STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENGELOLA CITRA MAL KELAPA GADING (PT Summarecon Agung, Tbk) JAKARTA PERIODE MARET – MEI 2013 Badrina Alfi Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No.9 Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research is to reveal the Public Relations Strategy in Managing the Image of Mal Kelapa Gading (PT. Summarecon Agung, Tbk). The research method used in this research the data that consisted in written words or spoken statements of the source and observed behavior. This research have reached of the conclusion that the witter obtained from this research is, that the Success of Public Relations Strategy applied in managing the image of Mal Kelapa Gading (PT. Summarecon Agung, Tbk) can be seen by its high number of both visitors of the mall, and the followers in mall’s fan page on facebook. The conclusion that the Success of Public Relations Strategy applied in Managing the Image of Mal Kelapa Gading (PT. Summarecon Agung, Tbk) gained by having a good relationship with the media (media relations), social media, and by helding special events. Keywords: Public Relations, Public Relations Strategy, Mal Kelapa Gading, Image.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT. Summarecon Agung, Tbk). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif merupakan metode penelitian dengan mengumpulkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah Strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT. Summarecon Agung, Tbk) sudah sangat baik terlihat dari jumlah pengunjung yang selalu ramai mengunjungi Mal Kelapa Gading, dan terlihat dari jumlah banyaknya followers di social media dan fanspage pada facebook Mal Kelapa Gading. Simpulan dari penelitian ini adalah Strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT. Summarecon Agung, Tbk) yang penulis dapatkan adalah menjalin hubungan baik dengan media (media relations), social media, dan special event. Kata Kunci: Public Relations, Strategi Public Relations, Mal Kelapa Gading, Citra.
PENDAHULUAN Seiring dengan perubahan perilaku konsumen, semakin banyaknya permintaan atau demand dari masyarakat, membuat industri properti sangat agresif dalam pembangunan Mal, Apartement, Perkantoran disekitar lokasi yang potensial. Pembangunan ini guna memenuhi tuntutan gaya hidup masyarakat disekitar area pemukiman. Pembangunan dunia usaha yang dinamis dan gaya hidup tinggi menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Banyak perusahaan lokal maupun asing yang bergerak dibidang properti berlomba-lomba membangun kawasan perumahan, perkantoran, dan mal. Salah satunya, Grup Summarecon melihat peluang baru seiring dengan berkembangnya kota tanggerang. Sentra Kelapa Gading adalah kawasan komersial terpadu seluas 20 hektar di Summarecon Kelapa Gading dengan tiga fasilitas komersial yang terintegrasi dan saling bersinergi, yaitu Mal Kelapa Gading, La Piazza, dan Gading Food City. Sentra Kelapa Gading telah menjadi ikon komersial di kawasan Kelapa Gading. Mal Kelapa Gading (MKG) adalah pusat perbelanjaan menengah atas yang memiliki konsep yang memadukan fashion dengan makanan dan pusat hiburan (fashion-foodentertainment), dan dibangun untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat modern sekarang ini. Identifikasi masalah dan tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT Summarecon Agung, Tbk). Public Relations adalah “upaya yang direncanakan dan dipertahankan kelangsungannya untuk membangun dan menjaga iktikad baik dan saling pengertian di antara sebuah perusahaan dan komunitasnya”, dikemukakan oleh The Institute of Public Relations (Machfoedz. 2010:176). Dalam perannya ini, PR mempunyai tangung jawab menjaga reputasi suatu perusahaan membentuk, melindungi, dan memperkenalkan. setiap organisasi atau korporat profit/non profit di industri apapun bahkan, pengelola perusahaan properti sekalipun membutuhkan Public Relations untuk memberikan good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya yang menguntungkan bagi kelangsungan perusahaan tersebut (Saputra & Nasrullah. 2011:4). Menurut Marsefio S. Luhukay dalam Jurnal Scriptura (2008:19) Public Relations hadir sebagai suatu kebutuhan, kebutuhan untuk menjembatani organisasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). Jembatan yang dibangun PR bukanlah jembatan keledai, tetapi jembatan yang
sungguh-sungguh kokoh, berdiri atas dasar Trust, Honest, dan Credibility. Public Relations ada, karena ada kepercayaan. Artinya masyarakat percaya pada organisasi dan organisasi percaya pada masyarakat atas dasar saling pengertian dan win-win solution. PR membangun citra dan reputasi organisasi lewat opini public yang menguntungkan (favourable) melalui kaca mata publik yang memotret aktivitas organisasi di media massa. Lewat citra dan reputasi organisasi tetap dapat berdiri kokoh dalam ranah kompetisi yang sangat tajam merebut pangsa pasar dan konsumen yang loyal pada produk dan servis dari organisasi.
Strategi Public Relations menurut Nova, (2011:54-55). Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations adalah sebagai berikut : 1. Publications (publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya. 2. Event (acara) adalam setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak. Contoh : kampanye PR, seminar, pameran, launching, CSR (Corporate Social Responsibility), charity, dan lain-lain. Hal ini berkaitan dengan penyusunan peogram acara, dapat dibedakan menjadi: i. Calendar Event – Regular Event (Kegiatan Rutin); ii. Special Event – Kegiatan khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu, contoh: ulang tahun perusahaan launching (peluncuran) produk; dan iii. Moment Event – kegiatan yang bersifat momentum, contohnya: perayaan 5 tahun perusahaan (Ulang Tahun Emas Perusahaan). 3. News (Pesan/Berita adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respons yang positif. 4. Corporate Identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra positif maupun citra negatif, tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan citra posotif, demi keberlangsungan sebuah perusahaan. 5. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain). 6. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang di butuhkan. Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisasi kegagalan. 7. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Kadek Dwi Cahaya Putra dalam penelitian yang terdahulu menunjukkan Public Relations, yang terdiri atas beberapa aktivitas khusus seperti Media Relations, Product Publicity, Employee Communications, Corporate Advertising, Public Affairs, Government Relations, Community Relations, Sponshorships, Event Management, Issue Management dan Dealer Relations, keterangan pers, konferensi pers, penampilan pada radio dan televise, sangat bermanfaat dan efektif untuk menciptakan product awareness, membangun opini, sikap dan persepsi positif publik terhadap organisasi beserta produk-produknya dan juga merangsang terjadinya aktivitas pembelian (Shimp dan Delozier 2008).
METODE PENELITIAN Berdasarkan judul penelitian yang diuraikan pada latar belakang permasalahan pada Bab 1, maka Dapat diketahui bahwa sifat penelitian dengan judul “Strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT Summarecon Agung, Tbk) Jakarta Periode (Maret – Mei 2013) bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll,. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007: 6).
Menurut Kriyantono, (2006:56-57) Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang sudah terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan secara kualitatif maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah studi lapangan. Melalui observasi langsung terhadap kegiatan strategi public relations dalam megelola citra Mal Kelapa Gading dan melalui kegiatan wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait pada divisi public relations Mal Kelapa Gading. Sifat Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif menurut (Moleong, 2007, p. 11). Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hai ini disebabkan olah adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Pada penulis laporan demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Pertanyaan dengan kata tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikian keadaannya. Penelitian ini menggunakan dua data, yakni data primer dan sekunder. (a) Data Primer Interview (wawancara) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu ; pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Jenis wawancara yang dipilih untuk meneliti penelitian ini yaitu adalah Wawancara terstruktur wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan. Penelitian yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja. Observasi Dalam Kriyantono, (2006:110) kegiatan Observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita lakukan. Dengan perlengkapan pancaindranya yang kita miliki, kita sering mengamati objek-objek disekitar kita. (b) Data Sekunder, Penelitian ini menggunakan data pada studi pustaka yang berkaitan dengan materi yang mendukung penelitian ini. Data ini bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti; buku-buku referensi, majalah, jurnal, foto, dan lain-lain. Kedua data ini akan saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain.
Profil Narasumber No 1. 2.
Nama
Jenis Kelamin
Divisi
Jabatan
Bapak Rully Lazuardy Ibu Lucky Leonita Sydharama
Laki-laki
Public Relations Public Relations
Public Relations Manager Ass. Public Relations Manager
Public Relations
Public Relations Executive Social Media
Perempuan
3.
Ibu Nila Nafiri
Perempuan
4.
Fika Ayu Safitri
Perempuan
Pegawai Swasta
5.
Sesti Ningsih Hastuti
Perempuan
Pegawai Swasta
6.
Ulmi Kulsum
Perempuan
Ibu Rumah Tangga
7.
Viona
Perempuan
Ibu Rumah Tangga
8.
Andiansyah
Laki-laki
Pegawai Swasta
HASIL PENELITIAN Strategi Public Relations dalam Mengelola Citra Mall Kelapa gading mengacu pada teori strategi public relations dalam buku firsan Nova, strategi yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisa perusahaan. Dengan menggunakan strategi tersebut dalam mengelola citra perusahaan maka penulis dapat mengetahui apakah strategi yang digunakan oleh PR Mall Kelapa Gading sudah efektif dalam mengelola citra perusahaan. Strategi Public Relations menurut Nova, (2011:54-55). Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations adalah sebagai berikut : 1. Publications (publikasi) Public Relations Mal Kelapa Gading melakukan penyebaran informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya mengenai kegiatan atau event-event yang di adakan Mal Kelapa Gading tidak hanya melakukan publikasi dengan menggunakan media tradisional saja seperti surat kabar atau televisi tetapi pihak Mal Kelapa Gading juga melakukan publikasi dengan menggunakan digital media. Bentuk – bentuk publikasi yang dilakukan Mal Kelapa Gading : a. Press conference : Public Relations Mal Kelapa Gading Melakukan Press conference untuk mempublikasikan event atau kegiatan yang berkaitan dengan Mal Kelapa Gading itu sendiri maupun yang berkaitan dengan perusahaan kepada media pers agar dapat di publikasikan kepada masyarakat luas. Dan dengan adanya Press Conference ini pihak Public Relations Mal Kelapa Gading maupun perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan para rekan-rekan media. b. Press release :Informasi yang disampaikan kepada masyarakat berupa kegiatan dan event yang dilakukan Mal Kelapa Gading dapat di publikasikan menggunakan Press Release. Hal ini juga dilakukan oleh Public Relations Mal Kelapa Gading untuk menginformasikan kepada masyarakat melalui media pers. c. Social Media (Facebook dan Twitter) : Perkembangan online media saat ini sangat berkembang dimana digital media sudah merupakan salah satu media komunikasi dan publikasi di perusahaan. Sejalan dengan strategi komunikasi dan publikasi PR Mal Kelapa Gading social media sudah menjadi salah satu channel komunikasi bagi seorang PR. Dengan adanya Facebook dan Twitter PR Mal Kelapa Gading dapat membangun citra positif dimata publik, tidak hanya membangun citra positif di mata publik secara langsung tetapi juga pihak PR Mal Kelapa Gading juga dapat membangun citra positifnya di dunia maya. d. Banner : Publikasi menggunakan Banner yang dilakukan pihak Mal Kelapa Gading yang dipasang sepanjang jalam di area Mal Kelapa Gading saat ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk sarana publikasi. 2. Event (acara) setiap kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak, Secara rutin Manajemen MKG selalu menyajikan hiburan, sesuai dengan event yang sedang berlangsung di masyarakat secara umum. Mulai dari hari raya Tahun baru China, hari raya Idul Fitri, HUT Kemerdekaan RI, hari raya Natal dan juga Tahun Baru ataupun sekedar turut menyemarakkan liburan sekolah anak–anak.
Baik hiburan maupun dekorasi mal yang ditampilkan disesuaikan dan didukung dengan pameran produk-produk yang berhubungan dengan tema tersebut. di dalam Mal Kelapa Gading event yang berkaitan dengan Mal Kelapa Gading maupun perusahaan dikendalikan oleh departemen marketing. Jadi, PR Mal Kelapa Gading membantu dalam hal publikasi event – event tersebut dan PR MKG hanya memegang event yang berhubungan dengan media saja. Contoh: Kompas mengadakan event di Mal Kelapa Gading. 3. News (Pesan/Berita) Bentuk News (Pesan/Berita) yang Public Relations Mal Kelapa Gading komunikasikan kepada khalayak dapat disampaikan secara langsung dan tidak langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respon yang positif. Cara penyampaian pesan tersebut dapat dilakukan yaitu melalui social media dimana publik dapat berinteraksi langsung dalam bentuk komentar, replay, dan retweet. 4. Corporate Identity (Identitas Perusahaan) Upaya yang dilakukan Public Relations Mal Kelapa Gading dalam mengelola citra positif yaitu seperti yang diungkapkan Bapak Rully Lazuardy selaku Public Relations Manager Mal Kelapa Gading beliau mengatakan Untuk mengelola citra Mal Kelapa Gading sebagai Mal yang ramah untuk seluruh keluarga, dan PR Mall Kelapa Gading selalu mensuport pemberitaan atau publikasi dari setiap event di Mal Kelapa Gading. Dan juga mengusahakan adanya kerjasama dengan media, baik itu media massa, media cetak, dan online atau pun social media yang saat ini sedang booming. Strategi yang ditetapkan perusahaan untuk mengelola citra beliau mengatakan PR selalu mengkomunikasikan secara intensif dan konsisten, selain harus konsisten berhubungan dengan media, komunikasi dengan tepat, tepat pada sasaran medianya, juga kemasan komunikasinya harus tepat dan pesannya juga harus tepat. Hal tersebut merupakan hal efektif dalam mengelola citra perusahaan agar tetap positif di mata publik. Mall Kelapa Gading menggunakan logo, company profile, annual profile, video profile, majalah (BOULEVARD) sebagai Corporate Identity (Identitas Perusahaan) yang digunakan untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publik, dan sebagai bentuk media komunikasi mall kelapa gading kepada public agar mendapatkan citra positif dimata publik. 5. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) Salah satu upaya PR Mal Kelapa Gading dalam perannya mengelola dan yang melatar belakangi pengambilan kebijakan program-program PR dalam mempertahankan citra perusahaan tujuannya adalah PR Mal Kelapa Gading menginginkan memuaskan pelanggan dan stakeholder dari perusahaan itu yang paling utama. Contoh Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) yang dilakukan Mal Kelapa Gading yaitu, kunjungan sekolah ke Mal Kelapa Gading, Kunjungan Organisasi dan Komunitas, Gathering Komunitas di mal kelapa gading. Apapun yang di lakukan PR Mal Kelapa Gading melakukan publikasi, komunikasi, dan menjawab komplain hal tersebut dilakukan dalam rangka memuaskan khalayak (stakeholder, stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain). 6. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi) Dalam teknik public relations Mal Kelapa Gading untuk melakukan lobbying dan negosiasi yaitu dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan pihak terkait, berkomunikasi yang baik dan benar, pesan yang dikomunikasikan jelas dan mudah dimengerti. Mal Kelapa Gading mengaplikasikan strategi ini dalam event JFFF (Jakarta Fashion and Food Festival) dimana pihak Public Relations mal kelapa gading bersama dengan Public Relations PT Summarecon Agung, Tbk berkerjasama untuk melakukan pendekatan dengan pihak pemerintahan dalam upaya memperkuat, dan memperluas opini publik yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan. meyakinkan pihak pemerintahan untuk berkerjasama dan mensupport event JFFF. Pembukaan Gading Nite Carnaval pada event JFFF pada hari kamis, 09 Mei 2013 di buka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Bapak Basuki (Ahok), hal tersebut sebagai pembuktian kepada masyarakat atau publik bahwa event tersebut di dukung dan akui oleh pihak
pemerintahan dan hal tersebut akan berpengaruh pada image atau citra perusahaan maupun citra mal kelapa gading itu sendiri akan semakin baik dimata publik. 7. Corporate Social Responsibility (CSR) Kegiatan CSR ada dalam agenda perusahaan maupun Mal Kelapa Gading, tetapi program kegiatan ini tidak menjadi bagian dari job desk departement Publik Relations Mal Kelapa Gading, ada departemen lain yang menangani program CSR (Corporate Social Responsibility) kegiatan ini juga termasuk upaya dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading sebagai Mal keluarga. Summarecon juga terbuka untuk menjalin kemitraan dengan pihak diluar perusahaan dalam penyelenggaraan kegiatan tanggung jawab sosial. Salah satu lembaga yang rutin menjalin kemitraan adalah Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia yang merupakan organisasi sosial yang bersifat universal tanpa memandang agama, kepercayaan, suku dan bangsa. Kerjasama yang dilakukan sepanjang tahun 2012 antara lain penyaluran sumbangan dari karyawan dan perusahaan serta pengelolaan Depo Daur Ulang sampah. Selain itu, perusahaan bersama RS St. Carolus menyelenggarakan acara pengobatan gratis dan pemberian kacamata bagi siswa SD yang membutuhkan. Summarecon juga menjalin kemitraan dengan sebuah produsen sepeda untuk memberikan bantuan sepeda, uang pembangunan, dan alat sekolah kepada beberapa sekolah di kawasan Serpong, serta bersama Yayasan Kanker Anak Indonesia menyelenggarakan kegiatan sosial di Summarecon Mal Serpong. Sepanjang tahun 2012, Summarecon juga melanjutkan kerjasama dengan banyak sekolah dan kampus untuk turutmandil memberikan pengalaman kerja bagi para siswa melalui program magang.
SIMPULAN DAN SARAN Strategi Public Relations yang dilakukan atau di aplikasikan oleh Public Relation Mal Kelapa Gading menurut peneliti sudah baik karena dapat di lihat dari strategi public relations yang penulis jadikan acuan dalam penelitian ini yaitu teori PENCCILS (Publications, Event, News, Corporate Identity, Community Involvement, Lobbying and Negotiation, Corporate Social Responsibility) sudah dijalankan dan di aplikasikan dengan baik oleh public relations mall kelapa gading. Hambatan yang dialami Public Relations Mal Kelapa Gading berdasarkan teori PENCILS yaitu : Publications (publikasi), Event (acara), News (Berita), Corporate Identity (Identitas Perusahaan), Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak), Lobbying and Negotiations (Teknik Lobi dan Negosiasi), Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan hasil dari wawancara yang penulis lakukan Hambatan yang banyak terjadi yaitu yang pertama pada Event, yaitu dimana pihak mal kelapa gading harus membuat surat perizinan untuk berjalannya event tersebut. Kedua Lobbying and Negotiations (Teknik Lobi dan Negosiasi), Hambatan yang terjadi yaitu pada saat Event JFFF berkerja sama dengan pihak pemerintahan yaitu bagaimana melakukan pendekatan dengan pihak pemerintahan dalam upaya meyakinkan pihak pemerintahan terkait dengan event JFFF. Serta contact person media selalu berubah-ubah sehingga hal tersebut menyulitkan pihak PR Mal Kelapa Gading maupun Summarecon karena harus beradaptasi lagi dengan wartawan yang baru. Upaya apa saja yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan yang terjadi di dalam kegiatan Public Relations yaitu, Public Relations Mal Kelapa Gading selalu membuat Press Release rutin mengenai kegiatan Mal, ketika ada event yang besar PR Mall Kelapa Gading membuat Press Conference. PR selalu mengusahakan adanya hubungan baik dengan media melakukan pendekatan dengan media walaupun ada atau tidaknya event PR tetap berhubungan dengan media, baik melalui gathering dengan cara lebih sering mengadakan media gathering selain dapat mempererat hubungan dengan media divisi PR MKG juga dapat terus meng-update contact person media sehingga tidak menyulitkan PR MKG dalam melakukan publikasi, maupun menetralisir pemberitaan yang negatif mengenai perusahaan maupun Mall Kelapa Gading itu sendiri, by phone, email, apapun yang membuat PR Mall Kelapa Gading tetap dekat dengan media. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memilih mall lain dengan karakter mall yang berbeda dan bervariasi. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan tambahan pengetahuan dalam rangka pengembangan penelitian selanjutnya. Strategi Public Relations dalam mengelola citra yang digunakan
Mal Kelapa Gading juga dapat di aplikasikan oleh pihak Binus University agar dapat lebih meningkatkan citranya dimata publik. Diharapkan Mal Kelapa Gading lebih banyak menampilkan event-event keluarga sesuai dengan image yang ingin ditampilkan mal kelapa gading sebagai mal keluarga. Bagi peneliti lanjutan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Perusahaan tentang bagaimana Strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT Summarecon Agung, Tbk.) Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai landasan untuk menentukan strategi selanjutnya dalam mengelola citra Mall Kelapa Gading agar citra yang sudah terbangun tetap terjaga baik dan positif dimata publik.
REFERENSI Bungin, B. (2007). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2009). Effective Public Relations. Kencana. Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan praktek . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fiske, J. (2012). Pengantar ilmu komunikasi. jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hamsinah. (n.d.). Pembentukan Corporate Image Untuk Citra dan Reputasi Perusahaan. Jefkins, F., & Yadin, D. (2004). Public Relations. Jakarta: Erlangga. Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana. Machfoedz, M. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu. Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nova, F. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Ruslan, R. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Saputra, W., & Nasrullah, W. (2011). Public Relations 2.0. Depok: Gramata Publishing. Soemirat, S., & Ardianto, E. (2010). dasar-dasar public relations. bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Supranto, J. (2007). Teknik Sampling Untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Wasesa, S. A. (2005). Strategi Public Relations : Bagaimana Strategi Public Relations dari 36 Merek Global dan Lokal Membangun Citra, Mengendalikan krisi dan Merebut Hati Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Luhukay, M. S. (2008). Penerapan Manajemen Krisis Di Indonesia : Memotret Krisis Dalam Kaca Mata Public Relarions. Scriptura , 18-28. Natasya, R., & Susanto, E. H. (2011). Peran Public Relation Dalam Pembentukan Citra Merek Mal Central Park (Studi Tentang Jakarta Great Sale 2010 Mal Central Park). 59-60. Puspokusumo, A. (2011). Peranan Management Public Relations Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Jasa Perhotelan : Studi Kualitatif pada Re-Opening Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Binus Business Review , 202-2015. Putra, K. D. (2008). Strategi Public Relations. PR, P. (2010 ). Strategic Public Relations Plan: Newlandia Education. Rahadhini, M. (n.d.). Peran Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan Melalui Program Corporate Social Responsibility.