STRUKTUR INTERNAL KELENJER SUSU
Interior Kelenjer Susu (Histologi) • Kelenjer susu adalah suatu organ yg kompleks, yg tumbuh dan berkembang sejak tahap embrional hingga memasuki fase kebuntingan, laktasi dan akhirnya mengalami penyusutan. • Struktur internal kelenjer susu terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1- Jaringan konektif (Connective tissue) 2- Sistim saluran (Ductular system) 3- Jaringan sekretori (Secretory tissue)
1) Connective tissue (stroma) • Jaringan konektif berfungsi utk mendukung jaringan duktular dan jaringan sekretori.
• Ambing yg ideal mengandung jaringan konektif dlm jumlah minimal dan sebaliknya memiliki jaringan sekretori dalam jumlah maksimal.
2) Ductular System • Sistem saluran kelenjer susu berawal dari alveoli dan berakhir pd pintu puting (streak canal). Selama mengalir pada sistim saluran, air susu tidak mengalami perubahan komposisi. • Pertama-tama air susu dikumpulkan di dlm lumen (rongga) alveoli dan terminal ductules. Lalu dari sana mengalir ke saluran yang lebih besar hingga memasuki saluran primer yg menempel ke gland cistern (kantong ambing) yg merupakan titik pengumpulan paling besar air susu. • Dari gland cistern selanjutnya air susu akan mengalir ke teat cistern (kantong puting); kedua kantong ini dipisahkan oleh sebuah annular fold. • Biasanya 10 – 12 buah saluran bermuara ke masing-masing kantong ini, namun ada juga yg mencapai sampai 20 buah jumlahnya.
Diagram of Duct System
Interlobular duct
• Air susu dicegah keluar dari kantong puting oleh sebuah otot sphincter, yg pd saat pemerahan akan berkontraksi di sekitar pintu puting sehingga air susu mengalir keluar puting.
• Ukuran dan bentuk gland cistern pd masing-masing kuartir bervariasi satu sama lain, dgn kapasitas berkisar dari 100400 ml air susu. Namun demikian, tdk ada hubungan atau pengaruh ukuran kantong ini dgn jumlah air susu yg dihasilkan oleh sebuah kuartir. • Kantong ambing dan kantong puting pd dasarnya saling berhubungan (continuos), namun pd kebanyakan sapi terdapat sebuah struktur sirkular (yg disebut annular folds) di antara keduanya.
3) Secretory Tissue • Sel-sel sekretori merupakan setengah bagian dari total sel yg membangun jaringan sekretori ambing selama masa laktasi. • Jaringan sekretori ini tersusun ke dalam struktur lobus di mana masing-masing lobus tersusun dari banyak lobulus. Selanjutnya, masing-masing lobulus mengandung gugusan (clusters) alveoli (150-220 alveoli) yg diselimuti (dibungkus) oleh rangkaian pembulub darah. Setiap alveolus memiliki semua komponen yg dibutuhkan untuk membentuk dan mengalirkan air susu ke sistim saluran susu. • Masing-masing alveolus tersusun dari satu lapisan tunggal sel-sel epithel (sel-sel sekretori) yang mengelilingi central lumen (rongga tengah) ke dalam mana air susu yg dibentuknya dipompakan.
Alveoli (acini) • Berupa struktur mirip kantong di mana air susu disintesis dan disekresikan.
• Lumen alveolus dilapisi oleh sebuah lapisan tunggal sel-sel epitel sekretori. Selanjutnya lapisan sel-sel epitel sekretori ini dilapisi oleh sel-sel epitel kontraktil (myoephitel) yg berkontraksi oleh ransangan hormon oksitosin yg menyebabkan air susu dipompakan dari lumen alveoli ke saluransaluran kecil. • Di bagian luar lapisan sel-sel myoepithel, alveolus diselimuti oleh membran dasar dari jaringan konektif.
Alveolus
Sitologi Kelenjer Susu Epithelial Secretory Cell Sel-sel sekretori merupakan unit dasar pembentuk air susu. Bahan baku air susu masuk dari darah ke dalam sel sekretori melalui membaran basal (basal membrane) dan lateral (lateral membran), sedangkan air susu dikeluarkan ke dalam lumen alveoli melalui membran apikal (apical membrane).
Major components of a secretory epithelial cell
Schematic structure of alveolar cell
1. Nucleus : bagian paling penting dari sel; mengandung bahan genetik yg mengontrol fungsi sel serta sintesis air susu dan beberapa enzim. 2. Endoplasmic Reticulum: berupa saluran yg diselimuti oleh membran, berawal di inti sel dan memanjang hingga ke sitolasma. ER terdiri dari 2 bagian: a. ER kasar: diselimuti oleh ribosomes yg merupakan tempat biosintesis protein. b. ER halus: tdk memiliki ribosom, berperan sebagai saluran intraselular untuk transfer meterial di dalam sel.
3. Golgi Apparatus: lokasi pengepakan protein (penambahan Ca & P ke kasein, pembentukan micelles kasein) serta lokasi biosintesis laktosa. 4. Secretory vesicles: berawal dari Golgi apparatus untuk mengangkut bahan pembangun non-fat membran vesikular ke membran apikal. 5. Lysosomes: mengandung enzim-enzim degradatif yg bila dilepaskan akan mencerna sel-sel skeretori itu sendiri. Enzim-enzim ini dilepaskan selama masa involusi (penyusutan kelenjer susu saat masa kering atau mengalami mastitis). 6. Cytoplasm: matrik cairan sel; mengandung enzim, makromolekul dan zat-zat nutrien. Juga sebagai lokasi pemecahan glokosa secara anaerobik.
7. Junctions: Struktur yg menghubungkan sel. a) Tight junctions: berlokasi di sekitar bagian apikal dari sel; menghubungkan sel-sel yg berdekatan dan membentuk pembatas ketat yg mencegah terjadinya aliran material antar sel. b. Gap junctions: menhbungkan sel yg berdekatan dan memungkinkan perpindahan material berbobot molekul rendah antar sel.
8. Membranes a) Basal & lateral membranes: bahan baku air susu diambil dari darah ke dalam sel-sel sekretori melalui membran ini. b) Apical membrane: air susu dikeluarkan ke dalam lumen melalui membran ini. c) Basement membrane: berlokasi di ruang interstitial space di atas sel-sel sekretori. Bahan baku air susu dari darah diambil melalui membran ini.