MENGENAL SISTEM PENGOBATAN ALTERNATIF
HOMEOPATY Edited by : Abu Hasbaan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN HOMEOPATHY : Adalah Sistem Pengobatan yang bekerjasama dengan sistem Kekebalan Tubuh untuk mencapai kesembuhan secara alamiah. Obat Homeopathy dapat meningkatkan resistensi tubuh terhadap infeksi, mempercepat waktu penyembuhan dan dapat mencegah timbulnya komplikasi. Pengobatan ini bertujuan mengobati seseorang secara keseluruhan (holistik), meliputi fisik, emosi dan mental. PENEMU sistem pengobatan homeopathy adalah seorang dokter berasal dari Jerman pada tahun 1790 bernama dr. Samuel Christian Friedrich Hahneman. Pengobatan Homeopathy saat ini sudah berkembang di negera-negara maju seperti Prancis, Jerman, Inggris, Amerika, bahkan di Malaysia dan India. Di Indonesia pengobatan ini termasuk kedalam katagori Pengobatan Alternatif, yang tertuang dalam Kepmenkes : No. 1076/Menkes/SK/VII/2003, Pasal 3, tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional. BAHAN OBAT Homeopathy terbuat dari bahan alamiah, yaitu Tumbuhan, Hewan, Mineral dan bahan biologis lainnya, yang diproses sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan. Homeopathy dapat mengobati berbagai macam penyakit, dari mulai penyakit ringan sampai dengan penyakit berat sekalipun. Pengobatan ini telah terbukti aman selama bertahuntahun sejak ditemukannya.
1.A. FALSAPAH PENGOBATAN
Mengobati diri adalah suatu kewajiban Untuk mendapatkan kesehatan tubuh, manusia selalu melakukan berbagai usaha, seperti : Menjaga asupan makanan, berolah raga dan beristirahat, menghindari diri dari stress, dsb.
Menurut Tyler Kent : bahwa yang sekarang dinamakan penyakit adalah kelanjutan (Ultimate) dari suatu proses sebelumnya. Yaitu ketidak serasian antara THE WILL and UNDERSTANDING / Kemauan dan Pengertian. a. apabila “The Will” Terpenuhi : maka hidup akan menjadi Tenang / Sehat b. apabila “The Will” Tidak Terpenuhi, tetapi terselesaikan dengan pengertian (Understanding), maka hidup akan menjadi Tenang kembali / Sehat c. apabila “The Will” tidak terpenuhi dan tidak terselesaikan dengan pengertian, maka akan timbul Konflik jiwa – Stress -- Keluhan badan, yang akibatnya hidup menjadi tidak Tenang / Tidak Sehat. Sistem pengobatan dalam ilmu kesehatan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Alloepathy dan Homeopathy. a. Aloepathy : adalah system pengobatan dengan cara menyerang penyakit. Obat yang diberikan kepada pasien bertujuan untuk membunuh penyakit, oleh karenanya obat yang diberikan harus dengan dosis yang besar / cukup.
1
b. Homeopathy : adalah system pengobatan yang bekerjasama dengan system kekebalan tubuh. Obat yang diberikan kepada pasien bertujuan untuk membangkitkan system pertahanan tubuh ( antibody / vital force ), sehingga tubuh itu sendiri yang akan melawan penyakit. Cukup dengan rangsangan kecil / dosis kecil. 1.B. SEJARAH ILMU KEDOKTERAN Zaman Purbakala : Orang Sakit dianggap kemasukan Roh Jahat. Diobati dengan jampi-jampi atau dengan ramuan-ramual alami. Zaman Hipocrates : Hippocrates, lahir pada 400 tahun sebelum Masehi, dikenal sebagai bapak Kedokteran mengemukakan hukum yang berhubungan dengan kesehatan manusia, yaitu : 1. Hukum Similia : Obat untuk menyembuhkan suatu gejala, jika diberikan kepada orang sehat, bisa menimbulkan gejala tersebut. 2. Vis Medicatrix Neturea : Manusia diciptakan Tuhan sudah dengan daya tahan secara alamiah terhadap serangan penyakit. 3. Medicus Interpres et Minister Naturea : Dokter / Tabib hanya mempelajari dan membantu alam untuk menghalau penyakit. Zaman Modern / Allopaty : -
Hukum Similia Dilupakan orang. Microskop : digunakan untuk mempelajari Bibit Penyakit, seperti Bakteri, Parasit, Jaringan dan Sel tubuh manusia. Alat Potret Rontgen : dipakai untuk mempelajari keadaan tubuh passien. Laboratorium : dilakukan pemeriksaan bahan-bahan kimiawi badan passien. Farmasi : mencari obat-obat untuk melawan penyakit pasien Contraria Contrariis Cerentur : Usaha Allopaty menyembuhkan dengan melawan penyakit.
Zaman Homeopathy : -
-
-
-
Hukum-hukum yang dikemukakan Hippocrates hidup kembali Hukum Similia : bahwa obat terhadap suatu gejala, jika diberikan kepada orang sehat akan menimbulkan gejala tersebut, berket penyelidikan Dr. Hahnemann dengan kulit Kina sebagai obat Malaria. Similia Similibus Curentur : Like can be cured by lika / yang serupa bisa menyembuhkan yang serupa. Untuk menyembuhkan keluhan pasien, dicari obat yang memberikan keluhan yang sama pada orang sehat. Profil Penyakit, yaitu keluhan yang diderita oleh Pasien Profil Obat, yaitu keluhan yang ditimbulkan oleh obat pada orang sehat. Homeopathy berasal dari dua kata, yaitu : HOMEOS = Sama dan PATHOS = Penderitaan. Vis Medicatrix Naturea : manusia sudah mempunyai daya tahan alamiah untuk menghalau penyakit. Proving : Percobaan Hahnemann dengan memakan obat-obat yang sudah diketahui khasiatnya. Materia Medica : Buku kumpulan obat-obat yang sudah di-Proving dengan segala gejalagejalanya.
2
1.C. PRBEDAAN ANTARA PENGOBATAN HOMEOPATHY DAN ALLOPATY Metoda pengobatan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian : 1. Metoda Pengobatan Kedokteran Modern ( Umum / Standar ) 2. Metoda Pengobatan Alternatif ( Homeopathy, ramuan jamu-jamu, Herbalisme, Akupungtur, Pijat Refleksi, dll ).
Perbedaan antara Metoda Pengobatan Kedokteran Modern / Allopaty dan Homeopathy PENGOBATAN KEDOKTERAN MODERN PENGOBATAN HOMEOPATHY -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------* Perang melawan penyakit * Menyentuh sistem keseimbangan tubuh agar Bangkit melawan penyakit * Sistem pendiagnosaan berdasarkan jenis * Pendiagnosaan secara Holistic ( menyeluruh ) baik Dan perjalanan penyakit. fisik maupun jiwa * Obat yang diberikan besar kemungkinan * Bila digunakan sesuai aturan & anjuran tidak akan menimbulkan efek samping menibulkan efek samping / membahayakan. * Yang menjadi sorotan adalah jenis penyakit * Yang menjadi perhatian adalah keluhan pasien dan penyebab timbulnya keluhan ( symthom ). * Dangan terus menerus minum obat yang * Menguatkan sistem keseimbangan / kekebalan sama akan menimbulkan kekebalan terha( Vital Force ) dap penyakit dan tidak berpungsinya sistem kekebalan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hukum Kadar Obat : Rangsangan kecil : memperkuat Vital Force ( Menyembuhkan ) Rangsangan sedang : merusak Vital Force ( Meracuni ) Rangsangan besar : memusnahkan Vital Force ( Membunuh ) Hukum Penyembuhan Homeopathy : Reaksi Primer : Counter Effect = Efek Kebalikan ( Agravasi ) Reaksi Scunder : Therapeutic Effec = Efek Pengobatan Penyakit Artifisial : Penyakit buatan Definisi Sehat menurut WHO : “ Health is a complete physical, mental and social wll-being, and not merely the absence of diseases and infirmities. (Sehat adalah rasa sejahtera secara fisik, mental dan social, dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan cacat ).
3
BAB II MENGENAL SISTEM PENGOBATAN HOMEOPATHY 2.A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HOMEOPATHY SEJARAH HOMEOPATHY
Sistem pengobatan ini ditemukan sekitar tahun 1790 oleh dr. Samuel Hahnemann, seorang dokter dari Jerman. Sistem pengobatan ini kemudian berkembang di berbagai negara Eropa, terutama setelah merebaknya wabah kolera pada tahun 1831, dimana dr. Hahnemann dengan menggunakan Champora telah berhasil mengobati para pasien yang menderita muntaber. Dr. Frederick Foster Hevey Quin, salah seorang pasien dr. Hahnemann kemudian mengembangkan sistem pengobatan ini, pada tahun 1854 di Eropa mendapat kesempatan untuk membuktikan kesuksesannya mengobati pasien kolera dengan obat Homeopathy. Kematian pasien di Rumah Sakitnya 30 % lebih sedikit dibandingkan dengan pasien di Rumah Sakit Umum. Keberhasilan Eropa menarik minat Amerika untuk mengembangkannya. Di Asia, homeopathy sudah sejak lama dikenal luas, terutama di India dan Pakistan. Di Malaysia dan Singapur pun homeopathy sudah digunakan secara umum dan diperjual belikan.
PENGUJIAN OBAT HOMEOPATHY ( Proving ) Gagasan Hahnemann dalam melakukan pengesahan obat ( Proving ) dilakukan kepada orang yang sehat dan diamati setiap gejala yang timbul. Beliau melakukannya terhadap dirinya sendiri dan temantemannya. Tujuan Proving untuk mengetahui siafat-sifat obat serta gejala yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Gejala yang timbul kemudian dicatat dan dibukukan dalam Kitab Materia Medica. Pada awal abad ke 19 ketika Hahnemann mengembangkan Homeopathy, kulit kayu Kina dipergunakan untuk mengobati penyakit yang disebut “Aque” yaitu demam yang menimbulkan panas dingin yang sekarang dikenal dengan penyakit Malaria. Pertama kali kulit kayu Kina ini ditemukan suku Indian Amerika Selatan yang disinyalir banyak tumbuh di Peru dan negara tetangganya sangat efektif dalam mengobati penyakit Malaria. Pada tahun 1640 seorang yang bernama Countess of Chichon membawa kulit kayu ini ke Eropa, kemudian namanya diabadikan menjadi nama tumbuhan ini ( Chinhona ). Zat aktif yang terkandung dalam kulit kayu ini adalah “Quinine” yang dapat menimbulkan efek samping yang keras, antara lain sakit kepala, muntah dan demam yang merupakan gejala penyakit malaria, ketulian dan telinga berdengung, bercak merah dan sakit perut. Karekter yang ditimbulkan oleh kulit kayu Kina ini mengundang perhatian Hahnemann untuk melakukan penelitian, megnapa obat ini begitu efektif dalam melawan penyakit Malaria. Kemudian Hahnemann melakukan uji coba terhadap dirinya, beliau meminum obat tersebut untuk melihat pengaruhnya, selama satu minggu dia makan kulit kayu kina dalam dosis kecil perharinya. Ketika tubuhnya merasakan gejala Malaria, Hahnemann berkesimpulan bahwa obat yang dapat menimbulkan suatu penyakit, dapat pula menyembuhkan penyakit tersebut. Dari hasil pengujian tersebut kemudian Hahnemann mengambil suatu kesimpulan, mengingat efek sampingnya yang sangat keras, dia berkeyakinan bahwa dosis yang jauh lebih kecil bisa memberikan efek penyembuhan yang sama. Atas dasar hasil pengujian inilah maka prinsip dosis meminum ini menjadi patokan dalam pengobatan Homeopathy.
4
2.B. PRINSIP DASAR HOMEOPATHY PRINSIP PENGOBATAN HOMEOPATHY Homeopathy adalah salah satu bentuk ilmu kedokteran naturopati yang dalam proses kerjanya adalah membantu tubuh melakukan proses penyembuhan diri sendiri. Hal ini sejalan dengan imunisasi, apabila kita melakukan vaksinasi maka tubuh kita akan mengalami kekebalan dari jenis penyakit tertentu. Demikian pula halnya dengan obat Homeopathy yang kita konsumsi merupakan vaksin bagi tubuh kita. Dalam pengobatan Homeopathy dikenal dengan prinsip totality of symptoms, yaitu seorang praktisi Homeopathy dalam mengobati seseorang penderita tidak hanya megnamati pada gejala yang timbul belaka, akan tetapi seorang Homeoath harus lebih jeli dengan memperhatikan kondisi keseimbangan individu si penderita, secara menyeluruh baik fisik, rohani maupun jiwanya, hal ini yang disebut modalitas. Modalitas yang terdapat pada individu penderita harus disesuaikan dengan obat yang terdapat dalam buku panduan atau daftar obat Homeopathy yang dikenal dengan “Materia Medica”. Prinsip pengobatan ini berdasarkan pada hukum kesamaan “Like Cured by Like”. Penyakit yang timbul diobati dengan obat yang menimbulkan efek yang sama bila dimakan oleh orang sehat. Kerja obat ini merangsang pertahanan tubuh ( Vital Force ) agar dapat mengantisipasi serangan penyakit. Menurut Huzur IV : bahwa obat itu merupakan Mercusuar yang merangsang Vital Force untuk mengerahkan “tentaranya” sekaligus menunjukkan kepada Vital Force dimana gangguan itu berada. Hahnemann mendapatkan pengertian yang lebih memuaskan tentang cara kerja tubuh dan bagaimana tubuh dapat dijangkit penyakit. Dengan mencatat semua gejala yang timbul selama pembuktian, Hahnemann melihat bahwa tubuh manusia merupakan satu kesatuan dan bukan kumpulan dari bagianbagian terpisah, sebagaimana padnangan para dokter Allopaty. Sebagai satu kesatuann hidup, jika tubuh terganggu maka akan mengambil langkah terpadu untuk melindungi atau mengembalikan keseimbangan selaras alami atau dalam ilmu medis disebut HOMEOSTATIS. Berdasarkan ilmu Homeopathy, penyakit adalah kumpulan gejala yang dihasilkan tubuh dalam upaya untuk menyembuhkan diri sendiri. Tujuan dari pengobatan Homeopathy adalah memperkuat reaksi alami (gejala) untuk mencapai kesembuhan. Gejala dipandang sebagai cara tubuh mengeluarkan penyakit, seperti hal riak air pada permukaan kolam, demikian pula halnya gelaja melepaskan energi suatu penyakit untuk mengembalikan keselarasannya. Berdasarkan prinsip Homeopathy penyakit akan tetap bertahan jika ada yang menghambat keluarnya gejala, sebagai contoh apabila seseorang mendapat gangguan kejiwaan, maka langkah yang paling baik disembuhkan dengan cara emosinya dikeluarkan, karena jika tetap terpendam emosi dakan terus membatasi dan menekan sipenderita. Kebanyakan penyakit memberikan gejala yang spesifik, misalnya bercak merah pada campak, pertama muncul di wajah dan leher, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain. Walaupun gejala ini serupa pada setiap penderita, secara anatomi dan fisiologi semua orang lebih kurang sama, namuns etiap roang punya kelemahan yang berbeda dalam hal kemampuan untuk menyembuhkan diri. Pengertian ini penting dalam menentukan obat dan ahli Homeopathy selalu memperlihatkan gejala setiap penderita. Dalam prinsip Homeopathy gejala pada pasienh dicocokan dengan gejala yang dihasilkan obat. Semakin dekat kecocokan pla gejala obat dengan pasien, semakin mujarablah obat tersebut. Sebagai contoh, dalam kasus penyakit salesma, dokter Alopaty dapat dipastikan memberikan obata Aspirin dan menganjurkan banyak minum air putih dan istirahat. Berbeda dengan seorang homeopathy, dia akan mengajukan banyak pertanyaan sehubungan dengan gejala yang dirasakan pasien, kemudian memberikan obat pilihan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Misalnya bersin-bersin, mata berair, serak, batuk-batuk, sakit kepala, banyak ingus, bibir atas panas dan merasa tidak enak pada ruangan yang dingin, seorang Homeopath akan memberikan obat Alium Cepa ( bawang merah ). Sebaliknya bila merasa gelisah dan sulit tidur, demam, sakit kepala, merasa haus, mata dan hidung serasa panas, merasa enak pada ruangan panas, maka obatnya adalah Arsenic.
5
DAYA TAHAN TUBUH ( Vital Force )
Homeopathy menemukan suatu pandangan bahwa : “ dalam tubuh manusia terdapat suatu kekuatan tenaga alami yang berjalan secara dinamis dan seimbang, lahir dan bathin, fisik maupun mental spiritual, sehingga terciptalah suatu keseimbangan. Dr. Hahnemman menyebutnya dengan VITAL FORCE. Kekuatan Vital Force ini senantiasa berusaha menjaga agar tubuh manusia berada dalam keadaan sehat dan seimbang dari segala unsur yang dalam fisik maupun mentalnya. Keadaan seperti itu disebut Homeostatis. Pada dasarnya Vital Force pada orang sehat bekerja secara harmonis menggerakan seluruh organ tubuh dengan baik. Namun ketika kondisi tubuh manusia terganggu yang disebabkan oleh akibat kerja keras, beban pikiran dan stress, atau disebabkan oleh gangguan penyakit keturunan. Apabila keadaan itu terjadi maka kesehatan manusia akan terganggu, maka terjadilah penyakti Acute.
Untuk mengembalikan keadaan sehat maka Vital Force memegang peranan penting. Oleh sebab itu untuk membangun kekuatan Vital Force perlu dilakukan. Salah satu usaha untuk memberikan kekuatan pada Vital Force yang lemah dengan cara memberikan kekuatan atau potensi. Potensi inilah yang akan membangun kembali kekuatanVital Force.
Dalam kasus-kasus tertentu seseorang yang menderita suatu penyakit akan dapat merasakan suatu gejala dan kerja potensi terhadap Vital force, yang mana Vital force akan mendorong penyakit dalam tubuh manusia dari bagian organ tubuh yang sangat vital, seperti jantung, paruparu, hati ke bagian tubuh yang kurang vital, misalnya perut, mulut, hidung dll.
Pada umumnya penyakit didorong keluar dari tubuh manusia dengan cara yang berbeda-beda. Misalnya banyak keluar cairan dalam tubuh seperti nanah, lendir, kencing atau gatal-gatal pada kulit. Dalam sistem pengobatan Homeopathy yang diutamakan dalam merawat pasien bukanlah masalah penyakitnya, melainkan jiwa dari si pasien itu sendiri yang merupakan wujud dari manusia seutuhnya.
GEJALA AGRAVASI Ada dua istilah dalam system pengobatan Homeopathy, yaitu Amelioration dan Aggravation. 1.
Amelioration : atau kesembuhan adalah perjalanan dari suatu penyakit setelah diberikan obat menunjukan dampak dan gejala positif untuk penyembuhan akibat dari efek obat yang diberikan, sehingga diri si penderita merasa tenang karena rasa sakitnya sudah berkurang.
2.
Agravation : adalah suatu gejala yang tumbuh akibat a\suatu penyakit yang diberikan obat, maka si pasien untuk beberapa lama akan merasakan rasa sakit yang semakin hebat, namun pada akhirnya rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya, gejala semacam ini menunjukkan bahwa penyakit yang diderita mengarah pada kesembuhan.
Salah satu factor penting yang harus menjadi perhatian para homeopath adalah masalah Agravasi atau terjadinya gejala penyakit buatan. Apabila si penderita diberikan salah satu obat Homeopathy dan si penderita tersebut kemudian mengalami penderitaan atau merasakan penyakitnya semakin parah. Kejadian yang demikian menandakan agravasi telah terjadi. Namun demikian hal ini tidak perlu dirisaukan, karena sesungguhnya kejadian ini menandakan obat yang diberikan benar dan tepat. Agravasi merupakan tanda petning dalam prinsip pengobatan homeopathy, artinya bahwa tanda-tanda atau gejala-ejala yang timbul merupakan pertanda baik bagi si penderita bahwa penyakitnya akan segera sembuh, sedangkant erjadinya peningkatan gejala yang semakin hebat merupakan suatu reaksi obat, dan keadaan tersebut akan berlangsung hanya sementara, setelah itu akan hilang dan penyakitnya akan sembuh secara alami.
6
Pada umumnya obat homeopathy yang diberikan kepada si penderita dan menimbulkan agravasi atau peningkatan gejala yang ditandai dengan munculnya berbagai gejala penyakit, sesungguhnya sangat tergantung pada : 1. 2. 3.
Bahwa Obat yang diberikan tepat sesuai dengan keluhan si penderita Si Penderita terlalu sensitive terhadap obat yagn diminum Dapat pula terjadi akibat dari potensi yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi si Penderita.
Dokter Kent mengatakan, apabila mendapatkan pasien mengalami penderitaan yang semakin parah (Agravasi) yang datangnya dengan cepat setelah minum obat, maka jangka waktu penderitaannyaakan singkat, dan selanjutnya akan megnalami penyembuhan. Kasus ini biasanya terjadi pada jenis-jenis penyakit Acute. Sedangkan untuk penyakit Cronic, agravasi bisa terjadi dalam beberapa hari lamanya. Untuk menjadi catatan bahwa penyakit Cronic pada umumnya penyembuhannya berjalan lambat dan lama, bahkan kadang-kadang memakan waktu berhari-hari sampai berminggu-minggu yang pada akhirnya penyakit akan sembuh secara alami. 2.C. BAHAN-BAHAN DASAR HOMEOPATHY Bahan dasar obat homeopathy terdiri dari : Tumbuhan, hewan dan mineral. Sebagai contoh :
Bahan dari Tumbuhan : 1. Aconite ( Aconitum Napellus ) : Pohon dengan tinggi sekitar 70 – 100 cm, terdapat di pegunungan Eropa, Rusia dan Asia Tengah. Bagian yang digunakannya adalah akar, bunga dan daun. 90 % racunnya terdapat pada akar. Tanaman ini diambil saat sedang berbunga, yaitu sekitar bulan Juni – Juli. Proving yang dilakukan Hahnemann pada tahun 1805 dan digunakan secara luas untuk demam dan keluhan yang sifatnya tiba-tiba dengan disertai rasa nyeri dan takut. 2. Belladona ( Altropa Belladona ), artinya Wanita Cantik. Bagian yang digunakannya adalah daun dan bunga segar. Proving dilakukan Hahnemann tahun 1799, digunakan untuk demam skarlet. 3. Bryonia, China, Lycopodium, Nux Vomica, Pulsatila, Thuja, dll.
Bahan dari Hewan : 1. Lachesis ( Trigonocephalus lachesis ), adalah bisa ular ( asal Amerika Selatan ) yang dibuat obat homeopathy untuk mengobati gigitan ular yang bisanya menyerang pernafasan. 2. Cantharis, diambil dari bisa sejenis Kumbang yang sangat beracun, digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan rasa panas, seperti terbakar, tersiram air panas, dsb. 3. Apis Mellifica, dibuat dari madu lebah, untuk mengobati, kulit bengkak-bengkak akibat gigitan atau sengatan binatang.
Bahan dari Mineral : 1. Silicea Terra, adalah bahan utama batu-batuan di permukaan bumi, yang dapat ditemukan dimana saja. Oleh tanaman Silicea diserap dalam batang guna menguatkan tubuh. Dalam tubuh manusia, Silicea untuk menguatkan gigi, rambut dan kuku. 2. Sulphur, bahan sulphur mineral ditemukan dekat kawah gunung berapi dan sumber air panas. Sulphur digunakan untuk berbagai keluhan di kulit dan pencernaan. 3. Calc Carb ( Caalcium Carbonate ), bahan yang diambil adalah bagian kerang yang mengkilap, bila terkena cahaya akan terlihat warna pelangi. Obat ini bekerja pada tulang dan gigi, juga untuk keluhan nyeri punggung, persendian, tulang patah dan nyeri gigi. 4. Arsenic Alb. ( Arsenicum album ), batuan ini ditemukan di Swedia, Jerman, Norwegia, Inggris dan Kanada. Pada jaman dulu Arsenic digunakan untuk meningkatkan stamina dan menguatkan otot. Arsenic juga dikenal sebagai racun. Efek racun yang akut berupa rasa terbakar di saluran pencernaan, disertai muntah, kejang-kejang dan bahkan kematian. Sebagai obat homeopathy, obat ini bekerja pada membarn mukosa ( selaput lendir ) dari saluran pencernaan.
7
2.D. PENGOBATAN HOMEOPATHY DILAKUKAN SECARA HOLISTIC
Pengobatan yang dilakukan pada Homeopathy adalah secara Holistic ( keseluruhan ) karena manusia itu adalah merupakan kesatuan dari fisik, mental dan spiritual. Analisa yang dilakukan oleh seorang Homeopath bukanlah tertumpu pada : “ Penyakit apa yang diderita oleh si passien?”, melainkan “ Apa yang menyebabkan passien memiliki keluhan seperti itu? “.
Cara-cara Pendekatan Holistic : memperhatikan manusia sakit secara keseluruhan, jiwa-raga. Setelah menanyakan Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan mulailah pemeriksaan jiwa : - Riwayat Keluarga - Riwayat Pendidikan - Riwayat Pekerjaan - Riwayat Pernikahan - Riwayat Sosial - Hobby - Hal Menyulitkan
: Ayah / Ibu, Nenek/Kake, saudara-saudara : Play Group, TK, SD, SLTP, SLTA dsb. : Atasan, Bawahan, Sejawat, dsb. : Suami / Istri, anak-anak dsb. : Tetangga, teman-teman, dsb. : Olah Raga, Main kartu, dsb. : Problema hidup, dsb.
Cara Pengobatan Homeopathy : -
Dari penelitian itu kita dapatkan PROFIL PENYAKIT / PASIEN Kemudian dicarikan Obat dengan Profil yang sama ( Materia Medica ) Jika mungkin berikan satu macam. Jika tidak mungkin, boleh diberikan kombinasi beberapa obat. Obat Konstisional : Obat yang cocok dengan konstitusi pasien. Obat Polycrest : Obat yang profilnya luas.
2.E. ISTILAH-ISTILAH DALAM HOMEOPATHY - Proving
: Pembuktian atau pengujian obat terhadap diri sendiri atau orang lain.
- Symthom : tanda-tanda penyakit / gejala yang timbul. - Akut
: serangan penyakit secara tiba-tiba / sifatnya mendadak
- Kronis
: penyakit yang menyerangnya secara perlahan / menahun.
- Mother Tinktur : cairan induk / master ( lambang Q ) yang merupakan hasil campuran bahan obat dengan Alkohol 95 % yang telah diendapkan selama 2-3 minggu. - Potensi
: kemampuan tubuh untuk mengantisipasi rangsangan obat. Semakin encer konsentrasi substanssi maka semakin tinggi potensinya, dan semakin kuat khasiatnya.
- Antidotum
: obat yang satu bila dicampur dengan obat lain saling menghilangkan khasiatnya.
8
2.F. CARA MEMBUAT P HOMEOPATHY PROSES PEMBUATAN TINCTURE Untuk melakukan suatu penyarian ( pembuatan obat dengan mengambil sari ) suatu simplisia ( contoh bahan dasar obat ), kita harus mengetahui cairan penyari apa yang harus dipergunakan. Berdasarkan Farmakope Indonesia cairan penyari yang diijinkan untuk dipergunakan adalah : air, Ethanol, Ethanol air atau Ether. Pada umumnya cairan yang dipergunakan dalam Tincture Homeopathy adalah Ethanol (Alkohol) 95 %. Timbul pertanyaan mengapa mesti Ethanol yang dipergunakan. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Ethanol lebih efektif, jamur dan kuman sulit tumbuh, tidak beracun, netral, absorsinya baik dan dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Contoh Pembuatan Tincture Alium Cepa ( Bawang Merah ) Untuk membuat Tincture Alium Cepa (sebagai contoh), kita ambil beberapa butir bawang merah (Alium Cepa), kupas kulit luarnya, cuci bersih kemudian iris halus-halus. Siapkan bejana atau stoples yang telah disterilkan. Masukan 10 bagian simplisia (bawang merah) yang telah diiris halus ke dalam bejana, lalu tuangkan 75 % Ethanol 95 %, kemudian aduk-aduk sehingga warna cairan berubah warna. Kemudian bejana tutup rapat, simpan di ruangan yang terlindung dari sinar matahari dan biarkan selama 5 hari sambil terus di aduk-aduk / kocok-kocok. Setelah 5 hari kemudian larutan disaring dengan kertas saring ke dalam bejana lain. Ampas hasil saringan dicuci dengan sisa Ethanol ( 15 bagian ) sehingga diperoleh larutan sebanyak 100 bagian. Kemudian endapkan selama 2 hari, lalu saring dan pisahkan endapan yang terdapat dalam larutan. Maka diperoleh MOTHER TINCTURE ( Q ). Untuk membuat Tincture yang berasal dari benda obat yang keras ( mineral ) dilakukan dengan cara menumbuknya dalam lesung atau porcelin mortar dengan perbandingan 1 bagian benda Obat dan 99 bagian Gula Susu, ditumbuk ( dicampur & diaduk-aduk ) selama 1 jam. Adapun proses selanjutnya, setelah mendapatkan potensi 3C, perlakuannya sama dengan proses pembuatan Tincture lainnya, yaitu menggunakan Ethanol 95 %. ATURAN MEMBUAT OBAT HOMEOPATHY Pada dasarnya setiap benda obat mempunyai khasiat untuk menyembuhkan suatu penyakit, namun demikian dari sifat-sifat benda obat mempunyai reaksi efek balik yang kadang kala membahayakan kesehatan. Misalnya suatu benda obat dengan dosis tinggi dapat menyembuhkan akan tetapi beresiko tinggi. Oleh sebab itu untuk menghilangkan efek negatif dari benda obat serta mendapatkan khasiat obat yang aman dan efektif, maka perlu dilakukan penghalusan dari sifat-sifat benda obat tersebut dengan memperkecil dosis yang dalam Homeopathy disebut DILUSI atau Pengenceran serta memberi Potensi.
9
PENYIAPAN DAN POTENSIASI OBAT HOMEOPATHY SISTEM POTENSIASI & EFEKTIVITAS POTENSI Dalam ilmu Homeopathy dikenal dengan 2 cara Dilusi atau pengenceran, yaitu metoda Centicimal dan metoda Desimal. Pembuatan secara CENTIMAL, dengan perbandingan 1 : 99, yaitu 1 tetes larutan asli (Tincture) dengan 99 tetes Alkohol 95 %. Hasil dari Dilusi ini adalah potensi 1C. Sedangkan secara DECIMAL, adalah pembuatan obat dengan perbandingan 1 : 9, yaitu 1 tetes larutan asli (Tincture) dengan 9 tetes Alkohol 95 %. Hasil dari Dilusi ini adalah potensi 1X. Pengenceran dari potensi 1C dengan perbandingan 1 : 99 hasil Dilusinya adalah potensi 2C. Pengenceran dari potensi 2C disebut dengan potensi 3C. Demikian seterusnya. Pada pengenceran lebih dari 12 kali, bahan aslinya sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah kekuatan energi listrik / electron, yang didapatkan melalui pengocokan ketika terjadi pengenceran. Semakin tinggi pengenceran / semakin encer unsur obat, semakin tinggi potensi dan semakin kuat khasiat obat. Hal ini berlawanan dengan pengenceran untuk obat-obat / unsur-unsur yang lain. MENYIAPKAN OBAT SIAP KONSUMSI Obat yang merupakan hasil dari potensiasi atau mother tinkture jarang digunakan secara langsung, karena disamping rasanya sangat tidak enak ( pahit ), juga tidak efisien. Maka untuk menjadikan obat yang siap konsumsi digunakanlah media obat, berupa gula halus, atau globul ( bulatan kecil ). Caranya adalah : Gula halus dimasukan dalam plastik obat kemudian ditetesi satu atau dua tetes obat, kemudian dicampur dengan cara meremas-remas agar bercampur dengan merata. Sedangkan untuk Globul, setelah ditetesi 2 – 3 tetes, kemudian dikocok-kocok hingga bercampur merata. Dan obat itu telah siap konsumi. A. KETENTUAN PEMBERIAN OBAT HOMEOPATHY Pada umumnya untuk penderita yang mempunyai gejala dengan vatalitas rendah atau gejalanya berjalan lambat, dalam perawatannya diberikan potensi rendah ( potensi 6 – 39 C ). Sedangkan bagi penderita yang gejalanya hebat, baik dalam bentuk demam atau gangguan emosional, diberikan potensi menengah ( 200C). Adapun untuk menyembuhkan secara cepat dengan agravasi kecil, hanya diberikan kepada penderita dengan jumlah keluhan mental atau emosional. Potensi yang optimum akan merangsang secukupnya, dengan proses penyembuhan tubuh dengan cara yang paling lembut. Setiap unsur obat memiliki dua macam efek, yaitu efeek PRIMERR dan efek SKUNDER. Kedua efek ini berlawanan. Ketika efek Primer berakhir, maka muncul efek Skunder. Efek Primer bersipat sementara, sedangkan efek Skunder merupakan efek terakhir yang akan mengobati penyakit. Dalam perawatan pasien Homeopathy ada 3 hal yang perlu diperhatikan : 1. 2. 3.
Jangan sekali-kali mengulangi memberikan obat yang sama selama reaksi obat pertama sedang berjalan pada arah kesembuhan. Berikan sekali lagi obat yang sama apabila reaksi obat pertama yang membawa kesembuhan telah berhenti aksinya dan penyakitnya menunjukkan gejala seperti sebelumnya diberikan obat. Ganti obat apabila reaksi perjalanan obat yang membawa kesembuhan telah berhenti dan gejala penyakit berubah.
10
Selain tiga hal tersebut ada pula yang harus diperhatikan dalam memilih jenis obat-obatan, karena dalam obat Homeopathy ada tiga karakter obat, yaitu : 1.
Obat yang sejalan (Compatible), adalah obat yang satu dengan lainnya mempunyai khasiat yang saling menunjang dalam penyembuhan penyakit, misalnya penggunaan Aconite dapat diiringi dengan penggunaan Sulphur, Pulsatila, Arsenic alb. Obat yang bertentangan (Inimica), adalah obat yang satu dengan yang lainnya mempunyai khasiat yang saling bermusuhan, atau berlawanan sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala, misalnya pemberian obat Sulphur mengiringi Calc Carb, atau Rhus Tox mengiringi Apis Mel. Antidotal, adalah obat yang satu digunakan bersamaan dengan obat lainnya dan obat tersebut sebagai Antidot, maka obat yang satu dengan lainnya akan saling menghilangkan khasiatnya. Misalnya Champhora dengan Opium atau Nux Vomica dengan Ignatia.
2.
3.
2.G. CARA MENYIMPAN & MINUM OBAT HOMEOPATHY CARA MENYIMPAN OBAT HOMEOPATHY -
-
-
-
Obat harus disimpan ditempat sejuk, kering dalam botol tertutup rapat, dan hindarkan dari sinar matahari secara langsung, karena obat ini mudah menguap dengan adanya peningkatan suhu udara. Penguapan ini akan terus berlangsung jika tutup botol longgar atau tidak tertutup dengan baik. Obat-otaban ini harus disimpan tersendiri dalam botol-botol terpisah, sehingga apabila diperlukan obat-obat itu dapat dicampurkan, tetapi dianjurkan agar tidak menyimpan obat yang telah tercampur dalam jangka waktu lama. Walaupun ada resep obat tertentu jika dicampur tidak saling menimbulkan efek negatif, tetapi ada beberapa obat tertentu memiliki sifat alami saling berlawanan dengan obat lainnya (Antidote) sehingga saling menghilangkan khasiat obat, maka tidak boleh dicampurkan. Campuran obat yang baru dibuat mempunyai efek lebih baik dari pada obat yang tercampur sebelumnya. Demikian pula obat-obat ini harus selalu dilindungi dan dijauhkan dari baubauan, seperti : Parfum, sabun, bedak, minyak kayu putih, bumbu dapur, kopi, dsb., karena akan menghilangkan khasiat obat Homeopathy. Dalam keadaan normal, udara segar tidak mempengaruhinya, tetapi untuk tindakan pencegahan, sebaiknya jangan memakai Parfum ketika meminum obat atau hindari kedekatan dengan tempat obat-obatan. Jangan membuka dua botol obat secara bersamaan dan berdekatan, karena akan saling mengkontaminasi.
ATURAN MINUM OBAT HOMEOPATHY Diminum dalam keadaan perut kosong, minimal 30 menit sebelum dan sesudahnya jangan makan atau minum apapun. Apabila setelah minum kopi, makan sambal atau menyikat gigi pake pasta gigi, waktu yang baik adalah satu jam. -
Aturan minum secara umum adalah : Potensi 6x / 30 dimininum 3 x sehari untuk tiga hari pertama, kemudian 1 x untuk seterusnya. Potensi 200 diminum 1 x sehari utnuk 3 hari pertama, selanjutnya 1 x seminggu. Potensi 1000 diminum 1 x seminggu atau dua minggu satu kali. Potensi CM ( 10.000 / 100.000 ) hanya dianjurkan diminum satu dosis saja.
-
Kedisiplinan meminum obat adalah faktor penting yang menyebabkan kesembuhan. Diusahakan waktu meminum obat konstan setiap harinya.
-
Setiap ada tanda-tanda penyembuhan, pemakaian obat harus dikurangi. Apabila sudah sembuh harus dihentikan pemakaian obat.
11
FUNGSI AIR LIUR Perbedaan yang mendasar dalam mengkonsumsi obat Homeopathy, adalah bahwa obat Homeopathy harus diminum dalam keadaan perut kosong, obat tidak boleh diminum bersama air, tetapi cukup dihisap-hisap di bawah lidah. Mengapa harus diletakan di bawah lidah, tentunya ada alasannya : Pertama disamping di bawah lidah banyak mengandung air liur yang dapat mempercepat larutnya obat, juga di bawah lidah banyak terdapat pembuluh darah yang dimungkinkan dapat mempercepat reaksi karena langsung diserap ke dalam darah. Selain itu yang perlu diketahui bahwa air liur adalah bersifat alkali, ludah mengandung enzim pencerna zat tepung. Fungsi air liur secara fisisnya adalah membasahi mulut, membersihkan lidah dan membasahi makanan. Ludah melarutkan beberapa unsur, sehingga memudahkan kerja kimiawi terhadapnya. Sedangkan kerja kimiawi ludah adalah disebabkan oleh enzim ptyalin diantaranya bekerja mengubah zat tepung yang sudah dimasak menjadi sejenis gula yang mudah larut, yaitu maltose. Sistem kerjanya mulai di dalam mulut, kemudian makanan ditelah, dan kerja ptyalin bekerja terus di dalam lambung kria-kira selama dua puluh menit sampai makanan asam olehkerja cairan lambung. Hal ini merupakan jawaban mengapa selama mengkonsumsi obat Homeopathy tidak bolah makan dan minum, tentu tujuannya agar proses obat tidak tercampur dengan zat-zat lain. Penting utnuk disimak bahwa di dalam air ludah, terutama ludah basi terdapat sisa-sisa enzim yang sudah tergolong racun, yagn dalam jumlah teratas, justru racun ini bisa digunakan untuk mengobati penyakit.
12
BAB III PEMAHAMAN PENYAKIT PADA MANUSIA Homeopathy mengenal dua golongan Penyakit : Acute dan Kronis PENYAKIT ACUTE ( mendadak ) Dapat ditimbulkan akibat dari makanan yang kurang zat Gizi atau akibat karena kurang menjaga kesehatan tubuh, atau juga bisa datang akibat dari benda-benda asing yang hinggap dalam tubuh, misalnya kuman dan bakteri yang menjalar dalam tubuh menurut arah tertentu dengan kurun waktu tertentu pula. Gejala dari penyakit Acute adalah datangnya secara tiba-tiba, adapun kesembuhannya dapat dengan cepat, atau berkepanjangan dan bahkan dapat berakhir dengan kematian. Pengobatan bisa diberikan selang 24, 18, 12, 6, 4 jam sekali atau kadang-kadang perlu 30 menit / 15 menit. PENYAKIT KRONIS ( Idapan ) Adalah suatu penyakit yang terpendam di dalam tubuh, yang dapat menimbulkan berbagai macam jenis penyakit dari masa ke masa. Gejala-gejala yang timbul dari penyakit idapan bisa terjadi secara mendadak ( Acute ). Namun sebenarnya penyakit idapan ini datangnya secara bertahap, Sesungguhnya penyakit kronis sulit untuk disembuhkan, kecuali dengan mendiagnosa gejala-gejala penyakit mulai dari awal asal timbulnya penyakit. Penyakit ini berjalan lambat / lama dan proses penyembuhannya pun juga lambat / lama. Ada tiga macam penyakit Kronis : PSORA, SYPHILIS dan SYCOSIS. Disebut MIASMA. Hahnemann mengemukakan bahwa manusia semenjak lahir sudah mempunyai penyakit yang disebut penyakit bawaan. Penyakit keturunan (Inherited Desease) adalah penyakit yang disebabkan oleh factorfaktor dari dalam tubuh si penderita yang diakibatkan terjangkitnya penyakit yang pernah diderita oleh orang tua si penderita, dengan gejala-gejala yang cukup hebat. 1. MIASMA PSORA : Psora adalah penyakit kronis yang paling tua. Awal dari segala penyakit kronis. Psora berawal dari kelainan di kulit. Kelainan kulit ini jika diobati dengan obat luar seperti salep, tampaknya sembuh, padahal ia “masuk” ke dalam tubuh yang mengakibatkan timbulnya gangguan-gangguan pada jantung, liver/hati, ginjal, kanker, epilepsy, sampai kepada penyakit jiwa (insanity). Jadi janganlah mengobati gejala kulit yang bersifat Psora dengan salep. Kesulitannya, siapa yang pada waktu kecil tidak perna mengalami kelainan kulit ?….. Untuk amannya obati saja dengan obat biasa / obat Anti Psora berdasarkan Hukum Similia. Hahnemann dalam penelitiannya selama 12 tahun menemukan bahwa ada pasien-pasien dengan gejalagejala kulit tertentu, setelah diobati dengan obat luar, saat itu merasa sembuh. Akan tetapi setelah beberapa waktu pasien itu kembali dengan gejala-gejala yang lebih dalam dan lebih parah. Ia sampai kepada kesimpulan bahwa : a. Jika kelainan kulit seperti itu diobati dengan obat luar, Salep atau Lotion, kelainan itu tampaknya sembuh, padahal ia akan masuk ke dalam badan dan menimbulkan gejalagejala yang lebih dalam dan lebih parah. b. Di dalam badan manusia seperti itu harus ada suatu keadaan yang mendasari pemunculan Miasma Psora. Dan semua gejala-gejala ikutannya itu ia golongkan kedalam penyakit Psora. c. Dari sini ia menemukan dan kemudian menyusun suatu hokum, yaitu Hukum Perjalan Penyakit Kronis dan Perjalanan Penyembuhannya yang berbunyi : “Suatu penyakit kronis berjalan dari bagian luar badan ke dalam. Sedangkan penyembuhannya berjalan dari dalam ke luar”.
13
Gejala-gejala Psora yang penting adalah : Mental : Ketakutan (Anxiety) : Takut mati, takut tidak akan berhasil dalam suatu usaha Kesedihan (Depressi) : Putus asa, kehilangan akal Kedua keadaan ini akibat dari adanya Stress. Keadaan tubuhnya sangat lemah. Kulit : Seperti orang tak pernah mandi. Kering, kotor, kasar, bintik-bintik bernanah, Rasa sangat gatal. Juga dimuka. Kepala : di kepala kering, rambut kering, pecah-pecah, rontok, beruban. Umum : Keadaan merosot, lemah, hilang semangat. Tampak jorok.
2. MIASMA SYPHILIS : Penularan penyakit ini terjadi saat kontak seksual yang tidak sah. Gejala pertama merupakan suatu luka di kemaluan yang disebut “chancre” (Stadium I). Jika tidak diobati atau diobati kurang sempurna, maka akan timbul gangguan pada kulit dengan bentuk yang khas (Stadium II). Keadaan ini bisa berkembang menjadi Stadium III, dengan gejala di dalam organ-organ tubuh yang dinamakan Gumma. Berbentuk benjolan (Tumor) dengan isinya yang khas. Stadium IV ditandai dengan gangguan pada Susunan Syaraf Pusat maupun Perifer. Beberapa sifat penyakit Syphilis : 1. Cacat atau berubahnya bentuk tubuh (Deformity ) 2. Bertambah kuatnya penyakit ini. Bentuknya lukt, gangrene, dsb. 3. Tiap gejala bertambah berat di waktu malam. Mental : Berfikir lambat, muram, bodoh, mudah marah, takut menghadapi malam Kepala : Sering sakit kepala sebelah, malam tambah berat, bintik-bintik yang basah bernanah Mata : Kerusakan pada biji mata, Photophobia Telinga : Keluar nanah dari telinga, pendengaran terganggu Hidung: Tersumbat, tulang hidung rusak (Sadle nose) Muka : Anak-anak tampak tua Mulut : Gigi rusak, bisul-bisul, mudah luka di gusi Kulit : Luka-luka bernanah, benjolan-benjolan bernanah dan berdarah Hahnemann menemukan bahwa obat yang sangat baik adalah “Mercury”, beberapa obat lainnya adalah : Calc Flour, Aurum, Acid Flour, Kali Bich, dll. 3. MIASMA SYCOSIS : Gejala awal adalah kencing bernanah (Gonorrhoe). Bila pengobatan awal tidak sempurna, gejala akan masuk ke dalam badan, disebut Sycosis, dan menimbulkan Anemia dan bengkak. Kemudian berkembang, timbul benjolan-benjolan di selaput tipis, selaput kutil-kutil. Jika tumbuh di sendi-sendi memberi kesan seperti Rheumatik. Penyakit ini merupakan penyakit menular melalui hubungan seks atau diturunkan kepada anak. Obat yang dianjurkan Hahnemann adalah Thuja dan Nitric Acid. Gejala umum Sycosis adalah : Mental
: Mengomel, menggerutu, cemburu, curiga, lupa kejadian baru tetapi ingat kejadian lama. Kepala : Sakit kepala di bagian atas, rambut rontok meninggalkan bekas bentuk bundar Hidung: Kemerahan, banyak lendir sehingga susah bernafas. Lendir warna hijau, bau anyir. Perut : Mulas, Apendik sakit. Wanita : Bengkak di ovary, rahim bernanah, berlendir, bau, keputihan dan infertilitas Kulit : Kutil-kutil, haemangioma seperti tahi lalat dengan pembuluh darah melebar setempat Umum : Sakit encok di sendi-sendi dengan pengapuran, lambat sembuh. Menimbulkan kurang darah, anemia, seperti orang kurang makan. Dapat di lihat dari muka yang pucat.
14
4. MIASMA CAMPURAN a. PSORA dengan SYPILIS Campuran ini memperlihatkan konstitusi tuberkuler, dengan batuk-batuk kering (TBC paru), TBC kelenjar (Scrophulosis), TBC selaput otak (Meningitis). Keluhan letih, kurang cekatan, kurus, gugup, selalu lelah. Muka pucat, lehernya panjang, kurus. Riwayat peredaran darah yang lemah, tangan dan kaki selalu dingin. Kadang-kadang pasien mengeluh rasa panas naik ke muka, kepala dan dadanya. Nafsu makan kurang. Keringat malam, sakit kepala yang hilang timbul. Wanita : dengan haid yang terlalu cepat, darah banyak dan lama. Mental : Murung, pemarah, ada kalanya putus asa, tidak tenteram, gelisah. Menurut Kent batuk kering dan gila bisa berganti-ganti. Cuaca dingin dan lembab mengganggu, akan tetapi merasa tidak enak dalam kamar yang panas dan merasa lega dalam udara luar yang sejuk. Mengenali orang dengan konstitusi Tuberkuler : Kulitnya halus, dingin dan kebiru-biruan. Bulu mata panjang seperti sutera. Leher kecil dan panjang. Tulan dada masuk ke dalam. b. PSORA dengan SYCOSIS Tumor yang tumbuh keluar. Jadi tidak terlalu merusak ke dalam tubuh. Gangguan pada punggung, air kencing, encok dan pembengkakan di tulang. Penyakit jantung, rheumatik, gangguan kulit seperti terbakar, Herpes Zoster. c. PSORA, SYCOSIS dan SYPHILIS Jelas bahwa campuran ini merupakan keadaan yang paling buruk dan sukar disembuhkan. Keadaan yang tidak terlalu berat adalah : dengan Selesma, Psoriasis, Lupus. Gangguan dengan membawa penurunan dari fungsi organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, hati dan ginjal. Meluasnya penyakit Kanker. Keadaan campuran ini dapt ditandai dengan : Kelemahan berasal dari Psora, kerusakan yang berasal dari Syphilis dan gangguan mental dari Sycosis. Jadi dalam meilih obat hendaknya yang pada saat itu cocok dengan keluhan dan keadaan si pasien. Prinsip pengobatan ketiga penyakit ini tetap sama, yaitu mengikuti Hukum Similia. Hahnemann menggolongkan beberapa obat dalam golongan Anti Psora, Anti Syphilis dan Anti Sycosis. Adapun sifat-sifat obat-obat itu sebagai berikut : 1. Arah penyembuhan sebaliknya dengan arah perkembangan penyakit, yaitu dari dalam ke luar. 2. Obat-obat bekerja sangat dalam, menjangkau segi-segi metabolic dan fisiologik. Daftar Obat Anti Psora Agaricus Alumina Ammonium Carb Ammonium Mur Anacardium Arsenicum Album Aurum Baryta Carb Belladona Boric Acid Calcarea Carb Carbo Animalis
Carbo Vegetabalis Causticum Clematis Colocynthis Conium Digitalis Dulcamara Euphorbium Graphites Guaiacum Iodium Kali Carb
Lycopodium Magnesium Carb Manganum Mezereum Muriatic Acid Kali Nit. Natrum Carb Natrum Mur Nitric Acid Petroleum Phosphoric Acid Platinum
15
Magnesium Mur Rhododendron Sarsaparilla Senega Sepia Silicea Stannum Strontium Sulphur Sulphuric Acid Zincum
Mengacu kepada pendapat Hahnemann, jika kita menemukan suatu penyakit yang sudah berjalan lama dan cukup parah dan dalam, maka ingatlah pada kemungkinan penyakit Psora. Adakan pendekatan Holistik untuk mengetahui dan mengenal si pasien lebih dalam. Pilih obat anti Psorik sesuai Hukum Similia. Ikuti keadaan pasien dengan teliti sampai ia memperlihatkan gejala-gejala kulit. Ini merupakan tanda penyembuhan. Selanjutnya obati kulitnya sesuai hokum similia.
16
BAB IV MENGENAL BENTUK TUBUH DAN PERANGAI Manusia dilahirkan dengan bentuk tubuh tertentu dan berkelanjutan tumbuh dengan bentuk seperti itu, akan tetapi lain dengan perangai. Perangai setiap saat bisa berubah-ubah akibat dari berbagai factor yang mempengaruhi selama pertumbuhan. BEBERAPA CIRI BENTUK TUBUH : 1. Bentuk Tubuh PERASA ( NERVOUS ) Mereka biasanya mempunyai perangai yang sangat mudah tersinggung, pikiran, tabiatnya mudah berubah-ubah. Nadinya dalam suasana tertentu mudah menjadi cepat dari biasanya, begitu ia beristirahat nadinya menjadi lemah kembali. Penyakit yang biasa timbul ialah : Kejang dan kaku. Rasa sakit yang tidak terlalu berat, merasa tambah sakit bila disentuh dan rasa lega bila ditekan. 2. Bentuk Tubuh BILIOUS Mereka mempunyai warna kulit yang kekuningan dan gelap. Penyakit yang biasa diderita ialah gangguan pada hati, pencernaan dan penyakit perut lainnya. Sering menampakan keluhan sembelit dan wasir (Ambeien) 3. Bentuk Tubuh KUAT DAN GIAT Mereka biasanya berbadan tegap dan lincah serta bersemangat. Nadinya biasanya kuat dan padat. Mudah mengalami bengkak-bengkak. 4. Bentuk Tubuh LYMPHATIC Bentuk tubuhnya biasanya gemuk dan gembor (Flabby), lemah dan lembek. Paras muka biasanya sederhana (fair compekxion). Otot-ototnya lembek. Selalu merasa sejuk (dingin). Akan tetapi jika suasana terasa panas, mereka segera menjadi sakit. Nadina lemah dan lambat. Penyakit-penyakit yang biasa dideritanya adalah radang selaput lendir, bengkak dan sembab (Edema). 5. Bentuk Tubuh LEMAH (FEEBLE ) Mereka biasanya kurang tenaga dan kurang panas tubuhnya. Mudah rasa lelah dan sesak napas. Nadinya lemah dan lunak Penyakit yang biasa menghinggapinya adalah bendungan aliran darah di otak. 6. Bentuk Tubuh KERING (DRY) Berkulit tegang, paras muka muram, tajam dan dalam. Pengawasan mata dan gerak geriknya tegas dan tangkas, sesuai dengan bentuk tubuhnya. 7. Bentuk Tubuh RHEUMATIC Banyak persamaan dengan bentuk tubuh lymphatic, tapi jelas kulit dan selaput lendirnya kering dan sering terganggu saluran pencernaannya.
17
8. Bentuk Tubuh BENJOL-BENJOL (TUBERCULER) Mereka berbadan ramping, bidang dadanya lebar dan gepeng, kulitnya bersih. Pipinya kemerahan. Seringkali di kulit berbenjol-benjol yang cepat membesar. Kelemahan mereka adalah mudah sesak napas. (TB) BEBERAPA CIRI PERANGAI : 1. Gesit (Sanguine) : Perangai orang yang semacam ini mempunyai hubungan dengan orang yang berbentuk tubuh tegap (Plethorie). Pada umumnya kesehatan baik bila dalam keadaan gembira dan energik. 2. Pemarah (Choleric) : Ciri-ciri orang semacam ini mempunyai hubungan dengan orang yang berbentuk tubuh Bilious atau hempedu, berlaku keras bila tersinggung, berperangai buruk, dengan air muka gelap kekuningkuningan. Bentuk badan keras, berotot tegang (Mascular frame), rambut hitam wajah tajam dan dalam. 3. Muram (Melancholic) : Ciri-ciri orang yang mempunyai tubuh seperti ini adalah penyedih, putus asa, suka menyendiri dan muram. 4. Balgham (Pelgamatic) : Ciri-ciri orang yang demikian mempunyai hubungan dengan orang yang mempunyai bentuk tubuh lemah, pikiran dan tubuhnya lembab, bertenaga lemah dan pucat.
18
BAB V MENGHADAPI / MERESPON KELUHAN PASIEN TUJUAN SEORANG HOMEOPATH Tujuan seorang Homeopath adalah untuk memulihkan kembali kesehatan pasiennya dengan cara mendiagnosa secara Holistic Aproach, yaitu segala gejala dan keluhan penyakit serta sebab musabab timbulnya penyakit dengan melakukan penelitian yang diawali dengan menanyakan sejarah hidupnya, sejarah keluarganya, pekerjaannya, kebiasaan atau tabiatnya dan pergaulannya, semuanya merupakan rangkaian yang harus digali oleh seorang homeopath guna mendapatkan kesimpulan dari diagnosa penyakit yang pada akhirnya untuk memilihkan obat yang tepat sehingga membawa kesembuhan kepada si penderita. MENGETAHUI RIWAYAT PENYAKIT PASIEN Konsultasi dengan ahli Homeopathy diawali dengan wawancara yang dimulai sejak praktisi melihat atau mendengar pasien. Suara, postur tubuh, pakaian, sikap, penampilan, merupakan bagian dari penilaian. Jawaban berbicara, tentang kulit, apakah kering atau berkeringat, halus atau kasar atau juga tentang karakter pasien. Bentuk wawancara tergantung pada praktisi dan kebutuhan masingmasing pasien. Jika gangguan kesehatan itu tidak diketahui, maka perlu ditentukan kondisi pasien. Homeopath percaya bahwa ahli pengobatan perlu mengerti derita pasien dan apa yang dirasakan selain factor fisik. Faktor fisik lebih mudah dilihat, karena dibatasi oleh anatomi dan fisiologi manusia. Setiap gejala perlu diketahui kapan, dimana, frekuensi dan rasanya dan adakah hal yang luar biasa. LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN Dalam pemeriksaan, ahli Homeopathy lebih banyak mendengarkan dan mengamati. Faktor yang diperhatikan antara lain postur tubuh dan cara berpakaian yang banyak menunjukkan hal karakter, apakah artistis, kuno, rapi, tertutup, santai, bersemangat, tenang, dan terbuka. Gaya bicaranya mungkin riang, banyak omong, cerewet, kasar atau canggung. Teknik konvensional juga dilakukan jika dianggap perlu, yaitu dengan menggunakan alat kedokteran seperti Tensi meter untuk mengukur tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium. DIAGNOSA PENYAKIT DAN MENENTUKAN OBAT YANG TEPAT. Semua data yang terkumpul dianalisa dan disusun untuk menentukan mana yang paling penting dan apa penyebab masalah yang diderita pasien. Misalnya kesedihan dan kekecewaan dapat mengganggu keseimbangan daya tahan tubuh (Vital Force). Untuk kasus kesedihan dapat menimbulkan gangguan lambung dan pencernaan. Setelah dianalisa dan didapatkan kesimpulannya, maka cocokan Profil Pasien dengan Profil Obat, yang bisa dilihat dalam Buku Panduan Homeopathy ( di cabang Cimahi ada 3 jenis Buku Panduan, yakni Buku No. 2 berisikan Daftar Obat dan Khasiatnya “ Materia Medica “, Buku No. 3 berisikan Daftar Penyakit dan Obat (resep yang sudah jadi), Buku No. 4 berisikan Daftar Penyakit dan Obat berdasarkan Alpabetic (Abjad) urutan Penyakit.
----- ooooo Adhiat ooooo -----
19
BAB VI MATERIA MEDICA – 13 OBAT POLYCHREST 1. ACONITE Profil Obat : Nama Latin : Aconitum Napellus Sumber : Daerah pegunungan di Eropa, Rusia dan Asia Tengah Bagian yg digunakan : Akar, bunga, daun ( 90 % racun terdapat pada akar ) Tanaman diambil saat sedang berbunga yaitu pada bulan Juni / Juli. Sejarah dan Kerja Obat : Tanaman yang tumbuh dengan tinggi antara 79 – 190 cm ini, pada zaman dahulu digunakan sebagai racun pada ujung panah untuk berburu serigala. Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1805 dan digunakan secara luas untuk demam dan keluhan tiba-tiba dengan nyeri hebat. Gejala Utama : Gejala tercetus akibat shock atau terpapar udara dingin. Serangan mengejutkan dan tiba-tiba, pasien sangat ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan, takut akan kematian. Infeksi akut yang dating tiba-tiba. 2. ARSENIC ALBUM Profil Obat : Nama Latin Sumber
: Arsenicum album : Arsenopyrite, yang ditemukan di Swedia, Jerman, Norwegia, Inggris dan Kanada Bagian yang digunakan : Arsenic Ocide Sejarah dan Kerja Obat : Proving dilakukan oleh Hahnemann. Pada zaman dahulu, Arsenik diberikan kepada manusia dan hewan untuk meningkatkan stamina dan menguatkan otot. Arsenik juga dikenal sebagai racun. Efek racun yang akut berupa rasa terbakar di saluran pencernaan, disertai muntah, kejang-kejang dan bahkan kematian. Sebagai obat Homeopathy, obat ini bekerja pada membran mucosa ( selaput lendir ) dari saluran pencernaan dan sistem pernafasan. Gejala Utama : Gejala kekhawatiran akan kesehatan, kurang istirahat dan kelelahan. Rasa kedinginan, kehausan. Nyeri seperti terbakar, yang membaik pada keadaan hangat.
20
3. BELLADONNA Profil Obat : Nama Latin : Atropa Belladonna (Deadly Nightshade) Sumber : Bagian yang digunakan : Daun dan bunga segar Sejarah dan Kerja Obat : Pada abad pertengahan digunakan untuk kepentingan hal-hal yang berbau magis. Kata Atropa berasal dari nama dewa Yunani, Atropus, yang tugasnya mencabut kehidupan seseorang, sedangkan Bella donna artinya wanita cantik. Sesuai asal namanya, Belladonna digunakan oleh wanita Italia sebagai obat tetes mata untuk melebarkan pupil mata dan membuat mata mereka lebih menarik. Ilmu kedokteran ortodoks menggunakan obat ini untuk spasme, mual dan vertigo. Hahnemann melakukan proving obat ini pada tahun 1799 dan menggunakannya untuk pengobatan demam scarlet. Gejala Utama : Gejala panas, muka merah, demam tinggi. Kesadaran merancau, mengigau, ingin sesuatu yang asam. Sensitif terhadap cahaya, kebisingan dan pergerakan. 4. BRYONIA Profil Obat : Nama Latin : Bryonia alba Sumber : Tumbuh di Eropa tengah dan selatan Bagian yang digunakan : Akar segar Sejarah dan Kerja Obat : Bryonia digunakan secara medis oleh bangsa Yunani kuno dan bangsa Roma untuk pengobatan epilepsy, vertigo (rasa berputar), kelumpuhan, gout (peradangan sendi akibat endapan asam urat), hysteria, luka-luka, dan batuk. Akar Bryonia berbau dan rasanya pahit. Tanaman ini sangat beracun, dapat menyebabkan kematian dalam waktu hitungan jam, biasanya akibat peradangan saluran pencernaan. Proving obat ini dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1834. Pada awalnya obat ini digunakan untuk penyakit lambat timbulnya, disertai nyeri akibat gerakan yang sangat ringan. Gejala Utama : Gejala nyeri pada pergerakan ringan, selaput lendir kering, kehausan. Khawatir akan keadaan finansial, mudah tersinggung.
21
5. CALC. CARB. Profil Obat : Nama Latin : Calcarea Carbonica Sumber : Bagian kerang yang mengkilap, bila terkena cahaya akan terlihat warna pelangi Bagian yang digunakan : Calcium Carbonate Sejarah dan Kerja Obat : Proving dilakukan oleh Hahnemann. Calcium carbonate digunakan secara luas sebagai bahan untuk membangun jalan, juga sebagai bahan semen, pelapis bangunan (plaster), pewarna cat dan bubuk untuk perawatan gigi dan perekat. Sebelum Hahnemann memperkenalkan penggunaan Calcarea dalam pengobatan Homeopathy, Calcarea telah digunakan pengobatan walaupun factor keberhasilannya rendah sebagai antasid (penetral asam lambung) Gejala Utama : Gejala ketakutan dan kekhawatiran, perkembangan yang terlambat, lendir berbau asam. Sensitif terhadap udara dingin. Keengganan terhadap bahan yang mengandung susu. Mengidamkan makanan manis dan telur. 6. CHINA Profil Obat : Nama Latin : Cinchona Officinalis Sumber : Berasal dari Amerika Selatan, Eropa, dan berbagai negara di Asia Bagian yang digunakan : Kulit batang yang kering Sejarah dan Kerja Obat : Berasal dari Peruvian Bark yang dibawa dari Amerika Selatan ke Eropa oleh Jesuits pada abad ke 17. Batang pohon ini sangat bersejarah untuk perkembangan Homeopathy, mengingat ekstrak quinine ini merupakan subjeck penelitian dan proving Hahnemann yang pertama pada tahun 1790. Ia mencoba obat tersebut pada dirinya sendiri dan menemukan penyebab timbulnya gejala seperti malaria, yang kemudian digunakan untuk mengobatinya. Ia mengembangkan China sebagai obat pilihan untuk gejala malaria dan kelelahan akibat kehilangan cairan berlebihan terutama pada penyakit-penyakit lama dan menahun. Gejala Utama : Gejala kelelahan akibat kehilangan cairan yang berlebihan. Imajinasi berlebihan, sangat menginginkan alcohol dan makanan yang manis dan pedas.
22
7. HEPAR SULPH Profil Obat : Nama Latin Sumber
: Hepar Sulphuris Calcareum : Dibuat secara kimiawi dengan cara memanaskan bubuk kerang yang ditumbuk dan dicampur dengan sulfur Bagian yang digunakan : Calcium sulphide yang masih tercampur Sejarah dan Kerja Obat : Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1794. Secara kimiawi Hepar Sulph adalah kombinasi Calcarea Carbonica dan Sulphur, ia mempunyai sifat keduanya, tetapi sebagai obat Homeopathy sangat berbeda dengan sifat masing-masing remedi tersebut. Sebelum masa Hahnemann, Calsium sulphide sudah digunakan sebagai obat luar untuk gatal, rematik, gout, goiter (gondok) dan pembengkakan kelenjar getah bening. Hahnemann menggunakan obat ini sebagai antidot dari efek samping Mercury. Gejala Utama : Berperangai bengis, kasar yang meledak-ledak, sangat sensitive. Selalu merasa kedinginan, lendir sangat berbau, nyeri seperti akan pecah. Mengidamkan makanan dan minuman yang asam. 8. LYCOPODIUM Profil Obat : Nama Latin : Lycopium Clavatum Sumber : Bagian yagn digunakan : Spora dan debu pollen (pollen dust) Sejarah dan Kerja Obat : Tumbuhan ini digunakan untuk kesehatan sejak abad pertengahan. Pada abad 17, spora tumbuhan ini diberikan pada penderita gout (peradangan sendi akibat endapan asam urat) dan relentio urine (urin tertahan di kantung kemih, sulit buang air kecil). Penganut herbalisme modern menggunakan spora sebagai obat luar untuk luka dan eksim. Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1828. Lycopodium digunakan untuk gangguan pencernaan dan kecemasan. Remedi ini digunakan secara tradisional sebagai antibakteri dan penenang. Oleh Herbalisme digunakan untuk gangguan pencernaan, diuretic (mengeluarkan cairan tubuh), pada batu ginjal dan demam yang tidak tinggi. Gejala Utama : Dapat mengantisipasi rasa kekhawatiran, kurang menghargai diri sendiri. Sering buang angin dan konstipasi (sembelit = sulit buang air besar ). Menginginkan makanan yang manis. Gejala dirasakan bertambah berat antara jam 16.00 – 20.00.
23
9. NUX VOMICA Profil Obat : Nama Latin : Strychnos Nux vomica Sumber : Tumbuh di daratan India, Myanmar, Cina, Thailan dan Australia bagian utara. Bagian yang digunakan : Bijinya Sejarah dan Kerja Obat : Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1805. Tumbuhan beracun ini dibawa ke daratan Eropa dari Asia tenggara pada abad ke 15. Strichnine, alkaloid toksik dari biji tumbuhan ini merupakan racun yang terkenal sebelum abad 17. Dokter menemukan efek yang dapat merangsang sistem pencernaan dan saraf. Nux Vomica dalam dosis kecil dapat bekerja sebagai diuretic (mengeluarkan cairan tubuh), merangsang nafsu makan dan gangguan pencernaan, tetapi dalam jumlah besar dapat berakibat fatal. Penganut herbalisme di India menggunakan batang tumbuhan ini untuk mengobati kolera. Di Nepal digunakan untuk mengatasi problem haid, rabies dan kelumpuhan. Gejala Utama : Mudah tersinggung, tak dapat mengatasi kritik-kritik dari orang lain. Memiliki sifat kepemimpinan dan berambisi. Menginginkan makanan yang dapat merangsang nafsu makan dan bergizi. Gangguan pada sistem pencernaan, konstipasi (sembelit) dan sulit tidur. 10. PULSATILLA Profil Obat : Nama Latin Sumber
: Pulsatilla Nigricans : Tanaman dengan ketinggian sekitar 200 – 270 cm ini tumbuh di Skandinavia, Denmark, Jerman, Rusia dan sekarang dapat ditemukan di daratan Eropa utara. Bagian yang digunakan : Tanaman segar yang sedang berbunga. Sejarah dan Kerja Obat Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1805. Pulsatilla digunakan untuk berbagai macam keluhan dan gangguan kesehatan, mulai dari pilek atau flu biasa, batuk, gangguan pencernaan dan kelainan pada kandungan. Pada zaman dahulu tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi problem mata oleh dokter Yunani. Pada abad ke 18 di Eropa tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan katarak, ulkus dan gigi. Gejala Utama : Tidak mudah menangis, kondisinya menyebabkan orang simpati. Menginginkan udara terbuka. Lendir yang dihasilkan kuning kehijauan dan kental. Gangguan pada kandungan.
24
11. SILLICEA Profil Obat : Nama Latin Sumber
: Silicea terra : Dulu dibuat dari quartz (salah satu dari jenis mineral paling umum dari batuan yang ditemukan di seluruh dunia atau flint, sekarang diolah secara kimiawi. Bagian yang digunakan : Silica Sejarah dan Kerja Obat Proving dilakukan oleh Hahnemann. Silica adalah bahan utama kebanyakan batu-batuan permukaan bumi. Oleh tanaman Silicea diserap masuk ke dalam batang, guna menguatkan tubuhnya. Silica juga digunakan dalam dunia industri bangunan, keramik, gelas dan kertas. Pada tubuh manusia, Silica menguatkan gigi, rambut dan kuku. Silica juga ditemukan dalam jaringan pengikat yang berfungsi menjaga kesatuan berbagai macam struktur tubuh. Gejala Utama : Bersifat kurang tegas, keras kepala, stamina rendah. Selalu merasa kedinginan, keringat berbau. Rentan terhadap infeksi, sehingga infeksi berulang-ulang.
12. SULPHUR Profil Obat : Nama Latin Sumber
: Sulphur ( Brimstone ) : Bahan sulfur mineral ditemukan dekat kawah gunung berapi dan sumber air panas ( di Italia, Sililia dan Amerika ) Bagian yang digunakan : Sulfur
Sejarah dan Kerja Obat Proving dilakukan oleh Hahnemann. Sulfur sudah digunakan sebagai obat selama lebih dari 2000 tahun. Pada abad ke 16, sebuah rumah sakit memanfaatkan asap hasil pembakaran sulfur untuk kamarkamar pasien yang menderita penyakit infeksi. Hal ini karena hasil pembakaran sulfur akan melepaskan sulphur dioxide yang berkhasiat desinfektan kuat (zat yang membasmi kuman) dengan bau yang menusuk. Ilmu kedokteran ortodoks masih menggunakan sulfur sebagai obat luar untuk penyakit kulit seperti jerawat. Sebagai obat Homeopathy, Sulfur juga digunakan untuk keluhan di kulit dan keluhan pencernaan. Gejala Utama : Bersifat pemalas, cenderung membuat suasana menjadi panas. Kurang memikirkan diri sendiri, senang berfilsafat. Gejala gatal-gatal dan nyeri seperti terbakar.
25
13. THUJA Profil Obat : Nama Latin Sumber
: Thuja occidentalis : Tanaman ini tumbuh di rawa-rawa dan tanah basah di Amerika Utara, Canada. Bagian yang digunakan : Daun segar, ranting kecil (twigl) Sejarah dan Kerja Obat Proving dilakukan oleh Hahnemann dan dipublikasikan dalam Materia Medica tahun 1821. Tumbuhan ini digunakan oleh bangsa Amerika sebgai tanaman kesehatan untuk mengatasi gejala demanm, batuk, problem Haid, nyeri kepala, otot dan sendi. Kemudian tumbuhan ini popular di daratan Eropa dan banyak terdapat di kebun-kebun orang Eropa. Penganut herbalisme modern menggunakan tumbuhan ini untuk mengobati kutil (wartsl), kanker, catarrh (radang di selaput lendir yang menghasilkan lendir). Gejala Utama : Terdapat kutil, polip. Berperasaan tidak disayangi. Keluhan meningkat setelah vaksinasi atau serangan gonorrhea (penyakit kencing nanah). Sering berkhayal dan berangan-angan tentang kemegahan. Mengalami problem kuku dan catarrh.
--- ooo Adhiat ooo ---
26
BAB VII MENGENAL ORGAN TUBUH MANUSIA I. SISTEM MUSCULAR ( OTOT ) & SKELETAL ( TULANG ) A. MUSCULAR / OTOT Otot atau musculus adalah jaringan yang berlimpah pada tubuh. Jumlahnya mencapai dua perlima dari berat tubuh secara keseluruhan. Ada dua jenis otot tak sadar (yang tidak dikuasai oleh kehendak kita), yakni otot polos yang berupa dinding dari saluran pencernaan, saluran urinary dan organ-organ dalam lain, saluran darah, dan otot jantung. Jenis otot lain adalah otot rangka atau otot seran lintang, yang dikuasai oleh kehendak kita, tetapi juga berperang dalam proses refleks. Otot mempunyai dua aksi penting, yakni kontraksi (menegang) dan relaksasi. Jangkauan antara kedua aksi ini sangat penting untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Zat-zat kimia tertentu dapat menyebabkan kontraksi otot, kadang berlebihan dan menyebabkan ketegangan yang tersisi. Sisa ketegangan ini dapat berpengaruh pada otot-otot , sistem rangka, organ , kelenjar dan sistem sirkulasi. B. SKELETAL / TULANG Tulang-tulang yang menyusun kerangka tubuh tidak bersifat statis. Mereka menyimpan sebagian besar kalsium tubuh. Juga membuat sel-sel darah merah ( oleh sumsum merah tulang ). Rangka mempunyai funsi untuk memberi bentuk pada tubuh dan melindungi bagian-bagian tubuh. Juga berfungsi sebgai tempat melekatnya tubuh dan melindungi organ-organ penting dari kemungkinan luka. Merupakan alat gerak bagi tubuh, kerja sama dengan otot-otot yang melekat pada sistem tulang / rangka ini melalui tendo.
II. SISTEM PERNAFASAN
Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan, yang terjadi di dalam paru-paru disebut pernapasan luar. Pada pernapasan melalui paru-paru atau respirasi eksternal, oksigen dihisap melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui batang ternggorok atau trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan erat hubungannya dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.
III. METABOLISME & PENCERNAAN Prosesnya diawali dengan pemasukan makanan ke mulut dan diakhiri dengan pembuangan sisa-sisa pencernaan dari sistem pencernaan. Sistem pencernaan sebenarnya merupakan suatu tabung panjang, dengan berbagai sekresi dari organ yang berbeda yang ditambahkan ke dalamnya. Organ pentin dalam sistem ini adalah lambung, hati, empedu, pancreas, usus besar dan usus halus. 1.
Lambung
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang lokasinya terletak antara saluran tenggorokan ( oesofagus ) dengan duodenum. Duodenum adalah bagian pertama dari usus halus. Lambung bentuknya seperti kantung yang melebar dan merupakan organ yang netral.
27
Fungsi Lambung : sebagai pencernaan. Selama dua atau tiga jam, makanan berada di lambung, dan diproses menjadi bentuk yang halus. Tidak ada penyerapan pada lambung, kecuali air dan alcohol. Bila makanan masuk ke lambung, hormon gastrin dibebaskan ke dalam darah yang akan merangsang produksi asam lambung ( gastric acid ). Gangguan pada lambung : Tukak lambung, adalah suatu luka yang terbuka pada membran mukosa pada permukaan lambung. Ketegangan emosional dapat menghasilkan sekresi asam dan kebanyakan dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung. Uga bentuk stress fisik tertentu dapat memberikan efek yang sama. 2.
Hati / Liver
Liver merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Terletak di sebelah kanan atas, dan menonjol ke kiri pada rongga perut. Peranannya sangat penting dalam kehidupan. Fungsi Liver : (1). Detoksifikasi : adalah penetralan racun. Segala sesuatu yang diserap di lambung akan dinetralkan dari racun terlebih dahulu dalam hati. Karenanya hati mengandung racun dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari organ-organ lain. Berbagai obat dan hasil industri kimia dapat menyebabkan kerusakan hati, selama usahanya untuk melindungi tubuh dari pengaruh racun. Alkohol adalah racun yang paling banyak dinetralisir dalam hati. (2) Pencernaan : Selama proses pencernaan, liver membentuk glikogen, yakni bentuk glukosa yang disimpan, sehingga mampu untuk memasok glukosa dalam darah dengan konsentrasi yang tepat. Glikogen akan dibongkar bila dibutuhkan bahan bakar. Otak tidak dapat menyimpan cadangan bahan bakar, dan akan cepat mati bila pemasukan dari liver dihentikan. Di samping itu liver juga menyimpan protein, lemak, mineral dan vitamin untuk sewaktu-waktu digunakan. (3) Empedu : adalah sekresi dari liver yang membantu untuk memecah lemak, protein, karbohidrat, dan khususnya lemak, agar dapat diserap dan masuk ke dalam sistem aliran darah. Disamping itu empedu juga melumasi saluran pencernaan. Gangguan pada Liver : Mengingat peranan liver yang penting, maka gangguan pada liver dapat menimbulkan banyak sekali gangguan dalam proses tubuh. Karenanya liver harus mendapat perhatian, jangan terlalu dipaksa kerja keras, misalnya dengan banyak minum alcohol, karena liver merupakan kelenjar yang sangat penting. 3.
Kandung Empedu Kandung Empedu menempel pada hati. Berfungsi sebagai gudang tempat menyimpan cairan empedu, dan akan membebaskannya bila diperlukan. Fungsi Kandung Empedu : sebagai Gudang Cairan Empedu. Cairan Empedu disekresikan oleh hati, disimpan dalam kandung empedu sampai digunakan. Lemak akan merangsang sekresi empedu. Fungsi aktifnya tergantung pada garam empedu yang dibentuk dalam liver dari kolesterol. Kerjanya akan mengemulsikan lemak, dan membuatnya mudah dicerna. Gangguan Empedu : Batu Empedu (gallstones). Partikel-partikel lemak, khususnya kolesterol dapat membentuk kristal dari empedu, emmbentuk batu empedu dalam kandung empedu. 4.
Usus kecil / Usus halus Dimulai dari duodenum yang berbentuk C, dimana pencernaan makanan hampir mendekati sempurna. Sisa usus halus ini panjang, berupa tabung sempit, dengan tonjolan-tonjolan yang disebut dengan villi, yang dapat menyerap nutrisi dari makanan yang telah dicerna. Fungsi Usus halus : (1). sebagai Peristalsis, yaitu gelombang kontaksi otot-otot dari usus yang akan mendorong makanan sepanjang saluran pencernaan.
28
(2). Sebagai Penyerapan : Nutrisi diserap oleh villi pada usus halus dan kemudian dipompa ke peredaran darah dan limfe (getah bening) yang terdapat pada villi (jonjot) usus halus. 5.
Katup Ileocecal Katup Ileocecal adalah jalan terusan antara usus besar dan usus halus. Fungsi yang pokok adalah untuk mencegah aliran balik dari isi usus besar (colon) yakni faeses masuk ke usus halus. Gangguan pada Ileocecal : Kontrol Mukosa : Mukosa adalah cairan jernih yang dibentuk untuk pelindung permukaan dalam membran. Daerah ini disekeliling katup ileocecal bertanggung jawab untuk mengontrol mukosa. Jika mukosa tidak dikontrol secara sempurna, dapat rusak dan terserap dalam sistem pencernaan. Kontrol mukosa ini sangat penting dalam kaitannya dengan problem-problem tertentu, misalnya problem sinus dan paru-paru. 6.
Usus Besar Usus besar lebih lebar dibandingkan usus halus dan panjangnya kurang lebih 5 feet. Terdiri dari : colon ascending ( yang naik ), - colon descending ( yang turun ), - colon transversum ( yang melintang ). Fungsi Usus Besar : (1). Sebagai Penyerapan. Colon menyerap air dan elektolit dari sisa-sisa makanan. (2). Sebagai Gudang. Colon berfungsi menyimpan faeces untuk suatu saat dikeluarkan dari tubuh.
C. SISTEM URINARI & FUNGSI GINJAL Sistem Urinary tersusun oleh Ginjal, Ureter dan Kandung Kencing. Ini merupakan unit pembuangan utama dari tubuh untuk sisa-sisa makanan berupa cairan. 1.
Ginjal
Ginjal merupakan organ „pimpinan‟ pada sistem urinary dan terletak pada punggung di bagian tengah . Mempunyai banyak fugnsi yang berkaitan dengan pengaturan cairan dalam tubuh dan pencucian darah. Fungsi Ginjal : Sebagai Eliminator Utama : Penyaringan (filtrasi) dalam Ginjal dimulai dengan penarikan cairan dari darah. Cairan ini kemudian dipisahkan ke dalam hasil sisa-sisa, dan kemudian dikeluarkan, sedang yang penting-penting diserap kembali. Mengatur keseimbangan asam-basa dalam cairan tubuh. Mereka merangsang produksi sel-sel darah merah bila dibutuhkan, megnatur jumlah garam dan bahan lain dalam darah. 2.
Saluran Ureter
Tabung Ureter menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Merupakan tabung yang sempit dan elastis, dan menjadi jalan terusan yang dilewati urin (kemih) yang dihasilkan di ginjal dan akan disimpan dalam kandung kemih. 3.
Kandung Kemih ( Kandung Kencing )
Kandung kemih berfungsi sebagai reservoar ( tangki cadangan ). Apabila telah penuh dengan urin, serabut syaraf akan memberikan reaksi untuk mengawali pembuangan urin.
29
D. SISTEM PEREDARAN DARAH & JANTUNG Dalam pengertian umum, sistem sirkulasi bertanggung jawab untuk mengatur aliran darah yang tetap serta cairan tubuh. Jantung berfungsi sebagai pompa yang beraksi untuk menjaga sirkulasi darah, membawa nutrisi, hormon, vitamin, antibody, panas dan oksigen ke jaringan, dan mengangkut sisa-sisa pembakaran dari jaringan tersebut. Sistem sirkulasi mencakup beberapa organ dan sistem, yakni : Jantung, Pembuluh darah ( Arteri, Vena, Kapiler ), Sistem Lymphatic ( Sistem Limfe ).
1.
Jantung
Jantung merupakan pompa yang sangat menakjubkan, dan mungkin paling mengagumkan di dunia. Setiap hari berdenyut sebanyak 100.000 kali, memompa sejumlah darah ( sekitar 800 gallon ) melalui pembuluh darah sepanjang 60.000 mil. Merupakan organ berongga, terbuat dari otot berada dalam rongga dada, dan tidak lebih besar dari kepalan tangan. Fungsi Jantung : adalah memompa darah dari Vena ke dalam Alteri. 2.
Paru-paru Fungsi dari paru-paru adalah untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa pembakaran dalam tubuh. Letaknya berada di atas diafragma dalam rongga dada, sebelah kiri dan kanan. Penarikan nafas akan efektif bila diafragma tertarik ke bawah, dan memperbesar rongga dada, sehingga menyebabkan udara luar mengalir ke dalam rongga paru-paru. E. SISTEM LYMPHATIC / LIMFE Sistem Limfatik adalah suatu jaringan pembuluh kecil yang dapat ditemukan pada seluruh bagian tubuh, kecuali pada sistem syaraf pusat. Pembuluh ini berisi cairan limfe ( cairan getah bening ) yang akan menjangkau ke seluruh sel tubuh, memberikan nutrisi yang diambilnya dari usus halus. Cairan ini melalui saringan yang berupa bulatan kecil yang disebut limfonodi atau nodus limfatikus. Letaknya pada pangkal leher berbatasan dengan kepala, pada selangkangan (pangkal paha) dan pada ketiak. Fungsi Sistem Limfatik : (1). Mencegai Infeksi : Limfonodi merupakan benteng kecil yang berperan memerangi bakteri atau benda asing yang terkandung dalam cairan limfe. Dalam limfonodi, benda-benda asing tersebut dibungkus dan diserang oleh limfosit yang menghasilkan antibody. Antibodi ini merupakan pertahanan utama tubuh melawan infeksi. (2). Pemusnahan bahan-bahan sisa : Sistem limfatik bekerja sama dengan sistem vena untuk melakukan angkutan bahan-bahan sisa hasil metaolisme sel. Partikel-partikel besar, misalnyajaringan tua tau yang mati, protein, bakteri yang mati, tidak dapat lewat jaringan secara langsung ke dalam darah, melalui kapiler. Sistem limfatik ini mempunyai tambahan peralatan untuk mengatasi material yang demikian. (3). Edema : Cairan limfe tidak dipompa oleh organ seperti halnya jantung pada sistem sirkulasi. Tekanan berasal dari kontraksi otot-otot di sekelilingnya. Cairan limfe dapat mengumpul di kaki dan telapak kaki, sehingga terjadi pembengkakan. Pengumpulan ini mungkin disebabkan adanya penyumbatan dalam limfonodi, atau penyakit jantung, terlalu banyak garam dalam makanan atau merupakan efek sampingan dari pengobatan. 1.
Spleen ( Limfa )
30
Limfa merupakan organ yang terletak di rongga perut di pinggir kiri dari pancreas, dan merupakan bagian dari sistem limfatik. Posisi dari limfe dalam rongga perut, terbungkus oleh rongga yang dibentuk tulang rusuk. Fungsi Limfa : (1). Pabrik Limfosit : Limfa memproduksi antibody dan menyaring cairan limfe dengan cara yang sama dengan limfonodi. (2). Kontrol Kualitas Sel-sel Darah : Limfa membuang dan menghancurkan sel-sel darah merah yang kurang sempurna dan menggunakan kembali zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Hemoglobin adalah bahan yang mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Limfa juga tempat menyimpan sel-sel darah yang berlebihan. Gangguan pada Limfa mencakup penyakit yang luas seperti halnya Leukemia, penyakit Hodgkin‟s dan Anemia. 2.
Thymus Thymus adalah kelenjar limfe yang letaknya di bagian atas dan belakang tulang dada.
Fungsi Thymus : berperan dalam pemasakan (maturasi) dan perkembangan dari sistem kekebalan tubuh. Thymus memegang kunci dalam pengembangan sistem kekebalan pada anak-anak 3.
Saluran Limfatik Saluran limfe akhirnya masuk ke dua vena di pangkal leher. Cairan yang berlebihan dan bahanbahan sisa dibuang dari darah oleh ginjal dan disaring dalam proses pembentukan urin. Vena ini penting untuk transisi dari cairan limfe ke sistem vena. F. SISTEM SARAF PUSAT Sistem syaraf, secara umum mengatur kerja otot dan aktivitas sekresi dari tubuh, dimana sistem hormonal (endokrin) yang utama mengatur fungsi metablik reaksi lambat. Sistem syaraf pusat terdiri dari Otak, Sumsum tulang belakan dan serabut syaraf yagn merupakan cabang darinya. 1.
Otak dan Syaraf Cranial
Otak terdiri dari dua belahan (hemisfere). Bagian kiri mengontrol separuh badan bagian kanan, demikian pula sebaliknya. Otak merupakan komputer pusat yang mengontrol baik sistem syaraf sadar maupun sistem syaraf tidak sadar. Dengan kata lain mengontrol sistem syaraf pusat, sistem endokrin dan keduanya bekerja sama untuk mengontrol aktivitas yang kompleks pada seluruh tubuh. Ada 12 pasang syaraf cranial yang keluar dari otak, dan melalui lubang-lubang tempurung kepala (tengkorak) Beberapa dari syaraf tersebut bersifat sensoris ( rasa, bahu, penglihatan, pendengaran ) tetapi sebagian besar bersifat motoris. Syaraf terpenting dari keseluruhan syaraf cranial adalah syaraf pengembara atau nervus vagus. Ini merupakan syaraf terbesar yagn mengyarafi jantung, paru-paru, dan organ-organ perut. 2.
Sumsum Tulang Belakang (Spinal cord ) dan Syaraf Spinal Spinal cord atau sumsum tulang belakang adalah lanjutan dari otak di bawah tengkorak. Berupa komol atau batang jaringan syaraf yang tertutup dalam saluran (canal) yang berada pada tulang belakang. Syaraf yang berasal dari spinal cord ini merupakan saluran informasi dari syaraf tepi pada tubuh dan otot-otot serta kelenjar. Syaraf leher mengontrol leher dan lengan. Bagian dada dikontrol oleh nervus thoracicus. Syaraf Lumbar mengongrol daerah kaki, sedang syafar sacral untuk organ-organ dalam pelvis (pinggul), terutama otototot di daerah tersebut.
31
Syaraf spinal diberi nama dan dihitung berdasarkan ruas tulang belakang dan dibagi berdasarkan daerah-daerah tertentu misalnya cervical, thoracic, lumbar, sacral segmen. Dari atas, bila diurutkan maka tulang belakang akan tersusun sebagai berikut : Daerah cervical (leher) terdapat 7 ruas tulang belakang, dimulai dari tulang atlas ( yang pertama dan kedua merupakan landasan kepala). Diakhiri oleh vertebra ke tujuh yang merupakan pangkal leher. Di bawah ruas ke 7 mulailah 12 ruas vertebra thoracal, yangmasing-masing dilengkapi dengan sepasang tulang rusuk. Kemudian disusul dengan 5 vertebra lumbar, yang merupakan punggung bagian bawah. Di bawahnya terdapat lima vertebral yang membentuk sacrum, tulang ekor, atau coccygeus. 3.
Kepala Kepala tempat beradanya otak, dan beberapa organ indera, dan organ tempat masuknya udara dan makanan. 4.
Telinga Telinga menerima getaran dari duara dan mengubahnya menjadi pesan yang dapat dimengerti. Bagian paling luar dari telinga menangkap bunyi. Mekanisme sebenarnya untuk mendengar berada di dalam tempurung kepala. Bunyi akan berjalan masuk ke dalam lorong di bagian telinga tengah, dimana berakhir pada membran yang disebut eardrum (gendang telinga). Gendang telinga inilah yang memberi respon pada bunyi. Kemudian satu set tulang yang disebut hammer (pemukul), tulang sanggurdi dan tulang landasan berada di sebelah dalam gendang telinga. Getaran dari gendang telinga ini diteruskan pada rangkaian tulang yang disebut di atas, dan diteruskan ke bagian telinga dalam. Bagian telinga dalam terdiri dari dua peralatan yang mempunyai fungsi yang berbeda. Cochlea menerima getaran dan menterjemahkannya ke bentuk pesan. Canlis semicircularis berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh. 5.
Mata Mata bekerja seperti halnya kamera, melihat dan mengirim pesan ke otak. Lensa berfungsi memfokuskan cahaya ke mata. Cahaya berjalan dan jatuh ke retina. Retina memperkuat sinyal dari apa yang dilihat dan diteruskan ke syaraf optik. Pesan diteruskan ke otak oleh syaraf ke dua ini dan diinterpretasikan.
G. SISTEM ENDOKRIN ( Sistem kelenjar Buntu ) Fungsi Kelenjar Endokrin adalah sebagai pengatur ( regulator ). Bersama-sama sistem syaraf sentral bertanggung jawab dalam mengatur aktivitas yang kompleks dari tubuh. Pesan-pesan dikirim lewat utusan mereka, yaitu hormon mengirimkan pesaan ke seluruh tubuh. Ada beberapa hormon yang mempunyaai fungsi yang berbeda-beda. Sistem kelenjar buntu atau sistem Endoktrin tidak mempunyai saluran dan mensekresikaan hormon langsung masuk dalam aliran darah. Kegagalan fungsi endkokrin hanya dua macam, yakni “Hiperaktif” atau “Hipoaktif”. Hiperaktif berarti kerjanya terlalu berlebihan, sebaliknya hipoaktif berarti kerjanya kurang dari kapasitas normal. Kegagalan fungsi yang serrius dapat menyebabbbbkan penyakit tertentu, seperti tetanus, penyakit Adison, Diabetes dan Kekerdilan. Kegagalan fungssi yang kurang berbahaya mungkin menyebabkan perubahan metabbolisme atau perkembangan fisik, mental dan seksuaal serta seluruh kesehatan tubuh. Sistem Endokrin terdiri dari : A. Pituitary B. Adrenal C. Thyroid D. Parathyroid
32
E. Pankreas F. Reproduksi 1. Pituitary Pituitary atau kelenjar Hipopisa adalah suatu kelenjar yang terdapat di bagian baawah otak, sering disebut kelenjar biji kacang. Diameternya kurang lebih satu setengah inci. Memproduksi bermacammacam hormon dengan fungsi yang berbeda-beda. Kedudukan dari kelenjar Pituitary ini dalam sistem endokrin sebagai kepala dari semua kelenjar. Fungsi Pituitary : berpengaruh dalam Pertumbuhan, Metabolisme, Regulasi Gangguan yang disebaabkan oleh Pituitary adalah demam dan pingsan. 2. Kelenjar Tiroid Kelenjar Tiroid mengatur metabolisme tubuh ( sel tubuh ). Letaknya di bagian depan leher, dan mempunyai bentuk seperti huruf H. Fungsi Tiroid : Metabolisme, Pertumbuhan dan Perkembangan, Pengeringan Kulit, Kolesterol Gangguan yang disebabkan Tiroid : Bila kekurangan kelenjar tiroid, wajah menjadi bengkak, badan gemuk dan gerakgeriknyta lamban. Bila kelebihan, nafsu makan menjadi besar tetai badan kurus, bola mata melotot, ssyaraf nya tegang / gelisah. 3. Kelenjar Paratiroid Paratiroid menempel pada Tiroid. Hormonnya mengkontrol tingkat kalsium dan pospor dalam darah. Tingkat kalsium dalam darah sangat penting sebab berperan dalam penggumpalan darah, kontraksi otot dan aksi syaraf. Kebanyakan posfor dalam tubuh bergabung dengan kalsium dalam tulang, dan keseimbangan assimilasi daan eksresinya berkaitan erat dengan kalsium. Fungsi Paratiroid sebagai pengatur kadar kalsium. Gangguan yang disebabkan Paratiroid adalah kejang. 4. Kelenjar Adrenal Letak kelenjar ini pada puncak ginjal, sering disebut kelenjar anak ginjal. Mempunyai fungsi sekiar 50 macam yang saling berkaitan dengan kerja kelenjar lain dan diatur oleh Pituitary. Fungsi Adrenal : Memproduksi Adrenalin, Kerja Otot, Keseimbangan air dan Mineral. Gangguan yang dikontrol Adrenal : Radang, Stres, Asthma, Arthritis, Allergi, Tekanan Darah Rendah. 5. Pankreas Pankreas teerletak di belakang lambung melintang di belakang perut. Ini merupakan organ yang mempunyai kegunaan ganda dengan fungsi endokrin dan berfungsi ekssokrin Fungsi Pankreas : Pencernaan (eksokrin) dan mengatur kadar gula darah (endokrin). Gangguan yang disebabkan Pankreas : Diabetes, Hipoglikemia. 6.Kelenjar Reproduksi Seluruh sel-sel tubuh memerlukan hormon seperti halnya sel tubuh yang memerlukan nutrisi (zat makanan). Secara gambaran khaayal, setiap sel dipengaruhi oleh hormon yang diproduksi oleh organorgan reproduksi. Peranan hormon ini sangat penting dalam siklus kehidupan. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar reproduksi sering dikenal sebagai sex hormone atau hormon sex. Fungsi Organ Reproduksi adalah sebagai Sex Hormon. Gangguan yang berkaitan dengan Organ Reproduksi : Alergi, Kemandulan (Infertilitas).
33
34
BAB VIII MENGENAL SISTEM PENGOBATAN PIJAT REFLEKSI Refleksi adalah titik pusat urat-urat saraf yang ada dalam tubuh manusia. Setiap titik itu bersangkutan dengan organ tubuh tertentu. Daerah refleksi sebenarnya terdapat di seluruh tubuh, tetapi paling banyak adalah di daerah telapak kaki dan telapak tangan. Memijat daerah refleksi bisa melancarkan sirkulasi darah pada orang yang bersangkutan. Apabila manusia menuruti kehendak alam, berjalan di atas tanah yang kasar dan berbatu dengan kaki telanjang, maka daerah refleksi yang ada di bawah kaki akan terkena pijatan sehingga tergerak fungsinya. Namun setelah keadaan manusia berubah, manusia tidak lagi berjalan dengan kaki telanjang, melainkan dengan memakai sandal atau sepatu. Lama kelamaan kaki mulai terbelenggu sehingga peredaran darah terganggu dan kakinya menjadi dingin. Lebih parah lagi, daerah refleksi di kaki menjadi terkekang sehingga tidak berfungsi lagi. A. SISTEM SIRKULASI DARAH HUBUNGANNYA DENGAN REFLEKSI Organ tubuh memerlukan darah untuk melangsungkan fungsinya, sebab darah membawa gizi yang diperlukan, seperti oksigen, hormon, antibiotik dsb. Disamping itu darah juga membawa keluar kotorankotoran. Organ yang sakit membutuhkan peredaran darah yang lancar untuk membantu menyembuhkan penyakitnya. Darah semakin lancar maka peredarannya pun semakin menyehatkan tubuh. Fungsi darah adalah mengantarkan semua bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh, serta menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lainnya. Apabila peredaran darah tidak lancar, maka organ tubuh akan terhambat mendapat makanan, dan bahan kotoran terlambat dibuang. Lama kelamaan kotoran itu mengendap di dalam saluran darah, sehingga fungsi organ yang bersangkutan tergantung oleh kekurangan darah dan makanan, terjadilah penyakit. Bagi pemijat yang berpengalaman, cukup dengan meraba kaki bisa diketahui penyakitnya dimana. Sebab daerah refleksi yang sakit bila diraba bisa merasakan adanya semacam pasir, yang berarti dalam pembuluh darah ada endapan kotoran. Selain itu, dengan memijat daerah refleksi yang terasa sakit dan linu, berarti organ yang bersangkutan ada penyakitnya. Dengan cara memijat daerah refleksi, berarti menstimulasikan peredaran darah yang akan membawa makanan kepada organ tersebut dan membawa pergi kotoran. B. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DENGAN SISTEM PIJAT REFLEKSI Untuk diperhatikan adalah bahwa : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bagi penderita gawat, seperti jantung, diabetes, lever, kanker, memijatnya jangan keras-keras, tiap daerah refleksi dipijat tidak lebih dari 2 menit. Sebaliknya bagi penderita tulang perlu dipijat dengan keras, baru berhasil. Selama pemijatan, hentikan dulu obat-obatan dari apotik. Sebab obat tersebut akan menghambat kesembuhan. Terkecuali penderita jantung dan kencing gula, obat tetap diperlukan. Dalam waktu sejam setelah makan jangan memijat. Setelah dipijat, minumlah air putih 2-3 gelas ( 500 cc ), agar kotoran dalam tubuh mudah terbuang. Bagi penderita ginjal jangan minum lebih dari 150 cc ( 1 gelas ) Daerah refleksi kelenjar jangan dipijat terlalu keras, agar tidak menimbulkan reaksi lain.
Cara memijat daerah refleksi, boleh menggunakan ujung jari atau juga bisa menggunakan alat dari kayu yang lancip tapi tumpul.
35
Arah memijat, untuk telapak kaki, dari bawah ke atas, sedangkan untuk daerah betis mengikuti arah darah mengalir ( menuju jantung ) Daerah refleksi untuk untuk kepala adalah bersilangan. Organ kepala sebelah kanan titik refleksinya terletak di kaki kiri, sedangkan untuk organ di kepala sebelah kiri titik refleksinya terletak di kaki kanan. Sedangkan untuk organ lain dari bahu ke bawah, letaknya sejajar. Adapun letak daerah refleksi yang terdapat di kaki dapat digambarkan sebagai berikut :
C. EFEK-EFEK YANG MUNGKIN TIMBUL SAAT DAN SETELAH PIJAT REFLEKSI Tatkala memijat, organ yang terkena stimulasi pijatan, boleh jadi menimbulkan reaksi, rasa sakit yang luar biasa. Namun tidak perlu kuatir. Biasanya reaksi tersebut cepat hilang. Adapun reaksi-reaksi lain yang mungkin timbul adalah sbb : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Sakit ginjal : setelah dipijat kadang-kadang mengeluarkan air kencing berwarna coklat atau merah, ini gejala baik, teruskan memijat. Sakit punggung / pinggang : setelah dipijat 3 hari, pada hari ke 4 adakalanya punggung semakin sakit. Ini berarti rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan. Suhu badan naik : adalah reaksi normal dari memijat daerah refleksi kelenjar atau dalam tubuh yang sedang ada infeksinya. Paha timbul luka / borok : ini berarti kotoran di daerah darah tidak bisa dibuang secara normal, sehingga dibuang melalui luka / borok. Urat darah menonjol : berarti sirkulasi darah makin lancar. Tumit bengkak : sebab kelenjarnya masih terhambat, teruskan memijat. Salah satu organ tubuh menjadi sakit : disebabkan rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan.
Menurut Pengalaman, ada beberapa jenis penyakit yang mudah sekali disembuhkan tapi ada juga penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakit yang mudah sekali disembuhkan dengan pijat Refleksi antara lain : mengompol, Otot kejang, Infeksi sendi, Sakit kepala, Flu / Pilek, Wasir, Sakit jantung dll. Penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan Pijat Refleksi antara lain : 1. Urat Syaraf mati yang disebabkan kecelakaan atau kena stroke sehingga urat syarafnya rusak, tidak lagi ada reaksi tatkala dipijit. 2. Terlalu banyak makan obat, sehingga syarafnya sudah kebal. 3. Kanker yang sudah terlambat. 4. Pemain sepak bola yang terlalu keras menendang bola, sehingga perasaan sakit di kaki menjadi tumpul.
--- ooo Adhiat ooo ---
36