BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap organisasi pasti memiliki siklus transaksi di dalam kegiatan operasionalnya. Siklus transaksi dibagi menjadi lima bagian, yaitu revenue cycle, expenditure cycle, conversion cycle, dan financial reporting dan management reporting systems (Boynton dan Johnson, 2006). Masing-masing dari siklus tersebut merepresentasikan alur yang terjadi dalam organisasi pada tiap bagiannya. Setiap siklus, ada banyak celah untuk menyalahgunakan sistem demi mendapatkan keuntungan, contohnya menghapus beberapa data pelanggan yang masuk dan kemudian menyalahgunakan uang kas yang masuk. Potensi munculnya ancaman pada kegiatan operasional organisasi tidak bisa dihilangkan karena ancaman dan resiko tersebut pasti akan selalu ada. Meski tidak bisa dihilangkan, resiko dan ancaman itu bisa diminimalisir sehingga tidak terlalu membahayakan. Untuk meminimalisir hal tersebut, dilakukanlah pengendalian
internal
organisasi
yang
akan
membantu
organisasi
menurunkan resiko dan ancaman yang timbul dari setiap kegiatannya (Boynton dan Johnson, 2006).
Siklus penerimaan kas merupakan siklus yang dimulai dari penerimaan kas konsumen hingga berakhir pada penyetoran uang yang diterima ke bank. Siklus penerimaan untuk perusahaan manufaktur atau jasa dengan siklus penerimaan yang ada pada organisasi rumah sakit memiliki perbedaan. Menurut Boynton dan Johnson (2006) pada organisasi manufaktur atau jasa, siklus dimulai dari adanya order konsumen, pengiriman barang, proses billing, hingga penyetoran kas ke bank. Sedangkan pada organisasi rumah sakit, siklus pendapatan dimulai dari patient scheduling, patient registration, patient encounter, clinical documentation, medical charge coding, billing, payment posting, dan yang terakhir adalah revenue recovery hingga pada akhirnya dilakukan penyetoran ke bank (Singh, 2011). Masingmasing tahap yang ada pada siklus pendapatan yang ada pada organisasi rumah sakit sangat menarik untuk dipelajari, karena siklus tersebut melibatkan orang medis untuk berperan aktif dalam siklus tersebut, terutama pada tahapan billing dimana input data tindakan yang telah dilakukan untuk dapat diketahui jasa apa yang telah diberikan dan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh konsumen atau pasien melibatkan dokter dan perawat. Rumah Sakit Akademik atau yang biasanya disebut RSA, merupakan rumah sakit yang baru saja berdiri pada tahun 2012. Rumah sakit akademik sebagai rumah sakit pendidikan dibangun untuk memenuhi kebutuhan Universitas Gadjah Mada akan sarana pendidikan klinis untuk calon dokter yang menempuh pendidikan di UGM. Pada awal tahun 2014, Rumah Sakit Akademik mulai menjalankan sistem barunya pada semua siklus yaitu sistem
Eletronic Health Record. Untuk siklus penerimaan yang cukup kompleks karena melibatkan dokter, perawat, bagian klinik dan poli, dan farmasi dalam siklus ini, sangat rentan terjadi kesalahan teknis karena mungkin saja kurang cakap dengan input yang dilakukan meski sudah dilakukan sosialisasi, atau adanya resiko kesalahan sistem sehingga tidak masuknya data yang telah diinput oleh user. Resiko-resiko yang bisa terjadi dalam siklus ini bisa merugikan pihak rumah sakit jika peluang terjadinya tidak ditekan. Untuk menekan peluang terjadinya ancaman dan resiko tersebut, maka perlu diterapkan pengendalian internal. Rumah sakit yang baru saja dibangun, perlu dilihat bagaimana pengendaliannya terutama pada siklus penerimaan kasnya, apakah sudah diterapkan dengan baik sehingga bisa meminimalkan resiko yang bisa muncul kapan saja. Pengukuran pengendalian pada siklus penerimaannya menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena peneliti dapat melihat bagaimana implementasi pengendalian untuk meminimalkan resiko dan ancaman yang mungkin timbul pada organisasi rumah sakit yang baru saja berdiri, apakah sudah tepat atau belum. Selain itu peneliti juga bisa membantu untuk memberikan rekomendasi kepada organisasi untuk meningkatkan pencegahan fraud pada siklus penerimaan sehingga bisa meminimalkan ancaman yang mungkin saja terjadi baik dari internal maupun eksternal dan dari berbagai faktor. Untuk mengukur pengendalian yang telah dilakukan oleh pihak rumah sakit, penulis menggunakan framework COSO. Framework COSO yang
terdiri dari lingkungan pengendalian, risk assessment, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta monitoring. Melalui framework inilah nanti pengendalian di Rumah Sakit Akademik akan diukur.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Rumah Sakit Akademik sudah menerapkan pengendalian internal dalam organisasinya? 2. Bagaimana
penerapan
sistem
pengendalian
internal
terhadap
penerimaan kas di Rumah Sakit Akademik? 3. Apakah penerapan sistem pengendalian internal atas penerimaan kas sudah sesuai dengan prinsip yang berlaku menggunakan prinsip COSO?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengobservasi apakah Rumah Sakit Akademik sudah menerapkan pengendalian internal dalam organisasinya. 2. Mengetahui
bagaimana
penerapan
pengendalian
internal
yang
dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Akademik, khususnya pada siklus penerimaan kas.
3. Mengetahui apakah penerapan pengendalian pada Rumah Sakit Akademik sudah sesuai dengan prinsip COSO. 4. Memberikan rekomendasi kepada Rumah Sakit Akademik atas siklus penerimaan kas.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan masukan kepada Rumah Sakit Akademik mengenai pengendalian internal siklus penerimaan kas yang diterapkan pada organisasi tersebut. 2. Memberikan manfaat
kepada Rumah Sakit
Akademik untuk
meningkatkan pengendalian internal dalam siklus penerimaan kas untuk meminimalisir potensi resiko yang timbul. 3. Memberikan pengetahuan bagi peneliti tentang pengendalian internal yang diterapkan pada organisasi rumah sakit dan bagaimana dampaknya.
1.5 Pembatasan Ruang Lingkup Penulisan skripsi ini akan membahas mengenai pengendalian internal atas siklus penerimaan kas yang dilakukan di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada dan keefektifan pengendalian yang telah dilakukan oleh pihak rumah sakit.
1.6 Metode Penelitian Penelitian ini berbentuk studi kasus yang bersifat deskriptif kualitatif. Penulis meneliti serta menganalisis pengendalian internal yang dilakukan oleh organisasi apakah sudah sesuai dengan teori pengendalian internal. Untuk keperluan analisis data, penulis menggunakan data primer dengan teknik wawancara dengan pihak Rumah Sakit Akademik khususnya bagian Keuangan dan Aset.
1.7 Lokasi Penelitian Lokasi dilakukannya penelitian ini yaitu di Rumah Sakit Akademik Universias
Gadjah
Mada
Yogyakarta,
dengan
lingkup
penelitian
pengendalian internal siklus penerimaan kas yang diterapkan di Rumah sakit Akademik.
1.8 Sistematika Penulisan Bab I – Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang dilakukan, rumusan masalah, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Bab II – Landasan Teori Bab ini berisikan teori-teori dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk mendukung penelitian. Bab III – Metode Penelitian
Bab III membahas mengenai metode apa yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian yang dilakukan ini. Bab IV – Analisis dan Pembahasan Bab IV menjabarkan analisis dan pembahasan dari data yang telah diperoleh. Penjelasan mengenai pengendalian internal yang dilakukan oleh Rumah Sakit Akademik untuk siklus penerimaan kasnya dan apakah sudah sesuai dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO. Bab V – Penutup Bab ini berisikan kesimpulan dari analisis dan pembahasan data, keterbatasan penelitian, dan saran untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengendalian internal Rumah Sakit Akademik.