
32
maksimal sebesar >30kg/jam. Kemiringan sudut yang mengahsilkan produktivitas yang maksimal adalah 44,400-48,420. Data Kemiringan sudut tersebut dapat menjadi rekomendasi secara subjektif dalam menentukan desain alat gebot. SUDUT KEMIRINGAN A. 40,370-44,390 B. 44,400-48,420 C. 48,430-52,450 D. 52,460-56,480 E. 56,490-60,510 F. 60,520-64,540
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
SUDUT KEMIRINGAN A. 40,370-44,390 B. 44,400-48,420 C. 48,430-52,450 D. 52,460-56,480 E. 56,490-60,510 F. 60,520-64,540
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
SUDUT KEMIRINGAN A. 40,370-44,390 B. 44,400-48,420 C. 48,430-52,450 D. 52,460-56,480 E. 56,490-60,510 F. 60,520-64,540
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
SUDUT KEMIRINGAN A. 40,370-44,390 B. 44,400-48,420 C. 48,430-52,450 D. 52,460-56,480 E. 56,490-60,510 F. 60,520-64,540
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
SUDUT KEMIRINGAN A. 40,370-44,390 B. 44,400-48,420 C. 48,430-52,450 D. 52,460-56,480 E. 56,490-60,510 F. 60,520-64,540
TINGGI OPERATOR A. 153,4-156,3 cm B. 156,4-159,3 cm C. 159,4-162,3 cm D. 162,4-165,3 cm E. 165,4-168,3 cm F. 168,3-171,4 cm
PRODUKTIVITAS A. < 10 kg/jam B. 10-20 kg/jam C. 20-30 kg/jam D. > 30 kg/jam
Gambar 19. Bagan korelasi antara kemiringan sudut, tinggi operator, dan produktivitas perontokan
33
Dalam melakukan pekerjaan mengebot (merontokkan padi) petani melakukan berbagai gerakan. Namun dari gerakan yang dilakukan tersebut sebenarnya manusia memiliki selang gerakan alami pada tubuhnya. Menurut Openshaw (2006) dalam Dani (2011) disebutkan bahwa tubuh manusia memiliki suatu selang alami gerakan (SAG). Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. Meskipun syarat untuk mencapai gerakan tersebut pengguna sebaiknya mencoba untuk menghindari gerakan berulang dan ekstrim dalam SAGnya selama periode waktu yang lama. Menurut Openshaw (2006), ada 4 zona berbeda yang mungkin dihadapi manusia ketika duduk dan berdiri, yaitu: 1. Zona 0 (Zona hijau/ Green Zone). Zona yang dianjurkan untuk sebagian besar gerakangerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi. 2. Zona 1 (Zona kuning/ Yellow Zone). Zona yang dianjurkan untuk sebagian besar gerakangerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi. 3. Zona 2 (zona Merah/ Red Zone). Banyak posisi yang ekstrim pada anggota-anggota tubuh. Terdapat lebih besar tekanan pada otot dan sendi. 4. Zona 3 (Melewati Zona Merah/ Beyond Red Zone). Posisi paling ekstrim pada anggotaanggota tubuh sebaiknya dihindari jika memungkinkan terutama ketika mengangkat beban berat atau kegiatan yang berulang-ulang. Zona ini merupakan selang-selang dimana anggota tubuh dapat bergerak secara bebas. Zona 0 dan 1 termasuk adalam selang gerakan-gerakan kecil, sedangkan zona 2 dan 3 merupakan posisi gerakan yang ekstrim. Zona 0 dan zona 1 lebih sering digunakan untuk kebanyakan gerakan-gerakan yang sering terjadi. Zona 2 dan 3 sebaiknya dihindari jika memungkinkan, khususnya untuk melakukan kegiatan yang berat dan berulang-ulang. Gerakan ini dapat menimbulakan lebih banyak beban yang dapat menyebabkan terganggunnya perkembangan musculoskeletal. Untuk lebih jelasnya dapat diliha pada Tabel 6. dan Gambar 5. selang gerakan dari beberapa zona gerakan : Tabel 8. Selang gerakan dari beberapa zona gerakan
Leher
Tulang Pergelangan Punggung Belakang Tangan
Gerakan Fleksi (flexion) Ekstensi (extension) Deviasi Radial (radial deviation) Deviasi Ulnar (ulnar deviation) Fleksi (flexion) Ekstensi (extension) Aduksi (adduction) Abduksi (abduction) Fleksi (flexion) Ekstensi (extension) Berputar (rotational) Menbengkok ke samping (lateral bend) Fleksi (flexion) Ekstensi (extension) Berputar (rotational) Menbengkok ke samping (lateral bend)
Selang dari zona gerakan (dalam °) Zona 0 Zona 1 Zona 2 Zona 3 0 – 10 11 – 25 26 – 50 51+ 0–9 10 – 23 24 – 45 46+ 0–3 4–7 8 – 14 15+ 0–5 0 – 19 0–6 0–5 0 – 13 0 – 10 0–5 0 – 10 0–5 0–9 0–6 0–8 0–5
6 – 12 20 – 47 7 – 15 6 – 12 14 – 34 11 – 25 6 – 10 11 – 25 6 – 10 10 – 22 7 – 15 9 – 20 6 – 12
13 – 24 48 – 94 16 – 31 13 – 24 35 – 67 26 – 45 11 – 20 26 – 45 11 – 20 23 – 45 16 – 30 21 – 40 13 – 24
25+ 95+ 32+ 25+ 68+ 46+ 21+ 46+ 21+ 46+ 31+ 41+ 25+
Sumber : Chaffin (1999) dan Woodson (1992) dalam Openshaw (2006)
34
Gambar 20. Macam-macam selang gerakan Sumber : Chaffin (1999) dan Woodson (1992) dalam Openshaw (2006)
Dari selang-selang gerakan di atas, yang terjadi pada saat melakukan penggebotan adalah gerakan pada tulang belakang, leher, punggung, dan pergelangan tangan, jika merujuk pada Gambar 20, maka gerakan menggebot dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut :
Gambar 21. Macam-macam selang gerakan pada saat menggebot (merontokkan padi) Sumber : Chaffin (1999) dan Woodson (1992) dalam Openshaw (2006)
Berikut adalah gerakan-gerakan petani saat menggebot(merontokkan padi), dapat terlihat dengan jelas apakah petani sudah mengikuti selang gerak alami yang baik yaitu berada pada zona 0 dan 1, serta menghindari gerakan yang ekstrim pada zona 2 dan 3.
35
A.
B.
α = 560 C.
D.
Keterangan : A. Gerakan awal menggebot yaitu mengangkat padi sampai keatas kepala (fleksi tulang belakang membentuk sudut 170 dan fleksi lengan bawah membentuk sudut 910) B. Gerakan mulai mengayunkan padi yang akan ditumbukkan pada alat gebot (fleksi tulang belakang membentuk sudut 220 dan fleksi lengan bawah membentuk sudut 810) C. Gerakan membungkuk petani saat akan memukulkan padi pada alat gebot (fleksi tulang belakang membentuk sudut 320 dan fleksi lengan bawah membentuk sudut 230) D. Gerakan petani memukulkan padi tepat pada alat gebot (fleksi tulang belakang membentuk sudut 370)
Gambar 22. Gerakan petani wanita saat menggunakan alat “gebot” (papan perontok padi) Gambar 22 diperoleh dari video petani yang sedang menggebot di lapangan. Video ini dirubah dalam bentuk foto menggunakan sotfware video converter to JPG. Dari video tersebut diambil tiap framenya, kemudian dipilih gambar-gambar yang menunjukkan siklus gerakan menggebot. Dari gambar tersebut dapat terlihat bahwa gerakan menggebot masih terdapat pada zona 1 dan zona 2. Dengan menggunakan software Autocad 2009 maka diperoleh sudut-sudut yang diinginkan seperti yang terlihat pada gambar tersebut. Gambar A adalah gambar saat
36
petani mulai mengangkat padinya yang akan dipukulkan pada alat gebot. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa petani melakukan gerakan ekstensi pada tulang belakang dengan sudut sebesar 170, sudut tersebut termasuk dalam zona 1 yang tegolong zona aman dalam SAG. Gambar B adalah gerakan petani mulai mengayunkan padi yang akan dipukulkan pada alat gebot. Pada gerakan tersebut terlihat perubahan sudut pada tulang belakang. Sudut fleksi tulang belakang pada gambar b sebesar 220 yang termaasuk pada zona 1 yang tergolong zona aman dalam SAG. Gambar C adalah gerakan petani saat akan memukulkan padi pada alat gebot. Pada gambar ini padi hampir mengenai papan gebot. Sudut fleksi tulang belakang semakin besar yaitu sebesar 320. Besar sudut tersebut termasuk dalam zona 2 yaitu posisi ekstrim dalam SAG. Gambar D adalah gambar petani memukulkan padi tepat mengenai alat gebot. Pada gambar ini sudut fleksi tulang belakang semakin bertambah yaitu sebesar 37 0, besar sudut tersebut termasuk dalam zona 2 yaitu posisi ekstrim pada selang SAG. Pada posisi ekstrim ini akan mengakibatkan lebih besar tekanan pada otot sendi yang dapat menimbulkan keluhan pada petani. Sudut SAG yang terbentuk dari gerakan menggebot tersebut tidak sesuai dengan SAG yang aman bagi petani. Sehingga dapat membuktikan bahwa alat gebot yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri petani penggunanya. Ketidak sesuaian SAG dengan alat ini dapat menjadi acuan untuk memperbaiki desain alat gebot. Desain akan diperbaiki dan disesuainkan dengan SAG yang aman bagi petani, yaitu SAG yang tergolong dalam zona 1. Gerakan menggebot antara petani pria dan wanita terdapat perbedaan seperti yang terlihat pada Gambar 23. Gambar A adalah gambar gerakan awal menggebot yaitu mengankat padi hingga posisinya sejajar dengan kepala. Pada posisi ini petani pria dalam keadaan berdiri tegak, tidak seperti yang dilakukan oleh petani wanita yang sedikit membungkuk. Gambar B adalah gerakan mulai mengayunkan padi yang akan dipukulkan pada alat gebot. Pada gerakan ini petani membungkuk membentuk sudut fleksi tulang belakang sebesar 220. Sudut ini termasuk dalam zona 1 yang tergolong zona aman dalam SAG. Gambar C adalah gerakan petani membungkuk saat akan memukulkan padi pada alat gebot. Pada gambar ini petani membentuk sudut fleksi pada tulang belakang sebesar 270. Sudut ini termasuk dalam zona 2 yaitu posisi ekstrim dalam SAG. Gambar D adalah gerakan petani memukulkan padi tepat pada alat gebot. Pada gerakan ini sudut fleksi yang terbentuk semakin besar yaitu 32 0. Sudut ini termasuk dalam zona 2 yaitu posisi ekstrim dalam SAG. Sudut fleksi petani pria lebih kecil dibandingkan dengan sudut fleksi petani wanita.
37
A.
B.
C.
D.
Keterangan : A. Gerakan awal menggebot yaitu mengangkat padi sampai keatas kepala (fleksi lengan bawah membentuk sudut 510) B. Gerakan mulai mengayunkan padi yang akan ditumbukkan pada alat gebot (fleksi tulang belakang membentuk sudut 220 dan fleksi lengan bawah membentuk sudut 760) C. Gerakan membungkuk petani saat akan memukulkan padi pada alat gebot(fleksi tulang belakang membentuk sudut 270 dan fleksi lengan bawah membentuk sudut 400) D. Gerakan petani memukulkan padi tepat pada alat gebot (fleksi tulang belakang membentuk sudut 320)
Gambar 23. Gerakan petani pria saat menggunakan alat “gebot” (papan perontok padi) Gerakan menggebot yang dilakukan petani pria tidak sesuai dengan SAG yang aman. Hal ini juga membuktukan bahwa alat yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri petani pengguna alat gebot tersebut. Sehingga perlu diadakan perbaikan desain alat yang sesuai dengan SAG yang aman bagi petani. Dari hasil analisi SAG, dapat diketahui bahwa terdapat 13 parameter antropometri yang secara langsung terkait dengan desain optimal gebot. Ke-13 parameter tersebut tersaji pada Tabel 9.
38
Tabel 9. Parameter antropometri yang terkait dengan desain alat gebot Persentil ke-5 Persentil ke-50 No Parameter (cm) (cm) 1 Tinggi badan 153,11 161,38 2 Tinggi bahu 126,27 135,25 3 Tinggi siku kaki 37,26 43,85 4 Tinggi pinggul 86,88 92,86 5 Panjang lengan atas 28,43 30,61 6 Panjang lengan 64,21 72,12 7 8 9 10 11 12 13
Lebar bahu Panjang telapak tangan Lebar telapak tangan (4 jari) Lebar telapak tangan (5 jari) Keliling genggaman tangan Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk) Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan jari tengah)
Persentil ke-95 (cm) 169,65 144,24 50,44 98,84 32,78 80,02
38,42 9,21 6,28 7,50 22,03
41,60 10,09 8,12 9,50 26,51
44,77 10,98 9,95 11,50 30,99
1,88
3,15
4,42
2,35
3,83
5,30
Analisis korelasi antar 13 parameter antropometri tersebut menunjukkan bahwa terdapat 3 pasang parameter yang berkorelasi sangat kuat yaitu tinggi badan dan tinggi siku kaki, tinggi badan dan tinggi pinggul, diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk) dan diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan jari tengah). Terdapat 4 pasang parameter berkorelasi kuat yaitu tinggi badan dan panjang lengan atas, tinggi badan dan panjang telapak tangan, tinggi siku kaki dan tinggi pinggul, dan tinggi siku kaki dan panjang telapak tangan, dan terdapat 71 parameter berkorelasi lemah. Analisis korelasi disajikan pada Tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Korelasi 13 parameter yang mempengaruhi desain alat gebot Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8 nomor 1 1 2 0,25 1 0,86 3 0,24 1 0,79 0,69 4 0,14 1 0,53 5 0,23 0,44 0,33 1 6 0,48 0,12 0,38 0,36 0,29 1 7 0,37 0,06 0,38 0,26 0,16 0,18 1 0,55 0,52 8 0,37 0,40 0,46 0,26 0,19 1 9 0,12 0,03 0,10 0,11 -0,06 0,04 -0,07 0,25 10 0,13 0,07 0,14 0,17 -0,12 0,01 -0,06 0,28 11 0,40 0,07 0,34 0,27 0,32 0,23 0,30 0,42 12 0,03 0,05 -0,01 -0,05 0,29 0,27 0,12 -0,08 13
0,05
0,11
0,01
0,02
0,30
0,28
0,18
-0,01
9
10
11
1 0,88 0,40 -0,52
1 0,44 -0,59
1 -0,38
-0,48
-0,52
-0,35
12
13
1 0,93
1
39
Dari keseluruhan gerakan menggebot pada Gambar 22 dan 23 menunjukkan gerakan yang tidak sesuai dengan SAG yang baik. Sudut fleksi tulang belakang masuk dalam zona yang tidak nyaman yang dapat menimbulkan keluhan. Ketidak sesuaian gerakan operator dengan SAG yang baik dapat disebabkan oleh tidak sesuainya alat dengan antropometri operator sebagai pengguna. Pada gambar dibawah ini diperlihatkan gerakan menggebot yang sesuai dengan SAG yang aman serta penyesuaian dimensi alat dengan antropometri operator sebagai pengguna. Gerakan menggebot tersebut disimulasikan dengan menggunakan software autocad yang disesuaikan dengan SAG yang aman bagi operator. Dari simulasi autocad ini juga dapat dilihat penyesuaian dimensi alat dengan antropometri operator yang sesuai dengan SAG sehingga dapat dijadikan rekomendasi objektif untuk mendesain alat gebot. Berikut adalah simulasi autocad mengenai kesesuaian antropometri operator dengan SAG yang aman serta penyesuaian dimensi alat dengan antropometri operator pria dan operator wanita.
Gambar 24. Simulasi antropometri petani pria yang sesuai dengan SAG dan penyesuaian dimensi alat
Gambar 25. Simulasi antropometri petani wanita yang sesuai dengan SAG dan penyesuaian dimensi alat
40
Gambar 24 dan 25 adalah simulasi yang menjelaskan antropometri yang sesuai dengan SAG yang aman dengan penyesuaian dimensi alat. Pada gambar diatas telah di desain alat menurut antropometri operator pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95. Desain alat pada simulasi diatas menyesuaikan dengan SAG yang aman bagi operator. Penentuan dimensi juga didasarkan pada rekomendasi secara subjektif dari kuesioner yang diperoleh di lapangan. Tabel 11. Rekomendasi objektif dimensi alat gebot Persentil ke-5
Pria Persentil ke-50
Persentil ke-95
Persentil ke-5
Wanita Persentil ke-50
Persentil ke-95
Tinggi
61,0
62,8
65,0
56,0
58,1
60,3
Panjang
70
70
70
70
70
70
Lebar
100
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
590
Parameter
Kemiringan Sudut
61
64
67
53
56
1. Dimensi Tinggi Alat Tinggi alat gebot ini dapat mempengaruhi efektivitas dalam bekerja. Dengan tinggi alat yang sesuai makan petani dapat melakukan pekerjaan yang nyaman sehingga dapat mengurangi keluhan yang dirasakan dalam menggunakan alat gebot. Seperti yang telah diketahui pada analisis hasil kuesioner diatas dapat dilihat bahwa tinggi alat dapat mempengaruhi keluhan yang dirasakan oleh petani pengguna alat gebot. Dari hasil gambar yang diamati di lapangan dapat dilihat bahwa tinggi alat yang tidak sesuai dapat menyebabkan gerakan membungkuk dari tulang punggung secara fleksi (flexion) sebesar 320 dan 370 yang berada pada zona 2 (260 – 450) dalam SAGnya. Pada zona 2 ini terdapat lebih besar tekanan pada otot dan sendi yang dapat menimbulkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh petani. Pada simulasi gambar antropometri operator disesuaikan dengan SAG yang aman sehingga menghasilkan tinggi alat seperti pada Tabel 10. Dimensi tinggi diperoleh dari SAG fleksi tulang belakang yang membentuk sudut 250, fleksi punggung sebesar 470, dan sudut kekuatan optimal pada tangan sebesa 1700. Jarak pergelangan tangan dengan alat gebot diasumsikan 5 cm sehingga diperoleh tinggi alat gebot operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah sebagai berikut : 61.0 cm, 62.8 cm, dan 65.0 cm. Sedangkan tinggi alat untuk operator wanita pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah sebagai berikut : 56.0 cm, 58.1 cm, dan 60.3 cm. 2. Panjang Alat Seperti yang telah dijelaskan pada korelasi antara luas bidang perontokan dan produktivitas, dimensi panjang alat ini berpengaruh pada luas bidang perontok. Jadi semakin pajang alat yang digunakan maka produktivitasnya akan semakin bertambah. Ada hal lain yang dapat mempengaruhi panjang alat. Seperti tinggi tangkai padi yang akan dipukulkan pada alat gebot. Alat gebot harus lebih panjang jika dibandingkan dengan padi yang akan dipukulkan pada alat tersebut.
41
Dengan mengasumsikan tinggi tanaman padi yang siap panen adalah 80-85cm, panjang malai padi dapat diasumsikan 20-25 cm, dan persentil ke-95 lebar telapak tangan pada data antropometri adalah 11.5 cm, juga mempertimbangkan sudut gerak optimal dalam SAG maka diperoleh panjang optimal desain alat gebot adalah 70 cm. Panjang alat yang dipilih untuk rekomendasi desain ini tidak boleh kurang dari 70 cm karena jika panjang alat kurang dari tinggi tanaman padi maka hanya ada sebagian padi yang dapat mengenai bidang perontokan sehingga akibatnya perontokan tidak dapat maksimal. Ada sebagian padi yang tidak mengenai alat akan tidak terontokan atau akan terlempar jauh sehingga akan memperbesar angka susut tercecer. 3. Lebar Alat Parameter lebar alat berhubungan dengan parameter panjang alat, karena kedua parameter ini akan membentuk luas bidang perontokan. Semakin bertambah panjang dan bertambah lebar maka luas bidang perontokan akan semakin bertambah pula. Maka lebar yang direkomendasikan untuk desain alat gebot ini adalah 100cm. Lebar tersebut termasuk kedalam persentil ke-95 pada tabel dimensi alat gebot. Rekomendasi desain alat untuk parameter panjang dan lebar dipilih data pada persentil ke-95 agar diperoleh luas bidang perontok yang maksimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas perontokan. Selain itu lebar alat dipilih ukuran yang maksimal agar petani yang menggunakan alat ini dapat lebih leluasa saat melakukan pekerjaan menggebot. 4. Kemiringan Sudut Data subjektif menunjukkan bahwa kemiringan sudut kurang berpengaruh pada produktivitas. Sehingga dari data subjektif kemiringan sudut dicari kemiringan sudut optimal yang dapat menghasilkan produktivitas paling besar. Kemiringan sudut yang menghasilkan produktivitas optimal pada pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah sebagai berikut : 40.520-47.510, 54.520-61.510, dan 75.520-82.50. Dari selang kemiringan sudut tersebut setelah disimulasikan dengan software autocad maka diperoleh sudut yang optimal untuk persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 470, 610, 750. Rekomendasi alat yang diajukan adalah alat dengan dengan sisi miring bagian belakang dalam bentuk adjustable (Lampiran 6), sehingga dapat diatur tinggi dan kemiringan sudut yang sesuai dengan persentil pada data antropometri petani. Rangka alat gebot ini terbuat dari kayu, sedangkan sisi miring bagian belakang terbuat dari besi kolongan yang dapat diubah panjangnya. Bagian meja perontok menggunakan bahan bambu. Keunggulan pada alat ini adalah alat dibuat dalam bentuk adjustable sehingga semua petani dengan antropometri pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 dapat menggunakan alat ini secara nyaman.
42
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN 1. Telah diketahui data antropometri petani pria maupun wanita Kecamatan Jetis, yang terdiri dari 50 parameter (24 parameter berdiri dan 26 parameter duduk); dan telah pula diperoleh nilainilai : rata-rata, simpangan baku, persentil ke-5, persentil ke-50, persentil ke-95, serta koefisien korelasi untuk 50 parameter tersebut. 2. Ada 13 parameter antropometri yang secara langsung terkait desain gebot, yaitu parameter tinggi badan, tinggi bahu, tinggi siku kaki, tinggi pinggul, lebar bahu, panjang lengan atas, panjang lengan, panjang telapak tangan, lebar telapak tangan (4 jari), lebar telapak tangan (5 jari), keliling genggaman tangan, diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk), dan diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan jari tengah). 3. Korelasi antar 13 parameter antropometri tersebut menunjukkan bahwa terdapat 3 pasang parameter yang berkorelasi sangat kuat yaitu tinggi badan dan tinggi siku kaki, tinggi badan dan tinggi pinggul, diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk) dan diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan jari tengah). Terdapat 4 pasang parameter berkorelasi kuat yaitu tinggi badan dan panjang lengan atas, tinggi badan dan panjang telapak tangan, tinggi siku kaki dan tinggi pinggul, dan tinggi siku kaki dan panjang telapak tangan, dan terdapat 71 parameter berkorelasi lemah. 4. Tinggi optimal alat gebot operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah sebagai berikut : 61.0 cm, 62.8 cm, dan 65.0 cm berturut-turut. 5. Tinggi optimal alat untuk operator wanita pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke95 adalah sebagai berikut : 56.0 cm, 58.1 cm, dan 60.3 cm berturut-turut. 6. Panjang optimal alat adalah 70 cm dan lebar optimum alat adalah 100 cm. 7. Kemiringan sudut yang optimal untuk operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 610, 640, 670 berturut-turut. 8. Kemiringan sudut yang optimal untuk operator pria pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 adalah 530, 560, 590 berturut-turut. 9. Sebaiknya alat gebot dibuat dalam bentuk adjustable (bisa diatur tinggi dan kemiringan sudut) sehingga satu alat dapat digunakan oleh petani dengan antropometri pada persentil ke-5, persentil ke-50, dan persentil ke-95 secara nyaman dan efektif.
B.
SARAN 1. Untuk dapat membangun data base antropometri di Indonesia, disarankan agar dapat dilakukan studi antropometri di kecamatan lain atau bahkan skala kabupaten, propinsi, dan selanjutnya, sehingga pada akhirnya dapat terkompilasi data antropometri seluruh Indonesia. 2. Dilakukan studi kesesuaian antropometri dengan alat pertanian yang biasa digunakan oleh petani sehingga petani dapat menggunakan alat tersebut secara nyaman dan efektif.
43
DAFTAR PUSTAKA Anindita, Tasia Amelia. 2003. Tingkat Beban Kerja Operator dan Antropometri Traktor Roda Empat Yanmar Tipe YM 330T [Skripsi]. Bogor : Departemen Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Chaffin, D., Andersson, G.B.J., Martin. 1999. Occupational Biomechanics. New York : John Wiley & Sons, Inc. Dani, R. M. 2011. Antropometri Petani Pria dan AplikasinyaPada Desain Tangkai Cangkul (Studi Kasus di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor) 1550 [Skripsi]. Bogor : Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Dianti, N. R. 1998. Mempelajari Antropometri, Biomekanik, dan Beban Kerja Pilot Pesawat Terbang Ringan Penyemprot Tanaman Jenis Minimax Tipe V-Max 1550 [Skripsi]. Bogor : Jurusan Mekanisasi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dul, Jan dan Bernard Weerdmeester. 2008. Ergonomics for Beginners. USA : Taylor & Francis Group, LLC CRC Press. Santoso, Gempur. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. Jakarta : Prestasi Pustaka. Herawati, Heny. 2008. Mekanisme dan Kinerja pada Sistem Perontokan Padi [Prosiding Seminar Nasianal]. Yogyakarta: Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Gajah Mada. Hu, Haitao, et al. Anthropometric measurement of the chinese elderly living in the beijing area. Industrial Ergonomics 37 (2007) 303–311. McCormick, E. J. dan M. S. Sanders. 1987. Human Factor in Engineering and Design. McGraw-Hill Chong Moh, Ltd., Singapura. Nasir, F. 2001. Simulasi Penentuan Posisi Kerja Optimum pada Traktor Tangan Menggunakan Program Komputer. Tesis. Program Pascasarjana. IPB, Bogor. Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi (Konsep dasar dan Aplikasinya). Surabaya : Guna Widya. Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : Guna Widya. Openshaw, scott dan Erin Taylor. 2006. Ergonomics and Design A Reference Guide. [e-book] Allsteel inc. http://www.allsteeloffice.com/ergo. [15 Juli 2011]. Pheasant, Stephen. 2003. Bodyspace (Anthropometry, Ergonomics and the Design of Work). Philadelphia : Taylor and Francis Inc. Sanders, S. M. and McCormick, E. J. 1982. Human Factor in Engineering and Design Fifth Edition. New Delhi : McGraw Hill. Singleton, W. T. 1972. Introduction to Ergonomics. World Health Organization, Geneva, Swiss. Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya. Woodson, Wesley E., Barry Tillman, and Peggy Tillman. 1992. Human Factors Design Handbook. New York : McGraw-Hill, Inc. Zander, J. 1972. Ergonomic In Machine Design, N. V. Veeman and Zonen, Wageningen
44
LAMPIRAN
45
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Umur
35
40
25
63
41
44
51
55
41
Desa
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
42 Kutu Kulon
Berdiri 1
Berat Badan
56
58
58
68
70
65
45
48
66
58
2
Tinggi Badan
156
167,5
167,1
158
167,2
153
152
153,5
160
164,5
3
Tinggi Mata
144
155,2
157,3
147,2
155
142,3
142
142
147
155,5
4
Tinggi Dagu
133,5
144,2
143
136,5
145
134,7
132,5
132,5
136
145,3
5
Tinggi Bahu
129,7
140,4
141,5
132,2
141
128,2
128,5
127,5
133,4
139,5
6
Tinggi Siku Tangan
97,5
105,7
111
99,6
109,5
96,2
96,6
95,2
100,2
105
7
Tinggi Pergelangan Tangan
73
82
85
78
85
74,2
75,6
74
76
80,6
8
Tinggi Ujung Tangan
9
Tinggi Siku Kaki
10
Tinggi Telapak Tangan
11
55
63
64,1
59,1
65,2
59,2
58,8
55,7
59,8
62,5
48,8
51,4
45,4
49
52
43,2
46,6
46,7
48,5
41,3
65
74,2
77,8
71,6
79,8
70
71,5
67,7
69,9
73
Tinggi Selangkang
73,6
80,6
86
77,1
76,6
71,5
74,9
70,5
76,2
81,2
12
Tinggi Pinggul
90,8
98,8
99,2
88,7
91,1
90,5
89
86,6
89,2
94,2
13
Jangkauan ke Depan
77,5
80
82
77
81
74
73
74
72
85
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
60,9
73
71
66
70,5
65
64
64
67
76
15
Panjang Lengan Atas
31
32
31
31
33
30
30
29
31
31
16
Panjang Lengan
71,5
74
76,5
71
75,5
71
68,5
70
73
73
17
Lebar Bahu
41,6
44,2
40,7
42,6
43,2
43,7
37,5
40,3
40,3
42,1
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
85
93
86
87,5
85
79
79
81
83
87
19
Jangkauan Horizontal Tangan
162
172
169
158,5
173
165
153
160
161
169,5
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
36
38
38
31
32
30
30,5
30
31
32
21
Tinggi Genggaman Tangan
68,5
67
74,5
68
77,5
70
68
70
72,5
75
22
Tinggi Sandaran Tangan
97,5
102
108,5
96
106
96
98
99
100
107
23
Lebar Telapak Kaki
10,4
10,2
10
10,4
10,2
9,7
9,6
9,8
11,1
9,7
46
24 Panjang Telapak Kaki Duduk
23
25
26
21
23
24
22
22
21
22,5
25
Tinggi Dudukan
47
47
47
48
48
48
48
48
48
54,5
26
Tinggi Lutut
52
52
56
56
58
60
54
54
57
58
27
Tinggi Pinggul
66
63,8
67
68,6
65
66
70
66
67,5
74
28
Tinggi Bahu
98,5
100
102,5
100
106
100,2
103
98,6
103
112,5
29
Tinggi Mata
113,4
117,5
118,5
116
132,4
115,2
116,5
112
119
129
30
Tinggi Duduk
122
128,4
130
127,2
121,6
124
127
129,5
129,6
137,5
31
Tebal Badan
17,2
17,6
15
16,4
20,6
20,1
16
18,5
22,3
20,2
32
Lebar Pinggul
26,5
28,1
26,7
27,7
29,2
28,8
24
27
27,7
26,7
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
44,5
46,4
48
45
47
44
43
44
45
44
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
34,5
27,5
30
29
27,5
27
25
27,5
29
26
35
Tinggi Siku Tangan
68,5
63
70
71
73
69
69,5
65,5
71
80
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
49,5
54
50
48,5
49
49,5
45
46,5
48
43
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
58,5
62
58,5
68,5
59
58
54
55
57,5
52
38
Panjang Pergelangan Tangan
16,5
18
18
17,5
19
18
17
16
17,5
17,5
39
Panjang Telapak Tangan
9,5
11
10
10
11
10
9
9,5
10
10
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
8,6
8,8
8,3
8,1
9,8
9,2
8,2
8,2
8,5
9
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9
9,5
9,9
8,6
10,5
9,6
9,2
8,9
9,9
10,4
42
26,5
27,9
27,1
27,3
28,9
25,4
24,9
25,7
28,4
28
3,1
3,4
3,0
3,2
3,3
3,3
3,0
3,0
3,0
2,6
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,4
4,9
4,2
3,6
3,6
4,2
3,5
3,7
3,5
3,8
45
Panjang Ibu Jari
5,5
6
5,5
6
6,5
5
6
5,5
6
6
46
Panjang Jari Telunjuk
6,2
6,7
7
7
7
7
7,2
6,5
7
7
47
Panjang Jari Tengah
7,5
7,8
8,5
7,8
8
8
7,8
7
7,7
7,5
48
Panjang Jari Manis
6,9
7
7,5
7,5
7,2
7,2
7
6,7
7
7
49
Panjang Jari Kelingking
5,4
6
5,7
6
6,2
6
5,5
5
5,3
5,5
50
Panjang Jengkal Tangan
16,5
22
19,5
20,5
21
20
17
17
19
20
43
47
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Sampel keUmur Desa
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
50 Kutu Kulon
44 Kutu Kulon
37 Kutu Wetan
59 Kutu Wetan
68 Kutu Wetan
44 Kutu Wetan
51
58
25
25
Kradenan
Kradenan
Kradenan
Mojomati
56
56
75
65
75
50
55
Berdiri 1
Berat Badan
54
76
2
Tinggi Badan
161,5
160
59 165,7
165
159
161
167,7
166
167
166,5
3
Tinggi Mata
149,5
150
150,2
153
149
151,5
157,3
155,5
156
156,5
4
Tinggi Dagu
137,5
137
140
140
137
140,2
145
143
145,2
146
5
Tinggi Bahu
135,5
136
136,6
137
135,2
135
140,5
140
141
139,5
6
Tinggi Siku Tangan
102,3
107
104
102
101,7
103
106,5
105,3
106,7
107
7
Tinggi Pergelangan Tangan
81,3
79,5
79
90,2
79,2
77,5
82
81
88,5
79,5
8
Tinggi Ujung Tangan
83
59,5
65
79
80,7
59
64
64,7
64,9
60,2
9
Tinggi Siku Kaki
44
45
44,8
58
38
41,2
39,7
45,5
44,2
45,5
10
Tinggi Telapak Tangan
73
71,5
73
73,5
72
70
75
74
75
72,5
11
Tinggi Selangkang
83
83,4
86
83,5
79
79,2
85
82
81
84,5
12
Tinggi Pinggul
94
94
96
94
91
90,7
97
96
96,3
94,5
13
Jangkauan ke Depan
77,5
80
84
81
82
82
82,5
83,8
84
60
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
69
70
73
68
72
72
74
74
75
72
15
Panjang Lengan Atas
31
30
30
30
33
30
32
31
32
31,5
16
Panjang Lengan
70
72
72
72,5
44
74
75
74,5
74,5
77
17
Lebar Bahu
40
45,5
42
42,2
41
43
41,1
41,4
41,5
42,3
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
85
84
85
87
88
89
92
87
89
87
19
Jangkauan Horizontal Tangan
166
169
169
172
169
175
176
170
170,6
175,5
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
30
28
32
30
31
31
33
31,5
32
32
21
Tinggi Genggaman Tangan
72
74
79
71
70
71
74
76
75
72,5
22
Tinggi Sandaran Tangan
102
100
105
103
100
101
105
105
104
106,5
23
Lebar Telapak Kaki
10
10,4
11
11
9
10,3
9,7
11,7
11,2
9,6
48
24 Panjang Telapak Kaki Duduk
21,5
24
22,5
25
22
22
24
23
24
24
25
Tinggi Dudukan
41
41
41
41
54,5
54,5
54,5
41
42
47
26
Tinggi Lutut
54
55
55
55
62
59
65
55,5
56
55,5
27
Tinggi Pinggul
59
61
59
57
70
72
73
60
62
65,5
28
Tinggi Bahu
99,3
96,2
96,8
99
110
110,7
113
97
98,5
103
29
Tinggi Mata
112
115
111,3
111,5
121
129
139
112,4
115,3
119,5
30
Tinggi Duduk
124
124
128
121,5
130
136,5
139,5
128,5
127,5
129
31
Tebal Badan
17,7
25,1
19
18,8
20,3
28
18,4
21,3
21,2
18
32
Lebar Pinggul
23,8
26,5
27
25,6
26
28,2
27,1
28,2
28,5
23,3
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
48
48
49
45,5
44
46,5
47
49,5
47,5
49
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
28
30
28
28
26
28
28
28
28,5
29
35
Tinggi Siku Tangan
66,5
69
64
52
72
79
82
65
65
60
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
51
58
53
55
40
34
40
53,4
51,7
47,5
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
60
66
65
62
52
46
52
65
62
57,5
38
Panjang Pergelangan Tangan
17
19,8
17
18,5
18
19,5
19
18
19
19
39
Panjang Telapak Tangan
10
10,5
9
10
10,5
11
11
10
10,5
10,5
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7,8
9,1
8,3
8,5
8,1
9,5
8,7
8,6
7,7
7,7
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9,9
10,6
10,4
11
9,3
11,9
10,4
10,4
9,4
9,1
42
26,4
30
27,5
30
26
29,5
28,4
27,9
26,5
23,9
2,1
3,4
3,2
3,5
2,6
2,7
3
3,3
3,4
3,9
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,4
4,2
3,8
4,3
3,3
3,3
3,3
4,1
4
4,3
45
Panjang Ibu Jari
5,5
6
5
5,5
6
6
6
5
6
6
46
Panjang Jari Telunjuk
6
8
6,5
7,5
7,5
8
7,2
6,5
7
7,5
47
Panjang Jari Tengah
7
8,5
7,5
8
8
8,7
8
7,5
8
8,5
48
Panjang Jari Manis
6,4
8,5
7
7
7,2
7,5
7,7
6,6
7,2
7,8
49
Panjang Jari Kelingking
5,5
6,5
5,3
6
5,3
5
6
5,3
6
6,5
50
Panjang Jengkal Tangan
18
23
19
22
19,5
19
20,5
19,5
20
19
43
49
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Umur
51
60
21
51
59
56
48
62
46
43
Desa Berdiri
Mojomati
Mojomati
Coper
Coper
Coper
Coper
Coper
Mojorejo
Mojorejo
Mojorejo
1
Berat Badan
60
57
65
70
48
70
71
60
74
75
2
Tinggi Badan
168,2
165
168
163
159
169,5
163,3
160
163,3
160,2
3
Tinggi Mata
155
154,7
155,3
154
147,5
158,5
151,7
150
152,8
150,9
4
Tinggi Dagu
146,5
142,9
145,2
144
135,5
147,7
140,9
139,2
141
138,4
5
Tinggi Bahu
144,1
140
141
137,6
134
140,8
140
132,2
135
136,2
6
Tinggi Siku Tangan
111,5
102,6
107,6
105
98
108,5
101
104
103,3
102,3
7
Tinggi Pergelangan Tangan
80
78,6
89,4
82,2
74,5
86,5
78,2
77,5
78
78,5
8
Tinggi Ujung Tangan
58
60,5
65
65,5
56
69
62
60,3
61
62
9
Tinggi Siku Kaki
48
40,6
43,3
40,3
41,7
46,5
39
40,7
37
37
10
Tinggi Telapak Tangan
75
71,3
75,5
76,7
70
77,5
71,5
73
71,3
72,5
11
Tinggi Selangkang
81
81,5
81
89,5
75,7
86,3
78
77
77,5
79,5
12
Tinggi Pinggul
97
98,6
96,5
99,5
91,6
100,8
96,4
92
90,3
91,2
13
Jangkauan ke Depan
86
83
85
80
80
80
84
77,5
79
83
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
79
73,5
75
70
70
70
74
67
69
74
15
Panjang Lengan Atas
31
31
32
30
30
30
31
29
30
30
16
Panjang Lengan
80
73,5
75
72
73
70,5
73
68
72
69
17
Lebar Bahu
43
41,2
41,6
40,3
37,6
42,5
41,5
41
43
42,2
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
95
88
90
86
84
84
86
77
87,5
85
19
Jangkauan Horizontal Tangan
182
174
171,5
166
163
167
172
161
168,5
169
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
36
31,5
30
37
30
29
30
29
30
30
21
Tinggi Genggaman Tangan
73
71
74,5
76
65,5
80
68
70,5
72
74
22
Tinggi Sandaran Tangan
108
100
104
104,5
98,5
109
100
100
102
100
23
Lebar Telapak Kaki
13,6
9,9
10,4
10,1
10,5
10,2
10
11,1
9,5
9,8
24
Panjang Telapak Kaki
25
23
24
21
21
21,5
21
22
21
23,3
50
Duduk 25
Tinggi Dudukan
47
54,5
42
42
42
42
42
47
54,5
54,5
26
Tinggi Lutut
59
62,5
54
52,5
49
53,5
50,5
54
61,5
61
27
Tinggi Pinggul
63,7
72
62,2
60,1
57,5
64,2
58
72
72
71,6
28
Tinggi Bahu
107
110,4
99,6
99
96
102,4
99,6
106
115
105,5
29
Tinggi Mata
121
129
116
115
109
116
110,5
112,3
128
120,6
30
Tinggi Duduk
132,8
139
127,5
126
122
128
124,5
129,6
136
130,3
31
Tebal Badan
18,1
21
21,2
19
19
26,7
20
20,2
26,5
24
32
Lebar Pinggul
28,4
27,5
28,8
27,6
25,1
29,6
27,6
25,4
27,2
28,5
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
50
46
47
45
46,5
45
45
44
43
43
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
29
29
29
28
28,5
27
29
25,5
27
27
35
Tinggi Siku Tangan
72
79
65
65
66,5
71
61
68
72
74
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
50
40
49
45
45,5
46,5
48
50
43
38
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
59
50
60
53
54,5
56,5
58,5
59
52
58
38
Panjang Pergelangan Tangan
19
18,2
19
18
18,5
18
18
18
18
17,5
39
Panjang Telapak Tangan
10,5
10,5
11
10,5
10,5
10
10
10
10,5
10
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
8,6
9,1
7,7
9,2
8,1
8,1
7,9
8,1
8
7,4
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9,4
9,9
9,1
10,7
9,4
9,3
9
9,5
10,1
9,6
42
27,3
27,5
26
27,1
26,3
27,7
26,2
24,7
29
27,5
2,7
3,0
2,7
2,5
3,0
2,6
2,7
2,9
2,1
2,7
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,7
3,8
3,9
3,2
3,3
2,8
3,3
3,2
2,5
3,5
45
Panjang Ibu Jari
46
Panjang Jari Telunjuk
47
43
6
6
6
6
6,5
6
5,5
5
6,6
6
7,8
7,5
7
6,3
7,5
7
6,5
7
7,5
7,5
Panjang Jari Tengah
8
8
8
7,7
8
7,5
7,5
7,5
8
8
48
Panjang Jari Manis
7,5
7,7
7
7,5
7,2
7,2
7,5
6
7,5
7,5
49
Panjang Jari Kelingking
6,5
6
8,4
5,5
5,5
5
5,2
5
5,5
5,4
50
Panjang Jengkal Tangan
22,5
21
20
20,5
21
19,5
20
20
20,5
21
51
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Umur
54
49 Karanggebang
45 Karanggebang
75 Karanggebang
53
40
63
Mojorejo
51 Karanggebang
67
Desa
54 Karanggebang
Jetis
Jetis
Jetis
Tegalsari
48
50,5
55
51
51
68
49
50
62
Berdiri 1
Berat Badan
69
2
Tinggi Badan
165,1
152
164,1
161,5
162,5
166
161,5
153,5
159,5
159,5
3
Tinggi Mata
155,2
138,3
151,6
151,5
153
157
151
137
146,5
146,5
4
Tinggi Dagu
146,3
127,6
139,5
139
141,1
142
139,6
130,5
139,5
137,6
5
Tinggi Bahu
131,5
126,5
137,3
136
130,1
141,1
153,3
126,5
132
132,8
6
Tinggi Siku Tangan
104
92,7
105,6
101
101,7
106
100,2
94
99
99
7
Tinggi Pergelangan Tangan
79,2
72
81
78,5
78
80,6
76,4
71
77,6
74,5
8
Tinggi Ujung Tangan
62
53,3
61,5
59
61,2
60,9
57,7
54,6
59,2
5,5
9
Tinggi Siku Kaki
40,7
41,2
42
44
46,5
44
45,7
37,1
42,6
46,4
10
Tinggi Telapak Tangan
72
66
75
73,5
71
73
69,3
67,2
72
67
11
Tinggi Selangkang
82
76,6
81,5
83,5
81
83
79
73
75,2
74,5
12
Tinggi Pinggul
94,3
87,7
97,2
92
93
95,2
91
86,5
87,6
89,3
13
Jangkauan ke Depan
89
76
86
82
83
90
82
76
75,5
81
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
79
68
73
72
74
79
72
67
67
70
15
Panjang Lengan Atas
30
28
30
30
30
33
31
31
30
33
16
Panjang Lengan
76
67,5
73
72
72
79
76
70
69
78
17
Lebar Bahu
42,2
40,3
41,7
40,2
41
38,5
42,9
37,6
40,2
42,7
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
90,5
81
86
85
86
91
87
76
82
89
19
Jangkauan Horizontal Tangan
176
161
169
165,5
169
178
168
160
163
178
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
34
30
30,5
31
31,5
33
31
30
30
36
21
Tinggi Genggaman Tangan
70
66
72,5
71
72
72
68
64,5
66
65
22
Tinggi Sandaran Tangan
104
95,5
105
102,5
102
104
100
96
97
98
23
Lebar Telapak Kaki
10,6
10,7
10,3
10,2
10,3
10,3
11,2
9,7
9,9
10,3
52
24 Panjang Telapak Kaki Duduk
22
23
23
21
22,5
22
23
20
21,5
24,5
25
Tinggi Dudukan
54,5
47
47
47
47
47
47
47
47
47
26
Tinggi Lutut
59,5
54,5
54
54
55
54
56
57
59
59
27
Tinggi Pinggul
71,5
64
89
63,3
67
66
68,5
66,5
67,5
68,5
28
Tinggi Bahu
107,2
100
107,6
103
105,5
103,2
104
97
99,5
102
29
Tinggi Mata
122
111,5
124,5
118,8
122,7
119,5
121
111
119
121,2
30
Tinggi Duduk
131,8
125,2
134
127
132,8
129
130,2
123,5
127,5
127,5
31
Tebal Badan
24
16,9
18,6
18,6
20,5
21
22,5
19,3
17,5
28,6
32
Lebar Pinggul
29,3
23,5
21,5
25,7
29,5
23,5
29,8
26,5
23,8
22
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
48
44
46,5
45,5
45,5
43
42
42
40
46,5
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
29
27
27
27,5
27
30
29,5
26
24
28,5
35
Tinggi Siku Tangan
72
67,5
75
68
72
67
70
66
69
70
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
44
49
47
52
45
52
43
47
45,5
50
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
38
Panjang Pergelangan Tangan
39
55
60
56
61
56
62
54
55
55,5
56
18,5
17,5
19,5
18
18,5
18,5
18,5
16
17
19,5
Panjang Telapak Tangan
10
10
10,5
10
10,5
10,5
11
9,5
9,5
9,5
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
9,1
8,5
8,3
9,4
8,8
7,9
8
7,3
7,9
3,5
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
10,1
9,2
9,8
9,7
10,1
9,1
9,6
7,8
8,8
3,8
42
28,6
28
27,4
26
27
26,2
26
23,8
24,7
18,5
3,0
2,7
3,6
3,6
2,8
3,3
3,6
3,1
3,3
8,2
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
4
3,7
4,1
3,9
3,1
3,6
4,5
3,3
3,6
9,7
45
Panjang Ibu Jari
6
6
5,5
6
5,5
5
5
5,5
5
5,5
46
Panjang Jari Telunjuk
7
6,9
7,7
7
7,2
7,2
7
6,4
7
7
47
Panjang Jari Tengah
8
8
8,5
7,5
9
8
7,5
7
7,2
7,7
48
Panjang Jari Manis
7,9
7,2
7,7
6,6
7
7
7,2
6
6,5
7,5
49
Panjang Jari Kelingking
5,9
6
6
5
6
5,8
6
5,3
5
5,5
50
Panjang Jengkal Tangan
21
21,5
20
20,5
20
21
20
19
20
7
43
53
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Umur
60
35
46
38
55
38
52
56
51
45
Desa Berdiri
Tegalsari
Tegalsari
Tegalsari
Wonoketro
Wonoketro
Wonoketro
Wonoketro
Josari
Josari
Josari
1
Berat Badan
40
55
68
68
54
74
63
77
73
62
2
Tinggi Badan
153,7
171,5
164
158,5
153
164,5
165,5
163
160
163,5
3
Tinggi Mata
141,6
158,5
152
148,3
140,1
152
152,2
152,5
150
155
4
Tinggi Dagu
134
142,7
140,5
137,3
130,3
141,1
141,2
139,5
138
143
5
Tinggi Bahu
125,8
143
137,7
128,7
124,8
136,2
134
136
135,5
138,3
6
Tinggi Siku Tangan
96,7
108,5
103,5
98,9
90,7
106
102
104
100
104,5
7
Tinggi Pergelangan Tangan
77
83
80
77,9
70,3
89
77
79,5
76,5
81
8
Tinggi Ujung Tangan
58
63
63
58,6
51
65
56,6
62
60
63
9
Tinggi Siku Kaki
40,5
44,5
40,6
38,8
42,7
46,6
49
37,7
41,9
44
10
Tinggi Telapak Tangan
71,4
78
71,7
72,8
65
78
69
73
70,7
75
11
Tinggi Selangkang
77
83,2
80,8
74,3
71,2
72,5
77
82,5
79,8
84,6
12
Tinggi Pinggul
90
97
93
89,6
86,7
94,4
94,8
92,5
91,4
90
13
Jangkauan ke Depan
74
83
83
75
78,5
78,5
83
81
78,5
83,5
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
64
74
73
66
70
70
72
71
69
74
15
Panjang Lengan Atas
26
32
33
29
30
30
32
31
30
30
16
Panjang Lengan
17
Lebar Bahu
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
19
64
75
74
67
71
70,5
75
73
71,5
74,5
37,8
40,7
43,3
43,2
37,9
45,7
43,4
44,8
41,3
45
77
90,5
87
78,5
85
82
90
87
83
85
Jangkauan Horizontal Tangan
152,5
175
171
160,5
113,5
168,5
176
169
167
170,5
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
28,5
36,5
32
34
32
31
33
32
30
31
21
Tinggi Genggaman Tangan
67
74,5
74
72
64,5
72
67
72
70
74
22
Tinggi Sandaran Tangan
95,5
100
103
101
92
102
101
104
99
104,5
23
Lebar Telapak Kaki
9,5
10,4
10,6
9,8
10,5
10,3
10,9
10,1
9,8
9,8
24
Panjang Telapak Kaki
20
23
23
22
22
24
22
22
24
22
54
Duduk 25
Tinggi Dudukan
47
47
54,5
47
47
47
47
54,5
54,5
36,5
26
Tinggi Lutut
56
58
65
59,9
65
64
57
59
58
52
27
Tinggi Pinggul
68,5
67,5
73
66,7
70,5
75
64,5
72,5
70
59
28
Tinggi Bahu
99,2
109,2
112,7
107
98,6
107,5
98
109
114
89
29
Tinggi Mata
116,3
126,7
129
119,7
114,5
121,7
117,5
122
131
99,2
30
Tinggi Duduk
129,9
136,7
138
131,7
126
133,5
128,2
131
138,5
111,5
31
Tebal Badan
25,2
19
26,1
22,6
20,5
23,6
19,7
22,5
29
20
32
Lebar Pinggul
21,4
25
30,5
28,1
27
30,7
27,5
28,7
29,3
26,7
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
42
48
46
43
43,5
45
47
43
44,5
44,5
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
23
28
27
26
25,5
27
27
25
26
26
35
Tinggi Siku Tangan
70
73,5
83
75
68,5
72
60
74
72
48
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
46,5
50
40
43
40,5
48
46
38
39
48
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
53,5
60
51
55
50
59
57
48
51
55,5
38
Panjang Pergelangan Tangan
19,6
19,5
18,5
17
18,5
18,5
19
18
18
18
39
Panjang Telapak Tangan
9,5
10,5
10,4
9,5
10
10
10,5
9
10
10,3
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7,7
8,2
9
8
8,4
2,7
8,6
8,3
8,7
8,4
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9,4
9,5
10,3
9,7
10,1
4,1
10
9,7
9,8
9,8
42
14,9
27
29
25,1
27,4
27
27
27
26,7
27
3,3
3,7
2,9
2,7
2,3
3,4
4,0
2,8
2,7
3,1
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,9
4,1
3,5
3,8
3,2
3,8
4,9
3,1
3,5
3,8
45
Panjang Ibu Jari
5,5
6,5
7
5
5,5
6
6
6
6,5
6,5
46
Panjang Jari Telunjuk
6,6
7,7
7,3
6,2
6,7
7
7,5
7
6,7
7
47
Panjang Jari Tengah
7
8,5
8
7
8
8
8
8,5
8
7,5
48
Panjang Jari Manis
6,5
7,5
7
6,3
7,4
7,5
7,7
8
7
7
49
Panjang Jari Kelingking
5,7
6
5,5
5,4
6
6,4
6,2
6,4
5
6
50
Panjang Jengkal Tangan
19,5
20
21
17
20,5
21,5
22,5
18,5
21,5
19
43
55
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Umur
69
61
45
54
54
51
59
55
51
61
Desa Berdiri
Josari
Josari
Turi
Turi
Turi
Turi
Turi
Winong
Winong
Winong
1
Berat Badan
75
65
52
69
75
62
68
55
50
55
2
Tinggi Badan
161,7
159
154
159,5
161
156,3
152,2
166
152
161,1
3
Tinggi Mata
151
148,5
148
146,7
148,1
145,9
140,5
155,2
142
150
4
Tinggi Dagu
141
133,5
134,5
136,6
137
135
129,9
153
130,3
140,5
5
Tinggi Bahu
137
134,5
128
134,5
133,5
130,8
126,7
139,6
127,3
137
6
Tinggi Siku Tangan
102
101,2
97
109,1
96,6
98,5
96,5
106
97
99,2
7
Tinggi Pergelangan Tangan
79,4
75,7
79
78,8
72
70,9
74,6
78
74,5
77,6
8
Tinggi Ujung Tangan
60,5
59
58
59,5
55,7
53,4
58,6
68,6
58
58,8
9
Tinggi Siku Kaki
44,3
45,8
44
43
47,4
48
44,3
44,2
38
42,7
10
Tinggi Telapak Tangan
70,5
70,5
63
64
66,5
66,5
70,2
72,5
67
69,3
11
Tinggi Selangkang
77,3
77,3
73
75,8
78,5
75,4
77,5
80,5
76
79
12
Tinggi Pinggul
94,9
90,5
89
92
98,2
93,6
90,6
94,5
85,5
94
13
Jangkauan ke Depan
79
77,5
74
84
81
62,5
73,5
89
70,4
81
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
68
67
70
76
62
78
50,7
76
65,5
72
15
Panjang Lengan Atas
30
29
30
32
32
30
28
32
30
31
16
Panjang Lengan
17
Lebar Bahu
18
73
72,5
68,5
73
74
73
67
78
70
74,5
42,4
43,8
41,2
40,5
44,4
38,8
42,3
40,8
39,5
41,7
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
85
87
82,5
72
81
86
76
92
78
86
19
Jangkauan Horizontal Tangan
168
167
160
169
169,5
174
158
176
157
170,5
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
30
31
33
39,5
36
36
34
30
30
31
21
Tinggi Genggaman Tangan
70
72
68
70
66,5
69
72
72,5
66
69
22
Tinggi Sandaran Tangan
150,5
103
98
96
98
100
98,5
103
95
100
23
Lebar Telapak Kaki
10,4
10,1
9,9
9,3
10,1
9,5
9,5
10,8
9,4
8,7
24
Panjang Telapak Kaki
22
22
22
23
25
24,5
20,5
23
21,5
23
56
Duduk 25
Tinggi Dudukan
45,5
45,5
41
39,2
40
40
40
47
36,5
36,5
26
Tinggi Lutut
55
53
53
56
55
55,5
53
56
46
48,5
27
Tinggi Pinggul
65
64,5
55
55,1
58,5
57
59
67,5
50
58,6
28
Tinggi Bahu
102,5
101,2
94
91,7
92,2
92
92
107,5
89,5
85
29
Tinggi Mata
117,5
116
107
106
106,3
103,5
103,8
124,5
98,7
99
30
Tinggi Duduk
128
127
112
114,8
122,4
123
112,9
134
109
110,5
31
Tebal Badan
31,4
26
15,6
16,9
17,8
19,6
18,7
19,8
18,5
19,1
32
Lebar Pinggul
32,8
30,7
24
30,2
29,8
25,7
31,4
25,8
25,4
25,4
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
45,5
45
43
47
45,5
46
52
48,5
41,5
45
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
27
27
26
29
28
25
23
30,5
25
27
35
Tinggi Siku Tangan
68
68
62
63
61
63
64
73
52,3
48
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
46
47
34,5
43
43,5
53
41
47
42
43
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
58
57
47
53
56
57
51
57
50
52
38
Panjang Pergelangan Tangan
16,5
18
17,5
19
18,5
19,5
16
19
15,5
18
39
Panjang Telapak Tangan
9,3
10
10
10,6
10
10
9
10,5
9
10
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
8,2
8,8
7,2
7,2
7,2
7,5
7,5
8,3
7,7
7,7
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9,2
10
10,2
9,5
9,2
9,8
9,4
9,6
9
9,8
42
27,4
29
27,6
27,2
28
26
15,7
26,4
26
27,5
2,9
3,0
2,9
3,5
3,3
3,6
3,0
3,0
3,3
3,4
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,2
3,6
3,8
4,3
4,3
4
3,8
4,4
3,5
3,9
45
Panjang Ibu Jari
5,8
6
6,5
6,5
5
6
5,3
5,5
6,2
6,5
46
Panjang Jari Telunjuk
6,5
7
7,5
7,3
7,4
7,2
6,7
7
6,5
7,3
47
Panjang Jari Tengah
7
8
8,3
8
8
8
7,2
8
6,9
7,7
48
Panjang Jari Manis
7
7
7,4
7,2
7
7,4
6
7,8
6,2
7,2
49
Panjang Jari Kelingking
6
5,5
5
5
5
5
5,3
6
5
6
50
Panjang Jengkal Tangan
19,5
20,5
20
20,5
22,5
19
19,5
21,5
20
20
43
57
Lampiran 1. Data antropometri petani pria di Kecamatan Jetis. Berdiri
Mean
Standar Deviasi
Persentil ke-5
Persentil ke-50
Persentil ke-95
1
Berat Badan
61,28
9,44
45,75
61,28
76,80
2
Tinggi Badan
161,38
5,03
153,11
161,38
169,65
3
Tinggi Mata
150,20
5,30
141,48
150,20
158,92
4
Tinggi Dagu
139,28
5,04
130,99
139,28
147,58
5
Tinggi Bahu
135,25
5,46
126,27
135,25
144,24
6
Tinggi Siku Tangan
102,12
4,59
94,56
102,12
109,67
7
Tinggi Pergelangan Tangan
78,75
4,42
71,48
78,75
86,02
8
Tinggi Ujung Tangan
60,45
9,23
45,26
60,45
75,64
9
Tinggi Siku Kaki
43,85
4,01
37,26
43,85
50,44
10
Tinggi Telapak Tangan
71,58
3,61
65,64
71,58
77,52
11
Tinggi Selangkang
79,07
4,19
72,18
79,07
85,97
12
Tinggi Pinggul
92,86
3,63
86,88
92,86
98,84
13
Jangkauan ke Depan
79,67
5,48
70,65
79,67
88,69
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
70,45
4,88
62,42
70,45
78,49
15
Panjang Lengan Atas
30,61
1,32
28,43
30,61
32,78
16
Panjang Lengan
72,12
4,81
64,21
72,12
80,02
17
Lebar Bahu
41,60
1,93
38,42
41,60
44,77
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
85,08
4,57
77,57
85,08
92,60
19
Jangkauan Horizontal Tangan
167,15
9,41
151,68
167,15
182,63
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
31,98
2,59
27,73
31,98
36,24
21
Tinggi Genggaman Tangan
70,98
3,53
65,18
70,98
76,78
22
Tinggi Sandaran Tangan
101,93
7,35
89,83
101,93
114,02
23
Lebar Telapak Kaki
10,22
0,72
9,03
10,22
11,40
24
Panjang Telapak Kaki
22,62
1,34
20,42
22,62
24,83
58
Duduk 25
Tinggi Dudukan
46,32
5,05
38,01
46,32
54,63
26
Tinggi Lutut
56,22
3,94
49,75
56,22
62,70
27
Tinggi Pinggul
65,58
6,34
55,15
65,58
76,02
28
Tinggi Bahu
101,82
6,59
90,98
101,82
112,66
29
Tinggi Mata
117,07
8,31
103,40
117,07
130,73
30
Tinggi Duduk
127,47
6,98
115,98
127,47
138,95
31
Tebal Badan
20,78
3,57
14,90
20,78
26,65
32
Lebar Pinggul
27,06
2,46
23,01
27,06
31,11
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
45,47
2,30
41,67
45,47
49,26
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
27,45
1,89
24,34
27,45
30,56
35
Tinggi Siku Tangan
68,06
7,06
56,44
68,06
79,67
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
46,25
4,98
38,06
46,25
54,45
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
56,33
4,63
48,70
56,33
63,95
38
Panjang Pergelangan Tangan
18,09
0,99
16,47
18,09
19,71
39
Panjang Telapak Tangan
10,09
0,54
9,21
10,09
10,98
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
8,12
1,12
6,28
8,12
9,95
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9,50
1,22
7,50
9,50
11,50
42
Keliling Genggaman Tangan
26,51
2,72
22,03
26,51
30,99
43
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
3,15
0,77
1,88
3,15
4,42
44
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,83
0,90
2,35
3,83
5,30
45
Panjang Ibu Jari
5,82
0,49
5,01
5,82
6,63
46
Panjang Jari Telunjuk
7,04
0,44
6,31
7,04
7,77
47
Panjang Jari Tengah
7,83
0,46
7,06
7,83
8,59
48
Panjang Jari Manis
7,15
0,50
6,33
7,15
7,98
49
Panjang Jari Kelingking
5,68
0,58
4,72
5,68
6,64
50
Panjang Jengkal Tangan
19,87
2,16
16,31
19,87
23,42
59
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Umur
35
40
51
52
51
45
45
55
50
Desa
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
Ngasinan
46 Kutu Kulon
63
53
52
Berdiri 1
Berat Badan
56
65
56
52
52
50
47
2
Tinggi Badan
153,2
168,3
156,5
156,4
142
143
158
148,5
152,5
154
3
Tinggi Mata
139,8
150,2
143
146
132
138
148,5
137,7
141
139,6
4
Tinggi Dagu
127,7
139,6
132,6
134,5
121,2
127,5
136,5
126
129,5
130
5
Tinggi Bahu
126,8
136,7
124,8
132,8
115,6
123,2
133,6
121,6
127
128
6
Tinggi Siku Tangan
95,5
103
98,9
99
85,7
93,2
103,5
92
94
99
7
Tinggi Pergelangan Tangan
75,1
79,7
70
74,5
65
73,2
80,2
69,5
72
77
8
Tinggi Ujung Tangan
58,4
62,7
59
55,5
48,9
57,5
60,8
59,3
56
60,2
9
Tinggi Siku Kaki
50,2
41
41,5
41,5
37,3
38
41,5
41,2
39,5
41,2
10
Tinggi Telapak Tangan
69,8
75,2
47,5
65,5
58,4
65
70
62
66,5
68,7
11
Tinggi Selangkang
74,5
82,5
76,5
80,5
68,6
76
83,2
78,5
77,5
78,2
12
Tinggi Pinggul
88,7
94,5
91
95
81,5
88,3
96,7
87,2
89,5
92
13
Jangkauan ke Depan
98
81
81
86
74,5
72
78
75
77
77
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
67,5
70
69
75
65
62
68
66
67
67
15
Panjang Lengan Atas
29
31
28
30
27,5
26
28
28
30
26
16
Panjang Lengan
70,5
73,5
72
72,5
66,5
63,5
71
68
61
64,5
17
Lebar Bahu
35,7
41,2
29,6
37,9
37,4
38,5
38,5
43,2
37
36,5
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
78
85
86,5
78
77
77
83
79
74
78
19
Jangkauan Horizontal Tangan
153
168
163
164,5
152
150
161
155,5
159
152
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
32
32
29
30
27,5
29
32
31
30
29,5
21
Tinggi Genggaman Tangan
70
71
70
68
59
66
70
63
66
69
22
Tinggi Sandaran Tangan
97
93
100
97
87
94,5
102
93,5
96
99
23
Lebar Telapak Kaki
9,5
9
9,7
9,7
9,7
10,5
8,3
9,3
9
10,1
60
24 Panjang Telapak Kaki Duduk
23
21
22
21,5
23
21,5
23,5
23
22,5
22
25
Tinggi Dudukan
47
41,5
40
40
40
40
40
40
40
40
26
Tinggi Lutut
53
55
55
54
50
51
55
53
51
53
27
Tinggi Pinggul
65
59,3
65,2
62
56
59,7
62
60,6
62,5
61
28
Tinggi Bahu
97,7
99,5
94,5
98,5
90
93,5
94
88
91,2
94,5
29
Tinggi Mata
110,2
119,6
109,8
112,2
101,2
108,9
110,2
104
106,7
108,5
30
Tinggi Duduk
124,1
125,5
119,7
121,7
144,2
118,8
119,5
113,2
118,5
120,3
31
Tebal Badan
19
21
22
18
21
17,6
24,4
22,4
21,4
18
32
Lebar Pinggul
27,6
31,6
26,3
26,5
30,5
28,3
31,2
27,5
28,5
24,7
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
43
47
46
43
41,5
41,5
44
42,5
43
42
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
26
28
28,5
30
27
31,5
28
26
25,5
25,5
35
Tinggi Siku Tangan
71
62
64
65
50
66,5
68
62
67
65
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
53
50
52
51
48
48,5
52
51
48
50
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
60
58,5
60
58
55
56
60
60
57
57
38
Panjang Pergelangan Tangan
17
18
18,5
17,5
17
17
17
17
17
17
39
Panjang Telapak Tangan
8,8
10
10
10
9,5
10
9,5
9,5
9,5
9,5
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7,9
7,7
7,9
7,5
8,1
7,8
7,5
7,4
7,5
7,9
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
8,7
9,5
9,2
9,2
9,4
8,9
8,6
8,7
7,9
9,1
42
26,2
24,3
26,2
24,2
23,2
25,4
24
24,8
23,5
23
3,4
3,5
2,5
2,8
2,2
2,7
3,2
2,7
2,3
2,1
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,7
3,7
3,8
3,2
2,8
3
3,4
3,3
3,5
2,7
45
Panjang Ibu Jari
5,5
6
5,5
5,5
6
5
5,7
5
6
6
46
Panjang Jari Telunjuk
7
7
7,5
7
6,2
7
7
6,5
6,5
7
47
Panjang Jari Tengah
8,5
7,5
8,5
7,5
7
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5
48
Panjang Jari Manis
7,5
6,7
7,5
7
6,8
7,5
7
7
7,2
7,2
49
Panjang Jari Kelingking
6
5
5,5
5,4
5
5,5
5,5
5,5
6
5,8
50
Panjang Jengkal Tangan
18
19
16,5
20
17,5
16,5
19,5
17
17,5
19
43
61
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Sampel keUmur Desa
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
46 Kutu Kulon
67 Kutu Kulon
46 Kutu Wetan
60 Kutu Wetan
58 Kutu Wetan
Kutu Wetan
46
52
51
21
Kradenan
Kradenan
Kradenan
Mojomati
46
46
58
83
80
36
49
Berdiri 1
Berat Badan
46
45
53
2
Tinggi Badan
143,3
145
142,2
155,5
157,2
159,9
148
155
Tinggi Mata
132
147 135
143,5
3
135
132,2
130,3
145
146,5
149,6
136,3
143,9
4
Tinggi Dagu
122,9
125,5
125,5
122,5
122,4
133
135,2
131,5
125,5
134
5
Tinggi Bahu
120,4
122
120
120
120
129,3
132,5
128
123
129,5
6
Tinggi Siku Tangan
91
90,5
93
91
91
98
99,2
104
93
98
7
Tinggi Pergelangan Tangan
69
71
70
71
69,5
74,3
77,3
73
72
75,8
8
Tinggi Ujung Tangan
64
57
55
52
55
57,5
63,8
57
57,3
58
9
Tinggi Siku Kaki
40
47
40,5
43
40,6
72
44
48
47,6
43,1
10
Tinggi Telapak Tangan
63
42
63
51,5
64
69
71,6
65,5
46,5
66,5
11
Tinggi Selangkang
70
75
69,5
76,5
72,5
75,5
82,2
76,5
76
76
12
Tinggi Pinggul
89
88,5
89,8
86,5
83,5
90,6
91,6
88,5
88,6
91,5
13
Jangkauan ke Depan
75
75
75
77
73
78
82
79
72
80
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
65,5
65
66
68
67
67
70
70
62
70
15
Panjang Lengan Atas
26
29
28
30
26
30
27
33
25
30
16
Panjang Lengan
64
66
65
67
64
70
68
69
62
70
17
Lebar Bahu
36,2
36,4
39,1
37,6
33,3
37,9
40,6
41,5
38,5
38
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
77
78
77
72
73
82
78
84
75
82
19
Jangkauan Horizontal Tangan
153
151
150,5
163,5
146
159
158,5
162
146
158
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
28
27
26
26
28
30
30
30
28
26
21
Tinggi Genggaman Tangan
64
65,5
65
65
66
66
72
66
68
66,5
22
Tinggi Sandaran Tangan
94
94
92
92
92
99
102
96
99
96,5
23
Lebar Telapak Kaki
9
10
9,3
10,1
8,4
8,5
9,8
10,1
8,4
9
62
24 Panjang Telapak Kaki Duduk
20
20
19
23
19
20
20
19
20
20
25
Tinggi Dudukan
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
26
Tinggi Lutut
49
50
49
54
49
49
49
52,5
49
50
27
Tinggi Pinggul
55
55,3
56
50
55
59
57,5
59,7
58,5
57
28
Tinggi Bahu
91,6
90,6
89
90,5
89
94
96,5
94,6
94,5
92,8
29
Tinggi Mata
106
104
102,5
101,5
100
111
112,5
118
108,6
107,5
30
Tinggi Duduk
112,5
116
112,5
111
112,6
118
121,6
119,9
116,9
117,8
31
Tebal Badan
22,3
18,6
22
20,5
26
27
24,5
29,3
20
20,1
32
Lebar Pinggul
27,5
25
26
25
27
28,2
27,5
34,6
21
24,9
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
42
41
43
44
41
42
43
43
41
43
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
25
24
23
25
24
26
27
27
23,5
26
35
Tinggi Siku Tangan
67
64
63
59
65
63
69
63
62,5
60
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
50
52
50
50
50
49
52
50
50
49
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
56
57
57
58
56
59,5
57
56,5
56
58
38
Panjang Pergelangan Tangan
17
18
17,5
17,5
17,5
17
18
17,5
16,5
17
39
Panjang Telapak Tangan
7,5
7,5
9
10
9,5
9,4
8
7,5
7
9
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7
7,7
7,2
7,5
6,8
7,1
8,2
7,8
6,8
7,1
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
8,3
8,8
8,3
8,8
9,3
8,6
9,2
9,2
7,7
8,6
42
24,2
23,8
24
23
21,2
23,9
26
24
20,5
23
3,3
2,9
2,3
2,2
2,5
3,2
2,8
2,5
2,6
3,4
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,9
3,5
2,7
2,7
3,6
3,8
3,6
3,4
3,6
3,8
45
Panjang Ibu Jari
5
5,5
6
5,5
5,5
5,5
6
6
5,5
5
46
Panjang Jari Telunjuk
6,5
6,5
7
6,5
6,5
6,9
6,9
7
6,5
7
47
Panjang Jari Tengah
7
7,4
7,9
7,4
7,5
8
7,5
7,5
7
8
48
Panjang Jari Manis
6,5
6,7
6,5
7
7,3
7
7,5
6,7
6,4
6,3
49
Panjang Jari Kelingking
5,2
5,5
5
5
6
5,9
6
5,7
5
5
50
Panjang Jengkal Tangan
17,5
20
18
18,5
18
20
19
20
18
18,5
43
63
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Umur
58
51
46
41
50
44
47
36
47
56
Desa Berdiri
Mojomati
Mojomati
Coper
Coper
Coper
Coper
Coper
Mojorejo
Mojorejo
Mojorejo
1
Berat Badan
46
62
65
64
49
64
60
56
56
43
2
Tinggi Badan
152,6
151
152
144,7
154,5
150,7
146,5
150
150
141,5
3
Tinggi Mata
141,5
141
140,7
134,8
145
140,2
136,5
137
139
132
4
Tinggi Dagu
132,4
130,6
131,5
129,8
135
131,3
127,5
127,7
127,7
121,5
5
Tinggi Bahu
127,4
125
128,5
120,7
131,4
125,5
122
122
124
115,5
6
Tinggi Siku Tangan
94
97,1
98
91
100
95,7
90,2
92
94,5
84
7
Tinggi Pergelangan Tangan
72,2
77,5
80
71,7
77,5
74
65
71,5
74,3
66,6
8
Tinggi Ujung Tangan
55
61,5
62,7
54,9
62
58,6
59,7
54
55
49,2
9
Tinggi Siku Kaki
42,6
40,6
44,5
42,8
45,2
40,3
40,7
43,5
43,3
37,2
10
Tinggi Telapak Tangan
63,6
63
72,5
65,5
71,5
69,7
62
66
67,5
60
11
Tinggi Selangkang
76,5
78
78,7
74,6
79
77
70,8
73
74,5
70
12
Tinggi Pinggul
91
88,3
91,3
85,5
92,8
89
86,4
83,5
83,2
78
13
Jangkauan ke Depan
76
76
72
73,5
77
74
75
73
71
70
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
66,2
66
63
63,5
66,5
64,7
67,2
63
62
62
15
Panjang Lengan Atas
30
29
30
31
30
30
29
29
28
28
16
Panjang Lengan
17
Lebar Bahu
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
19
Jangkauan Horizontal Tangan
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
21
Tinggi Genggaman Tangan
22
70
64
64
66
71
67
66
67
66,5
64,5
36,4
39,6
39,2
29,6
35,3
38,5
40,5
37,6
37,2
34,5
82
77
55
85
77
80
79
79
77
74
163,5
151
178
153
158,5
156
155
153
150
144,5
31
26
27
26
30
25
29
28
23
26,5
64
71,5
71
66
71
66
63,5
65,5
66,5
60,5
Tinggi Sandaran Tangan
95
94,5
100
96,5
100
93
93
93
93,5
88
23
Lebar Telapak Kaki
9,8
10,2
9,5
9,5
9,5
9,3
9,1
8,8
9,6
9,4
24
Panjang Telapak Kaki
21
20,5
21
21
20
20
20
21
22
21
64
Duduk 25
Tinggi Dudukan
26
Tinggi Lutut
45,5
47
42
42
42
42
42
47
47
47
53
58
53,3
51
49
53,5
50
54
54
53
27
Tinggi Pinggul
61,5
62
91,5
58,2
58,7
57,8
61,6
68
63
67
28
Tinggi Bahu
95,6
101,2
96
99,2
98,3
94,7
95,6
99
99,3
94
29
Tinggi Mata
111
117,2
108,7
105,6
110,3
107,4
111,2
114
115
111
30
Tinggi Duduk
129
129,8
119,2
116,2
121,7
118,2
120,5
124,5
123,5
120
31
Tebal Badan
21,4
24
23
27,2
22,9
26
26,6
25,5
23
21,7
32
Lebar Pinggul
29
31,4
28,2
33
27
27,7
28,2
30,1
26,2
25,7
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
42,5
41
42
46
43,5
42
42,2
42
43
38,5
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
26
25
27
26
28
25
27,5
25
32
22
35
Tinggi Siku Tangan
62
71
67,5
66
67
62
66,5
68,5
69,2
64,5
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
46
44
45
41
40,2
46
41,5
44
44
40
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
54
54
56,5
50
50,8
55,6
50,5
53
53,5
50
38
Panjang Pergelangan Tangan
16,5
16,5
17
16
17,5
17
15,5
17
17,5
14,5
39
Panjang Telapak Tangan
9,5
9,5
9,4
8,5
9
10
8,5
9
9,5
8
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7,8
7,4
7,3
7,1
7,3
7,3
6,9
7,3
7,4
6,4
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
8,7
8,5
8,5
8,4
8,8
9,4
8,2
9
9
7,8
42
25,2
24,2
23
23,3
24,4
24,3
23
23,3
24
22,0
2,6
3,1
2,9
2,5
3,2
3,5
2,7
2,8
3,2
2,8
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,3
4,1
3,4
2,7
3,5
3,7
3,4
3,4
3,5
3,4
45
Panjang Ibu Jari
46
Panjang Jari Telunjuk
47
43
6
5,3
5,5
5,5
5,5
6
5,5
5,5
5,5
5
6,4
7
6,5
6,3
7
7
6,2
6
7,5
6
Panjang Jari Tengah
7
7,5
7,5
7,5
7,7
7,2
7
7,5
8
7,5
48
Panjang Jari Manis
7
6,8
6,7
6,5
7
6,5
6,2
7
7,5
6
49
Panjang Jari Kelingking
6,7
5,8
5,5
5,5
5,7
5,5
5
5
5
5
50
Panjang Jengkal Tangan
17,5
17
18,5
16,5
18
17
18,5
18,5
19,5
20
65
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Umur
30
48 Karanggebang
46 Karanggebang
32 Karanggebang
47
38
42
Mojorejo
36 Karanggebang
53
Desa
25 Karanggebang
Jetis
Jetis
Jetis
Tegalsari
61
58
60
56
54
50
46
78
61
Berdiri 1
Berat Badan
59
2
Tinggi Badan
148,2
159
156
155
153,7
149,5
149,7
153
160
155
3
Tinggi Mata
137,3
149,3
146
141,5
142
138
137,5
139,2
149,8
144,2
4
Tinggi Dagu
127
138,3
136,5
131,2
133,2
128
128,3
128,5
131,7
133
5
Tinggi Bahu
122,2
131
131
127
128,7
122
123,1
126,7
128,2
129,5
6
Tinggi Siku Tangan
91
97,6
99,5
96,5
97
91
94
93,6
104
98,7
7
Tinggi Pergelangan Tangan
71
75,2
78,7
76
76
71
72
70
73,5
77
8
Tinggi Ujung Tangan
59,9
60
61
59
60,2
56,7
57
52,2
57,2
56,3
9
Tinggi Siku Kaki
40
39
42
40
43,4
39,5
39,6
41,4
48
42
10
Tinggi Telapak Tangan
65
69,4
72
70,5
71,6
67,4
68,5
62
65,5
69,5
11
Tinggi Selangkang
77,9
81
76,5
75
80
73,2
74
76,6
77
77,8
12
Tinggi Pinggul
88,2
94,2
94,3
87,7
89,2
84,5
86,2
88,4
89
91,5
13
Jangkauan ke Depan
72
73
75
75
78
72
74
78
79,5
78,2
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
63
65
65
66,5
67
62
63,5
69,8
70
67,8
15
Panjang Lengan Atas
30
28
30
30
31
29,5
29
30
33
29,8
16
Panjang Lengan
66,5
68
69
68
68,5
66
67,2
54
70
69
17
Lebar Bahu
38,9
40,4
39
38,7
38,3
38,1
37
38,2
41,7
38,4
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
78
82
82
81
82
76
80
84,5
84
82
19
Jangkauan Horizontal Tangan
153
163
163,5
158
160
150
156,5
164
163
162
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
29
29
28
27
27
26,9
28
32,6
30
29,5
21
Tinggi Genggaman Tangan
64
70
74
68,5
70
67
66
63
66
74,2
22
Tinggi Sandaran Tangan
92
98
101
98
97
92
94
93,5
96,5
100
23
Lebar Telapak Kaki
10,3
9,5
9,5
9,6
9,7
9,9
9,2
9,7
9,8
9,2
66
24 Panjang Telapak Kaki Duduk
20
21,5
20
21
20
21
21
22
22
22
25
Tinggi Dudukan
42
47
46
46
46
46
46
33,5
41
36,5
26
Tinggi Lutut
50
60
50,5
58
55,5
55,5
57,5
47,5
52
49
27
Tinggi Pinggul
57,6
67,5
63
63,5
61
61,7
62,7
50,6
60
54,5
28
Tinggi Bahu
91,5
105
100
97,7
103
67,2
99,6
86,7
94,6
88
29
Tinggi Mata
108,5
122
113,5
112
115,5
113,5
112,6
101
110,5
98,3
30
Tinggi Duduk
117,2
132,7
124,5
124
127,8
132,2
124,9
113
119,7
114
31
Tebal Badan
25,2
23
24
23
21,7
21,4
22
21,7
29,4
22
32
Lebar Pinggul
27,7
26,3
30
34
33,3
32,5
29
25,3
35
27,9
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
42
42
44
42
44
41
41,5
45
43
43,7
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
25
25,2
27
26
26
25
24
26,5
27
26
35
Tinggi Siku Tangan
63
71
66,5
68
72
67,5
68
52
63,5
57,5
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
43,2
44
47
44
45
44
41
44
49,5
43
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
52
54
57
55
56
52
49
53
55
54
38
Panjang Pergelangan Tangan
17
16,5
16,5
17
18
16,5
17,5
17
17,5
17
39
Panjang Telapak Tangan
10
9,5
9,5
10
10
9,5
10
9,5
8
9,5
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7,5
7,8
7,4
7,4
7,9
7,3
8,2
8,1
7,8
8,2
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
8,8
9
8,5
8,4
9,7
9,2
9,3
9
9,5
9,5
42
24,1
25,2
23,8
23,4
25,1
23,5
25
24,2
24
25,4
2,6
2,7
2,6
2,1
2,4
2,5
2,0
3,8
3,0
3,1
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3
3,7
3,4
2,9
3,2
3
3,1
4,5
3,6
4
45
Panjang Ibu Jari
6
6
5,5
6
5
5
5
5,5
6,3
5,5
46
Panjang Jari Telunjuk
6,5
6,5
6,5
6,5
7
7
7,2
6,7
7
6,5
47
Panjang Jari Tengah
7,5
7,2
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5
7
7,5
7,2
48
Panjang Jari Manis
7
6,3
7
7
6,7
6,4
7,3
6,9
6,8
6
49
Panjang Jari Kelingking
5
5,2
6
5,3
5
5
6
5,6
5,7
5,5
50
Panjang Jengkal Tangan
18,5
20,5
18,3
17,5
18
19,5
20
18
21
19
43
67
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Umur
50
46
38
49
60
20
43
38
42
48
Desa Berdiri
Tegalsari
Tegalsari
Tegalsari
Wonoketro
Wonoketro
Wonoketro
Wonoketro
Josari
Josari
Josari
1
Berat Badan
59
55
60
69
40
48
69
64
55
63
2
Tinggi Badan
146,5
154
156
154,6
151
156
157,2
168
148
157
3
Tinggi Mata
136,5
142
146
140,7
141,5
144
147
150
137,8
146,5
4
Tinggi Dagu
128
134,4
133,7
130
129
134
136
139,8
127
135
5
Tinggi Bahu
122,5
126
130
126,1
123,5
127,1
129
137
122,8
132,6
6
Tinggi Siku Tangan
90,3
97
97,5
95,5
90
96,3
97,5
130
93
99
7
Tinggi Pergelangan Tangan
65,5
77,5
74
74,3
74
73,2
75
80
70
77,5
8
Tinggi Ujung Tangan
9
Tinggi Siku Kaki
10
Tinggi Telapak Tangan
11
60
58
58
57,5
54,6
55,5
57
63
59
64
40,8
43
48
45
38,7
40,4
42,5
41
41,3
44
62
64
65
69,5
64,3
65,8
67,5
75
62
71,8
Tinggi Selangkang
70,8
75
79
75,7
75,5
76,7
77,5
82,7
74,5
82,5
12
Tinggi Pinggul
86,3
89
93
98,9
87,2
89
88,5
94,5
87,3
91,7
13
Jangkauan ke Depan
75
74
77
74
76
76
81
81,3
76
82
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
67
69
66,8
60,6
66
67
70
70
66
71
15
Panjang Lengan Atas
29
30
30
28
28
28
30
31
29
27,6
16
Panjang Lengan
66,5
67
71,5
68
68
67
72
73,5
68
68
17
Lebar Bahu
40,7
39,2
38,7
39,5
34,1
39,3
40,2
41,5
42,6
39,7
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
70
78
85
82
73
78
84
85
79
78,5
19
Jangkauan Horizontal Tangan
154,5
153
163
160
156
158
162,5
168
155
159
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
29
29
31
34
30
29
28,5
32
31
30
21
Tinggi Genggaman Tangan
64
67
68,6
68,5
64
68
67
71
63,5
72,5
22
Tinggi Sandaran Tangan
93
96
97,5
95,5
96
95
96
93
94
102
23
Lebar Telapak Kaki
9,2
9,3
9
9,8
8,3
9,1
9,6
9,4
9,4
9,6
24
Panjang Telapak Kaki
20
20
21
22
21
21
21
21
20
22
68
Duduk 25
Tinggi Dudukan
42
47
47
47
41
41
41
42
40
41
26
Tinggi Lutut
50
57
55
60
45,5
52
50
55
53
50
27
Tinggi Pinggul
61,3
68
66
68
55,4
58,2
52,5
59
61
58
28
Tinggi Bahu
95
99
98,8
103,2
90,2
90,9
92
99,5
88
97
29
Tinggi Mata
111,4
116,5
115
115,8
107
109
110,6
119,5
104,5
112,5
30
Tinggi Duduk
120,5
124
125
128,2
117
122,5
120,7
125,8
133,7
121,8
31
Tebal Badan
26,7
22,5
26,7
20,8
14,5
21,7
25,5
25
22
24
32
Lebar Pinggul
28,2
25,2
28,3
34,2
23,6
21,5
29,2
31,5
27,7
28
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
42,5
43
44,5
42
43
42
44
47,5
43
43
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
28
24
34,5
25,5
25
27
26
29
26
27
35
Tinggi Siku Tangan
66,5
70,3
70
72
62
64
62
62
62
70
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
41,5
46,8
49
47
44
42
43
50
51,5
53
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
51
54
59,5
54,5
51
53
53
59
60
58
38
Panjang Pergelangan Tangan
16
19,7
18
17,5
17,5
17,5
18
18
18
18
39
Panjang Telapak Tangan
9
9,5
9,5
9,6
10,5
10
10
10
9,5
9
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
6,9
7,5
8,7
7,9
7,1
6,9
7,6
7,8
7,5
8,5
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
8,3
9,7
9,2
8,9
8
8,6
9,4
9,7
8,6
9,7
42
23
25
26,3
24,1
21,1
22
24,8
24,5
24,7
26
2,8
3,3
3,1
3,5
3,4
3,4
3,1
3,6
2,8
3,0
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,4
4
3,6
3,8
3,6
4,3
3,3
4
3,4
3,6
45
Panjang Ibu Jari
5,5
5,5
5,5
5,7
5
5,5
6
6
5
6
46
Panjang Jari Telunjuk
6,2
6,4
6,2
7
6,5
7,1
7
7
6,5
7
47
Panjang Jari Tengah
7
7
7,5
7,2
7,5
7,5
8
7,5
7,5
7,5
48
Panjang Jari Manis
6,5
6,5
7
6,8
7
6,7
6,7
6,6
7
7,2
49
Panjang Jari Kelingking
5
5,7
5,5
5,4
5,3
5,3
5,4
5,5
5,6
6
50
Panjang Jengkal Tangan
18,5
19
17
19,5
16
16,5
19,5
19
18
19
43
69
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Sampel ke-
51
52
53
54
55
54
55
58
59
60
Umur
37
45
39
40
43
39
45
47
41
47
Desa Berdiri
Josari
Josari
Turi
Turi
Turi
Turi
Turi
Winong
Winong
Winong
1
Berat Badan
57
50
55
58
66
50
63
63
45
64
2
Tinggi Badan
156,5
155,5
147
157,5
149,3
151,5
154,7
155
146,4
154,5
3
Tinggi Mata
143,5
145
135,6
147
137,3
141,5
144
143
137,2
143
4
Tinggi Dagu
133
133,5
125,7
135,7
126,3
129,7
135
133
126,5
133
5
Tinggi Bahu
130,8
129,6
122
128,5
121,6
124
132,3
129,5
120,6
128,7
6
Tinggi Siku Tangan
99
98
91
97
91,1
90,5
100
98,5
91,5
96,7
7
Tinggi Pergelangan Tangan
76,5
74,5
71
75
72,1
74,4
77,5
16,5
70,7
75,6
8
Tinggi Ujung Tangan
59
58
57
57
55,2
54,8
63
62
55
55,2
9
Tinggi Siku Kaki
42
43
47
42,5
46,2
39
45,6
42,6
41,5
42,5
10
Tinggi Telapak Tangan
65
69
42,5
67,8
66,4
64,7
71
69,5
63
69,5
11
Tinggi Selangkang
76,8
75,7
75
77
73,2
75
76,7
78,5
75,4
80,6
12
Tinggi Pinggul
91
90,5
89
88,5
86
86,7
89
91,8
87
94,5
13
Jangkauan ke Depan
82
79
75
80,5
75
76
77
77
69,5
73
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
70
68
65
79,5
60
66
66,5
67,8
62
64
15
Panjang Lengan Atas
28
30
30
30
28
28
30
69
27
29
16
Panjang Lengan
72,5
70
67
72,5
67,5
66
71,5
70
64
71
17
Lebar Bahu
29,6
37,8
36,5
40,6
49,4
35,6
34,8
39,7
37,5
38,6
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
86
82
78
84
74
73
78
82
73
78
19
Jangkauan Horizontal Tangan
162
159
152
163
150
156
158,5
162
145,5
162
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
29
30
27
29
33
30
30
29
26
30
21
Tinggi Genggaman Tangan
70
66,5
66
67,5
64,5
64,5
71,5
74
64
69
22
Tinggi Sandaran Tangan
100
99
95
97
93
96
100
100,5
90
96
23
Lebar Telapak Kaki
9,7
8,6
10
9,8
8,9
8,2
9,7
9,2
8,9
8,9
24
Panjang Telapak Kaki
22
20
21
21
20,5
20
20
22
19
23,5
70
Duduk 25
Tinggi Dudukan
40
41
41
41
40
41
42
36,5
36,5
36,5
26
Tinggi Lutut
55
49
50
50
59
46
49
48
44
58,5
27
Tinggi Pinggul
65,7
59,5
55,5
52
55,5
55,5
58,6
54
54
49,2
28
Tinggi Bahu
94,5
94
90,7
91,8
91
90,4
98,6
87,5
78
84,7
29
Tinggi Mata
110
111
104,5
110,5
106
107
110,4
98
98,5
96
30
Tinggi Duduk
120
117,8
116
120,4
112
116,7
121,7
113,5
108,3
108,8
31
Tebal Badan
21
26
18,8
24,6
29,4
20,9
30
21,5
21
23
32
Lebar Pinggul
26,5
28,4
26
29
32,1
23,7
27,4
28,5
24,7
28,5
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
46
42
41
43,5
41
43
43,5
43,5
39,5
44,5
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
28,5
26
24,5
26
24,5
25
28
21
24
26
35
Tinggi Siku Tangan
65
63,5
65
63
62
63
67,5
57
54
62
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
52
49
52,5
43
48
43
40
43
43
44
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
60,5
60
57
53,5
57
51
50
54
49
54
38
Panjang Pergelangan Tangan
18,5
17
18
18
16,5
17,5
17,5
9,5
8,5
18
39
Panjang Telapak Tangan
10
9,5
8
10
9,5
9,5
9
17
15
10
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
8
7,4
7,9
7,1
6,1
6,8
7,4
8,2
6,9
8,3
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
9,4
8,7
8,6
8,4
8,3
7,6
8,6
9,5
7,7
9,8
42
26,3
24
24
22
22
23,8
24,5
25,5
21,2
26
2,6
3,3
3,0
3,4
3,5
3,4
3,2
2,9
2,8
3,1
44
Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,7
3,8
3,5
4,5
3,6
3,9
3,8
3,3
3,3
4,0
45
Panjang Ibu Jari
5,5
5,5
5,5
5,5
5,5
5
5,5
5,5
5
6
46
Panjang Jari Telunjuk
7,5
7
6,7
7
6,7
6,5
7
7,2
6
7,5
47
Panjang Jari Tengah
8
8
7,5
7,5
8
7,5
7,7
6,5
6,5
8
48
Panjang Jari Manis
7,6
7
6,8
6,7
6,2
7,2
7
7
6,3
7,5
49
Panjang Jari Kelingking
5,5
6
5,7
5,4
5
5,5
5,8
5,5
5
6
50
Panjang Jengkal Tangan
17
20
20
17
16,3
17,5
19
18,5
15
18
43
71
Lampiran 2. Data antropometri petani wanita di Kecamatan Jetis. Berdiri
Mean
Standar Deviasi
Persentil ke-5
Persentil ke-50
Persentil ke-95
1
Berat Badan
56,48
9,22
41,31
56,48
71,66
2
Tinggi Badan
152,30
5,70
142,93
152,30
161,67
3
Tinggi Mata
141,05
5,06
132,72
141,05
149,38
4
Tinggi Dagu
130,54
4,45
123,22
130,54
137,85
5
Tinggi Bahu
126,17
4,71
118,42
126,17
133,92
6
Tinggi Siku Tangan
95,86
6,17
85,70
95,86
106,01
7
Tinggi Pergelangan Tangan
72,58
8,21
59,08
72,58
86,08
8
Tinggi Ujung Tangan
57,83
3,34
52,34
57,83
63,32
9
Tinggi Siku Kaki
42,85
4,75
35,04
42,85
50,66
10
Tinngi Telapak Tangan
65,15
6,91
53,79
65,15
76,51
11
Tinggi Selangkang
76,34
3,29
70,93
76,34
81,75
12
Tinggi Pinggul
89,24
3,68
83,19
89,24
95,28
13
Jangkauan ke Depan
76,57
4,36
69,39
76,57
83,75
14
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
66,55
3,38
60,99
66,55
72,10
15
Panjang Lengan Atas
29,69
5,40
20,81
29,69
38,57
16
Panjang Lengan
67,70
3,40
62,10
67,70
73,29
17
Lebar Bahu
38,12
3,16
32,92
38,12
43,33
18
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
78,84
5,01
70,60
78,84
87,08
19
Jangkauan Horizontal Tangan
157,33
6,29
146,99
157,33
167,68
20
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
28,93
2,12
25,45
28,93
32,42
21
Tinggi Genggaman Tangan
67,26
3,27
61,89
67,26
72,64
22
Tinggi Sandaran Tangan
95,81
3,36
90,29
95,81
101,33
23
Lebar Telapak Kaki
9,39
0,53
8,52
9,39
10,25
24
Panjang Telapak Kaki
20,98
1,13
19,12
20,98
22,85
72
Duduk 25
Tinggi Dudukan
41,94
3,12
36,81
41,94
47,07
26
Tinggi Lutut
52,18
3,60
46,26
52,18
58,10
27
Tinggi Pinggul
59,91
6,16
49,78
59,91
70,04
28
Tinggi Bahu
93,76
6,03
83,83
93,76
103,68
29
Tinggi Mata
109,26
5,64
99,98
109,26
118,53
30
Tinggi Duduk
120,52
6,46
109,89
120,52
131,15
31
Tebal Badan
22,92
3,13
17,77
22,92
28,07
32
Lebar Pinggul
28,15
3,05
23,14
28,15
33,16
33
Panjang Siku ke Ujung Jari
42,82
1,63
40,14
42,82
45,51
34
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
26,22
2,24
22,54
26,22
29,90
35
Tinggi Siku Tangan
64,53
4,53
57,09
64,53
71,98
36
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
46,79
3,88
40,40
46,79
53,17
37
Panjang Kedudukan hingga Lutut
55,27
3,19
50,02
55,27
60,52
38
Panjang Pergelangan Tangan
16,99
1,69
14,21
16,99
19,76
39
Panjang Telapak Tangan
9,52
1,44
7,14
9,52
11,90
40
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
7,51
0,51
6,68
7,51
8,34
41
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
8,83
0,55
7,92
8,83
9,74
42
Keliling Genggaman Tangan
23,99
1,35
21,77
23,99
26,22
43
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
2,91
0,43
2,20
2,91
3,61
44
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
3,52
0,41
2,84
3,52
4,19
45
Panjang Ibu Jari
5,55
0,36
4,96
5,55
6,14
46
Panjang Jari Telunjuk
6,76
0,38
6,13
6,76
7,38
47
Panjang Jari Tengah
7,49
0,38
6,86
7,49
8,12
48
Panjang Jari Manis
6,85
0,39
6,21
6,85
7,49
49
Panjang Jari Kelingking
5,48
0,38
4,85
5,48
6,11
50
Panjang Jengkal Tangan
18,33
1,27
16,24
18,33
20,41
73
Lampiran 3. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani pria 1 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Parameter
Berat Badan
2
Berat Badan
3
Tinggi Badan
4
Tinggi Mata
5
Tinggi Dagu
Tinggi Bahu
6
7
8
9
10
11
12
13
Tinggi Siku Tangan
Tinggi Pergelang an Tangan
Tinggi Ujung Tangan
Tinggi Siku Kaki
Tinggi Telapak Tangan
Tinggi Selangka ng
Tinggi Pinggul
Jangkauan ke Depan
15 Panjang Lengan Atas
1
Tinggi Badan
0,28
1
Tinggi Mata
0,31
0,95
1
Tinggi Dagu
0,25
0,90
0,92
1
Tinggi Bahu
-0,09
0,25
0,24
0,20
1
Tinggi Siku Tangan
0,31
0,86
0,86
0,81
0,24
1
Tinggi Pergelangan Tangan
0,17
0,74
0,74
0,67
0,17
0,76
1
Tinggi Ujung Tangan
0,04
0,33
0,36
0,31
0,09
0,36
0,51
1
Tinggi Siku Kaki
14 Jangkaua n ke Depan (Mengge nggam)
-0,04
0,21
0,14
0,13
0,04
0,15
0,24
0,01
1
Tinggi Telapak Tangan
0,17
0,73
0,71
0,68
0,23
0,73
0,78
0,46
0,10
1
Tinggi Selangkang
0,16
0,70
0,74
0,64
0,25
0,67
0,56
0,42
0,01
0,62
1
Tinggi Pinggul
0,25
0,79
0,76
0,71
0,14
0,69
0,58
0,33
0,18
0,57
0,71
1
Jangkauan ke Depan
0,17
0,56
0,53
0,52
0,18
0,47
0,40
0,16
-0,08
0,35
0,40
0,44
1
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
0,05
0,63
0,65
0,64
0,25
0,59
0,37
0,13
-0,08
0,29
0,43
0,44
0,51
1
Panjang Lengan Atas
0,16
0,53
0,47
0,47
0,23
0,44
0,27
0,00
0,17
0,16
0,20
0,33
0,39
0,47
1
Panjang Lengan
0,17
0,48
0,43
0,46
0,12
0,38
0,16
-0,28
0,32
0,15
0,26
0,36
0,26
0,38
0,29
Lebar Bahu
0,67
0,37
0,38
0,34
0,06
0,38
0,33
0,04
0,21
0,27
0,18
0,26
0,20
0,02
0,16
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
0,11
0,69
0,69
0,66
0,20
0,48
0,37
0,09
0,21
0,39
0,48
0,50
0,48
0,62
0,52
Jangkauan Horizontal Tangan
0,20
0,38
0,34
0,36
0,06
0,36
0,25
0,07
0,05
0,17
0,19
0,36
0,08
0,15
0,22
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
0,10
0,21
0,18
0,13
0,14
0,26
0,00
-0,23
0,23
-0,05
0,11
0,33
0,09
0,16
0,36
Tinggi Genggaman Tangan
0,35
0,64
0,66
0,60
0,20
0,73
0,65
0,47
0,07
0,71
0,66
0,54
0,31
0,30
0,14
Tinggi Sandaran Tangan
0,28
0,41
0,43
0,43
-0,71
0,40
0,35
0,19
0,10
0,33
0,31
0,40
0,17
0,19
0,09
Lebar Telapak Kaki
0,10
0,09
0,06
0,05
0,04
0,06
0,05
0,04
-0,08
0,02
0,06
0,02
0,10
0,08
0,24
Panjang Telapak Kaki
0,15
0,39
0,36
0,32
0,18
0,39
0,31
-0,07
0,42
0,16
0,18
0,44
0,12
0,31
0,38
Tinggi Dudukan
0,15
0,12
0,15
0,16
0,04
0,06
-0,04
-0,01
-0,32
0,13
-0,02
-0,07
0,18
0,15
0,13
74
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Tinggi Lutut
0,29
0,16
0,12
0,16
0,06
0,11
0,08
-0,02
-0,20
0,14
-0,09
-0,02
0,15
0,20
0,21
Tinggi Pinggul
0,05
0,16
0,15
0,17
0,04
0,12
0,06
-0,06
-0,24
0,27
-0,01
0,03
0,22
0,11
0,03
Tinggi Bahu
0,21
0,38
0,41
0,39
0,08
0,33
0,24
0,14
-0,24
0,40
0,18
0,16
0,29
0,26
0,18
Tinggi Mata
0,21
0,46
0,45
0,46
0,11
0,39
0,28
0,06
-0,11
0,43
0,21
0,21
0,32
0,30
0,30
Tinggi Duduk
0,15
0,44
0,41
0,42
0,10
0,31
0,19
0,08
-0,17
0,39
0,23
0,31
0,29
0,33
0,14
Tebal Badan
0,50
0,11
0,14
0,13
-0,34
0,07
0,05
-0,21
-0,20
0,07
0,00
-0,02
0,13
0,06
-0,09
Lebar Pinggul
0,69
0,18
0,18
0,16
-0,23
0,19
0,15
0,20
0,07
0,11
0,00
0,19
0,20
-0,05
0,09
Panjang Siku ke Ujung Jari
0,21
0,47
0,39
0,39
0,10
0,50
0,29
0,10
0,33
0,30
0,42
0,53
0,22
0,18
0,24
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
0,14
0,41
0,37
0,36
0,17
0,38
0,19
0,01
0,30
0,05
0,24
0,37
0,37
0,30
0,48
Tinggi Siku Tangan
0,20
0,17
0,17
0,18
0,04
0,20
0,04
-0,02
-0,28
0,24
0,03
0,08
0,24
0,14
0,10
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
-0,16
0,25
0,13
0,14
0,06
0,25
0,24
0,03
0,54
0,30
0,19
0,26
0,01
0,11
0,06
Panjang Kedudukan hingga Lutut
0,01
0,31
0,20
0,18
0,03
0,29
0,30
0,13
0,49
0,35
0,22
0,27
0,12
0,12
0,12
Panjang Pergelangan Tangan
0,13
0,48
0,47
0,45
0,34
0,47
0,30
-0,10
0,17
0,25
0,29
0,42
0,30
0,55
0,28
Panjang Telapak Tangan
0,14
0,55
0,57
0,53
0,37
0,52
0,37
0,23
0,12
0,29
0,31
0,40
0,38
0,56
0,46
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
-0,01
0,12
0,18
0,14
0,03
0,10
-0,04
0,42
-0,01
0,13
0,34
0,11
0,15
0,11
-0,06
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
0,07
0,13
0,23
0,14
0,07
0,14
0,04
0,53
-0,04
0,07
0,40
0,17
0,12
0,15
-0,12
Keliling Genggaman Tangan
0,32
0,40
0,43
0,31
0,07
0,34
0,28
0,40
0,14
0,15
0,26
0,27
0,33
0,46
0,32
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
-0,07
0,03
-0,04
-0,01
0,05
-0,01
-0,08
-0,74
0,29
-0,14
-0,12
-0,05
-0,04
0,02
0,29
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
-0,04
0,05
-0,01
0,05
0,11
0,01
-0,05
-0,68
0,30
-0,15
-0,09
0,02
0,06
0,07
0,30
Panjang Ibu Jari
0,10
0,15
0,20
0,12
0,04
0,23
0,19
0,07
-0,10
0,06
0,10
-0,01
0,00
0,26
0,19
Panjang Jari Telunjuk
0,08
0,27
0,31
0,22
0,24
0,32
0,15
-0,01
0,09
0,06
0,15
0,18
0,18
0,34
0,23
Panjang Jari Tengah
0,15
0,35
0,41
0,28
0,30
0,38
0,22
0,04
0,12
0,14
0,26
0,31
0,22
0,42
0,29
Panjang Jari Manis
0,31
0,40
0,44
0,41
0,15
0,39
0,20
-0,06
0,05
0,14
0,29
0,38
0,26
0,50
0,31
Panjang Jari Kelingking
0,04
0,40
0,34
0,37
0,04
0,36
0,45
0,10
0,17
0,37
0,21
0,28
0,23
0,29
0,23
Panjang Jengkal Tangan
0,13
0,24
0,25
0,21
0,09
0,23
0,22
0,62
0,03
0,20
0,24
0,30
0,22
0,20
-0,06
75
Lampiran 3. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani pria 16 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Parameter
Panjang Lengan
17
18
Lebar Bahu
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
19 Jangkauan Horizontal Tangan
20 Panjang Siku ke Gengga man Tangan
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tinggi Genggam an Tangan
Tinggi Sandaran Tangan
Lebar Telapak Kaki
Panjang Telapak Kaki
Tinggi Dudukan
Tinggi Lutut
Tinggi Pinggul
Tinggi Bahu
Tinggi Mata
Tinggi Duduk
Berat Badan Tinggi Badan Tinggi Mata Tinggi Dagu Tinggi Bahu Tinggi Siku Tangan Tinggi Pergelangan Tangan Tinggi Ujung Tangan Tinggi Siku Kaki Tinggi Telapak Tangan Tinggi Selangkang Tinggi Pinggul Jangkauan ke Depan Jangkauan ke Depan (Menggenggam) Panjang Lengan Atas Panjang Lengan
1
Lebar Bahu
0,18
1
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
0,41
0,25
1
Jangkauan Horizontal Tangan
0,09
0,09
0,22
1
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
0,28
0,07
0,17
0,18
Tinggi Genggaman Tangan
0,18
0,33
0,27
0,19
0,01
1
Tinggi Sandaran Tangan
0,20
0,22
0,27
0,20
-0,03
0,36
1
Lebar Telapak Kaki
0,08
0,12
0,08
0,06
0,00
0,12
0,03
1
Panjang Telapak Kaki
0,36
0,38
0,36
0,15
0,40
0,16
0,10
0,05
1
-0,12
0,08
0,30
0,11
-0,09
0,03
0,03
0,21
-0,01
Tinggi Dudukan
1
1
76
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Tinggi Lutut
-0,09
0,19
0,20
0,07
0,04
0,12
-0,02
0,30
0,19
0,71
1
Tinggi Pinggul
-0,05
0,11
0,21
0,06
-0,17
0,09
0,07
0,15
0,01
0,79
0,61
1
Tinggi Bahu
-0,01
0,15
0,39
0,23
-0,11
0,29
0,18
0,22
0,07
0,88
0,66
0,77
1
Tinggi Mata
0,14
0,17
0,47
0,27
-0,03
0,31
0,18
0,20
0,15
0,84
0,68
0,74
0,93
1
Tinggi Duduk
0,10
0,09
0,46
0,26
-0,07
0,27
0,18
0,21
0,15
0,79
0,65
0,75
0,89
0,87
1
Tebal Badan
0,04
0,31
0,12
0,17
-0,31
0,15
0,38
0,20
-0,08
0,33
0,31
0,29
0,39
0,37
0,38
Lebar Pinggul
0,11
0,49
0,00
0,17
0,13
0,29
0,35
0,19
0,09
0,09
0,22
-0,06
0,11
0,11
0,09
Panjang Siku ke Ujung Jari
0,36
0,23
0,35
0,32
0,34
0,44
0,23
0,05
0,35
-0,18
-0,02
-0,15
-0,03
0,06
0,06
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
0,45
0,15
0,45
0,10
0,26
0,18
0,10
-0,01
0,36
0,01
-0,08
-0,04
0,08
0,16
0,14
-0,04
0,04
0,21
0,19
-0,02
0,24
0,08
0,28
-0,01
0,80
0,69
0,73
0,84
0,84
0,81
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
0,25
0,02
0,13
-0,11
0,04
0,17
0,10
-0,14
0,27
-0,42
-0,31
-0,25
-0,27
-0,22
-0,10
Panjang Kedudukan hingga Lutut
0,20
0,14
0,19
-0,15
-0,03
0,25
0,14
-0,13
0,25
-0,29
-0,20
-0,17
-0,17
-0,11
0,00
Panjang Pergelangan Tangan
0,33
0,19
0,45
0,17
0,16
0,17
-0,05
0,07
0,43
0,10
0,28
0,22
0,23
0,36
0,32
Panjang Telapak Tangan
0,26
0,19
0,53
0,09
0,13
0,23
-0,01
0,09
0,32
0,16
0,19
0,14
0,29
0,41
0,29
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
0,04
-0,07
0,19
-0,09
-0,10
0,26
0,11
0,11
-0,14
0,20
-0,08
0,01
0,17
0,21
0,14
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
0,01
-0,06
0,14
0,03
-0,06
0,33
0,09
0,09
-0,09
0,05
-0,08
-0,11
0,06
0,08
0,04
Keliling Genggaman Tangan
0,23
0,30
0,39
0,05
-0,01
0,31
0,20
0,13
0,28
0,12
0,11
0,03
0,21
0,21
0,18
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
0,27
0,12
0,09
0,11
0,26
-0,25
-0,09
-0,04
0,30
-0,13
-0,03
-0,01
-0,16
-0,03
-0,10
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
0,28
0,18
0,16
0,10
0,34
-0,24
-0,12
-0,04
0,42
-0,11
0,02
-0,03
-0,14
-0,02
-0,06
Panjang Ibu Jari
0,05
0,09
0,17
0,14
0,05
0,11
0,04
0,30
-0,01
0,12
0,04
-0,05
0,12
0,13
-0,04
Panjang Jari Telunjuk
0,12
0,23
0,32
0,14
0,00
0,07
-0,07
0,08
0,32
0,21
0,23
0,22
0,22
0,26
0,18
Panjang Jari Tengah
0,23
0,24
0,42
0,07
0,20
0,19
-0,08
0,06
0,47
0,27
0,25
0,27
0,32
0,37
0,29
Panjang Jari Manis
0,31
0,35
0,56
0,12
0,14
0,18
0,10
-0,03
0,38
0,27
0,29
0,26
0,27
0,37
0,30
Panjang Jari Kelingking
0,31
0,29
0,45
-0,07
-0,07
0,18
0,20
-0,03
0,34
0,03
0,14
0,16
0,11
0,21
0,15
Panjang Jengkal Tangan
0,03
0,12
0,11
-0,05
-0,14
0,15
0,05
0,08
0,07
0,00
0,02
-0,07
0,04
0,05
0,06
Tinggi Siku Tangan
77
Lampiran 3. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani pria
No
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Parameter
Tebal Badan Lebar Pinggul
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Tebal Badan
Lebar Pinggul
Panjang Siku ke Ujung Jari
Panjang Siku ke Pergelang an Tangan
Tinggi Siku Tangan
Panjang Keduduk an hingga Siku Kaki
Panjang Keduduk an hingga Lutut
Panjang Pergelang an Tangan
Panjang Telapak Tangan
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
Keliling Genggam an Tangan
43 Diameter Genggam an Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
44 Diameter Genggam an Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
45
Panjang Ibu Jari
1 0,35
1
Panjang Siku ke Ujung Jari
-0,08
0,20
1
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
-0,09
0,07
0,35
1
0,33
0,15
0,01
0,07
1
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
-0,18
-0,21
0,31
0,33
-0,30
1
Panjang Kedudukan hingga Lutut
-0,17
-0,04
0,32
0,41
-0,17
0,87
1
Panjang Pergelangan Tangan
0,20
-0,13
0,33
0,22
0,20
0,16
0,09
1
Panjang Telapak Tangan
0,01
0,09
0,25
0,41
0,19
0,03
0,07
0,66
1
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
-0,10
0,12
0,08
0,10
0,15
-0,03
-0,01
-0,02
0,25
1
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
-0,11
0,12
0,13
0,00
0,04
-0,16
-0,13
0,07
0,28
0,88
1
Keliling Genggaman Tangan
-0,01
0,30
0,03
0,40
0,09
0,01
0,14
0,12
0,42
0,40
0,44
1
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
0,12
-0,31
0,13
0,12
-0,14
0,28
0,16
0,31
-0,08
-0,52
-0,59
-0,38
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
0,09
-0,27
0,23
0,16
-0,11
0,26
0,16
0,32
-0,01
-0,48
-0,52
-0,35
0,93
1
Panjang Ibu Jari
0,14
0,11
0,07
-0,03
0,03
-0,29
-0,29
0,20
0,31
0,10
0,12
0,33
-0,11
-0,15
1
Panjang Jari Telunjuk
0,04
-0,10
0,17
0,09
0,16
-0,15
-0,10
0,61
0,49
0,06
0,17
0,30
0,12
0,08
0,37
Panjang Jari Tengah
-0,02
0,02
0,29
0,27
0,25
-0,10
-0,04
0,65
0,53
0,13
0,21
0,42
0,03
0,03
0,31
Panjang Jari Manis
0,13
0,01
0,26
0,41
0,23
-0,05
0,01
0,62
0,43
0,04
0,07
0,42
0,12
0,16
0,35
Panjang Jari Kelingking
0,01
0,08
0,26
0,25
0,02
0,23
0,27
0,39
0,38
0,00
-0,07
0,10
0,02
0,10
0,12
Panjang Jengkal Tangan
-0,16
0,31
0,09
0,01
-0,03
-0,01
0,12
0,15
0,41
0,44
0,50
0,48
-0,61
-0,57
0,20
Tinggi Siku Tangan
1
78
Lampiran 3. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani pria
No
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Parameter
46
47
48
Panjang Jari Telunjuk
Panjang Jari Tengah
Panjang Jari Manis
49
50
Panjang Kelingking
Panjang Jengkal Tangan
Tebal Badan Lebar Pinggul Panjang Siku ke Ujung Jari Panjang Siku ke Pergelangan Tangan Tinggi Siku Tangan Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki Panjang Kedudukan hingga Lutut Panjang Pergelangan Tangan Panjang Telapak Tangan Lebar Telapak Tangan (4 jari) Lebar Telapak Tangan (5 jari) Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah) Panjang Ibu Jari Panjang Jari Telunjuk
1
Panjang Jari Tengah
0,73
1
Panjang Jari Manis
0,58
0,71
1
Panjang Jari Kelingking
0,21
0,35
0,41
1
Panjang Jengkal Tangan
0,31
0,26
0,17
0,20
1
79
Lampiran 4. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani wanita 1 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Parameter
Berat Badan
2
Berat Badan
3
Tinggi Badan
4
Tinggi Mata
5
Tinggi Dagu
6
7 Tinggi Pergelang an Tangan
Tinggi Siku Tangan
Tinggi Bahu
8 Tinggi Ujung Tangan
10
Tinggi Siku Kaki
11
Tinngi Telapak Tangan
12
Tinggi Selangka ng
Tinggi Pinggul
13
14
15
Jangkaua n ke Depan
Jangkaua n ke Depan (Mengge nggam)
Panjang Lengan Atas
1
Tinggi Badan
0,28
1
Tinggi Mata
0,31
0,95
1
Tinggi Dagu
0,25
0,90
0,92
1
Tinggi Bahu
0,30
0,83
0,82
0,75
1
Tinggi Siku Tangan
0,31
0,86
0,86
0,81
0,76
1
Tinggi Pergelangan Tangan
0,17
0,74
0,74
0,67
0,60
0,76
1
Tinggi Ujung Tangan
9
0,04
0,33
0,36
0,31
0,29
0,36
0,51
1
-0,04
0,21
0,14
0,13
0,17
0,15
0,24
0,01
1
Tinggi Telapak Tangan
0,17
0,73
0,71
0,68
0,60
0,73
0,78
0,46
0,10
1
Tinggi Selangkang
0,16
0,70
0,74
0,64
0,63
0,67
0,56
0,42
0,01
0,62
1
Tinggi Pinggul
0,25
0,79
0,76
0,71
0,66
0,69
0,58
0,33
0,18
0,57
0,71
1
Jangkauan ke Depan
0,17
0,56
0,53
0,52
0,50
0,47
0,40
0,16
-0,08
0,35
0,40
0,44
1
Jangkauan ke Depan (Menggenggam)
0,05
0,63
0,65
0,64
0,57
0,59
0,37
0,13
-0,08
0,29
0,43
0,44
0,51
1
Panjang Lengan Atas
0,16
0,53
0,47
0,47
0,53
0,44
0,27
0,00
0,17
0,16
0,20
0,33
0,39
0,47
1
Panjang Lengan
0,17
0,48
0,43
0,46
0,44
0,38
0,16
-0,28
0,32
0,15
0,26
0,36
0,26
0,38
0,29
Lebar Bahu
0,67
0,37
0,38
0,34
0,34
0,38
0,33
0,04
0,21
0,27
0,18
0,26
0,20
0,02
0,16
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
0,11
0,69
0,69
0,66
0,62
0,48
0,37
0,09
0,21
0,39
0,48
0,50
0,48
0,62
0,52
Jangkauan Horizontal Tangan
0,27
0,66
0,65
0,63
0,61
0,65
0,42
0,09
0,14
0,38
0,48
0,55
0,36
0,50
0,46
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
0,10
0,21
0,18
0,13
0,13
0,26
0,00
-0,23
0,23
-0,05
0,11
0,33
0,09
0,16
0,36
Tinggi Genggaman Tangan
0,35
0,64
0,66
0,60
0,52
0,73
0,65
0,47
0,07
0,71
0,66
0,54
0,31
0,30
0,14
Tinggi Sandaran Tangan
0,28
0,41
0,43
0,43
0,37
0,40
0,35
0,19
0,10
0,33
0,31
0,40
0,17
0,19
0,09
Lebar Telapak Kaki
0,09
0,37
0,27
0,30
0,35
0,30
0,20
-0,01
0,37
0,21
0,17
0,25
0,35
0,27
0,11
Panjang Telapak Kaki
0,15
0,39
0,36
0,32
0,39
0,39
0,31
-0,07
0,42
0,16
0,18
0,44
0,12
0,31
0,38
Tinggi Siku Kaki
80
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Tinggi Dudukan
0,15
0,12
0,15
0,16
0,06
0,06
-0,04
-0,01
-0,32
0,13
-0,02
-0,07
0,18
0,15
0,13
Tinggi Lutut
0,29
0,16
0,12
0,16
0,05
0,11
0,08
-0,02
-0,20
0,14
-0,09
-0,02
0,15
0,20
0,21
Tinggi Pinggul
0,05
0,16
0,15
0,17
0,09
0,12
0,06
-0,06
-0,24
0,27
-0,01
0,03
0,22
0,11
0,03
Tinggi Bahu
0,21
0,38
0,41
0,39
0,31
0,33
0,24
0,14
-0,24
0,40
0,18
0,16
0,29
0,26
0,18
Tinggi Mata
0,21
0,46
0,45
0,46
0,37
0,39
0,28
0,06
-0,11
0,43
0,21
0,21
0,32
0,30
0,30
Tinggi Duduk
0,15
0,44
0,41
0,42
0,33
0,31
0,19
0,08
-0,17
0,39
0,23
0,31
0,29
0,33
0,14
Tebal Badan
0,50
0,11
0,14
0,13
0,10
0,07
0,05
-0,21
-0,20
0,07
0,00
-0,02
0,13
0,06
-0,09
Lebar Pinggul
0,69
0,18
0,18
0,16
0,20
0,19
0,15
0,20
0,07
0,11
0,00
0,19
0,20
-0,05
0,09
Panjang Siku ke Ujung Jari
0,21
0,47
0,39
0,39
0,32
0,50
0,29
0,10
0,33
0,30
0,42
0,53
0,22
0,18
0,24
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
0,14
0,41
0,37
0,36
0,45
0,38
0,19
0,01
0,30
0,05
0,24
0,37
0,37
0,30
0,48
Tinggi Siku Tangan
0,20
0,17
0,17
0,18
0,13
0,20
0,04
-0,02
-0,28
0,24
0,03
0,08
0,24
0,14
0,10
-0,16
0,25
0,13
0,14
0,18
0,25
0,24
0,03
0,54
0,30
0,19
0,26
0,01
0,11
0,06
Panjang Kedudukan hingga Lutut
0,01
0,31
0,20
0,18
0,24
0,29
0,30
0,13
0,49
0,35
0,22
0,27
0,12
0,12
0,12
Panjang Pergelangan Tangan
0,13
0,48
0,47
0,45
0,41
0,47
0,30
-0,10
0,17
0,25
0,29
0,42
0,30
0,55
0,28
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
Panjang Telapak Tangan
0,14
0,55
0,57
0,53
0,59
0,52
0,37
0,23
0,12
0,29
0,31
0,40
0,38
0,56
0,46
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
-0,01
0,12
0,18
0,14
0,12
0,10
-0,04
0,42
-0,01
0,13
0,34
0,11
0,15
0,11
-0,06
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
0,07
0,13
0,23
0,14
0,13
0,14
0,04
0,53
-0,04
0,07
0,40
0,17
0,12
0,15
-0,12
Keliling Genggaman Tangan
0,32
0,40
0,43
0,31
0,36
0,34
0,28
0,40
0,14
0,15
0,26
0,27
0,33
0,46
0,32
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
-0,07
0,03
-0,04
-0,01
0,03
-0,01
-0,08
-0,74
0,29
-0,14
-0,12
-0,05
-0,04
0,02
0,29
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
-0,04
0,05
-0,01
0,05
0,07
0,01
-0,05
-0,68
0,30
-0,15
-0,09
0,02
0,06
0,07
0,30
Panjang Ibu Jari
0,10
0,15
0,20
0,12
0,11
0,23
0,19
0,07
-0,10
0,06
0,10
-0,01
0,00
0,26
0,19
Panjang Jari Telunjuk
0,08
0,27
0,31
0,22
0,27
0,32
0,15
-0,01
0,09
0,06
0,15
0,18
0,18
0,34
0,23
Panjang Jari Tengah
0,15
0,35
0,41
0,28
0,24
0,38
0,22
0,04
0,12
0,14
0,26
0,31
0,22
0,42
0,29
Panjang Jari Manis
0,31
0,40
0,44
0,41
0,36
0,39
0,20
-0,06
0,05
0,14
0,29
0,38
0,26
0,50
0,31
Panjang Jari Kelingking
0,04
0,40
0,34
0,37
0,35
0,36
0,45
0,10
0,17
0,37
0,21
0,28
0,23
0,29
0,23
Panjang Jengkal Tangan
0,13
0,24
0,25
0,21
0,22
0,23
0,22
0,62
0,03
0,20
0,24
0,30
0,22
0,20
-0,06
81
Lampiran 4. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani wanita 16 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Parameter
17
Panjang Lengan
18 Jangkauan Horizontal Siku Tangan
Lebar Bahu
19
20
21
22
Jangkauan Horizontal Tangan
Panjang Siku ke Gengga man Tangan
23
Tinggi Genggam an Tangan
Tinggi Sandaran Tangan
24
Lebar Telapak Kaki
25
Panjang Telapak Kaki
Tinggi Dudukan
26
Tinggi Lutut
27
Tinggi Pinggul
28
29
30
Tinggi Bahu
Tinggi Mata
Tinggi Duduk
Berat Badan Tinggi Badan Tinggi Mata Tinggi Dagu Tinggi Bahu Tinggi Siku Tangan Tinggi Pergelangan Tangan Tinggi Ujung Tangan Tinggi Siku Kaki Tinggi Telapak Tangan Tinggi Selangkang Tinggi Pinggul Jangkauan ke Depan Jangkauan ke Depan (Menggenggam) Panjang Lengan Atas Panjang Lengan
1
Lebar Bahu
0,18
1
Jangkauan Horizontal Siku Tangan
0,41
0,25
1
Jangkauan Horizontal Tangan
0,37
0,43
0,51
1
Panjang Siku ke Genggaman Tangan
0,28
0,07
0,17
0,22
1
Tinggi Genggaman Tangan
0,18
0,33
0,27
0,39
0,01
1
Tinggi Sandaran Tangan
0,20
0,22
0,27
0,31
-0,03
0,36
1
Lebar Telapak Kaki
0,41
0,16
0,41
0,17
0,06
0,19
0,18
1
Panjang Telapak Kaki
0,36
0,38
0,36
0,41
0,40
0,16
0,10
0,24
1
82
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Tinggi Dudukan
-0,12
0,08
0,30
0,10
-0,09
0,03
0,03
0,00
-0,01
1
Tinggi Lutut
-0,09
0,19
0,20
-0,02
0,04
0,12
-0,02
0,08
0,19
0,71
1
Tinggi Pinggul
-0,05
0,11
0,21
-0,01
-0,17
0,09
0,07
0,03
0,01
0,79
0,61
1
Tinggi Bahu
-0,01
0,15
0,39
0,24
-0,11
0,29
0,18
0,16
0,07
0,88
0,66
0,77
1
Tinggi Mata
0,14
0,17
0,47
0,28
-0,03
0,31
0,18
0,15
0,15
0,84
0,68
0,74
0,93
1
Tinggi Duduk
0,10
0,09
0,46
0,24
-0,07
0,27
0,18
0,27
0,15
0,79
0,65
0,75
0,89
0,87
1
Tebal Badan
0,04
0,31
0,12
0,13
-0,31
0,15
0,38
0,03
-0,08
0,33
0,31
0,29
0,39
0,37
0,38
Lebar Pinggul
0,11
0,49
0,00
0,09
0,13
0,29
0,35
0,15
0,09
0,09
0,22
-0,06
0,11
0,11
0,09
Panjang Siku ke Ujung Jari
0,36
0,23
0,35
0,40
0,34
0,44
0,23
0,36
0,35
-0,18
-0,02
-0,15
-0,03
0,06
0,06
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
0,45
0,15
0,45
0,38
0,26
0,18
0,10
0,37
0,36
0,01
-0,08
-0,04
0,08
0,16
0,14
Tinggi Siku Tangan
-0,04
0,04
0,21
0,07
-0,02
0,24
0,08
0,14
-0,01
0,80
0,69
0,73
0,84
0,84
0,81
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
0,25
0,02
0,13
0,20
0,04
0,17
0,10
0,37
0,27
-0,42
-0,31
-0,25
-0,27
-0,22
-0,10
Panjang Kedudukan hingga Lutut
0,20
0,14
0,19
0,21
-0,03
0,25
0,14
0,43
0,25
-0,29
-0,20
-0,17
-0,17
-0,11
0,00
Panjang Pergelangan Tangan
0,33
0,19
0,45
0,37
0,16
0,17
-0,05
0,23
0,43
0,10
0,28
0,22
0,23
0,36
0,32
Panjang Telapak Tangan
0,26
0,19
0,53
0,40
0,13
0,23
-0,01
0,19
0,32
0,16
0,19
0,14
0,29
0,41
0,29
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
0,04
-0,07
0,19
-0,01
-0,10
0,26
0,11
0,12
-0,14
0,20
-0,08
0,01
0,17
0,21
0,14
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
0,01
-0,06
0,14
-0,02
-0,06
0,33
0,09
0,05
-0,09
0,05
-0,08
-0,11
0,06
0,08
0,04
Keliling Genggaman Tangan
0,23
0,30
0,39
0,21
-0,01
0,31
0,20
0,24
0,28
0,12
0,11
0,03
0,21
0,21
0,18
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
0,27
0,12
0,09
0,27
0,26
-0,25
-0,09
0,03
0,30
-0,13
-0,03
-0,01
-0,16
-0,03
-0,10
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
0,28
0,18
0,16
0,27
0,34
-0,24
-0,12
0,09
0,42
-0,11
0,02
-0,03
-0,14
-0,02
-0,06
Panjang Ibu Jari
0,05
0,09
0,17
0,15
0,05
0,11
0,04
-0,19
-0,01
0,12
0,04
-0,05
0,12
0,13
-0,04
Panjang Jari Telunjuk
0,12
0,23
0,32
0,36
0,00
0,07
-0,07
0,11
0,32
0,21
0,23
0,22
0,22
0,26
0,18
Panjang Jari Tengah
0,23
0,24
0,42
0,29
0,20
0,19
-0,08
0,12
0,47
0,27
0,25
0,27
0,32
0,37
0,29
Panjang Jari Manis
0,31
0,35
0,56
0,33
0,14
0,18
0,10
0,11
0,38
0,27
0,29
0,26
0,27
0,37
0,30
Panjang Jari Kelingking
0,31
0,29
0,45
0,19
-0,07
0,18
0,20
0,25
0,34
0,03
0,14
0,16
0,11
0,21
0,15
Panjang Jengkal Tangan
0,03
0,12
0,11
0,05
-0,14
0,15
0,05
0,18
0,07
0,00
0,02
-0,07
0,04
0,05
0,06
83
Lampiran 4. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani wanita 31
No
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Parameter
Tebal Badan Lebar Pinggul
32
Tebal Badan
33
34
Panjang Siku ke Ujung Jari
Lebar Pinggul
35
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
36
Tinggi Siku Tangan
37
Panjang Keduduk an hingga Siku Kaki
38
Panjang Keduduk an hingga Lutut
39
Panjang Pergelang an Tangan
40
41
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
Panjang Telapak Tangan
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
42
43
44
Keliling Genggam an Tangan
Diameter Genggam an Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
Diameter Genggam an Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
45
Panjang Ibu Jari
1 0,35
1
Panjang Siku ke Ujung Jari
-0,08
0,20
1
Panjang Siku ke Pergelangan Tangan
-0,09
0,07
0,35
1
0,33
0,15
0,01
0,07
1
Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki
-0,18
-0,21
0,31
0,33
-0,30
1
Panjang Kedudukan hingga Lutut
-0,17
-0,04
0,32
0,41
-0,17
0,87
1
Panjang Pergelangan Tangan
0,20
-0,13
0,33
0,22
0,20
0,16
0,09
1
Panjang Telapak Tangan
0,01
0,09
0,25
0,41
0,19
0,03
0,07
0,66
1
Lebar Telapak Tangan (4 jari)
-0,10
0,12
0,08
0,10
0,15
-0,03
-0,01
-0,02
0,25
1
Lebar Telapak Tangan (5 jari)
-0,11
0,12
0,13
0,00
0,04
-0,16
-0,13
0,07
0,28
0,88
1
Keliling Genggaman Tangan
-0,01
0,30
0,03
0,40
0,09
0,01
0,14
0,12
0,42
0,40
0,44
1
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk)
0,12
-0,31
0,13
0,12
-0,14
0,28
0,16
0,31
-0,08
-0,52
-0,59
-0,38
Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah)
0,09
-0,27
0,23
0,16
-0,11
0,26
0,16
0,32
-0,01
-0,48
-0,52
-0,35
0,93
1
Panjang Ibu Jari
0,14
0,11
0,07
-0,03
0,03
-0,29
-0,29
0,20
0,31
0,10
0,12
0,33
-0,11
-0,15
1
Panjang Jari Telunjuk
0,04
-0,10
0,17
0,09
0,16
-0,15
-0,10
0,61
0,49
0,06
0,17
0,30
0,12
0,08
0,37
Panjang Jari Tengah
-0,02
0,02
0,29
0,27
0,25
-0,10
-0,04
0,65
0,53
0,13
0,21
0,42
0,03
0,03
0,31
Panjang Jari Manis
0,13
0,01
0,26
0,41
0,23
-0,05
0,01
0,62
0,43
0,04
0,07
0,42
0,12
0,16
0,35
Panjang Jari Kelingking
0,01
0,08
0,26
0,25
0,02
0,23
0,27
0,39
0,38
0,00
-0,07
0,10
0,02
0,10
0,12
Panjang Jengkal Tangan
-0,16
0,31
0,09
0,01
-0,03
-0,01
0,12
0,15
0,41
0,44
0,50
0,48
-0,61
-0,57
0,20
Tinggi Siku Tangan
1
84
Lampiran 4. Koefisien korelasi antar parameter antropometri petani wanita
No
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Parameter
46
47
48
49
50
Panjang Jari Telunjuk
Panjang Jari Tengah
Panjang Jari Manis
Panjang Jari Kelingking
Panjang Jengkal Tangan
Tebal Badan Lebar Pinggul Panjang Siku ke Ujung Jari Panjang Siku ke Pergelangan Tangan Tinggi Siku Tangan Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki Panjang Kedudukan hingga Lutut Panjang Pergelangan Tangan Panjang Telapak Tangan Lebar Telapak Tangan (4 jari) Lebar Telapak Tangan (5 jari) Keliling Genggaman Tangan Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Telunjuk) Diameter Genggaman Tangan (antara Ibu Jari dan Jari Tengah) Panjang Ibu Jari Panjang Jari Telunjuk
1
Panjang Jari Tengah
0,73
1
Panjang Jari Manis
0,58
0,71
1
Panjang Jari Kelingking
0,21
0,35
0,41
1
Panjang Jengkal Tangan
0,31
0,26
0,17
0,20
1
85
Lampiran 5. Kuesioner Daftar Pertanyaan Wawancara Saya selaku mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB : Nama : Siska Febriana Putri NRP : F14070052 Memohon partisipasi dari Ibu/Bapak/Saudara untuk memberikan respon terhadap penggunaan alat gepyok atau papan perontok padi melalui wawancara ini. Respon yang Ibu/Bapak/Saudara berikan merupakan masukan sebagai bahan analisis data dalam skripsi saya. Atas partisipasi yang Ibu/Bapak/Saudara berikan, saya ucapkan terima kasih. Data Diri Responden Jenis Kelamin Pendidikan
: a. Laki-laki b. Perempuan : a. Tidak tamat SD b. Tamat SD atau sederajad c. SMP atau sederajad d. SMA atau sederajad Pengalaman menggunakan alat gebot : a. < 2 tahun b. < 5 tahun c. 5-10 tahun d. > 10 tahun
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Item Pertanyaan Berapa tinggi alat gebot yang digunakan: a. 40-45 cm b. 45-50 cm c. 50-55 cm d. 55-60 cm Apakah tinggi alat gebot tersebut sudah sesuai untuk anda gunakan : a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Tidak sesuai Apabila jawaban no.2 adalah tidak sesuai, apa alasan anda: a. Terlalu tinggi c. Terlalu miring b. Terlalu pendek d. Terlalu datar Darimana anda memperoleh alat gebot yang anda gunakan: a. Membuat sendiri, berapa biayanya? b. Membeli, berapa biayanya? c. Menyewa, berapa biayanya? d. Meminjam Berapa frekuensi menggunakan alat gebot: a. Setiap hari d. 1 kali/minggu b. > 3 kali/minggu e. < 1 kali/minggu c. 2 kali/minggu Pada bagian apa keluhan nyeri otot yang anda rasakan sehari-hari: a. Lengan c. Pinggang b. Punggung d. Kaki Kelelahan otot apa yang anda rasakan saat menggunakan alat gebot? a. Sakit punggung b. Kelelahan c. Tidak ada keluhan d. Alasan lain ...................................................................................................
86
8.
Berapa rata-rata produktivitas jika merontokkan padi dengan gebot: a. < 10 kg/jam c. 20-30 kg/jam b. 10-20 kg/jam d. > 30 kg/jam 9. Berapa rata-rata jam kerja/hari anda: a. 2 jam/hari c. 6 jam/hari b. 4 jam/hari d. 8 jam/hari 10. Apakah anda pernah menggunakan alat pedal tresher: a. Ya b. Tidak 11. Apabila jawaban no.10 “Ya” mana yang lebih “nyaman” memakai alat pedal tresher atau gepyok: a. Gebot b. Pedal tresher 12. Apakah alasan anda ? a. Produktivitas b. Nyaman c. Murah
87
88