STRATEGI PUBLIC RELATIONS NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD DALAM MEMBANGUN CITRA DI INDONESIA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh: FADHILA PUSPITA FAJRI NIM: 108051000013
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan menperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Mei 2015
Fadhila Puspita Fajri
FADHILA PUSPITA FAJRI 108051000013 ABSTRAK
Public Relations merupakan sebuah faktor penting dalam organisasi ataupun perusahaan. Public relations sangat berperan dalam membangun citra lembaga sebagai jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya, terlebih bagi sebuah lembaga swadaya masyarakat atau NGO. Pasiad Indonesia adalah sebuah NGO yang berasal dari Turki yang memiliki visi dan misi penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan bertujuan untuk membangun persaudaraan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Pasiad telah hadir di Indonesia selama kurun waktu dua puluh tahun, dan selama itulah Pasiad Indonesia terus membangun citranya demi mendekatkan sasaran program dan dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat di Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian adalah Bagaimana strategi public relations Non Government Organization Pasiad dalam membangun citra di Indonesia? Lantas, Bagaimana hubungan kerjasama NGO Pasiad Indonesia dengan pemerintah Indonesia, Turki dan masyarakat Indonesia? Dan Apa inovasi yang dikembangkan NGO Pasiad Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya? Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun kunci informasi berasal dar wawancara dengan staf ahli Pasiad Indonesia. Dokumentasi yang berasal dari buku profil Pasiad Indonesia pada tahun 2008 hingga tahun 2014. Teori yang digunakan adalah Howard Bonham, dalam teorinya Bonham menjelaskan bahwa public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi atau badan. Temuan yang dapat dikemukakan dalam penelitian meliputi: 1) Pasiad telah menjalankan fungsi public relations-nya dengan melakukan strategi atau upaya-upaya khusus seperti menjalin hubungan dengan media baik cetak, online dan elektronik, menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintahan di Indonesia dan menjalin kerjasama dengan mitra kerja untuk membantu kegiatan, serta melakukan sosialisasi melalui website dan akun media sosial sehingga citra yang didapat sangat positif, 2) Pasiad Indonesia mendapat dukungan penuh dari Turki dan masyarakat di sana, didukung oleh pilantropi, high trust society masyarakat Turki dan pengusaha mereka bersama-sama membantu Pasiad untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sosial di seluruh dunia. Di Indonesia, Pasiad juga selalu membangun dan menjaga hubungan dengan pihak pemerintah Indonesia serta menciptakan kegiatan yang dekat dengan kebutuhan rakyat di Indonesia, 3) Kegiatan yang Pasiad Indonesia laksanakan sesuai dengan visi dan misi yang dibawa, dalam pendidikan mereka membangun sekolah bertaraf internasional yang telah berhasil mencetak siswa berdaya saing tinggi di berbagai kompetisi, dilanjutkan dengan kegiatan bisnis sebagai tindak lanjut penyerapan hasil pendidikan, dan kegiatan sosial sebagai wujud nyata kepedulian Pasiad indonesia terhadap masyarakat yang membutuhkan pertolongan serta budaya dari Indonesia yang diangkat dan diperkenalkan secara luas oleh Pasiad ke seluruh dunia. Keywords: Public Relations, Non Government Organization, Pasiad Indonesia.
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur penulis kehadirat Illahi Robbi Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan begitu banyak nikmat dan senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sehingga berkat seizinNya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang membawa ummatnya mina dzulumatiin ilanuur. Dan kesejahteraan semoga selalu menyertai keluarga beliau, sahabat-sahabantnya, dan kita sebagai umatnya yang mengharapkan syafa’at dari beliau. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna baik dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Dan sudah sepatutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III.
ii
2. Rachmat Baihaky, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Fita Fathurokhmah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Beserta para dosen dan staf pengajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama melakukan studi. 4. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu memberikan kelancaran pada penulis dalam penyelesaian administrasi. Serta pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpusatakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memfasilitasi penulis untuk mempelajari dan mencari bahan untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Ari Rosandi selaku General Secretary dan keluarga besar Pasiad Indonesia yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian serta memberi informasi sebanyak mungkin yang diperlukan. Terima kasih atas pintu yang terbuka lebar, terima kasih karena menginspirasi untuk terus membantu tanpa harus merasa membantu.
iii
6. Dr. Ali Űnsal selaku pimpinan Fethullah Gűlen Chair dan seluruh anggota White Pearl yang telah banyak memberi akses tanpa batas pada penulis untuk mengetahui Turki dan hubungan bilateral dengan Indonesia. Teşekkűr ederim. 7. Orangtua penulis, Ayahanda Drs. Nur Fajri Yani dan Ibunda Dra. Renny Ratnawati BA, yang dengan penuh kesabaran membesarkan dan merawat penulis dengan kasih sayang, serta memberikan motivasi baik dengan moril dan materiil. Selain itu telah banyak pula memberikan doa’a, ridho, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Adik-adikku tersayang, Fany Insani Fajri dan Zidan Muhammad Fajri yang selalu memberi support, tawa, canda dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan studi. No matter how we are fighting at the outside, I’m loving you both in the inside. 9. Teman seperjuangan KPI A angkatan 2008, Khoirunnisa, Vivie, Neneng, Muhayati, Enny Khurniasari, Adi, Danar dan Fajar yang sudah ada menemani masa-masa perkuliahan. 10. Septi Fahmi, Eni Wibowo, Murizki Gayo, Novita Intan dan Sevtya, yang tak pernah henti menawarkan persahabatan bahkan hingga raga saling terpisah oleh jarak dan waktu. Semoga kalian selalu bahagia dengan cara kalian sendiri, tanpa pernah terdikte orang lain.
iv
11. Teman-teman KKN 2011, Nanang Nurhidayat, Andiarto, Nine, Yani, Thoha, Agung, Chendy, Fauzan, Grad, Limantomo, dan Arif yang telah membagi ruang di hati kalian masing-masing untuk menerima penulis dalam keakraban tak berujung. 12. Teman Flamboyan, Danang, Farhan, Hafidh, Adnan dan Devi. Terima kasih untuk selalu ada, selalu bersedia meluangkan waktu menjabarkan mimpi, menertawakan kebodohan, berbagi ke-absurd-an. 13. Muhammad Hamdan Agus, yang hadir terakhir namun memiliki kuota support yang tanpa batas. Terima kasih karena tidak mengelak untuk menjadi kejutan paling tak terduga yang pernah ada. Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dan semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda atas segala bantuan dan motivasi dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini. Aamiin ya Rabbal Alamin.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
vi
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................
6
D. Metodologi Penelitian ...........................................................................
7
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................................
12
F. Sistematika Penulisan ...........................................................................
13
LANDASAN TEORI A. Konseptualisasi Public Relations ..........................................................
15
B. Konseptualisasi Strategi Public Relations ............................................
34
C. Pengertian Citra ...................................................................................
28
D. Konseptualisasi Organisasi ...................................................................
43
GAMBARAN UMUM NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD INDONESIA A. Profil Non Government Organization Pasiad Indonesia ....................... vi
53
BAB IV
B. Visi dan Misi Non Government Organization Pasiad Indonesia ..........
56
C. Struktur Non Government Organization Pasiad Indonesia ...................
57
D. Program Kerja Non Government Organization Pasiad Indonesia ........
58
E. Logo Non Government Organization Pasiad Indonesia .......................
66
TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN A. Analisa Strategi Public Relations Non Government Organization Pasiad Indonesia ...............................................................................................
67
B. Analisa Hubungan Relasional Non Government Organization Pasiad Indonesia ...............................................................................................
81
C. Analisa Inovasi dan Program Kerja Non Government Organization Pasiad Indonesia ............................................................................................... BAB V
83
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...........................................................................................
98
B. Saran .....................................................................................................
100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
102
LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Swadaya Masyarakat atau sering disingkat menjadi LSM adalah organisasi nonpemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan merupakan bagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan(Kode Etik LSM Bab 1 No. 1).1 Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup(UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12). Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga sering dikenal dengan NGO (Non Government Organization) pada dasarnya memiliki pengertian singkat sebagai organisasi yang tidak berada secara langsung dalam struktur pemerintahan ataupun tidak ada koordinasi langsung dari pemerintah dan merupakan badan yang bersifat mandiri. LSM dapat berdiri jika terdapat kesamaan visi dan misi sekelompok orang yang membentuk organisasi dengan kebebasan segala perbedaan yang terdapat di masyarakat seperti agama, suku, ras, golongan, dan gender tapi tetap berasaskan
Pancasila
dan
UUD
1
1945.
Berdasarkan
Arisandi, Pengertian LSM, diakses tanggal 18 Desember 2013 dari http://arisandi.com/pengertian-lsm/ pada jam 22:23 wib.
1
Undang-undang
2
No.16Tahun 2001 tentangyayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah di Indonesia berbentuk yayasan. Peranan NGO penting untuk membangun suatu masyarakat dan bangsa. Ini disebabkan karena banyak pembiayaan dari perorangan, institusi dan pemerintah untuk masyarakat disalurkan melalui NGO. Sejak tahun 1970-an, NGO telah bertambah banyak dari sebelumnya mencoba untuk mengisi ruang yang tidak akan atau tidak dapat diisi oleh pemerintah. Pasiad atau Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association merupakan asosiasi solidaritas sosial dan ekonomi dengan negara-negara Asia Pasifik yang didirikan di Istanbul, Turki. Pasiad merupakan suatu yayasan atau organisasi swadaya yang didanai dari pengelolaan zakat masyarakat dan para pengusaha terkemuka Turki. Sebagai yayasan yang menaruh perhatian besar terhadap masalah pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya, Pasiad berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat termasuk masyarakat miskin dan terbelakang melalui program yang nyata dan konkret. Yayasan ini telah hadir di Indonesia selama enam belas tahun. Dalam jangka waktu tersebut Pasiad telah sukses bekerjasama dengan berbagai instasi pemerintahan maupun swasta di Indonesia. Sebagai organisasi yang berbasiskan pada pengembangan pendidikan dari Turki di beberapa negara, Pasiad berupaya mengembangkan pendidikan berkualitas internasional di segala penjuru dunia. Aktivitas pendidikan kemudian ditindaklanjuti dengan dibangunnya aktivitas bisnis antara Turki dengan negara tujuan, hal ini jarang
3
dilakukan negara lain sehingga kegiatan pengembangan dengan bisnis merupakan langkah strategis untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara di dunia. Program pendidikan yang dilaksanakan Pasiad telah memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui dibukanya berbagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Melalui pendidikan berkualitas dapat dihasilkan keluaran atau lulusan yang berkualitas pula sehingga dapat menjadi modal sumber daya manusia bagi pembangunan suatu bangsa. Selain hal tersebut, pada tahun 2000 Pasiad telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya telah diperbaharui dengan ditanda tanganinya Memorandum Saling Pengertian dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 2011.Pasiad berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui lembaga mitra kerjanya di Indonesia. Kerjasama yang dilandasi usaha untuk peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia dengan prinsip nirlaba dan saling menghormati. Bukan hal yang mudah bagi suatu organisasi NGO atau LSM baik dari dalam maupun luar negeri untuk dapat membangun citra di masyarakat. Perlu perencanaan yang matang dan media yang tepat agar seluruh upaya yang dilakukan berjalan efektif dan tepat sasaran sesuai dengan karakteristik
4
publiknya. Terlebih mengingat adanya hubungan bilateral kedua negara, tentu membuat kebijakan yang diambil tidak bisa sembarangan. Pencitraan pun tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan instan karena membutuhkan waktu perlahan untuk mempengaruhi opini publik sehingga mereka mau memandang organisasi sebagai suatu lembaga yang hadir sebagai mitra mereka. Selain itu, upaya memperoleh citra tidak dapat dilakukan hanya dari satu sisi organisasi saja. Diperlukan perencanaan menyeluruh, baik dari segi pemerintah, media, komunitas masyarakat, bahkan karyawan pun harus dijaga hubungannya secara bersamaan. Citra merupakan hal yang vital dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Citra dapat dikatakan sebagai gambaran umum dari sebuah organisasi atas produk atau jasa yang dihasilkan. Citra yang baik tentunya akan membuahkan hasil yang signifikan untuk perkembangan organisasi. Salah satu upaya yang yang ditempuh organisasi dalam membangun citra adalah melalui programprogram atau kegiatan yang dijalankan. Kerjasama yang terjalin dan pembangunan citra yang diharapkan tersebut tentu tidak dapat terjadi tanpa adanya suatu strategi public relations yang baik. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi.Berhasil atau tidaknya kegiatan public relations secara efektif banyak ditentukan oleh strategi public relations.
5
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dan dari berbagai macam NGO yang ada, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian:
“Strategi
Public
Relations
Non
Government
OrganizationPASIAD Dalam Membangun Citra Di Indonesia.” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar terfokus ruang lingkup penelitian, maka penulis perlu membatasi masalah pada bagaimana strategi public relationsNon Government OrganizationPasiad dalam membangun citra di Indonesia. Dalam penelitian ini difokuskan kedalam program sosial, ekonomi, budaya dan politik. 2. Perumusan Masalah Mengacu pada hal di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana strategi public relations non government organization (NGO) Pasiad dalam membangun citra di Indonesia? b. Bagaimana hubungan relasional NGO Pasiad Indonesia terhadap pemerintah Indonesia, pemerintah Turki dan masyarakat Indonesia? c. Apa inovasi yang dikembangkan NGO Pasiad Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi publicrelations yang dibuat oleh NGO Pasiad sebagai yayasan asing di Indonesia sehinggadapat membangun citra dan menjalin kerjasama baik dengan pemerintah pusat. 2. Untuk mengetahui bagaimana Pasiad membuat sebuah program kerja dan kecenderungannya dalam memilih mitra utama di antara pemerintah Indonesia, pemerintah Turki dan masyarakat Indonesia. 3. Untuk mengetahui
terobosan-terobosan
atau
inovasi
baru dalam
menyosialisasikan program kerja Pasiad dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat antara lain: a. Manfaat Akademis Penelitian ini dapat dijadikan acuan ilmiah pengembangan dalam ilmu pengetahuan yang menggunakan analisis strategi Public Relations sebagai suatu disiplin ilmu di perguruan tinggi di Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan akademik dan diharapkan
mampu
sebagai
sumber
informasi
dan
peningkatan
pemahaman ilmiah yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan akademisi tentang perkembangan NGO di Indonesia.
7
b.
Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian analisis Strategi Public Relations NGO ini diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
yang
positif
dalam
perkembangan studi tentang analisis NGO saat ini, khususnya bagi pemerintah, politisi dan masyarakat luas. D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan
ini
menggunakan
pendekatan
deskriptif
metodologi analisis.
kualitatif Penelitian
dengan kualitatif
dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasil penelitian.2 Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek penelitian yang diamati. Jadi dalam hal ini tidak boleh mensosialisasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan.3
2
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), h. 41. 3 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2005), h. 87.
8
Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk menghimpun data actual. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan melukiskan sebagaimana adanya. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah tempat dimana penulis memperoleh keterangan atau data dalam hal ini adalah Pasiad Indonesia. Sedangkan objek penelitian ini adalah strategi public relations dalam membangun citra di Indonesia. 3. Tahapan Penelitian a. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan pengumpulan data-data agar penelitian yang dilakukan hasilnya lebih baik, lebih lengkap, dan sistematik.4 Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Pedoman wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dan mendalam dengan menggunakan
4
pertanyaan-pertanyaan
sesuai
dengan
yang
Suharsimi Arikunto. Prosedur Suatu Penelitian Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h.
13.
9
dibutuhkan. Dengan ini peneliti mewawancarai pihak-pihak yang terlibat dalam strategi public relations NGOPasiad Indonesia. 2) Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode ini adalah metode yang digunakan untuk menulusuri data historis.5 b. Teknik Pengumpulan Data Untuk Menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data agar lengkap dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain: 1) Data Primer a) Wawancara adalah adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.6 Yang akan menjadi sumber data adalah narasumber yang diharapkan mampu memberikan informasi atau narasumber yang diasumsikan mempunyai informasi langsung dari sumbernya.
5
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),hal. 121. 6 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, hal. 108.
10
b) Observasi biasanya dilakukan untuk mengamati gejala-gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara seksama dengan melakukan kunjungan langsung ke kantor Pasiad Indonesia di Jl. Warung Buncit Raya NO. 2 Jakarta. Namun tetap berpegang pada srtategi-strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan peneliti.7 2) Data Sekunder Dokumentasi yaitu pencarian sumber data berupa catatan-catatan resmi organisasi yang berkaitan dengan strategi public relations, yaitu Buku Profil NGO Pasiad Indonesia dan buku-buku mengenai strategi public relations, atau bahkan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian. 4. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yang dikemukakan oleh Whitney yakni pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.8Dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia dari hasil wawancara langsung dan pengamatan yang sudah dilakukan selama kurang lebih dua bulan dan juga transkrip wawancara.
7
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 112. Andi Prastowo. Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta: AR-RUZ MEDiA, 2011), h. 201 8
11
Kemudian data diolah dan disusun dalam satuan-satuan yang dikategorisasikan. Kategorisasi data berdasarkan bentuk data yang diperoleh selama penelitian. Setelah keseluruhan analisis data yang terkumpul dilakukan dengan teknik kualitatif dan deskriptif. 5. Teknik Pemeriksaan Data Melakukan pemeriksaan data untuk keabsahan data yang ada. Keabsahan data merupakan konsep yang penting dalam penelitian kualitatif. Karena mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan memperolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.9 Dari beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang ada, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk keabsahan data yang diteliti. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.10 6. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah kantor pusat PASIAD Indonesia, Graha Diandra Jalan Warung Buncit Raya No. 2, Jakarta -
9
Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 321. 10 Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, h. 330.
12
12740. Waktu dalam melaksanakan penelitian ini adalah selama empat bulan yaitu dari bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015. E. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan penelitian ini, penulis telah mengkaji keperpustakaan baik di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah maupun di perpustakaan fakultas, dalam pengkajian tersebut ada beberapa penelitian yang membahas tentang strategi komunikasi di antaranya: 1. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan. Penelitian ini menggarisbawahi tentang keberhasilan peran media relations dalam menjalin hubungan baik dengan pihak media dan pers teerkait pembuatan dan penyebaran berita yang disebarkan secara nasional sehingga mampu menciptakan citra yang baik melalui strategi tersebut.11 2. Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Penelitian ini menyatakan bahwa Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat telah berjalan dengan sangat baik. Media sangat membantu dalam menyebarkan suatu informasi yang dapat membentuk saling pengertian antar Amerika Serikat dan Indonesia.12
11
Septi Fahmi Choirisa, Strategi Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012). 12 Bilqis Prisbian Ningrum, Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012).
13
Penelitian Septi Fahmi Choirisa dan Bilqis Prisbian Ningrum memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu terletak pada subjek dan objek penelitian. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah NGO Pasiad Indonesia sedangkan objek penelitian yaitu strategi public relation. Namun kedua penelitian di atas, mampu memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dalam menganalisis penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN dalam bab ini penulis akan menjabarkan tentangLatar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Kajian Pustaka dan Sistematika Penulisan. BAB
II
LANDASAN
TEORI
STRATEGI
PUBLIC
RELATIONS,ORGANISASI DAN CITRA dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Konseptualisasi Public Relations, Konseptualisasi Strategi Public Relations dan Konseptualisasi Organisasi. BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PASIAD INDONESIA dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Profil Umum Pasiad Indonesia yang mengemukakan tentang Profil Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, serta Program Kerja Pasiad Indonesia.
14
BAB IV ANALISIS STRATEGI PUBLIC RELATIONSNGO PASIAD berisi tentang strategi public relations yang dijalankan NGO Pasiad dalam membangun citra di Indonesia. BAB V PENUTUP meliputi kesimpulan dan saran dari penulis. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II KERANGKA TEORI A. Konseptualisasi Public Relations Sejak awal kelahirannya, setiap organisasi apapun wujudnya pada prinsipnya merupakan unit (pengelompokkan) sosial yang terdiri dari sejumlah manusia yang berupaya untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Dan salah satu lingkungan yang paling menentukan hidup organisasi adalah masyarakat. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, organisasi sekarang perlu mengembangkan strategi pemasaran secara khusus. Dalam konteks inilah publisitas memiliki peran yang penting dalam organisasi. Publisitas, berbeda dengan iklan dan promosi, bertujuan untuk mengenalkan organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengevaluasi secara objektif atas produk atau jasa yang dihasilkannya. Dan konsep publisitas inilah yang kemudian menjadi pijakan bagi lahirnya konsepsi public relations atau humas.13 Humas selama ini kita kenal sebagai bagian dari suatu lembaga yang mempunyai tugas menjembatani pihak pimpinan dengan masyarakat luar, khususnya dalam hal penyebaran informasi. Karena berkaitan dengan informasi, maka sebagian besar tugas perhumasan terfokus pada kegiatan 13
Djajadi Iqbal, Bunga Rampai Kehumasan: Pengembangan Organisasi dalam Rangka Menerapkan Strategi Hubungan Masyarakat yang Efektif, (Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi Antar Lembaga Pemerintah Pusat, 2003), h. 30.
15
16
orang-orang media, elektronik atau cetak, agar kalangan media massa menyampaikan pada masyarakat mengenai hal positif dan mengenai programprogram ideal yang akan dijalankan lembaga itu. Namun organisasi pun harus sadar bahwa, ada hubungan erat (saling ketergantungan) antara masyarakat dan organisasi, sehingga humas tidak hanya
memikirkan
kepentingan
organisasi
namun
juga
masyarakat.
Diungkapkan dengan kata lain, tuntutan kongkritnya adalah agar organisasi bukan hanya tampil sebagai bintang ekonomi melainkan juga sebagai binatang yang memiliki tanggungjawab sosial-budaya.14 1. Pengertian Public Relations Istilah “public” secara universal berarti sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Istilah “relations” dalam bahasa Indonesia beerarti hubungan-hubungan dalam artian menyangkut banyak pihak.15 Untuk mengkaji definisi public relations, dalam hal ini hanya akan diambil beberapa definisi yang sering dikutip para ahli komunikasi, dan pada prinsipnya sering digunakan dalam aplikasi public relations dalam kehidupan sehari-hari. Definisi yang akan diangkat antara lain sebagai berikut: a. Definisi Public Relations dari Public Relations News
14
Djajadi Iqbal, Bunga Rampai Kehumasan: Pengembangan Organisasi dalam Rangka Menerapkan Strategi Hubungan Masyakarat yang Efektif, h. 31. 15 DR. Hj. Neni Yulianita,Dra.,MS., Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: P2ULPPM Unisba, 2007) h. 21.
17
Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya. b. Definisi Public Relations dari Howard Bonham Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi atau badan. c. Definisi Public Relations dari M.O. Palapah & Atang Syamsudin. Public relations adalah suatu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan bekerjasama antara semua publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama. d. Definisi Public Relations dari Betrand R. Canfield Public relations adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya. e. Definisi Public Relations dari The British Institute of Public Relations (IPR)
18
Public relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan
untuk
menciptakan
dan
memelihara
saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.16 Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari displin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya.17 Internal Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan PR sebagai fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan memelihara jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimanaan, dan kerjasama melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan deangan opini publik; menetapkan dan menentukan tanggung jawab manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan;
16
Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univertas Islam Bandung, 2007) h. 65 17 Rosady Ruslan, Sh., MM, Kampanye Public Relations (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) cet.3 h.40
19
dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.18 Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, dijelaskan bahwa PR adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu: 1) Penelitian yang didahalui penemuan, analisis, pengelohan data dan sebagainya; 2) Perencanaan yang direncanakan; 3) Pelaksanaan yang tepat; 4) Evaluasi, penelitian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan.19 Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interprestasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.20 Ciri-ciri humas (hubungan masyarakat) adalah sebagai berikut:21 a) Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbalbalik
18
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relation, h. 12. Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 8. 20 H. Frazier Moore, Humas: Membangun Citra dan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) edisi translasi, h. 6. 21 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet.ke19, h. 132. 19
20
b) Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasi dan pengkajian pendapat umum. c) Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk. d) Sasaran yang dituju adalah khalayak di dalam organisasi dan khalayak di luar organisasi. e) Efek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak. The British Institute of Public Relations mendefinisikan fungsi hubungan masyarakat sebagai berikut:22 “the deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between organizations and its public” (upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan
dan membina pengertian bersama antara organisasi dengan khalayak). Dalam definisi tersebut secara implisit terdapat tiga fungsi pemratek hubungan masyarakat: 1. Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya (to ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization).
22
Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univertas Islam Bandung, 2007) h. 65
21
2. Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul (to consel executives on ways of dealing with public opinion as it exists). 3. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum (to use communication to influence public opinion). Dari beberapa definisi public relations di atas, dapat disimpulkan bahwa public relations adalah upaya yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan agar tercipta hubungan dan pengertian yang baik antara perusahaan dan publiknya yang mampu menumbuhkan kepercayaan dari pihak publik. Public relations merencakan kegiatan, melakukan observasi, dan mngadakan evaluasi sejauh mana strategi yang digunakan cukup efektif atau tidak. Public relations juga merupakan divisi yang sangat penting dalam perusahaan atau organisasi agar mencapai tujuan yang sesuai dengan visi, misi perusahaan dan mendapatkann citra yang baik di mata publiknya.23 Terdapat tiga jenis public relations, yaitu:24 a. Government public relations Setiap lembaga atau instansi manapun yang bertujuan untuk menghasilkan profit atau non profit, tentunya selalu berhubungan dengan pihak-pihak lain baik di luar atau di dalam lembaga itu 23
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: Reamaja Rosdakarya, 2002), h. 22. 24 Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, (Jakarta: PT. Intermasa, 1998), h. 187-188.
22
sendiri. Dalam hal ini public relations bertugas untuk menjalin hubungan dengan pihak lain, baik itu karyawan di dalam perusahaan, stakeholders, maupun dari pihak lain misalnya media, lembaga instansi pemerintah dan lembaga keuangan lainnya. Pada saat sekarang ini public relations juga muncul dalam ranah pemerintahan. Public relations dalam pemerintah berfungsi sebagai pengelola informasi dan opini publik yang muncul dari masyarakat karena rakyat dalam pemerintahan ikut serta mengatasi jalannya pemerintahan yang apabila tidak sesuai, rakyat akan cepat mengkritiknya. Public relations melakukan penyebaran informasi mengenai kebijakan pemerintah yang disebarluaskan seluasluasnya, sedangkan opini publik dikaji dan diteliti seefektifefektifnya untuk keperluan dan pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan selanjutnya. Sam Black dalam bukunya “Practical Public Relations”, mengklarifikasikan public relations pemerintahan menjadi dua, public relations pemerintah pusat dan public relations pemerintah daerah. b. Public relations pemerintah pusat Public relations dalam instansi ini bertugas untuk menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijkan, perencanaaan dan hasil yang telah dicapai, dan menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan, dan hal-hal lain yang
23
bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu, public relations dalam pemerintah pusat juga bertugas menasehati pimpinan departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan. c. Public relations pemerintah daerah Public relations pada pemerintah daerah sebenarnya tidak berbeda dengan pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja, perbedaannya hanya terletak pada ruang lingkup.Ada empat tuajuan utama dalam public rerlations pemerintahan daerah, yaitu: 1) Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari. 2)
Memberi kesempatan kepada mereka untuk mennyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum pengambilan keputusan.
3) Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai hakhak dan tanggung jawab mereka. 4) Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara. Cara dan teknik pelaksanaannya berbeda antara public relations pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pada pemerintahan pusat terdapat media massa yang dapat digunakan untuk melakukan publikasi serta banyak fasilitas lainnya dalam
24
usaha kampanye public relations. Sedangkan pemerintahan daerah, ada yang belum memiliki media massa sehingga penyebaran informasi dan kebijakan dilakukan melalui media nirmassa, misal spanduk, poster, atau bisa juga melalui tatap muka dalam rapat umum atau pertemuan-pertemuan.25 d. Institution public relations Merupakan divisi yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang berupaya menarik perhatiann publik akan produk yang dipasarkan dengan melakukan perencanaan, pemasaran dan evaluasi atas tindakan yang dilakukan dalam menarik perhatian publik. Institusi yang dimaksud di sini adalah sebuah perusahaan, yang merupakan jenis usaha dalam mencari keuntungan sebesarbesarnya. Public relations perusahaan biasanya didefinisikan sebagai pengelolaan reputasi perusahaan secara keseluruhan atau disebut juga citra perusahaan. Citra perusahaan tidak hanya penting dalam hal kinerja kerja, tetapi juga faktor lainnya seperti track record tanggung jawab sosial atau kebijakan etika.26 Public relations dalam perusahaan muncul karena beberapa alasan, diantaranya, adanya kebutuhan untuk memperbaiki hubungan baik dengan publik sehingga terjalin pengertian. Publik
25
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: Reamaja Rosdakarya, 2002), 37-39. 26 Anne Gregory, Public Relations dalam Praktik, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.58.
25
bisa mengerti bagaimana organisasi tersebut, sehingga muncul rasa saling percaya demi keuntungan kedua belah pihak. Adanya keinginan untuk semakin bersikap terbuka terhadap publik dengan menggunakan komunikasi dua arah serta dengan menciptakan opini publik yang diperlukan untuk perkembangan perusahaan. Adanya kebutuhan untuk semakin memasyarakat, hal ini merupakan proses pencapaian kemenangan dalam mempengaruhi publik. Adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dua arah dalam menghadapi permasalahan sosial yang kompleks dan semakin berkembang. Dimana komunikasi dua arah sangat penting dan dibutuhkan hubungan sosial yang sehat dan etis.27 e. Third Sector public relations Lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan organisasi atau lembaga yang didirikan oleh perorangan atau kelompok yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Organisasi ini bukan bagian dari organisasi pemerintah atau pun organisasi yang bergerak untuk mendapatkan keuntungan. Public relations bertugas tidak hanya menjalankan komunikasi dengan lembaga lain, akan tetapi berusaha memperkenalkan lembaga yang diwakilinya dengan menyebarkan informasi kepada publik. Tugas dari public relations dalam LSM antara lain, 27
Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 203-204.
26
mengembangkan kepercayaan masyakat terhadap organisasi. Public relations menyebarluaskan informasi tentang profil lembaga, visi misi dan tujuan lembaga agar publik tertarik sehingga mau memberikan kepercayaan kepada lembaga tersebut. Menyediakan media komunikasi yang tepat antara publik dengan lembaga. Public relations dalam LSM berperan untuk memberikan sumbangan terhadap suksesnya organisasi dengan melaksanakan hubungan dengan pihak lain seperti melakukan kerjasama demi terlaksananya tujuan dari berdirinya LSM tersebut dan melakukan publikasi serta advertising.28
2. Khalayak Public Relations Publik di dalam public relations merupakan khalayak sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri. Publik itu disebut juga stakeholder, yaitu kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Unsur-unsur dari stakeholder antara lain: pemegang saham, karyawan dan manjemen, keluarga karyawan, kreditor, konsumen, pemasok, komunitas, dan pemerintah.29 Demikian perlu dijelaskan di sisni beberapa
28
Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, (Jakarta: PT. Intermasa, 1998), h. 187-188. 29 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001) h. 18.
27
pembagian atau klasifikasi mengenai publik atau ruang lingkup public relations: a. Publik Internal dan Publik Eksternal Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan. Misalnya para karyawan, satpam penerima telepon, supervisor, klerk, manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan. Misalnya penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas dan pers. b. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal Tidak
semua
elemen
dan
stakeholder
perlu
diperhatikan
perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas. Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, yang dapat diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap perusahaan berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut memungkinkan untuk berubah dari tahun ke tahun. c. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan Karyawan dan konsumen adalah publik tradisional. Maka publik masa depan adalah sasaran public relations jangka panjang yang lebih
28
menguntungkan seperti konsumen potensial, pejabat pemerintah, dan perusahaan. d. Proponents, Opponents, dan Uncommited Diantara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan yang tidak peduli (uncommited). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan. e. Silent Majority dan Vocal Majority Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak kelihatan suara atau pendapatnya.30 3. Pengertian Citra Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik oleh seseorang, organisasi dan sebagainya.31
30
Drs. Elvirano, M.Si, Public Relations (Suatu Pendekatan Praktis), (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 107. 31 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT Erlangga, 2006), h. 50.
29
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata benda: gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; (3) kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (4) data atau informmasi dari potret udara untuk bahan evaluasi.32 Mackiewicz (1993) percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah aset yang penting dalam era kompetisi tanpa batas. Citra adalah sebuah realitas karena orang hanya dapat berinteraksi terhadap apa yang telah mereka alami dan rasakan. Sedangkan menurut Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah seseorang, perusahaan, suatu komite atau suatu aktivitas.33 Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan kesan tentang apa yang telah seseorang jumpai, dan kesan tersebut bisa berupa sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya dan bisa juga kesan yang tidak menyenangkan bagi dirinya. Ada empat cara untuk mendapatkan citra atau image yang baik:
32
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 169. 33 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 39.
30
a. Menciptakan public understanding (pengertian publik). Pengertian belum berarti persetujuan atau penerimaan. Dalam hal ini publik memahami organisasi, perusahaan atau instansi apakah itu dalam hal produk atau jasanya, aktivitas, reputasi, perilaku manajemen dan sebagainya. b. Public confidence (kepercayaan publik). Publik percaya bahwa halhal yang berkaitan dengan organisasi, perusahaan atau instansi adalah suatu yang benar adanya. c. Public support (dukungan publik). Adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi, baik dalam bentuk material dengan membeli produk atau memakai jasa maupun spiritual, yakni dalam bentuk pendapat atau pikiran untuk menunjang keberhasilan organisasi. d. Public cooperation (kerjasama publik). Jika ketiga tahapan di atas dapat terlalui maka akan mempermudah adanya kerjasama dari publik yang berkepentingan terhadap organisasi guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.
4. Macam-macam Citra Ada beberapa jenis citra (image) yakni citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra harapan (wish image),
31
citra perusahaan (corporate image), serta citra majemuk (multiple image).34 a. Citra bayangan (mirror image) Citra ini melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi mengenai anggapan luar tentang organisasinya. Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita pun percaya bahwa orang lain juga meemiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri atau organisasi kita. Tentu saja anggapan itu tidak pada tempatnya, tetapi hal ini merupakan kecenderungan yang wajar, karena hampir semua orang menyukai fantasi. b. Citra yang berlaku (current image) Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini cenderung negatif. c. Citra harapan (wished image) Citra harapan ialah suatu bentuk citra yang diinginkan oleh manajemen.
Citra
yang
diharapkan
lebih
baik
atau
lebih
menyenangkan dari pada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu citra yang terlalu baik juga merepotkan. Namun secara umum, 34
M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),
h. 59.
32
yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi baik. d. Citra perusahaan (corporate image) Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan di bidang keuangan, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya. e. Citra majemuk (multiple image) Setiap perusahaan atau organisasi pasti banyak memiliki unit dan pegawai. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. 5. Pencapaian dan Pembentukan Citra Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus reputasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations. Citra tidak dapat diukur secara
33
matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari penilaian baik dan buruk seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik masyarakat luas pada umumnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan
timbulnya
rasa
hormat,
kesan-kesan
yang
baik
dan
menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk barang dan jasa pelayanan yang diwakili oleh pihak public relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dari amanah kepeercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (image).35 Citra lembaga tidak bisa direkayasa. Citra positif akan terbentuk jika performa lembaga benar-benar seperti apa yang diberitakan oleh lembaga tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya dari upaya yang kita tempuh sehingga komunikasi dan keterbukaan lembaga merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif. Dampak lain dari citra positif adalah terhadap karyawan lembaga itu sendiri. Karyawan yang bekerja pada peerusahaan yang citranya baik
35
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, h. 75.
34
dan positif akan memiliki rasa bangga dapat memicu motivasi mereka untuk bekerja lebih produktif. Dengan demikian, pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan akan meningkat. Selain itu, citra lembaga yang baik juga menjadi incaran para investor yang otomatis akan semakin yakin terhadap daya saing dan kinerja sebuah lembaga atau perusahaan.36 Soemirat dan Ardianto menjelaskan bahwa efek kognitif dari komunikasi sangat berpengaruh pada pembentukan citra seseorang atau perusahaan. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasiinformasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.37
B. Konseptualisasi Strategi Public Relations 1. Pengertian Strategi Dalam bahasa Yunani Kuno, strategi berarti “seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos, yang berarti
36
Siti Sofiah Efriyanti, Strategi Komunikasi Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2009), h. 25. 37 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 42.
35
militer yang berani memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.38 Sehingga tidak mengherankan jika konsep strategi kerap melekat pada lingkungan militer dan usaha untuk memenangkan perang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber daya bangsabangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.39 Sedangkan menurut Syarif Usman mendefinisikan strategi sebagai kebijaksanaan menggerakkan dan membimbing seluruh potensi (kekuatan, daya dan kemampuan) bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.40 Definisi lain juga diutarakan oleh Din Syamsudin, menurut beliau strategi mengandung arti diantaranya: a. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan b. Seni dan menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan
38
Setiawan Hari Purnomo & Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999), h. 8 39 Pusat Bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092. 40 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta: Firma Djakarta, tt), cet ke-1, h. 6
36
c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting dalam keberhasilan.41 Pengertian lain dari strategi adalah ilmu dan seni yang menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungannya secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsur penting dalam pengertian strategi, yaitu kemampuan, sumber daya, lingkungan dan tujuan.42 Empat unsur tersebut, sedemikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian di evaluasi dan diambil yang terbaik. Dari beberapa pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah suatu perumusan dan perencanaan terhadap suatu hal untuk mencapai
tujuan
yang
diharapkan
dengan
memanfaatkan
dan
mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Strategi umumnya dilakukan
oleh
individu-individu
dalam
mencapai
maksud
yang
diinginkannya Strategi adalah sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masingmasing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung dan kompetitif. 41
Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos, 2000), h. 127 42 Imam Mulyana, Mengupas Konsep Strategi, diakses tanggal 16 September 2014 dari http://id.shvoong.com/business-management/management/1658495-mengupas-konsep-strategi/ pada jam 14.00 wib
37
Menurut Mientzberg, the strategy process didefinisikan bahwa strategi sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan dan strategi sebagai penipuan atau cara muslihat rahasia. Sebagai perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan,
dalam
hal
strategi
menentukan
tujuan
perfomansi
perusahaan. Sebagai pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.43 Strategi public relations antara berbagai tingkat dalam organisasi harus konsisten. Seringkali terjadi keputusan strategis yang dibuat pada tingkat-tingkat yang berbeda kurang dipahami. Oleh karena itu, peran spesialis public relations adalah untuk memastikan bahwa konsisten diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter Mandelson disebut sebagai „on message‟. Peran menyeluruh ini tidak berarti umum atau sama, meskipun persepsi dari frase tersebut secara terus-menerus dibuat oleh jurnalis dan rival politiknya agar frase „on message‟ memang berarti umum atau sama.44 2. Jenis Strategi Public Relations
43
Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning, (Harvard: Business Review, 1994) h. 107 44 Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Stratetic Planning, h. 108.
38
Menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis danManajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public relations, yaitu adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan).45 Jenis strategi untuk melakukan persuasif kepada customer menurut Rosady Ruslan, adalah sebaga berikut: a. The name calling device Merupakan strategi untuk menjatuhkann reputasi competitor melalui statement, ucapan, atau pendapat yang meremehkan. b. Transfer device Adalah mentransfer atau mengalihkan karakter atau kharisma dan wibawa tertentu ke pihak lain. Misalnya, seorang pengusaha memajang foto bersama pejabat tinggi militer dikantornya dengan maksud agar wibawa tersebut berpindah pada dirinya. c. Testimonial device Mencari dukungan dari tokoh atau public figure mengenai produknya untuk mengesahkan dan memperlihatkan kualitas yaang disampaikan secara langsung oleh tokoh tersebut dan ditampilkan dalam iklan.
45
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 34.
39
d. Card stacking device Merupakan strategi berisikan fakta yang mendukung pendapat seseorang dengan mengenyampingkan semua fakta yang berlawanan walaupun hal itu benar e. Bandwagon device Merupakan strategi tertentu untuk menarik perhatian khalayak ramai, misalnya satu kelompok kuat setuju, maka kelompok lain akan mengikutinya karena terpengaruh.46 Menurut Harold L Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan public relations atau kehumasan untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita, yaitu:47 a. Strategy of Publicity Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian aundiensi sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan. b. Strategy of Persuation
46
Rosady Ruslan, Manajemen Humas, h. 85. Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) edisi revisi, cet. Ketiga, h. 48-49. 47
40
Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel atau featuris berlandaskan
humanity
interest.
Proses
komunikasi
persuasif
diperlukan dalam rangka menjadikan khalayak dan publik secara sadar, mau memberikan perhatian, persetujuan, dan dukungannya kepada organisasi di mana humas itu berada. Kesediaan tersebut perlu diwujudkan oleh publik dan khalayak beerupa apresiasi terhadap produk, keamanan yang dijaga oleh komunitasnya. Dengan reputasi yang demikian ditambah persepsi publik yang positif, maka citra akan naik.48 c. Strategy of Argumentation Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan, kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan. Thomas Hajduk, Ph.D mengatakan bahwa pelaku retorika mendefinisikan argumentasi sebagai istilah retoris untuk praktek umum berpikir kritis dan penalaran sistematis untuk membujuk komunikan menerima ide, tindakan, usulan, rekomendasi, rencana, atau beberapa posisi yang diingi komunikator. 48
Farid Hamid & Heri Udianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan, (Jakarta: Kencana, 2011) h. 209.
41
d. Strategy of Image Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya. Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi juga bagaimana menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial (humanity relations and social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image). 3. Tahapan Strategi Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya. Secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu: a. Perumusan strategi Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakkukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan, kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan suatu keputusan dalam proses kegiatan organisasi. b. Implementasi Strategi
42
Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerjasama dari
seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang sangat jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi. c. Evaluasi Strategi Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. C. Konseptualisasi Organisasi 1. Pengertian Organisasi
43
Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur.49Dalam bahasa Yunani, organisasi berasal dari kata organon atau alat, yang memiliki artian suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum untuk pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.50 Schein juga menjelaskan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasi aktivitas dalam organisasi tertentu. Sifat tergantung dengan bagian satu dengan bagian lainnya menandakan bahwa organisasi yang dimaksud Schein ini adalah merupakan suatu sistem. Selanjutnya Khocler mengatakan oraganisasi adalah sistem hubungan yang berstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Berbeda dengan pendapat Wright yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka
49
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092 50 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007) h. 23.
44
dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.51 Walaupun ketiga pendapat mengenai hal tersebut terlihat berbedabeda perumusannya, tetapi ada tiga hal yang dikemukakan yaitu: organisasi merupakan sebuah sistem, mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama yang lain. Bila satu bagian tergantung maka akan ikut berpengaruh pada bagian yang lain. Organisasi telah dibentuk sejak manusia berada di muka bumi, di dorong oleh tiga motif unsur dasar, yaitu: orang-orang (sekumpulan orang), kerjasama dan tujuan yang akan dicapai.Suatu organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang didalamnya terdapat rangkaian alatalat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara suatu bagian dengan bagian lain. Connection komunikasi merupakan system aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.52 Organisasi adalahbentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dan lain-lain) yang berkerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan
51
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 7. Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka,
52
1993). h.5
45
bersama atau tujuan organisasi. Agar tujuan individu dan organisasi dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak untuk bersama-sama saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi maupun bagi pengurus organisasi. Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi maka akan sulit sebuah organisasi dapat berfungsi dengan baik. Suatu organisasi terbentuk apabila suatu tujuan memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul disebabkan oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani oleh satu orang. Oleh karena itu suatu organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat sangat besar yang melibatkan banyak orang dalam satu interaksi kerja sama. 2. Ciri-ciri Organisasi Tiap organisasi di samping mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum. Di antara karakteristik tersebut
46
adalah bersifat dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan dan struktur.53 a. Dinamis Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan,
karena
selalu
menghadapi
tantangan
baru
dari
lingkungannya dan perlu penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut. Sifat dinamis ini pertama kali disebabkan karena adanya perubahan dalam lingkungannya. Semua organisasi memerlukan sumber keuangan untuk melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu kondisi ekonomi mempengaruhi secara tajam pada kehidupan organisasi. b. Memerlukan Informasi Semua organisasi memerlukan informasi untuk dapat berjalan. Dengan adanya informasi bahan mentah dapat diolah menjadi bahan produksi yang dapat dimanfaatkan manusia. Begitu juga sebaliknya dengan tidak adanya informasi suatu organisasi dapat macet atau mati sama sekali. Untuk mendapatkan informasi adalah proses komunikasi. Tanpa komunikasi tidak mungkin mendapatkan informasi. Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam organisasi untuk
53
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. Ke-8,
h. 29.
47
mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi organisasi. Informasi ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar organisasi itu sendiri. c. Mempunyai Tujuan Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan organisasi hendaknya dihayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga seluruh anggota dapat diharapkan mendukung pencapaian organisasi melalui partisipasi mereka secara individual. d. Terstruktur Organisasi dalam usaha mencapai tujuan biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi, hal ini dinamakan struktur organisasi. Tiap organisasi mempunyai satu struktur. Beberapa dari organisasi mempunyai batas yang tajam dan struktur kompleks sedangkan yang lain mempunyai batas yang agak longgar dan struktur sederhana. Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja dan mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi. Biasanya suatu organisasi mengembangkan satu struktur yang membantu organisasi mengontrol dirinya sendiri.
48
Di samping empat sifat yang dikemukakan di atas ada empat hal yang umum dipunyai oleh organisasi yaitu sumber daya manusia, keterampilan, energi dan lingkungan. 3. Fungsi Organisasi Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunaannya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pengorganisasian
adalah
langkah
untuk
menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiata, menetapkan tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan definisi tersebut, fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.54 a. Pemenuhan Kebutuhan Pokok
54
A.A. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004) h. 74
49
Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Misalnya kebutuhan akan gedung sebagai tempat sarana beroperasinya organisasi, uang atau modal untuk biaya pekerja dan penyediaan bahan mentah atau fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan. b. Pengembangan Tugas dan Tanggung Jawab Setiap organisasi memiliki standar etis kerja masing-masing. Standar ini memberikan organisasi satu set tanggung jawab yang harus dilakukan oleh anggota organisasi, baik itu ada hubungannya dengan produk yang mereka buat maupun tidak. c. Produksi Barang atau Orang Fungsi utama dari suatu organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai produknya masing-masing. Efektivitas proses produksi banyak bergantung pada ketepatan informasi. Penyampaian dan pemeliharaan informasi memerlukan proses komunikasi. Oleh sebab itu informasi juga tergantung pada keterampilan berkomunikasi. d. Mempengaruhi dan Dipengaruhi Orang Orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa organisasi, dipengaruhi oleh organisasi. Dalam kondisi normal orang akan cenderung mengambil karakteristik tertentu dari organisasi di
50
mana dia bekerja.Sebaliknya organisasi juga dipengaruhi oleh orang. Suksesnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuan dan kualitas anggotanya dalam melakukan aktivitas organisasi. 4. Organisasi sebagai Sistem Sosial Pendekatan sistem sosial terhadap tingkah laku organisasi adalah suatu perspektif yang komprehensif, multidimensional dan deskriptif. Semua kesatuan yang terorganisir memperlihatkan satu set pola dan sifat yang sama. Pandangan ini berkembang sebagai suatu alat untuk menguraikan sifat-sifat dan pola-pola yang menjadikan organisasi terbentuk. Organisasi sebagai suatu set bagian-bagian yang kompleks yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuannya. Beberapa komponen kunci yang membangun organisasi adalah individu yang menjadi anggota organisasi, struktur dan kelompok fungsional, teknologi dan perlengkapan organisasi.55 Organisasi sebagai wadah kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama harus dapat dipahami sebagai sebuah sistem sosial karena sumber daya utamanya adalah manusia. Di dalam sistem sosial terdapat subsistem lain yang saling berinteraksi satu sama lain. Salah satu di antaranya yang terpenting adalah subsistem hubungan antar manusia 55
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 48.
51
(social subsystem). Subsistem yang lain adalah subsistem administrasi (structural subsystem), subsistem informasi (decision making subsystem), subsistem
ekonomi
dan
teknologi
(economy
and
technological
subsystem).56 5. Pengertian Non Government Organization (NGO) NGO (Non Government Organization) adalah Organisasi Non Pemerintah.
Maksud
dari
non
pemerintah
disini
adalah
tidak
menggantungkan sumber dana kegiatan dari pemerintah. Di Indonesia lebih dikenal dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi nonpemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan merupakan bagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan(Kode Etik LSM Bab 1 No. 1).57 Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup(UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12). Suresh T.K. Kartik mendefenisikan NGO sebagai “organisasi swasta yang menjalankan kegiatan untuk meringankan penderitaan, mengentaskan kemiskinan, memelihara lingkungan hidup, menyediakan layanan
56
sosial
dasar
atau
melakukan
kegiatan
pengembangan
A.A. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan, h. 81 Arisandi, Pengertian LSM, diakses tanggal 18 September 2014 dari laman http://arisandi.com/pengertian-lsm/ pada jam 22.32 wib. 57
52
masyarakat”.58 Dalam sebuah dokumen penting World Bank, Working With NGOs, disebutkan, “Dalam konteks yang lebih luas, istilah NGO dapat diartikan sebagai semua organisasi nirlaba (non-profit organization) yang tidak terkait dengan pemerintahan. NGO pada umumnya adalah organisasi berbasis nilai (value-based organizations) yang bergantung kepada, baik sebagian atau keseluruhan, bantuan amal (charitable donations) dan pelayanan sukarela (voluntary service).NGO mengambil peranan secara langsung dalam mengatasi permasalahan masyarakat. Jadi pada intinya NGO memberikan bantuan terus menerus secara langsung, sehingga menimbulkan ketergantungan kepada yang diberi bantuan.59
58
Suresh T.K.Kartik, NGO Law And Governance; A Resource Book, (New Delhi: Mohini Publishers & Distributors, 2010), h. 24 59 Gustav H Iskandar, NGO di Indonesia, diakses pada tanggal 29 September 2014, dari http://menggaliilmu.wordpress.com/2011/06/20/ngo-di-indonesia/ pada jam 16:14 wib
BAB III GAMBARAN UMUM NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD INDONESIA A. Profil Non Government Organization Pasiad Indonesia Pasiad atau Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association merupakan asosiasi solidaritas sosial dan ekonomi dengan negara-negara pasifik yang didirikan di Istanbul, Turki. Pasiad meyakini bahwa kekuatan persahabatan antar-negara sangat dibutuhkan untuk masa depan yang baik. Hal itu dapat dicapai dengan kemampuan dan kemauan untuk saling menemukan dan untuk saling mengenal negara tetangga satu sama lain. Dengan adanya misi jangka panjang di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi tanpa membeda-bedakan bahasa, agama, warna kulit dan kebangsaan, Pasiad telah menunjukkan bahwa tugas utamanya adalah sebagai jembatan arus informasi, komunikasi dan teknologi antara Turki dengan masyarakat dunia. Sehingga diharapkan dapat memunculkan upaya mencari kesamaan dan kesetaraan sebagai landasan untuk meningkatkan keerja sama dalam membina persaudaraan dan toleransi antarmasyarakat dunia. Pasiad telah membuka beberapa perwakilannya yang tersebar di Asia Pasifik, di antaranya adalah perwakilan di China, Jepang, korea selatan, Australia, Philipina, Malaysia, Thailand, Hongkong, Singapura, Kamboja, Myanmar, Selandia baru, Papua Nugini, Laos dan Indonesia. Organisasi
53
54
Pasiad sendiri dapat dijumpai di lebih dari 100 negara di dunia. Membuka kantor-kantor perwakilan di negara sahabat memungkinkan bagi tetap hidupnya hubungan kerjasama antara negara-negara tersebut dengan Turki. Turki adalah sebuah negara yang posisinya merupakan jembatan antara Asia dan Eropa. Kian hari, bersamaan dengan pertumbuhan ekonominya yang semakin meningkat dan budaya demokrasinya yang semakin berkembang, negara ini semakin memantapkan eksistensinya dalam pandangan dunia internasional, serta dukungan penuh dari sektor pendidikan dan teknologi membuat Turki menjadi salah satu kekuatan penting dunia. Di lain pihak, Indonesia adalah negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pemahaman demokrasinya terus menerus berkembang, serta memiliki posisi penting di Asia Tenggara dan dunia.Oleh karena itu diantara Indonesia dan Turki terdapat sebuah peranan yang penting di mata dunia internasional. Keduanya merupakan anggota dari G-20 dan salah satu dari Negara-negara pemrakarsa D-8. Selain itu, kedua negara ini sama-sama memiliki jumlah sumber daya manusia muda produktif yang cukup banyak sehingga dapat dikatakan, Indonesia dan Turki adalah dua negara yang memiliki kesamaan dalam kesepahaman masa depan. Pasiad sendiri telah hadir di Indonesia sejak tahun 1995, selama dalam kurun waktu itu Pasiad Indonesia telah eksis bekerja sama dengan berbagai instansi
di
Indonesia.
Pada
tahun
2000,
Pasiad
Indonesia
telah
menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan
55
Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya telah diperbaharui dengan ditanda tanganinya Memorandum Saling Pengertian dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 2011. Pasiad Indonesia terlibat secara aktif memberikan konstribusinya terhadap pembangunan peradaban bangsa Indonesia melalui kegiatan pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya.
Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, Pasiad Indonesia dibantu dengan melalui lembaga mitra kerjanya di
Indonesia.
Kerjasama
yang
dilandasi
usaha
untuk
peningkatan
pembangunan pendidikan di Indonesia dengan prinsip nirlaba dan saling menghormati.60 Pasiad adalah sebuah organisasi yang bertujuan menjadi penghubungbagi kedua masyarakat di dua negara ini pada bidang pendidikan, ekonomi, budaya dan sosial. Pasiad menyadari bahwa setiap kegiatan yang bermanfaat bagi Indonesia tentu akan memberi hasil positif pula bagi Turki, sehingga Turki berkomitmen untuk mendukung penuh dan akan terus berusaha memberikan sumbangsihnya terutama pada bidang pendidikan dan sosial di Indonesia.61 Pasiad dibantu dengan para pengusaha dan pihak swasta di Turki, telah sejak lama memberikan dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan. Sampai pada saat ini, aktivitas pendidikan tersebut telah menjangkau hingga 60
http://www.pasiadindonesia.org/selayang/pandang/PASIAD/ diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 18:26 wib. 61 http://www.pasiadindonesia.org/kata-sambutan-kepala-pasiad-indonesia/ diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 19:13 wib.
56
ke banyak negara di berbagai belahan dunia. Tentu saja dengan kerja sama dan bantuan pendidikan ini, terbangun pula koneksitas ekonomi dan budaya antara pihak swasta tersebut. Pengusaha-pengusaha
Turki
yang
memberikan
bantuan
beasiswa
pendidikan baik kepada mahasiswa negaranya sendiri maupun bagi mahasiswa negara lain seperti Indonesia, memandang hal ini sebagai sebuah investasi besar yang dapat dilakukan untuk saling menjalin hubungan dengan negaranegara sahabat. Tujuannya adalah untuk dapat membina generasi yang dibekali
dengan
nilai-nilai
etika
universal,
memiliki
toleransi
dan
mendapatkan pendidikan yang berkualitas. B. Visi dan Misi Non Government Organization Pasiad Indonesia62 1. Visi Non Government Organization Pasiad Terwujudnya Pasiad sebagai jembatan emas antara masyarakat Turki dengan masyarakat Asia Pasifik melalui kerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, budaya, ekonomi dan sosial untuk meningkatkan kualitas diri dari kehidupannya hingga terbentuk suatu jalinan kekeluargaan dan persatuan guna mewujudkan perdamaian dunia. 2. Misi Non Government Organization Pasiad
62
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h.
4
57
a. Meningkatkan hubungan kerjasama pendidikan melalui kerjasama dengan institusi lokal dengan membuka seluas-luasnya lembaga pendidikan bertaraf internasional. b. Mempromosikan budaya, bahasa dan pariwisata negara-negara Asia Pasifik melalui kerjasama dengan berbagai media. c. Mendukung peningkatan kerjasama ekonomi melalui pertukaran informasi ekonomi sebagai mediator kerjasama. d. Meningkatkan sumber daya manusia di kawasan Asia Pasifik melalui kegiatan-kegiatan pelatihan, seminar, dan workshop keahlian. e. Meningkatkan kegiatan pertukaran informasi dalam bidang teknologi melalui alih teknologi untuk peningkatan keahlian. f. Melakukan
kegiatan
sosial
dengan
membantu
sesama
tanpa
memandang suku, agama, ras, dan golongan. C. Struktur Non Government Organization Pasiad Indonesia Di bawah ini adalah struktur Non Government Organization (NGO) Pasiad Indonesia yang dipimpin oleh Ahmet Tahsin Çiçek sebagai Ketua Pasiad Indonesia, sebagaimana yang terlihat dalam struktur organisasi berikut ini:
58
Tabel 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PASIAD INDONESIA TAHUN 2014
Kepala Pasiad Indonesia Ahmet Tahsin Çiçek
Wakil Kepala
Sekretaris
Koordinator Bidang Pendidikan
Ari Rosandi
Hussain Khan
D. Progam Kerja Non Government OrganizationPASIAD Indonesia 1. Kegiatan Sektor Pendidikan Secara umum, kurikulum yang diterapkan di Sekolah mitra kerja Pasiad mengacu pada kurikulum nasional yang diperkuat dengan kurikulum yang dikembangkan oleh Pasiad Indonesia sendiri yang berorientasi pada kurikulum internasional. Dengan pendekatan active learning, kurikulum yang ada dikembangkan menjadi sebuah pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sekolah mitra kerja Pasiad menerapkan sistem pengajaran dengan dwibahasa, bahasa Indonesia dan Inggris. Selain itu dari segi pemanfaatan
59
teknologi modern menjadi sarana pembelajaran di sekolah mitra kerja Pasiad guna menyelasraskan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang di masyarakat. Sekolah Mitra Kerja Pasiad Indonesia adalah: a. Pribadi Bilingual School yang berlokasi di Depok, Jawa Barat b. Pribadi Bilingual School yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat c. Semesta Bilingual Boarding School yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah d. Fatih Bilingual School yang berlokasi di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam e. Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School yang berlokasi di Pondok Cabe, Tangerang f. Sragen Bilingual School yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah Selain itu, Pasiad Indonesia juga menjalin hubungan kerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan sebagai mitra kerja. Lembaga-lembaga tersebut adalah: 1) Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia sejak tanggal 13 Maret 2000 2) Universitas Negeri Jakarta sejak tanggal 19 Oktober 2001 3) Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sejak tanggal 29 Mei 2005 4) Universitas Pendidikan Indonesia sejak November 2007
60
5) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sejak November 2007 6) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak November 2007 7) Universitas Indonesia sejak 8 Oktober 2008 Kegiatan yang dilakukan dalam sektor pendidikan ini antara lain: a) Studi Banding Pendidikan, guna saling tukar informasi dan kerja sama dalam peningkatan mutu dan pengembangan pendidikan, Pasiad Indonesia aktif mengadakan kegiatan studi banding ke lembaga pendidikan di Indonesia dan sekolah Pasiad dibeberapa negara lainnya. b) Pertukaran Pelajar dan Mahasiswa, menjadi salah satu program Pasiad di bidang pendidikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan. c) Pemberian Beasiswa. Di tingkat dasar dan menengah, Pasiad Indonesia setiap tahunnya selalu memberikan beasiswa pendidikan kepada paa siswa yang membutuhkan yang tersebar di beberapa sekolah mitra kerja Pasiad Indonesia.
61
Tabel 1.2 DATA BEASISWA YANG TELAH DIBERIKAN PASIAD INDONESIA PERIODE 2004/2005 – 2007/200863 Tahun Nama 04/05
05/06
06/07
07/08
KMP
KMP
KMP
KMP
57,672,500
1,222,450,000
588,600,000
262,400,000
312, 138,000
1,602,500,000
1,958,136,000
609,250,000
231,600,000
1,475,227,950
1,329,004,050
533,000,000
0.00
1,108,450,000
338,000,000
54,975,000
0.00
0.00
3,815,882,500
993,150,000
601,410,500
5,408,627,950
7,999,622,550
2,452,775,000
Sekolah
Pribadi – Depok Semesta Semarang Pribadi – Bandung Fatih – Banda Aceh Kharisma Bangsa – Tangerang TOTAL
63
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h.
118
62
d) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran e) Pengembangan PTK, Bahan Ajar dan KMB f) Menyelenggarakan Seminar Pendidikan g) Pengiriman Duta Olimpiade, untuk melatih para siswa berkompetisi secara sehat, Sekolah Mitra Kerja Pasiad Indonesia memberikan sarana berupa pengiriman duta ke berbagai kompetisi atau olimpiade skala lokal, nasional dan internasional. h) Mengadakan dan atau mengikuti berbagai Olimpiade, seperti: Indonesian Science Project Olympiad (ISPO), Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI), International Science Project Olympiad (ISPrO), dan Tűrkçe Olimpiyat i) Pasiad Education Awards Beberapa prestasi yang telah diraih Pasiad Indonesia bersama dengan sekolahmitra kerja diberbagai kompetisi dan olimpiade tingkat nasional dan internasional: i.
SMA SEMESTA meraih Medali Perak, dalam IBO (International Biology Olympiad)tahun 2014 di Bali, Indonesia.
ii.
SMA Seragen Bilingual Boarding School meraih Medali Perak, dalam IChO(International Chemistry Olympiad) tahun 2014
di Hanoi,
Vietnam. iii.
SMA SEMESTA meraih Medali Perunggu,dalam IOI (International Olympiad in Informatics) tahun 2014 di Taipei, Taiwan.
63
iv.
SMA SEMESTA meraih Medali Perak,dalam IMO (International Mathematic Olyimpiad) tahun 2014 di Cape Town, Afrika Selatan.64
v.
SMA Pribadi Depok meraih 1 Medali Emas, 1 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu dalam OSN (Olimpiade Sains Nasional) tahun 2014 di NTB.
vi.
SMA Pribadi Bandung meraihMedali Emas dan Medali Perunggu dalam OSN tahun 2014 di NTB.
vii.
SMA Kharisma Bangsa meraih 2 Medali Emas, 4 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu dalam OSN tahun 2014 di NTB.65
2. Kegiatan Sektor Sosial Kegiatan sosial Pasiad Indonesia telah berlangsung dan akan terus berlangsung dengan fokus perhatiannya pada bantuan-bantuan sosial. Sumbangan ini didapat dari para pengusaha Turki untuk masyarakat Indonesia, yang kemudian disalurkan melalui kerja sama dengan Departemen Sosial RI, Dinas Sosial, Panti Asuhan, Majelis Taklim dan Lembaga-lembaga lain baik lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan.66 Kegiatan tersebut diantaranya:
64
http://www.pasiadindonesia.org/sekolah-mitra-pasiad-raih-6-medali-olimpiadeinternasional/ diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 19:41 wib. 65 http://www.pasiadindonesia.org/sekolah-sekolah-mitra-kerja-pasiad-raih-43-medali-diajang-osn-2014-di-mataram-ntb-2/ diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 20:02 wib. 66 Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h. 156.
64
a. Kurban Untuk Semua Umat, program pemotongan hewan kurban ini berlangsung setiap tahun. Kegiatan ini menjadi agenda rutin Pasiad Indonesia sebagai bentuk solidaritas sosial terhadap sesama manusia. b. Khitanan Massal Yatim Piatu, secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anak yatim piatu dan dhuafa. c. Santunan Anak Yatim Piatu, kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa kebersamaan antarsessama umat sehingga akan terwujud kedamaian hidup bermasyarakat. d. Penanganan Korban Bencana Alam, seperti di Bengkulu, Jogjakarta, Jawa Tengah, Jember, dan Aceh. e. Buka Puasa Bersama 3. Kegiatan Sektor Budaya Pasiad Indonesia juga tidak meninggalkan sektor budaya sebagai salah satu aspek penting indentitas suatu bangsa. Melalui berbagai pertunjukkan seni dan budaya juga diharapkan mampu membawa misi memperkenalkan tidak hanya Turki namun juga Indonesia ke masayarakt luas. Beberapa kegiatan yang dibawahi oleh sektor budaya adalah: a. Tari Sufi Jalaluddin Rumi b. Pentas Mehter c. Summit Konferensi Walikota Se-Dunia d. Konferensi Internasional di Tajikistan
65
e. Dialog Antaragama di Moskow f. The International Conference of Asia Philosophy Association (ICAPA) g. Penerbitan Buku h. Pameran International yang menampilkan berbagai macam produk budaya dunia dan produk kebudayaan Turki.
4. Kegiatan Sektor Ekonomi Sesuai dengan visi dan misi yang diusung Pasiad, maka sektor ekonomi tidak luput dari pehatian besar Pasiad. Ini terbukti dengan diadakannya kegiatan di bidang ekonomi yang diprakasai oleh Pasiad, salah satunya adalah TUSKON (Konferensi Perdagangan Internasional di Turki), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama di kawasan Asia Pasifik dengan Turki dalam bidang Pendidikan, Sosial, Budaya dan Ekonomi.67
67
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h.
171
66
E. Logo Non Government Organization Pasiad68
Bentuk logo bulat sempurna dengan teks Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association mengelilingi dunia secara keseluruhan menggambarkan komitmen Pasiad seperti yang dituangkan dalam visinya, yaitu menjadi sahabat dan jembatan antara Turki dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Peta kawasan Asia Pasifik dengan warna merah yang dominan menggambarkan fokus utama Pasiad. Warna biru yang mengelilingi peta Asia Pasifik
melambangkan
profesionalitas,
trustfulness,
dan
peningkatan
komunikasi verbal. Cahaya yang muncul dari ufuk timur menggambarkan harapan dan era baru yang akan menyinari dunia, serta semangat dari Pasiad dalam menjalankan tugasnya di masa sekarang dan mendatang.
68
https://www.facebook.com/PasiadIndonesia2014/photos/, diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 10:46 wib.
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS A. Analisa Strategi Public RelationsNon Government Organizationn Pasiad Indonesia Strategi adalah suatu perumusan dan perencanaan terhadap suatu hal untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Sehingga dapat dikatakan strategi adalah sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.69 Dalam organisasi Pasiad Indonesia, tentu tujuan dan sasarannya adalah menjalankan visi dan misi yang mereka bawa dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Tujuan dan sasaran ini bisa tercapai dengan mudah, jika menggunakan strategi public relation yang tepat, sehingga mampu mengangkat image atau citra organisasi dan pada akhirnya mampu menarik lebih banyak lagi orang untuk mendukung dan bekerja sama dengan Pasiad Indonesia. Menilik jenis strategi public relation menurut Rosady Ruslan, maka strategi yang digunakan public relations Pasiad Indonesia adalah Testimonial Device, atau kegiatan public relations yang bersifat persuasif denganmencari dukungan dari tokoh atau public figure mengenai produknya untuk
69
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 30.
67
68
mengesahkan dan memperlihatkan kualitas yaang disampaikan secara langsung oleh tokoh tersebut dan ditampilkan dalam iklan.70 Testimonial Device yang dijalankan oleh Pasiad Indonesia melibatkan banyak pihak dan dalam berbagai macam kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh organisasi Pasiad itu sendiri ataupun mitra kerja, bahkan dengan instansi pemerintah dan swasta yang ada. Cara tersebut dapat dilihat dengan melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan dan membuat mitra kerja merupakan salah satu dari strategi public relations Pasiad Indonesia dalam membangun citra lembaga. Dalam meningkatkan perkembangan lembaga diperlukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di masyarakat yang mampu menunjang dan sejalan dengan visi serta misi Pasiad Indonesia. Kerjasama ini dilakukan Pasiad Indonesia dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak lain. Kerjasama ini bukan hanya mempermudah kinerja Pasiad Indonesia saja, namun juga sekaligus dapat membangun citra lembaga. Salah satu perjanjian kerjasama Pasiad Indonesia adalah dengan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia pada tahun 2000, yang kemudian diperbaharui dengan ditanda tanganinya MoU antara Pasiad Indonesia dengan Kementerian Pendidikan dan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 2011.
70
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 34.
69
Lembaga pemerintah dan lembaga pendikan lainnya pun ditarik serta dalam mendukung kegiatan Pasiad di Indonesia. Salah satu lembaga pemerintahan yang berperan serta adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak tahun 2007, Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sejak tahun 2005. Pasiad Indonesia juga aktif dalam menjalin kerjasama dengan universitas-universitas di Indonesia. Dengan peran serta tersebut tentu dapat memudahkan Pasiad Indonesia untuk memetakan kebutuhan dan memberikan akses yang luas dalam menyalurkan bantuan.71 Contoh testimonial device yang Pasiad Indonesia dapatkan adalah memajang dukungan dari tokoh akademisi yang memperlihatkan kualitas organisasi mereka dalam buku Profil Pasiad Indonesia tahun 2008 sebagai berikut: “Pasiad
sebagai
lembaga
atau
oraganisasi
yang
mengelola
pendidikan dan sekolah-sekolah memberi kesan kinerja yang amat mengagumkan karena orientasi utama yang menjadi landasan kerja adalah pengabdian untuk kemanusiaan. Program ini semakin dirasakan kiprahnya tidak hanya pada tataran terbatas, tetapi juga pada lingkup luas yang mengglobal. Oleh karena itu saya menilai Pasiad ini merupakan sebuah gerakan reformasi pendidikan secara menyeluruh yang patut
71
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h.
15
70
mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat luas.”- Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata.72 “Saya sangat terkesan dengan kinerja Pasiad sebagai sebuah NGO yang bisa dipercaya oleh masyarakat Turki untuk mengembangkan pendidikan umat di berbagai negara. Sungguh ini luar biasa. Sekolah-sekolah didirikan dengan standar yang sangat bagus, terlebih untuk ukuran sekolah di Indonesia. Yang pasti mereka membuat peserta didik di sekolahnya menjadi islami, tanpa harus berlabel Islam.”- Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Jakarta.73 Mitra kerja Pasiad Indonesia telah membangun beberapa sekolah internasional yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Beberapa diantaranya adalah Fatih Billingual School yang terletak di Banda Aceh, sekolah ini langsung didirikan setelah tsunami yang menerjang Aceh pada tahun 2004. Upaya membangun kemitraan yang dilakukan Pasiad menjadi langkah strategis dalam memgangkat upaya kemanusiaan secara global. Beragam tanggapan positif dari berbagai kalangan di atas, dapat dinilai sebagai suatu indikator keberhasilan Pasiad dalam membangun citra positif di Indonesia.
72
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h.
6 73
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h.
7
71
Selain melakukan strategi public relation dengan cara testimonial device di atas, Pasiad Indonesia juga melakukan upaya lain yaitu melakukan strategy of publicity atau kampanye program kerja. Menurut Harold L Childs, strategy of publicity adalah melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa.74 Sosialisasi atau kampanye program kerja dan berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan Pasiad Indonesia juga merupakan bentuk dari memperkenalkan lembaga kepada masyarakat luas. Sosialisasi tidak hanya melalui media cetak, namun juga melalui website dan media sosial. Pemberitaan memiliki dampak yang signifikan bagi reputasi suatu lembaga atau perusahaan. Pemberitaan dapat menjadi tolak ukur masyarakat yang objektif terhadap kinerja perusahaan, oleh karena itu, pemberitaan positif mempunyai dampak yang sangat luas terhadap citra lembaga.
74
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) edisi revisi, cet. Ketiga, h. 48-49.
72
Gambar 4.1: Contoh pemberitaan Pasiad Indonesia dalam media cetak Pasiad Indonesia juga kerap membangun hubungan yang harmonis kepada awak media baik secara formal maupun informal. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pemberitaan subjektif oleh jurnalis yang dapat mengarah ke pemberitaan negatif lembaga. Dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh Pasiad Indonesia, media selalu mendapat undangan atau media gathering yang bertujuan memberikan informasi kepada rekan media terhadap kegiatan Pasiad Indonesia, dan selain itu juga sebagai ajang komunikasi yang mumpuni antara dua pihak. Upaya ini dijalankan dengan mengedepankan hubungan yang baik dengan semua media, sehingga aksesibilitas jurnalis dengan narasumber internal lembaga dapat semakin baik dalam memperoleh konten berita yang akurat. Dengan adanya berbagai pilihan kemudahan arus informasi ini, diharapkan masyarakat dapat merespon secara lebih cepat dan lebih baik.
73
Selain itu, Pasiad dapat lebih me-manage reputasi mereka. Dalam hal ini fungsi dari PR adalah harus dapat cepat menanggapi dan cepat memberikan respon pertanyaan maupun pernyataan dari publik, khususnya di era media sosial seperti saat ini. Harus diakui seiring dengan perubahannya jaman, teknologi sangat mumpuni dan jauh lebih cepat dalam menghandirkan informasi, issue apapun baik positif maupun negatif yang ada di media sosial akan cepat tersebar luas dalam hitungan menit saja. Namun, tampaknya hal ini yang kurang begitu mendapat perhatian lebih dari Pasiad Indonesia.
Gambar 4.2: Akun Twitter Resmi milik Pasiad Indonesia dengan alamat @PasiadIndonesia
74
Gambar 4.3: Website resmi milik Pasiad Indonesia dengan alamat www.pasiadindonesia.org Seperti hasil data yang ditemukan dari akun media sosial dan website Pasiad Indonesia, terlihat bahwa Pasiad Indonesia tidak terlalu aktif dalam memberikan info secara kontinyu di media sosial. Terlihat dari tanggal terakhir akun tersebut memberikan update, Pasiad harus lebih banyak memberikan perhatiannya dalam aspek sosialisasi di media sosial. Dengan aktifnya Pasiad Indonesia dalam memunculkan dirinya di media, maka masyarakat akan semakin mengenal dan akrab dengan lembaga Pasiad, jika masyarakat merasa puas dengan bentuk layanan sosialisasi semacam ini maka tentu akan sangat berpengaruh terhadap citra dan reputasi Pasiad Indonesia, selain itu juga akan mampu menjaring lebih banyak masyarakat muda untuk ikut dalam kegiatan pendidikan Pasiad,
75
dan semakin banyak pula yang dapat merasakan uluran bantuan Pasiad Indonesia. Perbincangan positif di media sosial juga akan mebawa hasil positif bagi lembaga. Pilihan ini dianggap sangat tepat karena sesuai dengan kebutuhan zaman dan mereka menganggap dengan adanya media sosial ini semakin lebih mudah untuk berinteraksi dengan lembaga, dan untuk mengetahui segala informasi lembaga ataupun program yang sedang dan akan dilaksanakan oleh lembaga dengan cepat, namun tentu diperlukan pengelolaan yang tepat dan bijak dalam menangani sosialisasi di media. Public Relations sebagai komunikator atau penghubung antara lembaga yang diwakili dengan publiknya jelas memiliki peran yang sangat besar dalam kepentingan menjaga citra lembaga. Segala informasi atau berita yang terkait dengan lembaga, maka PR akan menginformasikannya kepada publik, baik internal maupun eksternal. Public Relations juga harus mampu membina hubungan baik kepada seluruh relasi atau mitra, dalam hal ini tidak hanya kepada pemerintah Indonesia, masyarakat luas, dan partner oraganisasi. Dengan hubungan yang positif maka akan saling menguntungkan antara lembaga dan publiknya. Peran terpenting PR dalam membangun citra positif bagi perusahaan atau lembaga. Praktisi PR senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih, atau abu-abu. Karena peran PR saat ini dirasa begitu penting
76
dalam membangun atau meningkatkan citra suatu kelembagaan dan pembentukan jejaring. Jaringan organisasi atau lembaga disini diperlukan agar semua program dan kegiatan dari suatu organisasi atau lembaga bisa diketahui dan lebih diterima masyarakat. Selain itu peran PR juga harus bisa meyakinkan publik yang ditujunya, agar lembaga beserta seluruh program yang telah dibuat dapat dirasakan oleh semua pihak. Berdasarkan Impression Management Theory, yaitu aktivitas orang untuk terlihat baik bagi orang lain dan diri mereka sendiri.75 Di mana perusahaan dan organisasi berusaha menciptakan citra dan reputasi yang baik bagi perusahaan itu sendiri dan di mata masyarakat. Public Relations Pasiad Indonesia, sejauh ini telah melakukan dan menciptakan citra yang baik di mata masyarakat dengan serangkaian program kerja yang mereka lakukan. Selain itu masih dalam teori yang sama menurut Schenker, setiap individu atau organisasi harus menetapkan dan memelihara kesan (impresi) yang kongruen dengan persepsi mereka yang disampaikan pada publik. Idealnya, di mana persepsi adalah realita dasar dari psikologi sosiologis dan sosial, yang mana persepsi yang muncul dari luar individu atau perusahaan menjadi nyata bagi pembentukan ide yang akan digunakan sebagai dasar perilaku (self presentation). Hal yang mendasari menggunakan teori ini adalah Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk memberikan kesan bahwa perusahaan memiliki
75
Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2007), h.148.
77
kepedulian terhadap masyarakat. Di mana tujuan yang diharapkan bukan lagi single bottom line untuk kepentingan ekonomi, tetapi sudah harus mengarahkan pada pemenuhan tanggungjawab untuk tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line). Selain itu, Corporate social responsibility menjadi bagian dari upaya brand building dan peningkatan corporate image.76 Sejauh ini citra Pasiad Indonesia sudah sangat baik. Dengan jumlah banyaknya mitra kerja yang bekerja sama, sekolah-sekolah yang didirikan, penyelenggaraan kegiatan yang bertaraf internasional, masyarakat dan praktisi bidang yang menaruh harapan dan kepercayaan yang begitu besar, maka sudah bisa dikatakan bahwa Pasiad sangat baik. Menurut Cutlip & Center dalam bukunya yang berjudul Effective Public Relations, terdapat proses public relations, yaitu fact finding (temukan fakta), planning (perencanaan), communicating (komunikasi) dan evaluation (evaluasi). Sesuai dengan proses public relations di atas, public relations Pasiad Indonesia juga melakukan proses dalam kegiatannya. Proses tersebut dilakukan sesuai dengan hasil rapat dewan agar sesuai dengan visi dan misi lembaga serta mencapai target yang direncanakan juga didasarkan pada faktafakta yang terjadi di lapangan. Public relations Pasiad Indonesia melakukan penyusunan rencana yang akan dilkakukan oleh perusahaan selama satu tahun kedepan. Dengan 76
Milton Friedman,The Social Responsibility of Business Is To Increase Its Profit, (Berlin: Spinger, 1970), h.92-95.
78
melakukan rapat dengan pembahasan mengenai acara dan kegiatan apa saja yang akan dihelat, perkiraan budgeting, program kerja yang akan dilaksanakan dan melakukan publikasi selama satu tahun ke depan. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat agar kepercayaan yang sudah diraih Pasiad akan tetap terjaga dengan program-program dan rencana kegiatan yang akan diadakan. Pada proses planning ini, Pasiad Indonesia membuat rencana program atau menyusun kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama kurun waktu satu tahun. Selain itu, public relations di sini juga menyiapkan bagaimana format atau konsep yang akan dilaksanakan dalam acara-acara besar Pasiad Indonesia, dan lembaga juga melakukan kerjasama dengan pihak eksternal seperti event organizer. Tak hanya itu, Pasiad Indonesia juga melakukan komunikasi dua arah dengan pihak publik secara langsung ataupun tidak langsung melalui kegiatankegiatan yang diadakan oleh lembaga guna mendekatkan lembaga dengan publik atau melalui media. Komunikasi dilkakukan untuk menyampaikan informasi-informasi terkait dengan lembaga, seperti produk dan kegiatan yang dilakukan. Public relations menjalankan program kegitan, baik yang sudah diagendakan dalam planning maupun yang bersifat insidensial, mulai dari persiapan hingga selesai pelaksanannya. Setelah melakukan berbagai tahapan di atas, maka tahap selanjutnya adalah evaluasi. Evaluasi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai
79
dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi untuk tolak ukur terhadap strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang telah dinyatakan tercapai.77 Evaluasi
diadakan
melalui
rapat
dewan.
Pelaksanaan
rapat
diselenggarakan secara rutin dan berkesinambungan agar bisa mengetahui fakta atau kondisi terkini di lapangan. Evaluasi diadakan dengan tujuan melakukan pengukuran dan penilaian atas pelkasaan program atau kegiatan serta pencapaian dari objektivitas diselenggarakannya program lembaga. Dalam evaluasi ini juga dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan dalam hal kegiatan yang telah dilaksanakan. Dengan melihat strategi yang digunakan Pasiad Indonesia dalam membangun citra lembaga meliputi membangun good relationship dengan mitra kerja, menjalin komunikasi dengan pihak media, dan sosialisasi bisa dikatakan public relations Pasiad Indonesia melakukan pendekatanpendekatan agar tujuan, fungsi dan tugas public relations Pasiad Indonesia dapat terwujud. Pendekatan itu antara lain pendekatan manipulatif, kuratif, preventif, promorsional, pendidikan dan misi.78 Di sini Pasiad indonesia menggunakan pendekatan manipulatif, promorsional, pendidikan dan misi.
77
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),h.3 Wahidin Saptutra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, (Bekasi: Gramata Publishing, 2011) h.28-29. 78
80
Pada
pendekatan
manpulatif,
PR
Pasiad
Indonesia
berusaha
mempengaruhi publiknya dengan melakukan serangkaian kegiatan sosial dengan maksud memperkenalkan Pasiad Indonesia kepada masyarakat dengan tujuan masyarakat mengetahui Pasiad Indonesia. Kemudian pendekatan promorsional, PR melakukan promosi melalui seluruh mitra kerja, ataupun lembaga lainnya dan lewat pemerintah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan melalui media sosial yang dimiliki oleh Pasiad Indonesia. Selain itu, PR Pasiad Indonesia juga melakukan pendekatan melalui pendidikan
yang
diwujudkan
dengan
membangun
sekolah
bertaraf
internasional, menyelenggarakan olimpiade sains, seni dan budaya yang menjadi pokok utama kegiatan mereka. Pendekatan melalui misi juga mereka gunakan, dengan misi “Meningkatkan hubungan kerjasama dengan institusi lokal dengan membuka seluas-luasnya lembaga pendidikan bertaraf internasional”,
Pasiad
Indonesia
berusaha
melakukan
inovasi
dan
memberikan curahan perhatian terhadap dunia pendidikan yang mereka miliki agar sesuai dengan kebutuhan masrayarakat di Indonesia sekaligus mampu memberikan program pendidikan terbaik sehingga bisa menjadikan lembaga ini sebagai role model institut pendidikan.
81
B. Analisa Hubungan Relasional Non Government Organization Pasiad Indonesia Turki merupakan sebuah negara yang menjadi penghubung antara Benua Asia dengan Eropa, sehingga memiliki budaya, teknologi, dan pemahaman yang sangat luas. Dalam tradisi masyarakat Turki, mereka menyebut tanah kelahirannya sebagai “Anadolu” yang berarti ditempati oleh ibu-ibu yang penuh dengan kasih sayang. Sebagai perwujudan konkret atas pemaknaan nama tersebut, masyarakat Turki berlomba-lomba membantu para siswa yang membutuhkan dengan memberi beasiswa supaya mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang jauh lebih tinggi, sehingga mereka dapat menjadi dokter, pengacara, guru, ahli teknik, dan sebagainya. Sedangkan bagi para siswa yang tidak bisa melanjutkan studinya, mereka tidak canggung untuk membantu dan melayani sesama di lingkungannya sendiri. Mereka mendirikan asrama, rumah dan sekolah supaya siswa yang belajar dapat tinggal nyaman di dalamnya. Pemahaman yang seperti ini terus berkembang dan disebarkan ke seluruh dunia.79 Pasiad adalah sebuah lembaga yang mendasari seluruh kegiatannya pada silaturahmi, secara finansial ditunjang oleh zakat dan didukung pula oleh high trust society oleh pilantropi dari berbagai kalangan. Dalam mendukung berbagai kegiatan dan program Pasiad, para donatur dan seluruh anggota lembaga tidak pernah mempermasalahkan di negara mana, atau lingkungan
79
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008,
h.3
82
apa yang akan menerima bantuan dari mereka. Pasiad tidak saja mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Turki dan masyarakat disana, namun juga mendapat apresiasi khusus dari berbagai negara yang didatangi oleh Pasiad. Pasiad hadir pertama kali di Indonesia pada tahun 1995 yang kemudian mendirikan sekolah pertamanya di Depok pada tahun yang sama. Pasiad berhasil menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional di tahun 2000 dan diperbaharui pada tahun 2011, serta menjalin banyak kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Yayasan di Indonesia. Beberapa instansi pemerintah baik nasional dan daerah yang ikut bekerjasama dengan Pasiad Indonesia adalah Departemen Agama RI, Departemen Pertahanan RI, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kementerian Hukum dan HAM, dan Setneg RI. Pasiad Indonesia juga menjalin kerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia, diantaranya adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Gajah Mada, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Negeri Semarang, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Mercu Buana dan Universitas Negeri Jakarta. Keberhasilan Pasiad di Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya tersebut tentu tidak terlepas dari komunikasi dan hubungan kerjasama yang
83
terjalain baik antara Pasiad Indonesia dengan pemerintah dan masyarakat. Pasiad telah berhasil dengan sangat baik dalam membangun hubungan baik dengan negara tujuannya, berhasil menjalin silaturahmi dengan masyarakat yang ada, tidak hanya mengemban nama baik Turki sebagai negara asalnya, namun juga menjunjung tinggi lingkungan dan budaya di mana mereka berada. C. Analisa Program Kerja Non Government Organization Pasiad Indonesia Pasiad mempunyai beberapa program kerja unggulan yang dibawanya menjelajahi kawasan Asia Pasifik, yang tentu disesuaikan dengan kebutuhan di suatu negara yang dikunjungi dan bekerja sama dengan Pasiad. Program kerja tersebut dilandasi pada visi dan misi lembaga Pasiad, yaitu menjembatani masyarakat Turki dan Asia Pasifik melalui bidang pendidikan, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Misi yang dibuat oleh Pasiad pun sangat menunjang keberhasilan lembaga dalam menyoalisasikan bantuan dan kerjasama yang telah dimuat dalam visi lembaga. Hal itu dibuktikan dengan gerakan nyata yang dibuat oleh Pasiad. Di Indonesia, Pasiad bentuk kerjasama tersebut dapat dilihat dengan terjalinnya hubungan baik dan apresiasi yang tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, serta banyaknya pihak yang ingin menjadi mitra kerja, sehingga dapat mendukung penuh kegiatan Pasiad. Setiap organisasi atau lembaga tentu memiliki visi dan misi serta prioritasnya masing-masing, Pasiad menawarkan uluran bantuan yang sangat
84
dekat kebutuhannya dengan masyarakat Indonesia. Inilah yang kemudian membuat Pasiad mudah diterima oleh berbagai kalangan, karena kemampuan mereka mengadaptasi dan mengadopsi budaya dan norma yang berlaku di wilayah setempat. Suatu negara dan masyarakat akan dapat berpadu secara harmonis ketika keutuhan negara dan kebutuhan hidup rakyat terpenuhi dengan baik, hal ini diamini betul oleh Pasiad. Maka, Pasiad berkonsentrasi dalam membantu mewujudkan keharmonisan tersebut melalui peningkatan kualitas diri masyarakat Asia Pasifik melalui program kerja yang membawahi bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. 1. Sektor Pendidikan Dalam sektor pendidikan, Pasiad tidak bekerja sendiri namun menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk membantu Pasiad dalam membentuk suatu sistem pendidikan yang baik. Menurut Memorandum of Understanding yang ditanda tangani oleh Pasiad Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, dinyatakan bahwa Pasiad dilarang melakukan upaya penggalangan dana di Indonesia dan tidak diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan yang dapat memberikan keuntungan secara finansial terhadap Pasiad, maka, Pasiad mencari mitra kerja yang memiliki keselarasan visi dan misi di bidang pendidikan layaknya Pasiad. Kerjasama pendidikan tersebut tidak hanya
85
dengan Kemendiknas, namun juga pemerintah daerah, perguruan tinggi dan yayasan.80 Mitra kerja tersebutlah yang kemudian menjembatani Pasiad Indonesia untuk mendirikan sekolah-sekolah yang didanai oleh Pasiad yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Secara umum, kurikulum yang diterapkan di Sekolah mitra kerja Pasiad mengacu pada kurikulum nasional yang diperkuat dengan kurikulum yang dikembangkan oleh Pasiad Indonesia sendiri yang berorientasi pada kurikulum internasional. Dengan pendekatan active learning, kurikulum yang ada dikembangkan menjadi
sebuah
pembelajaran
yang
aktif,
kreatif,
efektif
dan
menyenangkan. Sekolah mitra kerja Pasiad menerapkan sistem pengajaran dengan dwibahasa, bahasa Indonesia dan Inggris. Selain itu dari segi pemanfaatan teknologi modern menjadi sarana pembelajaran di sekolah mitra kerja Pasiad guna menyelaraskan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang di masyarakat. Beberapa Sekolah Mitra Kerja Pasiad Indonesia diantaranya adalah: g. Pribadi Bilingual School yang berlokasi di Depok, Jawa Barat h. Pribadi Bilingual School yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat
80
MoU Pasiad Indonesia dengan Departemen Pendidikan Indonesia, http://treaty.kemlu.go.id/uploads-pub/416_OI-2011-0183.pdf diakses pada tanggal 10 Januari 2015, pukul 19.46 wib.
86
i. Semesta Bilingual Boarding School yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah j. Fatih Bilingual School yang berlokasi di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam k. Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School yang berlokasi di Pondok Cabe, Tangerang l. Sragen Bilingual School yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah m. Banua Boarding School yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam sektor pendidikan ini antara lain:81 j) Studi Banding Pendidikan, guna saling tukar informasi dan kerja sama dalam peningkatan mutu dan pengembangan pendidikan, Pasiad Indonesia aktif mengadakan kegiatan studi banding ke lembaga pendidikan di Indonesia dan sekolah Pasiad dibeberapa negara lainnya. k) Pertukaran Pelajar dan Mahasiswa, menjadi salah satu program Pasiad di bidang pendidikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan. l) Pemberian Beasiswa. Di tingkat dasar dan menengah, Pasiad Indonesia setiap tahunnya selalu memberikan beasiswa pendidikan kepada paa siswa yang membutuhkan yang tersebar di beberapa sekolah mitra kerja Pasiad Indonesia. 81
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008,
h.76-78
87
m) Pelatihan Guru. Sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap kualitas guru di sekolah mitra kerja Pasiad Indonesia, maka Pasiad Indonesia memberikan sarana pelatihan (training) untuk para guru sebelum mereka terjun langsung ke dalam proses pembelajaran di sekolah. Pelatihan guru ini diadakan di beberapa tempat di luar Indonesia, seperti Turki, Filipina, Australia, New Zealand dan Amerika. Tujuannya adalah agar guru akan lebih siap untuk memberikan materinya kepada siswa yang memiliki keragaman budaya. n) Seminar Pendidikan. Kegiatan seminar menjadi salah satu program yang secara rutin Pasiad Indonesia laksanakan. Melalui kegiatan ini informasi perkembangan dalam dunia pendidikan dapat disebarluaskan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. o) Pameran Sains, kegiatan pameran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang beerbagai hal di bidang sains baik bagi para siswanya maupun masyarakat umum. p) Mengadakan dan atau mengikuti berbagai Olimpiade skala nasional hingga internasional, seperti: Indonesian Science Project Olympiad (ISPO), Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI), International Science Project Olympiad (ISPrO), dan Tűrkçe Olimpiyat Pasiad Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam dunia pendidikan, hal ini dapat dilihat melalui berbagai kegiatan penunjang yang sangat bersinergi dengan sektor pendidikan. Tidak hanya sekedar mampu dan mau membangun sekolah saja, namun juga kualitas baik pendidik atau
88
pengajar dan siswanya sangat diperhatikan, sehingga menghasilkan lulusan yang tidak sekedar mengeyam bangku sekolah. Mitra kerja sebagai satu kesatuan tim bersama Pasiad Indonesia pun sangat mendukung perkembangan pendidikan, mereka menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk mengeksplor hasil kerja mereka. Melalui pameran sains, pengiriman duta olimpiade, dan pertukaran pelajar, siswa mempunyai tempat bagi mereka untuk dapat mengukur sejauh mana hasil pelajaran dapat diserap. Ini yang membedakan sekolah mitra kerja Pasiad dengan sekolah nasional yang ada di Indonesia. Sistem pendidikan yang diterapkan oleh sekolah Mitra Kerja Pasiad Indonesia telah banyak mendapat respon positif dari masyarakat. Tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah mitra kerja, dan banyaknya pihak-pihak yang mengajak bekerjasama untuk membuka sekolah baru, jumlah masyarakat yang terusmenerus mengalami peningkatan dalam mencari informasi menjadi suatu keberhasilan tersendiri bagi Pasiad Indonesia selain mampu memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi siswa. Dalam bidang pendidikan program-program yang dilaksanakan Pasiad difokuskan pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang matematika dan sains dengan mengacu pada standar internasional. Penguasaan sains dan teknologi sangat dibutuhkan bagi kemajuan dan pembangunan suatu
89
bangsa. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak ahli yang menguasi bidang terrsebut dalam rangka mempercepat laju pembangunan. Oleh karena itu, kehadiran lembaga seperti Pasiad yang berorientasi pada pendidikan yang dapat memfasilitasi siswanya untuk memperoleh kemampuan dalam bidang-bidang tersebut sangat diperlukan. Melalui metode pendidikan yang variatif, sinergi antara guru dengan murid, berbagai kegiatan pendidikan yang diselenggarakan, Pasiad Indonesia berhasil membuktikan bahwa mereka berpartisipasi aktif dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia dengan memberikan wadah untuk potensi-potensi siswa dalam bidang akademis maupun praktis. Berbagai upaya yang dilakukan bersama sekolah mitra kerja dalam dunia pendidikan telah membuahkan hasil yang dapat dibanggakan. Raihan prestasi baik akademis maupun non akademis dari tingkat lokal, nasional maupun internasional telah didapat oleh para siswa sekolah mitra kerja. Beragam prestasi tersebut tentu tidak dapat dipandang sebelah mata, ini menjadi suatu bukti bahwa Indonesia memiliki potensi dan sumber daya manusia yang sangat besar apabila diarahkan, dikelola, dan diasah dengan baik. Pemerintah Indonesia pun bisa belajar banyak dari sistem pendidikan yang dipunyai oleh Pasiad Indonesia bersama mitra kerjanya, jika hal ini kemudian dapat diterapkan dan dikembangkan keseluruh sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi di Indonesia, tentu pembangunan suatu bangsa akan sangat maju, perekonomian jauh lebih baik dan sosial serta budaya Indonesia akan terangkat di mata dunia.
90
Gambar 4.3: Daftar Prestasi Siswa Mitra Kerja Pasiad Indonesia dalam Olimpiade Sains Internasional Tahun 2013
Gambar 4.4: Daftar Prestasi Siswa Mitra Kerja Pasiad Indonesia dalam Olimpiade Sains Nasional Tahun 2013
91
2. Sektor Ekonomi Pada era global ini, dunia berkembang begitu pesat baik bidang teknologi maupun perkembangan ekonomi, di mana negara yang tidak siang dengan perkembangan tersebut akan menjadi negara tertinggal baik bidang perekonomian maupun pendidikan sebagai pendukung sumber daya manusia yang mumpuni. Pasiad melihat ini sebagai salah satu peluang yang sangat terbuka untuk semakin mempererat hubungan persahabatan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dengan Turki melalui peningkatan hubungan kerjasama ekonomi. Tidak banyak NGO lain yang memandang jauh kedepan layaknya Pasiad dalam menyambut berbagai tantangan dunia. Maka, sebagai bentuk relevansinya terhadap bidang pendidikan, Pasiad meninergikannya dengan berbagai bidang yang akan menunjang dan dapat menyerap tenaga atau ahli-ahli yang lahir dari kualitas pendidikan yang bagus tersebut, salah satunya adalah perekonomian. Tantangan yang dihadapkan pada negara-negara Asia saat ini adalah perdagangan bebas, hal itu menuntut setiap negara tidak hanya memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik saja, namun juga memerlukan kepekaan atau intuisi khusus dalam bidang ekonomi sehingga mampu mendorong kegiatan ekspor jauh lebih tinggi lagi. Untuk itu salah satu alternatif
untuk
mengantisipasi
yaitu
dengan
adanya
hubungan
persahabatan antarnegara, Pasiad kemudian membentuk suatu wadah yang dapat memberikan dan menampung aspirasi dari warga masyarakat dunia
92
maupun para pengusaha untuk berbagi pengalaman secara internasional melalui Konferensi Perdangan Internasional di Turki. Dalam konferensi ini salah satu misi besar Pasiad adalah mendukung peningkatan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik melalui pertukaran informasi ekonomi sebagai mediator kerjasama tersebut. Imbas yang dirasakan sendiri oleh Turki dengan adanya persahabatan antarnegara ini yaitu Pertumbuhan perekonomian Turki dengan nilai 187% dalam lima tahun, 2002 sampai dengan 2007 adalah suatu perkembangan yang sangat luar biasa. Peningkatan ekspor dan perdangan luar negeri yang meningkat tajam memiliki keterikatan dengan lembaga Pasiad yang membangun persaudaraan baik di Asia maupun di berbagai benua. Persaudaraan dan persahabatan dengan negara-negara tersebut itulah yang kemudian mengekspresikan hubungan baik yang telah dibangun oleh Pasiad. 3. Sektor Sosial Pasiad Indonesia adalah sebuah lembaga sosial yang menaruh perhatian besar terhadap masalah pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya masyarakat termasuk masyarakat miskin dan terbelakang melalui program kerja yang dimiliki yang secara nyata atau konkret dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini dipandang sangat perlu mendapat perhatian, dikarenakan kesejahteraan rakyat sangat erat kaitannya dengan tingkat produktivitas
93
kerja seseorang. Ini seperti siklus yang berputar dan tidak bisa dipisahkan. Orang tua yang sejahtera akan mampu memfasilitasi pendidikan yang baik mutunya bagi putra-putrinya, pendidikan yang baik akan membawa pembangunan ekonomi suatu bangsa meningkat, ketika negara tersebut maju dalam pertumbuhan perekonomiannya, tidak hanya sisi ekonomi saja yang terekspos namun juga dalam hal budaya akan dikenal oleh dunia, dan hal ini tentu akan meningkatkan nilai pariwisata yang sangat besar pemasukan devisanya bagi negara tersebut. Untuk di Indonesia, kesejahteraan rakyat yang tidak merata dikarenakan faktor demografi diitambah pula dengan faktor geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung api aktif dan wilayah kelautan yang sangat luas sehingga memiliki probabilitas bencana alam yang tinggi, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam memeratakan kesejahteraan rakyatnya. Pasiad Indonesia tidak tinggal diam saja, mereka terjun langsung dalam berbagai kegiatan sosial di Indonesia, melalukan survei dan memilah milih program mana saja yang tepat untuk penanganan terutama untuk korban bencana alam. Dalam penanganan bencana alam ini, tidak hanya sekedar memberikan bantuan sandang, pangan, dan kesehatan saja, namun lebih dari itu Pasiad Indonesia menggandeng beberapa organisasi kemanusian dari Turki lainnya seperti KİMSE YOKMU, DENİZ FENERİ,
94
KIZIL AY, dan juga Walikota İstanbul dan Walikota Konya untuk turut serta membantu pemulihan akibat bencana.82 Sejauh ini bantuan yang telah berhasil disalurkan adalah pembuatan gedung asrama di Universitas Syiah Kuala, pembuatan pabrik roti, membangun sarana air bersih, pembangunan rumah, pembangunan sekolah, mendirikan klinik umum, memberikan mobil ambulance, serta bantuan finansial bagi para korban. Hal ini tidak kemudian berhenti begitu bencana mereda, namun terus diupayakan agar tetap berjalan bahkan mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarkat setempat sehingga dapat dirasakan manfaatnya terus menerus. 4. Sektor Budaya Suatu bangsa akan dikenal melalui budayanya, hal itulah yang kemudian membuat Pasiad menaruh perhatian besar terhadap sektor ini. Salah satu misi Pasiad adalah mempromosikan budaya, bahasa dan pariwisata negara-negara Asia Pasifik melalui kerjasama dengan berbagai media. Maka, melalui berbagai pertunjukkan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh Pasiad diharapkan mampu membawa misi memperkenalkan budaya tidak hanya Turki namun juga Indonesia ke masyarakat dunia.
82
Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008,
h.97
95
Tujuan saling memperkenalkan budaya dua bangsa ini adalah untuk mewujudkan
rasa
saling
percaya,
saling
menghargai,
sehingga
persahabatan dan peningkatan hubungan kedua negara baik pendidikan, sosial dan budaya serta ekonomi dapat ditingkatkan. Pentas seni dan budaya ini rutin diselenggarakan setiap tahunnya di Indonesia di banyak kota, telah beberapa kali pula hadir di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Syiah Kuala, dan di Gedung Bank Indonesia. Dalam konferensi walikota sedunia, Pasiad Indonesia memfasilitasi para gubernur dan walikota dari Indonesia untuk menghadiri acara tersebut yang berlangsung di Istanbul, Turki. Hal ini didasari oleh keyakinan Pasiad bahwa kota-kota di Indonesia sangat maju dan besar, ditambah dengan keragaman budaya, bahasa daerah, suku dan sebagai negara kepulauan yang sangat luas, tentu memerlukan pengembangan beberapa aspek kota. Pembangunan kota di Indonesia ini kemudian memerlukan kerjasama ataupun berbagi pengetahuan dengan kota-kota lainnya di dunia, Pasiad mencoba untuk menjembatani hubungan banyak negara tersebut melalui konferensi walikota sedunia. Selain itu, Pasiad juga membuktikan keseriusannya dalam gerakan mempromosikan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia melalui program Ayna di Samanyolu TV di Turki. Samanyolu TV (STV)
96
adalah sebuah jaringan televisi terbesar di Turki, yang memiliki jangkauan siaran hingga Rusia, Tiongkok, Amerika, Kanada, Australia, Rumania, Inggris, Mesir, Ukraina, Kamboja, dan masih banyak lagi. Tidak hanya melalui media elektronik, Pasiad Indonesia juga ikut serta dalam kegiatan pameran kebudayaan tingkat internasional dengan memperkenalkan berbagai macam kebudayaan milik Indonesia dan Turki. Seluruhrangkaian kegiatan kerja yang dilakukan Pasiad Indonesia dalam sektor budaya ini telah cukup memberi bukti bahwa Pasiad tidak sekedar hadir dalam memberian bantuan saja di Indonesia, namun juga mempunyai tekad yang kuat untuk membantu Indonesia membangun sebuah bangsa yang jauh lebih baik lagi dengan cara memberikan pandangan,
memperkenalkan
di
tingkat
dunia,
menyokong
dan
mendukung secara tulus agar bersama-sama menjadi sebuah bangsa yang patut dihargai dan dihormati bangsa lainnya. Tidak banyak lembaga asing seperti Pasiad di Indonesia, yang memikirkan begitu banyak aspek, memiliki fokus kerja yang luas, kinerja yang bagus, bantuan yang sangat menyeluruh, memasuki hampir kesemua kebutuhan hidup masyarakat. Pasiad memiliki komitmen yang tinggi dalam membentuk kualitas sumber daya manusia yang mumpuni di Indonesia. Pasiad Indonesia telah memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan berbagai bidang di Indonesia, lembaga ini memberi contoh
97
nyata dalam mengakselerasikan mutu, relevansi, dan daya saing, sehingga mampu mendorong semua kalangan tidak hanya pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah dalam menyelenggarakan program kerja dan kegiatan-kegiatan yang baik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah menjelaskan dan menganalisis pembahasan-pembahasan yang telah
dikemukakan di atas, maka diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat
diambil,
antara lain:
1. Seiring dengan banyaknya informasi yang disuguhkan oleh media, semakin banyak pula kebutuhan masyarakat untuk mengetahui situasi dan kondisi di luar, karena media massa tidak hanya cetak dan elektronik saja, namun juga online mampu mempresentasikan dirinya sebagai salah satu kebutuhan masyarakat. Di Indonesia hingga saat ini sudah begitu banyak ada lembaga swadaya masyarakat atau NGO yang hadir dengan berbagai visi dan misinya. Yang mampu membuat sebuah lembaga dikenal dan dapat diapresiasi baik program maupun kegiatannya adalah dengan memperkenalkan diri dan berusaha tetap eksis di media, karena medialah yang paling mudah membentuk opini masyarakat dalam sajian beritanya terhadap suatu lembaga atau perusahaan sekalipun. Pembentukan citra kemudian tidak lagi dilakukan dengan konvensional, strategi public relations
yang
diciptakan
pun
berkembang.
Tidak
lagi
hanya
mengandalkan promosi melalui media partner saja namun saat ini juga dipegang oleh kekuatan social media seperti Twitter, Facebook, Instagram dan masih banyak lagi. Kekuatan ini justru lebih cepat menyebar sebagai viral dan sangat mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun menandingi
98
99
kecepatan media massa pada umumnya. Ini menjadikan kegiatan public relations terus berkembang mengikuti jaman dan kebutuhan masyarakat. 2. Karenanya, penguasaan terhadap social media menjadi sangat penting karena itu mampu berperan sebagai kunci citra lembaga yang ingin dibangun dan ditampilkan khususnya di era ini. Hal itu kemudian ditindaklanjuti dengan konsistensi dalam menjaga hubungan baik dengan semua pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dengan lembaga. Peningkatan hubungan baik juga bisa dilaksanakan dengan tidak hanya menjadikan badan pemerintahan, mitra kerja, masyarakat sebagai penon saja namun juga memberikan kesempatan belajar bagi mereka untuk menjadi penggerak aktif, berkembang, dan menjadi model percontohan bagi siapapun yang ingin mengadopsi nilai-nilai baik yang ditanamkan Pasiad Indonesia. 3. Selain itu, banyaknya NGO asing yang berfokus pada pendidikan, maupun sekolah-sekolah internasional yang terdapat di Indonesia menjadi suatu ajang pembuktian tersendiri bagi Pasiad untuk bisa meyakinkan masyarkat umum apa sebetulnya nilai yang ingin Pasiad tanamkan, apa tujuan jangka panjang Pasiad dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ini akan terus memacu Pasiad dalam berinovasi untuk mewujudkan visi dan misi. Menyinergikan antara satu sektor dengan sektor lainnya mampu memperkuat hubungan yang telah dijalin, sehingga tidak terputus pemanfaatan sumber daya manusia dan alam demi perkembangan bangsa.
100
4. Hal ini membutuhkan keterbukaan dari Pasiad Indonesia kepada seluruh pihak, agar semua kalangan dapat mengakses dan mengetahui langkah kerja Pasiad, langkah diharapkan akan membawa lebih banyak lagi bantuan, sehingga masyarakat dapat menyerap informasi, sosialisasi, dan menerima dengan baik uluran tangan Pasiad bagi mereka semua.
B. SARAN Banyak sekali pelajaran berharga dari pengalaman sebuah penelitian di Pasiad Indonesia. Setelah penelitian ini terselesaikan, maka ada beberapa saran yang bisa disampaikan, antara lain: 1. Semua pihak; lembaga swadaya masyarakat, akademisi, pengusaha, pemerintah, bahkan masyarakat umum sendiri dapat mencontoh dedikasi Pasiad dalam mengelola dan menjalankan suatu lembaga sosial yang tidak berafiliasi
dengan
kepentingan-kepentingan
yang
dapat
menyekat
hubungan dan bantuan dari suatu lembaga kepada masyarakat. Di sisi lain, itikad baik pemerintah dan lembaga swadaya sejenis yang mau bekerjasama dengan Pasiad Indonesia dalam memajukan bangsa dimulai dari pembenahan sektor pendidikan menjadi suatu harapan besar bagi negara ini untuk dapat maju dan sejajar dengan negara-negara lainnya. 2. Faktor yang harus sangat diperhatikan adalah, membangun konsep strategi public relations yang baik dan fleksibel dalam mengikuti perubahan jaman. Setiap jaman memiliki medianya tersendiri, maka jika Pasiad Indonesia maupun penggerak PR lain ingin mudah dikenal, cepat dapat
101
berkomunikasi dengan publik, membentuk citra yang positif sekaligus tidak terkesan old school, maka penggunaan media sosial menjadi suatu strategi baru yang dapat diterapkan. Hal ini akan sangat memudahkan masyarakat dalam menggali informasi dan di lain pihak akan menguntungkan lembaga itu sendiri dalam merangkul publik sebanyakbanyaknya. 3. Dosen-dosen serta mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi lebih memperdalam diskusi dan penelitian tentang public relations dan NGO yang ada di sekitar lingkungan yang mampu menunjang perkuliahan dengan mengembangkan pola pikir yang analitik.
102
103
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2001. Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2002. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 1992. Assumpta, Maria. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: Grasindo. 2002. Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2009. Center, Allen H. and Scott M. Cutlip. Effective Public Relations. University of Wisconsin: Prentice Hall. 2000. David, Fred R.. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo. 2002. Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Penerbit Alumni. 1986. ----------------. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1992. Elvirano. Public Relations (Suatu Pendekatan Praktis). Bandung: Pustaka Bani Quraisy. 2004. Friedman, Milton. The Social Responsibilitty of Business Is To Increase Its Profit. Berlin: Spinger. 1970. Gregory, Anne. Public Relations dalam Praktik. Jakarta: Erlangga. 2004. Iqbal, Djajadi. Bunga Rampai Kehumasan: Pengembangan Organisasi dalam Rangka Menerapkan Strategi Hubungan Masyarakat yang Efektif. Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi Antar Lembaga Pemerintah Pusat. 2003. Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press. 2006.
102
103
Kartik, Suresh T.K.. NGO Law And Governance; A Resource Book. New Delhi: Mohini Publishers & Distributors. 2010. Mintzberg, Henry. The Rise and Fall of Strategic Planning. Harvard: Business Review. 1994. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosda Karya. 2005. Moore, H. Frazier. Humas: Membangun Citra dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004. Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2007. Muninjaya, A.A. Gde. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004. Nasution, Zulkarnain. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Universitas Terbuka. 1993. Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: PT Erlangga. 2006. Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS. 2007. Prastowo, Andi. Memahami Metode-Metode Penelitia. Jogjakarta: Ar-Ruz Media. 2011. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2005. Edisi ke-3. Ruslan, Rosady. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2002. ----------------. Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. Sharpe, Melvin L. dan Sam Black. Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis. Jakarta: PT. Intermasa. 1998. Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Bekasi: Gramata Publishing. 2011. Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani. Jakarta: Logos. 2000. Tim Penyusun. Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia. Jakarta. 2008.
104
Turner, Lynn H. dan Richard West. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. 2007. Udianto, Heri dan Farid Hamid. Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Jakarta: Kencana. 2011. Usman, Syarif. Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam. Jakarta: Firma Djakarta. Tanpa Tahun. Yulianita, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: P2U-LPPM Unisba. 2007. Zulkieflimansyah, dan Setiawan Hari Purnomo. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1999.
Jurnal dan Situs Arisandi. Pengertian LSM. Jakarta: http://arisandi.com/pengertian-lsm/ diakses tanggal 18 September 2014, 22:32 wib. Efriyanti, Siti Sofiah. Strategi Komunikasi Dalam Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Fakutas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009. Iskandar, Gustav H.. NGO di Indonesia, diakses pada tanggal 29 September 2014, dari
http://menggaliilmu.wordpress.com/2011/06/20/ngo-di-indonesia/
pada jam 16:14 wib Mulyana,
Imam.
Mengupas
Konsep
Strategi.
Jakarta:
http://id.shvoong.com/business-management/management/1658495mengupas-konsep-strategi/ diakses tanggal 16 September 2014, 14.00 wib Ningrum, Bilqis Prisbian. Srategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012.
105
Wulandari, Putri. Strategi Komunikasi Jurnalis Voice Of America (VOA) dalam Pemberitaan Warga Muslim di Amerika Serikat. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010.