STRESS KERJA
Pengertian stress Respon-respon fisiologis dari tubuh Responterhadap tuntutan lingkungan maupun personal
Hans Selye The Stress of Life
What is stress? Stress is natural Response to change - adjust to environment Very individual Can be physical and mental Perceived as positive or negative
Stress dibagi 2, yaitu :
Distress : respon terhadap halhal-hal atau kejadian yang bersifat negative
Eustress : Respon terhadap halhal-hal atau kejadian yang bersifat positif
Hans Selye The Stress of Life
DISTRESS Distress or negative stress occurs when your level of stress is either too high or too low and your body and/or mind begin to respond negatively to the stressors.
EUSTRESS Eustress or positive stress occurs when your level of stress is high enough to motivate you to move into action to get things accomplished.
Jenis Stress
Eustress – GOOD – Pencapaian yang berarti – Jatuh cinta – Memenangkan pertandingan
Distress – BAD – Bosan, lesu, lelah – Stimulasi berlebihan – Tuntutan terlalu berat – Kerja berlebihan
Model Teoritis dari Stress 1. General Adaptation Syndrome – Dikemukakan oleh Hans Selye (1982) – Menurut teori ini, stress adalah reaksi pertahanan tubuh secara keseluruhan terhadap sumbersumber-sumber penyebab stress/stressor – Terbagi atas 3 proses : 1. The initial alarm reaction 2. Resistance Stage 3. Exhaustion Stage
General Adaptation Syndrome • The initial alarm reaction (reaksi thd tanda bahaya) ; tubuh bereraksi terhadap tantangan/ancaman dari luar. Misalkan meningkatnya detak jantung, keringat dingin • Resistance Stage (Taraf perlawanan); perlawanan); suhu tubuh normal, tetapi adrenalin tetap dikeluarkan (bertahan, berdaptasi) sehingga kondisi fisiologis tetap terjaga. Misalkan perubahan pola makan, imsomnia, nightmares, cemas, panik • Exhaustion Stage (Taraf kelelahan); kelelahan); masa kelelahan, bila terus berlangsung akan mengakibatkan kematian. Misalkan gangguan pencernaan, sakit kepala, tekanan darah
Model Teoritis dari Stress 2. The Stress Life Events Model –
Dikemukakan oleh Holmes & Rahe (1967), Holmes & Matsubi (1972)
–
Mereka setuju dengan pendapat Selye bahwa kejadian khusus dalam kehidupan dapat memberikan efek secara fisik
–
Penelitian mereka bertujuan untuk mengidentifikasikan kejadian--kejadian khusus dalam kehidupan yang menjadi kejadian penyebab dari stress
–
Menurut teori ini, stress muncul sewaktusewaktu-waktu berdasarkan atas kejadian yang dialami individu dimana kejadian itu menimbulkan perilaku coping dan respon adaptif
–
Mereka menyusun Social Readjustment Rating Scale, yang berisikan kejadiankejadian-kejadian dalam kehidupan yang dikorelasikan dengan gejalagejala-gejala gangguan penyakit
Model Teoritis dari Stress 3. Person Environment Fit Theory –
Dikembangkan oleh French, Caplain, Van Harrison (1982)
–
Secara khusus menyelidiki mengenai stress yang muncul pada pekerjaan
–
Preposisi utama dari teori ini adalah bahwa tuntutan dari lingkungan pekerjaan kadang tidak sesuai dengan keinginan, tujuan dan kemampuan karyawan
–
Ada 4 konsep dasar dari teori ini : 1. Organizational Stress 2. Strain 3. Coping 4. Social support
Person Environment Fit Theory • Organizational Stress ; stress yang diakibatkan oleh pekerjaan, seperti : iklim perusahaan, tuntutan dari pimpinan, kepuasan kerja • Strain ; responrespon-respon negative dari individu terhadap suatu ketegangan/tekanan dipekerjaan • Coping ; pertahanan diri melawan stress/penyesuaian untuk adaptasi. Coping terbagi 2, yaitu : – Fisiologis; penyesuaian diri dengan fisiologis tubuh, seperti ; hormone, tekanan darah – Perilaku; Fight or flight response (melawan atau melarikan diri)
• Social support ; dukungan emosional yang muncul dari hubungan social di lingkungannnya
Model Teoritis dari Stress 4. A Face Model of The Job Sequence –
Dikemukakan oleh Beehr & Newman (1978)
–
Mereka menyusun suatu model untuk mengindetifikasikan dan mengorganisasikan semua segi atau komponen dari job stress stress.. Dari model ini tersusun lebih dari 150 variabel yang berhubungan dengan stress
–
Beehr & Newman menambahkan elemen waktu terhadap stress menunjukan bahwa stress adalah proses yang merupakan rangkaian waktu, untuk itu mereka membagi menjadi initial adaptive dan Secondary adaptive response
A Face Model of The Job Sequence Adapun beberapa bentuknya;
Personal Facet ; Kondisi Individu, meliputi karakter personal, bagaimana individu menghadapi stress
Process Facet ; melibatkan proses kognitif dan afektif seseorang terhadap stress
Environment facet ; mengacu pada lingkungan kerja ; alat, individu, outcomes (hasil)
Human Consequences ; efek psikologi mengarah pada kecemasan, efek fisik mengarah pada gangguan asam lambung, efek overt behavior mengarah pada peningkatan agresivitas, penggunaan obatobatobatan
Organizational Consequences ; efek yang muncul sebagai bentuk sanksi dari organisasi, contoh : absenteeism, produktivitas menurun, turnover
adaptive response ; ResponRespon-respon adaptasi terhadap stress. Dari sisi individu berupa social support, sisi organisasi berupa mengubah jadwal kerja, memberikan treatmen
Model Teoritis dari Stress 5. A General Perspective on Stress Menurut teori ini stress digambarkan sebagai gabungan dari interaksi antar lingkungan dan individu. Peristiwa stress akan dengan segera menimbulkan respon fisiologis dan akan menimbulkan perilaku coping atau sebaliknya menimbulkan gangguan.
RESPON STRES SUMBER STRES (STRESSOR)
Tingkat Stress (%) 60
40
20
0
Kejadian
Sumber: ‘Reducing Stress’ oleh Tim Hindle Pensiun
Kehilangan pekerjaan
Perkawinan & anak
Sakit
Masalah Hukum
Perceraian/perpisahan
Kematian orang terdekat
TINGKAT STRESS & KEJADIAN
100
80
STRESSOR Menurut Berry (1998) Physical Stressor – efek dari kebisingan, menimbulkan stress yang significan. Suara Suara--suara yang dapat menimbulkan stress : suara pesawat terbang (90dB); kemacetan lalu lintas (80dB); pabrik (90dB); dengungan (30dB); konser musik. – Efek dari panas, orang tekanan darah tinggi lebih rentan terhadap stress akibat panas – Efek dari polusi udara
Sosiopsikologis; proses adaptasi terhadap lingkungan – relokasi – Migrasi – Job transfer
Job Stressor – – – – –
Work overload dan Work underload; underload; masingmasing-masing terbagi Qualitative : beban pekerjaan Quantitative : jumlah pekerjaan Role Ambiguity : bila peran dan pekerjaan yang dilakukan tidak jelas Role Conflict : bila tidak ada kesesuaian antara persyaratan tugas dengan aspek pekerjaan
STRESSOR Menurut Lazarus & Cohen (1977) Catalystic phenomenom; phenomenom; kejadian yang tiba--tiba, seperti : gempa bumi, kebakaran, tiba tsunami Powerful
events,, seperti : krisis keluarga events (kematian, perceraian)
Daily
hassles (repetitive problems), masalah--masalah yang muncul setiap hari, masalah seperti : lupa menempat kunci, pertengkaran keluarga, listrik padam
Understanding Stress Sources of Stress
External: – – – – –
Physical Environment: noise, heat, bright lights, traffic Social: rudeness, bossiness, aggression Organizational: rules/regulations, red tape, deadlines, dysfunction Major life events: births, deaths, weddings, job loss, promotion Daily hassles: commuting, mechanical breakdowns, misplaced keys
Internal: – Lifestyle choices: caffeine, lack of sleep, overloaded schedule – Negative self-talk: pessimistic thinking, self-criticism, over-analyzing – Mind traps: unrealistic expectations, black-or-white thinking, overpersonalizing, rigid standards – Personality traits: perfectionism, workaholism, people-pleaser, “Type A”
PERBEDAAN INDIVIDUAL SEBAGAI SUMBER STRESS Perbedaan
individu antara lain, gender, warna kulit (Afro Amerika lebih gampang terkena gangguan cardiovaskuler dan hipertensi)
Factor
budaya menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat stress yang disebabkan karena batas kemampuan dan individualisme
Menurut Hopstedl, perbedaan budaya meliputi : a. Individual Vs Collectivism b. Power distance, distance, sejauh mana suatu kepemimpinan dijabarkan - High power distance - Low power distance c. Uncertainty dan Avoidance - uncertainty = job description yang kurang jelas - avoidance = job description jelas d. maskulin Vs Feminism
PERBEDAAN INDIVIDUAL SEBAGAI SUMBER STRESS Menurut
Hall & Hall
– Polychronic Vs Monochronic Poverty, dysfunctional families, trapped in an unhappy marriage or in a despised job or career. – Segi kognitif dan kepribadian. Stress mudah menyerah orang dengan tipe kepribadian A, yaitu orang yang bersifat kompetitif dan memiliki hasrat berprestasi yang tinggi (penelitian Rosenmann & Fridman tahun 1974)
TIPE KEPRIBADIAN APAKAH ANDA?
Apakah anda biasanya ……… – Geregetan melihat orang yang jalannya/kerjanya lambat? – MondariMondari-mandir/mengepalkan tangan selagi berpikir? – Tidak dapat berhenti berpikir/bekerja kecuali sedang tidur? – Selalu ingin bersaing? – DikejarDikejar-kejar waktu? – Menyelesaikan kalimat orang yang bicaranya lelet? – Cepat marah dan tidak sabar?
Tipe A lebih mudah kena penyakit jantung koroner, kolesterol tinggi.
TIPE KEPRIBADIAN APAKAH ANDA?
Atau……..anda biasanya……. – Alon Alon-alon, pokoknya kan beres? – Tidak begitu detil? – Dapat menunda sesuatu? – ‘Easy going’? – Suka menjadi pendengar? – Bekerja satusatu-satu? – Santai, tidak mudah marah? – Tidak diburu waktu?
B
DAMPAK STRESS TERHADAP INDIVIDU (1)
Dampak psikologis – Emosi, menangis, marah – Menarik diri – Bermusuhan, agresif – Cemas, curiga, merasa tidak berguna – Menyalahkan lingkungan
Dampak tingkah laku – Selalu terburuterburu-buru – Pelupa – Alkoholik, perokok berat – Tidak bersemangat, malas – Makan berlebih/kurang
DAMPAK STRESS TERHADAP INDIVIDU (2)
Dampak kognitif – Sulit memutuskan – Kurang konsentrasi – Kurang kreatif – Peka terhadap kritik
Dampak fisiologis – Kadar gula meningkat – Keringat berlebihan – Tekanan darah meningkat – Denyut jantung meningkat – Sakit kepala – Tidak nafsu makan – Rambut rontok
DAMPAK STRESS TERHADAP ORGANISASI Tingkat
absensi meningkat Produktifitas menurun Ketidak puasan kerja Burnout
YANG DIAKIBATKAN OLEH STRESS
Physical illness – – – –
gangguan kulit (eksim dan gatalgatal-gatal) gangguan musculoskeletal (kejang otot dan sakit kepala) gangguan cardiovaskuler (hipertensi, serangan jantung, migraine) gangguan gastrointestinal (gastritis, radang dinding lambung)
Produktivitas kerja menurun
Burnout; gangguan perilaku yang disebabkan oleh stress yang berkepanjangan. Individu menunjukan perilaku putus asa, sangat lelah dari sisi emosi. Biasanya dialami oleh customer service atau orangorang-orang yang bekerja melayani orang lain.
Burnout dapat dibentuk oleh 3 aspek, yaitu : – emotional exhaustion (kelelahan emosinal) – gangguan menyelesaikan tugsa individu (lack (lack of personal accomplish)) accomplish – depersonalisasi
COPING TERHADAP STRESS
mengurangi stress kerja ; dapat dilakukan dengan menggunakan perlindungan bagi mereka yang bekerja ditempat--tempat beresiko. Beban kerja yang berlebihan ditempat dapat dikurangi dengan mendisain ulang pekerjaan, misalnya dengan menghilangkan lembur
mencari dukungan social; baik dari rekan sekerja maupun dari supervisor. Umumnya wanita lebih terbantu dengan dukungan social dalam mengatsi masalah stress kerja
Program manajemen stress; yaitu mengajarkan pada karyawan bagaimana mereka melakukan coping terhadap pekerjaan. Pendekatan ini bersifat individual. Program manajemen stress ini biasanya menggunakan teknikteknik-teknik seperti relaksasi, restrukturisasi kognitif untuk meningkatkan kewaspadaan maupun program fitness.
CARA MENANGGULANGI STRES
Pastikan lebih dulu ada/tidaknya stress
Program untuk organisasi :
Cari penyebabnya
Pengembangan organisasi
Program untuk individu :
Evaluasi beban kerja
Relaksasi
Rotasi
Meditasi
Perbaikan fasilitas
Ciptakan rasa humor Gaya hidup sehat, olah raga, diet Evaluasi diri, konseling Rekreasi Mempertebal iman